cover
Contact Name
Dana Aswadi
Contact Email
ernisusilawati@stkipbjm.ac.id
Phone
+6285349985800
Journal Mail Official
dadan899@yahoo.co.id
Editorial Address
Jl. Sultan Adam, Komplek H. Iyus No. 18 RT 23, Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, 70121 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia Telp./Fax: (0511) 4315443
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
STLISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
ISSN : -     EISSN : eISSN252     DOI : https://doi.org/10.33654/sti.v6i2
STILISTIKA merupakan jurnal yang memuat tulisan/artikel hasil penelitian dan kajian/telaah setara penelitian yang mengkaji tentang bahasa, sastra, dan pembelajarannya. Jurnal ini terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Banjarmasin.
Articles 192 Documents
Pesan, Tanda, dan Makna dalam Studi Komunikasi Alimuddin A. Djawad
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.028 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.344

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji keteraitan pesan, tanda, dan makna dalam komunikasi. Pesan merupakan sesuatu yang penting sehingga dibutuhkan media perantara agar diterima oleh penerima (receiver). Dalam kegiatan komunikasi, pesan diubah dalam wujud tanda (sign). Hal ini, menunjukkan bahwa pesan dan tanda memiliki keterkaitan. Di sisi lain, makna merupakan hasil dari penandaan sehingga sifatnya tidak mutlak dan statis.
Nilai Budaya dalam Lagu Banjar: Pernikahan, Mata Pencaharian, dan Permainan Tradisional Akhmad Humaidi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.977 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.345

Abstract

Lagu memiliki fungsi utama sebagai media hiburan bagi masyarakat. Setiap daerah memiliki gaya bahasanya tersendiri dalam menciptakan lagu daerah. Penelitian mengenai lirik lagu bertujuan untuk mengungkapkan berbagai aspek budaya dalam kehidupan masyarakatnya. Penelitian ini mengkaji nilai budaya Banjar dari kata-kata yang terdapat pada lagu Banjar ciptaan Anang Ardiansyah, yaitu pernikahan, mata pencaharian, dan permainan. Lagu Anang Ardiansyah yang mencerminkan pernikahan menggambarkan tentang jodoh dan pernak pernik pernikahan. Jodoh dalam pandangan masyarakat Banjar sudah ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta sehingga para pemuda yang belum menikah tidak perlu terlalu khawatir. Mereka dinasehati melalui lagu-lagu itu untuk terus berusaha. Pernak perik pernikahan yang ditonjolkan ialah pemakaian bunga-bunga khusus yang digunakan oleh pengantin. Nilai budaya mata pencaharian yang tercermin dalam penggunaan kata-kata pada lagu daerah Banjar ialah kegigihan masyarakat ketika berdagang. Mereka pergi merantau ke berbagai tempat untuk memasarkan barang dagangan mereka. Permainan yang tercermin dalam pilihan kata ialah tentang balogo. Permainan tradisional ini ditampilkan dengan kata-kata yang jenaka sesuai dengan fungsinya sebagai hiburan. Lagu dapat dijadikan sebagai sarana untuk melestarikan nilai budaya untuk kepentingan generasi yang akan datang. Melalui teks dalam lagu daerah, mereka akan tetap mengetahui berbagai unsur kebudayaan nenek moyangnya
Ketidaklangsungan Ekspresi dalam Kumpulan Puisi Manusia Istana Karya Radhar Panca Dahana (Kajian Stilistika) Siti Aisyah; Noor Indah Wulandari
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.9 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.359

Abstract

Penelitian ini membahas tentang ketidaklangsungan ekspresi dalam kumpulan puisi Manusia Istana. Tujuan penelitian ini untuk (a) mendeskripsikan metafora dan metonimi pada kumpulan puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana, yang merupakan ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh penggantian arti; (b) mendeskripsikan keambiguitasan, kontradiksi, dan nonsense pada kumpulan puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana, yang merupakan ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh penyimpangan arti, dan (c) mendeskripsikan persajakan (rima), enjambemen dan tipografi pada kumpulan puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana, yang merupakan ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disebabkan oleh penciptaan arti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan stilistika dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitia ini adalah puisi Manusia Istana karya Radhar Panca Dahana yang diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka Yogyakarta tahun 2015 dengan tebal 166 halaman dengan 32 judul puisi. Adapun judul puisi yang dianalisis sebanyak 5 buah judul puisi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data penelitian ini dilakukan dengan tahap awal, pengkodean, dan klasifikasi. Hasil penelitian inidisimpulkan sebagai berikut. Analisis ketidaklangsungan ekspresi terhadap lima judul puisi karya Raddhar Panca Dahana terdiri atas: (a) Penggantian arti yang terdiri dari: tujuh buah metafora dan sembilan buah metonimi; (b) Penyimpangan arti yang terdiri dari: sepuluh buah keambiguitasan, lima buah kontardiksi, dan enam buah nonsense, dan (c) Penciptaan arti yang terdiri dari: rima dengan konsonan h, k, m dan vocal a, i, u yang mendominasi, empat buah enjambemen, dan tipografinya menggunakan huruf besar-kecil, menggunakan banyak tanda baca, sebagian lariknya menjorok ke dalam, sebagian puisi menggunakan angka-angka.
Perbedaan Individual Salah Satu Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Proses Belajar Mengajar Riduan Saberan
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.123 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.360

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu bentuk realisasi atau perwujudan cita-cita bangsa yang dirumuskan di dalam pandangan hidup suatu bangsa. Untuk memahami pendidikan secara mendalam, banyak faktor perlu dipahami, antara lain meliputi faktor-faktor: cita-cita, anak didik, pendidik, alat dan lingkungan. Khusus faktor anak didik individual differences adalah salah satu faktor yang sering luput dari perhatian pendidik. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kepustakaan untuk mengetahui sebab-sebab individual differences perlu mendapat perhatian dalam proses mengajar belajar. Hal ini terlihat dengan penanganan tiap anak yang berbeda-beda dan untuk memenuhi prinsip individual ini ada beberapa cara yaitu: pengajaran indivdual, tugas tambahan, pengajaran proyek, dan pengelompokan menurut kesanggupan murid. Untuk itu setiap guru/pengajar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang cara/metode mengajar, agar mutu pendidikan dapat ditingkatkan
Manusia Gaib as The Translation of Invisible Man: Linguistic and Cultural Errors in Translating English Novel Yulieda Hermaniar
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.971 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.362

Abstract

This study is aimed to describe the errors in linguistic and cultural aspect when Yuliani Liputo and Eva Y. Nukman translate Invisible Man into Manusia Gaib. Paragraphs that consist of errors in linguistic and cultural are taken and analyzed to gather the data. In collecting the data, the writer uses library research. It is conducted by collecting data from materials related to literature of the problem. There are 11 data that need to be observed by the writer. The writer compares the source language text and the target language text and gives her analysis about what errors occur and also the suggested translation for the errors. The data which have been observed by the writer show the errors that have been classified: (1) Linguistic; syntactical, morphological, and semantic. (2) Cultural errors; socio-culture. The data which have been observed by the writer show that the translator made errors in linguistic and cultural aspect. In translating the novel, the translator does not pay attention to linguistic and cultural aspects in the novel. Based on the data which have been analyzed, the writer found that in translating a novel, a translator needs to learn not only about all types of translation, but also the linguistic and cultural issues in the novel. In linguistic aspect, a translation should realize the differences between the source language and target language, pay attention to modifier, and classification of word. In cultural aspect, a translation should be aware of cultural issue in the novel
Peningkatan Keterampilan Menulis Para Graf Melalui Penerapan Kegiatan Menulis Jurnal dan Pemanfaatanya untuk Penilaian Autentik pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Simpang Empat Kabupaten Banjar Siti Faridah
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.019 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.365

Abstract

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas tersebut dilakukan dalam tiga siklus penelitian. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Simpang Empat kabupaten Banjar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf siswa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas paragraf yang dihasilkan. Kegiatan menulis jurnal juga membuat kegiaan menulis menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari upaya guru memberi respon, mengembangkan dialog, memodelkan cara menulis paragraf yang benar, mencermati kesalahan yang kerap dilakukan siswa, membiasakan secara tetap, serta memberikan berbagai arahan untuk membangkitan kreativitas siswa dalam menulis paragraf. Bimbingan dan arahan guru itu tetap diberikan, meskipun menulis jurnal adalah kegiatan menulis yang bersifat informal
Interferensi Kosakata Bahasa Banjar dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin Ida Komalasari; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.783 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.366

Abstract

Bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang baru dengan menggunakan teori-teori yang digunakan untuk mengungkapkan pemakaian bahasa secara bilingualisme. Ada saling menginterferensi dalam penggunaan bahasa pemakainya apabila pemakai bahasa itu memiliki lebih dari satu bahasa, antara bahasa pertama dengan bahasa kedua. Bahasa pertama mayoritas mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin adalah bahasa Banjar, karena sebagian mahasiswanya adalah suku Banjar yang menggunakan bahasa Banjar dalam kehidupan sehari-hari. Para mahasiswa juga perlu mengetahui mengenai interferensi ini, sehingga mereka bisa menjadikan pelajaran dan perbaikan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa mengetahui dengan baik mengenai interferensi tersebut, sehingga mereka bisa memperbaiki dan merekapun menjadi mahasiswa yang fasih dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu peneliti menggambarkan apa saja yang didapatkan dari rekaman kemudian mendeskripsikannya
Implied Meanings Behind Structures Governing Friendly Conversation Ninuk Krismanti
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.258 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.367

Abstract

This paper focuses on the investigation of implied meanings behind structures governing friendly conversation. The friendly conversation becoming the data is the one participated by university colleagues taking place in a dining restaurant. The data are taken in form of spoken discourse which then transcribed into written form of discourse. To reveal the structures of the friendly conversation, the writer applies Francis and Hunston’s model. The structures found then further investigated using the analysis on implicatures. Of the 21 structures found in the data, the implied meanings discussed are divided into four different perspectives: implications behind the highest occurrences of structures, natures of friendly conversation, power, and solidarity. From the research, it can be concluded that the conversation being studied is done in dynamic pace with good engagements among participants. The participants are given equal power to be initiators of the exchanges which show their intimacy to each other. The unequal power distribution is found in the exchanges between participants and the workers of the restaurant where the conversation took place.
Pemertahanan Bahasa Banjar Hulu di Kota Banjarmasin pada Umur Dewasa (Ranah Pemerintahan, Ranah Transaksi, dan Ranah Tetangga) Novia Winda; Siti Aulia
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.966 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.368

Abstract

Pemertahanan bahasa Banjar Hulu di Kota Banjarmasin merupakan sebuah fenomena perilaku bahasa yang menarik untuk dikaji dari perspektif sosiolinguitik. Penelitian ini bertujuan untuk:mendeskripsikan pemertahanan bahasa Banjar Hulu pada kelompok umur dewasa pada ranah keluarga, ranah pergaulan, ranah pekerjaan, ranah pendidikan. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 10 responden yang berdomisili di Kota Banjarmasin. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran daftar pertanyaan, data tentang frekuensi penggunaan bahasa disajikan dalam bentuk tabel yang dianalisis secara kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. 1) Pada ranah pemerintahandari 10 responden hanya 2 responden (20,00%) yang menggunakan bahasa Banjar Hulu untuk berkomunikasi dengan yang sesuku.2) Ranah transaksi dominan digunakan kelompok dewasa dari sepuluh responden sebanyak 8 responden (80,00%) mengaku menggunakan bahasa Banjar Hulu. 3) Pada ranah tetangga 9 responden (90,00%) menggunakan bahasa Banjar Hulu jika berinteraksi dengan tetangga yang sesuku. Sehingga dapat disimpukan pemertahanan bahasa Banjar Hulupada kelompok dewasa masih terlaksana di kota Banjarmasin
Debating Techniques in Language Learning to Trigger Students’ Communication in English and Critical Thinking Yasyir Fahmi Mubaraq
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.195 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.369

Abstract

Being communicative has always been the crucial matter in any languages. People cannot be saidbeing able to use a language unless they can produce it. Some approaches of learning have also been raised all the time but the purpose of language for communication is hardly achieved by the foreign language learners. One of the problems is that students are too afraid in giving their opinions. Debating is one way to force our students to interact by using English and think critically. In a debate, students are divided into PRO and CON sides to criticize the issue given. By having a debate students can convey their ideas in certain issues along side with building their critical thinking. The idea of having a debate in the classroom is surely one of techniques in the teaching of English. This study tries to elaborate how some debate activities might be brought into classroom by always considering the varieties of Englishes that Indonesia belongs to. According to Kachru (1988:5), Indonesia is grouped into the expanding circle of World Englishes. Thus, the modified version of British, Australian, and Asian Parliamentary systems of debate are introduced for the sake of enhancing students’ speaking skills by always tolerating and exploiting the uniqueness of Indonesian Englishes

Page 2 of 20 | Total Record : 192