cover
Contact Name
Jamiludin Usman
Contact Email
jamiludin.usman@iainmadura.ac.id
Phone
+6285336521427
Journal Mail Official
tadris@iainmadura.ac.id
Editorial Address
Fakultas Tarbiyah IAIN Madura, Jl Raya Panglegur KM 4 Pamekasan, Jawa Timur
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Tadris: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 1907672X     EISSN : 24425494     DOI : http://doi.org/10.19105/tjpi
Core Subject : Religion, Education,
Tadris: Jurnal Pendidikan Islam is an open-access peer-reviewed journal published by the Tarbiyah Faculty of State Islamic Institute of Madura. Tadris Journal is published twice a year in June and December, the contents are scientific writings on Islamic Education in form of conceptual ideas, literature reviews, practical writing, or research results from various perspectives.
Articles 329 Documents
IMPLIKASI POSTMODERNISME DALAM PENDIDIKAN Hidayat, Ainur Rahman
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.894 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.188

Abstract

Meskipun terminologi postmodern terlalu sulit untuk dikontekskan pada bidang pendidikan secara eksplisit, tetapi kalau memperhatikan tema-tema besar yang diusung oleh postmodernisme maka secara implisit paradigma pendidikan mutakhir--meskipun tidak secara langsung--dalam banyak hal sudah menggunakan akar-akar pemikiran postmodern. Tematema pokok yang digulirkan oleh postmodernisme dalam banyak hal berpengaruh pada berbagai pilihan strategi perencanaan pendidikan. Artikel ini berusaha untuk menjawab persoalan tentang pengaruh postmodernisme dalam pendidikan.
PROSPEK GURU AGAMA PASCA PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN NOMOR 14/2005 ---, Buna’i
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.575 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.189

Abstract

Diantara keputusan penting era reformasi terkaitdunia pendidikan adalah disahkannya Undang-Undang Nomor14/2005 tentang Guru dan Dosen. Melalui undang-undang ini,eksistensi guru-dan dosen diakui secara implisit sebagai tenagaprofesional. Pengakuan tersebut sekaligus akan berdampak padahak dan kewajiban guru dan dosen dalam rangka melaksanakantugasnya secara profesional. Dengan kata lain, kehadiranUndang-Undang Guru dan Dosen akan menjadi “peluang dantantangan” bagi para guru dan dosen untuk semakin menempadiri agar mampu melaksanakan tugasnya secara profesional. Artikelberikut akan mengkaji “peluang dan tantangan” dimaksud,khususnya bagi guru agama.
PLURALITAS AGAMA : MERETAS TOLERANSI BERBASIS MULTIKULTURALISME PENDIDIKAN AGAMA Susanto, Edi
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.045 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.190

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan model-model keberagamaan dan implikasinya terhadap kerukunan beragama pada realitas keberagamaan yang pluralistik. Dengan model keberagamaan instrinsik inklusif humanis fungsional, kerukunan dalam konteks pluralitas agama akan terwujud dengan lebih sejati dan genuine. Untuk mewujudkan pola keberagamaan tersebut, pendidikan agama berbasis multikultural merupakan kemestian di tengah realitas kehidupan yang sedemikian plural dalam segala segmen.
APLIKASI PSIKOLOGI HUMANISTIK DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA (Konsep Arthur W. Combs tentang Pengembangan Potensi Anak) ---, H a r y u
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.928 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.191

Abstract

Makalah ini didasarkan pada pendekatan hermeneutik fenomenologis, meskipun eksposisinya sangat sederhana. Sejauh penulis ketahui, hingga kini sistem belajar mengajar mengalami permasalahan dalam hal penyajian terutama pada tataran praktis di lapangan. Untuk alasan itu, kajian akan mengupas secara singkat seputar psikologi humanistik sebagai psychology third force yang telah tumbuh dan berkembang sebagai reaksi sekaligus oposisi atas dua aliran psikologi sebelumnya, yaitu aliran psikoanalisa dan behaviorisme. Dalam makalah ini juga diilustrasikan mengenai pendidikan humanistik, istilah yang mengadopsi konsep-konsep psikologi humanistik dalam kepentingan proses pendidikan. Juga akan dipaparkan tentang aplikasi psikologi humanistik dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia.
KAJIAN HISTORIS PENDIDIKAN ISLAM DI INDO Kosim, Mohammad
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.84 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.192

Abstract

Kendati praktik pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung cukup lama, tepatnya sejak Islam masuk ke wilayah Nusantara sekitar 15 abad yang lalu, kajian tentang pendidikan Islam di Indonesia masih sangat terbatas dibanding kajian keislaman lainnya. Tulisan berikut menyuguhkan kajian historis tentang pendidikan Islam di Indonesia. Kajian dilakukan dengan melakukan survey terhadap sejumlah buku sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Kajiannya diarahkan pada sejauhmana bukubuku dimaksud memberikan informasi ilmiah tentang sejarah pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KESETARAAN GENDER Solichin, Mohammad Muchlis
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.183 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.193

Abstract

Dalam realitas aktual kehidupan masyarakat Muslim telah terjadi proses ketimpangan dalam relasi gender yang betul-betul berlawanan dengan semangat fitri Islam yang sangat menjunjung tinggi dan mendambakan kesetaraan gender, kesetaraan laki-laki dan perempuan. Ketimpangan dimaksud seringkali dijustifikasi oleh tafsir ajaran agama, sehingga untuk mengubahnya, sangat diperlukan kemauan secara kultural dan struktural dalam mengubah paradigma pendidikan agama Islam menuju equalitas gender. Tulisan ini berusaha mendeskripsikan pendidikan agama berbasis kesetaraan gender dengan mengemukakan beberapa model strategi dalam aplikasinya.
FULLDAY SCHOOL (Model Alternatif Pembelajaran Bahasa Asing) Hasan, Nor
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.341 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.194

Abstract

Tulisan ini akan memfokuskan kajian pada sistem pembelajaran fullday school yang selama ini disinyalir sebagai sistem yang efektif karena pembelajaran berlangsung secara aktif, kreatif, dan transformatif selama sehari penuh bahkan selama kurang lebih 24 jam. Melalui tulisan ini akan diekplorasi lebih jauh berkenaan dengan sistem pembelajaran fullday school, seperti asal usul sistem fullday school, pola pembelajaran model fullday school, sisi keunggulan dan kelemahan apa yang terdapat pada sistem ini, prasyarat pendukung apa saja yang harus dipenuhi, serta bagaimana implikasinya dalam pembinaan kecakapan berbahasa asing.
TEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (Diskursus Unity of Knowledge Perspektif Ismail Raj’i Al-Faruqi) ---, Siswanto
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.73 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.195

Abstract

Peradaban modern sebagai budaya antroposentris yang diperkenalkan Barat telah banyak mempengaruhi budaya masyarakat Islam, termasuk munculnya dualisme (dikotomi) pendidikan yang telah memancing terbelahnya pemikiran intelektual muslim. Dengan menggunakan pendekatan dialektif-kreatif, al-Faruqi menegaskan agar dualisme tersebut dihilangkan sekaligus menawarkan epistemologi pengetahuan baru yang didasarkan atas prinsip tauhid sebagai esensi ajaran Islam. Sistem pengetahuan yang akan dibangun adalah sebuah sintesis kreatif dari dua kutub pengetahuan, Barat dan Islam.
LEMBAGA PENDIDIKAN SUFI (Refleksi Historis) Hasan, Zainul
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.756 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i1.196

Abstract

Tasawuf, dalam konteks historis, merupakan bagian tak terpisahkan (integral) khazanah ilmu-ilmu keislaman. Dalam perkembangannya, baik sebagai sebuah konsep pemikiran maupun sebagai sebuah praktik dan gerakan, membutuhkan dan mengembangkan satu sistem pendidikan yang khas di mana persoalan spiritual mendapat tempat paling dominan. Pada gilirannya, perkembangan ini melahirkan lembaga-lembaga pendidikan sufi yang merupakan fenomena besar dan tidak mungkin diabaikan dalam kajian sejarah pendidikan Islam. Diantara lembaga tersebut ada tiga jenis terpenting yang menjadi bahasan ini: ribâth, zâwiyah dan khanqah.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH UMUM (Perspektif Sosio-Politik-Historis) Kosim, Mohammad
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.206 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v1i2.197

Abstract

Dalam perspektif historis, keberadaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum mengalami perjalanan panjang dan rumit seiring dengan kondisi sosial politik yang menyertai. Hal ini bisa ditelusuri sejak masa penjajahan hingga era reformasi. Di masa Belanda pendidikan agama tidak ada peluang diajarkan di sekolah pemerintah dengan alasan pemerintah bersikap netral. Kebijakan Jepang lebih lunak—kendati tidak lebih baik dari Belanda—dengan mengizinkan pendidikan agama diajarkan di sekolah. Setelah Indonesia merdeka, secara perlahan dan pasti, posisi PAI di sekolah umum mulai menguat, dari sebelumnya sebagai mata pelajaran pelengkap, tidak wajib, dan tidak menentukan kenaikan kelas, menjadi mata pelajaran inti di setiap jenjang pendidikan. Meskipun posisi PAI di sekolah umum cukup kuat, tidak berarti lepas dari masalah, terutama dalam tataran aplikasi.

Page 1 of 33 | Total Record : 329