cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsme@unisba.ac.id
Phone
+6282120524105
Journal Mail Official
bcsme@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Mining Engineering
ISSN : -     EISSN : 28282140     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsme.v2i2
Bandung Conference Series: Mining Engineering (BCSME) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Teknik Pertambangan dengan ruang lingkup Analisis sensitivitas Net Present Value (NPV), Anggaran Biaya Crushing Plant, API 5L Grade B, Belt Conveyor, BESR II, Crude Oil, Crushing plant, Dimensi Paritan, Discounted Cash Flow (DCF), Dump Truck, Economic SR, Efisiensi Kerja Cassiterite, Gas, Korosi, Hopper, Internal Rate of Return (IRR), Kapasitas Sump Jalan Angkut, Lifetime Biaya Produksi, Loosematerials, Payback Periode (PBP), Pemompaan, Peringkat Batubara, Pipa Baja Karbon, Crude Oil, Pipa Baja, Pipa Transportasi, Pit Design BWE, Productin Rate Index Crushing Plant, Produktivitas Debit Air, Rencana Reklamasi, Roller, Sisa Umur Pakai Pipa Baja Karbon, Sisa Umur Pakai Pipa Reflektan Vitrinit, Sisa Umur Pakai, Sistem Dewatering, Target Ban, KPH, TUR, Variable Crushing Plan. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 143 Documents
Analisis Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut pada Pemindahan Overburden Penambangan Batubara PT Duta Tambang Rekayasa di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara Adam Sutodrono; Zaenal; Sriyanti
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6615

Abstract

Abstract. The research method used is to make measurements first, such as available time, productive time, inhibition time, circulation time, bucket capacity, material weight, material volume. The measurement of cycle time is aimed at digging and loading equipment and conveyance pairs in one mining cycle. The data processing carried out is looking for production and efforts to increase production on overburden removal. Environmental conditions in the 2017-2021 timeframe have an average rainfall of 219.25 mm/year. The efficiency of the loading and digging equipment is 77.92%, while for the transportation equipment it is 80.40%. The circulation time obtained for the digging equipment is 26.87 seconds or 0.45 minutes, and for the transportation equipment it is 5.47 minutes. The Swell Factor obtained was 79.86%, and the Fill Factor was 85.05%. Production results of loading and unloading equipment amounted to 473,20 tons/hour, and transportation equipment amounted to 473,98 tons/hour. The compatibility value of the tool is 0.97. The production target was 558.60 tons/hour. From this target, the production of loading and hauling equipment had not been achieved, then the compiler made efforts to improve production. Abstrak. Metode penelitian yang dilakukan adalah melakukan pengukuran terlebih dahulu, seperti waktu tersedia, waktu produktif, waktu hambatan, waktu edar, kapasitas bucket, berat material, volume material. Pengukuran waktu edar ditujukan pada alat gali-muat serta pasangan alat angkut dalam satu siklus penambangan. Pengolahan data yang dilakukan adalah mencari produksi dan upaya peningkaan produksi pada pemindahan overburden. Kondisi lingkungan dalam rentang waktu 2017-2021 memiliki curah hujan rata-rata 219,25 mm/tahun. Efisiensi alat gali muat sebesar 77,95 %, sedangkan untuk alat angkut senilai 80,45 %. Waktu edar yang didapatkan pada alat gali muat sebesar 26,87 detik atau 0,45 menit, serta untuk alat angkut sebesar 5,47 menit. Swell Factor yang didapatkan sebesar 79,88 %, dan Fill Factor sebesar 85,05 %. Hasil Produksi alat gali muat sebesar 473,20 ton/jam, serta alat angkut sebesar 473,98 ton/jam. Nilai keserasian alat adalah 0,97. Target produksi adalah 558,60 ton/jam dari target tersebut produksi alat gali muat dan angkut belum tercapai, kemudian penyusun melakukan upaya perbaikan produksi.
Pengaruh Geometri Jalan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Penambangan Batubara PT Bima Nusa Internasional Site PT Kideco Jaya Agung di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur Bagas Ghozi Adiwiyuga; Dudi Nasrudin Usman; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6773

Abstract

Abstract. PT Bima Nusa Internasional is a contractor company engaged in the coal mining business which is located at the PT Kideco Jaya Agung site. Mining activities are carried out with an open pit mining system using a strip mining type. The use of diesel as a fuel has a significant effect on mining operational costs. There are several factors that can affect the use of fuel in mechanical devices, one of which is the road geometry. Therefore this research was conducted to increase the productivity of the dig-load and transport equipment with more efficient fuel consumption. Based on actual conditions in the field, there are still several road segments whose grade are not in accordance with the AASHTO standard is above 12%, so that the rimpull that must be overcome by the mechanical device is getting bigger, with the use of greater rimpull will make fuel consumption even greater which will have an impact on mining operational costs, so the company must evaluate the use of fuel in each work unit to reduce operational costs. Based on the results of observations and calculations in field observations, the actual production of conveyances equipment is 220,33 BCM/hour with an average fuel consumption conveyances equipment 14,82 liters/hour. The actual value of the fuel ratio in research activities for conveyances equipment means is 0,27 liters/BCM, and the fuel cost is Rp. 51.766.012 /month/tool. After conducting a study on road geometry, the production value increased to 257,64 BCM/hour/tool with a fuel ratio of 0,23 liter/BCM, and fuel cost to Rp. 44.273.822 /month/tool, so that after repairs decreased costs of Rp. 7.492.190 /month/tool. Improvements in road conditions greatly affect equipment production, fuel consumption, fuel ratio, and fuel cost so as to reduce operational costs in mining. Abstrak. PT Bima Nusa Internasional merupakan perusahaan kontraktor bergerak di bidang usaha pertambangan batubara yang berlokasi di site PT Kideco Jaya Agung. Penambangan dilakukan dengan Sistem Tambang Terbuka menggunakan jenis Strip Mining. Penggunaan solar sebagai bahan bakar memberikan pengaruh biaya operasional penambangan yang cukup besar. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan bahan bakar pada alat mekanis, diantaranya kondisi geometri jalan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas alat gali-muat dan angkut dengan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien. Berdasarkan keadaan aktual di lapangan masih terdapat beberapa segmen jalan yang kemiringannya tidak sesuai dengan standar AASHTO yaitu di atas 12%, sehingga Rimpull yang harus diatasi oleh alat mekanis tersebut semakin besar, dengan penggunaan rimpull yang besar akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi semakin besar yang akan berdampak pada biaya operasional penambangan, sehingga perusahaan harus mengevaluasi penggunaan bahan bakar di setiap unit kerja untuk menekan biaya operasional. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan pada kegiatan lapangan, produksi alat angkut aktual adalah 220,33 BCM/jam dengan rata-rata konsumsi bahan bakar alat 14,82 liter/jam. Nilai Fuel Ratio secara aktual pada kegiatan penelitian untuk alat angkut adalah 0,27 liter/BCM, serta Fuel Cost sebesar Rp. 51.766.012 /bulan/alat. Setelah dilakukan kajian pada geometri jalan, nilai produktivitas naik menjadi 257,64 BCM/jam dengan Fuel Ratio 0,23 liter/BCM, serta Fuel Cost menjadi Rp. 44.273.822 /bulan/alat, sehingga setelah perbaikan mengalami penurunan biaya sebesar Rp. 7.492.190 /bulan/alat. Perbaikan pada kondisi jalan berpengaruh terhadap produksi, konsumsi bahan bakar, Fuel Ratio, dan Fuel Cost sehingga dapat mengurangi biaya operasional pada penambangan.
Kajian Teknis dan Ekonomis dalam Merencanakan Penggantian Alat Angkut pada Pengupasan Overburden Penambangan Batubara PT Citra Mitra Sehati Site Job PT Cakra Bumi Pertiwi di Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu Fattah Aulia Rachman; Zaenal; Iswandaru
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6778

Abstract

Abstract. PT Citra Mitra Sehati is one of the companies engaged in mining using the Open Mining. The location of this company is in Ulok Kupai District, Notrh Bengkulu Regency, Bengkulu Province. Mining activities use 1 Dossan Dx 500 Excavator and 10 Dumptruck Tranporting Hino 700. The age of this mechanical tool has almost reached its service life and frequent breakdowns occur, resulting in decreased tool performance and greater operating costs. This of course affects the productivity and production which is decreasing. Therefore, it is necessary to plan to replace the tool or not. The purpose of this study is to determine the comparison of the production of old equipment and new equipment, and the economic comparison includes operating costs, ownership costs, Present Worth Cost and Production Unit Cost values. The research method is taking primary data and also secondary data. The primary data in this research are working time, excavator bucket material volume, circulation time, resistance time, in situ density testing, density loose testing, and haul road data. Secondary data in this study are equipment specifications, fuel prices, lubricating oil prices, filter prices, tool life, trade in value, depreciation, tax and insurance, inflation and interest rates. From the primary and secondary data, the results of the production value, operating costs, ownership costs, Present Worth Cost, and Production Unit Costs for old and new tools are obtained. Based on the results of technical and economic studies, the old transporting production with production of 761.776,63 BCM/year and new transporting production of 990.964,80 BCM/year. Based on the results of an economic study, the Present Worth Cost of the old equipment was IDR 9,132,362,361.05 and the new equipment was IDR 18,478,081,688.32. The cost of calculating the old transporting of the cost of Production Unit Cost IDR 2.997,06 /BCM and new transporting of IDR 2.071,84 BCM. Based on technical and economic studies for excavating and transporting equipment needs to be replaced because the productivity of new tools is greater and operating costs are more efficient than old tools, from the results of Unit Cost Production for excavating and transporting new tools is more efficient than old tools, as well as long-term investment if buying new tools. Abstrak. PT Citra Mitra Sehati merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dengan menggunakan Sistem Tambang Terbuka. Lokasi perusahaan ini terletak di Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Kegiatan penambangan mengunakan 1 alat gali-muat Excavator Dossan Dx 500 dan 10 alat angkut Dump Truck Hino 700. Umur alat mekanis ini hampir mencapai umur pemakaian dan sering terjadi kerusakan, sehingga mengalami penurunan kinerja alat dan biaya operasinya semakin besar. Hal ini tentunya mempengaruhi produktivitas dan produksinya yang semakin menurun. Oleh karena itu perlu merencanakan penggantian alat atau tidak. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan produksi alat lama dan alat baru, serta perbandingan secara ekonomis meliputi biaya operasi, biaya kepemilikan, nilai Present Worth Cost dan nilai Production Unit Cost. Data primer pada penelitian ini yaitu waktu kerja, volume material bucket excavator, waktu edar, waktu hambatan, pengujian density insitu, pengujian density loose, dan data jalan angkut. Data sekunder pada penelitian ini yaitu spesifikasi alat, harga bahan bakar, harga minyak pelumas, harga filter, umur alat, nilai trade in value, depresiasi, tax and insurance, inflasi, dan tingkat suku bunga. Dari data primer dan sekunder dihitung sehingga mendapatkan hasil nilai produksi, biaya operasi, biaya kepemilikan, Present Worth Cost dan Production Unit Cost untuk alat lama dan alat baru. Berdasarkan hasil kajian teknis dan ekonomis alat angkut lama produksi dengan produksi sebesar 761.776,63 BCM/tahun dan alat angkut baru produksi sebesar 990.964,80 BCM/tahun. Berdasarkan hasil kajian ekonomi didapatkan hasil Present Worth Cost alat lama Rp 9.132.362.361,05 dan alat baru sebesar Rp 18.478.081.688,32. Perhitungan biaya Production Unit Cost untuk alat angkut lama biaya Production Unit Cost Rp 2.998,03 /BCM dan alat angkut baru sebesar Rp 2.071,80 /BCM. Berdasarkan kajian teknis dan ekonomis untuk alat angkut lama perlu diganti karena produktivitas alat baru lebih besar dan biaya operasi lebih hemat dibandingkan alat lama, dari hasil Unit Cost Production untuk alat angkut baru lebih hemat dibandingkan alat lama, serta investasi jangka panjang jika membeli alat baru.
Monitoring Korosi Discharge Conveyor E pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan Rizal Andriansyah; Elfida Moralista; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6843

Abstract

Abstract. Conveyor is a mechanical conveyance used for the coal removal process. The conveyor structure is generally made of carbon steel which is prone to corrosion when reacting with the environment. The corrosion that occurs can lead to a reduction in the thickness of the conveyor structure. Therefore, monitoring and corrosion control are needed, so as to slow down the corrosion rate and reach the design life. The purpose of this research is to determine the type of corrosion that occurs, the corrosion control methods used, Corrosion rate, and Remaining service life.In this study using the research methodology of measuring the thickness reduction of the conveyor structure. The thickness measurement of the conveyance was carried out using the Ultrasonic Gauge TT130 tool on a 95-meter-long conveyor structure divided into 3 segments with 25 test points. The data obtained include nominal thickness, actual thickness, design life of 15 years and service life of 5 years, used to calculate Thickness Required, Corrosion rate, and Remaining service life. The environmental conditions of the study area in a period of 5 years from 2015 to 2019 had an average rainfall of 197.98 mm / year, an average air temperature of 26.91 °C, and an average humidity of 83.62%. Corrosion that occurs in the conveyor structure is evenly corrosion and the corrosion control method applied is a coating with a three-layer system, namely primer coating using Seaguard 5000, intermediate coating using Sherglass FF, and top coating using Aliphatic arcylic modified polyurethane. The corrosion rate that occurs in the conveyor structure ranges from 0.1880-0.3300 mm / year, so based on the relative corrosive resistance of steel is included in the "good" category. The service life of the conveyor structure is 9.43-11.35 years. Thus, 40% of the 25 test points are predicted to not be able to reach the design life, which is 15 years. Abstrak. Conveyor merupakan alat angkut mekanis yang digunakan untuk proses pemindahan batubara. Struktur conveyor pada umumnya berbahan dasar baja karbon yang rentan mengalami korosi apabila bereaksi dengan lingkungan. Korosi yang terjadi dapat menyebabkan pengurangan ketebalan pada struktur conveyor. Oleh karena itu diperlukan monitoring dan pengendalian korosi, sehingga dapat memperlambat laju korosi serta mencapai umur desain. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi, metode pengendalian korosi yang digunakan, Corrosion rate, dan Remaining service life.. Pada penelitian ini menggunakan metodologi penelitian pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor. Pengukuran ketebalan dilakukan menggunakan alat Ultrasonic Gauge TT130 pada struktur conveyor sepanjang 95 meter yang terbagi ke dalam 3 segmen dengan 25 test point. Data yang diperoleh meliputi tebal nominal, tebal aktual, umur desain 15 tahun dan umur pakai 5 tahun, data tersebut kemudian diolah untuk mengetahui Thickness Required, Corrosion rate, dan Remaining service life. Kondisi lingkungan daerah penelitian dalam kurun waktu 5 tahun yang terhitung sejak tahun 2015 sampai tahun 2019 memiliki curah hujan rata-rata sebesar 197,98 mm/tahun, temperatur udara rata-rata 26,91°C, dan kelembapan udara rata-rata 83,62%. Korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata dan metode pengendalian korosi yang diaplikasikan adalah coating dengan sistem three layer yaitu primer coating dengan menggunakan Seaguard 5000, intermediate coating menggunakan Sherglass FF, dan top coating dengan menggunakan Aliphatic arcylic modified polyurethane. Laju korosi yang terjadi pada struktur conveyor berkisar 0,1880-0,3300 mm/tahun, sehingga berdasarkan ketahanan korosif relatif baja termasuk ke dalam kategori “good”. Umur pakai struktur conveyor adalah 9,43-11,35 tahun. Dengan demikian terdapat 40% dari 25 test point yang diprediksi tidak dapat mencapai umur desain, yakni 15 tahun.
Remaining Service Life Discharge Conveyor F pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi La Ode Arlin; Elfida Moralista; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6849

Abstract

Abstract. A conveyor is a type of conveyance used to transport mineral materials such as coal. The conveyor's structure is made of carbon steel. However, the conveyor's quality may suffer from corrosion caused by direct contact with coal impurities and their environment. The average air temperature was 27.830C, the average rainfall was 235.34 mm, and the relative humidity was 88.48%. The purpose of this study is to determine the type of corrosion, corrosion control conditions, specifically the coating used, corrosion rate, and the conveyor's remaining service life. Methodology in this research is measuring the thickness reduction of conveyor structure to determine corrosion rate and remaining service life. This research was conducted on a conveyor structure consisting of 4 segments with 32 test points along 142 meters. The actual thickness measurement of the conveyor structure is carried out using Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. Corrosion control method applied to the conveyor structure is coating method. Coating used is a primer coating using Seaguard 5000, intermediate coating using Sherglass FF and top coating using Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane. Corrosion rate on conveyor structure is 0.1857 – 0.3357 mm/year and is included in good category based on the relative corrosion resistance of steel. Remaining service life of conveyor structure is 6.580 – 9.138 years and based on the design life, which is 15 years, there are 12 test points or 37.5% test points which are predicted to not reach the design life of conveyor structure. Abstrak. Conveyor merupakan salah satu alat angkut yang digunakan untuk memindahkan material bahan galian seperti batubara. Struktur conveyor yang digunakan berbahan dasar baja karbon. Namun demikian struktur conveyor dapat mengalami penurunan kualitas yang diakibatkan oleh korosi yang terjadi karena kontak langsung dengan pengotor batubara dan lingkungannya. pengamatan kondisi lingkungan meliputi temperatur udara rata-rata 27,830C, curah hujan rata-rata 235,34 mm dan kelembapan relatif 88,48%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis korosi, kondisi pengendalian korosi yaitu coating yang diaplikasikan, laju korosi, dan sisa umur pakai struktur conveyor. Metodologi dalam penelitian ini adalah pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor untuk mengetahui laju korosi dan sisa umur pakai. Penelitian ini dilakukan pada struktur conveyor yang terdiri dari 4 segmen dengan 32 test point sepanjang 142 meter. Pengukuran tebal aktual struktur conveyor dilakukan dengan menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor yaitu korosi merata. Metode pengendalian korosi yang diaplikasikan pada struktur conveyor yaitu metode coating three layer. Coating yang digunakan adalah primer coating menggunakan Seaguard 5000, intermediate coating menggunakan Sherglass FF dan top coating menggunakan Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane. Laju korosi pada struktur conveyor yaitu 0,1857 – 0,3357 mm/tahun dan termasuk ke dalam kategori good berdasarkan ketahanan korosi relatif baja. Sisa umur pakai struktur conveyor yaitu 6,580 – 9,138 tahun dan berdasarkan umur desainnya yaitu 15 tahun maka terdapat 12 test point atau 37,5% test point yang diprediksi tidak dapat mencapai umur desain struktur conveyor.
Rencana Kegiatan Reklamasi Tambang Andesit PT Gunung Bumi Perkasa, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Ilham Adi Prassetia; Noor Fauzi Isniarno; Sriyanti
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6923

Abstract

Abstract. In mining industry reclamation activities are very important, because ex-mining land can change the landscape of an area and change land use. Reclamation is an activity that aims to repair or arrange land used for mining activities so that it can function and be useful according to its designation.The purpose of this study is to know the technical plan for land management that will be carried out from reclamation activities, to know the technical revegetation plans to be carried out by reclamation activities, to know the technical plans for care and maintenance to be carried out by reclamation activities and to know the total costsThe planned land reclamation technical scheme scheme will be carried out from 2025-2028 with the area of ​​reclamation in accordance with the area of ​​the mining area being cleared. The total area to be reclaimed is 8.4 Ha. Land structuring activities will begin in 2025 to 2028 including leveling the land surface and spreading topsoil. Meanwhile, the tools used were the Hitachi ZX 210 Excavator, the Hino Super Ranger FF Dump Truck, and the ZKJT 656G Bulldozer. The revegetation technical plan begins in 2025 with a total area of ​​2.62 Ha, in 2026 with a total area of ​​2.42 Ha, in 2027 with a total of 2.065 Ha and 2028 with an area of ​​1.245 The plants used in revegetation activities are the main plants in the form of Sea sengon trees, insert plants in the form of palawijaya plantsMaintenance and maintenance technical plans are carried out in 2025 to 2028 after revegetation activities are carried out. The maintenance and care technical plan includes the activities of fertilizing, replanting, watering and administering medicines for plants or commonly known as plant insecticides. The total cost of this reclamation plan is Rp. Rp. 1,570,236,570.- Abstrak. Dalam industri pertambangan kegiatan reklamasi adalah hal yang sangat penting, karena lahan bekas penambangan dapat mengubah bentang alam suatu wilayah dan merubah tataguna lahan. Reklamasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau menata lahan bekas kegiatan penambangan agar dapat berfungsi dan berguna sesuai peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui rencana teknis penataan lahan yang akan dilakukan dari kegiatan reklamasi, mengetahui rencana teknis revegetasi yang akan dilakukan kegiatan reklamasi, mengetahui rencana teknis perawatan dan pemeliharaan yang akan dilakukan kegiatan reklamasi serta mengetahui total biaya Rencana skema teknis penataan lahan yang akan direklamasi dilakukan dari tahun 2025-2028 dengan luas area reklamasi sesuai dengan luas area penambangan yang dibuka. Luas total yang akan direklamasi 8,4 Ha. Kegiatan penataan lahan dimulai pada tahun 2025 hingga tahun 2028 meliputi kegiatan perataan permukaan lahan dan penebaran tanah pucuk. Sedangkan alat yang digunakan adalah Excavator Hitachi ZX 210 , Dump Truck Hino Super Ranger FF, dan Bulldozer ZKJT 656G. Rencana teknis revegetasi dimulai pada tahun 2025 dengan total luas 2,62 Ha, tahun 2026 dengan total luas 2,42 Ha, tahun 2027 dengan total 2,065 Ha.dan 2028 seluas 1,245 Tanaman yang digunakan pada kegiatan revegetasi yaitu tanaman pokok berupa Pohon sengon Laut, tanaman sisipan berupa tanaman palawijaya Rencana teknis pemeliharaan dan perawatan dilakukan pada tahun 2025 hingga tahun 2028 setelah dilakukannya kegiatan revegetasi. Rencana teknis pemeliharaan dan perawatan meliputi kegiatan pemupukan, penyulaman, penyiraman serta pemberian obat-obatan untuk tanaman atau yang biasa disebut dengan insektisida tanaman. Adapun total biaya rencana reklamasi ini adalah Rp. Rp. 1.570.236.570.-
Pengaruh Geometri Jalan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Pengupasan Overburden Tambang Batubara PT Hillconjaya Sakti Jobsite Sebuku Tanjung Coal Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan Tendi Fernando; Zaenal; Sriyanti
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6981

Abstract

Abstract. PT Hillconjaya Sakti was established in 1995 in Pulau Laut Tengah District, Kotabaru Regency, South Kalimantan Province. The company is engaged in mining contractors and civil works. Overburden loading activities use Liebherr 9200 with actual production of 721.43 BCM/hour while production target of 800 BCM/hour, transportation using Komatsu HD 785 with 720.56 BCM/hour while production target of 800 BCM/hour, and actual fuel ratio of 0.28 liters/BCM while the fuel ratio target is 0.20 liters/BCM, because it has not reached the fuel ratio target company, it is necessary to conduct an analysis of the effect of fuel consumption. One of the factors that affect fuel consumption is the condition of the road geometry. For this reason, it is necessary to carry out an analysis to increase the production of transportation equipment with appropriate fuel consumption. The purpose of this study is to determine the condition of road geometry, production of mechanical devices, average fuel consumption, and fuel ratio value. Road geometry analysis is guided by the theory of AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) by observing the width of the road in straight conditions, the width of the road in bend conditions, and the slope of the road, which is 12%, in addition to the required data on fuel consumption, distribution time, obstacle time, filling factor, and development factors. These results will get the travel time and speed needed to be compared with fuel consumption, so companies must analyze the effect of road geometry on fuel consumption to improve production results so that the fuel ratio target can be achieved. The geometry of the road in the study area such as the road width in the straight conditions of segments A-B, C-D, D-E, E-F, F-G, and I-J while the road width in the bend conditions of segments A-B, D-E, F-G, H-I, J-K, and M-N, the slope of the road in the F-G segment is 14.22% still not in accordance with AASHTO standards so it is necessary to make improvements. The production of transportation equipment repairs amounted to 980.48 BCM/hour, so that the production target was achieved. The average fuel consumption of the loading device is 51.2 liters/hour. The fuel ratio value after repair was obtained at 0.20 liters/BCM. Abstrak. PT Hillconjaya Sakti didirikan pada tahun 1995 di Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor pertambangan dan pekerjaan sipil. Kegiatan pemuatan overburden mengunakan Liebherr 9200 dengan produksi aktual sebesar 721,43 BCM/jam sedangkan target produksi sebesar 800 BCM/jam, pengangkutan menggunakan Komatsu HD 785 dengan sebesar 720,56 BCM/jam sedangkan target produksi sebesar 800 BCM/jam, dan fuel ratio aktual 0,28 liter/BCM sedangkan target fuel ratio sebesar 0,20 liter/BCM, karena belum mencapai target fuel ratio perusahaan, maka perlu dilakukanya analisis terhadap pengaruh konsumsi bahan bakar. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar yaitu kondisi geometri jalan. Untuk itu perlu dilakukannya analisis untuk meningkatkan produksi alat pengangkutan dengan konsumsi bahan bakar yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kondisi geometri jalan, produksi alat mekanis, rata-rata konsumsi bahan bakar, dan nilai fuel ratio. Analisis geometri jalan berpedoman pada teori AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) dengan mengamati lebar jalan pada kondisi lurus, lebar jalan pada kondisi tikungan, dan kemiringan jalan yaitu sebesar 12%, selain itu diperlukan data konsumsi bahan bakar, waktu edar, waktu hambatan, faktor pengisian, dan faktor pengembangan. Hasil tersebut akan mendapatkan waktu tempuh dan kecepatan yang dibutuhkan untuk dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar, sehingga perusahan harus menganalisis pengaruh geometri jalan terhadap konsumsi bahan bakar untuk memperbaiki hasil produksi agar target fuel ratio dapat tercapai. Geometri jalan pada daerah penelitian seperti pada lebar jalan pada kondisi lurus segmen A-B, C-D, D-E, E-F, F-G, dan I-J sedangkan lebar jalan pada kondisi tikungan segmen A-B, D-E, F-G, H-I, J-K, dan M-N, kemiringan jalan pada segmen F-G yaitu 14,22% masih belum sesuai dengan standar AASHTO sehingga perlu dilakukanya perbaikan. Produksi perbaikan alat pengangkutan sebesar 980,48 BCM/jam, sehingga target produksi tercapai. Rata-rata konsumsi bahan bakar alat pemuatan yaitu sebesar yaitu sebesar 51,2 liter/jam. Nilai fuel ratio setelah perbaikan didapatkan sebesar 0,20 liter/BCM.
Aplikasi Penginderaan Jauh (Remote Sensing) untuk Identifikasi Zona Potensi Keberadaan Emas Epitermal PT DEF di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Deden Manzil Franandy; Noor Fauzi Isniarno; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.7006

Abstract

Abstract. The development of today's technology has increased, for example information technology in exploration activities. One of them is the Remote Sensing method, where this method is included in indirect exploration. Remote sensing is useful in identifying potential zones of mineral deposits by means of data interpretation. Hydrothermal alteration is a process of mineralogy, chemical and textural changes that occur in rocks caused by the interaction of hot fluids with the rocks they pass through. The alteration process is a form of metasomatism, namely the exchange of chemical components between fluids and rock walls. Although the interaction of hot fluids with assistance is an interrelated factor, temperature and fluid chemistry are probably the most influential factors in the hydrothermal alteration process. Hydrothermal alteration in epithermal systems does not depend much on wall rock composition, but is controlled more by rock gradient, temperature and fluid composition. Based on the interpretation of Landsat 8 imagery, hydrothermal alteration minerals are known for their light orange appearance. If the potential alteration areas are digitized and then combined with a lineament pattern, it will show that the distribution of lattered rocks tends to follow the lineament pattern, but some are out of lineament. Most of the alteration area is in alignment with the northwestern direction of the research area. The alteration zone is a zone associated with epithermal gold mineralization. Based on the mapping of the potential for gold mineralization that has been carried out using the lithology, structure, and alteration approaches, the results of the overlay or merger show that the area with the potential for gold mineralization is in the Northwest of the study area, with a total area of ​​distribution of potential mineralization, namely 57.92 ha. Abstrak. Perkembangan zaman sekarang teknologi mengalami peningkatan, contohnya teknologi informasi dalam kegiatan eksplorasi. Salah satunya teknologi metode Penginderaan Jauh (Remote Sensing), dimana metode ini termasuk ke dalam eksplorasi tak langsung. Penginderaan Jauh berguna dalam mengidentifikasi zona potensi endapan bahan galian dengan cara interpretasi data. Alterasi hidrotermal adalah suatu proses perubahan mineralogi, kimiawi dan tekstur yang terjadi pada batuan yang disebabkan oleh interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya. Proses alterasi merupakan suatu bentuk metasomatisme, yaitu pertukaran komponen kimiawi antara cairan-cairan dengan batuan dinding. Walaupun interaksi fluida panas dengan bantuan merupakan faktor yang saling terkait, tetapi temperatur dan kimia fluida kemungkinan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses alterasi hidrotermal. Alterasi hidrotermal pada sistem epitermal tidak banyak bergantung pada komposisi batuan dinding, akan tetapi lebih dikontrol oleh kelulusan batuan, temperatur dan komposisi fluida. Berdasarkan hasil interpretasi Citra Landsat 8, mineral alterasi hidrotermal dikenal dengan kenampakan warna oranye muda. Apabila daerah potensi alterasi didigitasi dan kemudian digabungkan dengan pola kelurusan, maka akan menunjukkan sebaran batuan yang terlatrerasi cenderung mengikuti pola kelurusannya, tetapi ada juga yang berada di luar kelurusan. Sebagian besar daerah alterasi berada pada kelurusan dengan arah Barat Laut daerah penelitian. Zona alterasi tersebut merupakan zona yang berkaitan dengan pemineralan emas epitermal. Berdasarkan pemetaan potensi mineralisasi emas yang telah dilakukan terhadap pendekatan litologi, struktur, dan alterasi, maka dari hasil overlay atau penggabungan menunjukkan daerah yang berpotensi terdapat pemineralan emas berada pada Barat Laut daerah penelitian, dengan total luas dari sebaran potensi mineralisasi yaitu 57,92 ha.
Evaluasi Teknis dan Ekonomis dalam Merencanakan Penggantian Alat Angkut pada Pengupasan Overburden di PT Citra Mitra Sehati Site Job PT Bama Ketahun Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu Dandi Leroy Tandri; Iswandaru; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.7010

Abstract

Abstract. In its production activities, PT Citra Mitra Sehati uses 1 unit of Doosan Dx 500 diggers which have been used for production for 2 years, and 5 units of the new ADT Volvo A40E hauling equipment which has been in operation for 8 years. The condition of mechanical devices that are classified as old and unfit for operation because they often break down and require special maintenance and the greater the operating costs of the equipment, of course affects productivity and production which will decrease. Therefore, so that the mining activities carried out are not disturbed due to equipment problems that are often damaged, it is necessary to replace the equipment. In planning the replacement of mechanical devices, it is necessary to carry out technical and economic studies. For technical studies, it includes studies on the production of equipment, as well as for economic studies, it includes operating costs, ownership costs, Present Worth Cost values and Production Unit Cost values. The purpose of this study was to determine the comparison of the production of old equipment and new equipment, and economic comparisons including operating costs, ownership costs, Present Worth Cost and Production Unit Cost values. The research method used in this research includes the collection of primary data and secondary data. The primary data in this study are working time, volume of excavator bucket material, circulation time, holding time, in-situ density testing, density loose testing, and haul road data. Secondary data in this study are equipment specifications, fuel prices, lubricating oil prices, filter prices, tool life, trade in value, depreciation, tax and insurance, inflation, and interest rates. From primary and secondary data, it is calculated so as to get the results of production values, operating costs, ownership costs, Present Worth Cost and Production Unit Cost for old equipment and new equipment. From the results of a technical study conducted, the old conveyance has a work efficiency of 82.09% with a production of 916.135,48BCM/year, while the new conveyance has a work efficiency of 85.53% with a production of 1,131,547.20 BCM/year. The results of the economic study showed that the operating costs of the old transportation equipment were IDR 3,241,306,604.79/year, and the operating costs for new transportation equipment were IDR 2,537,653,411.82 / year. In addition, the results of the calculation of the Production Unit Cost of the old transportation equipment were Rp. 7.365,17/BCM while for the new transportation equipment, it was Rp. Rp 2.725,38/BCM. Based on the results of the technical and economic studies, the digging and loading equipment needs to be replaced because the productivity of the new equipment is higher and has lower operating costs than the old equipment. From the calculation of the Unit Cost Production, it is known that the new digging-loading and hauling equipment is more economical than the old equipment, and has a better long-term investment. Abstrak. PT Citra Mitra Sehati dalam kegiatan produksinya, menggunakan alat gali-muat Doosan Dx 500 sebanyak 1 unit yang telah digunakan untuk produksi selama 2 tahun, dan 5 unit alat angkut ADT Volvo A40E baru yang sudah beroperasi selama 8 tahun. Kondisi dari alat mekanis yang sudah tergolong tua dan tidak layak beroperasi karena sering terjadi kerusakan dan membutuhkan perawatan yang khusus serta biaya operasi alat semakin besar, tentunya mempengaruhi produktivitas dan produksi yang akan semakin menurun. Oleh karena itu agar kegiatan penambangan yang dilakukan tidak terganggu karena masalah alat yang sering mengalami kerusakan maka perlu dilakukan penggantian alat. Dalam merencanakan penggantian alat mekanis maka perlu dilakukan kajian secara teknis dan ekonomis. Untuk kajian teknis meliputi kajian produksi alat, serta untuk kajian ekonomi meliputi biaya operasi, biaya kepemilikan, nilai Present Worth Cost serta nilai Production Unit Cost. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan produksi alat lama dan alat baru, dan perbandingan secara ekonomis meliputi biaya operasi, biaya kepemilikan, nilai Present Worth Cost dan nilai Production Unit Cost. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini yaitu waktu kerja, volume material bucket excavator, waktu edar, waktu hambatan, pengujian density insitu, pengujian density loose, dan data jalan angkut. Data sekunder pada penelitian ini yaitu spesifikasi alat, harga bahan bakar, harga minyak pelumas, harga filter, umur alat, nilai trade in value, depresiasi, tax and insurance, inflasi, dan tingkat suku bunga. Dari data primer dan sekunder dihitung sehingga mendapatkan hasil nilai produksi, biaya operasi, biaya kepemilikan, Present Worth Cost dan Production Unit Cost untuk alat lama dan alat baru. Dari hasil kajian teknis yang dilakukan, alat angkut lama mempunyai efisiensi kerja 82,09% dengan produksi sebesar 916.135,48 BCM/tahun, sedangkan untuk alat angkut baru mempunyai efisiensi kerja 85,53% dengan produksi sebesar 1.131.547,20 BCM/tahun. Hasil kajian ekonomi didapatkan biaya operasi alat angkut lama sebesar Rp 3.241.306.604,79 /tahun, dan untuk biaya operasi alat angkut baru adalah sebesar Rp 2.537.653.411,82 /tahun. Selain itu didapatkan juga hasil perhitungan Production Unit Cost alat angkut lama yaitu sebesar Rp 7.365,17/BCM BCM sedangkan untuk alat angkut baru yaitu sebesar Rp 2.725,38/BCM. Berdasarkan hasil kajian teknis dan ekonomis tersebut, maka alat gali-muat dan alat angkut perlu diganti karena produktivitas alat baru lebih besar dan memiliki biaya operasi lebih hemat dibandingkan alat lama. Dari hasil perhitungan Unit Cost Production diketahui alat gali-muat dan angkut baru lebih hemat dibandingkan alat lama, serta memiliki investasi jangka panjang yang lebih baik.
Kajian Ekonomis pada Penambangan Pasir CV Barokah Laksana Jaya di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat Muhammad Daffa Naufaldy; Zaenal; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.7014

Abstract

Abstract. CV Barokah Laksana Jaya is a company engaged in the sandstone mining sector which is located in Leles District, Garut Regency, West Java Province. This research was conducted because the company needed an economic analysis study to obtain profit value and economic feasibility, so that it could proceed to the feasibility study stage and obtain a Production Operation Mining Business Permit. Economic analysis in this study is used to obtain the value of investment capital and production costs, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) and sensitivity analysis. Economic studies are expected to be able to see the feasibility of an investment that can be used in the form of net profit in the future NPV, IRR, PBP. The data collection technique used uses primary data and secondary data which are then processed using the Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) method to obtain NPV, IRR and PBP values. The economic study will be compared with the economic feasibility to get the final result in the form of the economic feasibility of the company. After obtaining the economic feasibility results, a sensitivity analysis is carried out based on the increase in production costs and the decrease in selling prices. The research results were obtained based on the economic studies studied, namely obtaining an NPV of IDR 4,785,181,088 and obtaining a minimum IRR value of 10.35% through the calculation of the Weighted Average Cost of Capital (WACC) and a maximum IRR value of 27.30%. The time to get a return on capital or PBP value is 4.42 years or 4 years and 3 months. Sensitivity analysis was carried out by looking at the parameters of increasing production costs and decreasing selling prices. The results of the sensitivity analysis showed that the maximum increase in production costs was 16%, so the company would suffer a loss. Meanwhile, a decrease in the selling price of 6% will make the company suffer a loss. The results of the comparison of the sensitivity analysis show that the selling price value factor has decreased, which will have a large effect on the profits obtained compared to the increased production costs. Abstrak. CV Barokah Laksana Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan batupasir yang terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dikarenakan perusahaan tersebut memerlukan kajian analisis ekonomi untuk mendapatkan nilai keuntungan dan kelayakan ekonomi, sehingga dapat melanjutkan ke tahap studi kelayakan dan mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi. Analisis ekonomi pada penelitian ini digunakan untuk mendapatkan nilai modal investasi dan biaya produksi, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) dan analisis sensitivitas. Kajian ekonomi diharapkan mampu melihat kelayakan investasi yang dapat digunakan dalam bentuk keuntungan bersih di masa yang akan datang dalam bentuk NPV, IRR, serta PBP. Teknik pengambilan data yang digunakan menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian diolah dengan metode Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) untuk mendapatkan nilai NPV, IRR dan PBP. Kajian ekonomi tersebut akan dikomparasikan dengan kelayakan ekonomi untuk mendapatkan hasil akhir berupa kelayakan ekonomi tambang pada perusahaan tersebut. Setelah mendapatkan hasil kelayakan ekonomi kemudian melakukan analisis sensitivitas berdasarkan kenaikan biaya produksi serta penurunan harga jual. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan kajian ekonomi yang diteliti yaitu didapakan NPV sebesar Rp 4.785.181.088,- serta mendapatkan nilai IRR minimum sebesar 10,35% melalui perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) serta nilai IRR maksimum sebesar 27,30%. Waktu untuk mendapatkan pengembalian modal atau nilai PBP selama 4,42 tahun atau 4 tahun 3 bulan. Analisis sensitivitas dilakukan dengan melihat parameter kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual. Hasil analisis sensitivitas didapatkan kenaikan biaya produksi maksimum yaitu sebesar 16%, maka perusahaan akan mendapatkan kerugian. Sedangkan penurunan harga jual sebesar 6%, akan membuat perusahaan mendapatkan kerugian. Hasil perbandingan Analisis sensitivitas didapatkan faktor nilai harga penjualan mengalami penurunan akan berpengaruh besar terhadap keuntungan yang didapatkan dibandingkan dengan biaya produksi yang meningkat.

Page 11 of 15 | Total Record : 143