cover
Contact Name
Yunita Firdha Kyswantoro
Contact Email
nita.bappedayogya@gmail.com
Phone
+6282245193075
Journal Mail Official
litbang@jogjakota.go.id
Editorial Address
Jalan Kenari No. 56 Yogyakarta 55165
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Jarlit
ISSN : 19780052     EISSN : 29622344     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Jarlit (Jaringan Penelitian) ini untuk mempublikasikan karya tulis terkait inovasi dalam rangka mengatasi permasalahan kota, serta perencanaan dan kebijakan dalam pembangunan perkotaan. Dalam rangka mengatasi permasalahan kota, serta perencanaan dan kebijakan dalam pembangunan perkotaan. Maka Jurnal Jarlit akan mempublikasikan karya tulis yang terbagi menjadi 3 fokus utama yaitu Inovasi Daerah, Kebijakan Pembangunan Daerah, Perencanaan Perkotaan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 33 Documents
APLIKASI NGLARISI: OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAYANAN WIFI PUBLIC SEBAGAI STRATEGI KEBERLANJUTAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN Kirana, Kusuma Chandra; Syafwan Lysander, Mohammad Ahyar; Setiawan, Muhammad Hengki; Bintang Prasojo
Jurnal Jarlit Vol. 20 No. 1 (2024): Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk Keberlanjutan Pembangunan Kota Yo
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengembangkan aplikasi Nglarisi dalam menunjang kota Yogyakarta menjadi smart city atau kota cerdas dan sebagai strategi keberlangsungan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan warga Kota Yogyakarta. Populasi pada penelitian ini adalah semua Kelompok Gandeng Gendong di Kota Yogyakarta yang berjumlah 298 kelompok Nglarisi di Kota Yogyakarta dengan total anggota sebanyak 2.466 orang dengan jumlah sampel 772 anggota yang berstatus miskin. Penelitan ini menggunakan Teknik sample random sampling untuk menentukan jumlah samplenya. Sedangkan cara pengambilan datanya menggunakan accidental sampling. Teknik analisisnya menggunakan 2 metode yakni kuntitatif dan kualitatif. Kuantitatif menggunakan SPSS sedangkan kualitatifnya menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini diketahui sejumlah 76,8% masyarakat Kota Yogyakarta mengetahui adanya layanan wifi public yang disediakan oleh Pemkot Yogyakarta, adanya wifi public dinilai sangat efektif dan membantu perekonomian masyarakat. Namun, fenomena positif wifi public tersebut juga membawa kendala/hambatan bagi para pengguna yang tidak dapat mengakses layanan tersebut.
PENGEMBANGAN KESENIAN KOLABORASI JATHILAN DENGAN BARONGAN UNTUK MENDUKUNG WISATA TANJUNG WINONGO KELURAHAN PATANG PULUHAN SEBAGAI KELURAHAN BERBASIS BUDAYA DI YOGYAKARTA Zuhro, Aida Roihana; Martono, Martono; Kuswarsantyo, Kuswarsantyo; Muhajirin, Muhajirin; Prasojo, Bintang
Jurnal Jarlit Vol. 20 No. 1 (2024): Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk Keberlanjutan Pembangunan Kota Yo
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan kolaborasi desain barongan macan, macan lumping, dan topeng macan guna menjadikan Patangpuluhan sebagai kelurahan budaya. Dengan pendekatan Research and Development (R&D), penelitian ini mengembangkan desain dan koreografi pementasan ketiga elemen tersebut untuk mendukung kesenian di Grojogan Tanjung Winongo (GTW). Subjek penelitian melibatkan tokoh kesenian dan perajin kuda lumping, sementara teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk memahami sudut pandang desain. Analisis data dilakukan secara deskriptif guna mengevaluasi estetika, kelayakan, serta nilai simbolisnya sebagai elemen pertunjukan. Hasil penelitian ini meliputi tiga luaran utama: (1) pengembangan desain barongan macan, macan lumping, dan topeng macan untuk media pertunjukan di GTW Patangpuluhan, (2) koreografi kolaboratif yang menyatukan ketiga elemen tersebut dalam satu pementasan, dan (3) video dokumentasi sebagai arsip dan media sosialisasi. Pementasan kolaboratif menunjukkan bahwa desain dan koreografi mampu memperkuat identitas budaya Patangpuluhan. Estetika yang garang merepresentasikan semangat melestarikan budaya lokal. Transformasi macan lumping sebagai bentuk seni adaptif berfungsi memperkenalkan budaya Patangpuluhan kepada masyarakat luas, menyeimbangkan nilai tradisional dengan tuntutan modern.
GOVERNING SOLIDARITY ECONOMY PENGARUSUTAMAAN EKONOMI SOLIDARITAS DALAM MODEL BISNIS WISATA PASKA PANDEMI COVID-19 DI KOTA YOGYAKARTA Fatih Gama Abisono Nasution; Heri Purnomo
Jurnal Jarlit Vol. 17 No. 1 (2021): PERCEPATAN PEMULIHAN SOSIAL EKONOMI UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset ini mengkaji tentang bagaimana ekonomi solidaritas bekerja dalam mengatasi dampak krisisyang dibentuk oleh pandemi Covid-19 terhadap sektor wisata yang menjadi salah satu pilar ekonomiKota Yogyakarta. Kajian ini hadir dengan misi merumuskan model bisnis yang adaptif terhadap krisisbagi pelaku usaha wisata di Yogyakarta yang mengadaptasi resiliensi dan sekaligus mempromosikanekonomi solidaritas, sebagai konsep yang melandasi kerangka kerja dari penelitian ini. Kajian inimeyakini modal sosial masyarakat berupa solidaritas dapat ditransformasikan menjadi modal/kekuatanekonomi. Secara khusus, kajian menyasar entitas kampung wisata dan komunitas pekerja seni sebagaisubyek dalam kajian ini. Dengan menggunakan metode riset aksi partisipatoris, kajian ini merupakanpenelitian terapan yang dilakukan untuk memecahkan masalah secara langsung maupun melaluiintervensi terhadap perubahan sosial pada entitas yang dipilih. Hasil penelitian ini mengungkapkanekonomi modal sosial sesungguhnya telah bekerja dalam praktik-praktik kehidupan bisnis meski belumterkonsolidasi dalam skala masif dan kurang dirawat ketika memasuki skala industri. Ekonomisolidaritas sesungguhnya telah bekerja dalam lingkup komunitas, rumah tangga hingga menelusuphingga ke kampung-kampung dan komunitas di Kota Yogyakarta. Namun, model semacam ini belumsepenuhnya diaktivasi secara memadai untuk memperkuat ekonomi warga. Cara kerja agregasi dankolaborasi sebagai fungsi strategis belum sepenuhnya bekerja memadai. Melaui riset aksi ini, cara kerjaagregasi dan kolaborasi pada kedua entitas ditata kembali dengan melakukan serangkaian tahapanseperti pemetaan sumber daya dan masalah, mengumpulkan ragam ide bisnis baru, hingga merancangmodel bisnis serta mengujinya yang dikemas sebagai fungsi creative hub. Ringkasnya, untuk mengubahmodal sosial menjadi kekuatan/modal ekonomi dilakukan dengan mengaktivasi fungsi-fungsi creativehub pada kedua entitas.

Page 4 of 4 | Total Record : 33