cover
Contact Name
Anri Noor Annisa Ramadan
Contact Email
jitsi@unper.ac.id
Phone
+6285624522817
Journal Mail Official
jitsi@unper.ac.id
Editorial Address
Jalan PETA No. 177 Kota Tasikmalaya, Kode Pos 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 27467597     DOI : https://doi.org/10.36423/jitsi.v2i2
Core Subject : Engineering,
JITSi: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil is a Civil Engineering Scientific Journal that aims to take part in the development of sustainable infrastructure, as well as the dissemination of conceptual ideas and the implementation of preventive measures, especially development in the tropics, which are prone to disasters. In particular, we seek to publish research that has the potential to contribute in the real world to improving community and local countries preparedness and responsiveness to natural disasters. This includes research, technical notes, policy articles, and editorials from the following areas of civil engineering Structural Engineering and Construction Materials, Geotechnical Engineering, Water Resources Engineering, Transportation Engineering, Construction Engineering Management and General Infrastructure.
Articles 60 Documents
Stabilisasi Tanah Ekspansif Dengan Campuran Zeolite Herdiman Herdiman, Heru; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i1.1075

Abstract

Abstract— Expansive soil is a term used for soils that have a high potential for expansion or shrinkage due to changes in water content. The soil in Cilopang Village, Banjarwaringin Village, Salopa District, Tasikmalaya Regency is suspected of having expansive properties, judging by the visual nature and the facts on the road field which is located at every change of the rainy season the soil will expand and cause flooding and road collapses, whereas during the dry season the soil will shrinks and causes the ground to crack dry. This study aims to analyze the physical and mechanical properties of the original soil and to analyze the physical and mechanical properties of the mixed soil that has been treated with Zeolite. The method used is for physical properties including water content, specific gravity, bulk density, and Atterberg limit. For mechanical tests include Proctor, and California Bearing Ratio. Having obtained from the research results Liquid Limit = 57% and Plastic Limit = 28.20% the results are Plastic Index = 29.11%, including clay with high expansivity and After adding zeolite of 10% results from Liquid Limit = 49% and Plastic Limit = 41.56% yield, namely Plastic Index = 7.16%. Plasticity index values and soil types, obtained plasticity index values of 7-17, including silty clay soils with moderate expansiveness. CBR test results show an increase in value from 10.5% to 16%. Keywords — Zeolite, Atterberg Limit, Plastic Insect, Clay Soil   Abstrak— Tanah ekpansif (expansive soil) adalah isilah yang digunakan pada tanah yang mempunyai potensi pengembangan atau penyusutan yang tinggi oleh pengaruh perubahan kadar air. Tanah di Kampung Cilopang, Desa Banjarwaringin, Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya diduga memiliki sifat ekspansif, melihat dari sifat visual dan fakta di lapangan jalan yang berada di lokasi setiap pergantian musim penghujan tanah akan mengembang dan mengakibatkan banjir serta jalan amblas, sedangkan pada musim kemarau tanah akan menyusut dan mengakibatkan tanah retak-retak kering. Penelitian ini bertujuan menganalisa sifat fisik dan mekanis tanah asli serta menganalisis sifat fisik dan mekanis tanah campuran yang telah diberi Zeolite. Untuk metode yang gunakan adalah untuk sifat fisik meliputi kadar air, berat jenis, berat isi, dan atterberg limit. Untuk uji mekanis meliputi Proctor, dan California Bearing Ratio. Setelah didapatkan dari hasil penelitian Liquid Limit = 57% dan Plastis Limit = 28,20% hasil yaitu Index Plastis = 29,11%, termasuk tanah lempung dengan ekspansifitas tinggi dan Setelah ditambahkan zeolite sebesar 10% hasil dari Liquid Limit = 49% dan Plastis Limit = 41,56% hasil yaitu Index Plastis = 7,16%. Nilai Indeks Plastisitas dan Macam Tanah, didapat nilai Indeks Plastisitas 7 – 17, termasuk tanah lempung berlanau dengan ekspansifitas sedang. hasil uji CBR menunjukkan peningkatan nilai dari 10.5% menjadi 16%. Kata kunci — Zeolite, Atterberg Limit, Indek Plastis, Tanah Lempung
STUDI EVALUASI TINGKAT KEANDALAN RESIKO KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG Astyasari, Melinda; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i1.1104

Abstract

Abstract— Hospitals are public buildings that have a high risk of fire. One of the reliability requirements for buildings that must be met is fire safety. One of the hospitals that has a large number of patients in Tasikmalaya City is RSUD Dr. Soekarno. This hospital is located in a densely populated area in the middle of the city. For this reason, it is necessary to have a building analysis on the level of fire risk reliability. This study aims to determine the level of building reliability against fire risk in the Mitra Batik building at RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. This study used a field survey to identify site completeness, life-saving facilities, and active and passive fire protection. After that, a building safety assessment was carried out by giving a weight value using AHP. From the results of this study, the application of site completeness resulted in a value of 23.00 with a percentage result of 92.00%, life-saving facilities produced a value of 22.88 with a percentage result of 91.52%, the active protection system produced a value of 22.64 with a percentage result of 94.30%, and the active protection system produces a value of 25.16 with a percentage yield of 96.73%. All reliability assessments on the Mitra Batik Building are included in the good category. The results of the safety reliability value in the Mitra Batik Building at RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya are in the good category with a score of 93.67% and meet the requirements. Keywords — Building reliability, Fire hazard.   Abstrak— Rumah sakit adalah bangunan publik yang memiliki risiko besar terhadap terjadinya kebakaran. Salah satu persyaratan keandalan bangunan gedung yang harus dipenuhi adalah keselamatan terhadap bahaya kebakaran. Salah satu rumah sakit yang memiliki jumlah pasien banyak di Kota Tasikmalaya adalah RSUD Dr. Soekardjo. RSUD ini berada di wilayah padat penduduk dan berada di tengah kota. Untuk itu perlu adanya analisis bangunan terhadap tingkat keandalan risiko kebakaran. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan bangunan terhadap risiko kebakaran pada bangunan gedung Mitra Batik RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan survei lapangan untuk mengidentifikasi kelengkapan tapak, sarana penyelamatan jiwa, proteksi kebakaran aktif dan pasif. Setelah itu dilakukan penilaian keselamatan bangunan Gedung dengan memberikan nilai bobot menggunakan AHP. Dari hasil penelitian ini, pada penerapan kelengkapan tapak menghasilkan nilai 23,00 dengan hasil persentase 92,00%, sarana penyelamatan jiwa menghasilkan nilai 22,88 dengan hasil persentase 91,52%, sistem proteksi aktif menghasilkan nilai 22,64 dengan hasil persentase 94,30% dan sistem proteksi aktif menghasilkan nilai 25,16 dengan hasil persentase 96,73%. Semua penilaian keandalan pada bangunan Gedung Mitra Batik termasuk dalam kategori Baik. Hasil dari Nilai Keandalan Keselamatan pada Bangunan Gedung Mitra Batik RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya berkategori Baik dengan menghasilkan nilai sebesar 93,67% dan telah sesuai dengan persyaratan.   Kata kunci — Keandalan bangunan, Bahaya Kebakaran.
STUDI ANALISIS KESEIMBANGAN AIR DI SITU GEDE KELURAHAN LINGGAJAYA KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA Gumelar, Redy
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i1.1235

Abstract

Berkurangnya pasokan air ke dalam situ dan tingginya tingkat sedimentasi di indikasikan sebagai penyebab terjadinya penurunan fungsi Situ Gede sebagai potensi sumber daya air. Adapun permasalahan yang terjadi, yaitu adanya penyusutan ait di setiap tahun terutama pada musim kemarau. Bahkan Sungai Cibanjaran yang menjadi hulu Situ Gede mengalami pengurangan debit yang menyebabkan Situ Gede mengering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan dan keseimbangan air Situ Gede. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data curah hujan dan data klimatologi tahun 2012-2021 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya, dan data debit Situ Gede dari PSDA Ciwulan-Cilaki Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode neraca air, dimana metode ini merupakan neraca masukan dan keluaran air disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat mengetahui jumlah air dalam suatu tempat mengalami kelebihan air (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa keseimbangan air Situ Gede dalam kurun waktu 2012-2021 mengalami defisit sebesar 71,25% dan surplus sebesar 28,75%. Meski mengalami persentase defisit yang cukup tinggi, namun nyatanya Situ Gede mampu memenuhi kebutuhan air dengan tingkat keberhasilan 91,25%.
Studi Analisis Debit Banjir Dengan Menggunakan Metode Hidrograf Satuan Nakayasu Pada Saluran Irigasi Wilayah Bobojong Kecamatan Indihiang Saputra, Anggi; Ramadhan, Anri Noor Annisa; Rivi Hendardi, Agi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1259

Abstract

Hujan deras yang terjadi di Kampung Bobojong mengakibatkan saluran irigasi anak sungai Citanduy meluap kira-kira 10-50 cm di sekitar saluran, akibatnya puluhan rumah maupun jalan terendam. Faktor lain seperti hilangnya daerah resapan air yang diakibatkan oleh perubahan tataguna lahan sehingga mempengaruhi pada air limpasan. Dari permasalahan di atas dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit banjir pada kala ulang 20 tahun serta tinggi muka air yang terjadi di saluran irigasi wilayah Bobojong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode HSS Nakayasu Berdasarkan hasil analisis pada Saluran Irigasi Bangunan Cimulu (BCMU) 39 dengan menggunakana metode HSS Nakayasu pada kala ulang 20 tahun adalah 34.3 m3/s. Hasil dari tinggi muka air banjir kala ulang 20 tahun adalah 3042.905 m. Bila dilihat hasil menunjukan bahwa tinggi muka air tidak realistis dari tinggi muka air di lapangan, dimana hasil wawancara di lapang tinggi muka air mencapai 1.9 m dari dasar saluran. sehingga dapat disimpulkan ada beberapa kemungkinan yang terjadi dianatanya yaitu : Luas Daerah Tangkapan Air tidak sesuai dengan realitas di lapangan atau DTA penelitian lebih besar dari DTA sesungguhnya, untuk metode HSS Nakayasu lebih banyak digunakan untuk DAS dengan ukuran besar dan lebih tepat digunakan untuk analisis debit banjir rancangan kala ulang atau periode ulang ≥ 100 tahun (Eka et all., 2020)
ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR GUNUNG GALUNGGUNG TASIKMALAYA DAN PASIR GUNUNG KAYAMUTH GARUT Muhammad Dewa, Febri; Nurdianto, Risnandar
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1303

Abstract

Abstract— In Indonesia, the development of an increasingly modern infrastructure development mostly uses concrete as a construction material. In Tasikmalya city there is sand mining produced from the eruption of mount Galunggung which is used as a concrete material. Besides that, there is sand that is used by the people of Malangbong sub-district, Garut Regency, namely sand dug from mount kayamuth. Therefore 18 normal concrete specimens were made, to determine the high compressive strength and the high compressive strength value of each mixture. The fine aggregate used in this research was Galunggung Tasikmalaya Mountain sand and Kayamuth Garut Mountain sand. The research method used in this study is an experimental method in the laboratory. The aim of this research is to determine the design of concrete mixtures with concrete quality fc’24,90 MPa, concrete compressive strength values at 3, 7, and 28 days, to compare the concrete compressive strength results from the two areas of sand, and which sand is better for concrete mixtures. The results of the concrete compressive strength test on the sand of Galungung Tasikmalaya Mountain at the age of 28 days of concrete is 26,28 MPa. And on the sand of Kayamuth Garut Mountain at the age of 28 days of concrete is 20,21 MPa. The result of the comparison at the differences between the sands at the age of 3, 7, and 28 days were 3,76 MPa, 2,02 MPa, and 6,07 MPa. Based on the result of concrete compressive strength, sand Galunggung Tasikmalaya Mountain is the best for mixing concrete. Keywords — Galunggung Tasikmalaya mountain sand, Kayamuth Garut mountain sand, Concrete quality fc’24,90 MPa, Concrete compressive strength. Abstrak— Di Indonesia perkembangan pembangunan infrasturktur yang semakin modern kebanyakan menggunakan beton sebagai bahan konstruksinya. Di kota Tasikmalya terdapat penambangan pasir yang dihasilkan dari letusan Gunung Galunggung yang digunakan sebagai material beton. Selain itu ada pasir yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut yaitu pasir galian dari Gunung Kayamuth. Oleh karena itu dibuat 18 benda uji beton normal, untuk mengetahui niali kuat tekan dari masing-masing campuran. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir Gunung Galunggung Tasikmalaya dan pasir Gunung Kayamuth Garut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan desain campuran beton dengan mutu beton fc'24,90 MPa, nilai kuat tekan beton pada umur 3, 7, dan 28 hari, membandingkan hasil kuat tekan beton dari kedua pasir, dan pasir mana yang lebih baik untuk campuran beton. Hasil uji kuat tekan beton pasir Gunung Galungung Tasikmalaya pada umur beton 28 hari adalah 26,28 MPa. Dan pada pasir Gunung Kayamuth Garut pada umur beton 28 hari adalah 20,21 MPa. Hasil perbandingan selisih antara pasir pada umur 3, 7, dan 28 hari adalah 3,76 MPa, 2,02 MPa, dan 6,07 MPa. Berdasarkan hasil kuat tekan beton, pasir Gunung Galunggung Tasikmalaya paling baik untuk campuran beton. Kata kunci — Pasir gunung Galunggung Tasikmalaya, Pasir gunung Kayamuth Garut, Mutu fc’24,90 MPa, Kuat tekan beton.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN LIMBAH GENTENG TANAH LIAT PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON Aziyasa, Bobby; Nurdianto, Risnandar
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1305

Abstract

Abstract— Concrete is widely used for the construction of buildings, roads, bridges and others. The large number of concrete uses in the construction results in an increase in the need for concrete material, one of which is coarse aggregate, thus triggering the mining of stone as one of the materials for forming concrete on a large scale which causes a decrease in the amount of natural resources available for concrete purposes. Tiles made of clay are generally easier to obtain than other raw materials, apart from that in our area the remains of broken tiles or what are often called tile waste fragments are simply thrown away by the owner or sometimes only used for a mixture of landfills for local residents. The purpose of this research is to analyze the design mix design concrete mix quality fc’ 18,68 MPa with a normal concrete mix and with the addition of a mixture of coarse aggregate tile waste fragments, as well as to analyze the effect of tile waste fraction as a substitute for coarse aggregate with certain variables on the compressive strength of concrete. The method used in this study is the experimental method in the laboratory. The results of testing the compressive strength of concrete for each mixture aged 28 days resulted in concrete compressive strength values of 19,35 MPa, 17,13 MPa, 14,63 MPa and 13,76 MPa. So the results of adding tile waste fragments are not suitable for use in the quality of structural concrete. Keywords — coarse aggregate, clay tile waste, concrete compressive strength Abstrak— Beton banyak digunakan untuk konstruksi bangunan gedung, jalan, jembatan dan lainnya. Banyaknya jumlah penggunaan beton dalam konstruksi tersebut mengakibatkan peningkatan kebutuhan material beton salah satunya yaitu agregat kasar, sehingga memicu penambangan batu sebagai salah satu bahan pembentuk beton secara besar-besaran yang menyebabkan turunnya jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan pembetonan. Genteng yang terbuat dari tanah liat umumnya lebih mudah didapatkan dari pada bahan baku lainnya, selain itu di daerah kita sisa genteng yang pecah atau yang sering disebut pecahan limbah genteng hanya dibuang begitu saja oleh pemiliknya atau kadang hanya dimanfaatkan untuk campuran tanah urugan warga sekitar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis perencanaan mix desain campuran beton mutu fc’ 18,68 MPa dengan campuran beton normal dan dengan penambahan campuran agregat kasar pecahan limbah genteng, serta untuk menganalis pengaruh pecahan limbah genteng sebagai pengganti agregat kasar dengan variabel tertentu terhadap kuat tekan beton. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen di Laboratorium. Hasil pengujian nilai kuat tekan beton pada setiap campuran umur 28 hari dihasilkan nilai kuat tekan beton masing-masing sebesar 19,35 MPa, 17,13 MPa, 14,63 MPa dan 13,76 MPa. Jadi hasil penambahan pecahan limbah genteng tidak layak digunakan pada mutu beton structural. Kata kunci — agregat kasar, pecahan limbah genteng tanah liat, kuat tekan beton
EVALUASI STRUKTUR TAHAN GEMPA PADA BANGUNAN GEDUNG GOLD COAST OFFICE JAKARTA UTARA Laatifah, Maratul
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1434

Abstract

Indonesia is a country that is in an active tectonic zone because three large and small plates meet, namely the Indo-Australian plate, the Eurasian plate, and the Pacific plate, so Indonesia is a zone prone to earthquakes. The Gold Coast Office building, with coordinates -6.102458°.106.739800°, is located on Kapuk Island, North Jakarta. It has a building area of 129,862 m2 and a building height of 125.8 m. The research on the evaluation of earthquake-resistant structures aims to determine the structural performance of the Gold Coast Office Building based on the parameters of base shear, mass participant ratio, and displacement. The results of the study were used to determine the performance evaluation of the structure based on service limit performance and ultimate limit performance. The dynamic analysis of the response spectrum method based on SNI 1726-2019 (2019) was used as the method of this research. The displacement value due to the influence of the planned earthquake in the X direction max is 0.0085 m and in the Y direction max is 0.0086 m. It can be stated that the Gold Coast Office North Jakarta building is safe and meets the performance requirements for building structures based on service limit performance with requirements (0.03/R)*H = 0.0176. The displacement value due to the influence of the planned earthquake in the X direction max is 0.0418 m and in the Y direction max is 0.0419 m, so it can be stated that the Gold Coast Office North Jakarta building is safe and meets the performance requirements for building structures based on ultimate limit performance with requirements (0.02*H) = 0.082 m. Keywords: Building Structure, Dynamic Response Spectrum, Earthquake, Office, Reinforced Concrete
STUDI ANALISIS POTENSI SUMBER MATA AIR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR MASYARAKAT KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA Pahrezi Sepyan, Aqmal; Ramadhan, Anri Noor Annisa; Nurmayadi, Dicky
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1485

Abstract

Mata air merupakan salah satu sumber air yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari – hari, seperti di Kampung Cipeteuy Desa Sukamukti Kecamatan Cisayong masyarakat setempat memanfaatkan sumber Mata Air Cipeteuy untuk memenuhi kebutuhan airnya. Sumber Mata Air Cipeteuy diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong setiap tahun. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau ketersediaan air dan daya dukung Mata Air Cipeteuy Desa Sukamukti untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode Model NRECA dan di kalibrasi dengan model NSE dari hasi pengamatan harian di lokasi penelitian. Dengan ketersediaan air Mata Air Cipeteuy dengan jumlah debit setiap bulannya dari bulan Januari hingga Desember adalah 82.218.240 liter, 109.252.800 liter, 113.322.240 liter, 109.978.560 liter, 93.648.960 liter, 75.660.480 liter, 62.259.840 liter, 49.066.560 liter, 44.167.680 liter, 49.455.360 liter, 86.106.240 liter, dan 96.163.200 liter, setelah dilakukan analisis daya dukung air debit Mata Air Cipeteuy tidak dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028.
PENGARUH PERAWATAN BETON (CURING) TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Purnomo Adi, Tri
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v3i2.1489

Abstract

Abstract— Concrete is a mixture consisting of sand, small stones, cement, and water that forms a solid mass. To produce good-quality concrete, concrete work control is needed, and one of those that must be considered is curing during the concrete hardening process until the planned concrete strength age. The curing is carried out to keep the concrete humid and avoid excess water evaporation that might affect the quality of the concrete negatively. This research aimed to determine the effect of three methods of curing (immersion curing method, water curing method, and natural curing method) on normal concrete compressive strength fc’ 20 MPa. From the 28 days of testing, it shows the results: immersion curing method at 25,267 MPa, water curing method at 29,604 MPa, and natural curing method at 23,29 MPa. Based on the three test results above, water curing methods have a higher optimal compressive strength value than the rest of the methods, which are immersion curing methods and natural curing methods. Keywords — Concrete, curing, compressive strength. Abstrak— Beton merupakan suatu campuran yang berisi pasir, kerikil, semen dan air yang membentuk suatu masa padat. Untuk menghasilkan mutu beton yang baik diperlukan kontrol pengerjaan beton, salah satu yang harus diperhatikan ialah perawatan beton (curing) selama proses pengerasan beton sampai umur kekuatan beton yang direncanakan. Perawatan tersebut dilakukan untuk menjaga kelembapan beton dan mencegah terjadinya penguapan air berlebih yang dapat memberi pengaruh negatif terhadap mutu beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tiga metode curing (rendam, perawatan siram, dan tanpa perawatan) terhadap kuat tekan beton normal fc’ 20 MPa. Dari pengujian yang dilakukan selama 28 hari diperoleh hasil sebagai berikut metode perawatan rendam sebesar 25,267 MPa, metode perawatan siram sebesar 29,604 MPa, dan metode tanpa perawatan sebesar 23,29 MPa. Berdasarkan hasil dari ketiga metode diatas, metode perawatan siram memiliki nilai kuat tekan yang lebih optimal dibandingkan dengan dua metode lainnya yaitu metode perawatan rendam dan metode tanpa perawatan. Kata kunci — beton, perawatan beton (curing), kuat tekan.
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN METODE SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) DAN SOFTWARE PROVINCIAL AND KABUPATEN ROAD MANAGEMENT SYSTEM (PKRMS) PADA RUAS JALAN CIAWI - PANUMBANGAN Fajrian Fahrurozi, Moehammad Muzakki; Hendardi, Agi Rivi; Budiman, Dedi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jitsi.v4i1.1580

Abstract

Based on 2023 data from the PUTRPRKPLH Office of Tasikmalaya Regency, the length of district roads is 1,303 kilometers, 60.4% are in good condition, 39.6% have moderate and severe damage. Jalan Ciawi – Panumbangan suffered significant damage. This road condition has problems that can affect the safety of road users. The purpose of this study is to identify the type of damage that occurs on the Ciawi – Panumbangan Road section, identify a comparison of road damage analysis using the SDI and PKRMS methods, analyze handling recommendations that can be given based on the results of the comparison analysis. This research uses a descriptive method, which is research by describing an object according to existing reality. There were 6 damages that occurred on Jalan Ciawi – Panumbangan consisting of loose grains with a damage area of 115.39 m2 (6.95%), disintegration of the damage area of 316.8 m2 (19.08%), patches of damage area of 456.41 m2 (27.49%), cracks of the damage area of 643.19 m2 (38.74%), holes with a damage area of 58.05 m2 (3.50%), damaged edges of the damage area of 70.57 m2 (4.25%). The comparison results of the two methods for the SDI method are good road conditions 80.36%, medium 19.64%, lightly damaged 0% and severely damaged 0%. While in the PKRMS method, the road condition is good 67%, medium 29%, lightly damaged 2%, and severely damaged 2%. This type of damage handling SDI method routine maintenance by 100%. While the PKRMS method of routine maintenance is 92.85%, periodic maintenance is 5.36%, and rehabilitation is 1.79% Keywords : Road Damage, Handling Recommendations, SDI Method, PKRMS Method   Abstrak Berdasarkan data Tahun 2023 Dinas PUTRPRKPLH Kabupaten Tasikmalaya, panjang jalan kabupaten 1.303 kilometer, 60,4% dalam kondisi baik, 39,6% mengalami kerusakan sedang dan berat. Ruas jalan Ciawi – Panumbangan mengalami kerusakan signifikan yang dapat mempengaruhi keselamatan pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Ciawi – Panumbangan, membandingkan analisis kerusakan jalan menggunakan metode SDI dan PKRMS, serta memberikan rekomendasi penanganan berdasarkan hasil analisis perbandingan. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif, yang merupakan suatu pendekatan penelitian untuk menggambarkan dan menginterpretasi suatu obyek sesuai dengan realitas yang ada. Hasil penelitian menunjukkan enam jenis kerusakan: butir lepas (115,39 m² atau 6,95%), disintegrasi (316,8 m² atau 19,08%), tambalan (456,41 m² atau 27,49%), retak-retak (643,19 m² atau 38,74%), lubang (58,05 m² atau 3,50%), dan rusak tepi (70,57 m² atau 4,25%). Berdasarkan metode SDI, kondisi jalan baik sebesar 80,36%, sedang 19,64%, rusak ringan 0%, dan rusak berat 0%. Sedangkan metode PKRMS menunjukkan kondisi jalan baik sebesar 67%, sedang 29%, rusak ringan 2%, dan rusak berat 2%. Penanganan kerusakan menurut metode SDI adalah 100% pemeliharaan rutin, sementara metode PKRMS mencakup 92,85% pemeliharaan rutin, 5,36% pemeliharaan berkala, dan 1,79% rehabilitasi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun kedua metode memberikan hasil yang serupa, PKRMS menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif untuk perencanaan pemeliharaan jangka panjang, meskipun memerlukan biaya lebih besar. Di sisi lain, SDI lebih efisien dari segi biaya dan waktu untuk pemantauan rutin. Berdasarkan kondisi ruas jalan Ciawi-Panumbangan, PKRMS lebih direkomendasikan karena memberikan gambaran yang lebih menyeluruh untuk manajemen jalan yang berkelanjutan. Kata kunci : Kerusakan Jalan, Rekomendasi Penanganan, Metode SDI, Metode PKRMS