cover
Contact Name
Dhanan
Contact Email
lppm.amni@gmail.com
Phone
+6289667747299
Journal Mail Official
admin@jurnal.unimar-amni.ac.id
Editorial Address
Jl. Sukarno Hatta No. 180 Semarang, 50199
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM
ISSN : 14126826     EISSN : 26232030     DOI : https://doi.org/10.33556/jstm
Jurnal Sains dan Teknologi MARITIM berisi tulisan ilmiah di bidang Kemaritiman, Kepelabuhanan, Ilmu kenautikaan, Teknik Mesin, permesinan kapal. Jurnal Sains dan Teknologi Maritim juga membahas mengenai bidang Transportasi baik itu transportasi darat, laut maupun udara yang kesemuanya merupakan hasil penelitian maupun kajian pustaka.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 248 Documents
STUDI BEBAN KERJA DAN STRESS KERJA BERDAMPAK BURNOUT PADA PEKERJA PELAUT BERKEBANGSAAN INDONESIA Rauly Sijabat; Renny Hermawati
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 22, No 1 (2021): September
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.629 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v22i1.270

Abstract

Burnout merupakan epidemi yang melanda dunia kerja. Burnout yang dialami oleh pekerja dapat berakibat buruk baik bagi pekerja itu sendiri maupun bagi organisasi. Bagi pekerja, burnout dapat menyebabkan hilangnya tujuan dan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dalam bekerja. Bagi organisasi,burnout dapat menyebabkan menurunnya frekuensi kehadiran, produktivitas, kinerja hingga meningkatnya turnover.Kajian empiris mengenai faktor yang menjelaskan burnout dengan pendekatan beban kerja dan stress kerja memberikan hasil yang belum konklusif. Tidak hanya itu, bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan, memiliki risiko terjadinya burnout yang lebih tinggi. Termasuk di dalamnya pekerja pelaut yang menjadi bagian dari industry jasa pelayaran. Temuan tersebut mendorong studi ini kembali melakukan kajian empiris mengenai pengaruh beban kerja dan stress kerja dalam menjelaskan terjadinya burnout pada pekerja pelaut.Hasil studi ini menunjukkan bahwa beban kerja dapat menyebabkan terjadinya stress kerja pada pekerja pelaut. Beban kerja bersama dengan stress kerja yang dialami oleh pekerja pelaut dapat memicu terjadinya burnout. Oleh sebab itu, penting bagi organisasi untuk mengatur rangkaian job description dengan jabatan dan kompetensi agar tidak memicu terjadinya beban kerja yang kemudia dapat berdampak pada terjadinya stress kerja dan burnout.
DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M Chaeran
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME XV, No 2 MARET 2016
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v0i2.90

Abstract

Cuaca akhir-akhir ini sulit diprediksi dan tidak menentu, sering terjadi cuaca ekstrem baik di dunia maupun di Indonesia. Terutama  di  Indonesia dimusim kemarau sangat kering sekali atau terjadi kemarau panjang hal ini terjadi karena adanya peristiwa El Nino di Samodra Pasifik, mengakibatkan dibeberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan sehingga berpotensi terjadi kebakaran hutan, menimbulkan asap tebal mengakibatkan jarak pandang pendek yang mengganggu tranportasi laut terutama pelayaran.Sedangkan adakalanya di musim kemarau terjadi hujan lebat atau kemarau basah hal ini disebabkan adanya peristiwa La Nina, sehingga di beberapa daerah di Indonesia mengalami banjir dan tanah longsor dan di perairan sering terjadi cuaca buruk disertai ombak tinggi  mengganggu pelayaran.Untuk itu  pengamatan cuaca harus intensif, sehingga kondisi cuaca dapat diinformasikan segera mungkin  semacam Early Warning System atau peringatan dini, agar masyarakat mengetahui dengan cepat apabila akan terjadi cuaca ekstrem seperti El Nino dan La Nina, bisa mengantisipasi sedini mungkin mempersiapkan diri untuk mengurangi kerugian baik harta benda maupun jiwa terutama di bidang Pelayaran .                                                Kata kunci : El Nino dan La Nina, Peringatan dini, Pelayaran. 
Hubungan Antara Kegiatan Promosi Dengan Volume Penjualan Peti Kemas di Perusahaan Pelayaran PT. Karana Line Cabang Semarang Agus Santosa; Bambang Purwadi
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME II, NOMOR 2, JANUARI 2004
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v0i2.166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap volume penjualan peti kemas di PT Karana Line Semarang. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan korelasi Product Moment. Berdasarkan uji statistik, dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan (r=0,96) antara periklanan dengan volume penjualan, antara promosi dan penjualan (r=0,92). Terdapat hubungan yang signifikan antara promosi dengan kenaikan volume penjualan (t hit.>t tabel).Kata kunci : kegiatan promosi, volume penjualan
PERAN TANGGUNG JAWAB NAKHODA DAN SYAHBANDAR TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN MELALUI PEMANFAATAN SARANA BANTU NAVIGASI DI PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Agus Santosa; Erwin Alexander Sinaga
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 20, No 1 (2019): September
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.785 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v20i1.215

Abstract

This research was conducted at the Port of Tanjung Emas Semarang. it is also  as the sample. Data collection is done through Observation, Library Studies, Interviews, Documentation and Questionnaires. The analysis technique used is Multiple Linear Regression with the help of the SPSS program. The results of multiple linear regression showed that the Master Responsibility variable (X1) has a t count of 2.794 and t table of 1.98498 then, H, is rejected and Ha is accepted. The variable role of Port Authority (X2) has a t count of 3.682 and t table of 1.98498. So, Ho is rejected and Ha is accepted. The Navigation Aids (X3) has a t count of 4.335 and t table of 1.98498, Ho is rejected and Ha is accepted. Thus the results of the study indicate that the skipper's responsibility variable, Port Authority’s role, the use of navigation aids have a positive and significant effect on shipping safety at the Tanjung Emas Port of Semarang.Keywords: Safety of Shipping, Helmsman, Navigation Aid FacilityPenelitian ini dilakukan pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui metode Observasi, Studi Pustaka, Wawancara, Dokumentasi dan Kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil regresi linier berganda menunjukkn bahwa variabel Tanggung Jawab Nakhoda (X1) mempunyai t hitung sebesar 2,794 dan t tabel sebesar 1,98498 maka, H, ditolak dan Ha diterima. Variabel Peran Syahbandar (X2) mempunyai thitung sebesar 3,682 dan ttabel sebesar 1,98498 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel Sarana Bantu Navigasi (X3) mempunyai thitung sebesar 4,335 dan ttabel sebesar 1,98498 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Tanggung Jawab Nakhoda, Peran Syahbandar, Pemanfaatan Sarana Bantu Navigasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keselamatan Pelayaran pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.Kata kunci : Keselamatan Pelayaran, Nakhoda, Sarana Bantu Navigasi
MENINGKATKAN KOMPETENSI NAVIGASI MAHASISWA POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA MELALUI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ELECTRONIC CHART AND DISPLAY INFORMATION SYSTEM (ECDIS) SIMULATOR Hero Budi Santoso; Noviarianto Noviarianto
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 21, No 2 (2021): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.81 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v21i2.279

Abstract

ECDIS atau Electronic Chart Display and Information Systems telah disepakati sebagai peralatan baru yang diwajibkan diatas kapal-kapal niaga. ECDIS adalah pengalihan penggunaan peta kertas konvensional menjadi peta elektronik dan sistem informasi. Konsep desain pembelajaran ECDIS yang efektif dan terukur perlu dikembangkan sehingga standar kinerja sesuai IMO dapat tercapai dan meningkatkan kompetensi navigasi mahasiswa untuk  menunjang  keselamatan pelayaran dan keamanan lingkungan maritim. Pendekatan metode penelitian research and development melalui pengembangan desain pembelajaran menggunakan model desain pembelajaran ADDIE. Hasil uji validitas konstruk dan Validitas Isi dalam penelitian mendapatkan  persentase kelayakan total media pembelajaran ECDIS sebesar 86,90% dan masuk dalam kategori sangat layak. Kata kunci : Peta elektronik, Initial position, Safety parameter, Route plan, Over reliance, Standar kinerja.
ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEDISIPLINAN, KEPEMIMPINAN DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PELINDO III (PERSERO) CABANG TANJUNG EMAS SEMARANG Muhamad Setia Budi; Ahmad Nasirin
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME XIV, NO 1 SEPTEMBER 2015
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v14i1.46

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh pelindo saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didaya gunakan secara efektif maka akan bermanfaat menunjang gerak lajunya pembangunan.Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu budaya organisasi (X1), kedisiplinan (X2), kepemimpinan (X3) dan beban kerja (X4) serta kinerja pegawai sebagai variabel dependennya (Y). Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan sampel Simple Random Sampling kepada 50 orang pegawai di PT. PELINDO III Cabang Tanjung Emas Semarang. Sedangkan analisis dilakukan dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan SPSSHasil regresi linier berganda didapat nilai constant sebesar 2.779, variabel budaya organisasi sebesar 0,461, kedisiplinan (X2) sebesar 0,149, kepemimpinan (X3) sebesar 0,313, beban kerja (X4) sebesar -0.091. Hasil analisis regresi dan uji t dapat diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X1) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y), (t hitung 2.296 > t tabel 2,013). Kedisiplinan (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y) (t hitung 2,054 > t tabel 2,013). Kepemimpinan (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y) t hitung (3,570 > t tabel 2,013). Beban kerja (X4) berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai (Y) t hitung (2,203 > t tabel 2,013). Hasil koefisien determinasi (Adjusted R² = 0,547) berarti sebesar 54.7%, koefisien variabel budaya organisasi, kedisiplinan, kepemimpinan dan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan nilai sebesar 54.7% sedang sisanya (100% - 54.7% = 45.3%) dipengaruhi variabel lain diluar penelitian atau diluar model persamaan regresi.Kata kunci : Beban kerja,budaya organisasi, kepemimpinan, kedisiplinan dan kinerja
PENTINGNYA PENERAPAN IMO RESOLUTION A.918 (22) TENTANG STANDARD MARINE COMMUNICATION PHRASES BAGI DECK OFFICER DI KAPAL Suryo Guritno
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME XVII, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.133 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v0i1.154

Abstract

Progress in technology has make a method of delivery of goods that more and more efficient and effective of various modes of transportation. For four the last decade, the number of estimates trade in the sea has increase fourfold , from 8 trillion tons a nautical miles in 2008 (ICS : 2010). Throughout the 20th century , shipping industry the world has experienced the trend of increased the total volume of trade. The industrialized and liberalization the various peoples  triggered free trade and increasing demand for consumer products. In spite of multilateral diplomatic problems among nations , the development of world economy was advanced has caused the limits of the country began disguised, trade ships with any nationality , can be easily do their activities in any country , a ship that is manned by sailors of another race will interact with the parties outside the ship which certainly have different languages. The importance of english language proficiency in this context is to support boat safety because of several factors the case study of an accident of a vessel which is often occur because of a misunderstanding in communications where take care of less officer to take control of the english that well. The problems discussed in this journal is communication between a ship or bridge to bridge communication , and interen vessel in communication related to operational above a ship. Where the data in extract derived from case study accident a ship which occurs becausemisunderstanding different language used above the ship it self .Keywords : Brige to Bridge, shipwreck, Deck Officer, Marine Communication StandardKemajuan teknologi telah membuat metode pengiriman barang yang semakin efisien dan efektif dari berbagai moda transportasi. Selama empat dekade terakhir, jumlah perkiraan perdagangan di laut telah meningkat empat kali lipat, dari hanya 8 triliun ton per mil laut pada tahun 2008 (ICS : 2010). Sepanjang abad ke-20, industry perkapalan dunia telah mengalami kecenderungan peningkatan total volume perdagangan. Meningkatnya industrialisasi dan liberalisasi ekonomi berbagai bangsa telah memicu perdagangan bebas dan miningkatnya permintaan untuk produk-produk konsumen. Terlepas dari persoalan diplomatik multilateral antar bangsa, perkembangan ekonomi dunia yang begitu pesat telah menyebabkan batas-batas negara mulai tersamarkan, kapal-kapal niaga dengan kebangsaan manapun, dapat dengan mudah melakukan kegiatannya di negara manapun, yang berarti suatu kapal yang diawaki oleh pelaut dari bangsa lain akan berinteraksi dengan pihak-pihak di luar kapalnya yang tentu saja memiliki bahasa yang berbeda. Pentingnya penguasaan bahasa Inggris dalam hal ini adalah untuk menunjang keselamatan kapal karena adanya beberapa faktor studi kasus kecelakaan kapal yang sering terjadi karena adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi dimana perwira jaga kurang menguasai bahasa Inggris dengan baik. Permasalahan yang akan dibahas pada jurnal ini adalah komunikasi antar kapal atau Bridge to Bridge Communication, maupun interen vessel in communication yang berhubungan erat dengan operasional diatas kapal. Dimana data yang di ambil berasal dari studi kasus kecelakaan kapal yang terjadi karena kesalahpahaman perbedaan bahasa yangdigunakan di atas kapal itu sendiri.Kata kunci : Komunikasi antar kapal, Kecelakaan kapal, Deck Officer, Standard MarineCommunication
KEBUTUHAN DIKLAT PELAUT III DITINJAU DARI ASPEK TOOL’S DAN ENGINEERING Frenki Imanto
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 19, No 2 (2019): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.457 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v19i2.202

Abstract

The purpose of this research is to get a reference on facilities and infrastructure needed in the learning process for 3rd officers of Engineering Department in terms of equipment and engineering aspects in table form. The table is expected as guidance for Education and Training Institutions especially Engineering Department. It means as quality standard for Education and Training Institutions to fulfil the requirements, such as laboratories and simulators. Laboratories and simulators are very expensive, so their existence are limited. Many private Education and Training Institutions have to join public Education and Training Institutions to solve this problem, one of them is Politeknik Pelayaran Surabaya.  The first stage is planning. It is consist of determining the variables, population and sampling, research location also determining the data collection technique along with the instrument. The second stage is data collecting. To collect the data, the researcher uses the instrument prepared at planning stage. The third stage is analysing the datum. Based on the datum above, the result of 3rd officers’ training needs based on equipment and engineering are 1) the equipment needed is 15 units and 2) the the engineering aspect needed is 9 units. The results are significant with “The List 3rd Officers’ Training Needs based on Equipment and Engineering” table.Keywords: Needs,Training, Equipment, EngineeringPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan acuan kebutuhan sarana dan prasarana yang seharusnya tersedia dalam proses pembelajaran Diklat Pelaut III Jurusan Teknika ditinjau dari aspek tool’s dan engineering dalam bentuk tabel. Tabel tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman evaluasi bagi penyelenggara Diklat Pelaut III Jurusan Teknika guna memenuhi tuntutan penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai dengan standar, pemecahan permasalahan pemakaian beberapa laboratorium dan simulator di Politeknik Pelayaran Surabaya yang cukup rendah dan adanya instansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan kepelautan yang fasilitasnya terbatas yang ditandai dengan adanya kegiatan praktek tambahan bagi peserta diklat yang dikelola oleh pihak swasta di instansi diklat yang dikelola oleh pemerintah.Tahapan analisis yang digunakan yaitu perencanaan, pengumpulan data dan analisis data. Pada tahap pengumpulan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang telah disusun pada tahap perencanaan. Sedangkan pada tahap analisis yang dilakukan adalah (1) memilah data untuk dikelompokkan kedalam data primer dan sekunder, dan (2) menganalisis data dengan pendekatan deskriptif untuk mengolah data guna menghasilkan gambaran fenomena atau keadaan yang ada.Kata kunci : Kebutuhan, Diklat, Tool’s, Engineering
PROTOTIPE SISTEM INFORMASI PARIWISATA PESISIR PANTAI DI JAWA TENGAH MELALUI MEDIA WEBSITE iwan mahendro
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 21, No 1 (2020): September
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.605 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v21i1.263

Abstract

Jawa Tengah mempunyai wilayah yang sangat luas, di dalam wilayah itu terdapat berbagai macam tempat wisata. Salah satu yang menjadi tempat wisata adalah pantai. Kota – kota di Jawa Tengah bahkan ada yang mempunyai lebih dari satu pantai. Dengan banyaknya pantai yang ada di Jawa Tengah maka bisa menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat untuk berwisata. Permasalahan yang terjadi saat ini yaitu masih ada masyarakat yang belum mengetahui keberadaan pantai – pantai di Jawa Tengah. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya informasi yang beredar dimasyarakat tentang keberadaan pantai yang menarik di Jawa Tengah. Diperlukan suatu cara agar masyarakat dapat mengetahui atau mendapatkan informasi tentang wisata pantai. Salah satu caranya adalah dengan dibuatnya sistem informasi berbasis web. Di dalam aplikasi web dapat ditampilkan berbagai informasi tentang wisata pantai, mulai dari foto – foto pantai, fasilitas yang ada di pantai, letak pantai, dan lain – lain.  Teknik pengambilan data melalui observasi dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempromosikan pantai – pantai yang ada di Jawa Tengah melalui media website.
MASALAH LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT DI PROVINSI JAWA TENGAH P.M ANANDA SAMEKTO
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME XIII, NO 2 MARET 2015
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v0i2.30

Abstract

Masalah kelautan pesisir dikumpulkan dari masyarakat pesisir di daerah bernama kotamadyaSemarang provinsi Jawa Tengah, dari nelayan, dan pejabat pemerintah, teknik yang digunakan adalahbahwa dari workshop`s partisipatif lapangan. Hasil penelitian mengungkapkan beberapa masalah pesisir danlaut di lokasi penelitian. Masalah-masalah yang dihasilkan dari tiga faktor dasar pohon, yaitu kesadaranpesisir masyarakat, sumber daya pesisir, dan kebijakan pemerintah. Kegagalan government`s lokal untuk memecahkanmasalah tersebut terutama dilakukan kurang kesadaran sosial pengelolaan pesisir lingkungan dankurangnya penegakan hukum.Kata kunci: Marinir Management`s Masalah Pesisir. Coastal marine issues are collected from coastal communities in the area called the municipality ofSemarang, Central Java province, of fishermen, and government officials, the technique used is that of participatoryworkshop`s field. Results of the study revealed some coastal and ocean issues at the sites. The problems resultedfrom a tree three basic factors, namely the awareness of coastal communities, coastal resources, and governmentpolicy. Local government`s failure to solve these problems is mainly done less social awareness of coastal environmentalmanagement and a lack of law enforcement.Keywords: Coastal Marine Management`s problem.

Page 6 of 25 | Total Record : 248