cover
Contact Name
AL UM ANISWATUN KHASANAH
Contact Email
fisioterapifisioterapi@gmail.com
Phone
+6282179914381
Journal Mail Official
fisioterapifisioterapi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116, 15A Iringmulyo, Metro Timur, Kota Metro, Lampung HP: +62 821-7991-4381 (Al Um Anisawatun) E-mail: anisfisioterapi@gmail.com
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Profesional Fisioterapi
ISSN : 28097823     EISSN : 28097319     DOI : https://doi.org/10.24127
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Profesional Fisioterapi published by Universitas Muhammadiyah Metro. This journal is an open access. contains articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of theory, critical analysis study, and studies to the Islamization of science education in the field of Physiotherapy. Jurnal Profesional Fisioterapi is published two times a year January and July.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2025): Januari" : 7 Documents clear
EFEKTIVITAS VISCERAL MANIPULATION DAN KEGEL EXERCISE DALAM MENGATASI GANGGUAN INKONTINENSIA URINE: SEBUAH STUDI SCOPING REVIEW Simbolon, Melisa Cindy; Quamila, Ashifa; Eka Jayanti, Neti; Achmad, Arisandy
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i1.7074

Abstract

Latar Belakang: Inkontinensia urine (IU) adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa mengontrol buang air kecil, menyebabkan kebocoran urine. Hal ini disebabkan oleh kelemahan pada muscle sfingter dan peningkatan kontraksi muscle detrusor. Visceral manipulation meningkatkan mobilitas organ seperti bladder untuk memperbaiki fungsinya dan mengurangi pembatasan atau adhesi yang mempengaruhi sistem urine. Kegel exercise membantu meningkatkan kontrol dan kekuatan muscle sfingter melalui rangsangan kimiawi, neuromuskuler, dan muskuler sehingga dapat meningkatkan kontrol dan kekuatan pada pelvic floor muscle. Metode: Pencarian 10 data yang digunakan dalam penelitian literature scoping review dilakukan pada 10 Februari – 21 Juni 2024. Sumber data sekunder yang didapatkan berupa artikel jurnal bereputasi internasional dengan menggunakan tiga database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang, yaitu ScienceDirect, PUBMED, Physiotherapy Evidence Database (PEDro) yang dipublikasikan dua belas tahun terakhir. Hasil: Dari 10 penelitian, rata-rata berjumlah 589 perempuan dan 140 laki-laki, dengan inkontinensia urine jenis stres yang berjumlah 252 kasus. Terdapat, enam jurnal menggunakan kuesioner ICIQ-SF, KHQ, dan IIQ untuk menilai gejala dan dampak terhadap kualitas hidup. Dan terdapat dua jurnal yang membahas kegel exercise menggunakan skala oxford untuk mengukur kekuatan pelvic floor muscle, sedangkan dua jurnal yang membahas visceral manipulation menggunakan elektromiografi untuk mengukur aktivitas dan kekuatan pelvic floor muscle. Simpulan: Pemberian visceral manipulation dapat mengangkat bladder yang terkena tekanan melalui manipulasi, sehingga mengurangi kebocoran urine. Namun, dua jurnal tentang visceral manipulation (osteopathic manipulation) memerlukan penelitian lebih lanjut dengan durasi intervensi yang lebih panjang dan ukuran sampel yang lebih besar. Sementara itu, tujuh jurnal kegel exercise terbukti efektif mengurangi kebocoran urine dengan memperkuat pelvic floor muscle melalui kontraksi dan relaksasi.
PENGARUH SHADOW EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT AGILITY PADA ATLET PB ITKES WHS Iwan, Iwan Kurniawan; Annisa Perdana, Desy; Sulfandi; Nurhas Jaiddin, Kasim
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i1.7075

Abstract

Latar belakang : Kurangnya agility pada atlet PB ITKES WHS menjadi salah satu faktor penyebab turunnya performa atlet dan meningkatkan terjadinya resiko cedera. Badminton memiliki karakteristik permainan yang cepat dan eksplosif, sehingga membutuhkan agility yang baik. Tujuan : untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian shadow exercise terhadap perubahan tingkat agility pada atlet PB ITKES WHS. Metode : penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental one group pre-post test design. Jumlah sampel sebanyak 10 orang yang diberikan shadow exercise dengan frekuensi 10x2 set / 30 detik, dilakukan 3 kali seminggu dalam 6 minggu. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat agility ada lah t test agility. Hasil : diperoleh hasil uji statistik dengan menggunakan uji paired sampel t-test menunjukkan nilai mean pre test sebesar 10.9 sedangkan post test 9.47 dengan standar deviasi pre test 0.74 dan post test 0.55 dengan nilai signifikan (2-tailed) 0,001. Nilai p < 0,05 yang artinya ada pengaruh pemberian shadow exercise terhadap perubahan tingkat agility. Kesimpulan : pemberian shadow exercise berpengaruh terhadap agility pada atlet PB ITKES WHS.
HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KEJADIAN NECK PAIN PADA PENJAHIT DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG Puteri syasi Ramadhan, Aulya; Amaliah Usman, Rezky; Eka Jayanti, Neti; Achmad, Arisandy
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i1.7076

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Postur kerja adalah sikap tubuh saat bekerja. Setiap sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula. Dalam melakukan pekerjaan, postur kerja harus dirancang agar terjadi secara alami guna mengurangi risiko cedera musculoskeletal. Pekerja akan merasakan kenyamanan ketika mereka menerapkan postur kerja yang sesuai dan nyaman. Neck pain merupakan suatu keadaan yang kompleks dengan berbagai penyebab dan faktor - faktor yang dapat memicu terjadi nyeri leher yang dapat menyebabkan keterbatasan aktivitas dalam kehidupan sehari - hari, berkisar 28,6 juta penderita nyeri leher dengan years lived with disability (YLD). Pekerjaan menjahit adalah belkerja yang dilakulkan delngan duduk dalam waktu yang lama dengan leher cenderung condong kedepan. Pekerja yang bekerja pada posisi duduk statis mengalami resiko cedera yang lebih tinggi karena pada posisi duduk statis menyebabkan proses vaskularisasi pada otot yang bersangkutan tidak berjalan dengan baik sehingga akan menyebabkan timbulnya keluhan musculoskeletal. Resiko tinggi pada postur kerja penjahit juga dipengaruhi oleh lama kerja Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan postur kerja terhadap kejadian neck pain pada penjahit di kecamatan Sungai Kunjang. Metode: Jenis design yang di gunakan pada penelitian yaitu pendekatan a cross-sectional study dan Teknik Purposive sampling dengan instrumen Neck disability index untuk mengukur Neck pain, dan Rapid Upper Limb Assessment untuk mengukur postur kerja Hasil: Analisis bivariat menggunakan uji spearman-rho Hasil penelitian menunjukkan postur kerja memiliki hubungan dengan kejadian neck pain pada penjahit di kecamatan Sungai kunjang dengan nilai p 0,011 (p<0,05). Kesimpulan: Adanya hubungan signifikan pada postur kerja terhadap kejadian neck pain pada penjahit di kecamatan sungai kunjang. Edukasi: Lakukan peregangan dan latihan di sela-sela aktivsitas, hindari membungkuk terlalu dekat ke mesin untuk menghindari kelelahan otot leher, pastikan posisi duduk saat menjahit tegak lurus dengan punggung bersandar ke kursi.
The Impact of Myofascial Release on the Soleus Muscle's Effect on the Walking Ability of Children with Spastic Diplegia Cerebral Palsy : Indonesia Khabib Abdullah; Aji Sukma Wijaya; Gupta, Aditya; Assidiq, M Rifky
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i1.7457

Abstract

Pendahuluan: cerebral palsy spastic diplegi (CP) merupakan salah satu kondisi gangguan gerak pada anak dengan ciri spastik/kaku pada kedua ankle. Pola jalan jinjit atau plantar fleksi membuat peningkatan kinerja otot soleus. Dengan kondisi tersebut, anak CP akan kesulitan dalam melakukan aktivitas fungsional berjalan. Perlu diberikan rileksasi pada otot soleus untuk menurunkan tonus dan memudahkan pasien CP berjalan. Metode: penelitian ini berjenis eksperimen pada 1 kelompok, dengan jumlah sampel 10, dipilih dengan metode purposive sampling. Perlakuan berupa myofascia release otot soleus, latihan dorso fleksi ankle, latihan duduk berdiri, sepekan 2 kali selama 8 pekan (16 kali perlakuan). Alat ukur dengan GMFM (gross motor function measure) sektor D (berdiri dan berjalan) dengan nilai 0-100%, dengan analisa univariat dan bivariat SPSS. Hasil: 10 anak CP Spastik diplegia mengikuti penelitian ini dengan rerata usia 4,2 ± 0,3 tahun, 8 berjenis kelamin laki-laki dan 2 berjenis kelamin perempuan. Skor GMFM sektor D pada pra perlakuan 25,3% dan meningkat menjadi 29,8% pada paska perlakuan (p=0,000) yang berarti terdapat peningkatakan nilai GMFM. Kesimpulan: myofascia release pada otot soleus meningkatkan kemampuan berjalan pada anak CP spastic diplegia.
The Analysis of the Risk of Injury in Members of the Sports UKM of Muhammadiyah Sidoarjo University: Analisis Tingkat Resiko Cedera Pada Anggota UKM Olahraga Unversitas Muhammadiyah Sidoarjo Bagas Anjasmara; Fadhilah Tenriwulan, Andi
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i1.7725

Abstract

Latar Belakang: Dalam dunia olahraga, Cedera menjadi momok yang menakutkan bagi seorang pemain, Cedera merupakan masalah serius bagi atlet karena sulit untuk dihindari, baik saat latihan ataupun pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi cedera melalui kemampuan fungsional dasar pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota UKM Olahraga Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan rentan usia 18 sampai 23 tahun yang berjumlah 25 orang, sampel melakukan tujuh gerakan dari pemeriksaan Functional Movement Screening (FMS). Hasil :Hasil FMS menunjukkan bahwa gerakan hurdle step dan trunk stability push up(rata-rata nilai 2) merupakan gerakan yang paling sulit dilakukan oleh subyek. Kesulitan dalam melakukan Gerakan ini menunjukkan terdapat ketidak seimbangan otot pada sisi kanan dan kiri sehingga berpotensi menimbulkan cedera. Kesimpulan : Penilaian ini menunjukkan bahwa terdapat ketidak seimbangan dan kelemahan otot terutama otot yang berperan dalam stabilitas tubuh dan ekstrimitas bawah. Dibutuhkan penambahan metode latihan khusus untuk meningkatkan kemampuan tersebut untuk menghindari resiko cedera
OPTIMIZING PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT FOR UPPER EXTREMITY MOTOR RECOVERY IN POST-STROKE PATIENTS: A LITERATURE REVIEW OF CURRENT APPROACHES Widanti, Herista Novia; Arti, Widi
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i1.7935

Abstract

Introduction: Stroke is an acute neurological disorder that can lead to significant motor deficits, particularly in the upper extremities, impacting daily activities and patients' quality of life. Physiotherapy rehabilitation programs plays a critical role in restoring motor function in stroke patients. Objective: This study aims to summarize secondary data regarding various physiotherapy interventions for upper extremity rehabilitation in stroke patients. Methods: A literature review method was employed, analyzing articles from academic databases such as PubMed, Google Scholar, and ScienceDirect. Inclusion criteria included articles published within the last five years (2020-2024), in English, and randomized controlled trials. Results: From seven analyzed articles, interventions like neuromuscular electrical stimulation (NMES) combined with robotics, task-oriented training, and virtual reality therapy demonstrated effectiveness in improving upper extremity motor functions in stroke patients. Conclusion: Technology-based physiotherapy interventions, especially the combination of NMES and robotics, along with task-oriented approaches, are effective in upper extremity motor recovery for stroke patients. Evidence-based practice in physiotherapy rehabilitation strategies are essential to ensure more inclusive and effective therapy. Keywords: Post-Stroke, Upper Extremity, Motor Recovery, Physiotherapy Intervention, Stroke Patient
PENGARUH PERCEPTUAL-MOTOR TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA ANAK DISABILITAS TUNAGRAHITA Azzahra, Azkiya; Jannah, Roikhatul; Nasirudin , Yusuf
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i1.8159

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Anak disabilitas tunagrahita memiliki kemampuan memori jangka pendek yang lebih rendah dari anak normal sebayanya, hal ini mengakibatkan anak cepat lupa, kesulitan dalam permunculan ide-ide, dan pemecahan masalah, sehingga hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajar. Perceptual motor training adalah salah satu jenis metode latihan yang diadaptasi dari latihan sensomotorik. Menurut Konferensi Nasional Neurodevelopmental II, latihan sensomotorik adalah teknik terapi yang menggunakan organ sensorik dan motorik yang dimanipulasi sehingga dapat terjadi perubahan pada fungsi sensorik, motorik, dan persepsi kearah yang lebih baik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test dan post-test. Sebanyak 15 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Alat ukur yang digunakan merupakan digit span test. Intervensi dilakukan selama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil: Dari seluruh objek penelitian, didapatkan hasil rerata fungsi kognitif sebelum intervensi 6.40 dan sesudah intervensi 10.00. Uji hipotesis menunjukan hasil p-value 0,000 atau p < 0,005 yaitu terdapat pengaruh perceptual-motor training terhadap kemampuan memori jangka pendek. Kesimpulan: perceptual-motor training berpengaruh terhadap kemampuan memori jangka pendek pada anak disabilitas tunagrahita. ABSTRACT Background:Children with mental retardation often have lower short-term memory abilities compared to their typical peers. This can pose challenges in learning as they may need help remembering information, have difficulty generating ideas, and problems in problem-solving. Perceptual motor training, derived from sensorimotor training, is a therapeutic technique that aims to improve sensory, motor, and perceptual functions. Methods: The study employed a pre-experimental method with a one- group pre-test and post-test approach. A total of 15 participants who met the inclusion and exclusion criteria were involved. The digit span test was used as the measuring instrument, and the intervention was conducted three times a week for four weeks. Results: Prior to the intervention, the mean cognitive function score was 6.40, which increased to 10.00 after the intervention. Hypothesis testing indicated a p-value of 0.000 or p < 0.005, Conclusion: The study concluded that perceptual-motor training positively affects the short-term memory ability of children with mental retardation.

Page 1 of 1 | Total Record : 7