cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 494 Documents
Gambaran Risiko DM Tipe 2 pada Mahasiswa Tingkat 3 Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran UNISBA Tahun 2022 Darayani Nurfauziah Budiman; Suganda Tanuwidjaja; Mira Dyani Dewi
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5613

Abstract

Abstract. The prevalence of diabetes mellitus in Indonesia is increasing. Based on the 2018 Riskesdas, the prevalence of diabetes mellitus in people in Indonesia aged ≥ 15 years reached 10.9%. West Java Province is ranked 17th with diabetes, with a prevalence coming 1.5%. Type 2 Diabetes Mellitus is characterized by hyperglycemia caused by insulin resistance. This research aims to describe the risk of type 2 diabetes mellitus in grade 3 students class of the 2019 FK Bandung Islamic University using the FINDRISC method. Subjects in this study comprised 72 respondents who fit the inclusion and exclusion criteria. Research data processing is done computerized, starting from editing, coding, and processing. The results of this study indicate that the highest number of respondents has a low-risk factor, 43 respondents (59.7%) for type 2 diabetes mellitus, followed by respondents with a slightly elevated risk factor 22 respondents (30.6%). Besides, some have high risk, moderate or moderate 5 respondents (6.9%) and high or high 2 respondents (2.8%). Increased risk factors are influenced by a history of checking high blood sugar levels and a family history of diabetes mellitus, and low-risk factors are influenced by average body mass index, routine physical activity, and diligent consumption of fruits and vegetables every day. Abstrak. Prevalensi diabetes melitus di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi diabetes mellitus pada penduduk di Indonesia umur ≥ 15 tahun mencapai 10.9%. Provinsi Jawa barat menduduki peringkat ke-17 penyandang diabetes dengan prevelensi mencapai 1,5 %. Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah keadaan yang ditandai dengan hyperglicaemia yang disebabkan karena resistensi insulin. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui gambaran risiko diabetes melitus tipe 2 pada mahasiswa tingkat 3 angkatan 2019 FK Universitas Islam Bandung dengan metode FINDRISC. Subjek pada penelitian ini berjumlah 72 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengolahan data penelitian dilakukan secara komputerisasi dimulai dari editing, coding, dan processing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka tertinggi responden memiliki faktor risiko low sebanyak 43 responden (59,7%) terhadap diabetes melitus tipe 2, disusul oleh responden dengan faktor risiko slightly elevated 22 responden (30,6%) selain itu ada juga yang memiliki risiko moderate atau sedang 5 responden (6,9%) dan high atau tinggi 2 responden (2,8%). Faktor risiko tinggi dipengaruhi oleh riwayat pemeriksaan kadar gula dalam darah yang tinggi dan riwayat keluarga dengan diabetes melitus dan faktor risiko rendah dipengaruhi oleh indeks massa tubuh normal, aktifitas fisik rutin dan rajin mengkonsumsi buah dan sayur setiap harinya.
Scoping Review: Infeksi Helicobacter pylori pada Penderita Gastritis menjadi Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi Aditya Pradipta Lantik; Sadeli Masria; Purnomo
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5625

Abstract

Abstract. Helicobacter pylori (H.pylori) is a gram-negative rod that has a spiral shape, this bacterium lives in the gastric mucosa and has the ability to survive in stomach acid. The prevalence of H.pylori in Indonesia reaches 40%. H.pylori infection mostly associated with chronic gastritis and can lead to iron deficiency anemia, because H.pylori can interfere with iron metabolism and can cause bleeding in the stomach. The purpose of this study was to analyze whether there was a relationship between H.pylori infection and the incidence of iron deficiency anemia in patients with gastritis. The research uses a scoping review study to identify, analyze, and evaluate scientific papers through Pubmed, SpringerLink, and ScienceDirect data sources that fulfil the inclusion, exclusion criteria and use the JBI Critical Apprasia Checklist summarized in the PRISMA diagram. 6,514 articles were generated from the 4 data sources, 4 articles fulfilled the inclusion, exclusion and eligibility criteria. The results of the 3 articles stated that there was a relationship between H.pylori and the incidence of iron deficiency anemia in bleeding gastritis patients, while 1 article stated that there was no significant difference between H.pylori and the incidence of iron deficiency anemia in gastritis patients. The conclusion of this study that there was a relationship between H.pylori and the incidence of iron deficiency anemia in patients with gastritis who had experienced bleeding. Abstrak. Helicobacter pylori (H.pylori) merupakan bakteri batang gram negatif yang memiliki bentuk spiral, bakteri ini hidup pada mukosa lambung dan memiliki kemampuan bertahan pada asam lambung. Prevalensi infeksi H.pylori di Indonesia mencapai angka 40%. Infeksi H.pylori sebagian besar berhubungan dengan kejadian gastritis kronis dan mampu mengakibatkan terjadinya anemia defisiensi besi, karena H.pylori dapat mengganggu metabolisme besi dan dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan pada lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien gastritis. Penelitian menggunakan studi scoping review untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi tulisan ilmiah melalui sumber data Pubmed, SpringerLink, dan ScienceDirect yang memenuhi kriteria inklusi, eksklusi dan kelayakan menggunakan JBI Critical Apprasial Checklist dirangkum dalam diagram PRISMA. Dihasilkan 6.514 artikel dari 4 sumber data, 4 artikel yang memenuhi kriteria inklusi, eksklusi dan kelayakan. Hasil dari 3 artikel menyatakan terdapat hubungan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien gastritis yang mengalami perdarahan, sedangkan 1 artikel menyatakan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien gastritis. Simpulan dari penelitian ini didapatkan adanya hubungan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien gastritis yang mengalami perdarahan.
Scoping Review: Rokok Sebagai Faktor Risiko terhadap Kejadian Karies Gigi Rivaldi Setiawan S. Suhadi; Yuniarti; Achmad Mauludin
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5626

Abstract

Abstract. Dental caries is a disease of the hard tissue of the teeth where there is damage to the enamel and dentin, usually due to the interaction of saliva, microorganism products and food, causing tooth demineralization. The Global Burden of Disease Study 2016 Dental caries is experienced by almost half of the world's population, which is around 3.58 billion people and according to the 2018 Riskedas in Indonesia the incidence of dental caries is 88.8%. Many risk factors cause dental caries, one of which is smoking. This research uses a scoping review study to identify, analyze and evaluate scientific writing through Pubmed, Springerlink, and ScienceDirect data sources. From 2,967 articles were filtered based on inclusion criteria into 791 articles, then continued with filtration using the exclusion criteria were obtained 788 articles so that only 3 articles met the eligibility criteria based on PICOS and eligibility test using the JBI Critical Appraisal Checklist summarized in the PRISMA diagram. The analysis result of all articles show that people who smoke have a high incidence of caries marked by an increased DMFT score. The conclusion of this study shows that smoking has a relationship with the occurrence of dental caries. Abstrak. Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan keras gigi dengan adanya kerusakan dari email dan dentin, biasanya karena interaksi dari saliva, produk mikroorganisme, dan dari makanan sehingga terjadi demineralisasi pada gigi. The Global Burden of Disease Study 2016 karies gigi dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia yaitu sekitar 3,58 milyar jiwa dan menurut Riskedas 2018 untuk di Indonesia kejadian karies gigi sebesar 88,8%. Banyak Faktor risiko penyebab karies gigi salah satunya adalah merokok. Peneltian ini menggunakan studi scoping review untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi tulisan ilmiah melalui sumber data Pubmed, Springerlink, dan ScienceDirect. Dihasilkan 2.967 artikel dilakukan filtrasi berdasarkan kriteria inklusi terdapat 791 artikel, kemudian dilanjutkan dengan filtrasi menggunakan kriteria ekslusi didapatkan 788 artikel sehingga hanya 3 artikel yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PICOS dan uji kelayakan menggunakan JBI Critical Appraisal Checklist yang dirangkum dalam diagram PRISMA. Hasil analisis semua artikel menunjukkan pada orang yang merokok mengalami kejadian karies yang tinggi ditandai dengan skor DMFT yang meningkat. Simpulan penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan kebiasaan merokok dengan terjadinya karies gigi.
Faktor Risiko Kejadian Akne Vulgaris pada Remaja Putri SMKN 10 Cilawu di Kabupaten Garut Naufal Khairunnisa Syahira Sulung; Herry Garna; Indri Budiarti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5722

Abstract

Abstract. Young women between the ages of 14 and 17 (the age factor), menstrual patterns, junk food consumption, factors using cosmetics, and menstrual patterns all influence the emergence of acne vulgaris. Acne vulgaris is a chronic inflammation/skin disease of the pilosebaceous with papules, blackheads, nodules, pustules, and cysts. This study's goal was to identify the variables influencing the prevalence of acne vulgaris in female teenagers attending SMKN 10 in the Garut Regency. This study uses a case-control design and purposive sampling to collect data. 166 trial participants in total, 83 were without acne vulgaris. Using a questionnaire, data was gathered by looking at the face from the side up. Chi-square analysis was done on the data. The majority of young women with acne vulgaris used cosmetics up to 65 (78.3%) more than those without the condition. 47 (56.6%) people (or the majority) utilized cosmetics (p=0.005) with odd ratio 0,362. 43 (57.8%) of the 83 acne vulgaris patients exhibited inconsistent sleeping patterns, as opposed to 35 (42.2%) who had regular sleeping habits. Additionally, only 16 (19.3%) of the millet 83 individuals (19.3% of those with normal sleep habits) had acne vulgaris, compared to 67 (80.7%) (p=0.002) of those with irregular sleep patterns (Vulgar acne) with odd ratio 4.818. Keywords: Acne vulgaris, use of cosmetics, sleep patterns, young women. Abstrak. Acne vulgaris merupakan penyakit kulit inflamasi kronis yang ditandai dengan papul, komedo, nodul, pustul, dan kista. Dimulai pada usia remaja umur 14–17 tahun. Penggunaan berganti-ganti kosmetik, dan pola tidur adalah faktor risiko timbul acne vulgaris. Tujuan penelitian mengetahui faktor risiko kejadian acne vulgaris pada remaja putri SMKN 10 Cilawu Kabupaten Garut. Penelitian ini adalah penelitian kasus kontrol dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 166 subjek penelitian terdiri dari 83 subjek remaja putri akne vulgaris dan 83 subjek tanpa akne vulgaris. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan pengambilan foto wajah tampak depan dan samping untuk menentukan akne vulgaris atau tidak. Analisis data menggunakan uji chi-square dan Fisher exact. Hasil menujukkan remaja putri yang mengalami akne vulgaris mayoritas menggunakan kosmetik sebanyak 65 (78,3%) dan tidak mengalami akne vulgaris mayoritas menggunakan kosmetik sebanyak 47 (56.6%; p=0,005) dengan nilai odd ratio 0,362. Dari 83 orang kejadian akne vulgaris sebanyak 43 (57,8%) pola tidur tidak teratur dan 35 (42,2%) dengan pola tidur teratur. Selanjutnya, dari 83 orang tidak akne vulgaris sebanyak 67 (80,7%; p=0,002) dengan pola tidur tidak teratur dan dengan pola tidur teratur 16 (19,3%) dengan nilai odd ratio 4,818. Simpulan, terdapat hubungan pola haid tidak teratur, konsumsi junk food, penggunaan berganti-ganti kosmetik, dan pola tidur dengan kejadian akne vulgaris. Kata Kunci: Akne vulgaris, pemakaian kosmetik, pola tidur, remaja putri.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kejadian Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Salwa Siti Salsabila; Caecielia Makaginsar; Raden Ganang Ibnusantosa
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5725

Abstract

Abstract. Parenting styles play a role in child development, one of which is authoritarian parenting. Authoritarian parenting can make children have a lot of pressure that causes stress. This study aims to analyze the relationship between parenting style and stress events in students of the Faculty of Medicine at the Islamic University of Bandung class of 2019. The research was conducted using an analytic observational design using a cross-sectional study. The research subjects were calculated using the formula for estimating the proportion of a population. There were 110 research subjects out of a total population of 178 people who met the inclusion and exclusion criteria and were selected using a non-probability sampling technique. Retrieval of parenting pattern data using the PAQ questionnaire and stress using DASS-42. Data processing used the Chi-square test with a significance degree of 0.05. The results showed that 80 people (72.7%) had parents with authoritative parenting styles and 68 people (61.3%) had normal stress levels. Statistical results show that there is no relationship between parenting style and stress events in Bandung Islamic University Medical Faculty students class of 2019 with a P value of 0.663 (p> 0.05). This research shows that there are other factors that have more influence on stress in students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung class of 2019, such as a heavy academic load and high competition between students of the Faculty of Medicine. Abstrak. Pola asuh orang tua berperan pada perkembangan anak, salah satunya yaitu pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter dapat membuat anak memiliki banyak tekanan yang menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2019. Penelitian dilakukan dengan desain observasional analitik menggunakan studi cross-sectional. Subjek penelitian dihitung dengan menggunakan rumus estimasi proporsi sebuah populasi. Subjek penelitian berjumlah 110 orang dari total populasi 178 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta dipilih dengan teknik non-probability sampling. Pengambilan data pola asuh orang tua dengan menggunakan kuesioner PAQ dan stres menggunakan DASS-42. Pengolahan data menggunakan uji Chi-square dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilki orang tua dengan pola asuh otoritatif sebanyak 80 orang (72,7%) dan memiliki tingkat stres normal sebanyak 68 orang (61,3%). Hasil statistik menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2019 dengan P value 0.663 (p>0,05). Penelitian ini menunjukan terdapat faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2019 seperti beban akademik yang berat dan persaingan yang tinggi antar mahasiswa Fakultas Kedokteran.
Kejadian Nyeri Kepala Tipe Tegang pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Pengguna Gawai Tablet Alma Arivia Zita Zafira; Alya Tursina; Eka Hendryanny
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5799

Abstract

Abstract. The prevalence of headaches globally reaches 47%, with the highest proportion of 38% being tension-type headaches. A high prevalence of headaches occurs in college students, especially in medical faculties, which are dominated by tension-type headaches. This study aims to determine tension-type headaches in students of the Faculty of Medicine, Universitas Islam bandung. The sample selection technique for this study used purposive sampling with 111 research subjects. This study used an observational method with a cross-sectional approach. Data collection was carried out using the Headache Screening Questionnaire (HSQ). The results of this study showed that 67 students (60.4%) experienced tension-type headaches, 27 students (24.3%) had probable tension-type headaches, and 17 students (15.3%) did not have tension-type headaches. The high percentage of tension-type headaches is related to Medical Faculty Students with a using devices to support the learning process can cause muscle tension. Excessive radiation received can trigger tension-type headaches. Keywords: Headache, tension-type headache, faculty of medicine Abstrak. Prevalensi nyeri kepala di dunia mencapai 47% dengan persentase tertinggi 38% adalah nyeri kepala tipe tegang. Prevalensi nyeri kepala yang tinggi terjadi pada mahasiswa terutama di fakultas kedokteran yang didominasi oleh nyeri kepala tipe tegang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian nyeri kepala tipe tegang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Teknik pemilihan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan subjek penelitian sebanyak 111 orang. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan potong lintang. Pengambilan data dilakukan menggunakan Headache Screening Questionare (HSQ). Hasil penelitian ini menunjukkan mahasiswa yang mengalami nyeri kepala tipe tegang sebanyak 67 orang (60,4%), probable nyeri kepala tipe tegang 27 orang (24,3%), serta tidak nyeri kepala tipe tegang sebanyak 17 orang (15,3%). Persentase terjadinya nyeri kepala tipe tegang yang tinggi berkaitan dengan Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang memiliki beban belajar tinggi, stres, gangguan tidur, dan penggunaan gawai untuk menunjang proses pembelajaran dapat menyebabkan ketegangan otot, serta berlebihnya radiasi yang diterima dapat mencetuskan terjadinya nyeri kepala tipe tegang. Kata Kunci: Nyeri kepala, nyeri kepala tipe tegang, fakultas kedokteran
The Usia dan Jenis Kelamin Berpengaruh terhadap Kejadian Covid-19 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Anisa Putri Dinanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5817

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) originating from China. This is to determine the age and sex that is easily affected by the COVID-19 virus. This study is an observational analytical study with a cross-sectional design. Samples are taken using secondary data i.e. from the patient's medical record. Sampling in this study was taken using a total sampling technique using 1,758 medical record data of patients confirmed positive for COVID-19 who were treated at Al-Islam Hospital Bandung for the 2021 period. Data analysis using chi square test. The results showed that most of the COVID-19 patients at Al-Islam Hospital in Bandung City for the 2021 period were aged 46−65 years, namely 918 people (52.2%) and a small part in the age group of 18−25 years as many as 48 people (2.7%). These results are in accordance with research conducted by the Center for Strategic and International Studies (CSIS) Commentaries 2020 that the largest proportion of COVID-19 patients in Indonesia is in the age range of 50−59 years, which is 20.9 percent of the total positive cases of COVID-19. Hasil research on characteristics based on sex in COVID-19 patients at Al-Islam Hospital Bandung City for the 2021 period was male, namely 903 people (51.4%) and a small percentage of female sex as many as 855 people (48.6%). These results are in accordance with research conducted by Fanny Maler with the results of research found that more men contract COVID-19 while women are fewer. There is a relationship between age and gender with the incidence of COVID-19 at Al-Islam Hospital Bandung.
Pengaruh Kepatuhan Minum Obat Kelasi Besi dengan Kadar Ferritin pada Pasien Thalassemia di RSUD Al-Ihsan Bandung Tahun 2021/2022 Raihan Saparizki; Agung Firmansyah Sumantri; Sadiah Achmad
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5824

Abstract

Abstract. Thalassemia is a hereditary blood disorder that is commonly found in the world. One of the reasons for the decreased quality of life of patients is the high level of serum ferritin in the body. Ferritin levels can affect various things, one of which is patient compliance with taking iron chelation drugs. This study aims to determine the relationship between the level of compliance with iron chelation drug consumption and serum ferritin levels in thalassemia patients at Al-Ihsan Hospital, Bandung. The sample in this study was 59 patients with thalassemia children to adolescents aged 1 to 18 years. This study used a purposive sampling technique and an analytic observational method with a cross-sectional study design. Adherence level data were measured using the MMAS 8 questionnaire, while data on serum ferritin levels were obtained from the patient's medical record. Data collection was carried out in 2021 – 2022. The results of this study indicate that the majority of thalassemia patients (58%) have a low level of adherence to taking iron chelating drugs and most have serum ferritin levels >2,500 ng/mL (56%). There was a statistically significant relationship between the level of adherence to taking iron-chelating drugs and serum ferritin levels in thalassemia patients at Al-Ihsan Hospital in Bandung (p=0.00). In this study there was a moderate level of compliance with ferritin levels > 2,500 because there were other factors that affected ferritin levels, therefore future researchers are expected to be able to study other factors that affect ferritin levels. Abstrak. Thalasemia merupakan kelainan darah herediter yang banyak ditemukan di dunia. Salah satu alasan menurunnya kualitas hidup pasien ialah tingginya kadar feritin serum pada tubuh. Kadar feritin tersebut dapat dipengaruhi berbagai hal, salah satunya ialah kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat kelasi besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan konsumsi obat kelasi besi dengan kadar feritin serum pada penderita thalassemia di RSUD Al – Ihsan Bandung. Sampel pada penelitian ini adalah pasien thalassemia anak sampai remaja berusia 1 sampai 18 tahun sebanyak 59 pasien. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan metode analitik observasional dengan design penelitian cross-sectional. Data tingkat kepatuhan diukur dengan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) yang diisi dipandu oleh peneliti, sedangkan data kadar feritin serum didapatkan dari rekam medis pasien. Pengambilan data dilakukan pada tahun 2021 – 2022, Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan langsung, menggunakan uji chi – square, dan dianalisis dengan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas penderita thalassemia di RSUD Al – Ihsan Bandung (58%) memiliki tingkat kepatuhan rendah dalam konsumsi obat kelasi besi dan sebagian besar memiliki kadar feritin serum >2.500 ng/mL (56%). Terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat kepatuhan konsumsi obat kelasi besi dan kadar feritin serum pada penderita talasemia di RSUD Al-Ihsan Bandung (p=0,00). Pada penelitian ini terdapat tingkat kepatuhan sedang dengan kadar feritin >2.500 karena hal tersebut terdapat faktor faktor lain yang mempengaruhi kadar feritin, oleh karena itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor faktor lain yang mempengaruhi kadar feritin.
Hubungan Terapi rtPA Dengan Perbaikan Outcome Motorik Pasien Stroke Iskemik Pada Masa Pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Adli Giardin; Alya Tursina; Wida Purbaningsih
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5825

Abstract

Abstract. COVID-19 pandemic caused a change in regulations that required all patients entering the emergency department (IGD) to be screened for COVID-19. This causes a prolongation of the door to needle time in the rtPA management of ischemic stroke patients. This prolongation of treatment time can affect motor outcomes in patients. The purpose of this study was to analyze differences in door to needle in the management of rtPA ischemic stroke patients in the period before and during the COVID-19 pandemic on motor outcomes at Al-Islam Hospital Bandung. This study was an analytic observational study with a retrospective cohort design. Subjects in this study amounted to 41 patient taken by total sampling. Door to needle secondary data and patient motor outcomes were taken directly from the patient's medical record at Al-Islam Hospital Bandung. Processing of research data was carried out in a computerized manner including univariate and bivariate analysis using the Mann Whitney U test. The study showed that before the pandemic the motor outcome in patients had improved (76%) while during the pandemic the motor outcome in patients had improved (75%) and a value of p = 0.101 was obtained. It was concluded that there was no difference in door to needle administration of rtPA on motor outcomes before and during the COVID-19 pandemic. This is influenced by regulations, rtPA management criteria, and health risk factor. Keywords: Door to Needle, Outcome motoric, rtPA, Stroke iskemic Abstrak. Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan regulasi yang mewajibkan semua pasien yang masuk instalasi gawat darurat (IGD) wajib melakukan skrining COVID-19. Hal ini menyebabkan terjadinya pemanjangan waktu door to needle pada penatalaksanaan rtPA pasien stroke iskemik. Pemanjangan waktu penatalaksanaan ini dapat mempengaruhi outcome motorik pada pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh pandemi COVID-19 terhadap door to needle dan outcome motorik pada penatalaksanaan rtPA pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian kohort retrospektif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 41 pasien yang diambil dengan total sampling. Data sekunder door to needle dan outcome motorik pasien diambil langsung melalui rekam medis pasien di RS Al-Islam Bandung. Pengolahan data penilitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Mann Whitney. Penelitian menunjukan pada sebelum pandemi hasil outcome motorik pada pasien mengalami perbaikan (76%) sedangkan pada saat pandemi hasil outcome motorik pada pasien mengalami perbaikan (75%) dan didapatkan nilai p=0,101. Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan door to needle pemberian rtPA terhadap outcome motorik sebelum dan selama pandemi COVID-19. Hal ini dipengaruhi oleh regulasi, kriteria penatalaksanaan rtPA, dan faktor risiko kesehatan. Kata Kunci: Door to needle, outcome motorik, rtPA, Stroke iskemik
Hubungan Kualitas Tidur dengan Derajat Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tingkat Pertama Muhammad Arkan Bastian; Noormartany; Siti Annisa Devi Trusda
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5838

Abstract

Mahasiswa FK tingkat pertama masih dalam masa adaptasi sehingga kesulitan dalam melakukan aktivitas perkuliahan yang dapat mengganggu kualitas tidur. Kualitas tidur dapat mempengaruhi kognitif sehingga jika kualitas tidur seseorang buruk akan menurunkan kinerja kognitif. Aspek kognitif yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah konsentrasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan kualitas tidur dengan derajat konsentrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama tahun akademik 2022/2023. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross-sectional atau potong lintang. Subjek pada penelitian ini berjumlah 108 orang yang dipilih dengan consecutive sampling. Data primer kualitas tidur diambil melalui google form dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) sedangkan data primer derajat konsentrasi diambil secara langsung dengan grid concentration test. Pengolahan data penelitian dilakukan secara komputerisasi meliputi analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki kualitas tidur yang baik (60%) sedangkan derajat konsetrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama dominan buruk (71%). Dari 43 orang dengan kualitas tidur buruk 37 diantaranya memiliki derajat konsentrasi yang buruk (86%) dan didapatkan nilai p=0,006. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kualitas tidur dengan derajat konsentrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama.