cover
Contact Name
Dana Aswadi
Contact Email
ernisusilawati@stkipbjm.ac.id
Phone
+6285349985800
Journal Mail Official
dadan899@yahoo.co.id
Editorial Address
Jl. Sultan Adam, Komplek H. Iyus No. 18 RT 23, Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, 70121 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia Telp./Fax: (0511) 4315443
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
STLISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
ISSN : -     EISSN : eISSN252     DOI : https://doi.org/10.33654/sti.v6i2
STILISTIKA merupakan jurnal yang memuat tulisan/artikel hasil penelitian dan kajian/telaah setara penelitian yang mengkaji tentang bahasa, sastra, dan pembelajarannya. Jurnal ini terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Banjarmasin.
Articles 192 Documents
Ekologi Hutan, Penentu Utama Jalan Hidup Tokoh Utama Novel Pambatangan Karangan Jamal T. Suryanata Endang Sulistyowati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.357 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.381

Abstract

Novel Pambatangan dalam kajian ini dikaji dengan pendekatan ekologi sastra. Ekologi sastra adalah sebuah cara pandang untuk memahami persoalan lingkungan hidup dalam perspektif sastra, atau sebaliknya, bagaimana cara memahami kesastraan dalam perspektif lingkungan hidup (Endraswara, 2016:17). Dalam hal ini fokus perhatian pengkaji ada pada ekologi hutan sebagai latar fisik sekaligus latar sosial dalam novel Pambatangan. Metode yang digunakan dalam jenis penelitian ini adalah analisis isi (content analysis). Terdapat dua pembahasan dalam penelitian ini yakni ekologi hutan alam dan ekologi hutan kayu ulin. Dalam ekologi hutan alam terdapat 8 (delapan) kutipan naskah, adapun ekologi hutan kayu ulin terdapat 3 (tiga) kutipan naskah
Tindak Tutur Guru dan Murid di SMA Negeri 1 Kelua Kabupaten Tabalong Ida Komalasari; Akhmad Ramadhani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.503 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.382

Abstract

Sekolah merupakan salah tempat terjadinya peristiwa tutur antara guru dan murid. Peristiwa tutur tersebut akan menunjukan suatu tindak tutur. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang tindak tutur guru dan murid di SMA Negeri 1 Kelua dengan tujuan mendeskripsikan bentuk guru dan murid di SMA Negeri 1 Kelua. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yang berusaha menggambarkan sesuatu yang terjadi dengan apa adanya, dan bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan melihat kaitannya dengan variabel-variabel yang telah ditentukan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah percakapan yang berwujud wacana tutur yang berlangsung antara guru dan murid di SMA Negeri 1 Kelua dalam bentuk wujud pemakaian bahasa lisan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik rekam, dan teknik transkrip.Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif yaitu mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan mengiterpretasikan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk tindak tutur dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran sangan bervariasi tergantung dari tujuan yang akan dicapai, sehingga berbagai peristiwa tutur tidak hanya ditentukan oleh unsur-unsur kebahasaan secara struktural melainkan juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip pemakaian bahasa serta bentuk tindak tutur yang digunakan juga harus tepat, karena mempengaruhi tingkat pemahaman peserta tutur terhadap makna yang dimaksud. Bentuk tindak tutur seperti lokusi, ilokusi, dan perlokusi
Penggunaan Jenis Kalimat Anak Usia 3-4 Tahun di PAUD Nurul Huda Banjarmasin Irni Cahyani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v2i1.383

Abstract

Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Penggunaan jenis kalimat yang terdapat pada anak usia 3-4 tahun, yaitu kalimat interogatif, kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interjektif, dan kalimat optatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan jenis kalimat anak usia 3-4 tahun di PAUD Nurul Huda Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di PAUD Nurul Huda Banjarmasin. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, teknik rekaman, teknik wawancara, dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia 3-4 tahun di PAUD Nurul Huda Banjarmasin lebih banyak menggunakan kalimat tanya, karena anak seusia ini selalu bertanya tentang apa yang dilihat di sekitarnya, memperoleh kalimat tanya/interogatif yang diucapkan sesuai dengan keadaannya, memperoleh kalimat tanya yang diucapkan anak berusia 3-4 tahun lebih banyak menggunakan kata tanya “siapa”, “dimana”, “bagaimana”, dan “apa”, memperoleh kalimat imperatif dengan kalimat perintahnya “ambilkan dan buatkan”, memperoleh kalimat interjektif dengan kata “wah dan wow”, dan memperoleh kalimat optatif dengan kata “mau”. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan agar para guru Pendidikan Anak Usia Dini dapat mengetahui proses pemerolehan kalimat anak, agar dapat lebih mengembangkan aspek kebahasaan pada anak
Deiksis dalam Bahasa Dayak Deah Isna Kasmilawati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.998 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.384

Abstract

Deiksis merupakan bentuk bahasa yang tidak memiliki acuan yang tetap sehingga maknanya sangat bergantung pada konteks kalimatnya. Dalam ujaran deiksis mempunyai peranan penting, sehingga lawan bicara dapat memahami ujaran tersebut, yang antara lain melalui konteks. Setiap konteks lisan maupun tulisan memliliki latar belakang, tujuan pembicaran dan tempatnya. Peristiwa yang dibicarakan dalam konteks ujaran akan berubah-ubah tergantung situasi ujarannya Subjek penelitian ini, yaitu a) suku asli Dayak Deah, b)berbahasa Dayak Deah dalam kehidupan sehari-hari, c) berumur minimal 40 tahun, dan f) berdomisili di Desa Pangelak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian Deiksis dalam Bahasa Dayak Deah sangat sesuai dengan tujuan penelitian dan mudah digunakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (a) wujud deiksis orang dalam bahasa Dayak Deah, (b) wujud deiksi waktu dalam bahasa Dayak Deah, (c) wujud deiksi tempat dalam bahasa Dayak Deah, dan (d) wujud deiksis sosial dalam bahasa Dayak Deah
Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sains Rifda Mardian Arif
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.915 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.385

Abstract

Krisis multidimensi yang telah melanda bangsa Indonesia yang kemudian “diobati” dengan reformasi, ternyata diikuti pula oleh beberapa penyimpangan yang bersifat kontraproduktif, yakni krisis etika dan moralitas yang semakin akut. Pendidik yang handal, profesional dan berdaya saing tinggi, serta memiliki karakter yang kuat dan cerdas merupakan modal dasar dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas yang mampu mencetak sumberdaya manusia yang berkarakter, cerdas dan bermoral tinggi. Karakter yang dapat diterapkan melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (SAINS) adalah objektif (objectivity), teliti (accuracy), tepat (precisión), mencari kebenaran (pursuit of truth), pemecahan masalah (problem solving), keselamatan dan resiko (protect human file: safety and risk), manusiawi (regard human significance), kejujuran intelektual (intelectual honesty), kejujuran akademik (academic honesty), berani (courage), rendah hati (humility), pengambilan keputusan (decisión-making), kesediaan menunda keputusan (willingness to suspend judgment), inkuiri sains (scientific inquirí: being fair and just), bertanya tentang semua hal (questioning of all thing), memverifikasi (demand for verification), menjunjung tinggi logika (respect fo logic), integritas (integrity), tekun/gigih (diligence), ulet (persistence), ingin tahu (curiosity), berpikiran terbuka (open-mindedness), evaluasi alternatif secara kritis (critical evaluation of alternatives) dan imaginasi (imagination). Belum maksimalnya pendidikan karakter yang dilaksanakan selama ini karena masih menggunakan cara berikut: 1) pendidikan karakter tidak dirancang dalam pembelajaran. 2) pendidikan karakter hanya masuk pada kegiatan ekstra. 3) dan pendidikan karakter menjadi pelajaran tersendiri. Beberapa pendekatan ideal yang dapat dilakukan terkait dengan pendidikan karakter adalah: 1) pendekatan holistik, 2) membangun sebuah ”Komunitas Peduli”, 3) mengajarkan nilai-nilai melalui kurikulum, 4) diskusi kelas, 5) dan layanan belajar (learning service). Melalui pembelajaran dengan metode praktikum di samping melatihkan kecakapan intelektual dan keterampilan siswa (berpikir ilmiah dan proses ilmiah) dapat dilatihkan pula sikap ilmiah yang komponen-komponennya meliputi: ketelitian, kejujuran, tanggung jawab, kebersamaan, etika, dll yang akan membentuk karakter siswa jika pembiasaan tersebut telah melekat pada diri siswa. Pendidikan karakter yang merupakan tanggung jawab bersama perlu dilakukan melalui strategi pengembangan secara mikro bagi dunia pendidikan (sekolah), namun juga perlu dilakukan melalui strategi dalam konteks makro (nasional), agar pendidikan karakter menjadi habitual bukan sekedar wacana
Penerapan Strategi Imagine dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas pada Siswa Kelas V SDN Murung Raya 5 Banjarmasin Siti Aulia; Kamal Hasuna
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.356 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.386

Abstract

Hasil observasi pada SDN Murung Raya 5 Banjarmasin, ditemukan rendahnya kemampuan menulis puisi bebas, penyebabnya adalah penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan maksimal dan optimal. Oleh karena itu penting dilakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan strategi imaginedengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang dilaksanakan dalam dua siklus dimana tiap-tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN pelambuan 7 Banjarmasin yang berjumlah 12 orang, yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Sumber data diperoleh dari guru dan siswa yang berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data aktivitas guru dan data aktivitas siswa diperoleh melalui obsevasi yang direkamkan pada lembar observasi serta data hasil belajar siswa diperoleh melalui evaluasi hasil kerja siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa meningkat melalui penerapan strategi imagine. Oleh karena itu disarankan kepada guru, agar secara bertahap dan berkesinambungan mengkaji pola dan strategi pembelajaran yang tepat dalam upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran dimana salah satunya adalah startegi Imagine yang telah terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Kedua dan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas I MIN Rumpiang Rahidatul Laila Agustina; Novia Winda
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 2 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.361 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i2.388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran examples non examples berbantuan media gambar dalam meningkatkan kemampuan bahasa kedua dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus penelitian, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I MIN Rumpiang pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 17orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik observasi dan tes tertulis, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah rata-rata dan persentase. Hasil penelitian ini diperoleh: (1) Penggunaan model pembelajaran examples non examples berbantuan media gambar dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa, pada siklus I dengan nilai rata-rata 69,70 dan ketuntasan klasikal 50 % mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata 76,76 dengan ketuntasan klasikal 82,35 %. (2) Aktivitas guru dan siswa terhadap pembelajaran bahasa dengan penggunaan model pembelajaran examples non examples berbantuan media gambar juga menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat diihat dari perolehan nilai aktivitas belajar siswa, pada siklus I dengan rata-rata 58,75 dalam kategori kurang aktif mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata 82,5 dalam kategori aktif. Begitupun dengan aktivitas guru yang dilihat dari hasil observasi pada siklus I dengan persentase 56,6 % dalam kategori cukup meningkat pada siklus II dengan persentase 76,6% dalam kategori baik. (3) Hasil respon siswa terhadap pembelajaran yang disajikan guru dari hasil angket yang dijawab siswa menunjukkan bahwa siswa menyenangi dan sangat termotivasi terhadap model pembelajaran examples non examples berbantuan media gambardalam pembelajaran bahasa
Positive and Negative Face on Alvin Adam’s Utterances on Just Alvin Talk Show Agustina Lestary
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 2 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.995 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i2.390

Abstract

Talkshow combines entertainment and information at once and it offers more than just a monotonus story. Host has important role in a talkshow. Thus it is essential for the host to apply certain strategies when they are interviewing the guests. Alvin Adam has interviewed many public figures – from celebrities to paranormal in his Sunday night program called Just Alvin. In this paper, the writer takes the episode of Miss No Comment of Just Alvin. The guest of this show is one of Alvin’s close friends Desi Ratnasari. The writer identifies several postivie politeness strategies applied by Alvin during the programe. Alvin will use positive face strategies to give express his solidarity to Desi as he is also part of Desi’s life and will use negative face strategies to show that he knows nothing about Desi’s life
Analisis Sosiologi Problem Rumah Tangga dalam Novel Istana Kedua Karya Asma Nadia Heppy Lismayanti; Kamal Hasuna
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 2 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.37 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i2.391

Abstract

Penelitian ini berkenaan dengan problem rumah tangga yang terdapat dalam novel Istana Kedua. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan bentuk problem yang terdapat pada novel Istana Kedua Karya Asma Nadia. (2) Mendeskripsikan faktor apa saja penyebab timbulnya problem pada novel Istana Kedua Karya Asma Nadia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik analisis teks dan teknik dokumentasi, dan teknik untuk menganalisis data adalah teknik deskriptif interpretatif.Sumber data yang dijadikan objek penelitian yaitu novel Istana Kedua Karya Asma Nadia yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, Oktober 2007. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Problem rumah tangga yang terjadi : (a) selingkuh: Pras telah menjalin hubungan dengan perempuan lain, suami telah menjalin hubungan dengan perempuan lain, suami Ratih telah berselingkuh dua kali, suami Lia berselingkuh di rumahnya sendiri, suami Ibu Arini berselingkuh dengan seorang perempuan malam. (b) poligami: Pras telah menikah lagi, Mas Yadi suami mbak Pur memiliki dua orang istri, suami Ina menikah lagi, pengorbanan seorang istri, karena suaminya menikah lagi, bapak Pras menikah lagi, suami Ibu Arini telah menikah lagi dengan teman sekolahnya. (c) perceraian: Lia dan suaminya bercerai. (2) Faktor penyebab timbulnya problem: (a) Fakor dari suami istri: Adanya masalah yang tersembunyi di antara suami istri, adanya masalah yang tersembunyi di antara suami istri, adanya masalah yang disembunyikan oleh suaminya kepada Ratih, kurangnya frekuensi pertemuan antara suami istri dapat mengakibatkan suami berselingkuh, istri tidak bisa merawat diri, kesalahan cara berpikir istri, istri yang tidak bisa memasak. (b) Faktor dari keluarga: Ibu mertua juga ikut diam dan tidak memberitahu bahwa suaminya berselingkuh. (c) Faktor dari orang luar: Adanya sosok perempuan yang mengaku sebagai istri Pras, seorang perempuan telah menaksir suaminya, kelalaian seorang istri dalam memperhatikan suaminya, sehingga perempuan lain masuk dalam rumah tangga, ada sosok anak kecil hasil dari pernikahan Bapaknya yang kedua, ada sosok perempuan yang menemui suaminya
Meningkatkan Kemampuan Siswa pada Konsep Memecahkan Permasalahan Dampak Teknologi Lewat Diskusi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berpikir-Berpasangan-Berbagi Kelas VIII MTSN 2 Batang Alai Selatan Akhlakul Karimah; Irni Cahyani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 2 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.404 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i2.392

Abstract

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data digunakan tes tertulis pada akhir siklus, observasi kegiatan pembelajaran guru, observasi kegiatan siswa, dan angket respons siswa terhadap pembelajaran. Analisis data yang digunakan berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi dengan pembahasan berdasarkan skala presentase dan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan kurikulum. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan, (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berbagi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi. Hal ini dibuktikan oleh rata-rata nilai individu pada siklus I pertemuan 1 yaitu 75,2, meningkat pada siklus I pertemuan 2 menjadi 78,66. Pada siklus II pertemuan 1 yaitu 80,33, sedangkan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan yaitu 90 , (2) terdapat peningkatan aktivitas belajar guru dan siswa dalam menulis teks diskusi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berbagi dilihat dari peningkatan aktivitas setiap pertemuan, (3) respons siswa kelas VIII C MTsN 2 Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengalami peningkatan secara positif terhadap pembelajaran teks diskusi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-berbagi

Page 4 of 20 | Total Record : 192