cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsme@unisba.ac.id
Phone
+6282120524105
Journal Mail Official
bcsme@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Mining Engineering
ISSN : -     EISSN : 28282140     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsme.v2i2
Bandung Conference Series: Mining Engineering (BCSME) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Teknik Pertambangan dengan ruang lingkup Analisis sensitivitas Net Present Value (NPV), Anggaran Biaya Crushing Plant, API 5L Grade B, Belt Conveyor, BESR II, Crude Oil, Crushing plant, Dimensi Paritan, Discounted Cash Flow (DCF), Dump Truck, Economic SR, Efisiensi Kerja Cassiterite, Gas, Korosi, Hopper, Internal Rate of Return (IRR), Kapasitas Sump Jalan Angkut, Lifetime Biaya Produksi, Loosematerials, Payback Periode (PBP), Pemompaan, Peringkat Batubara, Pipa Baja Karbon, Crude Oil, Pipa Baja, Pipa Transportasi, Pit Design BWE, Productin Rate Index Crushing Plant, Produktivitas Debit Air, Rencana Reklamasi, Roller, Sisa Umur Pakai Pipa Baja Karbon, Sisa Umur Pakai Pipa Reflektan Vitrinit, Sisa Umur Pakai, Sistem Dewatering, Target Ban, KPH, TUR, Variable Crushing Plan. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 143 Documents
Evaluasi dan Rekomendasi Geoteknik pada Lereng Produksi Penambangan Andesit PT Mitra Multi Sejahtera di Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat Nirmaya Wulandari; Iswandaru; Elfida Moralista
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.25 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4102

Abstract

Abstract. PT Mitra Multi Sejahtera is a company engaged in the mining sector with andesite commodities. The slope of the company has a steep slope and a large number of discontinuous fields that have the potential to make the slope unstable. This research was conducted to determine the potential types of landslides, actual and optimal slopes, safety factors and probability of failure, slope stability, and slope geometry recommendation. This research uses a methodology in the form of Q-Slope analysis, limit equilibrium method, and probabilistic method on 2 slope segments. Q-Slope analysis observes the physical properties of the discontinuous plane to obtain the optimal slope. Limit equilibrium and probabilistic methods were studied using inputs of physical and mechanical properties in the form of natural density, cohesion, and friction angle which were analyzed through Monte Carlo simulation to obtain the value of the safety factor and probability of failure. The slope of segment 1 has an actual slope of 80o and an optimal slope of 83o with a safety factor of 7.233. The slope of segment 2 has an actual slope of 76o and an optimal slope of 88o with a safety factor of 7.095. The probability of failure generated from the two slope segments is 0.7% in dynamic conditions. The results of data analysis show that the slopes are in a safe and stable condition. The recommended slope geometry recommendation is to make an overall slope with a height of 40 meters and an overall slope of 57o by dividing it into 4 benches. Abstrak. PT Mitra Multi Sejahtera merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan dengan komoditas andesit. Lereng pada perusahaan tersebut memiliki kemiringan yang curam dan bidang diskontinu dalam jumlah yang cukup banyak sehingga berpotensi membuat lereng menjadi tidak stabil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi jenis longsoran, kemiringan lereng aktual dan optimal, faktor keamanan dan probabilitas longsor, kestabilan lereng, serta rekomendasi geometri lereng.Penelitian ini menggunakan metodologi berupa analisis Q-Slope, metode kesetimbangan batas, dan metode probabilistik pada 2 segmen lereng. Analisis Q-Slope mengamati sifat fisik bidang diskontinu hingga mendapatkan kemiringan lereng optimal. Metode kesetimbangan batas dan probabilistik dikaji menggunakan input sifat fisik dan mekanik berupa bobot isi natural, kohesi, dan sudut gesek dalam yang dianalisis melalui simulasi monte carlo untuk mendapatkan nilai faktor keamanan dan probabilitas longsor. Lereng segmen 1 memiliki kemiringan aktual 80o dan kemiringan optimal 83o dengan nilai faktor keamanan sebesar 7,233. Lereng segmen 2 memiliki kemiringan aktual 76o dan kemiringan optimal 88o dengan nilai faktor keamanan sebesar 7,095. Probabilitas longsor yang dihasilkan dari kedua segmen lereng sebesar 0,7% dalam keadaan dinamis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi yang aman dan stabil. Rekomendasi geometri lereng yang disarankan yakni membuat lereng keseluruhan dengan tinggi 40 meter dan overall slope 57o dengan membaginya ke dalam 4 jenjang.
Remaining Service Life (RSL) Struktur Conveyor A pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan Reka Juliantika; Elfida Moralista; Iswandaru
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.785 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4183

Abstract

Abstract. Conveyor structures are used in the mining industry as a tool that supports the processing of minerals to move excavated materials from one place to another. The conveyor structure is made of carbon steel which is subject to corrosion. The occurrence of corrosion can cause a reduction in the service life of the conveyor structure. The purpose of this research is to determine the type of corrosion, corrosion rate, remaining life, and coating method as its control. This research was conducted on a 90 meter long conveyor structure which is divided into 3 segments with 25 test points. Measurement of the reduction in the thickness of the conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is a type of uniform corrosion. This corrosion control uses a three-layer coating method with Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. The corrosion rate of the conveyor structure ranges from 0.1550-0.3050 mm/year which is included in the good category based on the table of the relative corrosion resistance of steel, thus there are 44% or 11 test points which are predicted to not reach the design life of 15 years. Abstrak. Struktur conveyor digunakan pada industri pertambangan sebagai alat yang menunjang dalam proses pengolahan bahan galian untuk memindahkan material bahan galian dari satu tempat ketempat lain. Struktur conveyor terbuat dari baja karbon yang dapat mengalami korosi. Terjadinya korosi dapat menyebabkan pengurangan umur pakai pada struktur conveyor. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi, laju korosi, sisa umur pakai, serta metoda coating sebagai pengendaliannya. Penelitian ini dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 90 meter yang terbagi menjadi 3 segmen dengan 25 test point. Pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor merupakan jenis korosi merata. Pengendalian korosi ini menggunakan metoda coating tiga layer dengan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi struktur conveyor berkisar antara 0,1550-0,3050 mm/tahun termasuk ke dalam kategori good berdasarkan tabel ketahanan korosi relatif baja,.dengan demikian terdapat 44% atau 11 test point yang diprediksi tidak mencapai umur desain yaitu 15 tahun.
Karakteristik Sifat Fisik dan Mekanik Batuan Basalt sebagai Bahan Baku Serat Basalt di Wilayah Bandung Raya, Provinsi Jawa Barat Noufal Abhinaya; Yuliadi; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.76 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4192

Abstract

Abstract. West Java there is a lot of wealth of mining materials as a result of volcanic activities including andesite and basalt. Mining materials are generally conventionally used only for building materials (construction) in the field of Civil Engineering which is still in the form of 'raw materials' or 'semi-finished'. The management of this mining material is carried out with simple and the selling value is low.In the century of advanced technology today began to be widely used construction materials in the form of composites with fiber reinforcement (Fibre Reinforced Composite), including composites with the strengthening of basalt fibers (Fibre Basalt Reinforced Composite). Basalt fibers have attracted a lot of attention in the composite industry because they are chemically stable and have excellent mechanical and thermal properties. Due to its high commercial value, basalt fiber has many applications in the polymer and construction industries.In this case, the question is whether there isa great potential,is it possible that basalt around Bandung Raya can be used as basalt fiber so that it can provide added value? Whether the quality (chemical/mineral arrangement) and characteristics are in accordance with the physical and mechanical properties required to be used as basalt fibers.In the research will be determined characteristics, quality (chemical / mineral arrangement) in several research locations that have the potential of basalt rock deposits, namely around Bandung and Cimahi, Cianjur, Cikarang and Serang. In testing the physical-mechanical properties of the three regional representatives from the three research areas included in the test parameters, namely samples BT 01 and GB 02. Abstrak. Jawa Barat terdapat banyak kekayaan bahan tambang sebagai hasil kegiatan gunung api di antaranya adalah batuan beku andesit dan basalt. Bahan tambang itu pada umumnya secara konvensional digunakan hanya untuk bahan bangunan (konstruksi) di bidang teknik sipil yang masih dalam bentuk „bahan mentah‟ atau „setengah jadi‟. Pengelolaan bahan tambang ini dilakukan dengan relatif sederhana dan nilai jualnya yang relatif rendah.Pada abad teknologi maju sekarang ini mulai banyak digunakan bahan konstruksi yang berbentuk komposit dengan penguatan serat (fibre reinforced composite), diantaranya adalah komposit dengan penguatan serat basalt (fibre basalt reinforced composite). Serat basalt telah menarik banyak perhatian dalam industri komposit karena secara kimiawi stabil dan memiliki sifat mekanik dan termal yang sangat baik. Karena nilai komersialnya yang tinggi, serat basalt memiliki banyak aplikasi dalam industri polimer dan konstruksi. Dalam hal ini yang menjadi pertanyaan apakah dengan potensi yang besar, mungkinkah basalt di sekitar Wilayah Bandung Raya ini bisa dijadikan serat basalt sehingga dapat memberikan nilai tambah? Apakah kualitas (susunan kimia/mineral) dan karakteristik sesuai dengan sifat-sifat fisik dan mekanik yang dipersyaratkan untuk dijadikan serat basalt.Dalam penelitian akan ditentukan karakteristik, kualitas (susunan kimia/mineral) di beberapa lokasi penelitian yang mempunyai potensi endapan batuan basalt yaitu di sekitar Bandung dan Cimahi, Cianjur, Cikarang dan Serang. Pengujian sifat fisik-mekanik dari ketiga perwakilan wilayah dari ketiga wilayah penelitian yang masuk kedalam parameter pengujian yakni sampel BT 01 dan GB 02.
Remaining Service Life Struktur Conveyor A pada Tambang Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan Fajar Arifianto; Elfida Moralista; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.156 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4246

Abstract

Abstract. Conveyor is one of the tools used to move excavated materials such as coal. The conveyor structure used is made of carbon steel. Conveyor structures can experience a decrease in quality due to corrosion. This study aims to determine the type of corrosion, corrosion control, and remaining service life of the conveyor structure. In this study, observations of environmental conditions include an average rainfall of 217.53 mm/year, an average air temperature of 27.22 ⁰C, and average relative humidity of 83.48%. The actual thickness measurement of the conveyor structure is carried out using the Ultrasonic Thickness GaugeTT 130 at 25 test points. The methodology used is by measuring the thickness reduction of the conveyor structure due to corrosion to determine the corrosion rate and remaining service life of the conveyor structure. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. The corrosion control method applied is the coating method with a 3-layer system including the primary coating using Seaguard 5000, intermediate coating using Sherglass FF, and top coating using Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane. The corrosion rate on the conveyor structure is 0.1733 – 0.3133 mm/year. Based on the table, the relative corrosion resistance of steel is in a good category. Remaining Service Life of the conveyor structure is 7.56 – 11.86 years. There are 8 or 32% of test points that are estimated to not reach the design life of the conveyor structure (15 years). Abstrak. Conveyor merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memindahkan material bahan galian seperti batubara. Struktur conveyor yang digunakan berbahan dasar baja karbon. Struktur conveyor dapat mengalami penurunan kualitas yang diakibatkan oleh korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis korosi, pengendalian korosi dan remaining service life struktur conveyor. Pada penelitian ini, pengamatan kondisi lingkungan meliputi curah hujan rata-rata 217,53 mm/tahun, temperatur udara rata-rata 27,22 ⁰C dan kelembapan relatif rata-rata 83,48 %. Pengukuran tebal aktual struktur conveyor dilakukan dengan menggunakan alat Ultrasonic Thickness GaugeTT 130 pada 25 test point. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor akibat korosi untuk menentukan corrosion rate dan remaining service life struktur conveyor. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Metode pengendalian korosi yang diaplikasikan yaitu metode coating dengan sistem 3 layer meliputi primer coating menggunakan Seaguard 5000, intermediate coating menggunakan Sherglass FF dan top coating menggunakan Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane. Corrosion rate pada struktur conveyor yaitu 0,1733 – 0,3133 mm/tahun. Berdasarkan tabel ketahanan korosi relatif baja termasuk ke dalam kategori good. Remaining Service Life struktur conveyor yaitu 7,56 – 11,86 tahun. Terdapat 8 atau 32% test point yang diperkirakan tidak dapat mencapai umur desain struktur conveyor (15 tahun).
Remaining Service Life Struktur Conveyor B pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Vaisal Gilang Adrian; Elfida Moralista; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.289 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4261

Abstract

Abstract. Material transportation activities in the mining industry require a tool that can move materials effectively, such as conveyor which made from carbon steel that are susceptible to oxidation due to environmental effect. The structure that made from carbon steel will occur the corrosion and the damage which will reduce the remaining useful life of the tools. The research was conducted with the aim of knowing the type of corrosion, corrosion control, and the remaining service life of the conveyor structure. The research methodology uses the method of reducing the thickness of the conveyor structure which is carried out with the help of the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. The research was conducted on a conveyor structure with a length of 90 meters which is divided into 3 segments with 25 test points. Corrosion that occurs in the conveyor structure is included in the type of prevalent corrosion. Corrosion control is carried out by the coating method where the primary coating is 5000 seaguard, the intermediate coating is with sherglass FF, and the top coating is with aliphatic acrylic modified polyurethane. The corrosion rate that occurs is in the range of 0.1650 mm/year – 0.3100 mm/year, based on the parameters of the relative corrosion resistance of steel, it is included in the good category. The remaining service life of the conveyor structure ranges from 5.96 years – 10.91 years, there are 8 test points or about 32% test points which are predicted to not reach the design life of 15 years. Abstrak. Kegiatan transportasi material dalam industri pertambangan menggunakan alat conveyor. Struktur conveyor berbahan dasar logam mengalami korosi akibat pengaruh lingkungan serta kerusakan yang akan menyebabkan sisa umur pakai menjadi rendah. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis korosi, metode pengendalian korosi, dan sisa umur pakai dari struktur conveyor. Metodologi penelitian menggunakan metode pengurangan ketebalan struktur conveyor yang dilakukan dengan bantuan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 untuk mengukur tebal aktualnya. Penelitian dilakukan pada struktur conveyor dengan panjang 90 meter yang terbagi kedalam 3 segmen dengan 25 test point. Korosi yang terjadi pada struktur conveyor termasuk kedalam jenis korosi merata. Pengendalian korosi dilakukan dengan metode coating sistem 3 layer dimana primer coating menggunakan seaguard 5000, intermediate coating menggunakan sherglass FF, dan top coating menggunakan aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi yang terjadi berkisar antara 0,1650 mm/tahun – 0,3100 mm/tahun, berdasarkan parameter ketahanan korosi relatif baja maka termasuk ke dalam kategori baik (good). Umur pakai struktur conveyor adalah 8 tahun, dimana sisa umur pakai struktur conveyor berkisar antara 5,96 tahun – 10,91 tahun, sehingga terdapat 8 test point atau sekitar 32% test point yang diprediksi tidak dapat mencapai umur desainnya yaitu 15 tahun.
Pengaruh Geometri Jalan Tambang Terhadap Alat Angkut Kegiatan Pengupasan Overburden Penambangan Batubara PT Tata Bara Utama di Kabupaten Bayung Lencir, Provinsi Sumatera Selatan Nabil Zulfa Maulana; Zaenal; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.158 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4372

Abstract

Abstract. PT Tata Bara Utama is a contractor from PT Manggala Alam Lestari which is saved to overcome Over Burden (OB) with a target of reaching 288,200 BCM in one month. The company's production target was not achieved due to unfavorable road geometry conditions. This is because there are several mine road geometries that do not meet the standards of Ministerial Decree 1827 k/30/m/2018, thus hampering the production of conveyances. The conveyance used is the 745 articular dump truck. The conveyance operates from the front of the work to the disposal with a distance of 2700 m. Productivity of hauling equipment is strongly influenced by the geometry of the mine road, so that the 13 segments of the mine road geometry do not meet the standards of Kepmen 1827 and must be repaired immediately. In the results of the study, there were several segments of the mining road that were not in accordance with these standards. There are 3 segments on the straight road and 5 segments on the bend road that do not meet the standards in the geometry of the mining road, but the grade (slope of the road) has met the standards of Kepmen 1827, and there are still some segments of the embankment that do not meet these standards. This means that the productivity produced in each unit of conveyance is 49.67 BCM/hour so that the production of PT Tata Bara Utama reaches 196,700 BCM/Month while the production target is 288,200 BCM, so the production target is not achieved. Therefore, it is necessary to do reconstruction so that the desired production target of the company will be achieved. This means that the greater the cycle time value on the conveyance, the lower the productivity so that production is not reached. Abstrak. PT Tata Bara Utama merupakan perusahaan kontraktor dari PT Manggala Alam Lestari yang bertugas untuk mengupas Over Burden (OB) dengan target mencapai 288.200 BCM dalam satu bulan. Target produksi perusahaan tidak tercapai dikarenakan kondisi geometri jalan yang tidak mendukung. Hal ini terdapat beberapa geometri jalan tambang belum memenuhi standar Kepmen 1827 k/30/m/2018 sehingga menghambat kerja produksi alat angkut. Alat angkut yang digunakan yaitu articular dump truck 745. Alat angkut beroperasi dari front kerja menuju disposal dengan jarak 2700 m. Produktivitas alat angkut sangat dipengaruhi oleh geometri jalan tambang, sehingga dari 13 segmen geometri jalan tambang belum memenuhi standar Kepmen 1827 dan harus segera diperbaiki. Pada hasil penelitian terdapat beberapa segmen jalan tambang yang belum sesuai dengan standar tersebut. Ada 3 segmen pada jalan lurus dan ada 5 segmen pada jalan belokan yang belum memenuhi standar pada geometri jalan tambang, akan tetapi grade (kemiringan jalan) telah memenuhi standar Kepmen 1827, dan tanggul masih ada beberapa segmen yang belum memenuhi standar tersebut. Hal ini produktivitas yang dihasilkan pada tiap unit alat angkut sebesar 49,67 BCM/jam sehingga produksi PT Tata Bara Utama mencapai 196,700 BCM/Bulan sedangkan target produksi 288.200 BCM maka target produksi tidak tercapai. Maka dari itu perlu dilakukan rekontruksi agar target produksi yang diinginkan perusahaan akan tercapai. Hal ini semakin besar nilai cycle time pada alat angkut akan semakin kecil produktivitasnya sehingga produksi tidak tercapai.
Kajian Perubahan Kuantitas Udara pada Sistem Ventilasi Area Penambangan Kubang Kicau di PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Rafid Rabbani; Sriyanti; Elfida Moralista
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.118 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4388

Abstract

Abstract. In the Kubang Kicau mining area at PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor, Bogor District, West Java Province, there is a change in the quantity of air in the ventilation system. The change is due to a decrease in air flow from the blower fan with flexible duct. Air leakage in the area around the main fan causes air to return. Thus it is necessary to research changes in air quantity. The purpose of this study is to determine the decrease in air flow in the new condition blower fan 37 kW with a flexible duct distance of 100 m and a reconditioned blower fan 15 kW with a flexible duct distance of 30 m, as well as determine air leakage in the area around the main fan. Data processing is carried out to determine the tunnel area, air leakage area, flexible duct area, air flow reduction, and air leakage. The data required are tunnel dimensions, air leakage area dimensions, flexible duct distance, air velocity, and air flow from the blower fan specification (GIA SwedVent). The decrease in air discharge determined by the company is a maximum of 15%. The decrease in air flow in the blower fan 37 kW is 22.96% and the decrease in air flow in the blower fan 15 kW is 37.19%. Thus the two blower fans do not meet the standards set by the company. The amount of air leakage around the main fan is 1.391-10.601% so it still meets the standards set by the company. Abstrak. Pada area penambangan Kubang Kicau di PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, terjadi perubahan kuantitas udara pada sistem ventilasi. Perubahan tersebut karena penurunan debit udara dari blower fan dengan flexible duct. Leakage udara pada area sekitar main fan mengakibatkan udara balik. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian perubahan kuantitas udaranya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui penurunan debit udara pada blower fan 37 kW kondisi baru berjarak flexible duct 100 m dan blower fan 15 kW rekondisi berjarak flexible duct 30 m, serta mengetahui leakage udara pada area sekitar main fan. Pengolahan data dilakukan untuk menentukan luas tunnel, luas area leakage udara, luas flexible duct, penurunan debit udara, dan leakage udara. Data yang diperlukan adalah dimensi tunnel, dimensi area leakage udara, jarak flexible duct, kecepatan udara, serta debit udara dari spesifikasi blower fan (GIA SwedVent). Penurunan debit udara yang ditentukan oleh perusahaan yaitu maksimal 15%. Penurunan debit udara pada blower fan 37 kW yaitu 22,96% dan penurunan debit udara pada blower fan 15 kW yaitu 37,19%. Dengan demikian kedua blower fan tersebut tidak memenuhi standar yang ditentukan oleh perusahaan. Banyaknya leakage udara di sekitar main fan yaitu 1,391-10,601% sehingga masih memenuhi standar yang ditentukan oleh perusahaan.
Optimalisasi Material Strength Properties Timbunan untuk Kestabilan Lereng Timbunan PT Putra Perkasa Abadi, Site Job PT Makmur Lestari Primatama, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Maya Almaniar Zulhi Wibiyana; Yuliadi; Elfida Moralista
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.699 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i2.4495

Abstract

Abstract. The mining system has the potential for mining water problems that have an impact on the entry of water into the mine openings, thus affecting working conditions with a decrease in rock strength resulting in instability. The mining water problem occurred at PT PPA Site Job PT MLP disposal area and pit. This research was conducted to determine the value of the actual rock strength (strength material), runoff water management in the form of determining the dimensions of the drains, sump dimensions, the number and specifications of the pump to be used, and the value of the safety factor (FK) on the slopes. The research method used is the geotechnical analysis of slope stability with the Finite Element Method and the Limit Equilibrium Method and is simulated with Phase2 and Slide software. The study was conducted in the disposal area divided into 5 sections (A-E). The input material parameters used are the internal shear angle (Ø), cohesion (c) and the density of the embankment material (ɤ) which are obtained based on the results of testing the physical and mechanical properties of the bulk and core samples. Runoff water management is carried out by hydrological analysis using the Gumbel distribution method and the Mononobe equation, while the planning of the dimensions of the water channel uses the Manning formula and the sump dimension by trial and error based on the amount of water discharge entering the pit. The test results show the lowest cohesion (c) value is 0.22 kg/m2 and the lowest internal shear angle (Ø) is 15.30º. Hydrological analysis for recommendations for the dimensions of waterways in the management of runoff water outside the pit, namely the width of the base (B) 0.4 meters; optimal water height (h) 0.21 meters; channel height (H) 0.45 meters and top length (L) 0.90 meters. The dimensions of the sump in the management of runoff and groundwater in the pit are 26 meters long, 19 meters wide and 6 meters high with a volume capacity of 2,964 m3, and the pump used is Multiflo® RF-420EXHV which has specifications with a maximum rotation speed of 1700 rpm, head 250 meters and pumping capability of 450 l/s. Geotechnical analysis in the disposal area shows that section A of the slopes (a) and E and in the area of the pit section Y there is no need for slope geometry recommendations based on KEPMEN 1827K/MEM/30/2018 with a safety factor value (FK) 1,3. Abstrak. Sistem penambangan memiliki potensi permasalahan air tambang yang berdampak dengan masuknya air kedalam bukaan tambang sehingga mempengaruhi kondisi kerja dengan penurunan kekuatan batuan yang mengakibatkan ketidakstabilan. Permasalahan air tambang tersebut terjadi pada PT PPA Site Job PT MLP area disposal dan pit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kekuatan batuan (strength material), pengelolaan air limpasan berupa penentuan dimensi saluran air, dimensi sump, jumlah dan spesifikasi pompa yang akan digunakan, serta nilai faktor keamanan (FK) pada lereng. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis geoteknik kestabilan lereng dengan metode elemen hingga (Finite Element Method) dan metode kesetimbangan batas (Limit Equilibrium Method) serta disimulasikan dengan software Phase2 dan Slide. Penelitian dilakukan pada area disposal yang dibagi menjadi 5 section (A-E). Input parameter material yang digunakan adalah sudut geser dalam (Ø), kohesi (c) dan berat jenis material timbunan (ɤ) yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian sifat fisik dan sifat mekanik pada bulk dan core sample. Pengelolaan air limpasan dilakukan dengan analisis hidrologi menggunakan metode Distribusi Gumbel dan persamaan Mononobe, sedangkan perencanaan dimensi saluran air menggunakan rumus Manning dan dimensi sump dengan trial and error berdasarkan jumlah debit air yang masuk ke dalam pit. Hasil pengujian menunjukkan nilai kohesi (c) terendah sebesar 0,22 kg/m2 dan nilai sudut geser dalam (Ø) terendah sebesar 15,30º. Analisis hidrologi untuk rekomendasi dimensi saluran air dalam pengelolaan air limpasan di luar pit yaitu lebar dasar (B) 0,4 meter; tinggi air optimal (h) 0,21 meter; tinggi saluran (H) 0,45 meter dan panjang atas (L) 0,90 meter. Dimensi sump dalam pengelolaan air limpasan dan air tanah di dalam pit yaitu panjang 26 meter, lebar 19 meter dan tinggi 6 meter dengan kapasitas volume 2.964 m3, serta pompa yang digunakan adalah Multiflo® RF-420EXHV memiliki spesifikasi dengan kecepatan putaran maksimal 1700 rpm, head 250 meter dan kemampuan pemompaan 450 l/s. Analisis geoteknik pada area disposal menunjukkan section A lereng (a) dan E serta pada area pit section Y tidak diperlukannya rekomendasi geometri lereng berdasarkan KEPMEN 1827K/MEM/30/2018 dengan nilai faktor keamanan (FK) ≥ 1,3.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan di Tambang Andesit PT. Gunung Kulalet Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung Dedi Saputra; Yunus Ashari
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5116

Abstract

Abstract. Implementation of Mining Safety Management System (SMKP) in this study has a legal basis for carrying out the instructions of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 of 1970 concerning occupational safety and health that every worker has the right to protection for his safety in doing work for the welfare of life and increasing production and national productivity, occupational safety and health are applied to all industries according to the needs of each industry, especially the mining industry. Referring to the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 26 of 2018 concerning good mining rules and supervision of mineral and coal mining in Paragraph 1 Article 14 Number 4 mining occupational safety and health consists of at least 3 aspects, namely mining work safety which includes risk management, work safety programs which includes the prevention of accidents, fires, and other dangerous events, education and training on work safety, safety administration, emergency management, work safety inspections and accident prevention and investigation, mining occupational health aspects including worker/labor health programs, hygienic and sanitation, ergonomics, management of food, drink, and nutrition of workers/labor, and/or diagnosis and examination of occupational diseases and aspects of the mining work environment which contain company regulations, measurement, assessment and control of working environmental conditions. Implementation of the Mining Safety Management System (SMKP) in accordance with the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 1827 K 30 MEM 2018 concerning guidelines for the implementation of good mining engineering principles where the application of the Mining Safety Management System (SMKP) is assessed at least once a year, whether audit is carried out by internal parties or externally appointed in accordance with the terms and conditions of applicable law. This research is intended to develop a mining safety management system at PT. Gunung Kulalet in accordance with the current applicable law, the SMKP assessment approach based on the internal audit matrix of the SMKP implementation has a score of 81.6% which is included in the minor category requiring evaluation, adjustment to legal regulations and controls that need to be improved. Abstrak. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dalam penelitian ini memiliki landasan hukum menjalankan perintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja bahwasanya setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional, keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan pada semua industri sesuai dengan kebutuhan industri masing-masing terutama pada industri pertambangan. Mengacu kepada Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang kaidah pertambangan yang baik dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara pada Paragraf 1 Pasal 14 Nomor 4 keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan paling sedikit terdiri atas 3 aspek yaitu keselamatan kerja pertambangan yang meliputi manajemen risiko, program keselamatan kerja yang meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, kebakaran, dan kejadian lain yang berbahaya, pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja, administrasi keselamatan kerja, manajemen keadaan darurat, inspeksi keselamatan kerja dan pencegahan dan penyelidikan kecelakaan, aspek kesehatan kerja pertambangan meliputi program kesehatan pekerja/buruh, higienis dan sanitasi, ergonomis, pengelolaan makanan, minuman, dan gizi pekerja/buruh, dan/atau diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja dan aspek lingkungan kerja pertambangan yang memuat peraturan perusahaan, pengukuran, penilaian dan pengendalian terhadap kondisi lingkungan kerja. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik di mana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dilakukan penilaian minimal audit satu kali dalam satu tahun baik dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal yang ditunjuk sesuai syarat dan ketentuan dari hukum yang berlaku. Penelitian ini dimaksud untuk menyusun sistem manajemen keselamatan pertambangan di PT. Gunung Kulalet sesuai dengan hukum yang berlaku saat ini, pendekatan penilaian SMKP berdasarkan matrik audit internal penerapan SMKP memiliki nilai 81,6 % termasuk kedalam kategori minor diperlukan evaluasi, penyesuaian dengan regulasi hukum serta pengendalian yang perlu ditingkatkan.
Analisis Investasi dan Kelayakan Ekonomi Penambangan Batu Gamping PT Akarna Marindo di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat Kevin Zen Rizal Pratama; Zaenal; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5207

Abstract

Abstract. PT Akarna Marindo is one of the companies engaged in mining with the commodity of limestone in Cipatat Village, Cipatat District, West Bandung Regency, West Java Province. It is necessary to carry out an analysis of the investment and economic feasibility of the mine to fulfill one of the requirements in extending the ongoing mining business permit. The economic analysis used is based on production costs, investment costs, cash flow and income from the sale of limestone. Considering this, an economic analysis is carried out based on the concept of Discontinued Cash Flow Rate of Return (DCFROR) and sensitivity analysis. The economic criteria used are Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), as well as sensitivity analysis of selling prices and production costs. DCFROR analysis is one of the analytical techniques related to investment, by calculating the value of money against the discount rate using the Weighted Average Cost of Capital (WACC) method which is 8.00%. Then the cash flow calculation is carried out every year to evaluate the cash value based on cash inflows and cash disbursements generated during mining activities. The results of the DCFROR analysis that has been carried out, obtained an NPV value of IDR 5,011,899,460, -, an IRR of 18.60% and a PBP for 3 years and 6 months. It is necessary to evaluate the value of investment uncertainty by determining the level of profit obtained based on changes in various sensitivity parameters. The parameters used in this analysis are selling prices and production costs to the NPV value due to changes in selling prices and production costs. The results of the sensitivity analysis show that selling prices have decreased by more than 8% and production costs have increased by more than 22%. Abstrak. PT Akarna Marindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dengan komoditi batu gamping di Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Perlu dilakukan analisis investasi dan kelayakan ekonomi tambang untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperpanjang izin usaha penambangan yang sedang berlangsung. Analisis ekonomi yang digunakan berdasar pada biaya produksi, biaya investasi, aliran kas dan pendapatan dari penjualan batu gamping. Mempertimbangkan hal tersebut, maka dilakukan analisis ekonomi berdasarkan pada konsep Discontinued Cash Flow Rate of Return (DCFROR) dan analisis sensitivitas. Kriteria ekonomi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PBP), serta analisis sensitivitas terhadap harga jual dan biaya produksi. Analisis DCFROR menjadi salah satu teknik analisis yang berhubungan dengan investasi, menghitung nilai uang terhadap discount rate menggunakan metode Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang didapat sebesar 8,00%. Kemudian perhitungan aliran kas dilakukan setiap tahun untuk mengevaluasi nilai kas berdasar pada pemasukan kas dan pengeluaran kas yang dihasilkan selama kegiatan penambangan. Hasil dari analisis DCFROR yang telah dilakukan, didapat nilai NPV sebesar Rp 5.011.899.460,. IRR sebesar 18,60% dan PBP selama 3 tahun 6 bulan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap nilai ketidakpastian investasi dengan menentukan tingkat keuntungan yang didapat berdasarkan perubahan parameter sensitivitas yang bervariasi. Parameter yang digunakan berupa harga jual dan biaya produksi terhadap nilai NPV akibat perubahan harga jual dan biaya produksi. Hasil dari analisis sensitivitas adalah harga jual mengalami penurunan diatas 8% serta biaya produksi mengalami kenaikan diatas 22%.

Page 7 of 15 | Total Record : 143