Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN ORGANISASI DALAM PENANAMAN NILAI RELIGIUS PADA MAHASISWA ANGGOTA UNIT KEROHANIAN MAHASISWA MUSLIM (UKMM) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Cucu Widaty; Yuli Apriati; Yusuf Hidayat
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i4.252

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat tentang pengembangan dan peningkatan kemampuan organisasi dalam penanaman nilai religius pada mahasiswa anggota Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (UKMM) Universitas Lambung Mangkurat, pengabdian ini merupakan salah satu bentuk ketertarikan tim pengabdian dari Pendidikan Sosiologi ULM dalam permasalahan organisasi pada Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (UKMM). Metode yang digunakan adalah menonton video, ceramah, diskusi, dan evaluasi hasil akhir. Sasaran utama dalam pengabdian ini adalah 20 orang anggota Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (UKMM). Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan menonton video bertema organisasi yang berisi seorang kehidupan aktivis mahasiswa pada organisasi keagamaan. Pada sesi akhir kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan sharing. Dalam kegiatan ini tim mencoba mendengarkan pertanyaan dan masukan dari para peserta dan mencari solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut, terutama ketika organisasi yang sempat vakum saat pandemi covid-19. Tim pengabdian memberikan saran dan bimbingan cara meningkatkan kemampuan organisasi dalam menanamkan nilai religious yakni dengan memanfaatkan teknologi digital misalnya menjalankan kegiatan melalui virtual, membangun relasi yaitu berkolaborasi dengan organisasi keislaman lain misalnya dengan remaja masjid atau dewan kemakmuran masjid lainnya, memperluas jaringan dengan masyarakat luas, mengadakan bakti sosial dan gerakan infaq sodaqah, aktif di media sosial misalnya Instagram, youtube, twitter, pengurus dan anggota aktif menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keislaman dengan mengikuti berbagai kajian. Selain itu tim memberikan dorongan dengan kata-kata positif bagi para anggota Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (UKMM). Tim juga berusaha membangun kepercayaan diri pada anggota Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim supaya semangat menjalankan organisasi.
Makna Upacara Balian dalam Ritual Pengobatan Tradisional Suku Paser Kabupaten Paser Cucu Widaty; Yuli Apriati; Aldian Hudaya; Siska Kusuma
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v6i1p55-64

Abstract

This study describes the balian ceremony in the form of a ritual that is carried out as a traditional treatment in the Paser tribe, Paser district, East Kalimantan. This is motivated by the belief of the Paser people who still maintain healing rituals with the balian ceremony because of hereditary and entrenched beliefs, considerations of alternative medicine, perceptions and views of life. This study aims to uncover 3 important focuses, namely: the form of the balian ceremony procession, the meaning of the balian ceremony for the Paser tribal community, and the function of the balian ceremony. The research method used in this study is qualitative with an ethnographic approach. This study uses data collection techniques in the form of observation, in-depth interviews, and documentation with primary data sources and secondary data sources. The results showed that the form of the balian ceremony procession consists of three stages, the first is the preparation stage, namely the organizer prepares the equipment and coordinates with the parties involved in the balian ceremony. Second, the core activity stage is a mulung dancing along with reciting healing spells. Third, the closing stage is mulung awareness, wiping water, and returning ceremonial equipment. The meaning of the Balian ceremony is the struggle for life, harmony, welfare, safety, good morals, and opening of sustenance, the meaning of asking for protection, remembering God, and remembering the nature of life. The function of the balian ceremony is an effort to heal patients, as a medium of public entertainment, as a medium for connecting the Paser tribal community to the spirits of their ancestors. Penelitian ini mendeskripsikan upacara balian berupa ritual yang dilaksanakan sebagai pengobatan tradisional pada suku Paser kabupaten Paser Kalimantan Timur. Hal ini dilatarbelakangi kepercayaan masyarakat Paser yang tetap mempertahankan ritual penyembuhan dengan upacara balian karena kepercayaan turun-temurun dan membudaya, pertimbangan pengobatan alternatif, persepsi dan pandangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menguak menguak 3 fokus penting yakni: bentuk prosesi upacara balian, makna upacara balian bagi masyarakat suku Paser, dan fungsi upacara balian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk prosesi upacara balian terdiri dari tiga tahap, Pertama tahap persiapan yaitu penyelenggara mempersiapkan perlengkapan dan berkoordinasi dengan pihak yang terlibat pada upacara balian. Kedua, tahap kegiatan inti yaitu seorang mulung menari bersamaan dengan pembacaan mantra penyembuhan. Ketiga, tahap penutup yaitu penyadaran mulung, pengusapan air ,dan pengembalian peralatan upacara. Makna dari dilaksanakannya upacara balian adalah perjuangan hidup, keharmonisan, kesejahteraan, , keselamatan, moral baik,dan pembuka rezeki, makna memohon perlindungan, mengingat tuhan, dan mengingat alam kehidupan. Fungsi upacara balian adalah upaya penyembuhan pasien, sebagai media hiburan masyarakat, sebagai media penghubung masyarakat suku Paser terhadap roh leluhurnya.
Peningkatan Sektor Informal pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin Yuli Apriati; Cucu Widaty; Syahlan Mattiro; Rahmat Nur
PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial) Vol 1, No 1 (2021): PAKIS, March 2021
Publisher : Pendidikan IPS FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.964 KB) | DOI: 10.20527/pakis.v1i1.3204

Abstract

This research describes the increase in the informal sector during the Covid-19 pandemic in Sungai Andai Village, North Banjarmasin District, Banjarmasin City. The purpose of this research is to describe the changes regarding the increase in the informal sector during the Covid-19 pandemic in Sungai Andai Village, North Banjarmasin District, Banjarmasin City. The research method used in this research is to use qualitative research method. The research subjects in this study were the community of traders around the red light of Sungai Andai Village, North Banjarmasin District, Banjarmasin City, which was considered sufficiently supportive for the research focus.  To test the validity of the data, interviews were conducted with informants.  The results of the study show that the livelihoods of a number of people selling around the river road have changed due to the Covid-19 outbreak. People's income tends to decline when compared to income before the Covid-19 pandemic era. This is influenced by the decline in people's income, limited abilities and skills, narrow job opportunities in the formal sector, and the impact of layoffs. Based on the results of this study, it can be suggested for the community, especially traders, as informal sector actors to adapt to the social, economic, and cultural conditions that existed during the Covid-19 period.
PERUBAHAN KEHIDUPAN GOTONG ROYONG MASYARAKAT PEDESAAN DI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN Cucu Widaty
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 1 (2020): (Januari )
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.131 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i1.1617

Abstract

Penelitian ini memaparkan mengenai kehidupan gotong royong pada masyarakat pedesaan di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran yang mengalami perubahan sebagai akibat pergeseran nilai-nilai budaya. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mendeskripsikan perubahan kehidupan gotong royong masyarakat pedesaan di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Menggunakan observasi dan wawancara sebagai alat pengumpul data yang dilakukan peneliti terhadap informan penelitian. Selain dari itu juga diperoleh data perubahan gotong royong pada masyarakat melalui dokumentasi dari pemerintah setempat. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa yang dianggap cukup mendukung untuk fokus penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti adalah menggunakan pedoman wawancara yang sudah dirancang sedemikian rupa berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian, selain itu juga didukung oleh hasil observasi yang sudah dilakukan oleh peneliti selama 2 bulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan wawancara beberapa kali kepada informan untuk memastikan bahwa jawaban informan sudah pasti. Melalui memberchek, triangulasi, dan comprehensive data treatment hingga diperoleh kesimpulan yang kokoh. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa perubahan kehidupan gotong royong masyarakat pedesaan ini ditandai dengan sikap dan perilaku masyarakat itu sendiri yang mulai merasa bosan dengan kegiatan-kegiatan berlandaskan gotong royong baik aktivitas yang bersifat rutin maupun insidental. Masyarakat kini lebih memilih untuk mengefisienkan waktu dan tenaga. Selain itu desakan ekonomi juga merupakan salah satu hal yang paling dominan dalam penyebab perubahan kehidupan gotong royong masyarakat di pedesaan. Hal ini berdampak pada berubahnya sikap dan perilaku masyarakat itu sendiri serta lingkungannya. Oleh karena itu pemerintah serta masyarakat bersama-sama berupaya untuk mengembalikan kehidupan gotong royong seperti semula.
Sosialisasi Penggunaan Media Sosial (Youtube) Di SMP Negeri 3 Martapura Syahlan Mattiro; Cucu Widaty; Sigit Ruswinarsih; M. Renaldy
AKM Vol 3 No 1 (2022): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v3i1.308

Abstract

Media sosial saat ini dapat memepengaruhi aspek kehidupan, salah satu platform media yang populer yaitu Youtube yang mudah diakses termasuk usia remaja. Memasuki usia remaja awal rasa ingin tahu semakin besar dan Youtube manjadi platform untuk mencari informasi. Sebagaimana sebuah media didalam Youtube terdapat eksistensi objek idola yang di sebut youtuber untuk ditiru para remaja terkhusus siswa SMPN 3 Martapura yang rata-rata memasuki usia remaja awal, tentu saja rasa ingin tau dan akal mereka mulai berkembang serta Youtube menjadi Platform untuk menemukan informasi dan menirunya. Dari hal tersebut diatas , Pengabdian melalui Sosialisasi kepada mereka ini dilaksanakan dengan tujuan : Mengetahui komunikasi dari imitasi pada Youtuber dalam interaksi sosial yang terjadi pada siswa SMPN 3 Martapura. Metode yang digunakan dalam Pengabdian ini adalah Sosialisasi tentang ber-Media Sosial yang diharapkan siswa-siswa tersebut dapat menggunakan secara bijak dan metode diskusi berupa tanya jawab denganmaksud untuk memeahami pengetahuan mereka tentang Media Sosial khususnya Youtube. Hasil Pengabdian ini menunjukkan bahwa dalam interkasi sosial mereka dilingkungan sekolah mengalami Copying behavior dilihat dari dua (2) bentuk komunikasi. Pertama: verbal berupa kata-kata baik dari mulut maupun berbentuk tulisan secara primer (langsung) atau skunder (daring). Kedua Non-verbal yaitu berupa simbol yang dapat mengambarkan hal milik para Youtuber yaitu berupa bisa aksesoris fisik, digital atau juga gestur tambahan yang dilihat pada bentuk bentuk interaksi sosial siswa. Berdasarkan hal tersebut disarankan secara umum imitasi memiliki dampak positif dan negatif. Pihak masyarakatlah yang menentukan apa yang diimitasi bisa sesuai, diterima apa tidak. Lebih lanjut imitasi pada remaja implementasinya secara akdemik bisa menjadi bagian proses belajar mengajar atau secara individu menjadi pondasi dalam pergaulan.
PENGUATAN MOTIVASI PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEMULUNG KAWASAN HANDIL PALUNG TEMPAT PENGELOLAAN AKHIR (TPA) BASIRIH KOTA BANJARMASIN Cucu Widaty; Syahlan Mattiro; Rahmat Nur
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.127 KB) | DOI: 10.32332/d.v3i2.3374

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat tentang penguatan motivasi pendidikan anak di lingkungan keluarga pemulung Kawasan Handil Palung tempat pengelolaan akhir Basirih Banjarmasin, pengabdian ini merupakan salah satu bentuk ketertarikan tim pengabdian dari Pendidikan Sosiologi ULM dalam permasalahan pendidikan pada pemulung anak-anak. Tujuan pengabdian ini adalah orangtua pemulung memiliki pemahaman tentang pentingnya pendidikan dalam mendorong anaknya belajar serta anak-anak pemulung memiliki motivasi tinggi bersekolah guna mengembangkan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, meningkatkan taraf hidup, serta membentuk generasi yang berkarakter. Metode yang digunakan adalah menonton video, ceramah, diskusi, dan evaluasi hasil akhir. Sasaran utama dalam pengabdian ini adalah keluarga pemulung serta anak-anak pemulung. Seluruh peserta terdiri dari 14 peserta, yaitu 4 orang tua dan 10 orang anak-anak. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan menonton video bertema pendidikan, pemaparan materi seputar sekolah, pendidikan, beasiswa. Pada sesi akhir kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan sharing. Pada kegiatan ini tim mencoba mendengarkan keluhan para peserta dan mencari tahu apa tujuan dan impian para pemulung terhadap pendidikan anak-anak mereka, selain itu tim memberikan dorongan dengan kata-kata positif yang membangun pada keluarga pemulung, menawarkan solusi dalam masalah seputar pendidikan yang dialami oleh keluarga pemulung, serta memberikan informasi dan peluang-peluang beasiswa bagi anak-anak pemulung. Tim juga berusaha membangun kepercayaan diri pada anak-anak pemulung untuk tetap terus bersekolah. Peran yang dapat di lakukan oleh orang tua dalam menunjang motivasi serta mendorong anak untuk sekolah yakni, memberikan fasilitas tempat belajar yang nyaman di rumah untuk anak, memberikan sarana pembalajaran berupa buku-buku sekolah yang dibutuhkan anak, lebih mengatur waktu kegiatan anak, dan memperhatikan aktivitas anak di rumah maupun di sekolah.
Challenges of Village Farmers in Facing Globalization (Descriptive Study in Padaherang Village, Padaherang District, Pangandaran Regency) Cucu Widaty; Fitri Mardiani
Social Studies Conference Proceedings 2021: 1st International Seminar of Social Studies (ISoSS)
Publisher : Social Studies Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.293 KB) | DOI: 10.20527/sscp.v1i1.182

Abstract

The flow of globalization impacts changes in people's activities, especially in the agricultural sector. This threatens traditional agricultural activities, significantly affecting the lifestyle of the farmers. Therefore, this research aims to find a picture of rural farming communities facing globalization and farmers' responses to globalization. The method in this study is a qualitative descriptive method. The data sources were selected by snowball sampling. The data collection used in the study were observation, interviews, and documentation. The results showed several forms of challenges for farmers in facing globalization, namely competition for farming jobs with other jobs resulting in reduced farmer resources, farmer education is still relatively low, innovation and farmer efficiency are minimal due to imported goods, agricultural society, in general, is still tied to patrons. In addition, clients and the desire for achievement from farmers are low because they still think traditional.
Growing a Digital Literature Culture for Students in the History Education Department Faculty of Teacher Training and Education Lambung Mangkurat University Fitri Mardiani; ‪Mohamad Zaenal Arifin Anis; Mohamad Dody Hermawan; Cucu Widaty
Social Studies Conference Proceedings 2021: 1st International Seminar of Social Studies (ISoSS)
Publisher : Social Studies Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.033 KB) | DOI: 10.20527/sscp.v1i1.185

Abstract

The era of the industrial revolution 4.0 is an era of information technology developing rapidly in education. This is getting stronger when the COVID-19 pandemic has hit this nation since the beginning of 2020. Facing the challenges of life in the era of the industrial revolution 4.0, the role of the historical education study program is critical, especially in the development of science and technology. Therefore, history learning is demanded to be able to enter into a new order following its primary goal of being a reference and foothold in navigating the future from the results of studying past life values. First, the research aims to describe historical learning in the digital era. Second, describe the development of digital learning resources in history learning through a qualitative descriptive method consisting of data collection, data reduction, and presentation of conclusions and verification through data triangulation. The research subjects consisted of 100 students from classes 2018, 2019, and 2020. This phenomenon was analyzed to understand the role of digital literacy in historical learning resources in the digital era. The results of this study indicate that the initial step of having digital literacy skills is constructive in navigating life in the industrial era 4.0 to prepare themselves for the overwhelming flow of information and provide guidance for students in accessing, selecting, and utilizing credible and targeted information, especially for implementation—distance learning during the pandemic which refers to self-reliance and personal creativity.
SOSIALISASI PENCEGAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH BAGI ANAK-ANAK PEMULUNG DI KAWASAN PERMUKIMAN HANDIL PALUNG TEMPAT PENGELOLAAN AKHIR BASIRIH KOTA BANJARMASIN Cucu Widaty; Yuli Apriati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i1.256-264

Abstract

Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak, untuk itu sangat dibutuhkan jejaring atau mitra yang saling mendukung. Akan tetapi yang terjadi pada masyarakat kita saat ini tidak sejalan dengan cita-cita yang tercantum pada undang-undang tersebut. Komitmen tentang Pendidikan untuk seluruh masyarakat Indonesia tidak dapat terpenuhi sesuai harapan banyak pihak, karena masih banyak ditemukan anak-anak putus sekolah. Faktanya di lapangan anak-anak pemulung kurang mendapatkan pendidikan yang memadai. Banyak anak-anak yang putus sekolah dan bahkan tidak pernah mengikuti pendidikan apapun. Dengan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan mampu memberikan wawasan, pengetahuan dan termotivasi untuk terus bersekolah khususnya bagi anak-anak pemulung. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah bentuk sosialisasi melalui ceramah, memberikan motivasi melalui video yang disukai anak-anak, pemberian paket perlengkapan sekolah dan tanya jawab. Kegiatan dilaksanakan berupa sosialisasi dengan bentuk ceramah tentang apa yang telah ditayangkan di dalam video dengan memasukkan tentang sosialisasi pentingnya Pendidikan bagi masa depan mereka. Tim memaparkan, menjabarkan, dan menggambarkan tentang pentingnya pendidikan serta motivasi pendidikan bagi anak. Tim memaparkan materi pengertian pendidikan secara umum, materi hak anak dalam pendidikan, materi anak yang putus sekolah, materi penyebab anak putus sekolah, materi dampak anak putus sekolah, materi fungsi pendidikan bagi masa depan anak, materi mengenai info dan peluang beasiswa
Social Branding Campaign Pada Klien Panti Sosial Bina Wanita Melati Provinsi Kalimantan Selatan Yuli Apriati; Cucu Widaty; Laila Azkia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.5119

Abstract

 Panti Sosial Bina Wanita (PSBW) Melati Kalimantan Selatan adalah panti yang menangani Wanita Rawan Sosial Ekonomi. Dimana peran panti ini adalah melaksanakan rehabilitasi sosial dan pelayanan yang meliputi pembinaan sosial, fisik, mental, dan keterampilan sehingga diharapkan dapat mewujudkan kemandirian dan kesetaraan bagi para kliennya, sehingga mereka dapat memberikan peran aktif dalam masyarakat. Pada era digital seperti saat ini, maka sangat penting memiliki kemampuan dan pemahaman teknologi untuk mengembangkan usaha melalui jaringan sosial. Adapun permasalahan mitra saat ini pada aspek mengembangkan jaringan sosial, dimana para klien PSBW Melati belum memahami ilmu tentang branding dan belum mendapatkan program terkait pengembangan jaringan sosial seperti ini. Melati sudah membekali para klien mereka dengan memberikan keterampilan sesuai minat para klien yaitu menyediakan tiga jenis Praktek Belajar Kerja (PBK) meliputi: tata rias, tata busana dan tata boga, dengan jumlah seluruh klien saat ini adalah 44 orang. Melihat permasalahan tersebut, PkM ini bertujuan memberikan pemahaman dan kiat-kiat membrand usaha melalui sosialisasi terkait manfaat mempelajari branding untuk mengembangkan usaha sendiri, sehingga mampu membranding produk sendiri dengan baik. Adapun metode pelaksanaan dengan ceramah, tanya jawab, dan pemberian selebaran pamflet yang berisi dasar membangun brand produk yang kuat. Sosialisasi dilaksanakan pada hari sabtu, 29 Mei 2021 yang bertempat di AULA Panti Sosial Bina Wanita Melati. Hasil pengabdian terlihat antusias yang tinggi dari peserta untuk mempelajari branding, serta peserta PkM siap membuat brand usaha masing-masing, setelah mereka kembali ke masyarakat dan menyelesaikan Praktik Belajar Kerja di Panti Sosial ini. Women's Social Institution (WSI) Melati in South Kalimantan is an institution that handles vulnerable socio-economic women. The role of this orphanage is to carry out social rehabilitation and services which include social, physical, mental, and skills development, so that it is hoped that it can realize independence and equality for its clients so that they can provide an active role in society. In the digital era like today, it is very important to have the ability and understanding of technology to develop a business through social networks. The current partners' problems are in developing social networks. WSI Melati's clients still need to understand the science of social networking branding and have yet to receive a program related to developing social networks like this. Melati has provided its clients with skills according to their interests, namely providing three types of Work Learning Practices (PBK), including cosmetology, fashion, and catering, with a total of 44 current clients. Seeing these problems, this PkM aims to provide an understanding and tips on branding businesses through outreach to orphanage clients regarding the benefits of studying branding to develop their businesses to brand their products well. The implementation method with lectures, questions, answers, and gift pamphlets containing the basic building brand's strong product. Socialization was held on Saturday, May 29, 2021, at the AULA of the Melati Women's Bina Social Institution. The results of the dedication showed high enthusiasm from the participants to learn to brand, as well participant_PkM ready to make brands each other's efforts after they return to society and complete Work Study Practice in Social homes.