cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsme@unisba.ac.id
Phone
+6282120524105
Journal Mail Official
bcsme@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Mining Engineering
ISSN : -     EISSN : 28282140     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsme.v2i2
Bandung Conference Series: Mining Engineering (BCSME) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Teknik Pertambangan dengan ruang lingkup Analisis sensitivitas Net Present Value (NPV), Anggaran Biaya Crushing Plant, API 5L Grade B, Belt Conveyor, BESR II, Crude Oil, Crushing plant, Dimensi Paritan, Discounted Cash Flow (DCF), Dump Truck, Economic SR, Efisiensi Kerja Cassiterite, Gas, Korosi, Hopper, Internal Rate of Return (IRR), Kapasitas Sump Jalan Angkut, Lifetime Biaya Produksi, Loosematerials, Payback Periode (PBP), Pemompaan, Peringkat Batubara, Pipa Baja Karbon, Crude Oil, Pipa Baja, Pipa Transportasi, Pit Design BWE, Productin Rate Index Crushing Plant, Produktivitas Debit Air, Rencana Reklamasi, Roller, Sisa Umur Pakai Pipa Baja Karbon, Sisa Umur Pakai Pipa Reflektan Vitrinit, Sisa Umur Pakai, Sistem Dewatering, Target Ban, KPH, TUR, Variable Crushing Plan. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 143 Documents
Remaining Service Life Discharge Conveyor E pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Muhammad Fu'ad; Elfida Moralista; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5652

Abstract

Abstract. The Conveyor is a tool to move material from one place to another efficiently. Conveyor structures are made of steel that is subject to corrosion caused by certain conditions such as environmental conditions. Corrosion can cause thickness reduction and reduce the remaining life of the Conveyor structure. In this study, the Conveyor structure consists of 3 segments with a total of 27 Test points along 114 meters. This study aims to determine the type of corrosion, corrosion control, Corrosion Rate, and Remaining Service Life of the Conveyor structure. The research methodology used is to measure the thickness reduction on the Conveyor structure with the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. This research area has environmental conditions, namely air temperature around 26,7OC – 28,4OC, rainfall around 56,50 mm – 482,80 mm, and the highest relative humidity is 89,3%. The type of corrosion that occurs in the Conveyor structure is uniform corrosion. The corrosion control method uses a Coating method with a Thre layer system. The Coating method for Primer Coating uses Seaguard 5000, Intermediate Coating uses Sherglass FF, and Top Coating uses aliphatic acrylic modified polyurethane. Conveyor structure Corrosion Rate ranges from 0,19 - 0,34 mm/year and based on the relative corrosion resistance of steel is included in the good category. The service life of the Conveyor structure is 7 years and the Remaining Service Life is between 6,41 – 8,89 years. So that there are 48% of Test points that are not reach the design life of 15 years. Keywords: Conveyor Structure, Carbon Steel, Coating, Corrosion Rate, Remaining Service Life Abstrak. Conveyor merupakan alat untuk memindahkan suatu material dari satu tempat ke tempat lainnya secara efisien. Struktur Conveyor terbuat dari bahan baja yang rawan mengalami korosi yang disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar. Korosi dapat menyebabkan pengurangan ketebalan dan mengurangi sisa umur pakai struktur Conveyor, sehingga diperlukan adanya kegiatan pengecekan secara berkala terhadap korosi agar dapat mencegah terjadinya korosi. Penelitian ini dilakukan pada struktur Conveyor yang terdiri dari 3 segmen dengan jumlah 27 Test point sepanjang 114 meter. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis korosi, Pengendalian korosi, laju korosi dan sisa umur pakai pada struktur Conveyor. Metodologi dalam penelitian adalah pengukuran pengurangan ketebalan pada struktur Conveyor dengan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Daerah penelitian memiliki kondisi lingkungan yaitu temperatur udara sekitar 26,7OC – 28,4OC, curah hujan sekitar 56,50 mm – 482,80 mm, dan kelembaban relatif dengan nilai tertinggi yaitu 89,3%. Jenis korosi yang terjadi pada struktur Conveyor adalah korosi merata. Metode pengendalian korosi menggunakan metode Coating dengan sistem Three layers. Metode Coating untuk Primer Coating menggunakan Seaguard 5000, Intermediate Coating menggunakan Sherglass FF, dan Top Coating menggunakan aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi struktur Conveyor berkisar antara 0,19 - 0,34 mm/tahun dan berdasarkan ketahanan korosi relatif baja termasuk ke dalam kategori good. Umur pakai struktur Conveyor 7 tahun dan sisa umur pakai berkisar antara 6,41 – 8,89 tahun. Sehingga terdapat 48,15% Test point yang tidak mencapai umur desain yaitu 15 tahun. Kata Kunci: Struktur Conveyor, Laju Korosi, Sisa Umur Pakai
Monitoring Korosi Discharge Conveyor E pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi Aristu Eka Adrian; Elfida Moralista; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5692

Abstract

Abstract. Conveyors structure made from carbon steel are susceptible to corrosion which will reduce the quality of the material. The corrosion that occurs will affect the Remaining Service Life on the conveyor structure. Therefore, the purpose of this research is to determine the type of corrosion, corrosion control that is applied to the conveyor structure, the value of Corrosion Rate and Remaining Service Life.The measurement methodology for the 142 meter long conveyor structure consisting of 4 segments with 32 test points was carried out based on the thickness reduction method. Measurement of the actual thickness of the conveyor structure was carried out using an Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. In this study, observations of environmental conditions in 2016-2020 showed that the average air temperature data was 25.34oC, average rainfall was 209.97 mm/year and 86.92% relative humidity. The type of corrosion that occurs on the conveyor structure is uniform corrosion. The corrosion control method applied to the conveyor structure is the coating method with a three-layer system using Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and Aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. Based on data on reducing the thickness of the conveyor structure with values ranging from 1.31-2.35 mm, a Corrosion Rate is obtained with a value of 0.1871-0.3357 mm/year, based on the table of relative corrosion resistance of steel this value is included in the good category. The service life of the conveyor structure is 7 years with a Remaining Service Life value ranging from 6.58-9.01 years. Therefore there are 14 or 43.75% of the 32 test points which are predicted not to reach the design life of 15 years. Abstrak. Struktur Conveyor berbahan dasar baja karbon rentan mengalami terjadinya korosi yang akan mengurangi kualitas material.. Korosi yang terjadi akan berpengaruh terhadap Remaining Service Life pada struktur conveyor. Maka dari itu tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui jenis korosi, pengendalian korosi yang diaplikasikan pada struktur conveyor, nilai Corrosion Rate dan Remaining Service Life. Metodologi pengukuran pada struktur conveyor sepanjang 142 meter yang terdiri dari 4 segmen dengan 32 test point dilakukan berdasarkan metode pengurangan ketebalan. Pengukuran tebal aktual struktur conveyor dilakukan dengan menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Pada penelitian ini, pengamatan kondisi lingkungan pada tahun 2016-2020 menunjukan bahwa data temperatur udara rata-rata 25,34oC, curah hujan rata-rata 209,97 mm/tahun dan kelembapan relatif 86,92%. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor yaitu korosi merata. Metode pengendalian korosi yang diaplikasikan pada struktur conveyor yaitu metode coating dengan sistem three layer system menggunakan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating Aliphatic acrylic modified polyurethane. Berdasarkan data pengurangan ketebalan struktur conveyor dengan nilai berkisar antara 1,31-2,35 mm, didapatkan Corrosion Rate dengan nilai 0,1871-0,3357 mm/tahun, berdasarkan tabel ketahanan korosi relatif baja nilai tersebut termasuk ke dalam kategori good. Umur pakai struktur conveyor 7 tahun dengan nilai Remaining Service Life berkisar antara 6,58-9,01 tahun. Oleh karena itu terdapat 14 atau 43,75% dari 32 test point diprediksi tidak dapat mencapai umur desainnya yaitu 15 tahun.
Studi Pendahuluan Pengaruh Fly Ash pada Netralisasi Air Asam Tambang di Penambangan Batubara PT XYZ, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur Gumilar Rayana; Sri Widayati; Solihin
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5693

Abstract

Abstract. Acid mine drainage can affect water quality in the area which requires an authority to improve water quality in mining areas. So that the neutralization of acid mine drainage must be carried out, one of which is using fly ash. Fly Ash has alkaline properties with a pH value between 4.5 to 12. The pH value of fly ash is determined by the sulfur content of the coal parent material. Therefore fly ash can increase the pH value of acid mine water. The research method used in this study is the active method by mixing fly ash into the water in the settling pond which has a pH value of less than 7, it aims to neutralize the pH value in the settling pond. From the previous testing, it was found that the effect of fly ash on neutralizing acid mine drainage required a fly ash dose of 60 gr/L with a pH value of 7.57, then a linear regression calculation was performed to determine the optimal value of 58.35 gr/L for a pH value of 7. Then The dose was neutralized to acid mine drainage which has a pH value of less than 7, so that a dose value was obtained within 31 days of 632.21 gr/L or 381.532 kg/month. In addition to the effect of fly ash on the pH value, a calculation of the effect of fly ash with the same dose of neutralizing the pH value on the decrease in Fe and Mn levels was also carried out. The effect of decreasing the previous Fe content with an average value of 7.33 mg/L becomes 5.57 mg/L, and the effect of the previous Mn content with an average value of 4.32 mg/L becomes 3.56 mg/L Abstrak. Air asam tambang dapat mempengaruhi kualitas air di daerah tersebut yang membutuhkan suatu kewenangan untuk dapat memperbaiki kualitas air di daerah pertambangan. Sehingga kegiatan penetralan air asam tambang harus dilakukan salah satunya menggunakan Fly ash. Fly Ash memiliki sifat alkalin yang memiliki nilai pH antara 4,5 sampai 12. Nilai pH yang dimiliki fly ash ditentukan oleh kandungan sulfur bahan induk batubara. Oleh karena itu fly ash dapat menaikan nilai pH air asam tambang. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan fly ash terhadap proses penetralan air asam tambang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode aktif dengan cara mencampurkan fly ash ke dalam air di kolam pengendapan yang memiliki nilai pH kurang dari 7, hal tersebut bertujuan untuk dapat menetralkan nilai pH di kolam pengendapan Dari pengujian yang dilakukan bahwasannya pengaruh fly ash terhadap penetralan air asam tambang dibutuhkan dosis fly ash sebesar 60 gr/L dengan nilai pH sebesar 7.57, lalu dilakukan perhitungan linier regresi untuk mengetahui nilai optimal sebesar 58.35 gr/L untuk nilai pH 7. Kemudian dosis tersebut dilakukan penetralan terhadap air asam tambang yang memiliki nilai pH kurang dari 7, sehingga didapatkan nilai dosis dalam waktu 31 hari sebesar 632.21 gr/L atau 381.532 kg/bulan. Selain pengaruh fly ash terhadap nilai pH, juga dilakukan perhitungan pengaruh fly ash dengan dosis yang sama dengan penetralan nilai pH terhadap penurunan kadar Fe dan kadar Mn. Pengaruh penurunan kadar Fe yang sebelumnya dengan nilai rata – rata 7.33 mg/L menjadi 5.56 mg/L, dan pengaruh kadar Mn yang sebelumnya dengan nilai rata – rata 4.32 mg/L menjadi 3.56 mg/L
Analisis Kebutuhan Kapur Tohor dalam Menetralkan Air Asam Tambang di PT ABC Kalimantan Timur Wahyu Guntoro; Sri Widayati; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5713

Abstract

Abstract. Based on the Decree of the Minister of Environment and Forestry No. 5 of 2022 concerning Wastewater Treatment for Mining Businesses or Activities related to acid mine water treatment, the water must be handled so that the water quality becomes neutral and meets the specified quality standards. The research was conducted by taking some data in the form of quality and discharge of acid mine drainage to be tested in the laboratory in order to obtain the values ​​of pH, TSS, and chemical elements. Analysis of the calculation of the molarity of acid mine drainage and neutralizing agent (quicklime) was carried out to determine the mixing dose, which aims to neutralize acid mine water properly. Analysis results show that the actual neutralization of acid mine drainage requires 0.148 g/liter with an average daily requirement of 10.710,3535 gr or 16,551 kg. The most appropriate treatment is carried out with an active curative approach by direct sprinkling quicklime into the inlet channel so that it can be mixed more evenly when it enters the settling pond. Abstrak. Berdasarkan kepada Keputusan Menteri Lingungan Hidup dan Kehutanan No 5 Tahun 2022 tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan dengan yang berkaitan dengan pengolahan air asam tambang, maka air tersebut harus dilakukan penanganan agar kualitas air menjadi netral dan memenuhi baku mutu yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan beberapa data berupa kualitas dan debit air asam tambang untuk diuji laboratorium agar mendapatkan nilai pH, TSS, dan unsur kimiawi. Analisis perhitungan molaritas air asam tambang dan agen penetral (kapur tohor) dilakukan untuk mengetahui dosis pencampuran, yang bertujuan agar air asam tambang dapat dinetralkan dengan tepat. Hasil analisis menunjukan bahwa penetralan air asam tambang secara aktual membutuhkan 0,148 gr/liter dengan kebutuhan rata- rata perhari sebesar 169.551,242 gr atau 169,551 kg. Penanggulangan paling tepat dilakukan dengan pendekatan kuratif metode aktif, dengan cara menaburkan langsung kapur tohor ke dalam saluran inlet agar dapat tercampur lebih merata ketika masuk ke kolam pengendapan.
Studi Pendahuluan Pengelolaan Air Asam Tambang Menggunakan Karbon Aktif Fine Coal di Penambangan Batubara pada Kolam Pengendapan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Aziz Rahmatullah; Sri Widayati; Solihin
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5739

Abstract

Abstract. Acid mine water is water that has a low pH (pH<5) which contains various dissolved metals such as iron (Fe), manganese (Mn), and other sulfate compounds. Acid mine water has an impact in the form of environmental pollution, so it is necessary to handle acid mine drainage using activated carbon so that it does not affect the surrounding environment. The research method used in this study is the active method by mixing activated carbon into 6 settling ponds, it aims to be able to determine the effect of activated carbon on settling ponds in the form of pH and Fe and Mn levels based on standard water quality standards.The rate of decrease in Fe metal content and Mn metal content after mixing using activated charcoal was 76,0% for Fe metal content and 18,60% for Mn metal content. The need for activated carbon for 31 days for the purpose of neutralizing acid mine water is 154790,8 kg/liter. Abstrak. Air asam tambang merupakan air yang memiliki pH rendah (pH<5) yang mengandung berbagai logam terlarut seperti besi (Fe), mangan (Mn), serta senyawa sulfat lainnya. Air asam tambang menimbulkan dampak berupa terjadinya pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukannya penanganan air asam tambang dengan menggunakan Karbon aktif sehingga tidak mempengaruhi lingkungan sekitar. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode aktif dengan cara mencampurkan Karbon aktif kedalam 6 kolam pengendapan, hal tersebut bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh karbon aktif pada kolam pengendapan berupa pH serta kadar Fe dan Mn dengan berdasarkan standar nilai baku mutu air. Laju penurunan kadar logam Fe dan kadar logam Mn setelah pencampuran dengan menggunakan Karbon aktif yaitu sebesar 76,0% untuk kadar logam Fe dan 18,60 % untuk kadar logam Mn. Kebutuhan karbon aktif selama 31 hari untuk keperluan penetralan air asam tambang sebesar 154790,8 kg/liter.
Rencana Teknis dan Ekonomis Kegiatan Reklamasi di PT Tonia Mitra Sejahtera Site Lengora Pantai Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara La Ode Hadi Irawan; Sri Widayati; Sriyanti
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5770

Abstract

Abstract. PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS) is a company engaged in the mining sector with a commodity mineral in the form of nickel laterite which is currently mining with a planned area of 19.196 Ha. Environmental impacts that can occur such as decreased soil productivity, soil compaction, the possibility of erosion, unstable soil movement, disruption of flora and fauna, disruption of population health and so on. To overcome these various kinds of problems, it is necessary to carry out a countermeasures plan in this case in the form of reclamation. The reclamation activities are aimed at managing and improving the condition of the former mining land area into productive land. In carrying out reclamation activities on ex-mining land, it is carried out to find out concepts and plans for land use and revegetation as well as plant maintenance and care. Then estimate the costs to be incurred by the company. Reclamation activities are carried out by land use management and revegetation activities. Land use management is carried out by backfilling ex-mining land, then spread the topsoil. Revegetation activities are carried out by determining plant spacing, selecting plant species, procuring seeds and planting as well as maintenance and caring for them. The area of land to be reclaimed at PT TMS is in accordance with the planned mining area of 19,196 hectares. Land use is done by spreading a layer of cover soil and topsoil as a growing medium. Revegetation activities are carried out by determining the types of pioneer plants to be planted, namely sengon, trembesi and acacia. For inserts planted, namely local plants in the form of cashew nuts. Plantcover cropplanted are legumesMucuna Bracteata). The estimated reclamation costs to be incurred with a total area of 19.196 Ha is Rp. 6,909,020,471,- consisting of direct costs for land management of Rp. 5,823,036,665,- and revegetation costs Rp. 226,886.,651, - and indirect costs for reclamation planning costs Rp. 497,940,639, - and a supervision fee of Rp. 354,618,870,- . Abstrak. PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dengan komoditas bahan galian mineral berupa nikel laterit yang sedang melakukan penambangan dengan rencana seluas 19,196 Ha. Dampak lingkungan yang dapat terjadi seperti penurunan produktivitas tanah, pemadatan tanah, kemungkinan terjadinya erosi, gerakan tanah yang tidak stabil, terganggunya flora dan fauna, terganggunya kesehatan penduduk dan sebagainya. Untuk mengatasi berbagai macam masalah tersebut, maka perlu dilakukan suatu rencana penanggulangan dalam hal ini berupa reklamasi. Kegiatan reklamasi tersebut ditujukan guna menata dan memperbaiki kondisi daerah lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif. Dalam melakukan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang dilakukan untuk mengetahui rencana teknis pada penatagunaan lahan dan revegetasi serta pemeliharaan dan perawatan tanaman. Kemudian estimasi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kegiatan reklamasi dilakukan dengan kegiatan penatagunaan lahan dan revegetasi. Penatagunaan lahan dilakukan dengan penimbunan kembali lahan bekas tambang, lalu dilakukan penebaran tanah pucuk. Kegiatan revegetasi dilakukan dengan penentuan jarak tanam, pemilihan jenis tanaman, pengadaan bibit dan penanaman serta pemeliharaan dan perawatan. Luas lahan yang akan direklamasi di PT TMS sesuai dengan luas rencana penambangan yaitu 19,196 Hektar. Penatagunaan lahan dilakukan dengan menebar lapisan tanah penutup dan tanah pucuk sebagai media tumbuh tanam. Kegiatan revegetasi dilakukan dengan menentukan jenis tanaman perintis yang ditanam yaitu sengon, trembesi dan akasia. Untuk tanaman sisipan yang ditanam yaitu tanaman lokal berupa jambu mete. Tanaman cover crop yang ditanam yaitu kacang-kacangan (Mucuna Bracteata). Estimasi biaya reklamasi yang akan dikeluarkan dengan total luas area 19,196 Ha yaitu sebesar Rp. 6.909.020.471,-, yang terdiri dari biaya langsung untuk penataan lahan sebesar Rp. 5.823.036.665,- dan biaya revegetasi sebesar Rp. 226.886.651,- serta biaya tidak langsung untuk biaya perencanaan reklamasi sebesar Rp. 497.940.639,- dan biaya supervisi sebesar Rp. 354.618.870,-.
Penentuan Optimum Explosive Charge per Delay untuk Mengontrol Getaran Tanah pada Aktivitas Peledakan PT Tambang Semen Sukabumi (Siam Cement Group) di Jawa Barat Dhia Fahri Hamdan; Yuliadi; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5795

Abstract

Abstract. Research activities were carried out at PT Tambang Semen Sukabumi (Siam Cement Group), West Java. One of the negative impacts of blasting activities that can damage the environment is ground vibration. If the vibration generated by blasting activities exceeds a predetermined threshold value, it can result in damage to nearby building structures. The closest building structures in the blasting area include the Leuwidendeng Village settlement, explosives warehouse and office. The purpose of this research is to determine the explosive charge per delay in controlling ground vibration due to blasting which refers to primary data and secondary data as the research method being carried out. . Vibration analysis was carried out based on the Indonesian National Standard (SNI) No 7571 of 2010 by identifying building classes, namely Class 2 buildings that have a PPV value of 3 mm/s and a PPV threshold value for companies, namely 2 mm/s. Based on the results of the analysis that has been carried out between the PVS and SD values, the constant value (K) obtained is 1883.9 and the exponential site (e) is 1.824. The predicted PPV values generated in Leuwidendeng Village are 0.06 mm/s and 0.08. While the predicted PPV values in the office are 0.22 mm/s and 0.48 mm/s, and the predicted PPV values in the explosives warehouse are 0.57 mm/s and 1.97 mm/s. The recommended explosive charge per delay is optimal for PPV 2 mm/s at a distance of 200 meters, namely 22 kg/hole and at a distance of 550 meters using an optimal explosive charge of 137 kg/hole. Abstrak. Kegiatan penelitian dilakukan di PT Tambang Semen Sukabumi (Siam Cement Group), Jawa Barat. Salah satu dampak negatif dari kegiatan peledakan yang dapat merusak ligkungan adalah gound vibration. Apabila getaran yang dihasilkan oleh kegiatan peledakan melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan terdekat. Struktur bangunan terdekat yang berada di area peledakan diantaranya yaitu pemukiman Desa Leuwidendeng, gudang handak dan office. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menentukan isian handak per delay dalam mengontrol getaran tanah akibat peledakan yang mengacu pada data primer dan data sekunder sebagai metode penelitian yang dilakukan. . Analisis getaran dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No 7571 Tahun 2010 dengan mengidentifikasi kelas bangunan yaitu bangunan Kelas 2 yang memiliki nilai PPV 3 mm/s dan nilai ambang batas PPV pada perusahaan yaitu 2 mm/s. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan antara nilai PVS dan SD, nilai konstanta (K) yang didapat yaitu 1883,9 dan site eksponan (e) yaitu 1,824. Nilai PPV prediksi yang dihasilkan di Desa Leuwidendeng yaitu 0,06 mm/s dan 0,08. Sedangkan nilai PPV prediksi pada office yaitu 0,22 mm/s dan 0,48 mm/s, serta nilai PPV prediksi di gudang handak sebesar 0,57 mm/s dan 1,97 mm/s. Rekoendasi isian handak per delay optimal untuk PPV 2 mm/s pada jarak 200 meter yaitu 22 kg/hole dan pada jarak 550 meter menggunakan muatan handak optimal 137 kg/hole.
Studi Pendahuluan Efektivitas Penggunaan Fly Ash Dalam Pengolahan Air Asam Tambang Pada Tambang Batubara Di PT XYZ Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur Devi Ulfa Yunita; Sri Widayati; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5848

Abstract

Abstract. Based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number 5 of 2022 concerning Wastewater Treatment for Mining Businesses and Activities, the resulting coal wastewater must meet the established standard quality standards it is necessary to treat wastewater so that it does not pollute the environment environment and interfere with human health. Management of acid mine drainage can be done by adding chemicals to neutralize the pH of acid mine drainage, one of which is by using fly ash. This research was conducted to determine the effectiveness of the use of fly ash in neutralizing the pH of the water and reducing the levels of Fe and Mn metals in the settling pond using several measurement and testing parameters, namely measuring the degree of acidity and testing the levels of Fe and Mn metals. The test results for 31 days showed that the average incoming water discharge was 614,462 l/day, the average pH value before handling was 5.64, the moderate Fe metal content before handling was 8.58 mg/l, and the average Mn content before handling of 5.60 mg/l. From the test results, it was found that the required amount of fly ash was 16,066 g/day. The effectiveness of increasing the average pH was 20.52%, the effectiveness of reducing Fe metal levels was 46.37%, and the effectiveness of reducing Mn levels was 40.99%. Abstrak. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan bahwa air limbah batubara yang dihasilkan harus memenuhi nilai baku mutu standar yang sudah ditetapkan, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan mengganggu kesehatan manusia. Pengolahan air asam tambang dapat dilakukan dengan menambahkan bahan kimia untuk menetralkan pH air asam tambang, salah satunya dengan menggunakan fly ash. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan fly ash dalam menetralkan pH air dan menurunkan kadar logam Fe dan Mn di settling pond dengan menggunakan beberapa parameter pengukuran dan pengujian, yaitu pengukuran derajat keasaman dan pengujian kadar logam Fe dan Mn. Hasil pengujian selama 31 hari didapatkan rata – rata debit air yang masuk sebesar 614.462 l/hari, rata – rata nilai pH sebelum penanganan sebesar 5,64, rata – rata kadar logam Fe sebelum penanganan sebesar 8,58 mg/l, dan rata – rata kadar logam Mn sebelum penanganan sebesar 5,60 mg/l. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan jumlah kebutuhan fly ash sebesar 16.066 g/hari. Efektivitas kenaikan pH rata – rata sebesar 20,52%, efektivitas penurunan kadar logam Fe rata – rata sebesar 46,37%, dan efektivitas penurunan kadar logam Mn rata – rata sebesar 40,99%.
Remaining Service Life Discharge Conveyor E pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi Jossie Indra Saputra; Elfida Moralista; Iswandaru
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5965

Abstract

Abstract. Carbon steel is the widely used steel as a material for conveyor structures. conveyor structure interacts with the environment can cause corrosion Therefore, monitoring is needed, one of which is by conducting a study on corrosion on the conveyor structure so that the remaining service life of the structure can reach its design life. This study aims to determine the type of corrosion, the applied corrosion control method, the corrosion rate, and the remaining service life of the conveyor structure. The methodology in this research is the method of measuring the thickness reduction of the conveyor structure at 32 observation points along 142 meters above the ground. In this study, observations of environmental conditions included air temperatures ranging from 25.8oC – 26.64oC with an average humidity of 88.5% and rainfall ranging from 42.19 – 437.7 mm.The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. The corrosion control method applied is the coating method with using Seaguard 5000 for primary coating, Sherglass FF for intermediate coating, Aliphatic acrylic modified polyurethane for top coating. Abstrak. Baja karbon merupakan baja yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan struktur conveyor. struktur conveyor yang berinteraksi dengan lingkungan dapat mengakibatkan terjadinya korosi Oleh karenanya, diperlukan monitoring salah satunya dengan melakukan kajian mengenai korosi pada stuktur conveyor agar sisa umur pakai struktur dapat mencapai umur desainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis korosi, metode pengendalian korosi yang diaplikasikan, laju korosi, dan sisa umur pakai struktur conveyor. Metodologi dalam penelitian ini yaitu metode pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor pada 32 titik pengamatan sepanjang 142. Pada penelitian ini, pengamatan kondisi lingkungan meliputi temperatur udara berkisar 25.8oC – 26.64 oC dengan kelembaban rata-rata 88,5% dan curah hujan berkisar 42.19 – 437.7 mm. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Metode pengendalian korosi yang diaplikasikan adalah metode coating dengan menggunakan Seaguard 5000 untuk primer coating, Sherglass FF untuk intermediate coating, Aliphatic acrylic modified polyurethane untuk top coating.
Analisis Investasi dan Kelayakan Ekonomi Penambangan Bentonit PT SMU di Desa Nangerang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Alifia Atsiila Fitri; Zaenal; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5984

Abstract

Abstract. PT SMU is a company that will plan bentonit mining in Nangerang Village, Jampang Tengah District, Sukabumi Regency, West Java Province which needs to be done investment analysis and economic feasibility of mine to see bentonit reserve prospect in that. To consider this, an economics analysis is required based on the concept of discounted cash flow analysis and sensitivity analysis. The parameters used to determine economic viability in bullion bentonit production of PT SMU are Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) and sensitivity to NPV value due to changes in selling price and production cost. Based on analysis result of DCFROR analysis, Net Present Value value is Rp 20.386.301.635, Internal Rate of Return is 22,92 %, with Payback Period is 2,92 year, then this project is feasible to run. Then a sensitivity analysis is conducted to evaluate the impact of investment uncertainty by determining the level of profitability that will vary due to changes in sensitivity parameters. The parameters of investment that become the sensitivity parameter in this research are production cost and selling price. Assessment of sensitivity to NPV value due to changes in selling price and production cost at PT SMU assuming escalation of revenues and cost escalation by 3%. Net Present Value generated can show how sensitive the value obtained from the parameters of selling price. When the selling price drops above 12% and the production cost rises above more than 48%, then the project will be a loss. Keywords: Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period (PBP), Discounted Cash Flow (DCF), Sensitivity Analysis. Abstrak. PT SMU merupakan perusahaan yang melakukan penambangan bentonit di Desa Nangerang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Sehingga perlu untuk dilakukan analisis investasi dan kelayakan ekonomi tambang untuk melihat prospek cadangan bentonit di lokasi tersebut. Untuk mempertimbangkan hal tersebut, maka diperlukannya analisis keekonomian berdasarkan konsep aliran kas diskonto (Discounted Cash Flow Rate of Return Analysis) dan analisis sensitivitas. Parameter yang digunakan untuk menentukan kelayakan ekonomi PT SMU adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PBP) dan sensitivitas terhadap nilai NPV akibat perubahan harga jual dan biaya produksi. Berdasarkan hasil pengkajian analisis DCFROR didapat nilai Net Present Value yaitu Rp 20.386.301.635, Internal Rate of Return yaitu 22,92 %, dengan Payback Periode yaitu 2,92 tahun, maka proyek ini layak untuk dijalankan. Selanjutnya dilakukan Analisis sensitivitas untuk mengevaluasi dampak dari ketidakpastian investasi dengan menentukan tingkat profitabilitas yang akan bervariasi akibat perubahan parameter sensitivitas. Parameter investasi yang menjadi parameter sensitivitas pada penelitian ini yaitu biaya produksi dan harga jual. Penilaian sensitivitas terhadap nilai NPV akibat perubahan harga jual dan biaya produksi di PT SMU dengan asumsi eskalasi pendapatan sebesar 3%. Sehingga nilai Net Present Value yang dihasilkan dapat menunjukan seberapa sensitif nilai yang didapatkan dari parameter harga jual. Ketika harga jual menurun diatas 12% dan biaya produksi naik diatas lebih dari 48%, maka proyek ini akan rugi. Kata Kunci : Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PBP), Discounted Cash Flow (DCF), Analisis Sensitivitas

Page 9 of 15 | Total Record : 143