cover
Contact Name
Dewi Rosiana
Contact Email
uptpublikasi@unisba.ac.id
Phone
+6285294008040
Journal Mail Official
jrp@unisba.ac.id
Editorial Address
Gedung Rektorat Lantai 4, Jl. Tamansari No. 20 Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Riset Psikologi
ISSN : 28083164     EISSN : 27986071     DOI : https://doi.org/10.29313/jrp.v1i2
Jurnal Riset Psikologi (JRP) adalah jurnal peer review dan dilakukan dengan double blind review yang mempublikasikan hasil riset dan kajian teoritik terhadap isu empirik dalam sub kajian Psikologi Sosial, Pendidikan, dll. JRP ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN 2798-6071 yang diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-indeks di Google Schoolar, Garuda, Crossref, dan DOAJ. Terbit setiap Juli dan Desember.
Articles 97 Documents
Peningkatan Pengetahuan Moral Siswa Melalui Cerita Rakyat Daerah dalam Program “Diksi Ceria” Nur Maulidia Rusmiati; Fernanda Dwi Fadhilah; Lischa Nabila Wilianaza; Muhammad Azzam Ramadhani Asykar; Annisa Nurkarimah; Temi Damayanti Djamhoer
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1569

Abstract

Abstract. Lack of morality become hot topics recently due to bullying incident between student at the elementary school level. According to Lickona (2012), This behavior was representing the moral degradation. One of the methodology to prevent the incident is Folktale storytelling. This methodology is an experiment that use quantity approach. Research through “Diksi Ceria” Program which facilitate discussion about folktale for elementary student can improve knowledge about their knowledge about attitude and keep the story still exists, because folktale usually have many moral value behind the story. Diksi Ceria had effective in increasing moral knowledge through story telling at SDN 023 Pajagalan Bandung. Abstrak. Kondisi moral saat ini memprihatinkan karena banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan oleh siswa terhadap teman sebaya. Perilaku ini mewakili ciri-ciri penurunan moral menurut Lickona (2012). Berdasarkan kasus tersebut, diperlukan metode baru untuk meningkatkan pengetahuan moral siswa, salah satunya melalui cerita rakyat. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian melalui program “Diksi Ceria (Diskusi mengenai Cerita Rakyat Daerah)” yang memfasilitasi pendiskusian cerita rakyat bagi siswa sekolah dasar sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan moral siswa serta menjaga eksistensi cerita rakyat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cerita rakyat daerah dalam program “Diksi Ceria” sebagai media dalam meningkatkan pengetahuan moral siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan program Diksi Ceria “Diskusi Cerita Rakyat Daerah” efektif meningkatkan pengetahuan moral pada siswa kelas 4 SDN 023 Pajagalan, Bandung.
Benarkah Bullying Victim Mengancam Interaksi Sosial Remaja? Fajriana Ougtsa Al Madya; Nurul Aiyuda; Fatin Hanifah
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1594

Abstract

Abstract.Individual who was ostracized in the social environment tend to have difficulty in living friendships so they tend to spend a lot of time alone and become targets for various aggressive behavior such as bullying victims. Bullying victim had several types, one of them was the type of teasing (satire), namely mocking, insulting, harassing, and shouting, so that they have negative impact on social interaction on adolescents. While social interaction was the key to all social life and good social interaction skills. It is needed when hanging out with people around so as to form a friendship for teenagers. This study aims to examine the relationship between social interaction and bullying victim in Riau teenagers. The subjects in this study were 210 respondents, 46 male and 164 female, Riau teenagers with age range of 18-24 years. It used purposive sampling to collect sample. The result of this study indicates that there was a significant relationship between social interaction and bullying victims in Riau adolescents, It means that the research hypothesis is accepted. The implication of this research that it was known that bullying victims really need social interaction in order to feel brave or not experience difficulties when in their surroundings. Abstrak. Individu yang dikucilkan dalam lingkungan sosial memilih menghabiskan banyak waktu sendirian sehingga menjadi sasaran berbagai tingkah laku agresif, disebut sebagai bullying victim. Bullying victim memiliki beberapa tipe salah satunya adalah tipeteasing : mengejek, menghina, melecehkan, meneriaki. Sehingga berdampak buruk terhadap interaksi sosial remaja. Sementara interaksi sosial kunci dari semua kehidupan sosial dan interaksi sosial yang baik dibutuhkan ketika bergaul dengan lingkungan sekitar sehingga membentuk suatu pertemanan bagi remaja.Tujuan penelitian untuk melihat hubungan antara interaksi sosial dengan bullying victim pada remaja Riau. Subjek penelitian ini sebanyak 210 responden yakni 46 laki-laki dan 164 perempuan remaja Riau dengan rentang usia 18-24 tahun. Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan signifikan interaksi sosial dengan bullying victim pada remaja Riau, demikian hipotesis penelitan diterima. Implikasi penelitian ini, maka diketahui bahwa bullying victim sangat memerlukan interaksi sosial agar individu tidak mengalami kesulitan saat berada di lingkungan sekitarnya.
Loneliness but Narcissistic! Mely Muliati; Nurul Aiyuda; Itto Nesyia Nasution
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1595

Abstract

Abstract. The most popular social media today is Tiktok. One of the users of Tiktok is a teenager. Teenage Tiktok users will tend to upload photos or videos excessively to get attention and praise from others which lead to narcissistic tendencies. Narcissistic tendencies are feelings of excessive love and concern for oneself. One of the factors that influence narcissistic tendencies is loneliness. The purpose of this study was to determine the relationship between loneliness and narcissistic tendencies among adolescent Tiktok users in Pekanbaru. This research uses the correlational quantitative method. The subjects in this study were 349 respondents, namely 100 males and 249 females aged 12-21 years who were Tiktok users in Pekanbaru. The sampling technique uses quota samples and sampling uses the provisions of Isaac and Michael's table. Method of data analysis using simple regression test. The results of this study indicate that there is a relationship between loneliness and narcissistic tendencies in adolescent Tiktok users in Pekanbaru, thus the hypothesis in this study is accepted. Abstrak. Media sosial yang paling digemari saat ini ialah Tiktok. Salah satu pengguna Tiktok ialah remaja. Remaja pengguna Tiktok akan cenderung mengunggah foto ataupun video secara berlebihan untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain yang mengarah pada kecenderungan narsistik. Kecenderungan narsistik merupakan rasa cinta dan perhatian yang berlebihan pada diri sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan narsistik ialah kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesepian terhadap kecenderungan narsistik pada remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 349 responden yakni 100 laki-laki dan 249 perempuan berusia 12-21 tahun merupakan remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel kuota dan penarikan sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael. Metode analisa data menggunakan uji regresi sederhana. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan kesepian terhadap kecenderungan narsistik pada remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Dukungan Sosial dan Self-Regulated Online Learning Belajar Matematika Siswa SMA di Masa Pandemi Aina P. Khairani; Sumedi P. Nugraha
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1597

Abstract

Abstract. There are various obstacles occurring during the online learning process, one of which is in mathematics. To cope with these obstacles, self-regulated online learning (SROL) skills and good social support are deemed necessary. This study aimed to determine a relationship between social support and students' SROL in mathematics as seen from the social support sources in MIPA class students in SMA N “X” Kendal. The measuring instrument used in this study was the SROL scale from Arbiyah and Triatmoko (2016) with 24 items and the SSQC Gordon scale (2011) with 50 items. Total participants of this study are 220 MIPA class students in SMA N “X” Kendal from X to XII grade. Data analysis in this study used regression analysis. The results of data analysis showed the value of F = 8.416 with p value = < 0.001. These results indicated that social support could simultaneously predict the SROL of students in SMAN "X" Kendal in mathematics during the COVID-19 pandemic with an effective contribution of social support by 16.4% to SROL. Abstrak. Salah satu mata pelajaran yang paling menantang untuk dipelajari selama pembelajaran daring adalah matematika. Untuk mengatasi hambatan itu dibutuhkan kemampuan self-regulated online learning (SROL) dan dukungan sosial yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dukungan sosial dengan SROL siswa pada mata pelajaran matematika dilihat dari sumber-sumber dukungan sosialnya di kelas MIPA SMA N “X” Kendal. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala SROL dari Arbiyah dan Triatmoko (2016) yang berjumlah 24 aitem dan skala SSQC Gordon (2011) yang berjumlah 50 aitem. Partisipan penelitian ini berjumlah 220 siswa kelas X sampai XII MIPA SMA N “X” Kendal. Hasil analisis regresi data diperoleh nilai F= 8,416 dengan nilai p= < 0,001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dukungan sosial secara bersama-sama dapat memprediksi SROL siswa SMA N “X” Kendal pada mata pelajaran matematika di masa pandemi COVID-19 dengan sumbangan efektif dukungan sosial sebesar 16,4% terhadap SROL.
Penyusunan Alat Ukur Prososial Remaja Siska Febriyani; Angela Oktavia Suryani; Laura Francisca Sudarnoto
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1598

Abstract

Abstract. The behavior of not caring about friends who get bullied or who have difficulties, consumptive and hedonic lifestyles make teenagers more individualistic and very less practice prosocial behaviors. The following research aims to develop a prosocial measurement tool in adolescents. The prosocial dimensions include sharing, helping, cooperating, acting honestly, and giving charity. This study involved 95 high school students in a school in Jakarta. The results of the content validity test using the expert judgment method showed that 50 items in the form of a Likert scale (score 1 = never – score 5 = very often) passed representing the domain of prosocial behavior. The results of the construct validity test with the corrected item-total correlation method showed 45 items were classified as valid (r = 0.28 – 0.68). The results of the reliability test using the Cronbach’s Alpha method show that the measuring instrument is classified as reliable with a coefficient of 0.93. The easuring instrument is ready to be used for further research. Abstrak. Perilaku tidak peduli terhadap teman yang di-bully atau yang mengalami kesulitan, gaya hidup konsumtif dan hedonis membuat remaja lebih individualistis dan sangat kurang mempraktekkan perilaku prososial. Penelitian berikut bertujuan untuk mengembangkan alat ukur prososial pada remaja. Dimensi prososial meliputi berbagi, membantu, bekerja sama, bertindak jujur, dan memberi sedekah. Penelitian ini melibatkan 95 siswa SMA di salah satu sekolah di Jakarta. Hasil uji validitas isi dengan metode expert judgement menunjukkan bahwa 50 item berbentuk skala likert (skor 1 = tidak pernah – skor 5 = sangat sering) lulus mewakili ranah perilaku prososial. Hasil uji validitas konstruk dengan metode korelasi item-total terkoreksi menunjukkan 45 item tergolong valid (r = 0,28 – 0,68). Hasil uji reliabilitas dengan metode Cronbach’s Alpha menunjukkan bahwa alat ukur tergolong reliabel dengan koefisien 0,93. Alat ukur siap digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Hubungan Religiusitas dan Stres pada Individu Muslim Dewasa Awal Emma Meiliza Afifah; Raden Ajeng Retno Kumolohadi
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1599

Abstract

Abstract. The Covid-19 pandemic has caused early adult individuals to be the highest group experiencing stress due to career uncertainty, professional life at stake, job loss, fear of infection and overestimation of risk. The subjects involved in this study were 112 male and female subjects with an age range of 18-29 years. This study uses a correlational quantitative design with data collection methods using a questionnaire with Amir's Muslim Religiosity Scale (2021) and Percieved Stress Scale. The results showed that p = 0.069 (p>0.05) and r = 0.141. That is, there is no significant negative correlation between religiosity and stress in early adult Muslim individuals. Therefore, this research hypothesis is rejected. This is due to the possibility of other factors that are more influential on the stress level of early adult individuals, such as age level, stress coping, and religious experience. Abstrak. Masa pandemi Covid-19 menyebabkan individu dewasa awal menjadi kelompok tertinggi yang mengalami stres karena menghadapi ketidakpastian karier, kehidupan profesional pekerjaan yang dipertaruhkan, kehilangan pekerjaan, takut tertular dan perkiraan resiko yang berlebihan. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 112 subjek laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18-29 tahun. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional dengan metode pengumpulan data menggunkaan kuesioner dengan skala Religiusitas Muslim milik Amir (2021) dan Percieved Stress Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p = 0,069 (p>0,05) dan r = 0,141. Artinya, tidak terdapat korelasi negatif signifikan antara religiusitas dan stres pada individu muslim dewasa awal. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini ditolak. Hal ini dikarenakan kemungkinan faktor lain yang lebih pengaruh pada tingkat stres individu dewasa awal, seperti tingkat usia, coping stres, dan pengalaman beragama.
Berselancar di Internet untuk Menghilangkan Rasa Bosan Ketika Melakukan Pembelajaran Daring Fatma Putri Yanti; Itto Nesyia Nasution; Nurul Aiyuda
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1600

Abstract

Abstract. Due to the Covid-19 pandemic, the education system has changed the learning method from face to face to courage. In the learning process, students dare to be connected to the internet. Internet use can be negative in the form of cyberloafing. cyberloafing was the use of the internet by students for non-academic purposes by using agency networks or private networks, non-academic activities carried out in the form of accessing social media, online shopping, playing online games, and other applications. One of the factors that influence cyberloafing is boredom. Boredom was an unpleasant condition, monotonous learning, or a lack of stimulus so that you try to avoid the academic situation. This research uses the correlational quantitative method. The subjects in this study were 227 respondents, 90 women and 137 men were Pekanbaru City students who did bold learning. The sampling technique used was quota sampling. Based on the research conducted, there was a significant relationship between boredom and cyberloafing in students in Pekanbaru City with the accepted hypothesis. Abstrak. Akibat pandemi covid-19 sistem pendidikan mengubah metode pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran daring. Dalam proses pembelajaran daring mahasiswa harus terhubung dengan internet. Penggunaan internet bisa bersifat negatif yaitu berupa cyberloafing. Cyberloafing adalah penggunaan internet yang dilakukan mahasiswa dengan tujuan non-akademik menggunakan jaringan instansi maupun jaringan pribadi, kegiatan non-akademik yang dilakukan berupa mengakses sosial media, belanja online, bermain game online dan aplikasi lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi cyberloafing yaitu kebosanan. Kebosanan merupakan suatu kondisi yang tidak meyenangkan, pembelajaran yang monoton, atau kurangnya stimulus sehingga mahasiswa berusaha menghindari situasi akademik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 227 responden yakni 90 perempuan dan 137 laki-laki merupakan mahasiswa Kota Pekanbaru yang melakukan pembelajaran secara daring. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat hubungan yang signifikan antara kebosanan dengan cyberloafing pada mahasiswa di Kota Pekanbaru dengan demikian hipotesis diterima.
Gratitude dan Psychological Well Being pada Penyintas Covid-19 Indah Roziah Cholilah; Anugrah Sulistiyowati
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1601

Abstract

Abstract. As a COVID-19 survivors, the fear of being stigmatized by society and feeling isolated from their social environment has certainly been felt. This condition has an impact on the unhappiness and psychological well-being of COVID-19 survivors. However, some people who have been exposed to COVID-19 and recovered define it as a life process. Moreover, there is hope to get out of problem and look at it positively with gratitude, because gratitude provides benefits for individuals in dealing with their problems which will have an impact on their psychological well-being. The purpose of this research was to see the relationship between gratitude and psychological well being on covid-19 survivors. The research was design by using quantitative methods, with simple linear regression analysis techniques. The research was conducted on 54 covid-19 survivors, obtained by the incidental sampling method. The measurement was using a psychological well being scale adapted from Carol D. Ryff and a Gratitude Scale adapted from Ratih Arum Listiandini. The results showed that the correlation coefficient was 0.355 and 0.008 significance. It can be concluded that gratitude and psychological well being have a positive and significant relationship between the variables of gratitude and psychological well being on covid-19 survivors. Abstrak. Sebagai penyintas covid-19 ketakutan akan stigma masyarakat dan merasa terkucilkan dari lingkungan sosialnya tentu pernah dirasakan. Kondisi tersebut berdampak pada ketidakbahagiaan dan kesejahteraan psikologis penyintas covid-19. Akan tetapi sebagian orang yang pernah terpapar covid-19 dan sembuh memaknainya sebagai proses kehidupannya. Selain itu, adanya harapan untuk keluar dari kesulitannya dan memandang secara positif dengan bersyukur, karena rasa syukur memberikan manfaat bagi individu dalam menghadapi masalahnya yang akan berdampak terhadap kesejahteraan psikologisnya. Tujuan penelitian adalah untuk melihat hubungan antara gratitude dan psychological well being pada penyintas covid-19. Rancangan penelitian menggunakan metode kuantitatif, dengan tekhnik analisis regresi linier sederhana. Penelitian dilakukan kepada 54 penyintasi covid-19, diperoleh dengan metode incidental sampling. Pengukuran menggunakan skala psychological well being yang diadaptasi dari Carol D. Ryff dan Skala Kebersyukuran yang diadapitasi dari Ratih Arum Listiyandini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,355 dengan signifikansi 0,008. Dapat disimpulkan bahwa gratitude dan psychological well being memiliki hubungan yang positif dan signifikan antara variable gratitude dan psychological well being pada penyintas covid-19.
Cognitive Behavior Therapy untuk Menurunkan Tingkat Gangguan Depresi Sedang (F32.1) Mariyani
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1602

Abstract

Abstract. Depression is one part of mental health problems. Depression is produced by the relationship between thoughts, feelings and behavior. In 2019, the chairman of the Indonesian Psychiatric Association (PDSKJI) said that as many as 15.6 million Indonesians had depression. A person who is depressed is characterized by a mood that displays several symptoms including emotional, motivational, behavioral, physical and cognitive aspects. So this study aims to overcome the problem of moderate depression by using Cognitive Behavior Therapy (CBT). The subject in this study is an adult individual who shows symptoms of Cognitive Behavior Therapy (CBT). The results showed that Cognitive Behavior Therapy (CBT) can reduce symptoms of moderate depression as well as changes such as fostering positive alternative thoughts, changes in behavior conditions and getting used to relaxation when in uncomfortable conditions. Abstrak. Depresi yaitu salah satu bagian permasalahan kesehatan mental. Depresi dihasilkan oleh hubungan antara pikiran, perasaan dan perilaku. Pada tahun 2019, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indinesia (PDSKJI) mengatakan bahwa sebanyak 15,6 juta penduduk Indonesia telah mengalami gangguan depresi. Seseorang yang mengalami depresi ditandai oleh adanya suasana perasaan yang ditampilkan beberapa gejala-gejala mencakup aspek emosional, motivasi, perilaku, fisak dan kognitif. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan gangguan depresi sedang dengan menggunakan Cognitive Behavior Therapy (CBT). Subjek pada penelitian ini yaitu seorang individu dewasa yang menunjukkan simptom-simptom Cognitive Behavior Therapy (CBT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cognitive Behavior Therapy (CBT) dapat menurunkan simptom-simptom depresi sedang serta adanya perubahan seperti menumbuhkan pikiran alternatif yang positif, adanya perubahan pada kondisi perilaku serta terbiasa melakukan relaksasi ketika dalam kondisi yang tidak nyaman.
Studi Komparatif Sekolah Khusus Anak Gifted/ Berbakat di Indonesia dan di Malaysia Fuadah Fakhruddiana; Difa Ardiyanti
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1603

Abstract

Abstract. Gifted child is a golden asset for a nation, yet the truth is not all of the gifted child can get access to quality education that would be in line with their needs. The purpose of this study was to get the description of schools that have provided services for gifted children in Indonesia with an overview of schools abroad that have similar conditions/cultures and communities to Indonesia, namely Malaysia. Qualitative method with case study were inducted in this research. Data was collected by interview, observation, and study of documentation. The research subjects were two distinctive schools for gifted; one in Cianjur, West Java, Indonesia, and the other one in Malaysia. The result showed that the two schools shared a same goals, both schools use a national curriculum with an additional curriculum in accordance with the school's vision and mission. The two schools have different implementation and process, reveal different qualities. The implementation and process of schools in Malaysia are planned conceptually, with more professional management, leading better quality and measurable amount of international scale achievements. Abstrak. Kecerdasan istimewa pada anak-anak gifted merupakan aset berharga bagi negara, namun pada kenyataannya tidak semua anak gifted mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang sekolah yang telah memberikan layanan bagi anak gifted baik di Indonesia maupun di luar negeri yang memiliki kondisi yang mirip dengan Indonesia, yaitu Malaysia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah dua sekolah khusus anak gifted, yang ada di Indonesia dan Malaysia. Analisis yang dilakukan adalah analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan kedua sekolah memiliki tujuan yang sama, menggunakan kurikulum nasional disertai kurikulum tambahan sesuai dengan visi-misi sekolah. Dalam penyelenggaraan dan prosesnya, kedua sekolah memiliki kualitas yang berbeda. Penyelenggaraan dan proses sekolah yang ada di Malaysia, lebih terencana secara konsep, lebih profesional, dan hasilnya lebih terukur dengan prestasi yang sudah berskala internasional.

Page 6 of 10 | Total Record : 97