cover
Contact Name
Grace Son Nassa
Contact Email
graceson.nassa@gmail.com
Phone
+6281293113789
Journal Mail Official
theologiainsani@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Tompaso No. 8A-E, Tompaso Barat-Pinaesaan, Minahasa-Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa,
Sulawesi utara
INDONESIA
Theologia Insani: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif
ISSN : -     EISSN : 28100778     DOI : https://doi.org/10.58700/theologiainsani.v1i1
Fokus dan skup jurnal ini adalah pada kajian integratif atau penelitian theologia, pendidikan, dan misiologia yang terintegrasi dengan fakta kehidupan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang bermartabat, adil, dan toleran serta menghargai keragaman dalam kehidupan bangsa Indonesia maupun masyarakat global, tanpa menghilangkan identitas Kristiani.
Articles 53 Documents
Telaah Kristis Atas Injil Barnabas Asal-Usul, Historitas dan Isinya: Telaah Kritis atas Injil Barnabas: Asal Usul, Historitas, & Isinya Aritonang, Arthur
THEOLOGIA INSANI: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Vol. 4 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58700/theologiainsani.v4i2.101

Abstract

Buku ini ditulis oleh Noorsena untuk meresponi telah beredarnya secara meluas Injil Barnabas di masyarakat. Tulisan ini berusaha untuk menyajikan pemikiran kritis atas seluruh isi dari Injil Barnabas. Apakah Injil Barnabas memiliki kewibawaan sebagai Injil yang sejati? Noorsena menyimpulkan bahwa Kitab Injil Barnabas tidak mencerminkan Injil yang sejati karena berisikan propaganda anti-kekristenan sehingga tidak dapat dipercaya sebagai Injil yang sejati. Secara garis besar beberapa bukti diantaranya: Penulis Injil Barnabas ini adalah seorang muslim yang dipaksa memeluk agama katolik yang bernama Fra Marino alias Mustafa de Aranda yang berhasil merampungkan karangannya sebagai seorang biarawan Katolik, Injil ini diperkirakan ditulis pada abad ke-13 hingga ke-16 dengan menggunakan bahasa Italia, sedangkan kanon Alkitab resmi diputuskan abad ke-4, dan Bahasa asli dari kitab suci tersebut ialah Bahasa Ibrani dan Yunani,  isi dari Injil Barnabas bertentangan dengan Injil kanonik bahkan tidak bekas manuskrip Injil ini sebelum munculnya agama Islam.
Implikasi Teokrasi bagi Orang Percaya dalam Mengatur Waktu sebagai Upaya Melakukan Kehendak Allah Pasang, Agustina
THEOLOGIA INSANI: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Vol. 4 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58700/theologiainsani.v4i2.102

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan implikasi Teokrasi bagi orang percaya dalam mengatur waktu sebagai upaya melakukan kehendak Allah. Metode yang digunakan adalah analisis content atau analisis isi dimana peneliti menganalisis berbagai literature/dokumen terkait teokrasi, implikasi dan penggunaan waktu orang percaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teokrasi berimplikasi terhadap orang percaya dalam mengatur waktu sebagai upaya melakukan kehendak Allah dimana orang percaya tunduk kepada Allah yang adalah penguasa hidup termasuk di dalamnya bagaimana mengatur waktu sebagai suatu bentuk ketaatan kepada Allah. Diharapkan penelitian ini memberi kontribusi dalam membangun iman orang percaya untuk tunduk pada otoritas Allah yang berdaulat.
Book Review: Theological Roots of Pentecostalism: Theological Roots of Pentacostalism Tambunan, Elia
THEOLOGIA INSANI: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Vol. 4 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58700/theologiainsani.v4i2.105

Abstract

Penelitian ini mengkaji narasi historis dan teologis dalam karya Donal W. Dayton mengenai asal-usul Pentekostalisme, khususnya dalam konteks Kekristenan Amerika. Dengan pendekatan sejarah teologi dan studi terhadap gerakan Kekudusan abad ke-19, Dayton berargumen bahwa Pentekostalisme Amerika berakar kuat dalam tradisi Wesleyan dan Metodis. Penelitian ini menyoroti kontribusi Dayton sebagai sejarawan gereja Amerika dalam menelusuri warisan teologis para pemimpin Pentekosta klasik. Namun, oleh karena ada penggunaan istilah “akar-akar teologis Pentekostalisme”, klausa itu menunjukkan kecenderungan bagi pembaca untuk melakukan generalisasi atau tepatnya sebagai upaya amerikanisasi atas gerakan tersebut secara global, sehingga menimbulkan kesan bahwa seluruh dinamika teologis Pentekosta di dunia hanya berakar tunggal dari konteks Amerika. Dengan demikian, penelitian ini mengkritisi keterbatasan pendekatan Dayton yang kurang mengakomodasi pluralitas ekspresi Pentekosta seturut konteks sosio-historis di luar Amerika, terutama di wilayah Selatan global seperti Asia (termasuk di Indonesia sejak era Hindia Belanda), Afrika, dan Amerika Latin, yang kini menjadi pusat gravitasi baru Kekristenan dunia.