cover
Contact Name
Ely Nurhidayati
Contact Email
uniplan@untan.ac.id
Phone
+6289668877779
Journal Mail Official
uniplan@untan.ac.id
Editorial Address
Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning
ISSN : -     EISSN : 27472973     DOI : https://10.26418/uniplan
Uniplan: Journal of Urban and Regional adalah jurnal akses terbuka yang berfokus pada karya ilmiah yang melingkupi: 1. Kajian kota, desa, wilayah, kawasan, lingkungan binaan, perbatasan, sumber daya lahan perairan dan pesisir dalam ranah multi dimensi (spasial, ekonomi, sosial, budaya, kesejarahan, geopolitik, pertahanan dan keamanan); 2. Kajian penelitian empiris, teoritis, dan normatif untuk mengembangkan keilmuan terkait perencanaan, pembangunan dan pengembangan kota dan wilayah; 3. Kajian kebijakan, tata kelola pemerintahan serta pemangku kepentingan, dan manajemen infrastruktur terkait perencanaan, pembangunan dan pengembangan kota dan wilayah di Indonesia dan dunia. Semua manuskrip termasuk penelitian asli, catatan penelitian, dan resensi buku diperbolehkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Articles 50 Documents
Analisis Kondisi Ekonomi Lingkungan di Kelurahan Gadang Banjarmasin Tengah Owen, Gilbert Patterson
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 4, No 2 (2023): September
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v4i2.74588

Abstract

Pengetahuan dan persepsi masyarakat terkait permasalahan lingkungan di Kelurahan Gadang, Banjarmasin Tengah dieksplorasi melalui hasil wawancara yang memaparkan pemahaman mereka. Mayoritas responden memiliki kesadaran akan permasalahan lingkungan dan telah mengikuti sosialisasi terkait lingkungan. Identifikasi permasalahan utama meliputi sampah di lokasi tertentu seperti jalan, sungai, dan area perumahan. Pencemaran udara dan air disebabkan oleh kebiasaan masyarakat, seperti pembakaran sampah sembarangan dan pembuangan limbah langsung ke sungai. Pemerintah dianggap berperan dalam pengadaan petugas kebersihan, tetapi keterlibatan aktif LSM dinilai minim. Dampak konkret dari pencemaran lingkungan terlihat dalam aktivitas sehari-hari masyarakat, seperti gangguan pernapasan akibat udara yang tercemar dan kesulitan mendapatkan air bersih. Inisiatif individu dalam merespons masalah lingkungan menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat dan pendidikan lingkungan yang lebih baik. Meskipun kesadaran lingkungan cukup tinggi, respons aktif dari masyarakat masih terbatas. Studi ini menyoroti perlunya keterlibatan aktif LSM, pendekatan pendidikan lingkungan yang lebih luas, serta upaya kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kelurahan Gadang.
Pemanfaatan Geographic Information System (GIS) untuk Pemetaan dan Visualisasi Aksesibilitas Desa Wisata Benteng Kampung Cassava Kecamatan Ciampea Komah, Nurul Isti
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 5, No 2 (2024): September
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v5i2.81809

Abstract

Desa Wisata Benteng Kampung Cassava merupakan wisata edukasi yang telah didirikan sejak tahun 2018. Namun karena kurangnya informasi mengenai aksesibilitas dan lokasi desa wisata ini membuat popularitas Desa Wisata Benteng Kampung Cassava tidak banyak diketahui masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan objek Desa Wisata Benteng Kampung Cassava dengan menggunakan Geographic Information System (GIS). Pemanfaatan aplikasi GIS berfungsi sebagai alat penyajian informasi berbasis digital dan analog. Variable dalam penelitian ini adalah aksesbilitas dan fasilitas umum di Desa Wisata Benteng Cassava, Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) 2023 serta Google Map. Penelitian ini menggunakan analisi deskriptif kuantitatif, yang dimana rumusan masalah menjadi panduan penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi dari suatu permasalahan yang akan di teliti secara menyeluruh. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi data spasial berupa letak obyek Desa Wisata Benteng Kampun Cassava di Kecamatan Ciampea. Akses menuju lokasi obyek wisata, juga ada petunjuk arah agar masyarakat atau calon wisatawan bisa mengikuti petunjuk arah tersebut menuju lokasi wisata.  Terdapat informasi terkait berbagai aktivitas apa saja yang dapat dilakukan di lokasi obyek wisata.
PENGARUH KOMPOSISI PENDUDUK TERHADAP BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK Citra, Yulia; Ridhani, Muhammad Yusuf
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 5, No 1 (2024): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v5i1.75739

Abstract

Abstrak : Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Melalui metode observasi lapangan dan pengambilan data sekunder dari dinas-dinas terkait untuk memenuhi kelengkapan data yang diperlukan dalam melakukan analisis kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi penduduk meliputi rasio jenis kelamin, beban tanggungan dan rasio rasio anak perempuan yang akan mempengaruhi bentuk piramida penduduk. Berdasarkan hasil penghitungan, total rasio jenis kelamin di Kotabaru Pulau adalah 105 terdiri dari 83.294 penduduk laki-laki dan 79.355 penduduk perempuan. Sedangkan untuk rasio beban tanggungannya sebesar 47%.  Kata kunci: penduduk, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan.  Abstrak : Penduduk adalah setiap orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan/atau berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Melalui metode observasi lapangan dan pengumpulan data sekunder dari instansi terkait untuk memenuhi kelengkapan data yang diperlukan untuk melakukan analisis kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi penduduk meliputi rasio jenis kelamin, rasio beban tanggungan dan rasio anak perempuan yang akan mempengaruhi bentuk piramida penduduk. Berdasarkan hasil perhitungan, total sex ratio di Pulau Kotabaru adalah 105 yang terdiri dari 83.294 penduduk laki-laki dan 79.355 penduduk perempuan. Sedangkan rasio ketergantungan sebesar 47%.Kata Kunci: jumlah penduduk, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan.
Pentingnya Kesesuaian Kondisi Eksisting Terhadap Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Wulandari, Asti; Ridhani, Muhammad Yusuf
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 5, No 2 (2024): September
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v5i2.78630

Abstract

Abstrak : Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW  ) adalah salah satu payung hukum yang mengatur perihal pembangunan daerah. Oleh karena itu kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah yang menjadi dasar dalam pembangunan daerah harus sesuai dengan keadaan di lapangan, kesesuaian kondisi yang ada perlu diperhatikan agar pembangunan dapat terealisasi dengan baik tanpa adanya hambatan, ketidaksesuaian kondisi yang ada dapat menjadi salah satu faktor hambatan yang akan berpengaruh terhadap perkembangan suatu wilayah. Metode penelitian kebijakan (policy Research) digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan sinkronisasi antara Kebijakan RTRW dengan kondisi di lapangan.Abstrak : Kebijakan Penataan Ruang Daerah (RTRW) merupakan payung hukum bagi daerah perkembangan. Oleh karena itu, kebijakan Penataan Ruang Daerah yang menjadi acuan di dalamnyapembangunan daerah harus sesuai dengan kondisi lapangan, keseimbanganKondisi yang perlu diperhatikan agar pembangunan dapat terlaksanaTerwujud dengan baik tanpa adanya hambatan, ketidaksesuaian dengan kondisi yang ada dapat menjadi salah satu penyebabnyafaktor penghambat yang akan mempengaruhi pembangunan. suatu wilayah. Penelitian kebijakanMetode yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan sinkronisasi Kebijakan RTRW dengan kondisi dilapangan.
Potensi Indonesia dalam Upaya Transisi Ekonomi Hijau di Kawasan Asia Tenggara Putri, Dinda; Hotimah, Oot; Ari, Dwi; Alhadin, Muhammad
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 4, No 2 (2023): September
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v4i2.70958

Abstract

Negara-negara Asia Tenggara melalui KTT ASEAN ke-38 bersepakat untuk mempercepat transisi ekonomi hijau di kawasan sebagai upaya mengatasi perubahan iklim dan degradasi lingkungan hidup. Sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam percepatan transisi ekonomi hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Indonesia dalam upaya transisi ekonomi hijau di Asia Tenggara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 poin indikator dari 15 indikator ekonomi hijau (GEI) yaitu pendapatan nasional bruto (PNB), tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tutupan lahan, dan energi terbarukan. Hasilnya adalah pada pilar sosial, pemerintah perlu memberikan fokus yang lebih karena meskipun angka kemiskinan cenderung memperlihatan penurunan, jumlahnya masih terbilang besar. Pada pilar ekonomi, PNB per kapita Indonesia memiliki angka yang cenderung naik dari tahun 2011-2022. Pada pilar lingkungan, Indonesia memiliki tutupan lahan yang sangat baik
Analisis Perubahan Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang chasanah, aisya nurul
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v6i1.87605

Abstract

Pembangunan perkotaan merupakan proses dinamis yang terus berubah dengan tujuan meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi. Umumnya, pembangunan di wilayah perkotaan lebih menekankan aspek fisik cenderung mengabaikan lingkungan. Alih fungsi lahan menjadi masalah serius karena mengancam ekosistem dan ketersediaan sumber daya. Untuk mengatasi dampak negatif pembangunan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dianggap sebagai solusi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Di Kota Semarang keberadaan RTH menjadi perhatian utama dalam pembangunan berkelanjutan, namun terdapat beberapa kecamatan yang belum memenuhi standar peraturan RTH. Salah satu kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gajahmungkur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan ketersediaan dan kebutuhan RTH berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, dan proyeksi penduduk di Kecamatan Gajahmungkur pada tahun 2018 dan 2023. Penelitian ini menggunakan metode overlay yang dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan standar peraturan pemerintah yang berlaku. Berdasarkan hasil analisis, telah terjadi perubahan penurunan RTH seluas 119,567 hektar dalam lima tahun terakhir. Kebutuhan RTH berdasarkan luas wilayah adalah 280,5 hektar, berdasarkan jumlah penduduk adalah 127,532 hektar,, dan proyeksi penduduk adalah 165,122 hektar. Untuk mengetahui kecukupan RTH pada suatu wilayah dapat dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting dengan kebutuhannya.   Kondisi eksisting RTH pada tahun 2023 adalah 318,199 hektar, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan RTH di Kecamatan Gajahmungkur telah memenuhi standar peraturan.
Analisis Tingkat Sikap dan Perilaku Masyarakat dalam Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang Putri, Salma Dwi; Fariz, Trida Ridho; Heriyanti, Andhina Putri; Haris, Amnan
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v6i1.84783

Abstract

Berkurangnya keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu isu lingkungan yang semakin merekah di Indonesia. Ketersediaan minimal RTH sudah tercantum pada UU No.26 Tahun 2007, namun ketersediaan RTH sering berkurang karena dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor partisipasi masyarakat serta kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan RTH. Diantara 16 kecamatan di Kota Semarang, Kecamatan Semarang Timur merupakan salah satu kecamatan dengan presentase RTH yang belum memenuhi, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sikap dan perilaku masyarakat dalam mengendalikan RTH serta mengetahui hubungan antar variabelnya.  Penelitian ini dilakukan di 2 area kunci taman Kelurahan Rejosari di Kecamatan Semarang Timur yaitu Taman Selfie dan Taman Kridangga dengan jumlah responden kuesioner sebanyak 130 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data melalui kuesioner, wawancara serta observasi. Data yang didapatkan selanjutnya diolah dan diuji menggunakan uji Chi-Square dan Uji Korelasi Spearman. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengendalikan RTH di Kelurahan Rejosari masih dalam tingkatan baik. Kemudian beberapa variabel tidak saling berhubungan, namun ditemukannya hubungan antara variabel sikap dan perilaku. Data dalam penelitian ini hanya dianalisis menggunakan uji korelasi spearman, kajian hubungan lebih lanjut dapat diuji melalui uji regresi logistik biner untuk mengetahui probabilitas suatu kejadian dan memprediksi dampak dari antar variabel.
Efektivitas dan Efisiensi Jalur Penyeberangan Kapal Feri dan Jalur Darat: Studi Kasus Desa Sungai Raya ke Banjarmasin Citra, Yulia
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v6i1.89099

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menganalisis efektivitas dan efisiensi jalur penyeberangan kapal feri dan jalur darat dari Desa Sungai Raya menuju Banjarmasin. Menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan melalui survei dan wawancara dengan masyarakat setempat. Hasil menunjukkan bahwa jalur kapal feri lebih unggul dalam waktu tempuh, dengan rata-rata 48 menit, dan biaya perjalanan yang lebih rendah, yaitu Rp 8.000 per motor. Sebaliknya, jalur darat menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas yang lebih tinggi, meskipun memerlukan waktu lebih lama (1 jam 25 menit) dan biaya yang lebih besar (Rp 50.000 per orang). Survei mengungkapkan bahwa 70% masyarakat lebih memilih jalur kapal feri karena efisiensi biaya dan waktu, sementara 30% memilih jalur darat untuk kenyamanan. Penelitian ini juga mengidentifikasi kendala yang dihadapi kedua jalur, seperti keterbatasan jadwal kapal feri dan kondisi jalan yang buruk. Kesimpulan menunjukkan bahwa pilihan moda transportasi bergantung pada prioritas pengguna, baik efisiensi maupun kenyamanan. Rekomendasi untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan transportasi diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat secara lebih efektif.  Kata kunci: Efektivitas transportasi, jalur kapal feri, jalur darat.  Abstract: This research analyzes the effectiveness and efficiency of ferry crossings and land routes from Sungai Raya Village to Banjarmasin. Using a quantitative descriptive approach, data was collected through surveys and interviews with local communities. The results show that the ferry route is superior in travel time, with an average of 48 minutes, and lower travel costs, namely IDR 8,000 per motorbike. In contrast, the land route offers greater comfort and flexibility, although it takes longer (1 hour 25 minutes) and costs more (IDR 50,000 per person). The survey revealed that 70% of people prefer the ferry route because of cost and time efficiency, while 30% choose the land route for convenience. This research also identified obstacles faced by both routes, such as limited ferry schedules and poor road conditions. The conclusion shows that the choice of transportation mode depends on the user's priorities, both efficiency and comfort. It is hoped that recommendations to improve transportation infrastructure and services can support community mobility more effectively.  Keywords: Transport effectiveness, ferry routes, land routes.
Rebuilding Communal Resilience: a Post Operational Social and Economic Impact Assessment of the Eastern Bulk Cement Company (Eagle Cement) in Rumuolumeni Brown, Ibama
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v6i1.90126

Abstract

There is a phenomenal global departure from the industrialisation era to embrace the information age fuelled by artificial intelligence (AI). This intended transformation has engendered the abandonment of secondary production activities in urban societies. The study assessed the social and economic impact of the Eastern Bulk Cement Company (Eagle Cement) on the host community during operation, after decommissioning and eventual abandonment. The study employed a qualitative research approach and adopted a case study research design. The study found positive and negative social and economic impacts during their operative years and after decommissioning. The positive benefits include maintaining access roads, employment opportunities and improved living conditions. The negative impacts identified are insecurity, massive unemployment, poor road maintenance, inadequate healthcare facilities and services, and abandoned and derelict properties. The study findings recommend that the government of Rivers State should step in and reinvigorate the benefits scheme, especially the scholarship scheme for the host community to mitigate the adverse challenges faced by the host community; the community should ensure that the activity of the youth is brought under control to minimise the violent activities;   there should be a two-pronged collaborative effort between the government and the host community to ensure that all the abandoned sectors reinvigorated; and the government should make alternative arrangements with the community to ensure that the abandoned industrial site is being reacquired and put into proper use.
Pola Aktivitas Pengunjung Sektor Informal pada Ruang Publik pasca Revitalisasi Alun-Alun Utara Kota Surakarta Tasywiq, Ahmad Miqdad Mu'afi; Rahmah, Afifah; Rahayu, Murtanti Jani
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v6i1.89377

Abstract

Sektor informal memegang peranan penting dalam dinamika perkotaan, termasuk di Alun-Alun Utara Surakarta, yang memengaruhi pola aktivitas pengunjung berdasarkan waktu, lokasi, dan jenis usaha. Pasca revitalisasi, regulasi baru mengharuskan pelaku sektor informal untuk lebih tertib dan bersih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola aktivitas pengunjung sektor informal di Alun-Alun Utara Surakarta pasca revitalisasi. Metode kualitatif deskriptif digunakan dengan memanfaatkan teknik observasi pemetaan perilaku dan analisis kepadatan kernel untuk memahami dinamika interaksi antara pengunjung dan pelaku sektor informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aktivitas dipengaruhi oleh waktu, lokasi, dan fungsi kawasan, dengan kepadatan tertinggi terjadi pada malam hari libur di zona timur Alun-Alun Utara Surakarta yang menjadi pusat kuliner setelah aktivitas sektor formal berhenti. Fenomena ini mencerminkan efisiensi pemanfaatan ruang publik melalui pembagian waktu dan ruang antara kedua sektor tersebut. Dengan demikian, revitalisasi Alun-Alun Utara telah meningkatkan kualitas estetika dan fungsional ruang publik, meskipun memerlukan adaptasi dari sektor informal.