cover
Contact Name
Siti Nurul Rofiqo Irwan
Contact Email
rofiqoirwan@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vegetalika.faperta@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Vegetalika
ISSN : 23024054     EISSN : 26227452     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Vegetalika ISSN (Cetak): 2302-4054 dan ISSN (Online): 2622-7452 adalah open access jurnal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah berupa gagasan dan hasil penelitian. Topik publikasi berkaitan dengan disiplin ilmu Agronomi mencakup Manajemen dan Produksi Tanaman, Hortikultura, Ekologi Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan, Teknologi Benih, Bioteknologi Tanaman, dan Biostatistika.
Arjuna Subject : -
Articles 430 Documents
Jumlah Anakan dan Rendemen Enam Klon Tebu (Saccharum officinarum L.) Asal Bibit Bagal, Mata Ruas Tunggal, dan Mata Tunas Tunggal Hidayatur Rokhman, Taryono, Supriyanta
Vegetalika Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.225 KB) | DOI: 10.22146/veg.5161

Abstract

INTISARITebu merupakan jenis tanaman monokotil yang dibudidayakan sebagai tanaman penghasil gula. Tanaman tebu diperbanyak secara vegetatif dalam bentuk bagal, namun pada saat ini telah berkembang metode pembibitan mata ruas tunggal, dan mata tunas tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah anakan dan rendemen gula yang dihasilkan oleh tebu yang berasal dari bibit bagal, mata ruas tunggal, dan mata tunas tunggal dari enam klon tebu komersial. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan faktorial 3x6 disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah jenis bibit tebu yaitu bagal, mata ruas tunggal, dan mata tunas tunggal. Faktor kedua merupakan enam jenis klon tebu yang terdiri dari Bululawang, PS 864, PSJT 941, VMC, PS 881, dan Kidang Kencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit bagal, mata ruas tunggal, dan mata tunas tunggal tidak memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah anakan tebu pada umur 12 bulan. Interaksi antara metode pembibitan dengan klon nyata pada diameter batang, berat kering akar, kandungan pol tebu, dan rendemen tebu. Klon PS 864 yang ditanam dengan metode bibit bagal menghasilkan rendemen paling baik.Kata kunci : bibit, klon, anakan, rendemen
Pengaruh Lima Macam Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Senyawa Aktif Daun Sirsak (Annona muricata L.) Galuh Asrinda Titi Masito, Dyah Weny Respatie, Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.829 KB) | DOI: 10.22146/veg.5417

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan lima macam pupuk organik terhadap pertumbuhan dan kandungan senyawa aktif daun sirsak (Annona muricata L.). Penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2013 di Klaseman, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Analisis senyawa aktif kuantitatif daun sirsak dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2013 di Laboratorium Chem-mix Pratama, Bantul, Yogyakarta. Penelitian menggunkan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan lima macam pupuk organik yaitu pupuk kandang kambing (P2), pupuk kandang sapi (P3), pupuk kandang ayam (P4), pupuk kascing (P5) kompos (P6) dan pupuk urea sebagai kontrol (P1) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik memberikan pengaruh yang sama baiknya dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan tanaman sirsak. Pupuk organik meningkatkan kandungan senyawa aktif daun sirsak secara kuantitatif yaitu tanin dan flavonoid dengan hasil yang terbaik pada pupuk kompos.Kata kunci: daun sirsak, pupuk organik, senyawa aktif.
Keragaan dan Keragaman Tanaman Bunga Kertas (Zinnia elegans Jacq) Generasi M5 Hasil Irradiasi Sinar X Anis Gunawan, Aziz Purwantoro, dan Supriyanta
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.758 KB) | DOI: 10.22146/veg.5757

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengetahui  keragaan serta keragaman  sifat  yang  dihasilkan tanaman bunga kertas (Zinnia elegans Jacq) hasil iradiasi sinar X pada  generasi M5 setelah dilakukan kegiatan seleksi. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Banguntapan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta  pada bulan April 2010  sampai dengan bulan  November 2010.  Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan lingkungan berupa rancangan tersarang (nested design) dengan ulangan tidak sama. Bahan tanam yang digunakan berasal dari 27 nomor tanaman bunga kertas (Zinnia elegans) open pollinated yang merupakan seleksi dari kuntum bunga tanaman terpilih generasi M4. Seleksi didasarkan pada kesamaan warna yaitu red group dan red purple group yang bunga pitanya berbentuk double dan pompom. Pada penelitian ini terjadi penurunan nilai varian pada karakter bentuk bunga double dan bentuk bunga pompom serta pada warna red group  dari populasi M4 ke populasi M5. Pada semua karakter kuantitatif yang diamati tidak terdapat nilai heritabilitas yang tinggi. Terdapat kemunculan beberapa karakter fenotipik baru seperti munculnya pita bunga baru yang “bertingkat” pada kuntum bunga, adanya gradasi warna pada bunga pita, serta bentuk daun yang tidak normal.Kata kunci: Zinnia elegans Jacq, seleksi, keragaan, keragaman, generasi M5.
Jenis dan Fungsi Tanaman di Jalur Hijau Jalan Affandi, Jalan Laksda Adisucipto, Jalan Babarsari, Jalan Perumnas Seturan, dan Jalan Ring Road Utara (ALABSeRi), Yogyakarta Ahmad Irfan Syahindra, Sri Trisnowati, dan Siti Nurul Rofiqo Irwan
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.639 KB) | DOI: 10.22146/veg.5758

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi vegetasi di sepanjang Jalan Affandi, Jalan Laksda Adisucipto, Jalan Babarsari, Jalan Perumnas Seturan, dan Jalan Ring Road Utara (ALABSeRi), mengkaji fungsi estetika dan peneduh penghijau jalan di sepanjang ALABSeRi, dan membuat rekomendasi penataan penghijauan jalan yang nyaman dan estetis. Penelitian ini mulai dari persiapan, pengambilan data sampai olah data dilaksanakan di sepanjang ALABSeRi pada bulan Juli - Desember 2012, dengan menggunakan metode  transect line, kemudian dilanjutkan dengan metode survei. Dari identifikasi yang dilakukan, didapatkan 32 jenis tanaman yang terdiri atas 16 jenis pohon, 4 jenis perdu, dan 12 jenis semak. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan, rasa keindahan lingkungan di sepanjang ALABSeRi memiliki rata-rata nilai 3 (biasa saja), rasa kenyamanan memiliki rata-rata nilai 2 (tidak nyaman), rasa sejuk dan panas memiliki rata-rata nilai 2 (panas), dan keteduhan lingkungan di sepanjang ALABSeRi memiliki rata-rata nilai 3 (tidak teduh). Oleh karena itu di Jalur Hijau ALABSeRi membutuhkan penataan dan pemilihan jenis tanaman supaya keindahan dan kenyamanannya meningkat.Kata kunci: ALABSeRi, identifikasi, fungsi estetika dan peneduh
Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Temu Putih (Curcuma zedoaria L.). Bagus Hari Buntoro, Rohlan Rogomulyo, dan Sri Trisnowati
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.012 KB) | DOI: 10.22146/veg.5759

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk kandang dan intensitas cahaya atau kombinasinya terhadap pertumbuhan dan hasil temu putih dan mendapatkan kombinasi yang optimal antara takaran pupuk kandang dengan intensitas cahaya bagi pertumbuhan dan hasil temu putih. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Maret sampai dengan Juli 2012. Percobaan menggunakan rancangan 4 x 3 faktorial yang diatur dalam Rncangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah intensitas cahaya yang terdiri dari 4 aras yaitu intensitas cahaya 100%, intensitas cahaya 75%, intensitas cahaya 50%, dan intensitas cahaya 25%. Faktor kedua adalah takaran pupuk kandang yang terdiri dari 3 aras yaitu tanpa pupuk kandang, 150 g/polybag, dan 300 g/polybag. Analisis data dilakukan dengan analisis varian pada tingkat kepercayaan 95%. Jika terjadi beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple’s Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan intensitas cahaya dengan takaran pupuk kandang pada tinggi tanaman temu putih. Pemberian kombinasi perlakuan dengan intensitas cahaya 25% dan takaran pupuk kandang 300 g/polybag pada pertanaman temu putih menghasilkan tinggi tanaman, berat segar tanaman, berat kering tanaman, luas daun, laju pertumbuhan tanaman, dan indeks panen paling tinggiKata kunci : Intensitas cahaya, takaran pupuk kandang, pertumbuhan dan hasil, temu putih
Keragaan 29 Galur Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Kondisi Salin Weny Wijayanti, Taryono, dan Toekidjo
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.065 KB) | DOI: 10.22146/veg.5760

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu komoditi pangan penting di Indonesia karena pemanfaatannya sebagai bahan pangan, pakan dan bahan baku industri. Salah satu penyebab rendahnya produksi kacang tanah ialah penyusutan area penanaman akibat alih fungsi lahan. Penggunaan kultivar tahan cekaman salinitas pada lahan marginal pasir pantai merupakan usaha peningkatan produksi kacang tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman salinitas terhadap keragaan dan hasil 29 galur kacang tanah serta mencari galur yang memiliki hasil tinggi dan dapat dibudidayakan di lahan salin. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan  kombinasi perlakuan 29 galur kacang tanah M6 dan 4 kultivar pembanding, serta 7,00 gram/liter NaCl dan kontrol sebagai faktor cekaman salinitas dengan 5 ulangan. Hasil  peneliatian menunjukkan cekaman salinitas mempengaruhi sifat agronomi dan hasil yang meliputi gaya berkecambah, panjang radikula, jumlah tanaman hidup pada 6 minggu setelah tanam, jumlah tanaman hidup saat panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, umur berbunga, umur panen, jumlah polong, jumlah polong isi, berat segar akar, berat segar tajuk, berat segar polong, berat kering tajuk, berat kering polong, dan indeks panen. Bantul 30.16 dan Kelinci 20.39 kemungkinan besar memiliki ketahanan terhadap cekaman salinitas  berdasarkan nilai  Indeks Ketahanan Cekaman Salinitas. Kata kunci: Kacang tanah, cekaman salinitas, Indeks Ketahanan Cekaman Salinitas
Pengaruh Kadar CaCl2 Terhadap Pematangan dan Umur Simpan Buah Sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) Hendrikus Bayu Hasmoro, Sri Trisnowati, dan Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.601 KB) | DOI: 10.22146/veg.5761

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar CaCl2 terhadap pematangan dan umur simpan buah sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) dan mendapatkan kadar CaCl2 yang terbaik dalam memperpanjang umur simpan buah sawo tanpa menurunkan mutu buahnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura, Universitas Gadjah Mada pada bulan Juli sampai Agustus 2014 dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Ada lima kadar CaCl2 yang digunakan, yaitu larutan CaCl2 kadar 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%. Buah sawo direndam dalam larutan selama 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman buah sawo dalam air (kadar 0%) dan larutan CaCl2 berkadar 4% dan 6% dapat menghambat pematangan dan memperpanjang umur simpan buah sawo selama satu hari tanpa mengubah kualitasnya saat buah matang, kecuali visual quality rating (VQR).Kata kunci: Sawo, CaCl2, pematangan, umur simpan.
Evaluasi Interaksi Genotipe dan Lingkungan Enam Galur Mutan Harapan Tomat (Solanum lycopersicum L.) di Dataran Rendah dan Dataran Tinggi Raisa Putri H, Erlina Ambarwati, dan Rudi Hari Murti
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.554 KB) | DOI: 10.22146/veg.5762

Abstract

Interaksi genotipe dan lingkungan sangat penting dalam membuat rekomendasi tentang galur yang akan didaftarkan. Kultivar dapat dikelompokkan menjadi kelompok yang mampu beradaptasi secara luas dan kelompok yang beradaptasi sempit (spesifik). Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan galur mutan harapan tomat berdaya hasil tinggi di empat kondisi lingkungan yang berbeda. Enam galur harapan tomat yang digunakan yaitu G20-1/13/25/28/16/13/5, G20-1/13/25/26/24/11/16, G40-2/19/9/19/12/13/7, G40-3/15/23/22/13/13/6, G60-3/9/12/34/12/14/16, G60-3/15/15/1/13/6/9 dan ‘Intan’ sebagai wild type disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok sebagai ulangan. Lingkungan yang digunakan yaitu yang pertama Kalitirto periode tanam ke-1, Kalitirto periode tanam ke-2, Ngipiksari periode tanam ke-1 dan Ngipiksari periode tanam ke-2 dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2014. Hasil penelitian menunjukkan interaksi genotipe dan lingkungan galur mutan harapan tomat terjadi pada sifat tinggi tanaman, diameter batang, fruitset, jumlah buah per tandan, jumlah tandan buah per tanaman dan bobot buah per butir. Menurut analisis Eberhart dan Russell (1966) galur yang stabil dan mempunyai daya hasil melebihi rerata umumnya adalah galur G20-1/13/25/26/24/11/16, G40-2/19/9/19/12/13/7, G60-3/9/12/34/12/14/16 dan G60-3/15/15/1/13/6/9.Kata kunci : galur mutan, tomat, Eberhart & Russell (1966), stabilitas
Keragaan Pertumbuhan dan Rendemen Lima Klon Tebu (Saccharum officinarum L.) di Ultisol, Vertisol, dan Inceptisol Idham Cholid Ramadhan, Taryono, dan Rani Wulandari
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.603 KB) | DOI: 10.22146/veg.5763

Abstract

Peningkatan konsumsi gula belum dapat diimbangi oleh produksi gula dalam negeri. Dalam dua dasawarsa terakhir, penanaman tebu bergeser dari lahan sawah subur ke lahan kering. Terdapat beragam jenis tanah lahan kering, namun Ultisol, Vertisol, dan Inceptisol merupakan tanah-tanah yang utama lahan kering Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan pertumbuhan dan rendemen lima klon tebu di tanah Ultisol, Vertisol, dan Inceptisol. Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan faktorial 3×5 dalam rancangan lingkungan acak lengkap yang diulang 3 kali. Faktor pertama merupakan jenis tanah yang terdiri dari Ultisol (T1), Vertisol (T2), dan Inceptisol (T3) dan faktor keduanya merupakan 5 klon tebu yaitu klon PSJT 941 (K1), VMC 86-550 (K2), BL (K3), PS 881 (K4), PS 864 (K5). Setiap unit percobaan terdiri atas 3 pot dan tiap pot ditanami 1 tanaman tebu. Sifat yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah ruas, jumlah anakan, berat segar akar, berat kering akar, berat batang, brix tebu, pol tebu, dan rendemen. Keragaan lima klon tebu berdasarkan tinggi tanaman, diameter batang, kandungan brix, kandungan pol, dan rendemen tergantung jenis tanah. Klon tebu yang beradaptasi luas berdasarkan hasil uji Eberhart Russel dan diperkuat dengan GGE biplot atas dasar kandungan pol adalah Bululawang. Klon tebu yang beradaptasi khusus di tanah ultisol berdasarkan hasil uji Eberhart Russel dan diperkuat dengan GGE biplot atas dasar rendemen adalah PS 881, PS 864 di Vertisol, dan VMC 86-550 di Inceptisol.Kata kunci : jenis tanah, klon tebu, adaptabilitas
Hubungan Hasil dan Komponen Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Populasi F5 Ranny Yulia Wijayati, Setyastuti Purwanti, dan M.Muchlish Adie
Vegetalika Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.565 KB) | DOI: 10.22146/veg.5764

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengukur nilai heritabilitas dan mengetahui keeratan hubungan antara komponen hasil dengan hasil sehingga dapat dijadikan kriteria seleksi dalam pembentukan kultivar kedelai. Keeratan hubungan dianalisis melalui penggunaan analisis korelasi dan analisis lintas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2014 di Kebun Percobaan Jambegede, Malang,  di bawah Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 125 perlakuan (galur) dengan 2 ulangan. Komponen hasil yang diamati meliputi tinggi tanaman, umur berbunga, umur masak, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, berat 100 biji, dan berat biji per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh karakter yang diamati memliki nilai heritabilitas yang tinggi kecuali jumlah cabang dan jumlah polong hampa. Karakter tinggi tanaman dan jumlah polong isi dapat digunakan sebagai kriteria seleksi. Kedua karakter ini memiliki nilai variabilitas, heritabilitas yang tinggi dan korelasi yang kuat serta pengaruh langsung yang tinggi terhadap berat biji per tanaman (hasil).Kata kunci : kedelai, heritabilitas, korelasi, pengaruh langsung dan tidak langsung, kriteria seleksi

Page 5 of 43 | Total Record : 430