Muslim Heritage
Muslim Heritage is a double-blind peer-reviewed academic journal published by Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. The journal is a semi-annual publication publishing two issues (June and December) each year. It strives to strengthen transdisciplinary studies on issues related to Islam and Muslim societies. Its principal concern includes islamic educations, islamic laws, islamic education management, islamic moderation, islamic social, and islamic economics. The journal reserves as a knowledge exchange platform for researchers, scholars, and authors who dedicate their scholarly interests to expand the horizon of Islamic educations, Islamic laws,and Islamic economics. Muslim Heritage believes in the idea of knowledge for all and an easy-access for every interested reader. All published articles can be accessed through our online platform at https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/muslimheritage Since 2016, The Indonesia Ministry for Research and Technology (Kemenristek RI) has granted Muslim Heritage as one of referred publication (accredited Sinta 3).
Articles
173 Documents
KONTRIBUSI PEMIKIRAN ABU NASR MANSUR IBN ‘ALI IBN ‘IRAQ AL-JA’DI(960 M – 1036 M) PADA MATERI TRIGONOMETRI
Andi Nurfadilah Armi;
Nursalam Nursalam;
Mardhiah Mardhiah;
St Ibrah Mustafa Kamal
Muslim Heritage Vol 7, No 1 (2022): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (685.144 KB)
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v7i1.3865
AbstractThis study aims to determine the contribution of the thoughts of Abu Nasr Mansur ibn 'Ali ibn 'Iraq Al-Ja'di (960 AD - 1036 AD) on trigonometric material. This research is a library research using library research data collection techniques or document review regarding Abu Nasr Mansur ibn 'Ali ibn 'Iraq Al-Ja'di. Abu Nasr Mansur is a Muslim scientist who has produced many monumental works in the fields of mathematics and astronomy. Abu Nasr Mansur is the founder of the law of sine on a plane and the law of sine of the sphere. The use of the law of sine on a flat plane in daily life based on the field is divided into two, namely in the field of civil engineering it is used to calculate building heights, calculate distances between two places and calculate aircraft heights; Meteorology is used to model cyclical trends, such as weather patterns and seasonal variations. The usefulness of the law of sine on a flat plane is used in the field of astronomy to determine the direction of prayer Qibla and prayer times. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemikiran Abu Nasr Mansur ibn ‘Ali ibn ‘Iraq Al-Ja’di (960 M – 1036 M) pada materi trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau Library Research dengan menggunakan teknik pengumpulan data telaah kepustakaan atau telaah dokumen mengenai Abu Nasr Mansur ibn ‘Ali ibn ‘Iraq Al-Ja’di. Abu Nasr Mansur merupakan seorang ilmuan muslim yang telah menghasilkan banyak karya yang monumental dalam bidang matematika dan astronomi. Abu Nasr mansur merupakan penemu hukum sinus pada bidang datar dan hukum sinus bola. Kegunaan hukum sinus pada bidang datar dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan bidangnya dibagi menjadi dua, yaitu pada bidang ilmu teknik sipil digunakan untuk menghitung tinggi gedung, menghitung jarak antar dua tempat dan menghitung ketinggian pesawat; pada bidang ilmu meteorologi digunakan untuk memodelkan tren siklus, seperti pola cuaca dan variasi musiman. Kegunaan hukum sinus pada bidang datar digunakan pada bidang astronomi untuk menentukan arah kiblat sholat dan waktu shola
Implementasi Teori Kreativitas Graham Wallas Dalam Sekolah Kepenulisan di Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari Cabeyan Yogyakarta
Rusdi Rusdi
Muslim Heritage Vol 2, No 2 (2017): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (128.904 KB)
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v2i2.1111
Abstract: Man is a creature who is blessed with creative potential in him. That potenty can provide benefits for human life that can be developed properly and maximally. This paper will discuss about human creativity and the ways that can be done to develop it. Many theories put forward by the figures about the notion of creativity and the process in stimulating and developing creativity itself. One of them is the theory of Graham Wallas which says that the process of creativity in human beings occurs through four stages that include the stage of preparation, incubation, illumination and verification. Through these four stages human beings are expected to develop their creative potential well. The four stages of this creativity process are applied in the writing school at Hasyim Asy'ari College Student Boarding School Cabeyan Yogyakarta.Abstrak: Manusia adalah makhluk yang dikaruniai potensi kreatif dalam dirinya. Potensi itu dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia selama keberadaannya mampu dikembangkan dengan baik dan maksimal. Kajian ini akan membahas tentang kreativitas manusia dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkannya. Banyak teori yang dikemukakan oleh para tokoh tentang pengertian kreativitas dan proses dalam merangsang serta mengembangkan kreativitas itu sendiri. Salah satunya adalah teori Graham Wallas yang mengatakan bahwa proses kreativitas pada diri manusia terjadi melalui empat tahap yang meliputi tahap preparasi, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Melalui keempat tahap inilah manusia diharapkan dapat mengembangkan potensi kreativitasnya dengan baik. Keempat tahap proses kreativitas inilah yang diterapkan dalam sekolah kepenulisan di Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari Cabeyan Yogyakarta
POTENSI RIBA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) DI KABUPATEN PONOROGO
Ahmad Wafa
Muslim Heritage Vol 4, No 1 (2019): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (253.401 KB)
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i1.1607
Nowadays, in almost every transaction, it is almost impossible to avoid usury, as well as transactions in sharia financial institutions themselves. In theory it might have been very perfect and avoided usury, but in its implementation it had not been completely free from usury. Usury has plagued and penetrated almost all the joints of the Indonesian economy. This article tries to dig deeper and find small potentials that can be missed a little more. The conclusions of this study are: First, the legal contract (contract) that is used is still found in the potential to fall into usury or it can be called the back door of usury. Second, the implementation of sharia products sometimes forgets the crucial things the basic principle of the contract itself, for example the determination of margins based on the financing principal provided, not based on the buying and selling object in the murābaḥah contract. Determination of the capital principal value of 70% of the selling price of the collateral provided by the Customer and is definitely profitable. Third, the application of the LKS financing contract in Ponorogo which is not yet 100% has a direct impact on the Customer, namely a very large margin of 49.39% and the potential for usury by 19.39% of the principal capital issued by the bank on murābaḥah financing. Disbursement of muḍārabah funds is not 100% given by the Customer as capital manager and profit determination at the beginning of the contract without seeing the customer profit or loss. Dewasa ini dalam setiap transaksi hampir dapat dikatakan mustahil untuk terhindar dari riba, begitupun transaksi-transaksi dalam lembaga keuangan syariah sendiri. Secara teori mungkin telah sangat sempurna dan terhindar dari riba, namun dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya terbebas dari riba. Riba telah menjangkiti dan merasuki hampir seluruh sendi-sendi perekonomian Indonesia. Artikel ini berusaha menggali lebih dalam dan menemukan potensi-potensi kecil yang sedikit banyak bisa terlewatkan. Kesimpulan dari kajian ini yaitu: Pertama, Legal kontrak (akad) yang digunakan masih ditemui potensi-potensi jatuh kepada riba atau bisa disebut pintu belakang dari riba. Kedua, Pelaksanaan produk syariah ini terkadang melupakan hal-hal krusial prinsip dasar dari akad itu sendiri misalnya penetapan margin berdasarkan pokok pembiayaan yang diberikan, bukan berdasarkan obyek jual beli pada akad murābaḥah. Penetapan nilai pokok modal 70 % dari harga jual agunan yang diberikan Nasabah dan pasti untung. Ketiga, Penerapan akad pembiayaan LKS di Ponorogo yang belum sesuai 100% berdampak langsung terhadap Nasabah yaitu margin yang sangat besar 49,39% dan berpotensi riba sebesar 19,39% dari modal pokok yang dikeluarkan oleh bank pada pembiayaan murābaḥah. Pencairan dana muḍārabah tidak 100% diberikan Nasabah sebagai pengelola modal dan penetapan keuntungan di awal akad tanpa melihat nasabah untung atau rugi.
PEMBERDAYAAN EKONOMI KOMUNITAS MUSLIM (STUDI PADA MAJELIS TA’LIM AL-MUTHMAINNAH DI KABUPATEN PONOROGO)
Silvina Choirotul Fahmi;
Luhur Prasetiyo
Muslim Heritage Vol 5, No 2 (2020): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (433.685 KB)
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2365
AbstractThe objective of thisstudy is to describe the patterns and strategies of society economic empowerment that are used by the management of the Islamic Board of Trustees and empowerment is ongoing before and after conducting empowerment. Besides, it describes the factors that influenced the empowerment activity.These three problem formulations were examined with the theory of society empowerment and social change because it related to changes that occur in society. The study was conducted in Pohijo, Sampung, Ponorogo. This study adopts a qualitative approach through field research on productive activities for a society based on data collected by interviews, observation, and document analysis.This study describes the results of this empowerment activity in terms of culinary, society can make pentol and meatballs with good taste. In terms of animal husbandry, society can breed goats properly so that the number of goats is increasing every year. In terms of agriculture, society can grow shallots with a good method, so that the harvest never fails. A Changing in attitudes and habits of the society from the results achieved from society empowerment activities have more helped the economy of the Talim Assembly congregation, especially empowerers. AbstrakTulisan bertujuan mengungkap pola dan strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digunakan oleh pengurus Majelis Ta’lim Al-Muthmainnah di Desa Pohijo Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogodan pemberdaya sebelum, sedang berlangsung dan sesudah melakukan pemberdayaan serta mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan pemberdayaan ini.Sesuai dengan tujuan tersebut,data dikaji menggunakan teori pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial karena berhubungan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Studi dilakukan di Desa Pohijo Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. Studi ini mengadopsi pendekatan kualitatif melalui penelitian lapangan tentang kegiatan yang produktif bagi masyarakat berdasarkan data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen.Studi ini mengungkapkan hasil dari kegiatan pemberdayaan ini yakni dari segi kuliner, masyarakat mampu membuat pentol dan bakso dengan citarasa yang enak. Dari segi peternakan, masyarakat mampu berternak kambing dengan baik hingga kian tahun kian bertambah jumlah kambingnya. Dari segi pertanian, masyarakat mampu bertanam bawang merah dengan metode yang baik sehingga setiap kali panennya tidak pernah gagal. Perubahan sikap serta kebiasaan masyarakat dari hasil yang sudah dicapai dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini sedikit banyak sudah membantu perekonomian jama’ah Majelis Ta’lim khususnya pemberdaya.
Komponen Kebutuhan Hidup Dalam Regulasi Upah Minimum Perspektif Maqasid Al-Shariah
Adin Fadilah
Muslim Heritage Vol 1, No 1 (2016): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (498.15 KB)
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v1i1.380
Abstract: The provisions of minimum wage in Indonesia have been changing four times in the last few decades in line with the changes in the components of life needs referred. In fact, there are many life needs that previously were considered as trivial but they have now become important and should be referred to in setting the minimum wage. In Islam there are five sectors of human needs as established in the discourse of maqasid al-sharī'ah. Each sector is ranked into three levels, namely ḍarūrīyah, ḥajīyah, and taḥsīnīyah. This study examines how the components of life needs have been referred by the regulation of the minimum wage from the viewpoint of maqasid al-sharī'ah. This study came to the conclusion that the development of life needs used as guidelines in determining minimum wage levels has met the demands of life needs as intended by maqasid al-sharī’ah. Most of the components of decent living (KHL) occupy levels of ḍarūrīyah and ḥajīyah, and very few are classified as taḥsīnīyah. The enhancement of quantity and quality of the components proven the attention to the level of life needs sequentially from ḍarūrīyah level, the ḥajīyah, then the taḥsīnīyah level. These changes indicate the change of law in accordance with the demands of the circumstances.Abstrak: Komponen kebutuhan hidup yang dijadikan acuan dalam penetapan upah minimum di Indonesia telah mengalami perubahan sebanyak 4 kali. Perubahan ini terjadi karena menyesuaikan perkembangan kebutuhan dahulu dianggap sepele namun kini menjadi penting. Dalam Islam ada 5 unsur pokok kebutuhan manusia yang harus dipenuhi atau yang dikenal dengan istilah maqasid al-sharī’ah. Kelima unsur pokok maqasid al-sharī’ah ini terbagi mejadi 3 kategori yakni ḍarūrīyah, ḥajīyah, dan taḥsīnīyah. Penelitian ini mengkaji bagaimana komponen kebutuhan hidup dalam regulasi upah minimum perspektif maqasid al-sharī’ah. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa perkembangan kebutuhan hidup yang dijadikan pedoman dalam penentuan upah minimum telah memperhatikan tingkatan kebutuhan hidup. Sebagian besar komponen KHL ada pada wilayah ḍarūrīyah dan ḥajīyah, sedikit sekali yang tergolong taḥsīnīyah. Penambahan kuota komponen serta peningkatan kualitas komponen menjadi bukti bahwa adanya perhatian terhadap tingkatan kebutuhan dimulai dari yang ḍarūrīyah dulu baru kemudian yang ḥajīyah baru disusul yang taḥsīnīyah. Perubahan ini menunjukkan adanya perubahan hukum sesuai dengan perkembangan situasi.
Akibat Hukum Dalam Praktik Nikah Sirri Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Sakirman Sakirman
Muslim Heritage Vol 2, No 1 (2017): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v2i1.1046
Abstract: Nikah sirri (unregistered marriage) is still a crucial issue that can not be solved. On one side, it is permissible based on religious context. On the other side, it must going through a strict procedure based on marriage act context. This article reviews the legal consequences of unregistered marriage. In the perspective of positive law in Indonesia, a marriage for Moslems, not only must be done under Islamic law, but also must be held in front of and must be registered by the Marriage Registry Officer under law and regulation. Marriage which does not comply those conditions has no legal power (vide Ps. 2 UU No.1 / 1974 jo. Ps.2 (1) PP. 9/1975). In reality, not all Moslems in Indonesia meet those conditions under law and regulation, so that there are still some Moslems with various reasons doing unregistered marriage.Abstrak: Nikah Sirri masih menjadi masalah krusial yang tidak dapat dipecahkan. Disatu sisi secara teks agama nikah sirri diperbolehkan, disisi yang lain, nikah sirri dalam konteks undang-undang perkawinan harus melalui prosedur yang ketat. Artikel ini akan mengulas tentang akibat hukum nikah sirri. Dalam perspektif hukum positif di Indonesia, perkawinan atau pernikahan bagi umat Islam, di samping harus dilakukan menurut hukum Islam, juga setiap perkawinan wajib dilangsungkan di hadapan dan dicatat oleh Pejabat Pencatat Nikah menurut peraturan perundang-undangan. Perkawinan yang tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum (vide Ps. 2 UU No.1/1974 jo. Ps.2 (1) PP. No.9/1975). Pada kenyataannya tidak semua umat Islam Indonesia mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut, sehingga masih ada di antara masyarakat muslim dengan berbagai alasan melakukan pernikahan sirri.
KUMANDANG SHOLAWAT DI SEKOLAH KRISTEN: A POLICY ON AN INTER-FAITH DIALOGUE IN A CHRISTIAN SCHOOL
Titut Sudiono;
Ahmad Madkur
Muslim Heritage Vol 3, No 2 (2018): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v3i2.1483
Abstrak: Mempertahankan keselarasan kehidupan antaragama harus dilakukan tanpa batas di semua lembaga di negara ini, termasuk di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kebijakan tentang dialog antar agama dan perannya dalam menjaga hubungan harmonis antara Muslim dan Kristen di sekolah Kristen. Ini adalah studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di SMP Kristen (SMPK) Seputih Raman Lampung Tengah. Kepala sekolah, guru Islam dan non-Muslim, dan siswa Muslim dan non-Muslim terlibat dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa: 1) beberapa program, seperti kunjungan Masjid-Gereja dan sholawat sebagai tanda waktu sholat, terbukti sangat efektif untuk membangun harmoni hubungan Muslim-Kristen. Studi ini menyimpulkan bahwa dialog antar agama dapat ditanamkan secara efektif di lembaga pendidikan. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat menjadi teladan yang baik bagi institusi lain.Abstract: Maintaining the harmony of inter-religious life should be definitely carried out in all institutions in this country including school. This study was aimed at revealing the policy on inter-faith dialogue and its role in maintaining harmonious relationship among the Moslems and Christians in a Christian school. This was a qualitative study with the case study method. The study was conducted in Christian Junior High School of Seputih Raman Lampung Tengah. The principals, Moslem and non-Moslem teachers, and moslem and non-Moslem students were involved in the study. The data were collected by participatory observation and in-depth interviews. The finding of the study revealed that: 1) the leaders at this school has long paid big attention to the policy on inter-faith relationship, 2) the research participants perceived that the brotherhood is not limited by the religion, 3) some programs, such as Mosque-Church visit and salawat as the sign of prayer time, were proven very effective to build the harmony of Moslem-Christian relationship. This study concludes that the inter-faith dialogue could be implanted effectively in educational institution. Furthermore, this policy is expected to be a good role model for other institutions.
Analisis Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di Surya Mart Ponorogo 2019
Arif Dwi Septian
Muslim Heritage Vol 5, No 1 (2020): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (288.57 KB)
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i1.1983
Perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pelanggan dan evaluasi kualitas pelayanan. Oleh karena itu, setiap perusahaan menyadari agar dapat bersaing dalam dunia perdagangan yang ketat saat ini, perusahaan membutuhkan evaluasi tingkat kepuasan pelanggan dan evaluasi kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan (1) mengevaluasi Surya Mart Ponorogo dalam memprioritaskan atribut-atribut kualitas pelayanan syariahnya (2) menunjukkan atribut-atribut kualitas pelayanan syariah yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan (3) menunjukkan nilai tingkat CSI kepuasan pelanggan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan objek penelitian di Surya Mart Ponorogo. Data-data diuji dengan uji validitas dan reliabilitas kemudian dianalisis dengan IPA (Importance Performance Analysis), Diagram Kartesius dan CSI (Customer Satisfaction Index). Penelitian ini menghasilkan tiga temuan. Pertama, hasil analisis IPA (Importance Performance Analysis) pada tingkat kesesuaian maka didapatkan urutan prioritas kesenjangan atau gap sebagai berikut: Prioritas ke 1, KPT/S 10 dengan nilai 83,09%; dan yang terakhir ke 18, KPT/S 2 dengan nilai 93,48%. Kedua, dari hasil analisis Diagram Kartesius atribut yang masuk dalam kuadran A (prioritas utama) yaitu atribut kualitas pelayanan syariah nomer 4, 9, 13, 14, 17, dan 18. Ketiga, nilai tingkat kepuasan pelanggan pada kualitas pelayanan syariah pada Surya Mart Ponorogo menurut analisis CSI yaitu 75,2% yang artinya pelanggan merasa puas.
Model Theory Of Planned Behaviour dalam Memprediksi Perilaku Konsumsi Jamu Perspektif Konsumsi Islam Serta Implikasi pada Strategi Pemasaran
Sulasih Sulasih;
Wiwiek Rabiatul Adawiyah;
Pramono Hari Adi
Muslim Heritage Vol 6, No 2 (2021): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (491.841 KB)
AbstractConsumption of herbal medicine is one of the changes in people's behavior during the pandemic. This phenomenon causes the existence of herbal medicine and the habit of consuming herbal medicine to become a trend in society. Phenomena related to the consumption of herbal medicine have occurred a lot. However, it has not received much attention from researchers, especially in implicating it in marketing strategies and studying it from the Islamic consumption perspective. This study aims to overcome this gap by analyzing the relationship between attitudes, perceived subjective norms, and knowledge of the behavior of the Banyumas citizens in consuming herbal medicine in the perspective of Islamic consumption and their implications for marketing strategies. This study was carried out by quantitative methods. The sampling technique was purposive and accidental sampling with the formula of unknown populations. The data collection technique used a questionnaire compiled in Google Form, and the data analysis technique used multiple linear regressions. The results showed that attitudes and knowledge had a positive effect on the consumption behavior of the Banyumas citizens, and another finding was that subjective norms had no significant effect on people's behavior in consuming herbal medicine. The implementation of the marketing strategy is shown by segmentation of demographics, gender, and age as well as the results of attitudes and knowledge so that marketers can determine strategies for marketing herbal medicine to the Banyumas citizens. Based on the results of research studied in an Islamic perspective, the consumption behavior of Banyumas citizens is reflected in the ethics of consumption in Islam, that is by paying attention to the benefits or uses and paying attention to the kind of foods consumed are good, halal, and not excessive. AbstrakFenomena perubahan perilaku masyarakat selama masa pandemi salah satunya terkait dengan konsumsi jamu. Fenomena tersebut menyebabkan keberadaan jamu dan budaya konsumsi jamu kembali menjadi trend ditengah-tengah masyarakat. Fenomena terkait masyarakat konsumsi jamu sudah banyak terjadi akan tetapi belum banyak mendapatkan perhatian dari peneliti terutama mengimplikasikannya pada strategi pemasaran serta mengkajinya dalam perpektif konsumsi islam. Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kesenjangan tersebut dengan menganalisis hubungan sikap, perceived subjektive norm dan pengetahuan terhadap perilaku masyarakat Banyumas dalam mengkonsumsi jamu dalam perspektif konsumsi islam serta implikasinya pada strategi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan purposive dan accidental sampling dengan rumus unknown populations. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun dalam bentuk google form. Teknik analisis data dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap dan pengetahun berpengaruh positif terhadap perilaku konsumsi jamu masyarakat Banyumas, dan temuan lain bahwa subyektif norm tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku masyarakat dalam konsumsi jamu. Adapun implementasi strategi pemasaran ditunjukan dengan segmentasi demografi, jenis kelamin dan usia serta hasil dari sikap dan pengetahaun sehingga bisa ditentukan strategi yang harus pemasar lakukan dalam memasarkan jamu kepada Masyarakat Banyumas. Berdasarkan hasil temuan apabila dikaji dalam perspektif islam bahwa perilaku konsumsi jamu masyarakat Banyumas tercermin dalam etika konsumsi dalam islam yaitu dengan memperhatikan manfaat atau kegunaan serta memperhatikan jenis barang yang dikonsumsi baik dan halal serta tidak berlebih-lebihan.
Pendidikan Keagamaan Islam Dan Manajemen Kenabian
Hasbi Indra
Muslim Heritage Vol 1, No 2 (2016): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (289.563 KB)
|
DOI: 10.21154/muslimheritage.v1i2.602
Abstract: Islamic religious education is part of the national education system that play a role in the development of Indonesian nation in the future. Among the variants of Islamic religious education is the education of al-Quran, madrasah diniyah and pesantren. Referring to the quality of national education which is currently at the lowest level under the Southeast Asian countries such as Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam and the Philippines, it can be said the quality of Islamic religious education also can not be said to be satisfactory. Therefore, there should be efforts to improve the quality of religious educational institutions have to be able to compete with the future of education in developed countries. Graduates of Islamic religious education should equip themselves with a vast knowledge, professional attitude and mentally strong. One effort that should be considered in improving the quality of Islamic religious educational institutions is to implement the management of prophethood.Abstrak: Pendidikan keagamaan Islam merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang berperan dalam pembangunan bangasa Indonesia dimasa yang akan datang. Diantara varian pendidikan keagamaan Islam adalah pendidikan al-Quran, madrasah diniyah dan pesantren. Merujuk pada kualitas pendidikan nasional yang saat ini berada di tingkat terbawah di bawah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina, maka dapat dikatakan kualitas pendidikan keagamaan Islam juga belum bisa dikatakan memuaskan. Oleh karena itu perlu ada upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan keagamaan ini ke depan agar mampu berkompetisi dengan pendidikan di negara-negara maju. Lulusan pendidikan keagamaan Islam harus membekali diri dengan pengetahuan yang luas, sikap profesional dan mental yang kuat. Salah satu upaya yang patut dipertimbangkan dalam meningkatkan kualitas lembaga pendidikan keagamaan Islam adalah dengan mengimplementasikan manajemen kenabian.