cover
Contact Name
Suci Artanti
Contact Email
lppm.ngestiwaluyo@gmail.com
Phone
+6285743783920
Journal Mail Official
lppm.ngestiwaluyo@gmail.com
Editorial Address
jl. Pahlawan, Parakan
Location
Kab. temanggung,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kesehatan
ISSN : 2301783X     EISSN : 27218007     DOI : http://dx.doi.org/10.46815/jkanw
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan is published by Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo. This journal aims to provide original research articles, review articles, and case study on health field. This journal is issued twice a year and it is a tool for researchers, academics, and practitioners who wished to channel their thoughts and findings in the field of health. The scope of articles published by Jurnal Kesehatan are nursing, public health, education in health sector, health administration, hospital administration, midwifery, and health promotion.
Articles 163 Documents
ASUHAN KEPERAWATAN NERS DAN NERS SPESIALIS DENGAN PENDEKATAN INTERPERSONAL PEPLAU DAN CARING SWANSON PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA Heri Setiawan; Budi Anna Keliat; Yossie Susanti
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): nomor1/2017
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.476 KB)

Abstract

Resiko perilaku kekerasan merupakan diagnosa keperawatan yang paling banyak ditemukan di Ruang Akut Rumah Sakit Jiwa Dr H Marzoeki Mahdi Bogor yaitu sebanyak 71,62%, Tujuan penulisan artikel ini untuk menjelaskan mengetahui hasil asuhan keperawatan ners dan ners spesialis menggunakan pendekatan model teori interpersonal Peplau. Tindakan keperawatan ners diberikan pada individu, keluarga dan kelompok, tindakan keperawatan ners spesialis dilakukan dengan pemberian latihan asertif (AT) dan psikoedukasi keluarga (PEK). Metode yang digunakan yaitu analisis kasus. Analisis dilakukan pada 8 klien perilaku kekerasan dalam kurun waktu 16 Februari – 18 April 2016. Hasil pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan di ruang akut rumah sakit jiwa menunjukan terjadinya penurunan tanda gejala klien perilaku kekerasan, peningkatan kemampuan klien dalam mengatasi perilaku kekerasan, dan peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan perilaku kekerasan di ruang akut rumah sakit jiwa. Abstract Risk violence is the most nursing diagnose in acute ward Dr H Marzoeki Mahdi mental hospital Bogor amount 71,62%. Aims this article is to explain the result or outcome of nursing care and nursing care specialist with Peplau’s interpersonal model theory approach. Nursing Ners action to individual, family and peer, and nursing specialist action with assertiveness training (AT) and family psychoeducation (FPE). The method is case study. Analyse in 8 patient with risk violence on 16 February to 18 April 2016. The result nursing care in acute ward mental hospital show that decrase of sign and symtom violence and increase of ability to control violence and, increase familys ability to care of family number with risk violence in acute ward mental hospital.
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN SPESIALIS PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSIS ANSIETAS DAN GANGGUAN CITRA TUBUH DI UNIT UMUM Maria Turnip; Achir Yani S. Hamid; Ice Yulia Wardani
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): nomor1/2017
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.361 KB)

Abstract

Penyakit fisik menimbulkan masalah psikososial ansietas dan gangguan citra tubuh. Masalah psikososial ini menjadi faktor comorbid yang menambah berat kondisi fisik klien. Pelaksanaan tindakan ners spesialis didasarkan pada konsep perilaku dan adaptasi sebagai mahluk yang holistik yang meliputi: Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Thought Stopping (TS), Progressive Muscle Relaxation (PMR) dengan mempertimbangkan toleransi fisik klien. Tindakan ners spesialis Family PsychoEducation (FPE) pada keluarga dan Supportive Theraphy (ST) pada kelompok pelaku rawat (care giver) diberikan untuk memperkuat dukungan dari luar klien demi mempertahankan kelangsungan proses perawatan klien. Hasil: Pelaksanaan tindakan ners spesialis menunjukkan penurunan tanda dan gejala pada klien di semua aspek respons terhadap stresor. Penurunan yang paling besar terjadi pada kombinasi terapi CBT+PMR+FPE yang dilakukan pada klien dengan diagnosis ansietas pada aspek afektif sebesar 79.2% dan klien dengan diagnosis gangguan citra tubuh pada aspek perilaku sebesar 86.3%. Kesimpulan: Tindakan ners spesialis Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Thought Stopping (TS), Progressive Muscle Relaxation (PMR) dengan mempertimbangkan toleransi fisik klien dan Family PsychoEducation (FPE) pada keluarga serta Supportive Theraphy (ST) pada kelompok pelaku rawat (care giver) dapat membantu penurunan respons klien terhadap stressor.
PENDEKATAN MODEL ADAPTASI ROY, RELAKSASI DAN DISCHARGE PLANNING PADA MASALAH MUSKULOSKELETAL Sapto Haryatmo; Agung Waluyo; Masfuri Masfuri
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): nomor1/2017
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.776 KB)

Abstract

Abstrak Karya Ilmiah Akhir ini merupakan laporan akhir setelah praktik residensi peminatan Keperawatan Medikal Bedah. Laporan akan menguraikan satu kasus utama dari pengelolaan terhadap 31 kasus yang dikelola, Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dan Inovasi. Perubahan signifikan didapatkan pada hasil penerapan asuhan keperawatan menggunakan model adaptasi Roy, pasien mampu beradaptasi lebih baik terhadap masalah yang dihadapi tanpa tergantung pada keberadaan stimulus sebagai pencetus masalah. EBNP yang akan dilaporkan adalah penggunaan teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri dan kecemasan post operasi gangguan muskuloskeletal, dengan hasil tindakan ini efektif untuk menurunkan nyeri tetapi tidak menunjukkan penurunan besar untuk kecemasan. Kegiatan inovasi yang dikerjakan yaitu program discharge planning untuk pasien perioperatif muskuloskeletal memberikan hasil yang baik dalam menurunkan kecemasan dan kepatuhan terhadap prosedur yang dijalankan. Abstract This is a final report of Medical Surgical Nursing Specialist practice. It contains the explanation of one case of 31 managed cases, Evidence Based Nursing Practice (EBNP) and Innovation project. There is a significance outcomes after application of the Roy adaptation model in nursing care practice, patients could adapt better to the problems independently to existence of stimuli as the problem precipitator. The reported EBNP was implementation of relaxation technique for reducing musculoskeletal post operative pain and anxiety, this intervention was effective to reduce pain but not showing significant effect for anxiety. The innovation project, a discharge planning program for musculoskeletal perioperative patients showing a good result in reducing anxiety and promoting compliance to the procedure. Keywords: ; ;; ; ;
P Pengaruh Terapi Akupresur Titik Sanyinjiao Terhadap Skala Dismenore Januari Kristining Tyas; Apolonia Antonilda Ina; Probo Tjondronegoro
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Volume 7 tahun 2018
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.406 KB)

Abstract

Masa pubertas adalah salah satu tahap perkembangan yang ditandai dengan kematangan organ seksual dan tercapainya kemampuan untuk bereproduksi, dimana salah satu ciri dari tanda pubertas seorang perempuan yaitu dengan terjadinya menstruasi pertama (menarche). Dimana saat remaja mengalami menstruasi tidak sedikit remaja merasakan nyeri haid atau dismenore. Berbagai cara dapat mengurangi dismenore saat menstruasi, salah satunya dengan terapi akupresur titik Sanyinjiao. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh terapi akupresur titik Sanyinjiao terhadap skala dismenore pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan adalah siswi SMA Mardisiswa Semarang sebanyak 80 sampel, diambil dengan teknik Purposive Sampling. Pengukuran skala dismenore dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan terapi akupresur titik Sanyinjiao dengan menggunakan lembar observasi. Uji statistik menggunakan Wilcoxon. Hasil uji statistik didapatkan hasil p
T Tindakan Menghardik Untuk Mengatasi Halusinasi Pendengaran Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Murni Pratiwi; Heri Setiawan
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Volume 7 tahun 2018
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.389 KB)

Abstract

Halusinasi merupakan gangguan penerimaan pancaindra tanpa ada stimulus eksternal, akibat yang ditimbulkan halusinasi dapat membahayakan dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan disekitarnya yang bersifat merugikan. Penelitian ini akan mengukur menghardik untuk mengatasi halusinasi pendengaran pada klien skizofrenia di rumah sakit jiwa. Teknik analisis yang digunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanda gejala halusinasi menurun setelah dilakukan tindakan menghardik.
E Efektifitas Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) Usia Dewasa Terhadap Kesejahteraan Ibu Pekerja Muhammad Ari Arfianto; Rudianingseh
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Volume 7 tahun 2018
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.192 KB)

Abstract

Masalah kesejahteraan hidup merupakan fenomena yang sering terjadi pada kehidupan ibu pekerja akibat adanya peran yang berlebih. Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) usia dewasa merupakan pendekatan kegiatan kelompok pada ibu pekerja yang akan diteliti efektifitasnya dalam mempengaruhi kesejahteraan ibu pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektifitas terapi kelompok terapeutik terhadap kesejahteraan subjektif dan psikologis pada ibu pekerja. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan quasi experiment. Jumlah sampel adalah 62 orang yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling pada ibu pekerja di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Variabel dianalisis dengan paired t test dan independent t test. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan terapi kelompok terapeutik usia dewasa terhadap peningkatan kesejahteraan subjektif dan psikologis ibu pekerja (p value: 0,000). Penelitian ini merekomendasikan kepada pelayanan keperawatan jiwa masyarakat maupun perusahaan yang mempekerjakan ibu rumah tangga untuk menyediakan pelayanan kesehatan jiwa serta dilaksanakannya terapi kelompok terapeutik dalam membantu ibu pekerja mencapai kesejahteraan subjektif dan psikologis.
H Hubungan Mekanisme Koping Terhadap Tingkat Stres Prajurit TNI Angkatan Darat Rinny Kartini; Zakiyah; Sari Narulita
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Volume 7 tahun 2018
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.652 KB)

Abstract

Stres adalah kontributor utama penyakit mental dan fisik pada setiap orang di segala usia, dan sebagai penjaga keamanan dan stabilitas negara, kondisi pemaparan berulang terhadap situasi pertempuran dan stressor lainnya dapat mempengaruhi kesehatan mental para tentara. Stress merupakan segala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespons atau melakukan tindakan, dan mekanisme koping adalah cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi, dan situasi yang mengancam, baik secara kognitif maupun perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme koping terhadap tingkat stress pada prajurit TNI-AD di Kesatuan Brigif Para Raider 17/Kujang 1 Divif 1 Kostrad Cijantung Jakarta Timur. Desain penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 133 prajurit tingkat satu yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Ways of coping dan Depressions Anxiety and Stress Scale. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Hasil analisis univariat menunjukkan mekanisme koping destruktif (73,7%) dan tingkat stress berat (48,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara mekanisme koping terhadap tingkat stress pada prajurit TNI-AD dengan hasil signifikan atau p-value adalah 0,000 dimana (p
H Hubungan Antara Tugas Kesehatan Keluarga Dalam Modifikasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Penularan Tuberkulosis Anita Febrianingtyas; Purwanta; Heru Subekti
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Volume 7 tahun 2018
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.47 KB)

Abstract

Penyakit TBC merupakan penyebab pertama pada kelompok penyakit infeksi dalam waktu satu tahun satu orang penderita dapat menularkan kepada 10-15 orang sekelilingnya.Peran keluarga sangat penting dalam pengobatan penderita TBC,selain memberikan dukungan dalam pengobatan, keluarga juga berperan dalam menciptakan rumah yang sehat, sehingga penularan TBC dapat dicegah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tugas kesehatan keluarga dalam modifikasi lingkungan rumah dengan kejadian penularan TBC di Puskesmas Kota Jogja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasional dan menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Menggunakan teknik purposive sampling, responden didapatkan sebanyak 27 orang dari 6 Puskesmas di Kota Jogja. Data diambil Juli sampai Agustus 2015. Analisis data menggunakan metode Fisher Exact. Dari total 27 responden terjadi penularan serumah sebanyak 4 orang atau sebesar 14,8% sedangkan dari 23 (85,2%) penderita TBC tidak terjadi penularan. Hasil uji Fisher Exact pada setiap aspek kesehatan rumah menunjukkan nilai p > 0,05. Tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam modifikasi lingkungan rumah dengan kejadian penularan tuberkulosis di Puskesmas Kota Jogja.
A Analisis Penyebab Putus Obat Pada Penderita HIV/AIDS Yang Berobat Di Klinik VCT Prihanto; Sudiro; Martha Irene
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Volume 7 tahun 2018
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.125 KB)

Abstract

Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Temanggung sampai akhir Tahun 2014 mencapai 260 penderita dan angkanya cenderung meningkat. Dari jumlah tersebut yang masih aktif menggunakan ARV hanya 107 penderita (41%), yang putus obat sejumlah 10 penderita (9%).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penyebab putus obat pada Penderita HIV/AIDS yang berobat di Klinik VCT Kabupaten Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menganalisis penyebab putus obat ditinjau dari edukasi, akomodasi, modifikasi faktor lingkungan sosial, perubahan model terapi dan meningkatnya interaksi tenaga kesehatan dengan penderita. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan utama yaitu 3 penderita HIV yang putus obat, 1 penderita yang masih aktif dan informan triangulasi pengelola KPA, Pengelola Klinik VCT, Kasi P2M Dinas Kesehatan dan KDS Smile Plus di Kabupaten Temanggung. Data diolah dan dianalisis berdasarkan kelima faktor tersebut dengan metode pengolahan diskripsi isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab putus obat adalah: 1).edukasi yang kurang berkelanjutan dan mendalam, 2). akomodasi dan fasilitas penderita yang kurang dan jarak tempuh, 3). sedangkan dari KPA adalah sarana dan prasarana yang kurang untuk memonitor penderita. Modifikasi faktor lingkungan perlu dilakukan akibat adanya stigma dari masyarakat yang dirasakan oleh penderita, dukungan dari keluarga cukup tapi tekanan dari luar lebih kuat terutama stigma yang ada, kurangnya dukungan dari tenaga kesehatan dan motivasi diri yang kurang, serta perubahan model terapi terkait dengan keluhan efek samping ARV yang dirasakan. Faktor lain adalah kebijakan dan regulasi dari pemerintah daerah terkait dengan sarana prasarana, pendanaan dan sistem koordinasi serta monitoring dalam penanganan penderita HIV/AIDS yang masih kurang memadai. Faktor pendukung pada penderita yang aktif adalah: dukungan dari tenaga kesehatan dan keluarga, serta komitmen penderita untuk terus menjalani pengobatan.
K Kebutuhan Remaja Mempersiapkan Perawatan Kebersihan Menstruasi Di Daerah Pedesaan Eka Ratnawati
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Volume 7 tahun 2018
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.654 KB)

Abstract

Remaja mengalami perubahan pesat, baik secara biologis, psikologis maupun sosial dalam masa pubertas menuju ke tahap perkembangan dewasa. Perubahan yang paling mencolok dalam masa ini adalah terjadinya menarche. Remaja harus dipersiapkan untuk menghadapi menarche agar mampu melakukan perawatan menstruasi dengan benar. Remaja di daerah pedesaan banyak mengalami keterbatasan, terutama akses informasi yang benar tentang menstruasi dan perawatannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan remaja untuk mampu melakukan perawatan kebersihan menstruasi di daerah pedesaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling yang melibatkan 7 orang remaja putri usia 10-14 tahun di Desa Simpar, Tretep, Temanggung. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016 sampai dengan Januari 2017, melalui FGD. Analisis data dilakukan secara manual dengan content analysis. Muncul 6 tema dalam penelitian ini, yakni: 1) Remaja memerlukan informasi yang lengkap dan benar tentang menstruasi dan perawatan menstruasi, 2) Remaja memerlukan sumber informasi yang bisa diakses dengan mudah dan privasi, 3) Perlu pemilihan waktu yang tepat dalam penyampaian informasi, 4) Remaja perlu bantuan awal saat mengalami menarche, 5) Tindakan responsif yang harus dilakukan saat terjadi menarche, 6) Remaja memerlukan fasilitas perawatan kebersihan menstruasi yang layak. Remaja di daerah pedesaan sangat memerlukan informasi dan penjelasan dengan lengkap dan benar dari orang terdekat (ibu) dan orang yang berpengaruh (guru) tentang perawatan kebersihan menstruasi dan tindakan yang harus segera dilakukan saat terjadi menarche. Proses penyampaian informasi ini harus dilakukan sebelum remaja mengalami menarche.

Page 2 of 17 | Total Record : 163