cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 494 Documents
Hubungan Antara Obesitas dengan Penghargaan Diri (Self-Esteem) pada Orang Dewasa Annisa Salsabila Nurramadhani; Gemah Nuripah; Rizky Suganda Prawiradilaga
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2255

Abstract

Abstract. Obese people have a stigma that they are lazy and cannot control themselves which in turn can affect how they judge themselves and form their self-concept or also known as self-esteem. This study aims to analyze the relationship between obesity and self-esteem in the city of Bandung. This research design uses an observational analytic method with a cross-sectional approach. Obtained 63 adult respondents selected by purposive sampling method. Data were collected using the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) questionnaire which has 10 likert items with opposite ratings based on four categories of answers. Body mass index (BMI) in subjects was calculated by researchers using the WHO's BMI calculator. Bivariate analysis with Chi-Square test using IBM SPSS version 26. The results showed that the percentage of normal-high self-esteem category in individuals with a normal BMI was 74.3% and in individuals who had a BMI Obesity 60.7%. The results of the analysis showed that there was no significant difference (p-value = 0.250) between normal BMI and obesity in terms of self-esteem. Self-esteem is influenced by many things such as the environment, friends, family, and even globalization from foreign cultures. The conclusion obtained from this research is that there is no relationship between obesity and self-esteem in adults in the city of Bandung. Abstrak. Penderita obesitas memiliki stigma bahwa mereka adalah orang malas dan tidak bisa mengontrol diri yang berikutnya dapat berpengaruh pada bagaimana mereka menilai dirinya sendiri dan membentuk konsep dirinya atau disebut juga sebagai penghargaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara obesitas dengan penghargaan diri di Kota Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Didapatkan 63 responden orang dewasa terpilih dengan metode purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) yang memiliki 10 item likert dengan penilaian yang berkebalikan berdasarkan empat kategori jawaban. Indeks massa tubuh (IMT) pada subjek dihitung oleh peneliti menggunakan kalkulator IMT dari WHO. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square menggunakan IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian didapatkan persentase kategori penghargaan diri normal-tinggi pada individu yang memiliki IMT normal 74,3% dan pada individu yang memiliki IMT Obesitas 60,7%. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapatperbedaan yang signifikan (p-value = 0,250) antara IMT normal dengan obesitas dalam hal penghargaan diri. Penghargaan diri dipengaruhi dari banyak hal seperti lingkungan, teman, keluarga, bahkan globalisasi dari budaya asing. Simpulan yang didapatkan dari penilitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan penghargaan diri pada orang dewasa di Kota Bandung.
Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Cibadak Kabupaten Sukabumi Mohamad Dias Agustian; Sadeli Masria
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2256

Abstract

Abstract. Tuberculosis is one of the infectious diseases with a high mortality rate in the world caused by Mycobacterium tuberculosis. The disease mostly attacks the productive age, male gender, and people with low education. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, gender and education level with the incidence of pulmonary TB in the working area of ​​the Cibadak Public Health Center, Sukabumi Regency. The design of this study used an analytic observational method with cross sectional design. The data is in the form of medical records taken from the 2018-2020 period. The total research subjects were 206 people who met the inclusion and exclusion criteria. Data analysis of research was carried out univariate and bivariate with Chi Square test. The results showed that 90.8% of TB sufferers were dominated by the age of 15-65 years, were male around 52.4%, had low education 68.4%. Statistical analysis showed that age (p-value 0.240) and gender (p-value 0.483) had no relationship with the incidence of pulmonary TB, but education level (p-value 0.025) had an association with the incidence of pulmonary TB. From the research, it can be concluded that age and gender have no relationship with the incidence of pulmonary TB in the work area of ​​the Cibadak Health Center, Sukabumi Regency, while the level of education has a relationship with the incidence of pulmonary TB in the work area of ​​the Cibadak Health Center, Sukabumi Regency. Abstrak. Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular dengan angka kematian yang tinggi di dunia yang diakibatkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini banyak menyerang usia produktif, jenis kelamin laki-laki dan orang yang berpendidikan rendah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Cibadak Kabupaten Sukabumi. Desain penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Data berupa rekam medis yang diambil dari periode 2018-2020. Total subjek penelitian berjumlah 206 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data penelitian dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan 90,8% penderita TB didominasi oleh usia 15-65 tahun, laki-laki sekitar 52,4%, memiliki pendidikan rendah 68,4%. Analisis statistik memperlihatkan usia (p value 0,240) dan jenis kelamin (p-value 0,483) tidak memiliki hubungan dengan kejadian TB paru, akan tetapi tingkat pendidikan (p-value 0,025) memiliki hubungan dengan kejadian TB paru. Dari penelitiann dapat disimpulkan bahwa usia dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Cibadak Kabupaten Sukabumi, sedangkan tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Cibadak Kabupaten Sukabumi.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik dengan Keluhan Low Back Pain pada Mahasiswa Kedokteran di Jawa Barat Alya Kamila Ramadhanty; Titik Respati; Dony Septriana Rosady
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2289

Abstract

Abstract. Low Back Pain (LBP) is a significant health problem because it can cause disability and impaired quality of life. Medical students have a demanding curriculum that can lead to a sedentary lifestyle. This study was conducted to determine the relationship between body mass index and physical activity with complaints of low back pain in medical students in West Java. The research method used is observational analytic with a cross-sectional approach. Data were obtained through questionnaires using snowball sampling. Data was collected in September–November 2021. Data processing used SPSS version 23 and statistical analysis using the chi-square test. The results showed body mass index mostly normal (45.1%), physical activity mostly sedentary (64.8%), and complaints of low back pain as much as 76.9%. The results of the statistical test showed body mass index and physical activity with complaints of low back pain (p=0.715 and 0.854 respectively). This study concludes that there is no correlation between body mass index and physical activity with the complaints of low back pain. Abstrak. Low Back Pain (LBP) merupakan masalah kesehatan yang sangat penting, karena dapat menyebabkan disabilitas dan gangguan kualitas hidup. Mahasiswa kedokteran memiliki kurikulum yang padat sehingga dapat mengarah pada sedentary lifestyle. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan keluhan low back pain pada mahasiswa fakultas kedokteran di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh melalui kuesioner, dengan cara snowball sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan September–November 2021. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 23 dan analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan indeks massa tubuh sebagian besar normal (45,1%), aktivitas fisik sebagian besar ringan (64,8%) dan keluhan low back pain sebanyak 76,9%. Hasil uji statistik indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan keluhan low back pain (p=0,715 dan 0,854). Simpulan penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan keluhan low back pain.
Scoping Review: Efektivitas Konsumsi Probiotik terhadap Kontrol Glukosa Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Suci Firda Fauziyah; Uci Ary Lantika,dr. M.Kes; Arief Guntara,dr. SpB
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2347

Abstract

Abstract. Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by persistent hyperglycemia. Type 2 diabetes mellitus is caused by an imbalance between the amount of insulin and insulin receptor sensitivity. One of the treatments for this condition is a non-pharmacological approach. One of them is by consuming functional foods as an example of probiotics. Probiotics have many functions on human health, one of which is to inhibit glucose obstruction in intestinal epithelial cells. The purpose of this study was to determine the effectiveness of consuming probiotics on blood glucose control in type 2 DM patients. This research is a Scoping Review, by searching for articles from the PubMed database, Springer Link, Science Direct. Articles that meet the inclusion criteria are 197 articles and those that are included in the exclusion criteria are 194 articles. The results of the feasibility test based on PICOS were 4 articles. The results of the analysis of 4 articles, there are 3 articles which state that the consumption of probiotics in the form of supplements followed by physical activity and maintaining a dietary pattern can reduce blood glucose levels in type 2 DM patients. blood. The mechanism that causes a decrease in glucose is inhibiting the alpha glucosidase enzyme, producing SCFA metabolites so that GLP-1 is released and plays a role in reducing glucose absorption in the intestine. Conclusion giving probiotic consumption is effective in reducing blood glucose. Abstrak. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan hiperglikemia persisten. Diabetes mellitus tipe 2 diakibatkan karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah insulin dan sensitivitas reseptor insulin. Pada tatalaksana kondisi tersebut salah satunya dengan pendekatan nonfarmakologi. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan fungsional sebagai contoh probiotik. Probiotik memiliki banyak fungsi terhadap kesehatan manusia salah satunya berfungsi dalam menginhibisi obstruksi glukosa pada sel epitel usus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengkonsumsian probiotik terhadap kontrol glukosa darah pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini merupakan Scoping Review, dengan mencari artikel dari database PubMed, Springer Link, Science Direct. Artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 197 artikel dan yang termasuk dalam kriteria eksklusi sebanyak 194 artikel. Hasil uji kelayakan berdasarkan PICOS sebanyak 4 artikel. Hasil analisis dari 4 artikel, terdapat 3 artikel yang menyatakan bahwa konsumsi probiotik dalam bentuk suplemen diikuti aktivitas fisik dan menjaga pola diet dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2. Namun, satu artikel menunjukan bahwa pemberian yogurt probiotik tidak memiliki efektivitas terhadap penurunan glukosa darah. Adapun mekanisme yang menyebabkan penurunan glukosa adalah menghambat enzim alfa glukosidase, menghasilkan metabolit SCFA sehingga adanya pengeluaran GLP-1 dan berperan dalam menurunkan absorpsi glukosa di usus. Kesimpulan pemberian konsumsi probiotik dalam bentuk suplemen lebih efektif dibandingkan konsumsi probiotik yogurt pada penurunan glukosa darah.
Hubungan antara Posisi Duduk dengan Keluhan Punggung Bawah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Selama Study From Home Cantiqya Puti; Budiman; Dony Septriana Rosady
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2349

Abstract

Abstract. Low back pain is one of the most common things experienced by most people, especially among teenagers to adults. One of the risk factors for low back pain is sitting position. As many as 60% of adults experience lower back pain due to sitting problems. Since the current state of the pandemic, it has been determined that learning is done online, thus requiring students to sit in front of a laptop for hours. The purpose of this study was to determine the relationship between sitting position and lower back complaints in Unisba Medical Faculty students during study from home. Methods: The research design used an analytical observational method with a quantitative approach and a cross-sectional study design. The data were obtained from the results of filling out a low back pain questionnaire and assessing the image of the sitting position from the photos sent by the respondents. Data analysis using Chi - square test with SPSS software. Results: A total of 159 samples of respondents met the inclusion criteria and exclusion criteria. The results showed that most of the students' sitting positions were not ergonomic and experienced low back pain. Chi-square analysis found that the p-value was <0.001 which indicated that there was a significant relationship between sitting position and lower back complaints. Based on the results obtained, education about an ergonomic sitting position is needed so that it can prevent complaints of low back pain. Abstrak. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu hal yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang terutama pada kalangan remaja hingga dewasa. Salah satu faktor resiko dari nyeri punggung bawah adalah posisi duduk. Sebanyak 60% orang kalangan dewasa mengalami nyeri punggung area bawah akibat masalah duduk. Sejak keadaan pandemic seperti saat ini telah di tetapkan bahwa pembelajaran dilakukan melalui online sehingga mengharuskan mahasiswa untuk duduk di depan laptop dalam waktu durasi yang berjam – jam lamanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara posisi duduk dengan keluhan punggung bawah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba selama study from home. Desain penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan studi cross – sectional. Data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner nyeri punggung bawah dan penilaian gambaran posisi duduk dari foto yang dikirimkan responden. Analisis Data menggunakan uji Chi – square dengan perangkat lunak SPSS. Total responden berjumlah 159 sampel yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar posisi duduk mahasiswa tidak ergonomis dan mengalami nyeri punggung bawah. Analisis Chi – square didapatkan bahwa nilai p sebesar <0,001 yang menunjukan terdapat hubungan signifikan antara posisi duduk dengan keluhan punggung bawah. berdasarkan hasil yang didapatkan diperlukan adanya edukasi mengenai posisi duduk yang ergonomis sehingga dapat mencegah keluhan nyeri punggung bawah.
Hubungan Status Gizi terhadap Awitan Pubertas Anak Perempuan Tiara Calista Larasati; Suganda Tanuwidjaja; Retno Ekowati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2354

Abstract

Abstract. Puberty is a stage in the process of child growth and development because puberty is a transition period from childhood to adulthood. The age of onset of puberty varies greatly, some girls experience puberty at the age of 8 to 13 years with the average age of puberty for girls being 11 years. Changes in the onset of puberty, either too early or late, can have various impacts, including behavioral, social, emotional problems and an increased risk for the development of reproductive tract cancer, cardiometabolic disease, diabetes mellitus and breast cancer in adulthood. One of the factors related to the onset of puberty is nutritional status. The purpose of this study was to examine the relationship between nutritional status and the onset of puberty in girls. The type of research used is a literature review with a scoping review method with a data synthesis database, namely Pubmed, ScienceDirect, Springerlink and Google Schoolar. The number of articles obtained was 4,701 from 2016 to 2021. The article screening used the PRISMA method and a critical appraisal was carried out so that three suitable articles were obtained. This study resulted in factors related to the onset of puberty in girls, namely nutritional status. Based on the results of the review, there were 2 articles which showed that there was a significant relationship between BMI and age of menarche in girls. The conclusion is that there is a relationship between nutritional status and the onset of puberty in girls. Abstrak. Pubertas merupakan tahap dalam proses tumbuh kembang anak karena pubertas adalah masa transisi masa anak-anak menuju dewasa. Usia awal pubertas sangat bervariasi, sebagian anak perempuan mengalami pubertas di usia 8 sampai 13 tahun dengan usia rata-rata pubertas anak perempuan adalah 11 tahun. Perubahan awitan pubertas baik terlalu awal atau terjadi keterlambatan, dapat menimbulkan berbagai dampak, diantaranya adalah dampak perilaku,sosial,masalah emosional dan peningkatan resiko untuk perkembangan kanker saluran reproduksi, penyakit kardiometabolik, diabetes mellitus dan kanker payudara di masa dewasa. Faktor yang berkaitan dengan awitan pubertas salah satunya adalah status gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan status gizi terhadap awitan pubertas anak perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah literature review dengan metode scoping review dengan database sintesis data yaitu Pubmed, ScienceDirect, Springerlink dan Google Schoolar. Jumlah artikel yang didapatkan sebanyak 4.701 dari tahun 2016 sampai 2021, Screening aritkel menggunakan metode PRISMA dan dilakukan critical appraisal sehingga di dapatkan tiga artikel yang sesuai. Penelitian ini menghasilkan faktor yang berhubungan dengan awitan pubertas anak perempuan yaitu status gizi. Berdasarkan hasil review ditemukan 2 artikel yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara BMI dengan usia menarche pada anak perempuan. Simpulan terdapat hubungan antara status gizi dengan awitan pubertas anak perempuan.
Scoping Review: Efektivitas Penggunaan Handsanitizer terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Escherichia coli pada Telapak Tangan Raisa Amaris; Usep Abdullah; Ismawati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2373

Abstract

Abstract. Diarrhea is one of the public health problems in Indonesia, because there is an increase in morbidity and mortality. One of the diarrheal diseases can be caused by Escherichia coli bacteria. Prevention of diarrhea can be done by maintaining hand hygiene by using a hand sanitizer. The use of hand sanitizer is one of the sanitation measures by cleaning the palms of the hands used by humans with the aim of being clean. Hand sanitizer consists of chemicals that can function to prevent the growth or inhibit the metabolic activity of microorganisms on the surface of the palms. The content most often used in hand sanitizer is alcohol, because alcohol itself is bactericidal. This study aims to determine the effectiveness of using hand sanitizer to reduce the number of Escherichia coli bacteria on the palms of the hands. The research usesstudies scoping review to identify, analyze, and evaluate scientific writings. The databases used in this study were PubMed, ProQuest, EBSCO HOST, and SpringerLink with a total of 4,490 articles. The results of the screening of articles that met the inclusion criteria were 363 articles and articles that met the eligibility were 5 articles. The five articles show the results that there are differences in the number of Escherichia coli bacteria on the palms before and after using hand sanitizer. The conclusion from this study is that the use of hand sanitizer can reduce the number of Escherichia coli bacteria on the palms. Abstrak. Diare adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena terdapat peningkatan morbiditas dan mortalitasnya. Penyakit diare salah satunya dapat disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Tindakan pencegahan pada diare dapat dilakukan dengan menjaga higenitas tangan dengan menggunakan handsanitizer. Penggunaan handsanitizer merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan telapak tangan yang digunakan oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih. Handsanitizer terdiri dari bahan kimia yang dapat berfungsi untuk mencegah pertumbuhan atau menghambat aktivitas metabolik mikroorganisme pada permukaan telapak tangan. Kandungan yang paling sering digunakan pada handsanitizer adalah alkohol, disebabkan alkohol sendiri bersifat bakterisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan handsanitizer terhadap penurunan jumlah bakteri Escherichia coli pada telapak tangan. Penelitian menggunakan studi scoping review untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi tulisan ilmiah. Database yang digunakan pada penelitian ini adalah PubMed, ProQuest, EBSCO HOST, dan SpringerLink dengan jumlah artikel yang didapatkan sebanyak 4.490 artikel. Hasil skrining artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 363 artikel dan artikel yang memenuhi kelayakan terdapat 5 artikel. Kelima artikel menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan jumlah bakteri Escherichia coli pada telapak tangan sebelum dan setelah penggunaan handsanitizer. Simpulan dari penelitian ini bahwa dalam penggunaan handsanitizer dapat menurunkan jumlah bakteri Escherichia coli pada telapak tangan
Upaya Seseorang Untuk Menanggulangi Stres dalam Situasi Kerja Anwar Hidayat; Titik Respati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2747

Abstract

Abstract. Stress and How to solve It. Everyone who experiences stress or tension but it will vary from person to person. The difference lies in its intensity and the way to respond to its causes. Some ways to reduce stress include, among others, closer to God trough dhikir, consuming healthy and nutritious foods, maintaining physical fitness, doing breath exercises, doing relaxation exercises, doing fun activities, taking a vacation, establishing harmonious relationship, avoiding bad habits, planning daily routines, keeping plants and animals, sparing time for oneself or families, and avoiding loneliness. A stress-reducing program can be successful if it is seriously carried out with discipline. Abstrak. Stress dan bagaimana mengatasinya. Setiap orang yang mengalami stress atau tekanan tetapi itu akan bervariasi dari orang ke orang. Perbedaanya ada pada kehebatan nya dan cara untuk menanggapi penyebabnya. Beberapa cara untuk menanggulangi stress antara lain mendekatkan diri dengan Sang Khlik melalui zikir, mengkonsumsi makanan sehat dan bernutrisi, melakukan fitness, latihan pernapasan, latihan relaksasi, melakukan kegiatan menyenangkan, liburan, membangun hubungan harmonis, menghindari kebiasaan buruk, merencanakan rutinitas keseharian, memelihara tanaman dan hewan, berbagi waktu untuk diri sendiri dan keluarga, menghindari kesendirian. Program mengurangi stress bisa berhasil jika dilakukan dengan disiplin.
Gambaran Tingkat Kecemasan dan Depresi pada Pasien Anak dengan Thalasemia Mayor di RSUD Al Ihsan Bandung Tahun 2021-2022 Wafa Haifa Nur Maula; Agung Firmansyah Sumantri; Harvi Puspa Wardani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5336

Abstract

Abstract. Thalassemia is a disease in Indonesia with a high incidence. Java is an area with a high incidence of thalassemia, especially in West Java. In 2019, thalassemia patients in Indonesia reached 10 thousand patients, of the 5 thousand patients around 35% came from West Java. Regular medication over a long period time and a lack of social support can have psychological effects such as anxiety and depression. The purpose of this study was to determine the description of anxiety and depression in children with thalassemia major at Al-Ihsan Hospital, West Java. The method used is a descriptive method with a cross-sectional approach. Subjects totaled 64 patients aged 8-18 years, who were selected by purposive sampling technique. Data collection was taken through primary data using the RCADS questionnaire. Processing data using descriptive analysis of frequency. The results showed that 64 patients (100%) had mild anxiety, 63 patients (98.4%) had mild depression, and 1 patient (1.6%) had moderate depression. The conclusion of this study shows that the anxiety and depression of children with thalassemia major in RSUD Al Ihsan, West Java Province, are at a mild level of severity. Abstrak. Thalasemia merupakan salah satu penyakit di Indonesia dengan angka kejadian yang tinggi. Jawa adalah daerah dengan angka kejadian thalasemia yang tinggi, khususnya di Jawa Barat. Pada tahun 2019, pasien thalasemia di Indonesia mencapai 10 ribu pasien, dari 5 ribu pasien sekitar 35% berasal dari Jawa Barat. Pengobatan rutin dalam jangka waktu yang lama, dan kurangnya dukungan sosial dapat menimbulkan efek terhadap psikologis seperti kecemasan dan depresi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kecemasan dan depresi pada pasien thalasemia mayor anak-anak di RSUD Al-Ihsan Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Subjek berjumlah 64 pasien yang berusia 8-18 tahun, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diambil melalui data primer menggunakan kuesioner RCADS. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki kecemasan dengan tingkat keparahan ringan sebanyak 64 orang (100%), depresi dengan tingkat keparahan ringan sebanyak 63 orang (98,4%), dan depresi dengan tingkat keparahan sedang sebanyak 1 orang (1,6%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan kecemasan dan deperesi pasien thalasemia mayor anak-anak di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat berada pada tingkat keparahan ringan. Kata Kunci: Depresi, Kecemasan, Thalasemia Mayor.
Gambaran Karakteristik Pasien Covid-19 dengan Komorbid Penyakit Paru Kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Jawa Barat Pahmi Firman Fauzi Pahmi; Titik Respati; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5421

Abstract

Abstract. Until now, the prevalence of COVID-19 in West Java, especially Indonesia, continues to increase. The COVID-19 pandemic has had an impact on the quality of life for the community, especially for groups with comorbid chronic lung disease. Overexpression of ACE 2 in comorbid chronic lung disease contributes to the occurrence of infection with SARS-CoV-2 up to 5 times. This research method was carried out using observational analysis with cross sectional type with total sampling and sampling technique using purposive sampling. Data on COVID-19 patients with comorbid Chronic Pulmonary Disease were obtained for 119 patients taken from medical record data at the West Java Regional General Hospital in 2020-2022. The results showed that the majority were aged 41–60 years (52.1%), women (59.7%), duration of hospitalization lasted <14 days (74.8%), and comorbid chronic lung disease most commonly occurred in pneumonia patients. chronic (84%). In conclusion, COVID-19 patients at the West Java Regional General Hospital were aged 41–60 years, women, length of stay <14 days, and the most common comorbidities were pneumonia. COVID-19 patients with comorbidities need attention, medical rehabilitation, and follow-up to prevent a series of Long COVID-19 symptoms. Abstrak. Sampai saat ini prevalensi kejadian COVID-19 di Jawa Barat terutama Indonesia terus mengalami peningkatan. Pandemik COVID-19 memberikan dampak kualitas kehidupan pada masyarakat terutama pada kelompok yang memiliki komorbid penyakit paru kronik. Ekspresi ACE 2 berlebih pada komorbid penyakit paru kronik berkontribusi untuk terjadinya terinfeksi SARS-CoV-2 sampai 5 kali lipat. Metode penelitian ini dilakukan menggunakan analisis observasional jenis cross sectional dengan total sampling dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Diperoleh data pasien COVID-19 dengan komorbid Penyakit Paru Kronik sebanyak 119 pasien yang diambil dari data rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Jawa Barat pada tahun 2020-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas berusia 41–60 tahun (52,1%), perempuan (59,7%), durasi rawat inap berlangsung <14 hari (74,8%), dan komorbid penyakit paru kronik paling banyak terjadi pada pasien pneumonia kronik (84%). Kesimpulannya pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Jawa Barat adalah berusia 41–60 tahun, perempuan, lama rawat <14 hari, dan komorbid paling banyak pneumonia. Pasien COVID-19 dengan komorbid perlu diperhatikan, rehabilitasi medis, dan ditindaklanjuti untuk mencegah terjadi serangkaian gejala Long COVID-19.