cover
Contact Name
Sahrul Hidayat
Contact Email
sahrul@unpad.ac.id
Phone
+6222-7796014
Journal Mail Official
jiif@phys.unpad.ac.id
Editorial Address
Department of Physics Universitas Padjadjaran Jl Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika
ISSN : 25490516     EISSN : 25497014     DOI : http://dx.doi.org/10.24198/jiif
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) is a scientific journal that contains research results covering theoretical, simulation and modeling studies, experiments, engineering and exploration in the field of Physics and its Applications.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2023)" : 10 Documents clear
Synthesis and Characterization of Water Hyacinth Porous Carbon for Lithium Sulfur Battery Cathode Composites Otong Nurhilal; Sahrul Hidayat; Risdiana .
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.43356

Abstract

Water hyacinth as a weed plant is a type of biomass with a fast growth rate. This condition causes problems in the environment and has a negative impact on life, including health and economic problems. To provide added value to the utilization of water hyacinth, a synthesis and characterization of porous carbon from water hyacinth has been carried out which is used as a sulfur cathode matrix in lithium sulfur batteries. From the results of the N2 adsorption-desorption test, the surface area of porous carbon was 297.7 m2/g and the total pore volume was 0.332 cm3/g. The results of the composite test showed that the sulfur content in the composite for a ratio of 1:2.5 was 60.6 wt%. The cathode of a lithium sulfur battery has been made from a composite with a thickness 100 mm and a sulfur loading of 2.80 mg/cm2. The initial discharge capacity of the battery is 264 mAh/g with a coulomb efficiency of up to 70%. Battery discharge capacity of 175.5 mAh/g at 50th cycle.
Identifikasi Mesoscale Convective Complex (MCC) pada Kejadian Hujan Sangat Lebat di Lombok Barat (Studi Kasus 1 Mei 2021) Juliani Intan Sari; Muhammad Reza Saputra
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.44589

Abstract

Mesoscale Convective Complex (MCC) merupakan fenomena penting dan berdampak serius pada keakuratan model numerik operasional. Identifikasi MCC berdasarkan kriteria oleh Maddox (1980) dilakukan untuk mengetahui adanya fenomena MCC saat kejadian hujan sangat lebat pada 1 Mei 2021, yang dapat menjadi penyebab tingginya curah hujan pada kejadian tersebut. Penelitian ini mengambil lokasi di daerah yang terdampak banjir saat kejadian hujan sangat lebat 1 Mei 2021, yaitu di Kabupaten Lombok Barat dengan koordinat area 7° s/d 10° LS dan 114° s/d 117° BT. Data yang digunakan meliputi data satelit Himawari-8 kanal IR dan I2. Pola pertumbuhan awan, diamati dengan menggunakan Colored Enhanced Infrared (EIRc). Nilai CAPE didapatkan dengan mengolah data satelit yang menampilkan kontur nilai CAPE. CAPE yang cukup tinggi menunjukkan kondisi atmosfer yang labil dan dapat turut mendukung perkembangan MCC. Syarat suhu puncak awan terpenuhi mecapai 4 jam sebelum fenomena MCC didefinisikan terjadi. Sementara pada fase pembentukannya, nilai eksentrisitas, luasan selimut awan, serta luasan suhu puncak awan terpenuhi jauh melebihi syarat yang digunakan. MCC melingkupi wilayah Lombok terjadi pada sore hari mulai pukul 10.00 UTC selama 7 jam.
Analisis Kondisi Dinamika Atmosfer Saat Kejadian Hujan Sangat Lebat di Wilayah Sorong (Studi Kasus: 22 - 23 Agustus 2022) Shelin Melinda; Siti Najma Nindya Utami; Nuryanto Nuryanto
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.43424

Abstract

Bencana banjir melanda wilayah sorong dan sekitarnya pada tanggal 23 Agustus 2022. Kota Sorong yang mengalami dampak signifikan pada kejadian tersebut, dimana Curah hujan pada saat kejadian berkisar pada >100 mm/hari (sangat Lebat). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab curah hujan yang ekstrim dengan menganalisa kondisi ENSO, MJO, Suhu Permukaan Laut (SST), arah angin dan Citra Satelit Himawari-8. Berdasarkan hasil penelitian penyebab terjadinya curah hujan ekstrim di pengaruhi oleh anomali positif Suhu permukaan laut, ini menandakan kondisi suhu permukaan permukaan laut lebih hangat dari normalnya di sekitar wilayah perairan sorong bagian utara yang menyebabkan peningkatan uap air. Selanjutnya arah angin memiliki pengaruh pada pergerakan arah angin dari arah utara menuju sorong, sehingga adanya pergeseran uap air dari perairan di wilayah utara menuju sorong dan sekitarnya.  Karena pergeseran uap air mengakibatkan adanya pertumbuhan awan konvektif, dapat dilihat dari satelit Himawari-8 dimana suhu puncak awan -80°C yang menyebabkan hujan lebat. Sedangkan untuk kondisi ENSO pada kondisi La Nina Lemah dan MJO pada fase 2, sehingga kedua variabel tersebut memiliki pengaruh yang tidak signifikan pada kondisi curah hujan sangat lebat di Sorong.
Pengaruh Nilai Kalor Terhadap Lamanya Waktu Pembakaran Briket Bioarang Biji Alpukat dan Biji Durian Sonia Tampubolon; Ety Jumiati; Ridwan Yusuf Lubis
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.45890

Abstract

Kebutuhan masyarakat yang terus meningkat sesuai dengan taraf hidup mereka, minyak pemanas (BBM) menempati posisi yang sangat utama dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Minyak bumi menjadi semakin terbatas seiring bertambahnya populasi karena semakin banyak orang menggunakannya untuk tujuan yang berbeda. Briket bioarang adalah bahan bakar alternative yang dibuat dari biomassa yang dapat memperbesar seperti limbah pertanian, kayu, atau biji-bijian. Penelitian ini berfokus pada penggunaan biji alpukat dan biji durian sebagai bahan baku briket bioarang. Riset ini bertujuan (i) untuk mengetahui pengaruh nilai kalor terhadap biji alpukat dan biji durian. (ii) Untuk mengetahui lamanya waktu pembakaran. Variasi komposisi biji alpukat dan biji durian yang diteliti adalah sampel A (25%:75%), sampel B (35%:65%), sampel C (75%:25%), sampel D (65%:35%). Dengan parameter nilai kalor dan laju pembakaran. Karakteristik  briket  bioarang  yang  diperoleh  antara  lain  : nilai calorimeter adalah 7036,63 kal/g - 7277,15 kal/g. Nilai laju pembakaran adalah 1,13g/menit - 1,47 g/menit.                          Kata kunci: briket, biji alpukat, biji durian, dan damar
Penerapan Metode Geolistrik Time-Lapse untuk Mengetahui Perubahan Nilai Resistivitas Tanah Pada Lahan Tanaman Lada Muhafizah .; Okto Ivansyah; Nurhasanah .
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.43841

Abstract

Potensi perkebunan dan pertanian mengalami peningkatan di Daerah Kalimantan Barat. Tingginya potensi tersebut sehingga penting dilakukan identifikasi lahan. Identifikasi tersebut memberikan informasi sifat fisik yang penting dalam bidang perkebunan dan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan nilai resistivitas tanah yang diakibatkan oleh sebaran pupuk dolomit dan NPK. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner-Schlumberger. Terdiri dari 2 lintasan dan panjang masing-masing lintasan 7 m. Pengambilan data dilakukan secara time-lapse selama 3 bulan, pengukuran setelah pemupukan dilakukan 2 pekan sekali. Hasilnya memperlihatkan nilai resistivitas yang terukur pada lintasan 1 berkisar (0,165 – 34,6) Ωm dan nilai resistivitas pada lintasan 2 berkisar (0,109 – 31,8) Ωm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa resistivitas lahan pada pengukuran ke-2 dan ke-3 lebih rendah dibandingkan dengan resisivitas pada pengukuran awal dan pengukuran ke-4 dan ke-5.
Analisis Gugus Fungsi, Morfologi dan Ukuran Partikel Manganese Ferrite yang Disintesis dari Pasir Besi Heri Kiswanto; Indah Nurhidayati; Ario Hendartono; Prijo Harsono; Ngatmin Ngatmin
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.47022

Abstract

Manganese ferrite (Mn ferrite) telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi pada suhu 60 ℃. Mn ferrite disintesis dari pasir besi sebagai prekusornya. Tujuan dari penelitian ini untuk mensintesis Mn ferrite dari pasir besi dan menganalisis gugus fungsi serta morfologinya. Sampel dibuat dengan memvariasikan NaOH yaitu 3 M, 6 M dan 9 M. Struktur kristal, gugus fungsi dan morfologi dikarakterisasi dengan X-ray Difractometer (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Hasil spektra FTIR mengkonfirmasi adanya gugus fungsi metal-oxide (M-O) pada kisi tetrahedral dan oktahedral pada bilangan gelombang masing-masing 462 cm-1 dan 578 cm-1. Hal ini diidetifikasi sebagai gugus Mn-O dan Fe-O sekaligus mengkonfirmasi pembentukan struktur spinel. Pengamatan morfologi menunjukkan bahwa sampel terlihat mengalami aglomerasi karena adanya interaksi magnetik. Hasil pengamatan ukuran partikel berada pada kisaran 30 – 50 nm yang diukur menggunakan software Image-J. Ukuran butir terlihat lebih besar dibandingkan hasil perhitungan ukuran kristalit berdasarkan data XRD karena sampel mengalami aglomerasi sehingga beberapa butir menggumpal menjadi satu dan terlihat seperti satu partikel.Kata kunci: Mn-ferrite, gugus fungsi, morfologi, ukuran partikel
Identifikasi Korosivitas Tanah Menggunakan Metode Resistivitas Wenner-4 Pin Budy Santoso; Bambang Wijatmoko
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.43976

Abstract

Penelitian korosivitas tanah telah dilakukan di kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Lokasi peneitian ini berada di dekat laut sehingga tanah dilokasi tersebut memiliki potensi korosif. Pada area kilang minyak terdapat pipa maupun struktur penyangga bangunan yang terbuat dari logam yang ditanam dalam tanah. Infrastruktur tersebut sangat riskan terhadap korosi. Korosi di industri migas harus dikendalikan karena dapat menurunkan kemampuan suatu bahan (logam) dalam menerima beban, sehingga berdampak pada keamanan dan keselamatan kerja. Salah satu metode geofisika untuk mengidentifikasi korosivitas tanah yaitu Metode Resistivitas Wenner 4 pin. Metode  ini merupakan metode pengujian resistivitas tanah yang telah terstandarisasi internasional berdasarkan  American Society for Testing and Materials (ASTM-G57). Dalam pegukuran korosivits tanah, spasi antar elektroda yang digunakan : 1 – 15 m, dengan kedalaman yang dapat dideteksi mulai kedalaman : 0 – 2 m, 2 – 3,5 m, 3,5 – 6,5 m, 6,5 – 8 m dan 8 – 10 m.Kata kunci: korosivitas  tanah,  resistivitas, Wenner-4 pin
Perhitungan Desain Ketebalan Isolator Termal Pada Water Heating Tank FASSIP-02 Mod.01 Dedy Haryanto; Ainur Rosidi; Mulya Juarsa
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.47024

Abstract

Abstrak. Fasilitas Simulasi Sistem Pendingin Pasif-02 (FASSIP-02) Mod. 01 merupakan salah satu fasilitas penelitian untuk mempelajari pendinginan reaktor sistem pasif. Latar belakang penelitian ini dilakukan adalah terjadinya kejadian station blackout (SBO) pada PLTN Fukushima Daiichi pada Maret 2011 di Jepang yang berakibat terjadinya kecelakaan nuklir. Salah satu komponen pada FASSIP-02 Mod.01 adalah Water Heating Tank (WHT) yang berfungsi sebagai simulator reaktor dalam pembangkitan kalor. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketebalan isolator termal pada WHT sehingga dapat memperkecil heat loss. Tahapan yang dilakukan adalah menentukan beberapa isolator termal dan menjadikan konduktivitasnya sebagai salah satu data untuk perhitungan. Selanjutnya membuat flow-chart untuk melakukan perhitungan menggunakan software Matlab, membuat pemrograman pada Matlab serta menjalankan pemrograman tesebut dan melakukan analisis hasil perhitungan dan menentukan jenis isolator termal yang akan digunakan di WHT. Berdasarkan hasil perhitungan isolator termal yang dipilih adalah isolator termal berbahan silika aerogel dengan ketebalan 60- 150 mm yang mengakibatkan heat loss maksimal sebesar 50 W/m. Kata kunci: FASSIP-02 Mod. 01, isolator termal, Water Heating Tank, silika aerogel, heat loss.
Analisis Sebaran Hotspot dengan SPI terhadap Kejadian El Nino Tahun 2015 di Riau Sri Pancariniwati; Juwita Sari; Shelin Melinda
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.43236

Abstract

Kejadian El Nino pada tahun 2015 berdampak pada sebagian besar wilayah Indonesia dalam hal kondisi kekeringan yang parah maupun kabut asap akibat kebakaran hutan. Kabut asap telah menjadi masalah bukan hanya di Indonesia namun juga negara lainnya. Kabut asap yang berasal dari titik api (hotspot) sering terjadi di wilayah Indonesia salah satunya di Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran hotspot dengan kondisi kekeringan pada tahun kejadian El Nino 2015. Data curah hujan dari 11 Pos Pengamat, data hotspot harian dari satelit MODIS Aqua-Terra, serta data indeks nino3.4  periode 2001-2017 digunakan dalam peneltian ini. Dalam menentukan kondisi kekeringan digunakan metode Standart Precipitation Index (SPI). Data hotspot harian diolah menjadi data bulanan selama periode 2001-2017 dan kemudian dilakukan analisis spasialnya dengan SPI. Hasil menunjukkan bahwa bulan Juli, September, dan Oktober terjadi kekeringan dengan kriteria Agak Kering hingga Sangat kering hampir di seluruh Riau disertai peningkatan hotspot yang tersebar merata.
Mass Effect of Salak Skin Activated Carbon with Zink Chloride Chemical Activation and Its Application on Phenol Adsoption Aprillia Dwi Ardianti; Rizka Nur Faila
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v7i2.44586

Abstract

Activated carbon can be from various organic and inorganic raw materials. One organic material that has potential as a raw material is salak skin. Salak skin is modified in manufactured of activated carbon by treatment in the sun, in the roast, and the oven. Activated carbon was then activ with a ZnCl2 activator, and the adsorbing power of this salak skin-activated carbon was against phenol reduction. The most adsorbent material that reduces the concentration of phenol is the roasted adsorbent material with a final phenol concentration of 2.15 mg/L with an absorbed phenol concentration of 297.85 mg/L at a mass of 1.5g. Based on the analysis results, it can seen that each variation of the type of activated carbon material will experience a decrease in concentration along with an increase in adsorbent mass. The greater the mass of the adsorbent, the adsorption ability will increase. Each type of activated carbon material also experienced an increase in percent removal along with increasing adsorbent mass. The results of research on the effect of activ carbon mass also show that the value of adsorption capacity decreases with increasing adsorbent mass.

Page 1 of 1 | Total Record : 10