cover
Contact Name
Margaretha Praba Aulia
Contact Email
praba@uby.ac.id
Phone
+628112643322
Journal Mail Official
praba@uby.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Boyolali Jl. Pandanaran No.405, Dusun 1, Winong, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57315
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
AGROTECH Research Journal
Published by Universitas Boyolali
ISSN : -     EISSN : 27234177     DOI : https://doi.org/10.36596/arj.v3i2
Core Subject : Agriculture,
AGROTECH Research Journal (ARJ) Scope of Study: Seed technology, Agrotechnology, Plant Physiology, Post Harvest Technology, Soil Fertility and Plant Nutrition, Seed Production, Post Harvest Physiology, Tissue Culture, and Plant Diseases Pests.
Articles 45 Documents
PENGARUH PERBANDINGAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum L) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING PADA STADIA BIBIT Widiastuti, Tri; Juhariah, Jujuk; Muryanto, Sigit
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.600

Abstract

This study aims to determine which media is the most optimal and affects the growth of curly chilies at the seedling stage. The experiment used a completely randomized design (CRD with 4 treatment combinations of soil media, manure, husk charcoal and sawdust, repeated 5 times with 10 samples per replication. Data analysis used analysis of variance (Anova) at 5% level and then DMRT test at 5% level.This research was carried out in 4 stages. Phase I: Preparation of premises, tools and materials; Stage II: a) Mixing the planting media according to the provisions, b) Putting the media into polybags according to the code; Stage III: Curly chili seeds; Stage IV: Observation of curly chili seeds.The results of the study were concluded as follows:• Based on the results of research and observations that have been made, it is concluded that code B observations are generally better than other treatments. From the parameters of plant height and stem diameter showed a significant difference.• In the observation of the number of leaves, no significant difference was found starting from observations when the curly chili plants were 10 to 30 DAP.• The effect of the amount of manure on the growth of curly chili plants in the vegetative phase can be seen in the average value of each parameter of the observations made.
Pengaruh Berat Benih Umbi G0 Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Kentang G2 Sayekti, Asih; Munambar, Siwitri; Suharno, Suharno
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.806

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dengan jenis sayuran berumbi yang termasuk tanaman semusim, serta banyak dibudidayakan di dataran 800 meter diatas permukaan laut (mdpl). Salah satu pendorong utama dalam membangun pertanian ialah perbenihan, oleh karena itu junlah benih yang terbatas merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan benih yang berkualitas di Indonesia. Benih yang berasal dari kelas yang lebih tinggi akan berbanding lurus dengan produktivitas kentang, namun kualitas benih bermutu dapat mempengaruhi produktivitas. Berdasarkan permasalahan yang ada perlu dilakukan penggunaan benih kentang yang memilki berat umbi yang tepat agar dapat meningkatkan produktivitas kentang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berat benih umbi kentang G0 terhadap pertumbuhan dan produktivitas benih kentang G2. Penelitian ini menggunakan Metode Acak Kelompok (RAK), satu factorial yaitu berat benih, terdiri dari empat aras yaitu, B1 (5 gr), B2 (15 gr), B3 (25 gr), dan B4 (35 gr). Setiap aras perlakuan di ulang sebanyak 5 kali. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2022 di lahan PT. Adhiguna Jaya Laboratorium Wonosobo. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji BNJ 5% berbeda nyata terhadap rata - rata parameter kecepatan munculnya tunas, tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, berat basah brangkasan, berat kering berangkasan, jumlah umbi, diameter umbi, berat umbi per rumpun, berat umbi per plot dan produktivitas (ton/ha). Berbeda tidak nyata terhadap rata – rata parameter jumlah daun. Berdasarkan hasil penelitian berat benih umbi 25 gram produktivitas benih G2 sebesar 17,43 ton/ha.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARATERISTIK SERTA UJI KESUKAAN TEH BUNGA TELANG Aulia, Margaretha Praba; Rusmanto, Rusmanto; Agustria, Weni; Mardiansyah, Firman; Juhariah, Jujuk
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.926

Abstract

Bunga telang (?Clitoria ternatea?) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan dan kaya akan kandungan antioksidan. Tanaman telang (Clitoria ternatea) yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan tanaman telang yang tumbuh subur di pekarangan warga Desa Madumulyo Kabupaten Boyolali. Tanaman telang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun belum banyak yang mengetahui tentang manfaat dan potensi bunga telang. Salah satu olahan bunga telang yang bermanfaat adalah sebagai minuman kesehatan. Telang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pembuatan teh telang sangat dipengaruhi oleh sinar matahari. Karena proses utama yang dilakukan dalam pembuatan teh telang adalah pengeringan. Dalam percobaan ini di ujikan pembuatan teh telang menggunakan tray dryer dengan variasi waktu (t) dan suhu (T). Kadar air yang diharapkan adalah 10% dry base. Pada penelitian ini bunga dikeringkan dengan cara bunga telang segar disortasi, ditimbang dan masing-masing diberikan kombinasi perlakuan yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial (RAL Faktorial) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu suhu pengeringan dengan cabinet dryer, faktor kedua yaitu lama pengeringan. Faktor pertama adalah suhu dengan, T1 40OC, T2 50oC, T3 60oC. Serta faktor kedua adalah waktu dengan t1 1 jam, t2 2 jam, t3 3 jam. Dari rancangan ini di dapatkan 9 kombinasi perlakuan yang masing-masing perlakuan 2 kali pengulangan sehingga dilakukan 18 kali percobaan. Analisis yang dilakukan adalah kadar air, dan dan warna. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hasil pengeringan dengan hasil terbaik yakni kadar sesuai 15,7% serta warna yang menurut koresponden yang berjumlah 30 orang menjawab pada T3t2. Kata Kunci : Pengeringan, Teh Bunga Telang, Uji hedonik
PENANGANAN PASCAPANEN TEMBAKAU CERUTU VORSTENLANDEN DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) KABUPATEN KLATEN Wardani, Diyah Kusuma
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.962

Abstract

Tembakau Vorstenlanden merupakan bahan untuk isi cerutu dengan kualitas ekspor. Jerman menjadi negara tujuan ekspor. Kelompok tembakau yang ditanam pada musim kemarau dan dipanen pada musim penghujan yaitu Na-oogst. Produksi tembakau di Klaten mencapai 3.401, 92 ton/tahun dengan luas 3.346,98 ha. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui teknik pascapanen tanaman tembakau cerutu Vortstenlanden. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan data primer melalui pengamatan dan pengambilan data sekunder melalui studi literatur. Hasil penelitian ini adalah pengolahan tembakau Vorstenlanden memerlukan ketelitian yang hati-hati mulai dari fermentasi, sortasi, dan pengepakan.
PENGARUH JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI EKSTRAK BUAH TOMAT TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS PISANG AMBON KUNING SECARA IN VITRO Bidhari, Lesty Ayu; yunus, yunus; Purwanto; Subechan, M Arif
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.1028

Abstract

Peran media dalam kultur jaringan (in vitro) pisang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh jenis media dan ekstrak tomat dalam berbagai konsentrasi terhadap multiplikasi tanaman pisang ambon kuning secara in vitro, dan mendapatkan media regenerasi alternatif yang sesuai untuk multiplikasi tanaman pisang ambon kuning secara in vitro. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2016 - Desember 2016 di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Benih Hortikultura Salaman Magelang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor perlakuan yaitu jenis media dengan penambahan pupuk daun dan modifikasi ekstrak tomat dengan 4 taraf konsentrasi dengan penambahan air kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media berpengaruh nyata pada multiplikasi tunas pisang ambon secara in vitro selama 40 hari setelah tanam (HST). Penggunaan campuran media ½ MS dan ½ pupuk daun menunjukkan hasil tertinggi pada saat muncul tunas, tinggi tunas, jumlah tunas, dan jumlah daun.
Identifikasi Keragaman Gulma Pada Lahan Pertanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Di Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Boyolali Wardani, Diyah Kusuma; Aulia, Margaretha Praba
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1019

Abstract

Cabai menjadi salah satu komoditas pertanian yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Keberadaan gulma pada tanaman budidaya mengakibatkan berbagai kerugian yang akhirnya dapat menurunkan hasil panen. Gulma sebagai pelindung hama dan patogen. Selain itu, gulma juga mengandung allelopati yang mampu meracuni tanaman budidaya. Gulma harus dikendalikan sebaik mungkin agar tidak merugikan petani. Identifikasi keragaman gulma penting untuk mengetahui teknik pengendalian gulma. Penelitian ini menggunakan metode survei. Ada 4 famili dengan 8 spesies gulma yang ditemukan di lahan pertanaman cabai yaitu Eleusine indica, Cynodon dactylon, Borreria laveis, Ageratum conyzoides, Paspalum conjugatum, Echinochloa cruss-galli, Mimosa pudica, dan Eupatorium odoratum. Jenis gulma yang berpotensi untuk pestisida nabati adalah Mimosa pudica dan Ageratum conyzoides. Herbarium kering bermanfaat untuk model pembelajaran. Kata kunci: Gulma, Identifikasi, Keragaman, Allelopati
Pengaruh Ratio Jenis Kedelai Terhadap Uji Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Tempe CHRISTIANTO, WENI AGUSTRIA; Juhariah, Jujuk; Muryanto, Sigit
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1149

Abstract

Tempe adalah salah satu makanan fermentasi yang mengandung nutrisi cukup tinggi. Tempe mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Penelitian ini mempelajari tentang pengaruh perbandingan dari kedelai lokal dan kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tempe kedelai terhadap sifat organoleptik dan daya terima konsumen. Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Sifat organoleptik dan daya terima tempe kedelai diukur dengan uji hedonik dan dilanjutkan dengan uji analisis variansi untuk menentukan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi bahan kedelai yang berbeda pada tempe mempengaruhi sifat organoleptik dan daya terima terhadap konsumen, seperti warna, aroma, rasa, tekstur dan kenampakan terhadap semua parameter. Tempe kedelai lokal memberikan tingkat penerimaan panelis yang paling banyak di sukai.
Pengaruh Konsentrasi Limbah air rebusan kedelai dan limbah sayur terhadap pertumbuhan tanaman selada Rusmanto, Rusmanto; Muryanto, Sigit; Hertini, Etty Sri
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1150

Abstract

Limbah air rebusan kedelai mempunyai kandungan hara cukup tinggi, namun belum banyak digunakan untuk larutan nutrisi tanaman. Hasil penelitian membuktikan bahwa limbah air rebusan kedelai mengandung unsur hara Phosphor (P), Nitrogen (N) dan Kalium (K) yang sangat dibutuhkan untuk laju pertumbuhan tanaman.Limbah air rebusan kedelai mempunyai kandungan yang nutrisi yang bagus, oleh karena itu agar bisa langsung digunakan sebagai pupuk atau nutrisi yang langsng di aplikasikan ke tanaman atau dengan ekomposisi melalui fermentasi. Proses dekomposisi limbah air rebusan kedelai secara alami bisa dipercepat dengan bantuan starter dekomposer berupa Mikro Organisme Lokal (MOL) (Muryanto, S. 2015). MOL terbuat dari bahan-bahan alami lokal yang khas pada suatu daerah setempat, sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan organik melalui proses fermentasi. Limbah air kelapa dan limbah buah merupakan sumber MOL yang melimpah, dan mempunyai kemampuan yang tinggi sebagai dekomposer (Muryanto, S. 2017). MOL buah-buahan mengandung unsur N dan P yang agak berimbang sangat baik untuk pertumbuhan vegetatif tanaman (Pureasasmita, 2009) dan (Sobirin, S. 2008). Oleh karena itu melalui penelitian ini akan dilakukan pengolahan urin sapi dengan menggunakan MOL tersebut sebagai dekomposer.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Pupuk Organik Cair Limbah Sayuran Terhadap Tanaman Cabai Rawit anam, Muhamad Khoerul; Hertini, Etty Sri; Juhariah, Jujuk
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1212

Abstract

Cabai rawit (Capsicum annum ) termasuk dalam famili terong-terongan dan tergolong tanaman semusim atau tanaman berumur pendek. Tanaman cabai rawit merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki kayu, bercabang dan tumbuh dengan tegak. Habitat tanaman cabai rawit yaitu di dataran tinggi maupun dataran rendah. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui tentang perbedaan antara penggunaan pupk organik kotoran sapi dan pupuk cair dari limbah sayuran terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Manggis, Mojosongo, Boyolali pada bulan Juli 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 2 faktor. parameter yang diamati pada penelitian ini adalah panjang tanaman, panjang daun terpanjang, lebar daun terlebar. Hasil penelitian menunjukan bahwa menggunakan pengaruh pemberian pupuk organik kotoran sapi dan pupuk organik cair limbah sayuran tidak berbeda secara signifikan.
Perbandingan Penggunaan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Mentimun(Cucumis Sativus) Multazam, Nur faishal; Juhariah, Jujuk; Muryanto, Sigit
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i2.1215

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus) merupakan salah satu jenis sayuran dari famili cucurbitaceae, yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil mentimun yaitu dengan pemupukan menggunakan pupuk organik cair dan pupuk hayati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui yang terbaik dari pupuk cair dengan pupuk hayati terhadap pertumbuhan tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan di dusun kiringan, desa Manggis, Mojosongo, Boyolali pada bulan Juli 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 2 faktor, yaitu dosis masing-masing pupuk organik cair dengan pupuk hayati: (0ml/L, 10ml/L, dan 20ml/L) Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah panjang tanaman, jumlah daun dan diameter batang.