Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Studi Kasus : Program Fisioterapi Pada Pasien Cerebral Palsy Spastic Quadriplegia Dengan Konsep Pendekatan Orientasi Tengah Tubuh Abdullah, Khabib; Ardi, Yasin Galih; Syawatul, Desi tri
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i3.12027

Abstract

Penelitian ini merupakan studi kasus pada pasien CP spastic quadriplegia dengan pendekatan aplikasi myofascia release, latihan kortikal level, terhadap kemampuan anak mengenali tengah tubuhnya, tonus postural dan pola tidur yang normal
PENGARUH STIMULASI SOMATOSENSORIK PADA KAKI TERHADAP PERUBAHAN KESEIMBANGAN DINAMIS LANSIA : Foot Somatosensory Stimulation on Dynamic Balance in Elderly Khabib Abdullah; Yasin Galih Ardi; Jihan Tsabita
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 7 No. 2 (2021): JIKep | September 2021
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.557 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v7i2.769

Abstract

Pendahuluan : Stimulasi somatosensorik pada kaki adalah salah satu metode untuk meningkatkan keseimbangan. Dari penelitian terdahulu, stimulasi tersebut mampu meningkatkan keseimbangan dinamis pada pasien diabetes melitus. Sampai saat ini belum diteliti pengaruh stimulasi somatosensorik pada kaki terhadap perubahan keseimbangan dinamis pada lansia. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh stimulasi somatosensorik pada kaki dalam meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Metode: Penelitian quasy eksperimental, sampel 20 lansia usia 60-68 (63,9±2,1 tahun)dibagi secara acak 2 kelompok (kelompok 1/perlakuan dan kelompok 2/kontrol). Stimulasi somatosensorik diberikan pada kaki lansia selama 30 menit, setiap hari selama 6 hari. Pengukuran keseimbangan dinamis (dengan timed up and go test/TUG dalam satuan detik), dilakukan pada pra dan paska perlakuan. Uji statistik menggunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Hasil: Kelompok perlakuan, TUG berbeda bermakna p=0,02 (12,9±0,9 menjadi 11,1±1,3 detik), sedangkan kelompok kontrol, TUG tidak berbeda bermakna p=0,317 (12,4±1,5 menjadi 12,3±1,6 detik). Kesimpulan: Stimulasi somatosensorik pada kaki meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Stimulasi ini akan meningkatkan input taktil telapak kaki dan proprioseptif sendi-sendi kaki yang berdampak pada kewaspadaan gerak yang meningkat saat berjalan. Beberapa gerakan pada stimulasi ini dapat dilakukan secara mandiri oleh lansia dan beberapa gerakan harus dikerjakan oleh fisioterapis, sehingga pelaksanaan diluar penelitian harus menyesuaikan  
STUDI AKSESIBILITAS DAN KUALITAS APLIKASI KORTIKO.EDU PADA ORANG TUA DENGAN ANAK CEREBRAL PALSY DI KOMUNITAS HAPPY CP FAMILY SURABAYA Khabib Abdullah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus (2023): International Conference of Health Innovation and Technology (ICHIT)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.17861

Abstract

Objective: Cerebral palsy (CP) is a disorder of movement and function due to permanent damage to brain cells during growth and development. One of the interventions that can be given is to do exercise therapy by a physiotherapist. However, 20 parents with CP children in the happy CP family Surabaya community had difficulty getting access to physiotherapy services in Surabaya, so the kortiko.edu application was created to provide education in the form of exercise therapy videos for CP children for these parents. Until now, the level of ease of access, clarity of images and sound and clarity of narration in video applications has not been known.Methods: 20 parents in the happy CP family community who have limited access to physiotherapy services participated in this study. The research began by conducting video calls between parents and child physiotherapists to carry out virtual assessments and examinations. Then select a number of videos on the kortiko.edu application that are suitable for learning and imitating the movements. Then parents were asked to rate the quality of the application in terms of ease of access and audio-visual quality by filling out a questionnaire.Results: out of 20 respondents stated that 100% was easy to download the application, 90% was easy to use the application, 65% stated that the sound of the video was clear, 50% stated that the video image was clear, 35% stated that the video explanation was easy to understand, and 60% stated that the movements in the video were easy done. Some parents suggest increasing the duration of the video and making videos with real CP children as subjects.Conclusion: the kortiko.edu application is very easy to access and use, but the quality of the application needs to be improved in terms of video duration and involving CP children as video models.
STUDI DESKRIPTIF MOTORIK KASAR ANAK CEREBRAL PALSY : Descriptive Study of Gross Motor Ability in Children with Cerebral Palsy Khabib Abdullah; Al Um Aniswatun Khasanah; Khairunnisa
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1397

Abstract

Pendahuluan : Cerebral palsy merupakan permasalahan perkembangan otak pada masa tumbuh kembang. Kelainan ini akan mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik kasar. Motorik kasar adalah kemampuan anak untuk bergerak melawan gravitasi seperti posisi kelurusan kepada dan badan, gerakan berguling, duduk, merangkak hingga berdiri dan berjalan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan gerak motorik kasar anak cerebral palsy yang tergabung pada komunitas WA Grup cerebral palsy di beberapa kota di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Penelitian dilakukan di beberapa komunitas WA Grup di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara). Hasil: Dari 136 responden orang tua anak cerebral palsy, didapatkan data rerata usia anak CP adalah 5.4 tahun, jenis kelamin laki-laki (53%) dan perempuan (47%), tipe CP terbanyak adalah spastic quadriplegia (26%), 76% mengalami asimetri kepala dan badan, 43% belum bisa tengkurap-terlentang, 53% belum bisa duduk, 68% belum bisa merangkak, 65% belum bisa berdiri, 76% belum bisa berjalan. Kesimpulan: Sebagian besar anak pada penelitian ini mengalami CP tipe berat/quadriplegia dengan asimetri kepala sehingga mengakibatkan perkembangan motorik kasar tidak sesuai dengan fase dan usianya. Untuk langkah selanjutnya perlu diberikan edukasi fisioterapi berupa latihan orientasi tengah tubuh dan kepala, berguling, duduk, merangkak hingga berjalan untuk mengejar ketertinggalan motorik kasar pada subyek
TINGKAT PEMAHAMAN ORANG TUA ANAK CEREBRAL PALSY TERHADAP PETUNJUK TERAPI LATIHAN MANDIRI MENGGUNAKAN APLIKASI KORTIKO.EDU: Parents' Levels of Understanding of Self-Training Therapy Instructions Using the Kortiko.edu Application for Children with Cerebral Palsy Abdullah, Khabib; Zaidah, Lailatuz; Darajatun, Anik Muwarni; Swandari , Atik; Putri, Fadma; Romadona, Ichlasul Amalia
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 3 (2023): JIKep | Oktober 2023
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i5.1633

Abstract

Pendahuluan Orang tua anak CP harus diajarkan cara melakukan terapi latihan mandiri. Untuk itu, dibuatlah aplikasi Kortiko.edu. Belum diketahui seberapa tingkat pemahaman orang tua terhadap petunjuk terapi latihan mandiri pada aplikasi Kortiko.edu. Tujuan: untuk mengetahui tingkat pemahaman orang tua anak CP terhadap petunjuk terapi latihan pada aplikasi Kortiko.edu. Metode: penelitian deksriptif analitik pada 30 orangtua di komunitas Happy CP family Surabaya. 30 responden mengunduh aplikasi Kortiko.edu kemudian mempelajari setiap petunjuk latihan selama 2 pekan. Setelah itu, responden mengisi kuisioner tentang pemahaman terhadap petunjuk terapi latihan mandiri di aplikasi. Petunjuk terapi latihan berupa video-video: latihan meningkatkan kesehatan anak CP, latihan motorik kasar dan halus dan latihan oral motor. Hasil: 85% responden sangat paham tentang petunjuk terapi latihan untuk meningkatkan kesehatan anak CP, 82% sangat paham tentang petunjuk terapi latihan untuk motorik kasar, 88% sangat paham tentang petunjuk terapi latihan motorik halus dan 81% sangat paham tentang petunjuk terapi latihan oral motor. Secara rerata, 84% responden sangat paham terhadap petunjuk terapi latihan mandiri menggunakan aplikasi Kortiko.edu. Simpulan: petunjuk terapi latihan di aplikasi Kortiko.edu sangat mudah dipahami oleh responden pada penelitian ini
DEFORMITAS ANKLE PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI FORUM KELUARGA CEREBRAL PALSY (FKCP) LAMPUNG YANG TELAH MENDAPAT PELAYANAN FISIOTERAPI Khasanah, Al Um Aniswatun; Yuliana, Sri; Akbar, Bota Muhammad; Alhazmi, Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom; Abdullah, Khabib
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 1 No. 2 (2022): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.646 KB) | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i2.2420

Abstract

Deformitas ankle yang terjadi pada cerebral palsy dapat berbentuk Pes Planus, Pes Cavus, Pes Palnovagus, Talipes Calcaneuvalgus, Talipes Calcaneus, Talipes Valgus, Talipes Varus, Equino Varus. Deformitas umumnya dirasakan dan dievaluasi dalam perspektif biomekanik dalam program Fisioterapi. Disini Peneliti melakukan penelitian yang spesifik dengan mengambil sampel pada anak yang telah melakukan tindakan Fisioterapi di Klinik maupun RS yang lokasinya di Kota Metro. Dari data tersebut diperoleh. Pada tipe CP Spastik Quadriplegia berjumlah 9 (64,28%), CP Spastik diplegia berjumlah 4 (28,57%), dan CP berjumlah Athetoid 1 (7,14%), Untuk Riwayat Operasi berjumlah 1 (7,14%), tidak ada riwayat berjumlah 13 (92,85%), menggunakan AFO berjumlah 8(57,14%), tidak menggunakan AFO berjumlah 2 (14,28%), Kadang-kadang menggunakan AFO berjumlah 4 (28,57%). Banyaknya Jenis Deformitas Ankle Anak CP (N=14) Pada Kaki Kanan, Kaki Kiri, dan Keduanya. Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kiri 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Keduanya 6 (42,85%), Pada Deformitas Ankle Talipe Equinus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Calcaneus Kaki Kanan 1 (7,14%). Berdasarkan Klasifikasi tipe CP . Pada tipe CP Spastik Quadriplegia ada deformitas ankle Talipes Calcaneus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Valgus 6 (42,85%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Spastik Diplegia ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kiri, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Athetoid ada deformitas ankle Talipes Valgus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan. Kata Kunci: deformitas ankle, cerebral palsy, FKCP Lampung, pelayanan fisioterapi
Sosialisasi Penerapan Prinsip Ergonomi dalam Mencegah Cedera pada Atlet Bulu Tangkis Muda di Club PB Surya Naga Surabaya Putri, Fadma; Waritsu, Cakra; Romadhona, Nurul Faj'ri; Abdullah, Khabib; Siwi, Ken; Swandari, Atik; Afif, Fandy Achmad; Firmansyah, Rizal; Adristian, Ifnu
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): JIPPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.643

Abstract

Bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di Indonesia, baik di kalangan pemain profesional maupun masyarakat umum. Masalah cedera seringkali menjadi tantangan serius dalam proses pembinaan atlet muda. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko cedera adalah melalui penerapan prinsip ergonomi dalam olahraga, diharapkan dapat tercipta peningkatan pemahaman dan kesadaran para pelatih serta atlet muda mengenai pentingnya ergonomi dalam latihan dan pertandingan bulu tangkis. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman atlit dan pelatih dalam penerapan prinsip ergonomic dalam mencegah cedera pada atlet muda di Club PB Surya Naga Surabaya, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka tanpa terhambat oleh masalah kesehatan fisik. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini diawali dari, persiapan pengabdian, Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi, yang dilakukan di Club PB Surya Naga Surabaya. Program pengabdian ini terbukti membantu dalam mencegah cedera, meningkatkan performa, serta memberikan edukasi yang lebih baik mengenai pentingnya postur dan teknik yang benar, dengan penurunan angka cidera mencapai 50%. Evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini bermanfaat, namun perlu dilakukan pelatihan lanjutan dan monitoring berkelanjutan untuk memaksimalkan dampaknya.
Pendampingan Fisioterapi pada Komunitas Bulu Tangkis untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kebugaran Atlet Bulu Tangkis di PB. Suryanaga, Surabaya Romadhona, Nurul Faj'ri; Waritsu, Cakra; Putri, Fadma; Abdullah, Khabib; Siwi, Ken; Swandari, Atik; Ismanto, Syariifah Ai'isy; Ananda, Adevira Yoan
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): JIPPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.645

Abstract

Badminton atau bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh masyarakat. Tidak hanya pada remaja, tetapi anak – anak dan orangtua baik pria maupun wanita saat ini banyak melakukan olahraga bulu tangkis. Pada dasarnya olahraga bulu tangkis mudah untuk dilakukan, tidak hanya untuk olahraga prestasi akan tetapi olahraga bulu tangkis saat ini dapat dimanfaatkan dengan tujuan olahraga rekreasi. Masalah cedera masih menjadi tantangan tersendiri karena dapat mempengaruhi performa atlet. Pendampingan fisioterapi sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan performa atlet, kesehatan, kebugaran fisik dan mencegah cedera. Metode pengabdian masyarakat ini diawali dari tahap observasi, persiapan, pelaksaan yaitu dengan edukasi dan penatalaksanaan fisioterapi dan evaluasi yang dilakukan di PB Suryanaga, Surabaya. Stretching dan strengthening terbukti dalam mencegah cedera dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran atlet sehingga performa atlet meningkat. Dampak positif pendampingan dari fisioterapis, program latihan atlet dapat disesuaikan untuk memperkuat otot-otot yang rentan terhadap cedera dan meningkatkan efisiensi gerakan dalam bulu tangkis. Evaluasi pengabdian ini materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan komunitas bulu tangkis yaitu tentang stretching, strengthening dan juga pencegahan cedera yang dinilai sangat relevan. Untuk kedepannya perlu dilakukan monitoring dan pelatihan selanjutnya supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
Accessibility and Quality Study of Breathing Exercise Applications for Children with Cerebral Palsy (SETITI) Abdullah, Khabib; Selviyana Dwi Jelita; Fadma Putri
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol. 6 No. 1 (2025): Physiotherapy in Management and Prevention
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v6i1.7741

Abstract

Introduction: Cerebral palsy is a chronic condition of movement and posture disorders in children. Children with CP have the potential to experience decreased lung volume due to limited physical activity. So far, breathing exercises have been carried out using conventional media such as whistles, blowing out candles, and the like. A breathing exercise application was created using an Android device called SETITI (sebul tiup-tiup). This application aims to increase children's motivation with modern media, increase practicality in training children with CP to breathe deeply and monitor the results of blowing with numbers that appear on the device screen. The level of accessibility and quality of the application is not yet known so it needs to be researched. This research aims to determine the level of accessibility and quality of the SETITI application. Methods: 17 parents with CP children downloaded the app and tried it on their children. The child is asked to blow into the device's microphone and feedback will appear from the device screen in the form of a moving animation and the sound of applause if the child is successful. After that, parents fill out a questionnaire about the accessibility and quality of the application during use. Results: 100% of parents stated that this application was easy to access and easy to use, had good picture and sound quality, and motivated children to practice breathing. Conclusion: the SETITI breathing exercise application has very easy accessibility, is easy to use, and has good picture and sound quality. It is necessary to increase the choice of screen displays in the form of children's favorite cartoon characters.
Pelatihan senam postur bagi pekerja imigran Indonesia di PCIM Malaysia Khabib Abdullah; Atik Swandari; Nor Fadhilah Mochamad; Nur Mukarromah; Indah Nuraini
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra Vol 5 No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Nusa Putra & Persatuan Insinyur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/abdiputra.v5i1.341

Abstract

Warga Muhammadiyah di PCIM (Pimpinan cabang Malaysia) sebagian besar beranggotakan pekerja imigran dari Indonesia yang bekerja di sektor industri. Sebanyak 14 pekerja mengalami nyeri punggung bawah. Keluhan nyeri punggung bawah memang banyak dialami oleh masyarakat pekerja akibat duduk statis dalam waktu yang lama. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan latihan senam postur yang sudah teruji dalam menurunkan keluhan nyeri. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pada anggota PCIM tentang keluhan nyeri punggung bawah dan meningkatkan keterampilan mereka dalam melakukan senam postur untuk mencegah dan mengobati keluhan nyeri punggung bawah. Metode kegiatan adalah dengan penyuluhan dan mengajarkan keterampilan secara langsung. Hasil PKM ini adalah terjadi peningkatan pemahaman mitra terhadap patofisiologi nyeri punggung bawah sebesar 95% anggota, dan peningkatan keterampilan melakukan senam postur sebesar 80% anggota