cover
Contact Name
M Taufiq Rahman
Contact Email
jis@uinsgd.ac.id
Phone
+6289655289523
Journal Mail Official
jis@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Prodi Magister Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Jalan Cimencrang, Panyileukan, Gedebage Kota Bandung Indonesia 40292
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Iman dan Spiritualitas
ISSN : -     EISSN : 27754596     DOI : http://dx.doi.org/10.15575/jis
Jurnal Iman dan Spiritualitas (JIS) is an open-access journal and peer-reviewed scientific works both theoretically and practically in the studies of religions and spirituality in various parts of the world.
Articles 392 Documents
Perbedaan Makna Gender dan Jenis Kelamin di Dalam Al-Quran Menurut Nasaruddin Umar Faizal Zaeni
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i3.18852

Abstract

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang memuat pesan-pesan keadilan dan kesetaraan bagi manusia. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, Al-Qur'an telah membawa revolusi kemanusiaan, salah satunya memanusiakan wanita. Hal ini tercermin dari ayat-ayat Al-Qur'an yang sarat akan nilai-nilai menghormati perempuan, mengembalikan hak-haknya yaitu sebagai manusia, dan juga memuliakan mereka. Diskusi tentang gender menjadi semakin populer, terutama di kalangan akademisi. Kajian ini secara jelas membedakan antara gender dan jenis kelamin (sex) yang semula dianggap serupa. Banyak yang mengira bahwa perbedaan antara kedua istilah ini pertama kali muncul di Barat, tetapi menurut Nasaruddin Umar, Al-Qur'an sudah melakukannya terlebih dahulu.
Argumentasi Eksistensial Tafsir Sufi Eni Zulaiha; Muhammad Yahya; Muhammad Ihsan
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i3.18317

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tafsir sufi secara ringkas dengan menelisik sejarah kemunculannya lalu membahas batasan-batasannya dan juga perdebatan yang mengiringinya. Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan menggunakan pendekatan studi pustaka. Penelitian dalam artikel ini mengantarkan pembaca dalam memahami istilah tafsir sufi (tafsir Isyari). Diantara pembahasannya yakni sejarah kemunculan tafsir sufi, dimana gerakannya yang secara massif baru lahir pasca wafatnya Nabi Muhammad. Kemudian batasan-batasan tafsir sufi dan juga perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam memandang tafsir sufi. Yang pada akhirnya dapat disimpulkan secara umum terbagi menjadi dua pandangan dalam menyikapi hadirnya tafsir sufi sebagai bagian dari literatur tafsir yang disebabkan perbedaan perspektif dan dalil (alasan) masing-masing, yaitu kelompok yang menerima dan juga yang menolak.
Pengalaman Keberagamaan Mahasiswa Muslim di Era Pandemi Restu Prana Ilahi; Dadang Kuswana
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i4.19575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman keagamaan mahasiswa pada masa pembatasan sosial di kampus. Oleh sebab itu, penelitian ini berfokus pada mahasiswa program magister, yakni Studi Agama-Agama (SAA) di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Penelitian ini memperoleh temuan bahwa pengalaman keagamaan mahasiswa dapat mendorong dirinya untuk beradaptasi dengan perubahan sehingga terbiasa dengan kebaruan yang ada, diantaranya yaitu tetap konsisten melaksanakan ibadah dan praktik sosial keagamaan lainnya di masa pandemi dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian kondisi. Penyesuaian ini pada akhirnya mampu menciptakan suasana pandemi yang lebih bersahabat dengan masyarakat.
Sundanese Muslim Community's Understanding of Sufism: A Phenomenological Approach Yana Sutiana; Afif Muhammad; Dadang Kahmad; Muhtar Solihin
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i4.20811

Abstract

This study examined the Sundanese ethnic understanding of Sufism and its implications in social life. The research approach is a phenomenological study in the scientific paradigm of religious studies, which is descriptive qualitative empirical and uses grounded research methods. The research data comes from Sundanese Muslim leaders, cultural figures, and academic figures. This research finds that according to Islamic Sundanese figures, ethnic Sufism is a development of understanding of every society's religious thoughts, attitudes, and practices in dealing with the problems of modernity. Also, ethnic Sufism is a form of penetration of Sundanese ethnic local wisdom into religion. This study also suggests that the elements of Sufism influence the esoteric understanding of Sundanese Muslim religion based on the understanding of Sufism from Sundanese leaders, whether from religious leaders, cultural leaders, or academic figures. Sundanese ethnic Sufism is still preserved in the traditions of modern Sundanese society, for example, first, in the practice of the ritual traditions of the South Coast Sundanese ethnicity. This coastal area is very thick with the early process of the entry of Islam.
Kritik atas Tafsir Al-Qur’an dengan Sunnah Nabi Deswanti Nabilah Putri
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i3.18917

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas tafsir al-Qur’an dengan sunnah Nabi SAW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah bersifat kualitatif dengan metode kepustakaan atau library research yaitu mencari sumber dari bahan-bahan tertulis dengan pendekatan sejarah. Hasil dari pembahasan penelitian ini meliputi fungsi sunnah nabi sebagai sumber rujukan tafsir setelah al-Qur’an itu sendiri karena risalah al-Qur’an turun kepada Nabi Muhammad SAW. Terdapat dua fungsi utama sunnah nabi yang tidak diperselisihkan, yaitu istilah ulama menyebutnya dengan bayan ta’kid dan bayan tafsir. Bayan ta’kid memiliki fungsi untuk menguatkan dan menggarisbawahi kembali apa yang terdapat di dalam al-Quran. Sedangkan bayan tafsir memiliki fungsi untuk memperjelas, merinci bahkan membatasi makna dari suatu ayat al-Qur’an. Diantara bentuk tafsir al-Qur’an dengan sunnah nabi ialah  memberikan penjelasan ayat atau kata, Rasul menjelaskan kepada para sahabat agar mereka memaham sebuah ayat, menyebutkan apa-apa yang sesuai menjadi tafsiran bagi suatu ayat, dan mentakwilkan al-Qur’an kemudian mengerjakan apa yang diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang.
Telaah Penafsiran Maqasidi Badiuzzaman Said Nursi terhadap Tema Eskatologi dalam al-Qur’an Nida Amalia Kamal; Wildan Taufiq
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i3.18615

Abstract

Tulisan ini ini bertujuan konsep Maqasid al-Qur’an dan penerapannya terhadap penafsirannya di dalam Rasail Nur. Selain itu, penelitian ini juga secara khusus akan memperdalam epistemologi penafsiran Badiuzzaman Said Nursi terhadap tema-tema eskatologi dalam al-Qur’an berdasarkan konsep Maqasid al-Qur’annya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research serta menerapkan content analisis untuk mengkaji tafsir Nursi yang terkumpul dalam Rasail Nur. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Nursi mengkategorikan Rasail Nur sebagai tafsir ma’nawi, yaitu tafsir yang menjelaskan dan membuktikan hakikat-hakikat iman dalam al-Qur’an dengan menggunakan argumentasi yang kuat. Menurut Nursi Maqasid al-Qur’an meliputi empat aspek, yaitu tauhid, nubuwwah, hashr, dan ‘adalah, dimana keempat Maqasid ini mengarah pada satu tujuan umum Al-Qur'an yang sekaligus merupakan tujuan umum Islam, yaitu pembebanan Allah kepada manusia dengan mengikuti jalan Rasulullah untuk meng-esakan-Nya dan menegakkan keadilan dalam segala urusannya, sehingga ia termasuk salah satu pemenang di hari kiamat. Adapun penafsiran Nursi terhadap tema eskatologi dalam al-Qur’an adalah dengan metode mana-I harfi dan mana-I ismi, serta pemaparan manifestasi asmaul husna yang kemudian penjelasan Maqasid al-Qur’an dan keterkaitan antar bagian-bagiannya.
Implementasi Moderasi Beragama di Kalangan Perempuan dalam Perspektif Penyuluh Agama di Bandung Raya Yeni Huriani; Eni Zulaiha; Rika Dilawati
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i4.21162

Abstract

Moderasi agama mengacu pada landasan menengah dalam pendekatan seseorang terhadap doktrin-doktrin agama. Ungkapan Islam wasathiyah (moderasi) sering digunakan dalam Islam untuk menyebut pengertian ini. Juga melalui sudut pandang Islam wasathiyah, ideal-ideal moderasi dalam agama paling baik dipahami. Bertindak sesuai dengan moderasi beragama berarti menunjukkan sikap toleran, toleransi terhadap perbedaan pendapat, dan tidak menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendak pada orang lain. Dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, berdasarkan karakteristik kajian masalah penelitian sehingga dapat secara langsung diamati (diobservasi). Melalui metode ini, peristiwa yang diamati dan informasi dari sumber-sumber terpilih bisa dikaji dengan teknik pengumpulan data yang beragam, di antaranya adalah kajian literatur yang digunakan oleh sumber-sumber terpilih melalui cara Focus Group Discussions (FGD). Bentuk implementasi yang dirumuskan dalam buku saku moderasi beragama di kalangan penyuluh agama perempuan pada majelis taklim binaan itu diaplikasikan dengan cara-cara praktis. Di sini diperlukan beberapa faktor pendukung adanya interaksi antar pelaku dakwah dengan masyarakat yaitu melalui rasa ketertarikan peserta atas kegiatan yang dilaksanakan, cara penyampaian informasi yang baik, jalinan hubungan cooperation (kerja sama) dan kelengkapan sarana pendukung.
Simbolisasi Ragam Tradisi Pembacaan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta Aini Qurotul Ain; Wildan Taufiq
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i4.18954

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui simbol ragam pembacaan al-Qur’an di masyarakat dengan kajian Semiotika Charles Sanders Peirce guna mengetahui Representamen (R), Objek (O), dan Interpretan (I) pada data penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan library research, kajian pustaka dan kualitatif analisis deskriptif yakni dengan mendeskripsikan data penelitian yang berlandaskan pada teori Semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil dari penelitian ini, ditemukan pokok bahasan bahwasannya representamen, objek, dan interpretan dalam ragam pembacaan al-qur’an di pesantren al-Muhajirin diantaranya yaitu terdiri dari Representamennya (R) adalah photo dari kegiatannya yaitu pembacaan surat Yasin, al-Kahfi, dan al-Waqi’ah. Objeknya (O) yaitu ketiganya merupakan pembacaan ayat suci al-Qur’an. Sedangkan Interpretannya (I) adalah interpretasi dari masing-masing yang ada dalam benaknya terhadap photo data yang dianalisis yakni pembacaan ayat suci al-Qur’an tersebut selain sebagai ibadah juga karena untuk mengambil keberkahan dan beberapa keutamaan.
Aktualisasi Peran Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Risma Sri Nurani
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i3.19654

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap peran dari Institusi Negara khususnya penegak hukum dalam menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia. Tulisan ini berfokus pada lembaga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara dimana tugas dan wewenangnya penuh dalam menyelidiki, mengkaji, memantau dan memberikan penyuluhan terkait isu HAM di Indonesia. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui proses pengumpulan data secara kepustakaan (library research). Tulisan ini berargumentasi bahwa akibat adanya pelanggaran HAM berat di Indonesia di masa lampau dan dengan tanpa adanya penyelesaian yang pasti menyebabkan tuntutan terhadap pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut. Meskipun, sejalan dengan kewenangan dan tugas dari Komnas HAM dalam menyelidiki dan mengkaji berbagai macam kasus pelanggaran HAM berat yang pada faktanya komnas HAM telah melakukan tugas dan wewenangnya dengan baik dan prosedural melimpahkan perkara tersebut kepada Kejaksaan Agung untuk selanjutnya dilakukan penyidikan. Akan tetapi, hingga kini permasalahan pelanggaran HAM berat tersebut masih belum terselesaikan hal tersebut juga dipengaruhi oleh sulitnya mendapatkan barang bukti yang kuat oleh penyidik di institusi Kejaksaan Agung serta besarnya pengaruh politk pemerintah. Hal tersebut juga telah mendapat perhatian dari berbagai pihak dan banyak penulis yang beranggapan karena kurangnya wewenang yang diberikan kepada Komnas HAM dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat tersebut maka kasus pelanggaran HAM berat hanya sampai pada Kejaksaan Agung tanpa sampai pada tahap pelimpahan ke Peradilan HAM. Oleh karena itu penulis beranggapan bahwasannya perlu adanya sebuah regulasi setara dengan undang-undang yang memberikan amanat berupa kewenangan penuh dan independen dari negara kepada Komnas HAM dalam melakukan tugas dan wewenangnya dalam menyelidiki, mengkaji dan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia sebagai cerminan dari negara yang berdaulat, berprikemanusiaan dan berkeadilan.
Kritik Frans Wijsen atas Metodologi Pengkajian Masyarakat Adat Fajriatun Nisa Islami; Fikri Gusti Adenansyah; Ikhli Mahtin Nisha; Denden Matin Dayyin
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i3.18893

Abstract

Dominasi kebudayaan Barat terhadap kebudayaan Timur tidak hanya terkait politik, ilmu pengetahuan yang dikaji dan diwariskan oleh orang-orang Barat pun tidak lepas dari upaya untuk mendominasi. Salah satunya pemikiran orientalis Frans Wijsen yang mengkaji tentang studi agama. Teori evolusionime pada kajian antropologi ternyata berdampak pada munculnya cara pandang yang diskriminitaif terhadap masyarakat adat beserta agamanya. Dengan menggunakan metodologi studi pustaka untuk mencari solusi bagi masalah tersebut ditemukanlah gagasan tentang Studi Agama yang Terlibat. Berdasar pada hal tersebut, Studi Agama mesti merekonstruksi metodologinya agar lebih berkeadilan dan terlibat secara emansipatif.