cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsps@unisba.ac.id
Phone
+6285211144661
Journal Mail Official
bcsps@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp: +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Psychology Science
ISSN : -     EISSN : 28282191     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsps.v2i3
Bandung Conference Series: Psychology Science (BCSPS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Psikologi dengan ruang lingkup sbb: Broken Home, Budaya Organisasi, Celebrity Worship, Delinkuensi, Dewasa Awal, Disiplin Kerja, Dukungan Sosial, Health belief, Interaksi Parasosial, Kemandirian Anak Usia Dini, Kematangan Karir, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Obesitas, Parasocial Relationship, Peak Performance, Pendidikan Karakter, Penyesuaian diri, Penyesuaian pernikahan, Pola Asuh, Prestasi Belajar, Psychological Well-Being, Religiusitas, Remaja Akhir, Self Esteem, Self regulation, Ta’aruf. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 490 Documents
Hubungan Character Strength dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Kota Bandung yang Melaksanakan E-learning Shafira Azzahra Wiradikara; Susandari
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.354 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.352

Abstract

Abstract. The COVID-19 pandemic has caused several impacts on all aspects of society, one of which is in the field of education. In an effort to prevent the spread of the virus, the Government of Indonesia through the Ministry of Education and Culture prohibits face-to-face learning activities and switches to e-learning. This unexpected transition has the potential to cause learning to be not optimal and not ideal and can have an impact on student conditions, one of which is the student's Subjective Well-Being condition. This study aims to see the correlation between the overall characters in Character Strength and Subjective Well-Being of college students in the city of Bandung who carry out learning using e-learning. The participants in this study were 270 college students in the city of Bandung who were obtained using cluster sampling techniques. The research instruments are Values ​​in Action Inventory of Strengths (VIA-IS), Statistics With Life Scale (SWLS), and Positive and Negative Affect Scale (PANAS). The analysis used is Pearson correlation. The results of this study indicate that there is a positive relationship between Character Strength and Subjective Well-Being in Bandung City college students who implement e-learning. That is, the more characters in Character Strength increase, the Subjective Well-Being will also increase. The character that is strongly correlated with Subjective Well-Being is Vitality (r=0.637). Abstrak. Pandemi COVID-19 menyebabkan beberapa dampak pada seluruh aspek masyarakat, salah satunya terdapat pada bidang pendidikan. Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut maka Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud melarang kegiatan pembelajaran tatap muka dan beralih pada pembelajaran e-learning. Peralihan yang tidak diduga ini berpotensi mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak optimal serta tidak ideal dan dapat memberikan dampak pada kondisi mahasiswa, salah satunya adalah keadaan Subjective Well-Being mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara keseluruhan karakter yang ada pada Character Strength dengan Subjective Well-Being mahasiswa di kota Bandung yang melaksanakan pembelajaran menggunakan e-learning. Partisipan dalam penelitian ini adalah 270 mahasiswa perguruan tinggi di kota Bandung yang diperoleh menggunakan teknik cluster sampling. Instrument penelitian ini adalah Values in Action Inventory of Strengths (VIA-IS), Statisfication With Life Scale (SWLS) dan Positive and Negative Affect Scale (PANAS). Analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Character Strength dengan Subjective Well-Being pada mahasiswa Kota Bandung yang melaksanakan e-learning. Artinya, semakin meningkatnya karakter yang ada pada Character Strength maka akan meningkat pula Subjective Well-Beingnya. Karakter yang berkolerasi kuat dengan Subjective Well-Being adalah Vitalitas (r=0,637).
Pengaruh Self-Regulated Learning terhadap Student Engagement pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fasya Dhiyatamma Putri; Yuli Aslamawati
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.566 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.356

Abstract

Abstract. This study aims to determine the effect of self-regulated learning on student engagement in students of law study program in Bandung. Self-regulated leaning is an active and constructive process in which students can set learning goals by monitoring, regulating, and controlling cognition, motivation, and behavior, so that they always focus on the goals (Pintrich, 2004). Student engagement is the involvement of students in the learning process, both in academic activities and non-academic activities, which are seen through behavior, emotion, and cognition (Fredricks, 2004). This study uses quantitative research with a casual approach (cause and effect). The sampling technique used in this study is proportionate stratified random sampling. Data collection was carried out by using a questionnaire that involved two measuring instruments, namely Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) with the reliability of 0.916 and University Student Engagement Inventory (USEI) with the reliability of 0.882. In this study, there were 378 active students of law study program in Bandung. Data analysis was carried out by using simple linear regression statistical analysis, with the help of SPSS Statistics 23.0. The results of the analysis show that there is a significant effect of self-regulated learning on student engagement, which is seen from the sig. (0.000 > 0.05). The contribution of the effect is 0.517 or 51.7%. From the results of the regression analysis equation, it is also found that the equation is Y = 5.294 + 0.213X. The equation shows that there is a positive effect of self-regulated learning (X) on student engagement. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-regulated learning terhadap student engagement pada mahasiswa program studi ilmu hukum Kota Bandung. Self-regulated leaning adalah proses aktif dan konstruktif dimana pelajar dapat menetapkan tujuan pembelajaran dengan cara memantau, mengatur, mengendalikan kognisi, motivasi, dan perilaku agar selalu tertuju pada tujuan (pintrich, 2004). Student engagement adalah keterlibatan yang dilakukan oleh pelajar dalam proses pembelajarannya baik pada kegiatan akademik dan kegiatan non akademik yang terlihat melalui tingkah laku, emosi, dan kognitif (Fredricks, 2004). Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal (sebab akibat). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang melibatkan dua alat ukur, yaitu Motivatied Strategies for Learning Quiestionnaire (MSLQ) dengan reliabilitas 0,916 dan University Student Engagement Inventory (USEI) dengan reliabilitas 0,882. Dalam penelitian ini terdapat 378 mahasiswa aktif program studi ilmu hukum Kota Bandung. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis statistik regresi linear sederhana dengan bantuan program SPSS 23.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara self-regulated learning terhadap student engagement dilihat dari sig. (0.000 > 0.05). Sumbangan pengaruhnya sebesar 0.517 atau 51,7%. Dari hasil persamaan analisis regresi juga didapatkan persamaan yaitu Y = 5,294 + 0,213X. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara self-regulated learning (X) terhadap student engagement.
Hubungan Problematic Internet Use dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Pengguna Aktif Internet Novianti Nurfadilah; Indri Utami Sumaryanti
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.087 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.406

Abstract

Abstract. The internet has now become an inseparable part of life. The internet can be used as a media for socializing, entertainment, also in the fields of education, and professional. The ease of access can provide benefits for students to assist students in getting additional references when studying and doing assignments. Besides the benefits earned from the internet, unhealthy use of the internet can have a negative impact. Students who cannot regulate or limit internet use have an impact on neglect of assignments, and can lead to academic procrastination behavior. The use of the internet that produces a negative impact refers to the term problematic internet use. This study aims to find out the relationship between problematic internet use and academic procrastination. The sampling technique used cluster random sampling and involved 429 college students from four universities in Bandung. Data collected using Generalized Problematic Internet Use Scale 2 (GPIUS2) by Caplan (2010) and Academic Procrastination Scale (APS) by McCloskey and Scielzo (2015). Data were analyzed using Rank Spearman correlation technique and results showed that there is a positive relationship between problematic internet use and academic procrastination with a value of r = 0.448 and a significance of p = 0.000 < 0.01. Abstrak. Internet kini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Internet dapat digunakan sebagai media bersosialisasi, hiburan, juga di bidang pendidikan, dan pekerjaan. Kemudahan aksesnya dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk membantu mahasiswa dalam mendapatkan referensi tambahan saat belajar dan mengerjakan tugas. Terlepas dari manfaat yang didapatkan dari internet, penggunaan internet yang tidak bijak dapat menghasilkan dampak yang negatif. Mahasiswa yang tidak dapat mengatur atau membatasi penggunaan internet berdampak pada pengabaian tugas-tugas, dan dapat mengarahkan pada perilaku prokrastinasi akademik. Penggunaan internet yang menghasilkan dampak negatif merujuk pada istilah problematic internet use. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keeraatan hubungan antara problematic internet use dengan prokrastinasi akademik. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 429 mahasiswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur menggunakan Generalized Problematic Internet Use Scale 2 (GPIUS2) yang disusun oleh Caplan (2010) dan Academic Procrastination Scale (APS) yang disusun oleh McCloskey dan Scielzo (2015). Teknik analisis data menggunakan metode korelasional Rank Spearman dan hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang moderat dan signifikan antara problematic internet use dan prokrastinasi akademik dengan nilai r = 0,448 dan taraf signifikansi p = 0,000 < 0,01.
Pengaruh Model Pembelajaran E-Learning terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa UNISBA Ayu Irra Kusyafira; Dewi Rosiana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.944 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.414

Abstract

Abstract. E-learning is a learning media on internet that can connect lecturers and students in an online learning class to overcome the time and space limitation. E-learning models that can be implemented are the Synchronous and Asynchronous. This research is aimed to discover how Synchronous, Asynchronous, and the simultaneous E-Learning models influence learning motivation among UNISBA’s students. Under quantitative approach, this research is designed as causal non experimental research using questionnaires as data collecting technique which then analyzed under regression testing tool on SPSS. The data are compiled from 376 UNISBA’s students as respondents. The questionnaire on E-Learning model as measuring tool is built by adopting Zlatko Nedelko’s strength and weakness concept on E-learning, while the learning motivation measuring tool is built by Amanillah S., and Rosianda D. Researcher found out that the Synchronous learning model has significant positive impact of 36,8% on students’ learning motivation, while Asynchronous model has 3,5% significant positive result. If implemented simultaneously, E-Learning model has a significant positive result of 40,5% on students’ learning motivation. Abstrak. E-learning merupakan media pembelajaran internet yang dapat menghubungkan dosen dan mahasiswa di ruang pembelajaran online untuk mengatasi kendala ruang dan waktu. Model pembelajaran E-learning yang diterapkan yaitu Synchronous dan Asynchronous. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran Synchronous terhadap motivasi belajar mahasiswa UNISBA, mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran Asynchronous terhadap motivasi belajar mahasiswa UNISBA, serta pengaruh model pembelajaran E-Learning terhadap motivasi belajar mahasiswa UNISBA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian kausal non-eksperimental dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan pengujian regresi dengan SPSS. Penelitian ini melibatkan 376 mahasiswa UNISBA. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner model pembelajaran E-Learning yang dibuat dengan menurunkan konsep kelebihan dan kekurangan dari Nedelko. Alat ukur motivasi belajar yang dibuat oleh Amanillah, S., & Rosiana, D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model membelajaran Synchronous memiliki pengaruh positif signifikan tehadap motivasi belajar pada mahasiswa UNISBA sebesar 36,8%, model pembelajaran Asynchronous memiliki pengaruh positif signifikan tehadap Motivasi Belajar pada mahasiswa UNISBA sebesar 3,5%, serta secara simultan model pembelajaran E-Learning memiliki pengaruh positif signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa UNISBA sebesar 40,5%.
Pengaruh Work Family Conflict terhadap Komitmen Organisasi pada Dosen Wanita yang Bekerja di Rumah Hazar Rahmadianti; Anna Rozana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.298 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.426

Abstract

Abstract. Female lecturers have a dual role, namely as working mothers and as housewives and take care of children. During this COVID-19 pandemic, the search for roles in work and family is increasing. Organizational commitment is not only limited to the involvement of lecturers with the organization, but also maintains a presence in the organization and achieves organizational goals. There is a conflict that is felt by female lecturers who work at home, so they cannot balance roles in work and roles in the family, so women who work at home experience family conflicts. This study aims to determine the effect of work-family conflict on organizational commitment of female lecturers who work from home during the COVID-19 pandemic. This research is a non-experimental quantitative research with causality method. This study uses a population study. The subjects of this study were 31 female lecturers who worked from home at the National Institute of Technology. The data analysis technique used multiple regression. Measurements were made using a work-family conflict scale from Carlosn & Kacmar adapted by Kuntari (2014) and a tool for measuring organizational commitment developed by Ingarianti (2015). The results showed that work family conflict had a significant effect on organizational commitment to female lecturers who worked at home by giving an R Square effect of 0.581 or with an influence of 58.1%. Abstrak. Dosen wanita mempunyai peran ganda yaitu sebagai ibu yang bekerja dan sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak. Pada masa pandemi COVID-19 ini, tuntutan peran di pekerjaan dan di keluarga semakin bertambah. Komitmen organisasi, tidak hanya sebatas dengan keterlibatan dosen wanita terhadap organisasi, tetapi mempertahankan keberadaannya di organisasi dan turut serta mencapai tujuan organisasi. Adanya konflik yang dirasakan oleh dosen wanita yang bekerja di rumah, terjadi karena tidak dapat menyeimbangkan tuntutan peran dalam pekerjaan dan tuntutan peran dalam keluarga, sehingga dosen wanita yang bekerja di rumah mengalami work family conflict. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work family conflict terhadap komitmen organisasi pada dosen wanita yang bekerja dari rumah di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan metode kausalitas. Penelitian ini menggunakan studi populasi. Subjek penelitian ini adalah 31 dosen wanita yang bekerja dari rumah di Institut Teknologi Nasional. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur work family conflict scale dari Carlosn & Kacmar yang diadaptasi oleh Kuntari (2014) dan alat ukur komitmen organisasi yang dikembangkan oleh Ingarianti (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa work family conflict berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi pada dosen wanita yang bekerja di rumah dengan memberikan pengaruh R Square sebesar 0,581 atau dengan persentase pengaruh sebesar 58,1%.
Studi Deskriptif Kematangan Karier pada Siswa SMAN di Kota Bandung Chika Nurul Hadisti; Dewi Sartika
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.749 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.434

Abstract

Abstract. Career maturity is an individual's success in completing career development tasks which include individual behavior in identifying, selecting, planning, implementing career goals that are age-appropriate for the stage of career development. There is a problem of career maturity, when students who will continue to college in terms of choosing majors that are not in accordance with their interests. This research was conducted to observe the description of career maturity towards senior year of high school students in Bandung. The analysis in this study uses a descriptive method with quantitative analysis. This study uses a career maturity measurement tool from Dr. Dewi Sartika, M.Sc. The results obtained shows that the career maturity of students has a high career maturity, with a percentage of 93.2%. In addition, the results of the career planning aspect are in the high category of 57.6%, the career exploration aspect is in the medium category of 50.7%, the decision-making aspect is in the medium category of 68.3%, and the world of work information aspect is in the middle category. high category by 66.3%. Abstrak. Kematangan karier merupakan keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir yang diantaranya perilaku individu dalam mengidentifikasi, memilih, merencanakan, menerapkan tujuan karier yang sesuai usia tahap perkembangan kariernya. Terdapat permasalahan kematangan karier yaitu siswa yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi dalam hal pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kematangan karier pada siswa kelas 12 SMAN Kota Bandung. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini menggunakan alat ukur kematangan karier dari Dr. Dewi Sartika, M.Si. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa gambaran kematangan karier siswa memiliki kematangan karier yang tinggi, yaitu sebanyak 93,2 %. Selain itu hasil dari aspek perencanaan karier berada pada kategori tinggi sebesar 57,6%, aspek eksplorasi karier berada pada kategori sedang sebesar 50,7%, aspek pengambilan keputusan berada pada kategori sedang sebesar 68,3%, dan aspek informasi dunia kerja berada pada kategori tinggi sebesar 66,3%.
Hubungan Character Strength dengan Resiliensi pada Mahasiswa Kota Bandung yang Melaksanakan E-Learning Shifa Anisah; Susandari
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.415 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.521

Abstract

Abstract. During the Covid-19 pandemic, many universities are conducting learning using E-Learning. Several studies explain that students feel stressed while learning with E-Learning. To be able to cope with stress and bounce back from this stressful situation, students need Academic Resilience in themselves. Character Strength is one thing that can be useful for building Academic Resilience in students. This study aims to determine the characters in Character Strength that are strongly correlated with Academic Resilience. In this study, the research method is correlational, looking for relationships between variables. The measuring instrument used is VIA-IS from Peterson & Seligman as many as 172 items with a reliability value of 0.978 and ARS-30 from Cassidy as many as 24 items with a reliability value of 0.891. The sampling technique used is cluster sampling with the number of respondents from Bandung college students in the Cibeunying and Bojonagara areas as many as 270 people. The analytical technique used is the Pearson product moment correlation test. The results of this study indicate that there are several Character Strengths related to Academic Resilience. Character Strengths that have a strong correlation with Academic Resilience include hope (0.676), perseverance (0.666), curiosity (0.636), and vitality (0.614). Abstrak. Pada masa pandemi Covid-19, banyak perguruan tinggi melakukan pembelajaran dengan menggunakan E-Learning. Beberapa penelitian menjelaskan, bahwa mahasiswa merasa stres selama pembelajaran dengan E-Learning. Untuk dapat mengatasi rasa stres dan bangkit dari keadaan stres tersebut, mahasiswa membutuhkan Resiliensi Akademik di dalam dirinya. Character Strength ini merupakan salah satu hal yang dapat berguna untuk membangun Resiliensi Akademik pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter-karakter dalam Character Strength yang berkorelasi kuat dengan Resiliensi Akademik. Pada penelitian ini, metode penelitiannya adalah korelasional yaitu mencari hubungan antar variabel. Alat ukur yang digunakan adalah VIA-IS dari Peterson & Seligman sebanyak 172 item dengan nilai reliabilitas 0.978 dan ARS-30 dari Cassidy sebanyak 24 item dengan nilai reliabilitas 0.891. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling dengan jumlah responden mahasiswa Kota Bandung wilayah Cibeunying dan Bojonagara sebanyak 270 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi product moment Pearson. Hasil pada penelitian ini menunjukkan, bahwa terdapat beberapa Character Strength yang berhubungan dengan Resiliensi Akademik. Adapun Character Strength yang berkorelasi kuat dengan Resiliensi Akademik antara lain, hope (0.676), persistence (0.666), curiosity (0.636), dan vitality (0.614).
Hubungan Celebrity Worship dengan Problematic Social Media Use pada Penggemar BTS di Kota Bandung Dinda Juwita Ratu Hapsari; Indri Utami Sumaryanti
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.812 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.523

Abstract

Abstract. Korean Wave is one of impact from social media. KPop fans Mostly use social media to find information about their idols. This situation shows how social media has become important for fans to support their fanatical behavior. Social media is also a bridge between fans and their idols. The interactions lead to parasocial relationships that develop into celebrity worship. Fans who feel they have an attachment to their idols will try to continue to access social media to get the latest information on their idols. Celebrity worship usually appears in adolescents and decreases with age, but the existing phenomenon shows that there are still individuals in early adulthood, who still perform celebrity worship behavior. The purpose of this study was to obtain empirical data the relationship between celebrity worship and problematic social media use on BTS fans in Bandung. In this study, the research method is correlational and the sampling technique used is purposive sampling with the number of respondents as many as 119 people. The measuring instruments used is Celebrity Attitude Scale (CAS) and Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS). The analytical technique used is the rank spearman correlation test and obtained a correlation coefficient value of 0.127 and a significance value of 0.167, meaning p > 0.05, which means that there is no relationship between celebrity worship and problematic social media use. Abstrak. Korean Wave merupakan salah satu dampak dari media sosial. Penggemar K-Pop menggunakan media sosial untuk mencari informasi tentang idola mereka. Situasi ini menunjukkan media sosial penting bagi penggemar untuk mendukung perilaku fanatik mereka. Media sosial menjadi jembatan antara penggemar dan idolanya. Interaksi tersebut mengarah pada hubungan parasosial yang berkembang menjadi celebrity worship. Fans yang merasa memiliki keterikatan dengan idolanya akan berusaha terus mengakses media sosial untuk mendapatkan informasi terbaru idolanya. Celebrity worship biasanya muncul pada masa remaja dan menurun seiring bertambahnya usia, namun fenomena yang ada menunjukkan masih ada individu pada masa dewasa awal yang masih melakukan celebrity worship. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empiris hubungan antara celebrity worship dan problematic social media use pada penggemar BTS di Bandung. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 119 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu Celebrity Attitude Scale (CAS) dan Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS). Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman dan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,127 dan nilai signifikansi sebesar 0,167 yang berarti p > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara celebrity worship dengan problematic social media use.
Pengaruh Work-family Conflict terhadap Turnover Intention pada Karyawan Manufacturing Industry Raihan Ahmad Razaki; Anna Rozana
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.18 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.620

Abstract

Abstract. Employee turnover is the biggest problem for companies in recent years. Turnover intention is considered as the main predictor to prevent employees turnover. Turnover intention is defined as the employee's desire to leave the company. One of the factors that can influence turnover intention is work-family conflict. Conflict in which the role pressures of the work and family domains contradict each other in some way. This study aims to determine the influence of work-family conflict on turnover intention in manufacturing industry employees. The method used is quantitative with a total of 81 respondents. The data collection in this study used the Work-family Conflict Scale measuring instrument for the work-family conflict variable and the turnover intention measurement tool compiled by Maya Sita Darlina M.Si (2012) for the variable turnover intentions. The analysis technique used is multiple linear regression. The results showed that the work-family conflict variable contributed significantly to the positive direction, which was 38.8% on the turnover intention variable. Abstrak. Turnover karyawan masih menjadi masalah terbesar bagi perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam mengatasi masalah ini turnover intention dianggap sebagai prediktor utama untuk dapat mencegah karyawan melakukan turnover. Turnover intention didefinisikan sebagai keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi turnover intention yaitu work-family conflict. Konflik di mana tekanan peran dari pekerjaan dan domain keluarga saling bertentangan dalam beberapa hal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh work-family conflict terhadap turnover intention pada karyawan manufacturing industry. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 81. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur Work-family Conflict Scale untuk variabel work-family conflict dan alat ukur turnover intention yang di susun oleh Maya Sita Darlina M.Si (2012) untuk variabel turnover intention. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel work-family conflict menyumbang pengaruh yang signifikan dengan arah positif yaitu sebesar 38,8% terhadap variabel turnover intention.
Hubungan Regulasi Emosi dengan Kepribadian Hardiness pada Siswa SMA Selama Pandemi Covid-19 Chintya Agung Mulyati; Ria Dewi Eryani
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.078 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.702

Abstract

Abstract. The covid-19 pandemic demands adaption and adjustment to new habits, especially for students who are required to be able to follow the distance learning system. This new habit causes emotional changes in students due to the various obstacles they face so that they are expected to be able to regulate emotions in order to be able to carry out their activities well. With the ability to regulate emotions, students can balance their emotion in dealing with stressful situations during PJJ so that they can become individuals who have hardiness. This research is a correlational research with 131 high school students in Cilengkrang sub-district as respondents. The purpose of this research is to see how closely the relationship between emotion regulation ability and hardiness personality is. The measuring instrument used to measure the emotion regulation variable is Gross and Jhon’s (2003) Emotion Regulation Questionnare (ERQ), while for the Hardiness variable, Bartone’s Dispositional Resilience Scale (DRS-15) is used (2007). The analysis technique of this research uses Spearman’s Rank so that r = 0.476 with p = 0.000, that is, there is a positive relationship between hardiness and emotional regulation. That is, the higher the hardiness, the higher the emotional regulation of students in running the PJJ system. Abstrak. Pandemi covid-19 menuntut adaptasi dan penyesuaian diri terhadap kebiasaan baru khususnya kepada siswa yang diharuskan untuk bisa mengikuti sistem pembelajaran jarak jauh. Kebiasaan baru ini mengakibatkan perubahan emosi pada siswa dikarenakan adanya pelbagai hambatan yang mereka hadapi sehingga mereka diharapkan dapat meregulasi emosi agar mampu melakukan aktivitasnya dengan baik. Dengan kemampuan meregulasi emosi siswa dapat menyeimbangkan emosinya dalam menghadapi situasi yang menekan selama mengikuti PJJ sehingga mampu menjadi pribadi yang memiliki kepribadian hardiness. Penelitian ini merupakan penelitian koresional dengan responden sebanyak 131 siswa/i sekolah menengah atas di kecamatan Cilengkrang. Tujuan dari penelitian ini ingin melihat seberapa erat hubungan antara kemampuan regulasi emosi dengan kepribadian hardiness. Alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel regulasi emosi menggunakan alat ukur Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) milik Gross dan Jhon (2003), sedangkan untuk variabel hardiness menggunakan Dispositional Resilience Scale (DRS-15) dari Bartone (2007). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan Rank Spearman sehingga didapatkannya r = 0.476 dengan p = 0.000, yaitu terdapat hubungan positif antara regulasi emosi dengan kepribadian hardiness. Artinya semakin tinggi kemampuan meregulasi emosinya maka semakin tinggi pula kepribadian hardiness yang dimiliki siswa dalam menjalankan sistem PJJ.

Page 2 of 49 | Total Record : 490