cover
Contact Name
Darah Ifalahma
Contact Email
darah_ifa@udb.ac.id
Phone
+6282223455008
Journal Mail Official
sikesnas@udb.ac.id
Editorial Address
JL. KH. SAMANHUDI NO. 93 SONDAKAN LAWEYAN SURAKARTA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional
ISSN : -     EISSN : 2964674X     DOI : https://doi.org/10.47701/sikenas.vi
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional (SIKesNas) adalah prosiding ilmiah di Bidang Kesehatan yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa surakarta. Prosiding ini digunakan sebagai media bagi para akademisi dan peneliti untuk melakukan diseminasi hasil penelitian dan mempublikasikan karya ilmiahnya serta menjadi sumber referensi bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan bidang kesehatan. Prosiding ini terbit satu kali dalam setahun, memuat artikel hasil penelitian, review article/ literature review, ataupun case report, yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Articles 63 Documents
Search results for , issue "2024: SIKesNas 2024" : 63 Documents clear
UJI EFEKTIVITAS ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LIVER MENCIT PUTIH (MUS MUSCULUS) YANG DIINDUKSI PEPTON Ningrum, Safitri Hasta
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3912

Abstract

Daun pepaya sebagai salah satu tanaman yang mengandung flavonoid dan berkhasiat sebagai penurun suhu panas/demam (antipiretik). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antipiretik ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap mencit putih (Mus musculus) yang diinduksi pepton 5% serta menentukan konsentrasi yang paling baik terhadap efektivitas antipiretik ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.). Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor mencit putih, yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (suspensi parasetamol), kontrol negatif (Na CMC), dan kelompok uji ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB yang tiap kelompoknya terdiri dari 5 ekor https://ej.ejsst.com/. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA untuk mengetahui uji normalitas dan homogenitas, dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak etanol daun pepaya dosis 800 mg/kgBB memiliki aktivitas antipiretik setara dengan suspensi parasetamol sebagai kontrol positif dengan nilai p(>0,05). Dari hasil pengamatan mikroskopis histopatologi liver mencit putih (Mus musculus) menunjukkan bahwa terdapat beberapa perubahan maupun kerusakan yang terjadi pada sel liver di tiap kelompok perlakuan. 
PRENATAL YOGA UNTUK MENGURANGI KELUHAN KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Yuliana, Ana; Farida, Siti; Nugroho, Verdyana Galuh
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/jbar2n91

Abstract

Selama kehamilan ibu seringkali mengalami ketidaknyamanan dalam proses kehamilannya. Ketidaknyamanan ibu hamil bisa mempengaruhi perubahan fisik dan psikologis ibu. Perubahan fisik dan psikologis ini membuat ibu merasa nyeri punggung belakang, cepat lelah, sulit tidur, sesak napas, bahkan kram pada tangan dan kaki. Salah satu bentuk olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi keluhan adalah prenatal yoga. Prenatal yoga diharapkan dapat mengurangi keluhan ketidaknyamanan pada ibu hamil dan dapat membantu ibu hamil merasa nyaman selama masa kehamilan atau hingga proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap penurunan ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III. Peneliti melakukan intervensi prenatal yoga dengan metode one grup pre-post-test design dengan sampel yang digunakan ada 25 ibu hamil trimester III di Desa Krangkeng Kecamatan Sukoharjo. Data diperoleh dari kuesioner ketidaknyamanan yang diberikan pada saat sebelum dan sesudah pemberian Prenatal Yoga selama 4 minggu berturut-turut dengan jadwal 1 kali setiap minggunya. Hasil penelitian menunjukkan ketidaknyamanan trimester III terbanyak saat pre-test yaitu nyeri punggung 14 (65%), dan saat post test turun menjadi 2 (8%). Dari hasil uji Paired T-Test terdapat pengaruh Prenatal Yoga terhadap penurunan keluhan ketidaknyamanan ibu hamil trimester III dengan (p value = 0,001) < (? = 0,05).
TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI JERAWAT PADA REMAJA DI RW 01 DESA CIMANGGU 01 KABUPATEN BOGOR PERIODE OKTOBER 2022 - MEI 2023 Ningsih, Niken Rahmawati; Ely, Aprilia Fatma; Totong, Julia
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3866

Abstract

Gangguan kulit seperti halnya jerawat sering dianggap sebagai kondisi kulit yang fisiologis. Jerawat “vulgaris” adalah kondisi peradangan kulit yang berlangsung lama dan memiliki proses perkembangan yang rumit. Jerawat dapat mempengaruhi kelenjar sebasea, menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan, menyebabkan respons imunologis, dan mengakibatkan peradangan. Insiden jerawat selama masa remaja meningkat secara signifikan, dengan angka berkisar antara 47% hingga 90%. Timbulnya jerawat, acapkali terjadi antara usia 12 dan 15 tahun, dan mencapai puncak keparahannya antara usia 17 dan 21 tahun. Remaja menggunakan swamedikasi sebagai pendekatan alternatif untuk mengatasi jerawat. Namun pada kenyataannya, kesalahan dalam swamedikasi dapat muncul sebagai akibat dari terbatasnya akses masyarakat terhadap informasi yang komprehensif tentang penggunaan obat yang tepat. Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi perilakunya dalam hal penggunaan obat. Kendala yang melekat pada pengobatan sendiri untuk jerawat adalah durasi pengobatan yang lama, yang sering kali mengakibatkan terapi yang berkepanjangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan keterlibatan dalam praktik swamedikasi jerawat di kalangan remaja yang tinggal di RW 01 Desa Cimanggu 01, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan non-eksperimental, dengan metode observasional deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi cross-sectional dan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampelnya, adapun sampel penelitian ini yaitu remaja pria dan wanita dengan rentang usia 17-21 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Data yang dikumpulkan adalah data primer, yaitu data yang diterima langsung dari responden, dan kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS 20 untuk mendapatkan temuan penelitian. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tingkat pengetahuan remaja di RW 01 dikategorikan baik yaitu sebanyak 43 orang (86%) dan kurang baik sebanyak 7 orang (14%), sedangkan tindakan swamedikasi dikategorikan tepat sebanyak 34 orang (68%) dan tidak tepat sebanyak 16 orang (32%). Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji chi square tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tindakan swamedikasi jerawat dengan nilai P-value 0,834 > 0,05
PENTINGNYA KOLABORASI INTERPROFESI TENAGA KESEHATAN DALAM PELAYANAN FISIOTERAPI Dewangga, Mahendra Wahyu; Fitriyah, Oktaviani; Lestari, Sulis; Adhi, Wisnu Prasetyo; Muryanto, Satroda; Jati, Daru Kumoro Cipto; Arif, Akbar Maulana; Kasumbung, M Tasa; Yuda, Wanda Kurnia; Dewi, Annisa Fitri; Arianto, Fransiska Ike Natalia; Viandara, Dewa Made Krisna
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3867

Abstract

Kolaborasi interprofesi (interprofessional collaboration) dalam pelayanan kesehatan merupakan pendekatan yang integral untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien. Dalam konteks fisioterapi, kolaborasi ini melibatkan berbagai tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi, dan pekerja sosial yang bekerja sama untuk mencapai tujuan rehabilitasi pasien. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya kolaborasi interprofesi dalam pelayanan fisioterapi serta dampaknya terhadap hasil klinis dan kepuasan pasien. Metode penelitian yang digunakan meliputi tinjauan literatur dari berbagai jurnal ilmiah yang relevan serta studi kasus implementasi kolaborasi interprofesi di beberapa pusat rehabilitasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa kolaborasi interprofesi yang efektif dapat meningkatkan efisiensi perawatan, mempercepat pemulihan pasien, dan mengurangi risiko kesalahan medis. Selain itu, interaksi antarprofesi juga meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap peran masing-masing profesi, yang pada akhirnya berkontribusi pada perbaikan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Kesimpulannya, kolaborasi interprofesi merupakan komponen krusial dalam pelayanan fisioterapi yang harus terus didorong dan diintegrasikan dalam sistem pelayanan kesehatan untuk mencapai perawatan pasien yang optimal
PENGARUH TERAPI HIP-BATH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMPUING KOTA BENGKULU TAHUN 2023 Darma, Dimas Dewa; Indaryani, Indaryani; Yani, Sutri
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3868

Abstract

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi abnormal yang diukur setidaknya tiga kali dalam tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90. Prevalensi hipertensi di Indonesia terjadi peningkatan sekitar 13,6%, hanya 12,5% yang diobati dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Hip-Bath terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Jenis penelitian adalah pra eksperimental dengan desain one group pretest-postest. Sampel adalah penderita hipertensi ringan dengan usia 20-54 tahun yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisa data menggunakan uji Paired T-test dengan α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dilakukan Hip-Bath adalah 149 mmHg dan 95 mmHg. Tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dilakukan terapi adalah 129 mmHg dan 89 mmHg. Ada penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan setelah pemberian terapi Hip-Bath sebanyak 20 mmHg (p=0,000). Ada penurunan tekanan darah diastolik yang signifikan setelah pemberian terapi Hip-Bath sebanyak 13 mmHg (p=0,000).
PENGARUH TRADITIONAL DANCE TERHADAP CARDIORESPIRATORY FITNESS PADA LANSIA :LITERATURE REVIEW Arianto, Fransiska Ike Natalia
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3871

Abstract

Proses degeneratif pada lansia menyebabkan berkurangnya fungsi fisiologis pada seluruh sistem organ, salah satunya adalah sistem cardiovascular dan respirasi. Intervensi tari merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang dapat di jadikan alternatif latihan untuk meningkatkan Cardiorespiratory Fitness. Untuk itu di perlukan sebuah penelitian tinjauan sistematis untuk mengetahui pengaruh intervensi tari . Kajian pustaka menggunakan PRISMA statement sebagai acuan mencari artikel dari dua database yaitu Scopus dan Google Schoolar. Artikel yang di gunakan adalah artikel yang terbit 5 tahun terakir dengan konten bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, sampel yang di gunakan adalah kategory elderly dengan rentang usia di atas 65 tahun. Terdapar 2 artikel terpilih yang di gunakan pada litertaure review ini.. Berdasarkan dua artikel tersebut dapat di simpulkan bahwa intervensi tari dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan aktifitas fisik yang berdampak pada peningkatan Cardiorespiratory Fitness.
PENGARUH ZIGZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN Lestari, Sulis
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3872

Abstract

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur dengan tujuan meningkatkan kebugaran jasmani. Kondisi fisik atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk perkembangan usia, faktor genetik, mekanisme koordinasi sistem saraf pusat, serta motivasi dan kemauan individu. Kelincahan, sebagai salah satu komponen penting dalam olahraga, melibatkan koordinasi, tenaga, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan. Latihan zigzag run, yang melibatkan lari dengan rintangan kerucut, diketahui dapat meningkatkan kelincahan dengan melatih keseimbangan dan ketangkasan. Dari tinjauan literatur yang dilakukan, penelitian menunjukkan bahwa latihan zigzag run memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan kelincahan atlet, terutama dalam sepak bola dan futsal. Komponen latihan seperti intensitas, set, pengulangan, volume, pemulihan, interval, durasi, ritme, dan frekuensi berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan fisik atlet. Dengan demikian, latihan zigzag run dapat diintegrasikan secara efektif dalam program latihan kelincahan.
PROGRAM LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA DAN MENCEGAH CEDERA PADA LOWER EXTRIMITY DI ATLET ANGGAR: LITERATUR REVIEW Muryanto, Satroda; Adhi, Wisnu Prasetyo
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3873

Abstract

Latar Belakang: Olahraga anggar menjadi semakin populer dan kompetitif, para pemain atau atlet anggar memulai dari usia muda dan berpartisipasi dalam banyak turnamen. Ada risiko kecil cedera yang memakan waktu dalam olahraga anggar, tetapi jika pelatihan atletik yang tidak tepat dan tindakan pencegahan tidak dilakukan, pemain anggar pasti akan cedera. Tujuan: melakukan penelitian tinjauan sistematis untuk mengetahui program latihan dalam meningkatkan performa dan mencegah terjadinya cedera pada ekstremitas bawah yang diderita oleh pemain anggar yang berlatih di level tertinggi dari cabang olahraga. Kami berhipotesis bahwa atlet yang bermain anggar lebih lama akan lebih mungkin mengalami cedera pada anggota gerak bawah, dan akan melaporkan skor IKDC dan HOS yang lebih rendah. Metode:Kajian Pustaka ini menggunakan analisa data secara sederhana (simplified approach), artikel yang digunakan 8 tahun terakhir, berbahasa inggris, sampel penelitian adalah atlet muda, menggunakan mesin pencarian Scopus. Hasil: didapatkan 73 artikel. Terdapat 3 artikel terpilih yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan Penelitian ini temukan terdapat beberapa program latihan yang bermanfaat untuk meningkatkan performa dan pencegahan resiko cedera. Program Latihan yang ditemukan antara lain, proprioceptive training, pilates dan yoga. Kesimpulan: Bahwa Program Latihan proprioceptive training, pilates dan yoga bermanfaat untuk meningkatkan performa dan mencegah cidera pada lower ekstremiti di atlet anggar.
LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA Viandara, Dewa Made Krisna; Dewangga, Mahendra Wahyu
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3874

Abstract

Pendahuluan Lansia mengalami proses penuaan yang mengakibatkan lansia mengalami beberapa gangguan salah satunya gangguan tidur, dimana lansia sering mengalami kesulitan pada tidur dan mempertahankan tidur nyenyak dan bangun lebih pagi. Irama sirkandia merupakan pola siklus tidur dimana pada bagian dari hipotalamus anterior disebut nucleus suprakiasmatikus (NSC). Jika lansia mengalami gangguan tidur akan berdampak pada kesehatannya salah satunya fungsi kognitif. Dimana fungsi kognitif merupakan suatu proses dimana sensori masuk (taktil, visual, dan audiotorik) akan diubah, diolah, disimpan dan digunakan untuk hubungan interneuron secara sempurna sehingga mampu melakukan penalaran terhadap sensori tersebut. Tujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dan kualitas tidur pada lansia. Metode menggunakan PICO dan penccarian artikel menggunakan SCOPUS dan menggunakan kata kunci pada Medical Subject Headings (MesH). Hasil penelitian ini kelompok yang tidak merokok memiliki skor kualitas tidur yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang merokok, tapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan kelompok perokok menunjukkan skor fungsi kognitif yang lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak merokok, tapi tidak ada perbedaan yang signifikan. Kedua, kualitas tidur dan fungsi kognitif berdasarkan status minum dimana kelompok peminum alkohol memiliki skor fungsi kognitif dan kualitas tidur yang lebih tinggi dibandingkan kelompok non-alkohol. Simpulan terdapat hubungan pada kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada lansia
PROGRAM REHABILITASI PADA STROKE DENGAN DISFAGIA: TINJAUAN SISTEMATIS Dewi, Annisa Fitri; Yuda, Wanda Kurnia
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3875

Abstract

Stroke merupakan komplikasi dari banyak penyakit pada pasien dan merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, frekuensi disfagia pada pasien stroke mencapai 80%. Hanya sedikit penelitian yang berfokus pada disfagia pasca stroke dan pengobatan yang sesuai. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui intervensi yang tepat untuk pasien stroke dengan disfagia. Metode dalam penelitian ini review artikel ini menggunakan analisa data secara sederhana (simplified approach). Hasil bahwa rehabilitasi pada pasien pasca stroke dengan disfagia memiliki manfaat. Simpulan program rehabilitasi dapat meningkatkan kemampuan menelan, aktivitas fisik serta dapat mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kualitas hidup.