Journal of Tax Law and Policy
Journal of Tax Law and Policy is a comprehensive critical analysis and research on all tax issues with legal and policy relevance, from both direct and indirect taxes in countries around the world. The Journal aims are to bridge the worlds of both theory and practice by targeting scholars, practitioners, lawmakers, law enforcers, and policymakers as its authors and audience.
Articles
43 Documents
Tentang Budaya Hukum dalam Pengampunan Pajak di Indonesia
Barus, Leo;
Pramana, Yudha
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i2.494
Permasalahan dan kompleksitas kepatuhan pajak dalam pemungutan pajak self-assessment system, disikapi oleh banyak negara-negara di dunia dengan lebih memilih kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty). Salah satu negara yang telah beberapa kali menerapkan tax amnesty atau yang dipersamakan dengan kebijakan pengampunan pajak, sebagaimana telah 5 (lima) kali diterapkan sejak tahun 1964 sampai dengan tahun 2022. Perlu mengambil pembelajaran dari pelaksanaan 5 (lima) kali tax amnesty atau yang dipersamakan tersebut dalam rangka menjawab rumusan permasalahan tentang bagaimana budaya hukum yang ideal dalam pengampunan pajak, mengingat salah satu perbaikan sistem hukum tersebut meliputi perbaikan budaya hukum. Disimpulkan bahwa budaya hukum berperan penting dalam mengoptimalkan pengampunan pajak. Urgensi budaya hukum dalam pengampunan pajak ini tercermin pada beberapa parameter yang ada, seperti rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak, rendahnya rasio pajak, rendahnya tingkat pelaporan SPT, tingkat penegakan pajak yang belum optimal, dan tingginya tunggakan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa budaya patuh pajak di masih belum maksimal dan hal ini dapat menjadi kendala besar bagi pemerintah dalam membangun sistem perpajakan.
Reformulation Of Value Added Tax (Vat) Tariff Policy In Indonesia
Sipayung, Bonarsius
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i2.498
The dominance of certain groups of people who criticise the increase in the Value Added Tax(VAT)rate in Indonesia to 12% since 1 January 2025 and the scarcity of studies or research related to the review of the VAT rate increase in Indonesia, it is necessary to conduct a juridical and philosophical review of the VAT rate increase policy. Based on a normative juridical study, two conclusions are drawn in this study. First, the VAT rate regulation in Indonesia has been regulated since the enactment of the VAT Law in 1983. Second, an increase in VAT rates above 11% can be achieved by reformulating the VAT rate policy in handling the challenges of digitalisation while still considering the principles of justice and appropriate targeting. It is recommended that the VAT rate increase consider other VAT policy improvements, such as removing the imposition ofVAT on necessities, health services, education services, social services, and other services, imposing special rates on certain types of goods/services, namely Final VAT, and adjusting the VAT threshold.
Kepastian Hukum di Bidang Perpajakan yang Berbasis Cita Hukum Pancasila
Sinaga, Henry Dianto P.
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i2.499
The power of law in books tradition of tax law, whereas every applicable law in Indonesia must contain the meaning of Pancasila, has created disputes between taxpayer and tax authority. So that the legal certainty of tax law not only must be reconceptualized from only the lex scripta, lex certa, and lex stricta system, but also with the certainty of the legal values that can always be associated with the grundnorm of Pancasila by sticking to the creed that the law is used for human development on a regular basis. In order to generate the reconceptualization of legal certainty based on the ideology of Pancasila, needed the priority of a priori knowledge of all tax apparatus that can interpret tax law with the universal truth based on five principles of Pancasila. It is suggested to regulate the tax legal certainty definition in the future tax law reform, which can minimize tax disputes.
Legal Structure of Tax Enforcement in Indonesia
Santoso, Didit
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i2.500
Self-assessment system yang berlaku dalam pemungutan pajak di Indonesia yang cenderung berorientasi pada positivisme hukum masih menyisakan beberapa tantangan yang masih ada, antara lain kepatuhan pelaporan SPT yang belum maksimal dan audit coverage ratio yang masih sangat rendah. Berdasarkan kajian yuridis normative, didapat dua kesimpulan. Pertama, struktur tax enforcement yang berlaku saat ini di Indonesia masih berkarakter positivisme hukum. Kedua, struktur tax enforcement di Indonesia selayaknya berkarakter responsive, karena mampu menjangkau pada struktur yang berbasis preemptive, preventive, dan repressive. Salah satu role model struktur penegakan hukum di bidang perpajakan adalah Responsive Regulation Model yang telah dikembangkan di Australia.
The Effect of Value Added Tax (VAT) Revenue Ratio and C-Efficiency Ratio on Tax Ratio in Indonesia
Sipayung, Bonarsius;
Hamzah, Muhammad Zilal;
Arsal, Yon
Journal of Tax Law and Policy Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v3i1.503
Indonesia's tax ratio has been dominated by income tax (PPh) for the past ten years, exceeding 50%. The overall objective of Value Added Tax (VAT), which is to tax consumption broadly, should suggest a greater role for VAT in increasing the tax ratio in Indonesia. Based on the multiple linear regression method on the data of tax ratio, VRR, and C-efficiency of VAT from 2014 to 2022, this study produces 3 (three) conclusions. First, VRR affects the tax ratio. Second, the C-Efficiency ratio affects the tax ratio. Third, the VRR and C-Efficiency Ratio of VAT simultaneously affect the tax ratio. VRR and C-Efficiency Ratio of VAT affect the variable tax ratio by 91.8%, while other variables outside this regression equation influence 8.2%. It is recommended that in increasing the C-efficiency of VAT, Indonesian tax authorithy must reformulate the VAT regulations by paying attention again to VAT regulations related to the budgetary function and regulatory functions which have a direct influence on the calculation of C-Efficiency of VAT. The reformulation of VAT regulations also must be accompanied by VAT enforcement as the consequence of the implementation of the self-assessment system in Indonesia.
Asas Keadilan Dalam Pengampunan Pajak: Suatu Pembelajaran dari Indonesia
Barus, Leo B.
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i2.504
Belum maksimalnya tingkat kepatuhan para wajib pajak sejak diberlakukannya undang-undang pajak tahun 1984, dan telah dilakukannya beberapa kali pengampunan pajak sejak tahun 1964 sampai dengan tahun 2022 telah menggugah pemikiran filosofis mengenai bagaimana peran prinsip keadilan dalam pengampunan pajak di Indonesia. Berdasarkan prinsip-prinsip keadilan yang telah dikemukakan oleh Filsuf dan ahli hukum, seperti Plato, Rawls, Radbruch, Friedrich, Kusumaatmadja, dan Sidharta, disimpulkan bahwa prinsip keadilan dalam pengampunan pajak akan mewujudkan hukum yang memberikan setiap orang hak atas kebebasan sama besarnya dengan kebebasan orang lain, sehingga terdapat pemerataan kesejahteraan terhadap segala lapisan masyarakat. Bahkan dalam hal terdapat situsi ketidaksamaan, prinsip keadilan akan memandu hukum untuk memberikan kemanfaatan kepada “golongan masyarakat paling kurang beruntung”, sehingga terwujud keseimbangan sosial ekonomi dalam masyarakat.
The Effect of Audit Coverage, Regulatory Effectiveness and Counseling Effectiveness on Notification Letter Reporting Compliance in Indonesia : -
ZM, Syehabudin
Journal of Tax Law and Policy Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v3i1.506
Annual PPh reporting for 2018-2022 in Indonesia, which is still in line of 71.10% - 86.80% indicates the need to carry out research on any factors that influence compliance with annual SPH reporting in Indonesia. Based on research using a dual linear regression model using the ordinary least square method, it was concluded that, either partially or simultaneously, audit coverage ratio, effective regulation, and effective approval greatly affect the level of compliance of annual PPh SPT reporting. It is suggested that the government increasingly strengthen tax inspections, produce more effective rules and increasingly increase the inertity of tax clearance against taxpayers in Indonesia.
The Legal Certainty of Tax Amnesty: A Lesson Learned from Indonesia
Barus, Leo B.;
Santoso, Didit
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 3 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i3.509
Kepastian hukum dalam pengampunan pajak di Indonesia menjadi telaah kritis, mengingat banyak negara menjalankan program tax amnesty (atau kebijakan yang dipersamakan) secara berulang dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Berdasarkan kajian yuridis normative, kajian ini menghasilkan dua kesimpulan. Disimpulkan bahwa asas kepastian hukum yang ideal dalam pengampunan pajak merujuk pada undang-undang tax amnesty yang mengandung aspek yang bersifat hukum materiel, aspek yang bersifat formel, tidak menimbulkan konflik dengan asas-asas lain, dan memiliki kekuatan mengikat berdasarkan undang-undang jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Asas Kemanfaatan Publik dalam Pengampunan Pajak: Suatu Pembelajaran dari Indonesia
Sinaga, Benny R. P.;
Barus, Leo B.
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 3 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i3.510
Otoritas pajak di Indonesia telah melakukan beberapa kali pengampunan pajak atau program yang dipersamakan dengan kebijakan pengampunan pajak sejak tahun 1984 sampai dengan tahun 2022. Pasca beberapa kali pengampunan pajak atau program yang dipersamakan tersebut, masih jarang telaah filosofis dan yuridis terhadap prinsip kemanfaatan publiknya. Berdasarkan telaah filosofis dan yuridis terhadap prinsip kemanfaatan public, kajian ini menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, pengejawantahan asas kemanfaatan publik masih sangat minim dalam beberapa kali program pengampunan pajak yang diselenggarakan di Indonesia. Hanya pernah sekali diatur dalam penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf c UU Pengampunan Pajak, sehingga terdapat potensi konflik dengan asas-asas penting lainnya, seperti asas keadilan dan asas kepastian hukum. Kedua, prinsip kemanfaatan public yang ideal dalam peraturan perundang-undangan pengampunan pajak di Indonesia harus diwujudkan dalam bentuk jaminan tetap terlaksananya hak setiap wajib pajak dan hak negara atas pajak, mempertimbangkan masih terdapatnya kelemahan negara dalam memungut pajak yang sebenarnya sebelum berakhirnya daluwarsa pemungutan pajak, antara lain keterbatasan jumlah dan kemampuan Fiskus dan masih lemahnya sistem perpajakan. Disarankan agar pembentukan dan pelaksanaan peraturan perundang-undangan pengampunan pajak yang berbasis asas kemanfaatan public dan tidak mengabaikan asas keadilan dan asas kepastian hukum adalah dengan mengadopsi program yang dapat meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak pasca tax amnesty, penataan basis administrasi pajak, penghitungan pajak yang sebenarnya berdasarkan basis data yang lengkap dan akurat, dan pengawasan yang ketat serta sanksi hukum yang tegas setelah berakhirnya periode pelaksanaan tax amnesty.
Konstruksi Pajak Penghasilan atas Merger Perseroan Terbatas di Indonesia
Sinaga, Henry Dianto P.;
Emirzon, Joni;
Novera, Arfianna
Journal of Tax Law and Policy Vol. 2 No. 3 (2023): Journal of Tax Law and Policy
Publisher : Scientia Integritas Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56282/jtlp.v2i3.514
Berkembangnya pengaturan merger di Indonesia tidak dapat terlepas dari terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997 di Indonesia. Banyak perusahaan mengalami kesulitan likuiditas dan finansial yang luar biasa yang menyebabkan kinerja usahanya belum stabil, sehingga perlu dilakukan efisiensi. Salah satu upaya yang dilakukan banyak perseroan terbatas untuk tujuan bisnisnya adalah merger. Berdasarkan telaah yuridis dapat disimpulkan bahwa PPh atas merger dapat dokonstruksikan berdasarkan dilakukan tidaknya revaluasi aktiva tetap dan penghitungan dengan mempergunakan harga pasar atau nilai buku.