cover
Contact Name
Dwi Nurwulan Pravitasari
Contact Email
saintika_medika@umm.ac.id
Phone
+628123086679
Journal Mail Official
saintika_medika@umm.ac.id
Editorial Address
Editorial Office: Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang Jl. Bendungan Sutami No 188A Malang, East Java
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.
ISSN : 0216759X     EISSN : 2614476     DOI : https://doi.org/10.22219/
Core Subject : Health,
Journal of Saintika Medika is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 564 Documents
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) TERHADAP SEL KARDIOMIOSIT PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR) DENGAN DIET ATEROGENIK Alverina, Cindy; Andari, Desy; Prihanti, Gita Sekar
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v12i1.5257

Abstract

ABSTRAK Hiperkolesterolemia akan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi faktor resiko yang kuat terhadap penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan kerusakan kardiomiosit. Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada usia produktif. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) dengan kandungan vitamin C dan beta karoten diduga mencegah nekrosis kardiomiosit sehingga menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap sel kardiomiosit jantung pada tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) dengan diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan metode post test only control group design  yang terbagi dalam 4 kelompok acak yaitu kelompok kontrol (diet aterogenik) dan 3 kelompok perlakuan (ekstrak daun kelor 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 600mg/KgBB). Setiap kelompok terdiri 5 hewan coba dengan perlakuan selama 35 hari. Setiap kelompok dibuat preparat histologi jantung (pewarnaan HE) dan diamati dibawah mikroskop(400x) dengan bimbingan ahli patologi anatomi. Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan antar kelompok tikus (p<0,05). Hasil uji post hoc menunjukkan dosis 600mg/KgBB yang paling signifikan dalam mencegah nekrosis kardiomiosit. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) berpengaruh sebesar 78,5% terhadap jumlah nekrosis kardiomiosit, hal ini diduga disebabkan adanya kandungan vitamin C, beta karoten, beta sitosterol, flavonoid dan polyphenol.Kata Kunci : Ekstrak daun kelor, Diet Aterogenik, Nekrosis Kardiomiosit.
PENGARUH EKSTRAK DAUN BUNGUR (LAGERSTROEMIA SPECIOSA) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR Widya Ekayanti, Tania; ., Bragastio; Noer Wahyono, Abi
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v8i1.4098

Abstract

Pengaruh Ekstrak Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa) terhadap Penurunan Glukosa Darah pada Tikus Putih Strain Wistar. Latar Belakang : Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia mengalami peningkatan yang nyata. Saat ini berkembang pengobatan dengan bahan-bahan alam salah satunya daun bungur. Daun bungur mengandung asam karosolik dan ellagitanins yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes. Tujuan : Membuktikanpengaruh ekstrak daun bungur (Lagerstroemia speciosa) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih strain wistar yang diinduksi dengan streptozotocin dan nikotinamide. Metode : True experimental, dengan rancangan The pre posttest Control Group Design. Sampel tikus putih strain wistar yang dibagi 3 kelompok. I: kontrol positif hanya injeksi Streptozotocin dan Nikotinamide, II: diberi Streptozotocin dan Nikotinamide dan ekstrak daun bungur (Lagerstroemia speciosa) 0,3 mg/150 gr BB/hari, dan III: diberi Streptozotocin dan Nikotinamide dan ekstrak daun bungur (Lagerstroemia speciosa) 1,5 mg/150 gr BB/hari. Analisis data menggunakan One way Anova dan uji regresi linier. Hasil Penelitian dan Diskusi : Dari hasil One Way Anova didapatkan pengaruh yang bermakna antar kelompok perlakuan. Hasil uji Tukey 5%, menunjukan notasi yang berbeda pada kelompok I, II, III yang artinya tiap-tiap kelompok memiliki perubahan kadar glukosa darah yang berbeda satu sama lain. Hasil uji korelasi didapatkan nilai pearson correlation = 0,914. Hasil uji regresi didapatkan R2 = 0,835. Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun bungur (Lagerstroemia speciosa) berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah..
PENGARUH PENAMBAHAN FOSFOLIPID TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MANUSIA Djauhari, Thontowi
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v5i2.1036

Abstract

Penelitian ini ingin mengetahui apakah penambahan fosfolipid berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi fosfolipid yang optimal dalam pengencer Tris Aminomethan dan pengaruh pemberian fosfolipid terhadap kualitas spermatozoa manusia. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan tingkat konsentrasi fosfolipid 5%, 10% dan 15% sebelum dan sesudah inkubasi pada suhu 5 oC dan ulangan dilaksanakan sebanyak sepuluh kali. Analisa hasil statistik menggunakan Annova dan uji lanjutan dengan BNT (Beda Nyata Terkecil) memberikan hasil, fosfolipid dapat mempertahankan kualitas spermatozoa  dan konsentrasi fosfolipid 5% cukup baik untuk mempertahankan motilitas spermatozoa manusia.  Kata kunci : fosfolipid, kualitas  spermatozoa
A CASE SERIES OF MYOEPITHELIAL CARCINOMA SPINDLE CELL TYPE, CLEAR CELL TYPE, AND PLASMACYTOID TYPE Lestari, Dian Yuliartha; Fauziah, Dyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v13i2.5524

Abstract

Myoepithelial Carcinoma adalah salah satu keganasan kelenjar liur yang sangat jarang terjadi, dimana terdiri dari komponen sel-sel myoepithelial yang berdifferensiasi sebagai sel spindle, sel jernih (clear), sel epitheloid, sel stelate, maupun sel plasmacytoid. Kami melaporkan 3 kasus myoepithelial carcinoma yang didiagnosis di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dengan tiga tipe yang berbeda, yaitu; spindle cell type, clear cell type, dan plasmacytoid type. Dua kasus terjadi pada kelenjar parotis, lainnya pada kelenjar submandibula, dimana ketiganya terjadi pada wanita dengan rentang usia 45-76 tahun. Keluhan saat datang berobat adalah timbul benjolan semakin membesar secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri. Hasil pemeriksaan histopatologis menyatakan suatu carcinoma mengesankan myoepithelial carcinoma. Hasil pemeriksaan immunohistokimia smooth muscle actin (SMA) dan S100 mayoritas menunjukkan hasil yang positif, dimana menyokong diagnosis suatu myoepithelial carcinoma Kata kunci:  myoepithelial carcinoma, spindle cell type, clear cell type plasmacytoid type
EFEK ANTI INFLAMASI EKSTRAK ETANOL WORTEL (DAUCUS CAROTA L.) TERHADAP TIKUS STRAIN WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) YANG DIINJEKSI KARAGENAN Aulia, Yusrin; Safitri, Fathiyah; Fadilah, Rahmiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v9i2.4131

Abstract

Efek Anti Inflamasi Ekstrak Etanol Wortel (Daucus carota L.) terhadap Tikus Strain Wistar (Rattus Novergicus) yang Diinjeksi Karagenan. Latar Belakang: Inflamasi merupakan respon fisiologis terhadap kerusakan jaringan. Inflamasi biasa diobati dengan golongan NSAID dan kortikosteroid yang memiliki efek samping cukup banyak. Wortel mengandung flavonoid yang menghambat enzim fosfolipase dan cyclooxygenase, serta saponin yang menghambat peningkatan permeabilitas vaskuler. Tujuan: Untuk membuktikan ekstrak etanol wortel (Daucus carota L.) memiliki efek anti inflamasi terhadap tikus strain wistar (Rattus novergicus) yang diinjeksi karagenan. Metode: Penelitian eksperimental dengan The Pre and Post Test Control Group Design, menggunakan 4 kelompok: (1) kontrol, (2) perlakuan dosis 100 mg/kgBB, (3) perlakuan dosis 200 mg/kgBB, dan (4) perlakuan dosis 400 mg/kgBB. Analisis data menggunakan uji One-Way ANOVA, HSD Tukey 5%, korelasi Pearson, dan regresi linier. Hasil dan Diskusi: Ekstrak etanol wortel meningkatkan prosentase reduksi radang secara bermakna (ANOVA p<0,05) dengan signifikansi 0,000. Hal ini diduga karena kandungan flavonoid serta saponin pada wortel. Dosis ekstrak wortel yang memberikan efek anti inflamasi paling besar pada penelitian ini adalah 400 mg/kgBB. Uji regresi linier menunjukkan ekstrak wortel berpengaruh 46,6% terhadap inflamasi. Kesimpulan: Ekstrak etanol wortel memberikan efek anti inflamasi terhadap tikus strain wistar yang diinjeksi karagenan.
CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) Bahrudin, Mochamad
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1090

Abstract

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tangan.                 National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian CTS  pada populasi diperikrakan3% pada wanita dan 2% pada laki-laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita tua usia > 55 tahun, biasanya antara 40 ? 60 tahun.                 Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan endokrin, dan lain-lain, tetapi sebagian tidak diketahui penyebabnya. Penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif diduga berhubungan dengan sindroma ini.                 CTS bisa mengenai usia pertengahan, wanita lebih sering dari pada  pria, biasanya pada tangan yang dominan dan prevalensi  meningkat pada kehamilan. Pada tahap awal hanya gangguan sensorik, berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari, walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai seluruh jari-jari. Bila penyakit berlanjut  rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang nyeri dapat terasa sampai kelengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan. Keluhan dirasakan terutama malam hari. Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan pergalangan tangan terutama di pagi hari. Lebih lanjut lagi  penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang terampil misalnya saat memungut benda-benda kecil.                 Pada pemeriksaan fisik didapatkan  Phalen?s test dan Tinel?s sign  yang positif dan pada Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar.                 Penanganan faktor resiko akan memperbaiki gejala, penggunaan obat anti inflamasi  untuk artritis tangan, mengurangi penggunaaan tangan yang berulang, mengistirahatkan pergelangan tangan, Pemasangan bidai pada posisi netral pada pergelangan tangan akan memperbaiki gejala. Pemberian obat anti inflamasi non steroid dan injeksi steroid dengan lidocain dan long acting steroid pada terowongan karpal akan mengurangi keluhan. Bila terapi konservatif gagal dilakukan tidakan operasi sebagi pilihan terakhir.
FAKTOR – FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALFUNGSI PIRAU VENTRIKULOPERITONEAL PADA PASIEN HIDROSEFALUS BAYI DAN ANAK DI RUMAH SAIKIT UMUM PENDIDIKAN DR. SARDJITO YOGYAKARTA Subagio, Yoyok; Pramusinto, Handoyo; Basuki, Endro
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.177 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM1.8624

Abstract

Kasus hidrosefalus pada bayi dan anak, merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dan mempunyai komplikasi yang bervariasi. Penanganan hidrosefalus adalah dilakukan pemasangan pirau ventrikuloperitoneal. Tindakan tersebut sering ditemukan komplikasi, diantaranya adalah malfungsi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya malfungsi tersebut, salah satunya berupa karakteristik pasien, cara persalinan, analisa CSS, tipe dan tekanan pirau ventrikuloperitoneal, jenis hidrosefalus, dan etiologi hidrosefalus. Penulis dalam kesempatan ini akan menganalisa faktor ? faktor yang berpengaruh terhadap kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cohort retrospective, yaitu dengan cara mengambil sampel pasien hidrosefalus pada bayi dan anak yang telah dilakukan pemasangan pirau ventrikuloperitoneal pada periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2016. Jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 124 sampel. Data dianalisis dengan Chi square yang selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan regresi logistik. Total sampel penelitian 124 pasien hidrosefalus pada bayi dan anak yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dilakukan pengambilan sampel secara total. Pada penelitian ini terdapat 8 faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal pada pasien hidrosefalus bayi dan anak Pada analisis multivariat terpilih 3 faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal, yaitu usia kehamilan, usia kehamilan, tipe pirau ventrikuloperitoneal, dan analisa jumlah sel CSS. Faktor risiko yang dominan dan berpengaruh terhadap kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal pada pasien hidrosefalus bayi dan anak adalah usia kehamilan preterm, yaitu sebanyak 6 sampel (66,7%) dari 9 sampel dengan nilai p = 0,010 yang artinya nilai p < 0,05 dan dengan Odds Ratio (OR) paling besar yaitu 7,156 dengan IK 95% (1,627-31,476), sedangkan jumlah sel CSS yang meningkat  sebesar 8 sampel (38,1%) dari 21 sampel dan nilai p = 0,406 dan OR 1,646 dengan IK 95% (0,509-5,328). Untuk tipe pirau ventrikuloperitoneal mempunyai nilai p = 0,161 dan OR 0,727 dengan IK 95% (0,466-1,136). Usia kehamilan preterm pada pasien hidrosefalus bayi dan anak merupakan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal di RSUP Dr. Sardjito.
HUBUNGAN USIA IBU HAMIL BERISIKO DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA/EKLAMPSIA DI RSU HAJI SURABAYA PERIODE 1 JANUARI 2013 - 31 DESEMBER 2013 Putri Haryani1, Ayu; Maroef, Moch; Adilla N, Sri
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.103 KB) | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4192

Abstract

Hubungan Usia Ibu Hamil Berisiko dengan Kejadian Preeklampsia/Eklampsia di RSU Haji Surabaya Periode 01 Januari 2013-31 Desember 2013. Preeklampsia/eklampsia menjadi penyulit pada 5-10% kehamilan di dunia.Salah satu faktor risiko preeklampsia/eklampsia adalah usia <20 tahun atau >35 tahun.Usia ibu < 20 tahun dipengaruhi oleh immaturitas biologis, kehamilan tidak diinginkan, asuhan ante natal inadekuat, dan kecukupan nutrisi yang buruk. Usia >35 tahun berubungan dengan kerusakan sel endothel pembuluh darah karena proses penuaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan usia ibu hamil berisiko dengan kejadian preeklampsia/eklampsia di RSU Haji Surabaya periode 01 Januari 2013-31 Desember 2013. Penelitian bersifat Observasional Analitik dengan pendekatan secara Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis ibu hamil yang terdiagnosis preklampsia/eklampsia di RSU Haji Surabaya peridoe 01 januari 2013-31 Desember 2013.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Dan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil Uji Chi-Square didapatkan nilai p=0,000 . Nilai ini lebih kecil dari ?=0,05 dan RR <1 (RR= 2,146). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara usia ibu hamil berisiko dengan kejadian preeklampsia/eklampsia. Wanita pada kelompok usia <20 tahun dan >35 tahun lebih berisiko mengalami Preeklampsia daripada kelompok usia 20-35 tahun. Kesimpulan ada hubungan antara usia ibu hamil berisiko  dengan kejadian preeklampsia/eklampsia di RSU Haji Surabaya periode 01 Januari 2013-31 Desember 2013.
KONSEP BARU DALAM PENANGANAN SEPSIS PADA PASIEN BEDAH: APLIKASI KLINIS BERDASARKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR Aleq Sander, Mochamad
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2764.027 KB) | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1081

Abstract

Angka morbiditas dan mortalitas peritonitis umum sekunder yang merupakan sepsis intraabdominal masih tetap tinggi bila dilihat pada laporan-laporan baik dimancanegara ataupun di Indonesia sejak dua dekade terakhir ini. Angka kematian peritonitis yang disertai syok septik rata-rata di dunia sampai saat inipun lebih dari 60%, bila telah disertai dengan lebih dari empat gagal fungsi organ, angka kematiannya mendekati 100%. Tindakan pencegahan atau terapi suportif awal terhadap gagal fungsi organ, ternyata mampu menurunkan angka kematian. Upaya perbaikan keadaan umum dan pencegahan agar jangan terjadi septik syok dan terjadinya gagal multi-fungsi organ melalui tindakan resusitasi perioperatif yang optimal, merupakan faktor yang sangat menentukan dalam upaya memperbaiki prognosis. Kata kunci: sepsis, gagal multi-fungsi organ, resusitasi perioperatif.
HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN LUAR BIASA SUSPEK CHIKUNGUNYA DI DESA JASRI, WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGASEM I, KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017 Lukito, David Budi; Primadanti, Soraya Juventia; Permata, Rania Ayu; wulan, wayan citra
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1909.877 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7288

Abstract

Latarbelakang. Chikungunya merupakan salahsatu penyakit infeksi dengan gejala demam, nyeri sendi, dan ruam yangdisebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Pada tahun 2017, terjadi kejadianluarbiasa (KLB) dengan 61 kasus suspek chikungunya di Desa Jasri Kabupaten Karangasem.Tujuan. Untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan KLB chikungunya Desa Jasri Kabupaten Karangasempada tahun 2017.Metode. Rancangan analitik dengan desain kasus control menggunakan data primer dari hasil wawancara dan observasi.Sampel kasus dikumpulkan dengan criteria kasus adalah yang tercatat sebagai chikungunya didalam catatan medic danbertempat tinggal di Desa Jasri dan sampel control dikumpulkan dengan kriteria yang bertempat tinggal di sekitar penderita.Sampel berjumlah 38 kasus dan 38 kontrol menggunakan teknik purposive consecutive sampling.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan secara statistic bermakna dengan kejadian chikungunyaadalah variable anggota keluarga yang menderita chikungunya (OR 23.619, p=0.000), pencahayaan rumah (OR 4.3, p=0.009),keadaan TPA alamiah(OR 3.9, p=0.024) dan status tidak bekerja sebagai factor protektif(OR 0.3, p=0.000).Simpulan. Kepada Puskesmas Karangasem I agar mempertahankan upaya promotif dan preventif tentang PemberantasanSarang Nyamuk (PSN), meningkatkan pencatatan dan pemantauan penderita chikungunya, dan kepada masyarakat untukterus membudayakan PSN, menjaga kebiasaan 3M plus, meningkatkan penerangan rumah dan lingkungan sekitar rumah.Kata kunci: chikungunya, kejadian luarbiasa, perilaku, lingkungan

Filter by Year

2009 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 2 (2024): December 2024 Vol. 20 No. 1 (2024): June 2024 Vol. 19 No. 2 (2023): December 2023 Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023 Vol. 18 No. 2 (2022): December 2022 Vol. 18 No. 1 (2022): June 2022 Vol. 17 No. 2 (2021): December 2021 Vol. 17 No. 1 (2021): June 2021 Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 (on progress) Vol 16, No 1 (2020): June 2020 Vol. 16 No. 1 (2020): June 2020 Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 15 No. 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 14 No. 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol. 14 No. 1 (2018): JUNI 2018 Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018 Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017 Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017 Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016 Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016 Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015 Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015 Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015 Vol. 10 No. 2 (2014): Desember 2014 Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014 Vol. 10 No. 1 (2014): Juni 2014 Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013 Vol. 9 No. 1 (2013): Juni 2013 Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012 Vol. 8 No. 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012 Vol. 8 No. 1 (2012): Juni 2012 Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009 Vol. 7 No. 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011 Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011 Vol. 6 No. 2 (2010): Desember 2010 Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010 Vol. 6 No. 1 (2010): Januari 2010 Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010 Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009 Vol. 5 No. 1 (2009): Januari 2009 Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009 More Issue