cover
Contact Name
Mira Lestira Hariani
Contact Email
mira.hariani0103@gmail.com
Phone
+6287718070807
Journal Mail Official
tekniksipil.jki@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Jln. Pemuda No. 32, Cirebon, Jawa Barat 45132
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan
ISSN : 28283759     EISSN : 2828156X     DOI : http://dx.doi.org/10.33603/jki.v11i1
Core Subject : Engineering,
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur (JKI) merupakan kelanjutan dari Jurnal Konstruksi yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia dengan p-issn 2085-8744. Tujuan penerbitan Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur (JKI) adalah: (1) untuk menjadi wadah publikasi artikel ilmiah nasional di bidang teknik sipil serta (2) menerbitkan dan menyebarluaskan hasil penelitian civitas akademika di bidang teknik sipil ke level nasional. Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur (JKI) mengakomodasi pemaparan informasi ilmiah dalam bentuk artikel penelitian, artikel teknis, artikel konseptual, ataupun artikel laporan studi kasus yang sesuai dengan fokus dan ruang lingkup Jurnal ini. Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur (JKI) menerbitkan dua edisi per-tahun pada bulan April dan Oktober. Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur (JKI) memuat artikel terkait: ilmu rekayasa struktur dan material, ilmu pondasi dan tanah pendukung, ilmu rekayasa hydro dan bangunan air, ilmu rekayasa transportasi dan perancangan jalan, ilmu manajemen konstruksi, serta ilmu pengukuran dan pemetaan.
Articles 232 Documents
Identifikasi Rcsiko Faktor-Faktor Komunikasi yang Berpcngaruh pada Kinerja Waktu Aryati Indah
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2253

Abstract

ABSTRAKProyek konstruksi melibatkan banyak pihak dalam pengerjaannya, dari pemilik, kontraktor, konsultan pengawas, konsultan percncanan, supplicr,subkontraktor dan instansi terkait lainnya dengan banyak kegiatan yang perlu dilakukan dengan cepat. Komunikasi diperlukan untuk saling berintcraksi, kolaborasi dan kooperasi antar anggota tim dan untuk memonitoring aktivitas proyek sudah sesuai dengan reneana yang ada. Proses komunikasi terjadi disetiap lini perusahaan dari bawah sampai tingkat atas. kemampuan komunikasi sangat diperlukan karena komunikasi yang buruk dapat menyebabkan dampak pada pelaksanaan proyek konstruksi yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman tehadap yang dikerjakan dan penurunan kinerja. hal ini menyebabkan keterlambatan pelaksanaan sehingga terjadi penyimpangan waktu dari reneana. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor komunikasi yang berpengaruh dan berhubungan dengan kinerja waktu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalali survei. Sedangkan teknik pcngambilan sampcl berdasarkan pcngambilan sampel acak (stratified random sampling). Motode analisa data yang digunakan adalah metode resiko dan Analisa Hierrarchy proses (AHP) untuk mcncntukan factor rcsiko atau ranking dampak - dampak komunikasi yang buruk terhadap kinerja waktu, analisa statistik dengan uji non parametrik untuk mengetahui hubungan antara kualitas komunikasi dengan kinerja waktu sedangkan untuk mempertegas dan mengukur variabel-variabel yang didapat menggunakan analisa statistik uji parametrik.Hasil pengujian didapatkan resiko pada kualitas komunikasi ada tiga kemungkinan pada ke empat tahapan proses komunikasi pada proyek yaitu rcsiko dengan rangking tinggi berkorelasi dengan signifikan, rcsiko dengan rangking tinggi tetapi tidak berkorelasi significan dan rcsiko dengan rangking sedang dan kecil tetapi berkorelasi dengan significan. Pada uji parametri didapatkan variable - variable yang membuktikan bahwa kualitas komunikasi mempengaruhi kinerja waktu.Kata Kunci: Komunikasi, Kinerja Waktu, Metode Resiko, Analisa Hierrarchy proses (AHP).ABSTRACTThe construction project involves many stakeholders in the process, from the owner, contractor, consultant supervisor, planning consultants, suppliers, subcontractors and other relevant agencies with a lot of activities that need to be done quickly. Communication is needed to interact, collaboration and cooperation among team members and to monitor the project activities are in accordance with the existing plan. The communication process occurs in every line of the company from the bottom up to the top level, communication skills are indispensable because of poor communication can cause an impact on the implementation of construction projects that could lead to misunderstandings tehadap done and decline in performance, this led to delays in implementation resulting in a deviation from the plan , This study aimed to explore the factors that influence communication and related to the performance time. Data collection technique used was a survey. While the sampling technique is based on a random sample (stratified random sampling). Methods of data analysis is the method of risk and Hierrarchy analysis process (AHP) to determine the risk factors or the ranking of the impact - impact ofpoor communication on performance time, statistical analysis with non parametric test to determine the relationship between quality communication performance while the time to reinforce and measuring variables obtained using statistical analysis parametric test.The test results obtained on the quality of risk communication there are three possibilities at all four stages of the communication process on a project that is a risk with a high ranking significantly correlated with the risk with a high ranking, but is not correlated with the risk of a significant and rank medium and small but with a significant correlation. In the test parametri obtained variable - a variable that proves that affects the communication quality of performance time.Keywords: Communication, performance while the time, method of risk, Hierrarchy analysis process (AHP). 
Studi Kelayakan Pasca Kebakaran di Gudang PT.Gracia Rotan-Cirebon Fathur Rohman
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2254

Abstract

ABSTRAKKasus kebakaran yang mcnimpa gudang PT Gracia Plumbon menyisakan berbagai persoalan sepcrti kelayakan suatu bangunan. Kelayakan suatu bangunan ini sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan produksi rotan dan kenyamanan pengguna dalam bekcija. Pada kasus gedung pasca terbakar, konstruksi bangunan sepcrti beton merupakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan terhadap api yang relatif lebih baik dibandingkan dengan material lain seperti baja, terlebih lagi kayu. umur pakai suatu gedung tidaklah nresti berakhir dengan terjadinya kebakaran, melainkan masih dapat dipakai apabila pada gedung tersebut diperbaiki dengan teknologi rehabilitasi yang tepat. Hal ini akan diperoleh jika survey atau investigasi yang dilakukan di lapangan dapat inenggambarkan kondisi riil yang sebenamya.Dari hasil pengamatan visual menunjukan bahawa kebakaran menyebabkan terjadi kcretakan pada pada pedestal pondasi. Rctaknya 0,2 mm - 0,10 mm, dan ini dibuktikan dengan hasil hummer test pada kolom pedestal, kuat tekannya dibawah K 175. Artinya pondasi pedestal sebagai penyangga kolom struktur baja sudah tidak layak memikul beban. Kondisi visual dari struktur rangka baja mengalami masalah tekuk akibat dari peningkatan temperatur (terbakar) sehingga kolom mengalami deformasi permanen. Artinya material baja tersebut telah melewati kondisi leleh akibat temperatur dan beban yang terjadi secara bersamaan.Kata Kunci : Betonjwmmer test, kolom,struktur baja,pondasi  ABSTRACTCase of a fire that struck a warehouse PT Gracia Plumbon left many problems such as the feasibility of a building. Feasibility of a building is very important for the sustainability of rattan production and user comfort in work. In the case of post-burning building, building construction materials such as concrete is a building that has a fire resistance is relatively better than other materials such as steel, especially wood, lifespan of a building does not necessarily end up with fire, but still can be used if the building is repaired with the proper rehabilitation technology. This would be obtained if the survey or investigation carried out in the field can describe the actual real conditions.From visual observations indicate that fires cause cracks occurred on the pedestal foundation. Cracking of 0.2 mm - 0.10 mm, and is evidenced by the results of tests on a column pedestal hummer, compressive strength under K 175. That is the foundation of the pedestal as a support column of steel structures is not feasible to carry the load. Visual condition of the steel frame structure having trouble buckling result of an increase in temperature (burning) so that the column undergo permanent deformation. This means that the steel material has passed through the melting due to temperature conditions and loads that occur simultaneously.Keywords: Concrete, hummer test, columns, steel structures, foundations Management, Construction 
Analisis Potensi Waduk Ciawiruka di Daerah Aliran Sungai Cikapundung Ichsan Komarudin
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2255

Abstract

ABSIRAKTuntutan pemcnuhan air bcrdasarkan waktu, ruang, jumlah dan mutu akan semakin mcningkat sehingga untuk meningkatkan ketersediaan air perlu adanya tindakan yaitu dengan memperbaiki kondisi daerah pcngaliran sungai yang sudah memburuk menjadi hijau kembali atau rnembuat storage di pcrrnukaan. Adanya waduk akan meningkatkan ketersediaan air di musitn ketnarau yang dapat digunakan untuk mcmenuhi kebutuhan bagi manusia.Waduk Ciawiruka di Daerah Aliran Sungai Cikapundung merupakan salah satu potensi waduk yang harus dikembangkan. Untuk menganalisis potensi waduk, diperlukan data curah hujan tahun 2003 sampai tahun 2012, data debit, topografi, dan data geologi selanjutnya dilakukan analisis optimasi waduk.Hasil analisis menunjukkan bahwa besamya debit banjir rencana kala ulang 100 tahun sebesar 12,094 mVs. Sedangkan besarnya debit andalan rerata adalah 7,38 liter/detik. Optimasi waduk dianalisis dengan menghitung kapasitas tampungan waduk. Besamya kapasitas Waduk Ciawiruka untuk elevasi 1238 m, luas genangan 30.577,36 m2 adalah 125.390,21 nr’.Kata kunci : Daerah Aliran Sungai, Optimasi Waduk, Debit Banjir, Kapasitas Tampung.ABSTRACTWater demand according to time, space, quality and quantity will be increase for the future.To increasing water availability, necessaty action for rehabilitation and maintenance the existing condition of catchment area in the good condition especially to keep the storage of water in the dty season. Dams is once of alternative to save water in the dry season and release the water for humans demand.Ciawiruka Dam at catchment area of Cikapundung river is the potential Dam should be developed. To analysis the potential Dam area required rainfall data in 2003 to 2012, discharge data, topographical and geological data. The result of the analysis can be obtain discharge for 100 years period is 12.094 m3/s, means depenable discharge is 7.38 l/s.The results of analysis Dam optimalitation based on calculation of storage capacity, the result is 125.390.21 m3/s in the elevation of 1.238 m with the total flood areas of30,577.36 m2.Keyword .'Catchment Area. Dam Optimalitation, Flood Discharge, Storage Capacity. 
Analisis Permeabilitas Beton Dengan Fly Ash dan Abu Batu Alam Sebagai Bahan Substitusi Semen Ingrid Multi Rezeki
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2256

Abstract

ABSTRAKPenccmaran udara merupakan masalah yang banyak dialami kota-kota di Indonesia. Udara yang tercemar dapat diakibatkan oleh adanya industri dilingkungan sekitar. Industri pemotongan batu alam dan PLTU di Cirebon menghasilkan fly ash dan abu batu banyak mengandung polutan yang bcrbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu. perlu dilaksanakan sejauh mana dampak dan pemanfaatan limbah abu batu alam maupun fly ash terhadap lingkungan.Fly ash PLTU Kanci dan abu batu alam Bobos digunakan sebagai substitusi semen pada pembuatan beton. Persentasc pcnambahan substitusi fly ash maupun abu batu adalah 0%. 10%, 20%. dan 30 %. Sampel beton dibuat berbcntuk kubus dengan ukuran 15x15x15 cm. Pcngujian permeabilitas dilakukan saat umur beton 28 hari dengan menggunakan alat permeabilitas sederhana.Nilai persentase rongga udara, persentase lolos air dan kecepatan air pada fly ash sebagai substitusi semen lebih kecil daripada abu batu. Nilai kecepatan air yang diakibatkan fly ash dibawah 0,000022 cnTdet, sedangkan kecepatan air minimum pada abu batu sebesar 0,053 cm/det. Ini menandakan beton yang disubstitusi fly ash akan lebih awet dan tahan lama.Kata Kunci: Fly Ash, Abu Batu, Permeabilitas Beton, ABSTRACTAir pollution is a problem experienced in many cities in Indonesia. Polluted air can be caused by the industrial environment around. Natural stone cutting industry and power plant in Cirebon produce fly ash and stone ash that contains of many pollutants that are harmful for health and the environment. Therefore, research should be carried out the impact and utilization natural stone ash and fly ash on the environment.PLTU Kanci Fly ash and Bobos natural stone used as a substitute for cement in concrete manufacture. The percentage of fly ash and stone ash used to substitution cement is 0%, 10%. 20%, and 30%. Concrete samples made cuboid with the size of 15x15x15 cm'. Permeability’ testing concrete at the age of 28 days with a simple permeability system.The value percentage of air voids, the percentage of water and water velocity in fly ash as a cement substitute smaller than the stone ash. Water velocity value resulting fly ash under 0.000022 cm / sec, while the minimum water velocity in the stone ash of0.053 cm/sec. This indicates that substitutedflv ash concrete will be more durable.Keywords: Fly Ash. Stone ash, Concrete Permeability. 
Model Pengelolaan Kualitas Air Sungai Citarum Nurdiyanto Nurdiyanto
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2257

Abstract

ABSTRAKKualitas air Sungai Citarum dinilai sudah tidak sesuai dengan Baku Mutu Air. Kctidaklayakan air Sungai Citarum tcrscbut dipastikan akibat tingginya tingkat penccmaran. Sclain linibah industri, penyumbang pencemaran tertinggi berasal dari limbah domestik. Hal tersebut terlihat dari kandungan bakteri koli tinja atau Escherichia Coli (E. Coli) di Sungai Citarum. Kondisi kualitas air Sungai Citarum ditinjau dari E. Coli memperlihatkan kecenderungan naik di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Selain kadar E. Coli, Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) di Sungai Citarum juga kadamya tinggi. Tingginya angka BOD mengindikasikan banyak limbah organik yang terkandung dalam sumber air tersebut.Scbagai upaya penanggulangan secara scdcrhana, harus dibangun septic tank untuk setiap perumahan atau septic tank komunal di permukiman padat penduduk secara kolektif. Perlu dilakukan revitalisasi pengolahan limbah industri dan ketegasan aparat pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan saat mengolah limbahnya, terutama membuat instalasi pengolahan air limbah (1PAL).Kata Kunci : Escherichia Coli (E. Coli), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).ABSTRACTWater quality CRB is considered to be not in accordance with the Water Quality Standard. The inadequacy of water CRB ascertained due to high levels of pollution. In addition to industrial waste, the highest contributor to the pollution comes from domestic waste. It is seen from the content of fecal colifonns bacteria or Escherichia Coli (E. Coli) in the CRB. CRB water quality conditions in terms oJ'E. coli showed an upward trend in the District Dayeuhkolot Bandung regency. In addition to the levels of E. Coli. Biological Oxygen Demand (BOD) and Chemical Oxygen Demand (COD) The CRB also high levels. The high number of BOD indicates a lot of organic waste contained in the water source.As a simple reduction efforts, should be built septic tanks for each residential or communal septic tanks in densely populated settlements collectively. Need to revitalize industrial waste processing and f irmness of government officials in monitoring the company when processing the waste, mainly making wastewater treatment plant (WWTP).Keywords: Escherichia Coli (E. Coli), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Waste Water Treatment Plant (WWTP). 
Analisis Karakteristik Hujan Daerah Aliran Sungai Cimanuk Pada Kabupaten Garut, Sumedang dan Majalengka Saihul Anwar
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2258

Abstract

ABSTRAKBencana banjir merupakan fenomena alam rutin yang terjadi di Indonesia yang apabila tidak dapat diantisipasi dengan baik dapat menimbulkan kerugian baik harta maupun nyawa. Bencana banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dengan karakteristik tertentu. Disamping itu sistem drainase biasanya menjadi penyebab terjadinya genangan atau banjir . Melalui penelitian ini dianalisis karakteristik curah hujan yang dapat menyebabkan banjir dan yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk percncanaan debit banjir atau percncanaan kapasitas penampang saluran drainase pemukiman dan perumahan.Data curah hujan yang dipergunakan dalam penelitian in adalah data curah hujan pada 8 (delapan) stasiun pada DAS cimanuk di Kabupaten Garut, Sumcdang dan Majalengka. Data tersebut hasil dari pengamatan dengan menggunakan alat pengukutan curah hujan dengan alat ukur curah hujan otomatis. Dari data curah hujan tersebut dapat dianalisis lama curah hujan harian, jumlah curah hujan harian, dan intensitas curah hujan penyebab banjir. Analisis curah hujan menggunakan data jumlah curah hujan minimum 5 mm. analaisis data curah dilakukan dengan menggunakan metodc statistic korelasi dan regress i.Hasil analisis menunjukkan bahwa I) terdapat pola intensitas curah yang sama antara kedclapan stasiun curah hujan tersebut 2) hubungan antara lama hujan dengan total hujan harian tidak meunjukkan adanya korelasi yang significant 3) dari kedelapan stasiun curah hujan tersebut dapat dianalisis grafik probabilitas intensitas curah hujan dan curah hujan yang dapat dupergunakan sebagai pedoman perencanaan intensitas curah hujan dalam perhitungan saluran drainase. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah grafik probabilitas curah hujan dan intensitas curah hujan untuk perencanaan drainase.Kata Kunci: Karakteristik Curah Hujan, Metode Statistik Korelasi dan Regresi.ABSTRACTThe flood disaster is one of the natural phenomenon that routinely occurs in Indonesia and if can not he anticipated properly can lead to loss of both property and lives. Floods caused by heavy rainfall with a certain characteristics. Bad condition of the drainage system were usually the cause of inundation or flooding. Through this study was analyzed the characteristics of rainfall caused the flooding and then the result of studied can be used as a guide to calculate the flood discharge or drainage channel cross- sectional capacity.Rainfall data were used in the study is the rainfall data in the <3 (eight) hydrology stations in the watershed of Cimanuk River in the district of Garut. Sumedang and Majalengka. The data were the result of observations by using a rainfall measurement with automatic rainfall measuring devices. The rainfall data were analyzed in accordance with rainfall duration, daily rainfall amount and intensity of rainfall that caused the flooding. The minimum rainfall depth were analized in the analysis were at least 5 mm. The method of the rainfall analysis were the statistical, correlation and regression.The result of analysis showed that; a) there is a similar pattern of rainfall intensity between the eighth rainfall stations 2) the relationship between the duration of rainfall with a total daily rainfall indicated no significant correlation 3) of the eight stations can be analyzed rainfall intensity, rainfall probability charts and rainfall can be used as planning guidelines rainfall intensity in the calculation of drainage channels. As a conclusion of this study is the graph of the probability of rainfall and rainfall intensity for drainage planning.Keywords: Precipitation Characteristics. Correlation and Regression Statistical Methods. 
Pengaruh Penambahan Fly Ash dan Abu Batu Andesit Sebagai Bahan Subtitusi Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Tira Roesdiana
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2259

Abstract

ABSTRAKCirebon merupakan salah satu Kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki potensi sangat bagus. Kelangsungan dari potensi yang ada juga di tunjang sarana pendukung, salah satunya adalah saat ini di Cirebon telah beroperasi industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain itu di Cirebon juga terdapat sentra kerajinan batu alam, yang terkenal sebutannya batu palimanan. Setiap kegiatan industri tentulah mempunyai hasil sisa industri atau limbah. PLTU sebagai salah satu industri yang menggunakan batubara sebagai menghasilkan limbah padat hasil pembakaran salah satunya abu terbang (fly ash). Sedangkan untuk industri batu palimanan dalam proses penggergajian juga menghasilkan abu yang selama ini di buang ke sungai sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Beberapa bahan yang mempunyai kemungkinan untuk digunakan sebagai pengganti semen adalah metakaolin, abu sekam, abu ampas tebu, fly ash, abu batu dan tanah trass pada persentase tertentu. Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh fly ash dan abu batu andesit sebagai subtitusi sebagian dari persentase semen terhadap kuat tekan beton.Pengujian yang dilakukan adalah dengan menguji kuat tekan beton menggunakan benda uji berbentuk kubus ukuran 15x15x15cm3 dengan fungsi waktu 7,14,21, 28 hari dan variasi jumlah penambahan fly ash dan abu batu andesit sebesar 10%, 20% dan 30%. Mutu beton yang digunakan adalah beton karakteristik K225.Dari Hasil pengujian didapat bahan beton dengan menggunakan fly ash 10% memiliki kuat tekan lebih tinggi sebesar 4,6% terhadap beton normal pada umur 28 hari dan juga masuk dalam kategori beton K225. Sedangkan untuk beton dengan menggunakan abu batu andesit pada umur 28 hari untuk subtitusi 10% memiliki kuat tekan -6,2% jika dibandingkan dengan beton normal, dan seiring dengan bertambahnya pemakaian abu batu andesit nilai kuat tekan beton semakin menurun.Kata Kunci: Fly ash. abu batu andesit, kuat tekan.ABSTRACTCirebon is a city in West Java province which has a very good potential. Continuity of the potential must have means support, one of which is currently in Cirebon been operating industrial steam power- plant (power plant). In addition, in Cirebon also have a craft center for natural stone, the famous stone palimanan. Every industrial activity would produce -waste . PLTU as one of the industries that use coal as fuel usually produces waste products of combustion in the form of fly ash (fly ash). As for the stone industry palimanan sawing process also produces ash that had been thrown into the river, causing environmental pollution. Some materials that have the possibility to be used as a substitute for cement is metakaolin, rice husk ash, bagasse ash, fly ash, andesite ash and soil trass at a certain percentage. Based on this background, the research done to determine the extent of the influence offly ash and andesite ash as a partial substitution of cement percentage of compressive strength of concrete.The compressive strength of concrete using cube-shaped test specimens size 15x15x15cm3 with time function 7,14,21, 28 days and varying the amount of the addition offly ash and ash andesite by 10%, 20% and 30%. Quality of concrete used is concrete characteristics of K225.The compressive strength test results obtained from concrete material using fly ash 10% have a higher- compressive strength of 4.6%> of the normal concrete at 28 days and also fall into the category of concrete K225. As for the concrete by using andesite ash at 28 days for the substitution of 10% has a compressive strength of -6.2%> when compared with normal concrete, and along with subtitution use of andesite ash concrete compressive strength value decreases.Keywords: Fly ash, andesite ash , compressive strength. 
KONSEP KONSTRUKSI INTEGRASI UNSUR-UNSUR PEMANFAATAN LAUT WILAYAH DALAM PERSPEKTIF KADASTER KELAUTAN DAN UU NO.l TAHUN 2014 Yackob Astor
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v4i4.2260

Abstract

AbstrakIndonesia sebagai negara kepulauan mcmiliki wilayah laut yang lebih luas dari wilayah darat, 13.466 pulau (Badan Informasi Geospasial, 2013) dengan garis pantai sepanjang 99.093 km (Badan Informasi Geospasial. 2013) menjadikan Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang lebih banyak dibandingkan dengan sumber daya alam di darat. Kondisi potensi sumber daya laut ini dipandang sebagai peluang Indonesia sebagai negara berkembang untuk membangun keunggulan dibidang pesisir dan kelautan. Namun selama 69 tahun bangsa ini merdeka, sektor kelautan teniyata belum dapat menunjukkan sebagai sektor yang dapat diunggulkan oleh bangsa dan diandalkan oleh rakyat Indonesia.Bcrdasarkan studi pustaka, temyata masalah utama yang terjadi di laut Indonesia salah satunya adalah belum adanya keterpaduan kegiatan pemanfaatan ruang laut sccara sektoral, daerah (provinsi dan kabupaten/kota) maupun adat. kondisi ini seringkali menyebabkan tumpang tindih klaim {overlapping claim) wilayah laut yang dapat memicu konflik sengketa batas wilayah laut antar daerah, sektor maupun adat.Tulisan ini membahas mengenai konsep konstruksi integrasi unsur-unsur pemanfaatan laut wilayah Indonesia. Konsep integrasi unsur-unsur pemanfaatan laut dapat dibangun menggunakan unsur-unsur kadaster (right, restriction, responsibility), asas keterpaduan dan kepastian hukum yang tercantum di dalam UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Kata kunei: right, restriction, responsibility, asas keterpaduan, asas kepastian hukum, asas peran serta masyarakat, asas disentralisasi. AbstractIndonesia as an archipelagic country’ has marine area larger than land area, 13.466 islands (Geospatial Information Agency, 2013) with coastline 99.093km (Geospatial Information Agency, 2013), making Indonesia has natural resources of the sea more than the natural resources on land. This potential conditions of marine resources is seen as an opportunity for Indonesia as a developing country to build excellence in coastal and marine field. But during 69 years of the nation's independence, maritime sector has not proved as a sector that can be seeded by the nation and relied by Indonesian people. Based on the literature, one of the main problems in Indonesian ocean is marine boundaries determination are unclear and unresolved causes uncontrolled human intervention in managing marine resources and chaotic patterns of use of marine resources, uncontrolled utilization even destructive.Based on the literature, one of the main problems in Indonesian ocean is unintegration of utilization activities between institutional (sector), local government (provincial and city/county) and customary caused overlapping claims marine areas that can raise marine boundaries conflicts.This paper discusses about contraction integration concept of marine utilization elements in Indonesia. Integration concept can be constructed by marine cadastre elements (right, restriction, responsibility), integration principle and legal certainty principle in Law 1/2014 about Coastal Management Areas and Small Island.Keywords: right, restriction, responsibility, integration principle, legal certainty principle, public participation principle, decentralization principle. 
ANALISIS STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP BEDAH RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON TAHAP I Dina Nurianah; Sumarman Sumarman
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 8 No 3 (2019): JURNAL KONSTRUKSI (SEPTEMBER 2019)
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v8i3.2765

Abstract

ABSTRAK RSUD Gunung Jati Kota Cirebon adalah salah satu rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kota dan tercantum kedalam Rumah Sakit Kelas B. Rumah sakit ini telah terintegrasi mulai 19 Oktober 2011 dengan Nomor Surat Izin 445.1/kep.16/I.25b/IPRSU-B/BPPT/2013 dan Tanggal Surat Izin 03/04/2013 dari BPPT Jawa Barat dengan Sifat Perpanjang dan berlaku sampai 3 April 2013-3 April 2018. Setelah melakukan Prosedur Akreditasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia dengan proses Pentahapan III (16 Pelayanan) akhirnya diberikan status Tingkat Paripurna. Saat ini RSUD Gunung Jati Kota Cirebon telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas B berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 219./MENKES/SK/2013 Tentang Penetapan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari mengenai analisis struktur suatu bangunan gedung dengan teknik studi literatur, observasi, wawancara maupun dokumentasi. Adapun jenis dan sumber data yaitu data primer dan sekunder yang mengacu pada SNI–2847–2013 (Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung), SNI–1726–2012 (Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung), SNI–1727–2013 (Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain), PPPURG 1987 (Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung), Peraturan Pemerintah Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.  Pengolahan data untuk analisis struktur menggunakan program SAP2000.Hasil analisis struktur dari penelitian yang telah dilakukan pada gedung rawat inap bedah RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dengan menggunakan program SAP2000 berupa keamanan struktur yang meliputi cek lendutan pada balok dan kekuatan pondasi pada bangunan. Hasil dari analisis tersebut menghasilkan gaya-gaya dalam (lentur, aksial, dan geser) yang akan digunakan dalam tahapan desain struktur. Hasil dari analisis gaya lateral gempa didapat gaya lateral yang paling besar pada lantai satu sebesar 26,99342 kN. Hasil cek struktur warna pada analisis program SAP2000 menghasilkan warna biru, hijau dan kuning untuk tie beam, balok dan kolom namun ada beberapa balok dan kolom yang menghasilkan warna merah. Diantaranya balok tipe B2 dengan ukuran 50x25 cm dan kolom praktis dengan ukuran 15x15 cm di lantai enam. Untuk hasil cek lendutan balok tidak ada lendutan yang melebihi lendutan ijin L/480 yaitu sebesar 12,5 mm. Kata Kunci: Gedung, RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, Analisis Struktur, Beton Bertulang.
ANALISIS KINERJA JARINGANIRIGASI BENDUNG PEDATI Haris Sugiwanto; Sulistijo Edhy Purnomo; Heri Mulyono
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 8 No 3 (2019): JURNAL KONSTRUKSI (SEPTEMBER 2019)
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v8i3.2766

Abstract

ABSTRAKBendungPedati yang dibangun di atasbantaransungaiCialalangmerupakanBendung yang dikelolaolehPerumJasaTirta (PJT) Patrol. Bendung yang cukupbesaritumengairi±1.496hektartanah / sawahdariduakecamatan.YaituKecamatanKroya, KecamatanGabuswetan.Bendung Pedati memiliki saluran Induk Bendung Pedati atau yang di namakan D.I Pedati.BendungPedatimengairi± 1.496 ha lahan pertanian. Daerah IrigasiBendungPedatimempunyai 1 (satu) saluraninduk, dan2 (Dua) saluransekunder.Analisis ini bertujuan untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi dari kinerja daerah irigasi pada Bendung Pedati dengan cara menganalisis kondisi fisik baik bangunan maupun saluran pada daerah Irigasi Bendung Pedati, menganalisis tenaga pengelola sumber daya manusia pada daerah Irigasi Bendung Pedati, menganalisis Hidrologi curuh hujan pada daerah Irigasi Bendung Pedati, menganalisis debit dari Bendung Pedati, menganalisis pola tanam pada daerah Irigasi Bendung Pedati dan analisis rencana tanam dan realisasi tanam pada daerah Irigasi Bendung Pedati.Berdasarkan Kondisi bangunan pada Daerah Irigasi Bendung Pedati ini berada dalam klasifikasi sedang dengan persentase kerusakan mencapai 30,00 %. Sedangkan kondisi saluran pada Daerah Irigasi Bendung Pedati berada dalam klasifikasi baik dengan persentase keruksakan mencapai 15,52%. Kondisi Tenaga pengelola pada DI Pedati Bendung Pedati hanya tersedia 14 orang, sedangkan yang dibutuhkan adalah 16 orang dengan prosentase kekurangan mencapai 20.10% sehingga pelayanan terhadap kondisi saluran kurang terpenuhi dan berdampak pada kondisi jaringan yang kurang terawat atau sering rusak,hal ini perlu adanya penambahan tenaga pengelola olah dinas terkait. Dari hasil analisis terhadap perbandingan debit kebutuhan dengan debit yang tersedia pada Daerah Irigasi Pedati Bendung Pedati terpenuhi,akan tetapi banyak debit yang tidak terpakai hal ini perlu adanya modifikasi pola tanam agar memaksimalkan potensi debit yang tersedia yaitu dengan padi 1,496ha, padi 1,496ha, dan palawija 1,496ha. Kata Kunci :Analisis, Kinerja, JaringanIrigasi

Page 1 of 24 | Total Record : 232


Filter by Year

2015 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 13 No.2 : Oktober 2025 Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 13 No.1 : April 2025 Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 12 No.2 : Oktober 2024 Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol 12 No.1 : April 2024 Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol XI No.2 : Oktober 2023 Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Vol XI No.1 : April 2023 Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Volume X No 2 : Oktober 2022 Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur Volume X No 1 : April 2022 Vol 9 No 2 (2020): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2020) Vol 9 No 1 (2020): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2020) Vol 8 No 3 (2019): JURNAL KONSTRUKSI (SEPTEMBER 2019) Vol 8 No 2 (2019): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2019) Vol 8 No 1 (2019): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2019) Vol 7 No 5 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (SEPTEMBER 2018) Vol 7 No 4 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2018) Vol 7 No 3 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2018) Vol 7 No 2 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2018) Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2018) Vol 6 No 7 (2017): JURNAL KONSTRUKSI (AGUSTUS 2017) Vol 6 No 6 (2017): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2017) Vol 6 No 5 (2017): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2017) Vol 6 No 4 (2017): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2017) Vol 6 No 3 (2017): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2017) Vol 6 No 2 (2017): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2017) Vol 6 No 1 (2017): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2017) Vol 5 No 6 (2016): JURNAL KONSTRUKSI (AGUSTUS 2016) Vol 5 No 5 (2016): JURNAL KONSTRUKSI (AGUSTUS 2016) Vol 5 No 4 (2016): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2016) Vol 5 No 3 (2016): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2016) Vol 5 No 2 (2016): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2016) Vol 5 No 1 (2016): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2016) Vol 4 No 4 (2015): JURNAL KONSTRUKSI More Issue