cover
Contact Name
Dwi Nurwulan Pravitasari
Contact Email
saintika_medika@umm.ac.id
Phone
+628123086679
Journal Mail Official
saintika_medika@umm.ac.id
Editorial Address
Editorial Office: Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang Jl. Bendungan Sutami No 188A Malang, East Java
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.
ISSN : 0216759X     EISSN : 2614476     DOI : https://doi.org/10.22219/
Core Subject : Health,
Journal of Saintika Medika is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 564 Documents
KORELASI BERATNYA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN DERAJAT GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF MEROKOK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Khairul Afif, Muhammad; ., Isbandyah; Sis Indrawanto, Iwan
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.633 KB) | DOI: 10.22219/sm.v8i2.4107

Abstract

Korelasi Beratnya kebiasaan merokok Dengan Derajat Gangguan Obsesif Kompulsif Merokok Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Latar Belakang: Kebiasaan merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Kelainan pada sistem saraf yang menjembatani kontrol perilaku menyebabkan kebiasaan merokok menjadi suatu gangguan obsesif kompulsif merokok. Tujuan: Mengetahui korelasi antara beratnya kebiasaan merokok dengan derajat gangguan obsesif kompulsif merokok pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Metode: Observasi analitik dengan pendekatan secara cross-sectional Study, dengan pengambilan data secara cluster sampling, dan besar sampel sebanyak 100 responden mahasiswa Fakultas Teknik UMM. Analisa data dengan menggunakan statistik uji korelasi Spearman dengan =0.05. Hasil Penelitian: Dari 100 orang sampel, jumlah terbanyak yang ditemukan adalah perokok ringan yaitu sebanyak 50 orang (50%), dan lebih banyak yang mengalami gangguan obsesif kompulsif merokok dalam skala ringan yaitu sebanyak 46 orang (46%). Hasil analisis didapatkan Koefisien korelasi = + 0.596 dan p-value < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antaraberatnya kebiasaan merokok dengan derajat gangguan obsesif kompulsif merokok. Dimana semakin berat kebiasaan merokoknya maka akan semakin berat derajat gangguan obsesif kompulsif merokok orang tersebut.
UJI TOKSISITAS SARI KULIT KAYU KAMBOJA (PLUMERIA ACUMINATE AIT.) TERHADAP LARVA UDANG ARTEMIA SALINA LEACH DAN TELAAH FITOKIMIA Ratna, Ika
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v5i2.1041

Abstract

Tanaman kamboja (Plumeria acuminata Ait.) merupakan bahan obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat. Kulit kayu kamboja juga digunakan sebagai obat alternatif dalam pengobatan kanker. Suatu tanaman dapat digunakan sebagai antikanker, apabila tanaman tersebut mengandung senyawa sitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ketoksikan dengan menghitung LC50 (Lethal Medium Consentration) sari petroleum eter, sari kloroform, dan sari etanol 70% dari sari kulit kayu kamboja terhadap larva Artemia salina Leach yang berguna sebagai informasi dalam penelitian untuk menemukan senyawa sitotoksik. Kedua, untuk  mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat didalam sari yang paling toksik dengan KLT. Sari kulit kayu kamboja diperoleh dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut petroleum eter, kloroform dan etanol 70% selama 5 hari. Metode yang digunakan dalam uji toksisitas ini adalah Brine Shrimp Lethality Test (BST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga rat-rata LC50 dari sari petroleum eter sebesar 1791,53 µg/ml, sari kloroform sebesar 1204,16 µg/ml, sari etanol 70% sebesar 707,68 µg/ml dan sari siklofosfamid sebesar 648,3 µg/ml. Hasil uji statistik anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% adalah F hitung lebih besar dari F tabel yang berarti ada beda yang bermakna dari seluruh harga LC50. Hasil uji Student Newman Keuls dari harga LC50 semua sari terhadap pembanding menunjukkan bahwa sari etanol 70% dengan siklofosfamid tidak ada beda bermakna dalam hal ketoksikannya, sedangkan sari petroleum eter dan sari kloroform terdapat beda bermakna dengan siklofosfamid dalam ketoksikannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sari etanol 70% kulit kayu kamboja toksik terhadap larva udang Artemia salina Leach berdasarkan uji BST dengan harga LC50 kurang dari 1000 µg/ml dan berdasarkan uji Student Newman Keuls, sari etanol 70% merupakan sari yang paling toksik. Sari etanol 70% kulit kayu kamboja terkandung senyawa yang mengarah pada golongan polifenol dan tanin.  Kata kunci : BST, ekstrak, Plumeria acuminate Ait., , Kromatografi Lapis Tipis.
LYMPHOMA PADA TESTIS Lestari, Dian Yuliartha; Kusumastuti, Etty Hary
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.43 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM1.6643

Abstract

Limfoma pada testis pertama kali dikenalkan oleh Malassez dan Curling pada tahun 1866. Keganasan limfomapada testis berkisar 1-7% dari seluruh keganasan pada testis, dan kurang dari 1% dari seluruh Non Hodgkin Lymphoma.Kami melaporkan kasus anak laki-laki berusia 6 tahun tanpa riwayat kesehatan sebelumnya, mengeluhkan adanya pembengkakanpada testis kanan dan periorbita sejak 6 bulan sebelum MRS. Pemeriksaan radiologis menunjukkan adanya pembesarankelenjar limfe paraaorta serta pseuodotumor bulbi. Pemeriksaan immunomarker dengan LDH, ß HcG, dan AFP menunjukkanhasil 2201 ì/l, <1 mì/l, and 0,75 IU/l. Pasien dilakukan orchidectomy dextradandidiagnosis sebagai Malignant Round CellTumor sesuai Non Hodgkin Lymphoma. Pemeriksaan immunohistokimiamenunjukkan positifuntuk CD45 dan negatifuntuk NSE. Limfoma pada testis merupakan keganasan yang termasuk jarang dimana diagnosis ditegakkan berdasarkanhistopatologi. Tidak ada etiologi dan predisposisi yang pasti untuk tumor ini. Terapi meliputi prosedur pembedahan,khemoterapi, dan radioterapi, akan tetapi tidak ada standarisasi untuk prosedur yang akurat. Faktor-faktor yang dihubungkandengan prognosis yang baik meliputi : usia pasien yang lebih muda, lokasi tumor, adanya seklerosis pada analisis patologi,ukuran tumor yang lebih kecil, grade tumor yang lebih rendah dan tidak adanya epididymal atau spermatic cord yang terlibat.Kata Kunci: Non Hodgkin Lymphoma, Testis
HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN OBAT NYAMUK BAKAR DAN FREKUENSI PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) Ilyas Nampira, Chandra; ., Isbandiyah; Farahdila, Melany
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.087 KB) | DOI: 10.22219/sm.v9i2.4136

Abstract

Hubungan Antara Pemakaian Obat Nyamuk Bakar dan Frekuensi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Latar Belakang: PPOK menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan penggunaan obat nyamuk bakar sebagai faktor risiko PPOK. Tujuan: Membuktikan hubungan antara pemakaian obat nyamuk bakar dan frekuensi PPOK. Metode: Observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil dan Diskusi: Terdapat hubungan yang bermakna antarapemakaian obat nyamuk bakar dan frekuensi PPOK (chi square p-value < 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan pemakaian obat nyamuk bakar dan frekuensiPPOK.
UJI KLINIS TERBUKA EFEK TERAPI STATIN (SIMVASTATIN) TERHADAP KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (HS-CRP) PADA PENDERITA DIABETES TIPE 2 ., Isbandiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3163.945 KB) | DOI: 10.22219/sm.v6i1.999

Abstract

Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) mempunyai resiko kematian karena penyakit kardiovaskular dua sampai enam kali dibanding pasien tanpa DM. diketahui bahwa inflamasi berperan dalam pathogenesis aterosklerosis. hs-CRP merupakan salah satu marker inflamasi yang paling kuat dibanding marker inflamasi lain. HMG-CoA reduktase inhibitor atau statin mempunyai efek biologi yang luas disamping sebagai terapi menurunkan kadar kolesterol, juga dapat menurunkan kadar C-reaktive protein (CRP), hal ini dikenal sebagai efek pleotropik statin. Subyek. Pasien diabetes type 2, di poliklinik Endrokinologi Penyakit Dalam RSSA Malang. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efek terapi statin terhadap kadar hs-CRP. Bahan dan Cara. Penelitian ini merupakan suatu uji klinis pre-post test design. Pasien DM type 2 dengan kadar LDL kolesterol > 100 mg/dl diberikan terapi statin, dengan target terapi statin < 100 mg/dl. Setelah satu bulan terapi statin 5 mg per hari, pasien yang tidak mencapai target diberikan statin 10 mg per hari selama satu bulan, selanjutnya sampai dosis statin 20 mg. pemeriksaan hs-CRP dilakukan dengan metode chemiluminesen dan LDL kolesterol dihitung dengan menggunakan formula Friedewald. Pemeriksaan laboratorium dikerjakan sebelum dan setelah terapi statin. Analisa statistik menggunakan T-test dan uji korelasi, dikatakan bermakna jika p < 0,05. Hasil. Dari 79 pasien penelitian, 5 pasien drop out. Terapi statin 5 mg per hari dapat menurunkan rerata kadar hs-CRP, kolesterol LDL, kolesterol total, non-HDL, dan TG secara bermakna masing-masing 26,8%, 27,31%, 14,12%, 23,83%, dan 11,82% (p< 0,05). Pada terapi statin 10 mg didapatkan penurunan bermakna kadar kolesterol LDL, non-HDL dan kolesterol total, masing-masing 9,71%, 15,49%, 23,51% (p< 0,05). Dengan terapi statin 20 mg tidak ada hasil yang bermakna secara statistik. Pasien yang mencapai target terapi LDL < 100 mg/dl dengan terapi statin 5 mg sebanyak 41 pasien (56,16%), pada terapi statin 10 mg sebanyak 27 pasien (84,37%), dan pada statin 20 mg sebanyak 2 pasien (66,66%). Tidak didapatkan korelasi antara LDL kolesterol dengan hs-CRP. Kesimpulan. Statin 5 mg dapat menurunkan kadar hs-CRP, LDL kolesterol, kolesterol total, non-HDL, trigliserida serta peningkatan HDL kolesterol secara bermakna, jika dibanding statin 10 mg dan 20 mg. tidak ada korelasi antara LDL kolesterol dengan hs-CRP.  Kata kunci: HMG-CoA reduktase, DM type 2, hs-CRP, LDL kolesterol
PENGARUH GEL EKSTRAK KULIT KENTANG(SOLANUM TUBEROSUM L.) TERHADAP LUAS LUKA BAKAR DERAJAT II A Maharani, Diandra; Asparini, Ruby Riana; Mulyawan, Bambang
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.697 KB) | DOI: 10.22219/sm.v12i1.5263

Abstract

Luka bakar derajat II A adalah luka yang disebabkan oleh kontak langsung atau tidak langsung dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi. Pengobatan baku emas memiliki harga yang cukup relatif mahal dan ketersediaan yang kurang. Sedangkan kulit kentang memiliki kandungan glycoalkaloid dan flavonoid sebagai antioksidan sehingga pemberian gel ekstrak kulit kentang diharapkan dapat mengurangi luas luka bakar derajat II A Untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak kulit kentang pada luas luka bakar derajat II A True Experimental, Post Test Only Control Group Design. Gel Ekstrak kulit kentang konsentrasi 5%,10% dan 15% diberikan selama 15 hari secara topikal diukur pada hari ke-3 dan ke-10. Analisis data menggunakan One Way ANOVA, Tukey, korelasi pearson, dan regresi linear Gel ekstrak kulit kentang dapat menurunkan luas luka bakar secara bermakna dengan signifikansi 0.00 (ANOVA p=0,05) pada hari ke 3 dan ke 10. Konsentrasi optimal adalah 15%. Nilai korelasi penelitian ini pada hari ke-3 adalah -899 yang menunjukkan hubungan signifikan sangat kuat ,uji regresi menunjukkan pengaruh 80% dan nilai korelasi penelitian ini pada hari ke-10 adalah -921 yang menunjukkan hubungan sangat kuat, uji regresi menunjukkan pengaruh 85%. Gel Ekstrak Kulit Kentang (Solanum Tuberosum L.) dapat menurunkan luas luka bakar derajat II A tikus putih jantan (Rattus novergicus Strain wistar).Kata kunci: Luka bakar derajat II A, Gel Ekstrak kulit kentang
HUBUNGAN LETAK TEMPAT DUDUK DENGAN PENCAPAIAN NILAI AKHIR BLOK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMM ANGKATAN 2008 Krissadi, Lovi; Sekar, Gita
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.114 KB) | DOI: 10.22219/sm.v8i1.4094

Abstract

HUBUNGAN LETAK TEMPAT DUDUK DENGAN PENCAPAIAN NILAI AKHIR BLOK MAHASISWAFAKULTAS KEDOKTERAN UMM ANGKATAN 2008. Latar Belakang: Hasil kuliah yang maksimal dipengaruhiletak tempat duduk. Mahasiswa yang duduk di depan mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yangduduk di belakang. Penelitian mengenai letak tempat duduk berpengaruh terhadap hasil akhir mahasiswa denganmembandingkan rata-rata pencapaian nilai akhir mahasiswa yang duduk di barisan depan dan di barisan belakang.Tujuan: Mengetahui hubungan antara letak tempat duduk dengan pencapaian nilai akhir mahasiswa FK-UMM.Metode: Retrospektif dengan pendekatan crossectional. Sampel mahasiswa mahasiswa FKUMM semester VIIsebanyak 80 mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah pakar selama 1 blok. Analisis data menggunakanKolmogorov ? Smirnov , uji Levene, T ? student independent.Hasil: Rata-rata pencapaian nilai akhir mahasiswa yang duduk di tiga baris depan yaitu 66,32, sedangkan mahasiswayang duduk di tiga baris belakang yaitu 62,3. Pada hasil uji T-student independent didapatkan hubungan yangbermakna antara letak tempat duduk dengan pencapaian nilai akhir blok.Kesimpulan: Ada hubungan antara letak tempat duduk dengan pencapaian nilai akhir blok.
STAFF DAN REDAKSI ., Staff dan Redaksi
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.587 KB) | DOI: 10.22219/sm.v7i2.4084

Abstract

Staff dan Redaksi
DOMINANT FACTORS RELATED TO USE OF MALE CONDOMS OF MAN WHO HAVE SEX WITH MEN IN BULELENG REGENCY Megaputri, Putu Sukma; Sedana, Ketut Putra; Widiarta, Made Bayu Oka
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.237 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM2.8594

Abstract

Men who have sex with men(MSM) community had become one of the epicentrum of transmission of STIs and HIV / AIDS. The results of an integrated survey of biological behavior of MSM condom use are only less than 50%. The objective of this study is to determine the most dominant factors increasing condom use in MSM. Survey Cross sectional study on MSM with a sample of 58 people selected by snowball sampling when MSM examined the Buleleng Health Center 1. Data collection was done by interviewing a questionnaire related to: social demographic characteristics, internal, external factors, negotiation and condom use. Data were analyzed by chi square followed by logistic regression using software. The study found that several factors related to condom use in MSM namely marital status showed that the respondents were unmarried (AOR: 9.5, 96% CI 1.5-59.7). Then the perception of high MSM susceptibility was also related to condom use (AOR: 6.5, 96% CI 1.3-33.3). Subsequently the availability of condoms on site and carried by MSM (AOR: 6.8, 96% CI 1.1-45.6). Factors related to condom use in MSM in Buleleng Regency are unmarried status, condom availability and perceived susceptibility.
POLA BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA NOSOKOMIAL DI RS DR SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2011 - MARET 2012 ., Asadullah; ., Isbandiyah; Ardila N, Sri
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.789 KB) | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4197

Abstract

Asadullah, 2012. Pola Bakteri Penyebab Pneumonia Nosokomial di RS Dr.Soetomo Surabaya Periode Januari 2011 ? Maret 2012, Latar Belakang: Pneumonia nosokomial merupakan penyebab mortalitas dan morbiditasyang paling tinggi diantara infeksi nosokomial lainnya. Tujuan penelitian: Mengetahui pola bakteri penyebab pneumonia nosokomial di RS Dr.Soetomo Surabaya periode Januari 2011 - Maret 2012 Metode Penelitian: Rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data dari rekam medik, diolah secara deskriptif untuk mengetahui pola bakteri penyebab pneumonia nosokomial di RS Dr.Soetomo Surabaya. Hasil dan diskusi Jumlah pederita pneumonia nosokomial di RS Dr.Soetomo surabaya periode januari 2011-maret 2012 adalah 812 orang.

Filter by Year

2009 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 2 (2024): December 2024 Vol. 20 No. 1 (2024): June 2024 Vol. 19 No. 2 (2023): December 2023 Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023 Vol. 18 No. 2 (2022): December 2022 Vol. 18 No. 1 (2022): June 2022 Vol. 17 No. 2 (2021): December 2021 Vol. 17 No. 1 (2021): June 2021 Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 (on progress) Vol 16, No 1 (2020): June 2020 Vol. 16 No. 1 (2020): June 2020 Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 15 No. 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 14 No. 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol. 14 No. 1 (2018): JUNI 2018 Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018 Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017 Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017 Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016 Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016 Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015 Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015 Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015 Vol. 10 No. 2 (2014): Desember 2014 Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014 Vol. 10 No. 1 (2014): Juni 2014 Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013 Vol. 9 No. 1 (2013): Juni 2013 Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012 Vol. 8 No. 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012 Vol. 8 No. 1 (2012): Juni 2012 Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009 Vol. 7 No. 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011 Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011 Vol. 6 No. 2 (2010): Desember 2010 Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010 Vol. 6 No. 1 (2010): Januari 2010 Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010 Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009 Vol. 5 No. 1 (2009): Januari 2009 Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009 More Issue