Articles 
                128 Documents
            
            
                        
            
                                                        
                        
                            Peran Perbekel Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat di Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng 
                        
                        Made Suarsana; 
Ni Ketut Sudianing                        
                         Locus Vol 14, No 1 (2022) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (146.022 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v14i1.931                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Tingkap partisipasi politik masyarakat menjadi salah satu unsur yang sangat penting dalam merumuskan kebijakan umum yag akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup di masa depan. Perbekel sebagai orang nomor satu di desa adalah pemimpin yang mempunyai peran strategis untuk memotivasi warganya agar datang ke TPS saat Pemilihan Umum. Dalam penelitian ini terdapat beberapa pokok permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut : 1) bagaimanakah peran perbekel sebagai motivator dan komunikator dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat ? ; 2) faktor-faktor apa sajakah yang menghambat perbekel dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat ? ; 3) bagaimanakah solusinya agar partisipasi politik masyarakat dapat meningkat ? Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa peran perbekel dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Desa Lokapaksa adalah dengan datang ke TPS lebih awal saat Pemilu, peningkatan kualitas SDM perangkat desa, memberikan stimulus, menciptakan lapangan pekerjaan, menambah intensitas sosialisasi yang melibatkan kaum intelektual dan tokoh masyarakat serta menyediakan pelayanan komunikasi yang dapat dipercaya oleh seluruh stakeholder. Faktor-faktor yang menghambat perbekel dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Desa Lokapaksa meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Sedangkan solusi dalam meminimalisasi faktor penghambat tersebut adalah peningkatan kualitas SDM parangkat desa dan masyarakatnya, merubah cara komunikasi dan memperkuat regulasi yang menyangkut tentang hak dan kewajiban setiap warga negara dalam memilih pemimpin.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            FUNGSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA KEBIJAKAN PUBLIK DI BIDANG PEMBANGUNAN DAERAH 
                        
                        Ni Ketut Sudianing                        
                         Locus Vol 12, No 1 (2020) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (208.317 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v12i1.292                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan masa depan kebijakan publik, sebab melalui perencanaan dapat disusun secara baik indikator-indikator capaian yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Indikator-indikator harus dapat diukur, dan jelas proses serta cara pencapaiannya. Adapun fungsi perencanaan dalam kebijakan publik adalah: 1) dapat memberikan gambaran yang jelas sasaran dan tujuan kebijakan dibuat, 2) Perencanaan sebagai pedoman pengalokasian sumberdaya manusia dan anggaran dalam implementasi kebijakan publik; 3) Perencanaan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kebijakan publik dan 4) Perencanaan dapat mendorong partisipasi publik, baik mitra kerja maupun masyarakat. Perencanaan dapat diarahkan kepada upaya pencapaian tujuan kebijakan sebagai salah satu tolak ukur pencapaian kinerja kebijakan publik.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Peranan Kelompok Pengrajin Bokor dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga (Studi pada Kelompok Pengrajin Bokor “Karya Mandiri” Di Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokgak ) 
                        
                        I Nyoman Dana; 
Dewa Nyoman Redana                        
                         Locus Vol 9, No 1 (2018) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (223.839 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v9i1.82                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Kesejahteraan keluarga menjadi idaman setiap keluarga di Indonesia. Untuk itu berbagai usaha dilakukan oleh anggota kluarga untuk meningkatkan penghasilan keluarganya sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Apa yang dilakukan oleh kelompok pengrajin bokor berbahan fiber di Desa Sanggalangit menjadi salah satu contoh dari usaha tersebut. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kelompok pengrajin bokor di Desa Sanggalangit berperan dalam membantu para pengrajin membuat bokor yang disukai oleh masyarakat, mengelola hasil penjualan dan memasarkan hasil kerajinan bokor buatan anggota kelompok, mengelola keuangan kelompok dengan program simpan pinjam, serta menfasilitasi program-program pelatihan dan pencarian bantuan dana. Berbagai hambatan ditemui oleh kelompok pengrajin bokor di Desa Sanggalangit untuk memajukan usahanya yakni keterbatasan modal usaha, adanya anggota yang mangkir membayar cicilan pinjaman, harga bahan baku yang semakin mahal, serta persaingan dengan pengusaha sejenis lainnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan meminjam modal ke LPD dan BUMDes, pendekatan kekeluargan kepada anggota yang nakal, hemat dan efisien dalam penggunaan bahan, serta selalu menjaga kualitas hasil produksi. Kesejahteraan anggota kelompok pengrajin bokor di Desa Sanggalangit saat ini boleh dibilang sudah cukup sejahtera.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BLT-DANA DESA KEPADA MASYARAKAT MISKIN TERDAMPAK COVID-19 DI DESA AMBENGAN KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG 
                        
                        I Made Arya Udayana; 
I Nyoman Sukraaliawan                        
                         Locus Vol 13, No 2 (2021) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (151.132 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v13i2.771                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Berjangkitnya wabah Covid-19 sejak awal tahun 2020 telah menghancurkan kehidupan masyarakat hampir dari segala segi. Khusus dibidang ekonomi wabah Covid-19 telah menyebabkan runtuhnya perekonomian dan menyebabkan munculnya keluarga-keluarga miskin baru. Untuk membantu meringankan beban keluarga miskin terdampak Covid-19 pemerintah mengucurkan bantuan uang tunai lewat BLT-Dana Desa. Beberapa pokok permasalahan dapat dirumuskan yaitu: 1) bagaimanakah Implementasi kebijakan BLT-DD kepada keluarga miskin terdampak Covid-19 di Desa Ambengan ?;  2) apakah faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan BLT-DD kepada keluarga miskin terdampak Covid-19 di Desa Ambengan ?; dan 3) bagaimanakah dampak pemberian BLT-DD terhadap kehidupan keluarga miskin terdampak Covid-19 di Desa Ambengan? Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti meggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan pemanfaatan dokumen. Analisis data dilakukan dengan tahapan; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta simpulan dan verifikasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa implementasi kebijakan BLT-DD di Desa Ambengan meliputi: target group merupakan tujuan utama kebijakan, diperlukan strategi manajemen untuk merubah perilaku target group, kemampuan dalam pengawasan supaya tidak mismanagement, serta moral para pelaksana kebijakan yang berkomitmen dan menjungjung tinggi kejujuran serta menghindari konflik internal. Juga ditemukan bahwa faktor pendukung dan penghambat kebijakan BLT-DD tersebut berupa faktor internal dan faktor eksternal. Sedangkan dampak pemberian BLT-DD terhadap kehidupan keluarga miskin terdampak Covid-19 meliputi dampak positif yakni dapat meringankan beban keluarga miskin, dan dampak negatif yakni dapat menimbulkan rasa ketergantungan masyarakat.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            MOTIVASI KERJA PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS ) DI KANTOR CAMAT BULELENG KABUPATEN BULELENG 
                        
                        Ni Kadek Dwi Prihatini; 
Dewa Nyoman Redana                        
                         Locus Vol 11, No 2 (2019) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (225.68 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v11i2.283                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Motivasi dan prestasi kerja sangat dibutuhkandalam suatu lembaga atau aparatur. Karena dengan motivasi dan prestasi kerja yang baik kita dapat melihatbagaimana proses kegiatan dalam suatu lembaga berjalan, apakah berjalan secara sehat ? ataupun sebaliknya ?. Bagi para pegawai, penilaian tersebut berperansebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, pelatihan, kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan kariernya.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa : Motivasi kerja pegawai di kantor Camat Buleleng dipengaruhi oleh keinginan untuk mengabdi kepada bangsa dan Negara, adanya kepuasan kerja, pengembangan kapasitas dan kemempuan diri ( motivasi intrinsik ), serta penghormatan dan status sosial ( motivasi ekstrinsik ). Adapun penghambat motivasinya meliputi kurangnya pemahaman aturan-aturan yang ada, kemampuan sumber daya manusia yang masih rendah, psikologis pegawai, serta belum memadainya sarana prasarana kerja. Sedangkan pendukung motivasinya adalah aturan-aturan dari pemerintah, tanggung jawab, kebijakan pimpinan, kemampuan berfikir yang lumayan baik dan lingkungan yang nyaman.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PERANAN KOMUNIKASI STAF DALAM SOSIALISASI PROGRAM KERJA DI PUSKESMAS TEJAKULA II KECAMATAN TEJAKULA 
                        
                        Dewa Made Joni Ardana                        
                         Locus Vol 11, No 1 (2019) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (203.828 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v11i1.274                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat mengembangkan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk program kerja atau kegiatan pokok. Didalam mewujudkan prioritas program yang telah ditetapkan,maka sudah seharusnya Puskesmas Tejakula II beserta seluruh jajaran staf, unit-unit/lembaga-lembaga kesehatan yang membawahinya serta pemberdayaan dari pihak masyarakat setempat untuk ikut terlibat dalam mewujudkan program kerja Puskesmas.Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah : 1)bagaimana peranan komunikasi staf dalam mensosialisasikan program kerja ? ; 2)bagaimanakah strategi komunikasi staf dalam mensosialisasikan program kerjanya ? dan 3)apakah faktor-faktor pendukung dan penghambat komunikasi staf dalam mensosialisasikan program kerjanya ?Dari hasil penelitian ditemukan bahwa peranan komunikasi staf dalam sosialisasi program kerja di Puskesmas Tejakula II secara simultan menggunakan komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Strategi komunikasi yang digunakan oleh staf dalam mensosialisasikan program kerja adalah komunikasi persuasif yaitu dengan bertatap muka secara langsung, memanfaatkan para staf untuk menyebarkan informasi, dan memanfaatkan waktu senggang. Faktor pendukung komunikasi staf dalam sosialisasi program kerja adalah penguasaan bahasa, kemampuan intelektual atau sumber daya manusia cukup baik, dan tempat sosialisasi yang dipilih dengan suasana nyaman dan jauh dari gangguan suasana pelayanan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah : hambatan pada sarana dan media yang digunakan, hambatan yang disebabkan terjadinya gangguan suara dari luar, dan hambatan yang terjadi karena kemampuan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dikehendaki.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) SEBAGAI LEMBAGA DEMOKRASI DESA DI DESA KALIANGET KECAMATAN SERIRIT KABUPATEN BULELENG 
                        
                        Putu Dira Adnyana; 
I Nyoman Suprapta                        
                         Locus Vol 13, No 1 (2021) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (108.169 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v13i1.709                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Pelaksanaan fungsi Badan Perwakilan Desa tetap dipertahankan setelah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, BPD tetap dipertahankan di bawah pengaturan Undang-Undang Desa sekarang ini. Mengingat keberadaannya yang sudah cukup lama, semestinya BPD telah menjadi lembaga yang relatif mapan dalam memperkuat proses demokrasi di desa. Terlebih setelah diperkuat secara normatif oleh Undang-Undang Desa, BPD semestinya menjadi poinir dalam mendorong kemandirian desa sebagaimana yang dikehendaki oleh Undang-Undang Desa. Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa Fungsi Badan Permusyawaratan Desa sebagai Lembaga Demokrasi Desa, Di Desa Kalianget yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat dan merupakan wahana demokrasi masyarakat desa dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa di Desa Kalianget sudah melaksanakan tugas dan fungsinya dalam membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa, dan telah melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa Kalianget. Badan Permusyawaratan Desa sebagai Lembaga Demokrasi Desa mengalami kendala karena kurangnya  bimbingan  teknis penyelenggaraan  pemerintahan  desa. Hambatan  BPD  dalam  menjalankan  fungsinya, karena  tingkat  pendidikan  masyarakat  rendah. BPD sebagai Lembaga Demokrasi Desa di Desa telah melakukan upaya dalam mengatasi  hambatan dalam  pelaksanaan  fungsi  BPD sebagai penyelenggara Pemerintahan Desa. Hambatan  dalam  pelaksanaan  fungsi  BPD  telah  disikapi  secara  positif  oleh BPD,  artinya  BPD  melakukan  berbagai  upaya  untuk mengatasi  hambatan  yang  muncul.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            BUDAYA ORGANISASI DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SUKASADA 
                        
                        Komang Linda Ferawati; 
Dewa Made Joni Ardana                        
                         Locus Vol 14, No 2 (2022) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (262.92 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v14i2.1021                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Suatu instansi didirikan karena memiliki suatu tujuan, yang mana dalam mencapai tujuanya setiap instansi dipengaruhi oleh prilaku dan sikap orang - orang yang tergabung dalam instansi tersebut. Sumber daya manusia dibentuk oleh sifat dan karakter yang melekat pada diri masing - masing individu yang tergabung dalam organisasi, budaya organisasi memberikan pengaruh terhadap terbentuknya disiplin kerja karyawan, yang mana idealnya apabila budaya organisasi dan kedisiplinan pegawai baik maka akan memberikan suatu Outcome yang baik pula. Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas maka penelitian ini merumuskan beberapa permasalahan yaitu : 1. Bagaimanakah Budaya organisasi di Kantor Camat Sukasada?. 2. Bagaimanakah Kedisiplinan pegawai di Kantor Camat Sukasada?. 3.Apa saja pencapaian yang telah di raih dengan budaya organisasi dan kedisiplinan yang di terapkan di Kantor Camat Sukasada? Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan maksud memperoleh gambaran secara mendalam mengenai Budaya Organisasi Dan Kedisiplinan Pegawai. Penentuan informan melalui teknik purposive sampling , kemudian metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pemanfaatan dokumen. Dari penelitian ditemukan bahwa : 1) Budaya Organisasi di Kantor Camat Sukasada dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai secara umum sudah dapat berjalan dengan baik, dimana budaya organisasi berperan sebagai norma, norma kelompok, sebagai prinsip - prinsip dan nilai, sebagai aturan hukum, juga kemampuan khusus. 2) Kedisiplinan Pegawai di Kantor Camat Sukasada sudah baik di lihat dari segi prilaku kendali positif pegawai, pengendalian kerja, serta perbaikan prilaku dari pegawai. 3) Dengan budaya organisasi dan kedisiplinan pegawai yang baik di terapkan memberikan dampak baik bagi Kantor Camat Sukasada dari segi cepatnya pelayanan serta ketepatan pelayanan yang mereka berikan. Hal tersebut dapat di lihat dari ketidak adaanya keluhan masyarakat bagi pelayanan yang diberikan oleh pegawai di Kantor Camat Sukasada.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            FUNGSI MOTIVASI PIMPINAN UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BULELENG 
                        
                        Ni Kadek Yastini; 
I Nyoman Mudarya                        
                         Locus Vol 12, No 2 (2020) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (132.661 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v12i2.604                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Keberhasilan sebuah organisasi ditentukan oleh bagaimana kemampuan pimpinan dalam memotivasi  seluruh pegawai yang menjadi bawahannya. Dengan motivasi dari pimpinan tentunya semangat kerja pegawai akan selalu terjaga dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini dirumuskan beberapa pokok permasalahan yaitu : 1) bagaimanakah motivasi pimpinan kepada pegawai di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng?; 2) bagaimanakah semangat kerja pegawai di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng? Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan maksud memperoleh gambaran yang jelas tentang Fungsi Motivasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Semangat Kerja Pegawai Di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan pemanfaatan dokumen. Analisis data dilakukan,dengan tahapan: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta simpulan dan verifikasi. Dari hasil penelitian dapat ditemukan fakta bahwa motivasi pimpinan kepada pegawai di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng terjadi melalui: 1) pemberian contoh dan teladan yang baik kepada pegawai; 2) menggerakkan dan mengerahkan daya serta potensi pegawai; dan 3) rangsangan dan dorongan untuk meningkatkan semangat kerja pegawai. Semangat kerja pegawai di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng terlihat dari: adanya hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, terdapat suasana dan iklim kerja yang bersahabat, adanya rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi, adanya tingkat kepuasan ekonomi dan kepuasan-kepuasan materi lainnya, dan adanya ketenangan jiwa bagi pegawai.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng 
                        
                        Nyoman Sri Merta Yastini; 
Putu Agustana                        
                         Locus Vol 10, No 1 (2018) 
                        
                        Publisher : Universitas Panji Sakti 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (241.061 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.37637/locus.v10i1.87                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, melalui seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), terus berusaha meningkatkan semangat kerja pegawainya dengan cara menyusun struktur yang lebih baik serta melakukan mutasi kerja. Dalam bidang pertanian dan peternakan, melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng, Buleleng sudah mampu meningkatkan kualitas hasil pertanian dan peternakannya. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng selalu berusaha agar para pegawainya mempunyai semangat kerja yang tinggi, sebab apabila Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng mampu meningkatkan semangat dan kegairahan kerja maka akan diperoleh banyak keuntungan, pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan dapat dikurangi, absensi dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan pegawai dapat diperkecil seminimal mungkin, sehingga produktivitas dan kinerja pegawai dapat ditingkatkan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui mutasi dan semangat kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Buleleng serta untuk mengetahui adanya pengaruh mutasi terhadap semangat kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Buleleng. Responden dalam penelitian ini sebanyak 42 orang pegawai. Kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan regresi sederhana dengan menggunakan SPSS. Dalam penelitian ini diperoleh hasil yaitu mutasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap semangat kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Buleleng. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi sebesar 0,988. Secara keseluruhan besar pengaruh mutasi terhadap semangat kerja Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Buleleng adalah sebesar 95,3% dan sisanya sebesar 4,7% dipegaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.