cover
Contact Name
Siti Nurul Rofiqo Irwan
Contact Email
rofiqoirwan@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vegetalika.faperta@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Vegetalika
ISSN : 23024054     EISSN : 26227452     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Vegetalika ISSN (Cetak): 2302-4054 dan ISSN (Online): 2622-7452 adalah open access jurnal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah berupa gagasan dan hasil penelitian. Topik publikasi berkaitan dengan disiplin ilmu Agronomi mencakup Manajemen dan Produksi Tanaman, Hortikultura, Ekologi Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan, Teknologi Benih, Bioteknologi Tanaman, dan Biostatistika.
Arjuna Subject : -
Articles 430 Documents
Pengaruh Lama Penyinaran Uv-C dan Macam Kitosan terhadap Pematangan dan Umur Simpan Buah Sawo (Manilkara zapota (L.) Van Royen) Wina Riandari Sa’adi; Prapto Prapto Yudono; Sri Trisnowati
Vegetalika Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.846 KB) | DOI: 10.22146/veg.23952

Abstract

Produksi buah sawo cenderung mengalami peningkatan, tetapi semua itu belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu peluang pengembangan sawo masih cukup besar. Seperti diketahui buah sawo memiliki kulit yang tipis dan daging buah yang lunak ketika buah matang  sehingga buah sawo mudah rusak dan memiliki umur simpan yang singkat. Upaya penanganan pasca panen yang tepat dibutuhkan agar dapat menunda pematangan, sehingga mampu memperpanjang umur simpan. Penelitian ini bertujuan untuk menunda pematangan dan memperpanjang umur simpan buah dengan menggunakan penyinaran Ultra Violet C (UV-C) dan pelapisan kitosan udang dan kepiting. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang terdiri dari dua faktor yaitu lama penyinaran UV-C (0 menit, 10 menit, dan 20 menit) dan macam kitosan (tanpa kitosan, kitosan udang, dan kitosan kepiting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara lama penyinaran dengan macam kitosan terhadap laju pematangan, susut berat, VQR, respirasi, transpirasi, dan umur simpan buah sawo. Namun tidak terdapat interaksi pada kandungan Padatan Total Terlarut (PTT) dan Total Asam Tertitrasi (TAT) buah sawo. Kombinasi penyinaran sinar UV-C selama 20 menit dengan pelapisan kitosan kepiting mampu menunda pematangan dan memperpanjang umur simpan buah sawo selama dua hingga tiga hari.
Daya Simpan Benih Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek) Hasil Tumpangsari dengan Jagung Manis (Zea mays L. saccharata) dalam Barisan Abdillah Muhammad; Setyastuti Purwanti; Supriyanta Supriyanta
Vegetalika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.688 KB) | DOI: 10.22146/veg.24631

Abstract

Tumpangsari dapat dijadikan solusi dalam upaya peningkatan produksi kacang hijau dilahan sempit, baik untuk konsumsi maupun penggunaan benih secara umum.Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas dan daya simpan benih kacang hijau yangditanam secara tumpangsari dengan jagung manis dibandingkan monokultur, dan jugamengetahui komposisi jumlah baris optimal tanaman jagung yang ditanam secaratumpangsari dengan jagung manis yang dapat menghasilkan benih dengan dayasimpan yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih danrumah kaca, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas GadjahMada, Yogyakarta pada bulan November 2014 hingga April 2015. Penelitian dilakukan dengan pendekatan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satufaktor dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalahtumpangsari kacang hijau dengan jagung manis dengan kombinasi baris yaitu 3:1, 4:1,5:1, 6:1, dan monokultur kacang hijau. Pengujian benih dilakukan setiap bulan selama6 bulan terhadap gaya berkecambah, indeks vigor, vigor hipotetik, kadar air benih, dandaya hantar listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tumpangsarikacang hijau, dengan berbagai pengaturan baris (3:1, 4:1, 5:1, dan 6:1), sama baiknyadengan sistem tanam monokultur dalam hal daya simpan benih yang dihasilkannyasetelah disimpan selama 6 bulan. Sistem tanam tumpangsari kacang hijau denganpengaturan baris 6:1 direkomendasikan karena memiliki nilai NKL yang lebih dari 1,serta masih memiliki gaya berkecambah, indeks vigor, dan nilai DHL yang baik setelahmengalami 6 bulan penyimpanan.
Pengaruh Waktu Pemupukan dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill) Ahmad Zamzami; Rohlan Rogomulyo; Setyastuti Purwanti
Vegetalika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.109 KB) | DOI: 10.22146/veg.24651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi perlakuan waktupemupukan dan macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil kedelaihitam. Penelitian lapangan ini dilakukan pada bulan Juni 2014 hingga bulan Oktober2014 di Kebun Percobaan Tridharma milik Fakultas Pertanian, Universitas GadjahMada, di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian menggunakan rancanganpercobaan faktorial 4x3 yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap(RAKL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah waktu pemupukan pupukkandang dengan 4 aras, yaitu 1 minggu sebelum tanam (W1), 2 minggu sebelumtanam (W2), 3 minggu sebelum tanam (W3), dan 4 minggu sebelum tanam (W4).Faktor kedua adalah macam pupuk kandang (P) yang terdiri atas 3 aras, yaitu pupukkotoran sapi (P1), pupuk kotoran kambing (P2), dan pupuk kotoran ayam (P3). Datahasil pengamatan dianalisis dengan analisis varian dengan tingkat kepercayaan 95%.Apabila perlakuan menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan tingkat kepercayaan yang sama.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa macam pupuk kandang yaitu pupuk kandangsapi, kambing, dan ayam memberikan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam yangsama baiknya dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa waktu pemupukan 1, 2, 3,dan 4 minggu sebelum tanam memberikan pengaruh yang sama terhadappertumbuhan dan hasil kedelai hitam.
Pertumbuhan Gulma dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill) ‘Mallika’ terhadap Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam di Lahan Pasir Pantai Eva Tristya Purnamasari; Prapto Yudono; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.579 KB) | DOI: 10.22146/veg.24652

Abstract

Pengolahan tanah merupakan salah satu langkah penting dalam teknik budidayatanaman di lahan marginal seperti tanah pasir. Salah satu cara untuk meningkatkanproduktivitas adalah dengan pengaturan jarak tanam. Pengaturan jarak tanam yangtidak tepat akan menimbulkan tumbuhnya gulma. Penelitian ini bertujuan untukmenentukan jenis gulma sebelum dan sesudah perlakuan pengolahan tanah dan jaraktanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil kedelai hitam. Penelitian dilaksanakandi lahan pasir pantai Samas, Bantul pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Februari2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial yangterdiri dari dua faktor yaitu pengolahan tanah (tanpa olah tanah, olah tanah, olah tanahdengan pembenaman gulma) dan jarak tanam (20 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm).Hasilpenelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengolahan tanah dan pembenaman gulmadengan jarak tanam 20 cm x 20 cm dapat meningkatkan jumlah polong isi, jumlah bijiper tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji Secara keseluruhan sebelumpengolahan tanah didominasi oleh gulma rumputan dan setelah pengolahan tanahdidominasi oleh gulma daun lebar. Pertumbuhan gulma Axonophus compressus danCynodon dactylon dapat terkendali.
Pengaruh Komposisi Media dan Umur Pindah Tanam terhadap Pertumbuhan Awal Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) dalam Pembibitan Metoda Cabutan Fahmi Ekaputra; Supriyanta Supriyanta; Prapto Yudono
Vegetalika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.802 KB) | DOI: 10.22146/veg.24657

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh komposisi media dan umur pindah tanamjarak pagar terhadap potensi pembibitan tanaman jarak pagar secara cabutan sebagaimetode alternatif pengganti pembibitan menggunaan cara polibag. Penelitiandilaksanakan pada bulan April-Juli 2015 di Kebun Percobaan Tridharma, Banguntapan,Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian denganpercobaan faktorial diatur dalam rancangan petak terbagi diulang sebanyak tiga kali.Faktor pertama sebagai petak utama adalah media pembibitan dengan tiga aras yaitucampuran tanah + pupuk kandang + pasir perbandingan 2:1:2 (M1), tanah + pupukkandang + pasir + kokopit perbandingan 2:1:2:1 (M2), dan tanah + pupuk kandang +pasir + arang sekam perbandingan 2:1:2:1 (M3). Faktor kedua sebagai anak petak adalah umur pindah tanam bibit dengan tiga aras yaitu umur 30 (U1), 45 (U2), dan 60(U3) hari setelah semai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kokopit(U2) meningkatkan bobot segar bibit sebaliknya penambahan arang sekam (U3)menurunkan bobot segar bibit. Penambahan bahan organik berinteraksi dengan umurpindah tanam pada variabel pengamatan indeks luas daun. Pindah tanam umur 60 harisetelah semai cenderung memberikan nilai lebih rendah dibanding umur pindah tanam30 dan 45 hari setelah semai pada variabel pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun,dan diameter batang. Hasil analisis laju pertumbuhan nisbi (LPN) dan laju asimilasibersih (LAB) menunjukan bahwa bibit cabutan tidak beda nyata dengan bibit polibagpada seluruh kombinasi perlakuan kecuali kombinasi M2U2 dan M3U1 lebih tinggidibandingkan bibit polibag. Penelitian menunjukan bahwa pembibitan cabutan dapatmenggantikan pembibitan model polibag.
Pengaruh Takaran SP-36 terhadap Pertumbuhan Tanaman, Pembungaan dan Kandungan Lutein Tagetes erecta L. dan Cosmos sulphureus Cav. di Dataran Tinggi Rima Pratiwi; Dyah Weny Respatie; Sri Trisnowati
Vegetalika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.199 KB) | DOI: 10.22146/veg.24658

Abstract

Penggunaan pewarna dalam industri makanan merupakan salah satu cara untukmenarik minat konsumen agar membeli produk makanan tersebut. Pewarna makananyang baik adalah pewarna yang tidak menimbulkan efek negatif bagi tubuh ketikadikonsumsi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bunga marigold dan bunga kosmos dapat dimanfaatkan sebagai zat pewarna alami makanan warna kuning.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk SP-36 terhadappertumbuhan tanaman, pembungaan dan kandungan lutein dua jenis kenikir (T. erectaL. dan C. sulphureus Cav.) di dataran tinggi dan menentukan jenis kenikir dan takaranpupuk SP-36 yang dapat memberikan pertumbuhan tanaman, pembungaan dankandungan lutein dua jenis kenikir (T. erecta L. dan C. sulphureus Cav.) terbaik didataran tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2014 di KebunPercobaan BPPTPH (Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan danHortikultura) Ngipiksari Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta sertapengamatan tanaman sampel di Laboratorium Manajemen dan Produksi Tanaman,Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada danpengamatan kandungan lutein di Laboratorium Proses Separasi, Fakultas Teknik,Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (splitplot) dengan jenis kenikir sebagai petak utama dan perlakuan takaran pupuk SP-36sebagai anak petak. Jenis kenikir yang digunakan yakni Marigold (T. erecta L.) danKosmos (C. sulphureus Cav.) dengan lima perlakuan takaran pupuk SP-36, yakni 0kg/ha, 75 kg/ha, 150 kg/ha, 225 kg/ha dan 300 kg/ha. Data hasil pengamatan dianalisisdengan analisis varian dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila terdapat beda nyatadilanjutkan dengan analisis uji jarak Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengantingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk SP-36tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan marigold, takaran pupuk SP-36 75 kg/hamampu menghasilkan berat total bunga marigold terbaik 541,41 kg/ha. Hasil penelitianjuga menunjukkan takaran pupuk SP-36 berpengaruh terhadap kandungan luteinbunga marigold meskipun tidak meningkatkan nilai kandungan luteinnya. Padakosmos pemberian takaran pupuk SP-36 sampai dengan takaran 225 kg/haberpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pada pembungaan, pupuk SP-36takaran 75 kg/ha mampu menghasilkan berat total bunga terbaik sebesar 39,02 kg/ha.Pemberian takaran pupuk SP-36 belum berpengaruh terhadap kandungan lutein bungakosmos.
Pengaruh Takaran Vinase dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan Hasil dan Kandungan Minyak Total Wijen di Tanah Pasir Pantai Ary Danar Kisworo; Sri Muhartini; Budiastuti Kurniasih
Vegetalika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.515 KB) | DOI: 10.22146/veg.25013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran vinase dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan, hasil, dan kandungan minyak total wijen di tanah pasir pantai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari to Mei 2015. Lokasi penelitian di pekarangan rumah di Desa Gatak, Banguntapan, Bantul Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 blok. Faktor pertama adalah takaran pupuk kandang sapi dengan tiga aras, yaitu 0 ton/ha, 10 ton/ha, dan 20 ton/ha. Faktor kedua adalah takaran vinase dengan 4 aras, yaitu 0 m3/ha, 75 m3/ha, 150 m3/ha, dan 225 m3/ha. Hasil penelitian menunujkkan bahwa takaran vinase 150 m3/ha menghasilkan pertumbuhan dan hasil wijen yang terbaik, sementara itu takaran pupuk kandang sapi 20 ton/ha menghasilkan pertumbuhan dan hasil wijen yang terbaik. Kombinasi perlakuan takaran vinase 225 m3/ha dengan pupuk kandang sapi 20 ton/ha menghasilkan kandungan minyak total wijen yang terbaik.
Pengaruh Jenis Bahan Tanam dan Takaran Kompos Blotong terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.) Danang Hartono; Dody Kastono; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.382 KB) | DOI: 10.22146/veg.25014

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Mei sampai dengan 17 September 2015 di Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui pengaruh jenis bahan tanam yaitu budchip, budset, dan bagal terhadap pertumbuhan awal tebu. 2) Mengetahui takaran kompos blotong yang tepat terhadap pertumbuhan awal tebu. 3) Mengetahui pengaruh jenis bahan tanam tebu pada berbagai takaran kompos blotong (filter cake) terhadap pertumbuhan awal tebu. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga blok sebagai ulangan. Percobaan ini terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenis bahan tanam terdiri dari tiga aras yaitu budchip, budset, dan bagal. Faktor kedua adalah dosis blotong yang terdiri dari 4 aras yaitu: 0 (kontrol), 5, 10, dan 15 ton/ha, Pengamatan dilakukan terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah anakan, jumlah ruas, bobot segar, bobot kering, luas daun dan luas akar. Data dianalisis menggunakan analisis varian pada level 5% dan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test jika hasil analisis varian menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Tanaman tebu yang berasal dari budchip dan budset memiliki jumlah anakan, jumlah daun, bobot segar, bobot kering, laju asimilasi bersih, dan laju asimilasi bersih yang lebih baik daripada tanaman tebu yang berasal dari bagal. Tanaman tebu yang diberi kompos blotong memiliki pertumbuhan yang lebih baik daripada tanaman yang tidak diberi takaran kompos blotong, tanaman tebu dengan perlakuan takaran kompos blotong 10 dan 15 ton/ha, dan memiliki pertumbuhan yang secara nyata lebih baik dibanding perlakuan yang lain pada parameter jumlah anakan, jumlah daun, jumlah ruas, bobot segar dan bobot kering.
Analisis Genetik F2 Persilangan Cabai (Capsicum annum L.) ‘JALAPENO’ dengan ‘TRICOLOR VARIEGATA’ Gretaryan Wahyu Widiatmiko; Aziz Purwantoro; Panjisakti Basunanda
Vegetalika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.836 KB) | DOI: 10.22146/veg.25017

Abstract

Kualitas cabai yang diharapkan berupa tinggi tanaman yang proporsional, mempunyai banyak cabang, mempunyai banyak buah, dan warna buah dan tanaman yang menarik sehingga cocok untuk pertanian kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dan pola pewarisan karakter kualitatif yang meliputi percabangan tanaman, warna batang, warna buku pada batang, bentuk daun, warna mahkota bunga, dan warna buah mentah, serta pada karakter kuantitatif yang meliputi tinggi tanaman, diameter batang, tinggi dikotomus, panjang daun, lebar daun, panjang buah, diameter buah, tebal daging buah, berat buah sampel, dan jumlah buah per tanaman pada populasi hasil persilangan Jalapeño dengan TCV. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bagor, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, dimulai pada bulan September 2014 sampai bulan Februari 2015. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Genotipe yang digunakan meliputi benih cabai hias(Capsicumm annuum L.) ‘Tricolor Variegata’(TCV), cabai (C annuum L.) ‘Jalapeno’, F1 hasil persilangan TCV dengan Jalapeno, dan F2 hasil penyerbukan bebas F1 persilangan TCV dengan Jalapeno. Hasil dari penelitian ini menunjukkan karakter yang diduga dikendalikan oleh dua lokus gen pengendali adalah percabangan tanaman dan bentuk daun. Karakter yang diduga dipengaruhi oleh satu lokus gen pengendali adalah warna mahkota bunga. Segregasi transgresif ditunjukkan pada karakter tinggi dikotomus, lebar daun, dan tebal daging buah. Kriteria heritabilitas arti luas yang tinggi ditunjukkan oleh karakter panjang daun dan tebal daging buah. Nilai korelasi positif nyata yang sama dari pendekatan rerata geometrik dan terboboti ditunjukkan pada karakter tinggi tanaman terhadap panjang dan lebar daun.
Pertumbuhan Stek Kopi Liberika (Coffea liberica W. Bull Ex. Hier) pada Tiga Bahan Stek dan Empat Konsentrasi IBA Inung Pinata Rokhani; Sriyanto Waluyo; Novie Pranata Erdiansyah
Vegetalika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.326 KB) | DOI: 10.22146/veg.25018

Abstract

Kopi Liberika merupakan tanaman kopi yang adaptif terhadap kekeringan dan lahan gambut yang selama ini belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi IBA dan bahan tanam serta interaksinya terhadap pertumbuhan stek kopi liberika. Penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) pada bulan Oktober 2014 sampai Februari 2015. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial dua faktor yaitu asal bahan tanam dan konsentrasi Indole Butiric Acid (IBA) dengan tiga ulangan dan setiap perlakuan terdiri dari 14 stek. Faktor pertama adalah asal bahan stek yang terdiri dari bagian ujung, tengah, dan pangkal. Faktor kedua yaitu konsentrasi pemberian IBA empat taraf yaitu 0, 1500, 3000, dan 4500 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan tanam dan konsentrasi IBA dapat mempengaruhi pertumbuhan stek kopi liberika teutama pada kombinasi perlakuan stek bagian tengah dengan konsentrasi IBA 4500 ppm.

Page 10 of 43 | Total Record : 430