cover
Contact Name
Cucu Widaty
Contact Email
jtamps@ulm.ac.id
Phone
+6282316051145
Journal Mail Official
cucu.widaty@ulm.ac.id
Editorial Address
Sekretariat: Ruang Prodi Pendidikan Sosiologi Gedung FKIP ULM Banjarmasin Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan Kode Pos: 70123 Telp/Fax. (0511) 330 4914
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa pendidikan Sosiologi
ISSN : -     EISSN : 27762963     DOI : https://doi.org/10.20527/jtamps.v1i1
Core Subject : Education, Social,
JTAMPS merupakan kumpulan artikel/jurnal hasil penelitian skripsi mahasiswa di bidang pendidikan, Sosial, dan budaya yang belum pernah dimuat/diterbitkan di media lain.
Articles 40 Documents
Tanggapan Lelaki Perokok di Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan terhadap Stigma Sosial Wanita Perokok Isma Imanda Imanda; Yuli Apriati; Laila Azkia
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.821 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i2.6469

Abstract

Sebagian kelompok masyarakat di Indonesia menganggap bahwa aktivitas merokok yang dilakukan oleh seorang wanita merupakan suatu hal yang tabu. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menemukan persepsi atau tanggapan lelaki perokok di Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan mengenai adanya stigma sosial wanita perokok. (2) untuk menemukan faktorfaktor yang memengaruhi persepsi atau tanggapan lelaki perokok mengenai adanya stigma sosial wanita perokok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih dengan cara purposive dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tanggapan lelaki perokok terhadap stigma sosial wanita perokok yaitu; tanggapan pro yang berisikan persetujuan bahwa wanita perokok banyak ditemukan dalam kelompok wanita asusila, stigma mampu mencegah wanita untuk merokok, dan stigma merupakan sanksi sosial yang sifatnya mengontrol, serta tanggapan kontra yang berisikan ketidaksetujuan dikarenakan masih terdapat wanita perokok yang tidak “nakal”, wanita yang merokok karena candu, dan wanita yang merokok karena faktor budaya. (2) faktor-faktor yang memengaruhi tanggapan lelaki perokok terbagi menjadi dua yaitu; faktor internal yang berisikan prinsip hidup dan pengetahuan yang dimiliki, serta faktor eksternal yaitu pengalaman ketika berinteraksi, nasihat pihak tertentu, dan pengaruh dari kelompok yang diikuti.
Tradisi Mahanyari Kalambu Di Desa Tambalang Kecil Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara Muhammad Rizki; Yuli Apriati; Laila Azkia
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.273 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v1i2.4193

Abstract

Tradisi mahanyari kalambu adalah kebiasan masyarakat mengadakan acara sebelum pesta perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendalami prosesi dalam tradisi. (2) untuk menemukan makna yang terkandung dalam tradisi di Desa Tambalang Kecil, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih secara Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dengan 5 informan, dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi dalam pelaksanaan tradisi Mahanyari Kalambu terbagi menjadi 3 tahap, (a) Persiapan, terdiri dari membeli Peralatan kalambu, mencari perias kalambu, mencari petugas saruan (mengundang warga), menyiapkan bahan-bahan untuk acara, dan Menyiapkan Pinduduk. (b) Pelaksanaan, terdiri dari undangan hadir berkumpul, Pinduduk diletakkan di atas kasur (di bawah kasur), Air putih, bubur habang dan putih/hijau diletakan di atas Kasur (di bawah kasur), membaca ayat-ayat Al Qur’an, pembacaan do'a, menyajikan hintalu karuang, (c) Penutup, terdiri dari prosesi perkawinan selanjutnya (Bamumula), setelah selesai acara resepsi (mempelai tidur di kasur kalambu baru) Pinduduk akan di masak seperti olahan kue atau di campur dengan makanan untuk dibacakan do'a selamat dan di makan bersama-sama keluarga internal. Makna dari tradisi mahanyari kalambu sebagai ikhtiar dalam bentuk do’a agar acara diberikan kelancaran oleh Allah dan dimudahkan. Merekatkan, sebagai kebiasaan yang terus menerus dilakukan sejak zaman dulu, sebagai upaya untuk mencegah dari gangguan makhluk halus (dunia lain), dan ketan dimaknai sebagai simbol agar kelak rekat sampai tua, gula aren yang dibungkus daun dengan harapan mempelai mendapat jalan hidup yang manis, dan ketan dimaknai sebagai simbol agar kelak kerekatan pasangan sampai tua.
Etos Kerja Pengrajin Home Industry Kerajinan Tangan Tanggui Kelurahan Alalak Selatan Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin Sarjani sarjani
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.713 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v1i1.3252

Abstract

Tujuan penelitian untuk: (1) Mengetahui alasan masyarakat dalam memilih pekerjaan sebagai pengrajin tanggui, (2) Mengetahui bentuk etos kerja pengrajin dalam home industry kerajinan tangan tanggui. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Alasan masyarakat dalam memilih pekerjaan sebagai pengrajin tanggui adalah kebiasaan turun-temurun, mengisi waktu kosong, menambah penghasilan keluarga dan tidak memerlukan modal yang besar. (2) Bentuk-bentuk etos kerja pengrajin dalam home industry kerajinan tangan tanggui adalah sikap kerjasama, pencapaian target produksi dan semangat kerja.Kata kunci: Alasan bekerja, bentuk etos kerja pengrajin tanggui
Pengguna Vape Di Gudang Vaporizer Di Antasan Besar Banjarmasin Tengah (Studi Tentang Perilaku Remaja) Ahmad Zaki Ilmi; Sigit Ruswinarsih; Reski P
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.883 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i1.5211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perilaku pengguna vape (2) Mengetahui gambaran kebutuhan yang dipuaskan oleh vape. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang dipilih secara purposive yaitu mereka (remaja) yang menggunakan vape, krateria pengguna vape tersebut adalah laki-laki, usia 14-18 tahun, bertempat tinggal di Banjarmasin, bisa memakai/mengkonsumsi vape. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) perilaku remaja pengguna vape terbentuk karena meniru orang dewasa, misalnya saja kebanyakan remaja pengguna vape sebagaian remaja melihat orang orang dewasa memiliki kebebasan untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan. Kemudian mencari/menarik perhatian lawan jenis, remaja mencari perhatian dengan cara berperilaku aneh dan menampilkan bakat sikap yang mereka miliki agar bisa mendapatkan perhatian. rasa ingin tahu yang tinggi, remaja dengan rasa ingin tahu yang cenderung tinggi akan dengan mudah untuk mencoba akan hal-hal baru seperti kebiasaan-kebiasaan yang mereka anggap itu baik untuk di ikuti. (2) Gambaran kebutuhan remaja yang dipuaskan oleh vape seperti meningkatkan kepercayaan diri dan ingin terlihat keren. Kemudian kebutuhan  vape yang tinggi agar terlihat keren ketika di gunakan. kemudian vape pengganti rokok tembakau, mereka yang ingin berhenti merokok memiliki alternatif vape yang dianggap lebih aman. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan  (1) Bagi remaja pengguna vape untuk sebisa mungkin menggunakan liquid sesuai standar kebutuhan. (2) Bagi distributor agar bisa meminimalisir harga liquid dikalangan remaja. (3) Bagi Instansi terkait khususnya pemerintah kota Banjarmasin dapat mensosialisasikan penggunaaan  liquid  dikalangan remaja.
Jaringan Sosial Pedagang Pakaian Bekas Di Pasar Subuh Jalan Pasar Baru Kelurahan Kertak Baru Ilir Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin Lisna Muzdalifah; Yusuf Hidayat; Syahlan Mattiro
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.534 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v1i2.4184

Abstract

Kesuksesan dalam berdagang pakaian bekas ditentukan oleh seberapa besar pedagang dapat mengakses barang-barang bekas yang masih pantas serta layak untuk dijual dan hal tersebut dapat diakses dan dapat diraih melalui jaringan sosial yang dibangun diantara pedagang pakaian bekas dengan pedagang besar (grosir) dan pedagang pakaian bekas dengan reseller. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui terbentuknya jaringan sosial pedagang pakaian bekas di Pasar Subuh, (2) mengetahui upaya pedagang pakaian bekas memelihara jaringan sosial di Pasar Subuh. Metode yang dipilih penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Bertempat di Pasar Subuh Jalan Pasar Baru Kel. Kertak Baru Ilir Kec. Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. Sumber data penelitian ini purposive sampling. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah-langkah reduki data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Terbentuknya jaringan sosial pedagang pakaian bekas ada dua yakni: (a) Jaringan sosial pedagang pakaian bekas dengan pedagang besar (grosir) didalamnya ada resiprositas (hubungan timbal balik), kepercayaan (trust), dan peraturan atau norma-norma). (b) Jaringan sosial pedagang pakaian bekas dengan reseller didalamnya ada hubungan saling menguntungkan. (2) Upaya pedagang pakaian bekas memelihara jaringan sosial dengan pedagang besar (grosir) dengan cara: (a) memelihara kepercayaan (b) memelihara hubungan resiprositas dan (c) memelihara peraturan atau norma-norma. Upaya pedagang pakaian bekas memelihara jaringan sosial dengan reseller dengan cara: (a) memelihara sikap dan (b) memelihara dengan memberikan potongan harga.
Dampak Sosial Ekonomi Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tiga Daun Kapuas (TDK) bagi Kehidupan Masyarakat di Desa Purwosari Baru Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala Lisa Lisa; Yusuf Hidayat; Syahlan Mattiro
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.922 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i2.6471

Abstract

Keberadaan perkebunan kelapa sawit di Desa Purwosari Baru memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat, dilihat dari segi perubahan social dan perubahan ekonominya. Penelitian dilakukan di Desa Purwosari Baru Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala. Penelitian bertujuan; (1) Untuk mengetahui dampak perubahan sosial perkebunan kelapa sawit PT. Tiga Daun Kapuas (TDK) bagi kehidupan masyarakat di Desa Purwosari Baru; (2) Mengetahui dampak perubahan ekonomi perkebunan kelapa sawit PT. Tiga Daun Kapuas (TDK) bagi kehidupan masyarakat di Desa Purwosari Baru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive sampling, subjek dalam penelitian adalah para pekerja perkebunan kelapa sawit yang awal mulanya bekerja sebagai petani padi. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan Langkah-langkah reduksidata, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dampak perubahan sosial perkebunan kelapa sawit PT. Tiga daun Kapuas (TDK) bagi kehidupan masyarakat di Desa Purwosari Baru yaitu berdampak langsung bagi kehidupan sosial mereka yang mana mereka menjadi kurang bisa berpartisipasi dalam setiap kegiatan di desa, interaksi yang terjadi diantara masyarakat pun menjadi sangat terbatas, begitu pula berdampak di lingkungan keluarga dimana waktu mereka menjadi sangat terbatas dan begitu juga dengan interaksi antaranggota keluarga pun menjadi sangat kurang. (2) Dampak perubahan ekonomi perkebunan kelapa sawit PT. Tiga Daun Kapuas (TDK) bagi kehidupan masyarakat di Desa Purwosari Baru adalah masyarakat mengalami peningkatan pendapatan dan kebutuhan hidup pun mulai terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada masyarakat seharusnya lebih bisa mengatur waktu yang tepat agar kegiatan seperti kerja bakti, gotong royong, dan kegiatan lainnya agar tidak berbenturan lagi dengan jadwal para pekerja perkebunan kelapa sawit. Sehingga kedepannya pengaturan waktu yang kurang baik bisa berjalan dengan baik agar seluruh masyarakat bisa ikut serta atau berpartisipasi dalam kegiatan desa.diikuti.
Sosialisasi Program Kampung Keluarga Berencana (KB) Di Desa Selaselilau Kecamatan Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu Istika Seftiah Ningsih; Yusuf Hidayat; Yuli Apriati
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.724 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i1.5204

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui proses belajar tentang program kampung keluarga berencana (2) mengetahui tanggapan masyarakat setelah terpilih menjadi kampung KB. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data dipilih menggunakan teknik purposive sampling, adapun informan dalam penelitian ini adalah bapak Yanto, ibu Seni, ibu Darti, ibu Yarni, ibu Siti, ibu Ainun, serta ibu Misti yang merupakan staf dari BKKBN Pemprov Kal-Sel. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan langkah-langkah seperti reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses belajar masyarakat tentang program kampung KB di desa Selaselilau yang pertama, melalui proses pengenalan program kampung KB yakni penyuluhan biasa disebut sosialisasi yang dilakukan secara langsung oleh pihak dinas KB Kabupaten Tanah Bumbu dan petugas penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) desa Selaselilau. Kedua, proses pelatihan yang ditunjukan untuk para pengurus Pokja kampung KB. Para pengurus pokja mengikuti pelatihan mengenai kampung KB, untuk selanjutnya disampaikan lagi kepada masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing. (2) Tanggapan atau respon masyarakat desa Selaselilau terkait program kampung KB, yang pertama respon mengenai keterlibatan dalam kegiatan kampung KB. Yang kedua, respon masyarakat setelah menjadi Kampung KB, tentu membuat masyarakat merasa senang dan berterimakasih. Karena setelah dijadikannya kampung KB, desa Selaselilau tentu mengalami kemajuan atau perubahan.
Fungsi Kafe “Omnivora” Sebagai Ruang Sosial Bagi Mahasiswa Di Banjarmasin Muhlisah Muhlisah
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.157 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v1i1.3253

Abstract

Kafe merupakan tempat yang sangat digemari anak muda terutama mahasiswa. Kegemaran mahasiswa mengunjungi kafe menjadikannya memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai ruang sosial. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menjelaskan aktivitas yang dilakukan mahasiswa ketika berada di kafe Omnivora; (2) Untuk mengetahui bentuk komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa ketika berada di kafe Omnivora. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa: (1) aktivitas yang dilakukan mahasiswa ketika berada di kafe ada berbagai macam seperti: berkumpul bersama teman untuk merayakan ulang tahun, berkumpul dengan teman kuliah, berkumpul dengan teman sepergaulan, bermain kartu Uno dan jenga; mahasiswa makan dan minum di kafe Omnivora sambil berkumpul bersama teman dan lokasi dekat kampus; mahasiswa berfoto di kafe Omnivora untuk menyimpan memori kebersamaan dan memasukkan ke sosial media; mahasiswa mengerjakan tugas di kafe Omnivora bersama teman untuk saling membantu satu sama lain; dan rapat organisasi, karena kafe Omnivora memiliki kursi kayu yang mudah di sesuaikan dan ruangan yang luas; menggunakan fasilitas Wi-Fi untuk mencari bahan kuliah, bermain games online dan mengakses sosial media (2) Komunikasi yang terjadi berupa komunikasi antarpribadi dilakukan oleh mahasiswa menceritakan masalah pribadi yang mengharapkan solusi; komunikasi kelompok untuk saling menghibur, bertukar informasi; dan komunikasi organisasi merupakan komunikasi yang dilakukan mahasiswa untuk merencanakan kegiatan organisasi. Kata Kunci: Fungsi, kafe, ruang sosial.
Peran Petugas Teknis dalam Melaksanakan Fungsi Pekerja Sosial pada Pemberdayaan Perempuan Penyandang Disabilitas Mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru Maria Ulfah; Yuli Apriati; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.166 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i2.6466

Abstract

Perempuan menerima jenis pemberdayaan yang berbeda dengan laki-laki dikarenakan berbagai alasan dan kebutuhan. Namun, perempuan juga berhak mendapat jenis pemberdayaan yang setara dengan laki-laki. Salah satu lembaga yang mampu memberikan pemberdayaan kepada perempuan penyandang disabilitas mental adalah BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran petugas teknis dalam melaksanakan fungsi pekerja sosial pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan sumber data yang dipilih secara Purposive Sampling dan menggunakan data primer dan sekunder, adapun instrumen dalam penelitian ini yaitu Human Instrument. Jumlah informan dalam penelitian ini yaitu 5 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 5 peran petugas teknis dalam melaksanakan fungsi pekerja sosial pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas mental di BRSPDM “Budi Luhur” Banjarbaru yaitu pertama, sebagai Fasilitator berperan dalam mendefinisikan siapa yang akan dilibatkan, memfasilitasi pendidikan seperti membangun pengetahuan dan keterampilan serta menetapkan tujuan keterlibatan PPKS, kedua Broker yang berperan dalam menghubungkan (linking), barang-barang dan pelayanan (goods and service) dan pengontrolan kualitas (quality control), serta melakukan penilaian/asesmen kebutuhan PPKS, ketiga Mediator yang berperan sebagai penengah, keempat sebagai Pembela yang berperan membela PPKS dalam proses pemberdayaan, dan kelima sebagai Pelindung yang berperan melindungi PPKS terutama PPKS perempuan.
Interaksi Sosial Guru Pengajar dan Murid Berkebutuhan Khusus dalam Peningkatan Prestasi Belajar di Kelas VIII F SMPN 14 Banjarmasin Rizki Amalia; Syahlan Mattiro; Sigit Ruswinarsih
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.863 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v1i2.4186

Abstract

Interaksi antara guru pengajar dan murid pasti selalu terjadi dalam proses belajar mengajar. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) bentuk interaksi sosial guru pengajar dengan murid berkebutuhan khusus di kelas VIII F SMPN 14 Banjarmasin yaitu; a) kerjasama, guru bekerjasama dengan murid untuk tidak membandingkan murid berkebutuhan khusus dengan murid lainnya, kerjasama guru pengajar dan guru pendamping dalam mengenal murid berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran dan pemberian tugas dan nilai, b) akomodasi, dalam diskusi kelompok guru dapat memfasilitasi dengan baik antara murid berkebutuhan khusus dengan murid lainnya, c) asimilasi merupakan usaha guru pengajar dalam membimbing murid agar tidak takut karena merasa berbeda, (2) cara guru meningkatkan prestasi; a) faktor intern yaitu, menggunakan diskusi kelompok, menggunakan berbagaimacam teknik pembelajaran, mendukung keterampilan murid, b) faktor ekstern, murid berkebutuhan khusus aktif di luar kelas seperti ekskul dan pemanfaatan berbagai media sekolah. 

Page 1 of 4 | Total Record : 40