cover
Contact Name
Erlita Pramitaningrum
Contact Email
majalah2@atk.ac.id
Phone
+628112855885
Journal Mail Official
majalah2@atk.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Wirdjono Prodjodikoro, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, D.I.Yogyakarta
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
ISSN : 14117703     EISSN : 27462625     DOI : https://doi.org/10.58533/bptkspk.v22i1
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit mencakup beberapa topik mengenai penyamakan kulit (enzim terapan, kimia terapan dan kimia lingkungan), produk samping kulit, teknologi karet, teknologi plastik, pengembangan mesin produksi, teknologi sepatu, dan pengembangan produk kulit yang diterbitkan oleh Politeknik ATK Yogyakarta, Indonesia. Jurnal ini juga mencakup penelitian-penelitian dari multidisiplin ilmu yang lain yang terkait dengan teknologi kulit, karet dan plastik.
Articles 174 Documents
STUDI PEMANFAATAN GAS CO2 (KARBON DIOKSIDA) SEBAGAI SUMBER ASAM ALTERNATIF UNTUK PIKLING PADA PENGOLAHAN KULIT KAMBING Prasetyo Hermawan; Alfani Risman Nugroho
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 20 No 2 (2021): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.112 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari pemanfaatan gas CO2 sebagai sumber asam alternatif pengganti asam formiat untuk proses pengasaman kulit pada pengolahan kulit kambing. Gas CO2 akan bereaksi dengan cairan pengasaman sehingga pH cairan dan pH kulit akan turun selanjutnya diikuti dengan penambahan H2SO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaliran gas CO2 dengan debit aliran 10 ml/menit dalam gelas berpengaduk selama 60 menit mampu menurunkan pH air murni dari 8,31 menjadi 5,47 dan menaikkan konduktivitas cairan dari 364 μS/cm menjadi 380 μS/cm. Pada percobaan menggunakan larutan garam dengan konsentrasi 0% sampai 8% maka pH mengalami penurunan dari 8,32 menjadi 7,99, tetapi nilai TDS dan koduktivitas cairan mengalami kenaikan dari 189 ppm menjadi 20.150 ppm dan dari 367 μS/cm menjadi 50.300 μS/cm. Penambahan asam formiat pada tahap pertama yang dilanjutkan dengan penambahan H2SO4 pada tahap kedua, maka pH air murni turun dari 8,83 menjadi 2,81 pada tahap pertama dan kemudian turun lagi menjadi 1, 67 pada tahap kedua. Sedangkan pada larutan NaCl 8% yang ditambahkan kulit maka pH turun dari 7,99 menjadi 2,43 pada tahap pertama dan pH turun lagi menjadi 1,08 pada tahap kedua. Pada pengaliran gas CO2 yang dilanjutkan dengan penambahan H2SO4, pada saat percobaa tidak ditambahkan kulit diperoleh hasil pH cairan turun dari 7,99 menjadi 5,05 dan kemudian turun lagi menjadi 0,49. Sedangkan pada penambahan kulit maka pH turun dari 7,99 menjadi 5,02 pada tahap pertama dan kemudian pH turun lagi menjadi 0,55 pada tahap kedua.
STUDI PENGUJIAN DIN ABRASI SOL LUAR SEPATU OLAHRAGA THE STUDY OF DIN ABRASION TESTING ON SPORT SHOE OUTSOLE Ayu Murdiani; Diana Ross Arief
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 20 No 2 (2021): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.824 KB)

Abstract

Peran sol luar pada sepatu olahraga sangat penting karena melindungi permukaan kaki dari gesekan benda secara langsung. Gesekan yang terjadi pada bagian sol luar dapat mengakibatkan abrasi, sehingga terjadi pengikisan. Tingginya abrasi pada sol luar sepatu mengakibatkan berkurangnya tingkat keamanan, kenyamanan, keindahan sehingga berpengaruh terhadap usia pemakaian sepatu. Untuk mengetahui nilai abrasi pada sol luar sepatu olahraga dapat dilakukan melalui pengujian DIN abrasi menggunakan alat abrassion resistence tester. Faktor yang berpengaruh terhadap pengujian DIN abrasi, yaitu massa jenis, kebersihan alat DIN abrasi, nilai rubber bam dan grade amplas serta kerataan permukaan sempel. Pengujian DIN abrasi perlu dilakukan guna memberikan jaminan terhadap konsistensi mutu sol luar sepatu sesuai dengan pengaplikasian sepatu.
MOISTURE ANALYZER SARTORIUS TYPE MA 45 SEBAGAI ALAT UJI KADAR AIR GELATIN DARI TULANG KELINCI Dewi Nurhidayati; Warmiati
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 20 No 2 (2021): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.897 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami prinsip kerja dan pengoperasian dari Moisture Analyzer Sartorius Type MA 45 sebagai alat uji kadar air pada gelatin dengan metode thermogravimetri yang mengacu pada SNI 06-3735-1995 tentang mutu dan pengujian gelatin. Prinsip kerja dari pengujian dengan metode thermogravimetri menggunakan Moisture Analyzer adalah dengan menimbang sampel uji gelatin dari tulang kelinci dengan berat tertentu kedalam cawan alumunium kemudian dipanaskan pada suhu tertentu. Kemudian hasil kadar air dari bahan sampel dapat diketahui secara langsung yang tertera pada alat uji. Pada penelitian ini ada 3 sampel uji gelatin yaitu sampe A1, A2 dan A3 dengan waktu pembuatan yang berbeda. Untuk suhu pengujian menggunakan suhu sebesar 105˚C. Hasil pengujian didapatkan nilai kadar air untuk sampel A1 = 2,00% - 2,85%, sampel A2 = 4,11% – 5,27% dan sampel A3 = 3,37% - 4,34%. Kemudian dari hasil analisis anova dengan probabilitas 0,01 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada sampel uji gelatin. Sedangkan menurut SNI 06-3735-1995 tentang mutu dan pengujian gelatin nilai kadar air maksimum adalah 16% sehingga dari ketiga sampel uji tersebut masih memenuhi standar kadar air.
KUALITAS ORGANOLEPTIS KULIT CRUST DENGAN PENAMBAHAN NABATI PADA PROSES PASCA TANNING KULIT KAMBING UPPER GLAZE Emiliana Anggriyani; Laili Rachmawati
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.019 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas kulit crust kambing pada artikel upper. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian yaitu kulit wetblue kambing 5 lembar. Bahan kimia yang digunakan diantaranya air, Asam formiat, surfactant (Peramit MLN), Neutrigan (Tanigan PAK), Natrium formiat, Natrium bikarbonat, Resin akrilik (Drasil AMP), Resin melamin (Retingan MLF), Resin diciandiamid (Tsyntan RT12), Penetrating agent (Coralon OT), Tara (Sodatan TVT), Sulfited fish oil (Derminol SPE), Phenolic syntan (Tsyntan TO), Mimosa, Chesnut, Levelling agent (Dermagen GPA), Acid dyestuff, Syntetic oil (Glycermax 52N), Lecitin oil (Sedaflor LC 13), Lanolin oil (Provol 100), Emulsifier (Pellan GLH), Resin kationik (Sincal DRA), Anti jamur (Preventol Cr). Penggunaan bahan retanning 3% Tara, 8% mimosa dan 3% chesnut sebagai dasar pengamatan kualitas organoleptis. Proses pasca tanning dilakukan mulai dari netralisasi, retanning, dyeing, fixing sampai proses mekanik. Hasil yang diperoleh dilakukan uji organoleptis terhadap kerataan warna, kepadatan dan kelentingan kulit. Hasil uji menunjukkan kulit crust kambing upper memiliki kepadatan dan kelentingan yang sesuai dengan peruntukan upper, sedangkan kerataan warna kurang sesuai. Kesimpulan yang diperoleh yakni proses pasca tanning dengan penambahan bahan nabati mampu menghasilkan kulit sesuai dengan artikel yang dituju (upper) dengan memperhatikan bahan kimia yang digunakan.
Isolasi Bakteri Proteolitik dari Gudang Penyimpanan Kulit Politeknik ATK Yogyakarta Atiqa Rahmawati; Ragil Yuliatmo; R.L.M Satrio Ari Wibowo; Dwi Wulandari
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.218 KB)

Abstract

Kulit hewan secara alami mengandung berbagai macam tipe mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat pada kulit hewan mampu berkembang biak dengan cepat dikarenakan pada kulit hewan terdapat sumber nutrisi, berkadar air tinggi, pH dan suhu yang sesuai di lingkungan penyamakan. Kulit awetan di gudang penyimpanan kulit Politeknik ATK yang menumpuk akibat Pandemi Covid-19 menjadi masalah yang belum terselesaikan. Pemanfaatan kulit awetan yang menumpuk dengan cara mengisolasi bakteri yang terdapat pada kulit tersebut. Salah satu bakteri yang terdapat pada kulit yaitu bakteri proteolitik, dimana bakteri proteolitik dapat menghasilkan enzime protease. Enzim protease mempunyai peranan penting dalam proses penyamakan kulit yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengisolasi bakteri proteolitik penghasil enzim protease dari tumpukan kulit sapi, kambing dan domba yang telah tersimpan dengan metode penggaraman selama satu tahun di gudang penyimpanan Politeknik ATK Yogyakarta. Proses isolasi akan dilakukan pada media nutrien agar dan media selektif, sedangkan uji Aktivitas bakteri dalam mendegradasi protein ditunjukkan dengan adanya zona halo. Hasil yang didapatkan dari penelitian isolasi bakteri proteolitik dari kulit di Gudang Politenik ATK Yogyakarta yaitu terdapat aktivitas proteolitik yang ditandai dengan terbentuknya zona bening pada isolat bakteri yang diambil dari kulit awetan garam di gudang Politeknik ATK. Hasil isolat bakteri yang mempunyai zona bening cukup luas yaitu pada isolat A,C, D,E, dan O. Sedangkan isolat L tidak menunjukkan aktivitas proteolitik. Kondisi optimal perkembangbiakkan proteolitik yaitu pada pH 7 dan waktu inkubasi maksimal 48 jam
Perbandingan Alat Ukur dalam Penentuan Ketebalan Kulit Imitasi Wijayanti; Dewi Nurhidayati
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.24 KB)

Abstract

Kulit imitasi merupakan kulit tiruan yang terbuat dari kompon poly urethane (PU) ataupun poly vynil chloride (PVC) sebagai bahan dasar serta penambahan kain pada lapisan bawah sebagai penguat. Salah satu komponen persyaratan mutu pada kulit sintetis menurut SNI 1294 : 2009 adalah ketebalan. Ketebalan minimal pada kulit imitasi menurut SNI tersebut adalah 0,7 mm – 0,8 mm. Selain itu data ketebalan kulit sintetis juga diperlukan sebagai acuan untuk pengujian kuat tarik ( tensile streght ) dan kuat sobek (elongation). Adapun alat ukur untuk uji ketebalan kulit imitasi dapat menggunakan mikrometer skrup, jangka sorong maupun thickness gauge. Pada penelitian ini digunakan dua alat ukur yakni jangka sorong merk Jason Ser No.367-002 dan Thickness Gauge merk Mitutoyo No.20645. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan unjuk kinerja alat dan memberikan informasi terkait dua alat uji tersebut sebagai alternatif dalam pengukuran ketebalan pada kulit imitasi . Hasil pengujian kedua alat ukur tersebut dibandingkan menggunakan ANOVA dengan probabilitas 5 % dan 1 %. Pada penelitian ini didapatkan hasil masing-masing pengukuran dengan menggunakan jangka sorong adalah : 3,3 mm, 3,1 mm, 3,1 mm , 3,1 mm, dan 3,05 mm dengan jumlah rata-rata 3,15 mm untuk thickness gauge adalah 3,1 mm, 3,05 mm, 3,08 mm, 3,14 mm dan 3,11 mm dengan jumlah rata-rata 3,10 mm. Hasil analisis ANOVA dengan probabilitas 5 % ataupun 1 % menunjukkan Fhit < F( α;k-1,n-k), sehingga dapat disimpulkann bahwa H0 diterima yang mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Hasil tersebut menggambarkan bahwa jangka sorong dan thickness gauge dapat digunakan pada pengujian ketebalan kulit imitasi. Kedua alat ini juga tidak memerlukan preparasi khusus sehingga mudah digunakan dan menambah keefektifan praktikum mahasiswa.
SINTESIS KARBON AKTIF DARI AMPAS TEBU DENGAN AKTIVASI KIMIA MENGGUNAKAN KOH SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Cr-VI Fadzkurisma Robbika
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.779 KB)

Abstract

Industri penyamakan kulit menghasilkan limbah cair dalam kuantitas yang besar. Pada proses penyamakan 1 ton kulit basah diperlukan air ± 40 m3 yang kemudian akan menjadi limbah cair. Salah satu kandungan logam berat yang berbahaya didalam limbah penyakan kulit adalah kandungan logam berat Cr-VI. Metode pengolahan limbah yang dapat digunakan untuk menurunkan kandungan logam berat dalam limbah cair yaitu dengan proses adsorpsi. Pada Proses adsorpsi menggunakan adsorben untuk untuk menyerap kandungan logam berat dalam air limbah. Adsorben dapat dibuat dari limbah organik pertanian salah satunya limbah ampas tebu. Limbah ampas tebu yang berasal dari proses penggilingan tebu merupakan residu yang ketersediaannya sangat banyak yaitu sebanyak 2.991 juta ton per tahun. Pada penelitian ini ampas tebu akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif untuk digunakan sebagai adsorben limbah penyamakan kulit. Karbon dari ampas tebu diaktivasi dengan menggunakan menggunakan larutan KOH. Selanjutnya akan diamati apakah adsorben arang aktif ampas tebu dengan aktivasi menggunakan larutan KOH dapat mengurangi kadar logam berat pada limbah cair proses penyamakan kulit, serta mengamati apakah adsorben arang aktif ampas tebu dengan aktivasi menggunakan larutan KOH dapat menyerap zat warna limbah cair proses penyamakan kulit. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa karbon aktif dari ampas tebu dapat menyerap kromium pada limbah. Konsentrasi KOH yang menghasilkan karbon aktif paling baik yaitu larutan KOH 15%. Dari analisis FTIR didapatkan bahwa pada bahwa hasil analisa karbon dan karbon aktif terlihat identik, hasil analisa FTIR karbon dan karbon aktif tidak terlihat puncak pada bilangan gelombang 3400 – 3500 cm-1; 2800 – 2900 cm-1; dan hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi degradasi ikatan O-H dan ikatan C–H.
ADSORPSI ION LOGAM Cr(VI) MENGGUNAKAN KARBON AKTIF KULIT SINGKONG (Manihot esculenta) TERMODIFIKASI ASAM NITRAT Wahyu Ratnaningsih
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.137 KB)

Abstract

Industri penyamakan kulit dikenal sebagai salah satu sumber utama pencemaran air yang menghasilkan sejumlah besar air limbah dari proses penyamakan. Berbagai bahan kimia digunakan dalam jumlah yang signifikan untuk pengolahan kulit. Air limbah yang dihasilkan dari penyamakan kulit sangat mencemari lingkungan seperti logam berat kromium heksavalen (Cr(VI)). Berdasarkan toksisitasnya, maka perlu dilakukan usaha pemisahan Cr(VI) dari air limbah. Salah satu metode penyisihan Cr(VI) adalah menggunakan proses adsorpsi sebagai alternatif pilihan, karena mudah pengoperasiannya, efektif, dan layak secara ekonomi. Pada penelitian ini, karbon aktif kulit singkong termodifikasi asam nitrat untuk adsorpsi Cr(VI) berhasil disintesis melalui proses karbonisasi pada suhu 500°C selama 3 jam, aktivasi menggunakan KOH 3 M dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 600°C selama 2 jam dan modifikasi menggunakan HNO3 7 M pada 110°C. Adsorben dikarakterisasi menggunakan Spektofotometer FTIR. Kondisi optimum adsorpsi Cr(VI) menggunakan KKS-AM diperoleh pada pH adsorpsi 1 dan waktu kontak selama 240 menit. Adsorpsi Cr(VI) mengikuti kinetika reaksi pseudo orde kedua Ho dengan nilai konstanta laju adsorpsi (k) sebesar 1,93 × 10-2 mg g-1 menit-1 dan mengikuti pola isoterm Freundlich dengan nilai R2 sebesar 0,9992. Kapasitas adsorpsi KKS-AM terhadap Cr(VI) pada 50 mg L-1 sebesar 10,75 mg g-1 dengan energi adsorpsi sebesar 26,28 kJ mol-1.
Penerapan QR Code untuk perekaman pemeliharaan Peralatan di Laboratorium Mukhsalmina
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1191.763 KB)

Abstract

Pencatatan pemeliharaan peralatan dengan menggunakan QR Code merupakan suatu hal yang baru di Laboratorium Kimia Terapan. Saat ini pencatatan pemeliharaan peralatan telah dilakukan namun masih secara manual, akan tetapi masih terdapat kekurangan. Untuk meminimalisir kekurangan tersebut penulis mencoba memanfaatkan teknologi khusunya Google Form, Google Spreadsheet dan Google Chart QR Code untuk membuat pencatatan pemeliharaan peralatan berbasis QR Code. Penelitian ini bertujuan untuk mencatat setiap pemeliharaan peralatan yang dilakukan oleh pengelola laboratorium dengan memindai QR Code, Sehingga Pencatatan tersebut secara otomatis akan terekap pada jadwal pemeliharaan pada Google Spreadsheet dan data nya akan tersimpan pada media penyimpanan Google Drive. Penelitian ini berfokus pada pemeliharaan peralatan kategori II di Laboratorium Kimia Terapan
Transformasi Ragam Hias Kawung Kedalam Desain Bentuk Pola Modul Untuk Digunakan Pada Proses Pembuatan Produk Kulit Dengan Mendayagunakan Perca Kulit Menggunakan Teknik Modular Interlocking Yuafni; Galuh Puspita Sari; Diana Ross Arief
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.205 KB)

Abstract

Teknik modular cukup populer dalam perancangan produk berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan kemudahan untuk melakukan modifikasi atau pengembangan desain secara berkelanjutan. Teknik modular dapat digunakan sebagai alternatif cara untuk memaksimalkan pengolahan perca kulit. Perca kulit yang terdiri dari potongan – potongan kecil sisa hasil produksi produk kulit dapat dirakit menjadi produk baru menggunakan teknik modular. Perca kulit yang masih dalam bentuk abstrak dapat di transformasi menjadi bentuk tertentu dengan tambahan kaitan yang di rancang untuk menghasilkan bentuk akhir yang lebih spesifik. Pemanfaatan perca kulit ini salah satu bentuk pelestarian lingkungan serta peningkatan nilai ekonomi dari sisa produksi produk kulit tersebut. Modular dapat dibuat menjadi berbagai bentuk dan cara penyatuan antar modul. Untuk menambahkan unsur Indonesia maka dilakukan transformasi budaya dimana bentuk akhir modular dapat berupa bentuk yang memiliki unsur rupa ragam hias motif kawung. Motif kawung sendiri merupakan ragam hias klasik yang memiliki makna dalam mengenai kehidupan manusia. Pada tahapan brainstorming ditinjau secara mendalam bentuk dari ragam hias kawung serta unsur – unsur yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya bentuk tersebut dieksplorasi untuk mencari bentuk yang tepat sesuai dengan makna dari ragam hias kawung serta kuncian yang dapat digunakan untuk menyatukan komponen – komponen modular. Dari eksperimen yang dilakukan maka akan didapatkan bentuk atau desain modular dengan bentuk yang memiliki unsur ciri ragam hias kawung

Page 11 of 18 | Total Record : 174


Filter by Year

2013 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 23 No 1 (2024): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 22 No 2 (2023): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 22 No 1 (2023): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 2 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 20 No 2 (2021): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 20 No 1 (2021): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 19 No 2 (2020): BERKALA PENELITIAN TEKNOLOGI KULIT, SEPATU DAN PRODUK KULIT Vol 19 No 1 (2020): BERKALA PENELITIAN TEKNOLOGI KULIT, SEPATU DAN PRODUK KULIT Vol 18 No 1 (2019): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 17 No 2 (2018): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 17 No 1 (2018): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 16 No 2 (2017): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 16 No 1 (2017): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 15 No 2 (2016): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 15 No 1 (2016): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 14 No 2 (2015): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 14 No 1 (2015): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 13 No 2 (2014): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 13 No 1 (2014): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 12 No 2 (2013): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 12 No 1 (2013): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit More Issue