cover
Contact Name
I Made Nuhari Anta
Contact Email
jurnalwidyagenitri@gmail.com
Phone
+6285256448772
Journal Mail Official
jurnalwidyagenitri@gmail.com
Editorial Address
Jl. Roviga No. 29 Kel. Tondo Kec. Mantikulore Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
ISSN : 23029102     EISSN : 26857198     DOI : 10.36417
Fokus Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayan Hindu tidak hanya menekankan pada fakta empiris atau teori murni, atau terhadap satu metode atau pendekatan tertentu. Scope Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu memiliki Scope sebagai berikut : Pengembangan dan implementasi kurikulum pendidikan. Pembelajaran dan layanan pendidikan. Evaluasi pendidikan secara umum, mencakup proses dan hasil pendidikan. Kebijakan, manajemen dan pembiayaan pendidikan. Kualitas, sertifikasi dan akreditasi pendidikan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan Ajaran Agama Hindu Adat istiadat Budaya lokal dan seluruh dimensi yang berhubungan dengan Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Articles 164 Documents
KAJIAN ESSENSIALISME ATAS PENGGUNAAN BANTEN BURATWANGI LENGEWANGI PADA UPACARA PURNAMATILEM I Nyoman Suparman
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PurnamaTilem berganti tiap-tiap 15 hari sekali. Setelah Purnama disebut Pangelong. Dua hari sebelum Tilem disebut Tiga Welas dan sehari sebelum Tilem dinamai Prawani. Setelah Tilem disebut Pananggal, dua hari sebelum Purnama disebut Tiga Welas, dan sehari sebelum Purnama disebut Purwani. Pada hari Purnama mayoga Sang Hyang Wulan (Candra) dan pada hari Tilem mayoga Sang Hyang Surya, jadi pada hari PurnamaTilem adalah hari-hari pasucian Sang Hyang Rwa Bhineda yaitu Sang Hyang Wulan dan Sang Hyang Surya, sebagai manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Makna dari perayaan PurnamaTilem itu adalah memberikan tuntunan kepada umat akan kebesaran Tuhan yang dapat memberikan penerangan pada saat manusia dan dunia dalam keadaan kegelapan sebagaimana halnya matahari dan bulan menerangi bumi memberikan pengetahuan peraturan-peraturan yang baik untuk dapat ditaati, memberikan penerangan pada tiga jagat dengan sempurna dan bagi generasi muda untuk dapat menjadi putra yang baik dan soleh sehingga dapat membahagiakan keluarga dan semua orang.Bentuk banten/canangBuratwangiLengewangi menyerupai Canang Genten yang alasnya dipergunakan Taledan atau ceper yang di buat dari janur yang berbentuk segi empat yang masing-masing berisi Kojong/tangkih.Kojong 1 (satu) berisi Kojong beras dan kunir yang dihaluskan diisi air cendana. Kojong yang ke 2 (dua) berisi menyan malem/madu di campur minyak kelapa. Kojong yang ke 3 (tiga) minyak kelapa dicampur dengan kacang komak, ubi keladi yang digoreng dihaluskan dan dicampur dengan minyak kelapa.Banten Buratwangi Lengewangi memiliki fungsi sebagai berikut 1) berfungsi sebagai Korban suci (Yadnya), 2) berfungsi sebagai pengampunan, 3) berfungsi sebagai peleburan dosa, 4) berfungsi sebagai Penyucian. Dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Banten Buratwangi Lengewangi juga memiliki fungsi tersendiri yang merupakan perwujudan sembah bakti kepada Tuhan yang Maha Esa beserta manifestasi-Nya.Banten Buratwangi Lengewangi juga memiliki makna yang tertuang dalam nilai pendidikan Tatwa dan nilai pendidikan Etika Yadnya yang terdapat pada Banten Buratwangi Lengewangi
DINAMIKA HINDU DI JAWA TIMUR Sugiarti Sugiarti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agama Hindu masuk ke kepulauan Nusantara diterima dengan mudah, karena memiliki persamaan dengan unsur-unsur kepercayaan yang dimiliki oleh nenek moyang bangsa Indonesia, khususnya Jawa. Keberadaan agama Hindu justru menyuburkan kepercayaan dan budaya yang telah berkembang. Selain itu perpaduan antara budaya Hindu dan budaya asli telah melahirkan budaya baru. Sejak agama Hindu masuk ke wilayah kepulauan Nusantara, nenek moyang bangsa Indonesia mengenal huruf. Zaman Hindu telah mengakhiri zaman prasejarah dan memasuki zaman sejarah di Nusantara, khususnya Pulau Jawa. Bahkan, secara secara lebih luas, agama Hindu telah memberikan kontribusi pada budaya dunia, yang terbagi dalam semua bidang ilmu dan pengetahuan. Agama Hindu datang ke wilayah kepulauan Nusantara sejak permulaan abad pertama tarikh masehi. Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit, Hindu menjadi agama kerajaan. Perkembangannya pesat, karya-karya besar telah disusun oleh pujangga-pujangga besar yang pada saat itu keberadaanya mendapat perhatian khusus dari kerajaan. Setelah kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa mengalami keruntuhan, maka agama Hindu pun mengalami kemunduran. Hal ini terjadi pada abad ke-15 adan 16.
TINJAUAN HUKUM TENTANG KEDUDUKAN HARTA BERSAMA SETELAH PERCERAIAN MENURUT HUKUM ADAT (STUDI KASUS TERHADAP ORANG BALI BERAGAMA HINDU DI KOTA PALU) N K Ratini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji Tinjauan Hukum Tentang Pembagian Harta Bersama Setelah Terjadinya Perceraian Menurut Hukum Adat. Dampak dari sebuah perceraian sebagai seorang pria dan wanita akan dapat menimbulkan gangguan psikologis seperti depresi, marah dan pada akhirnya dapat menerima peristiwa perceraian tersebut. Sedangkan dampak pada anak dapat mengakibatkan anak suka mengamuk, menjadi pendiam, tidak ceria dan tidak suka bergaul, sulit berkonsentrasi, tidak berminat pada tugas sekolah, dan suka melamun. Menurut ketentuan Hukum yang berlaku bahwa putusnya perkawinan karena perceraian mempunyai akibat hukum terhadap kedudukan harta bersama. Tata cara peralihan yang berkaitan dengan keberadaan suatu harta, baik harta berwujud maupun harta tidak berwujud hal ini dimaksudkan agar setelah terjadinya perceraian dapat diberikan kepada yang berhak menerima atas harta. Sistem pembagian harta bagi umat Hindu menganut sistem patrilineal atau sistem keturunan yang ditarik menurut garis bapak (laki-laki), wanita juga berhak atas harta kecuali statusnya dapat diubah menjadi status laki-laki (Putrika) dilingkungan keluarganya. Dalam penelitian ini mengangkat dua masalah pokok yaitu : 1) kedudukan harta bersama, 2) proses pembagian harta bersama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan maupun proses pembagian dari harta bersama dalam perkawinan setelah terjadinya perceraian menurut Hukum Adat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris, yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data primer dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berpikir induktif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui : observasi, wawancara dan kepustakaan. Hasil penelitian yang dilakukan yakni : Kedudukan Hartabersama setelah terjadi perceraian tersebut berdasarkan hasil wawancara bahwa kedudukan harta bersama ada yang dibagi dan ada yang tidak, karena salah satu pasangan meninggalkan keluarga tanpa sebab dan usia perkawinannya masih muda dan singkat. Proses pembagian harta bersama ini dilaksanakan secara kekeluargaan dimana kedua belah pihak secara bersama-sama menentukan dan membagi harta bersama
PERANAN PHDI DALAM MENGANTISIPASI PERNIKAHAN DINI PEMUDA HINDU DI DESA KOSPA DUWATA KARYA KECAMATAN MASAMA KABUPATEN BANGGAI K Yasini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang mestinya sadar akan peranannya sebagai pembangun bangsa dan penentu masa depan bangsa. Pemuda juga merupakan orang yang mempunyai kontribusi positif terhadap masa depan bangsa yang lebih baik. Desa Kospa Duwata Karya yang mempunyai penduduk 100 % beragama Hindu. Dengan berbagai pengaruh globalisasi yang bersifat negatif maka sangat mempengaruhi moral generasi muda Hindu. Banyak pemuda-pemudanya melakukan pernikahan dini. Sudah sepantasnya lembaga Agama Hindu seperti Parisada dapat menjalankan peranannya sebagai pengayom masyarakat Hindu dan tidak menjadi teladan yang kurang baik bagi umat Hindu terkhusus generasi muda Hindu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana peranan PHDI dalam mengantisipasi pernikahan dini pemuda Hindu di Desa Kospa Duwata Karya, Kecamatan Masama Kabupaten Banggai? (2) Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam mengantisipasi pernikahan dini pemuda Hindu di Desa Kospa Duwata Karya, Kecamatan Masama Kabupaten Banggai? (3) Apakah upaya yang dilakukan PHDI dalam mengantisipasi pernikahan dini pemuda Hindu di Desa Kospa Duwata Karya, Kecamatan Masama Kabupaten Banggai? Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Peranan PHDI, kendala-kendala yang dihadapi serta mengetahui upaya yang dilakukan oleh PHDI dalam mengantisipasi pernikahan dini pemuda Hindu di Desa Kospa Duwata Karya, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran dari Biddle dan Thomas, teori fungsional struktural dari Talcott Parsons dan teori Tindakan dari Jones yaitu teori Tindakan menekankan bahwa setiap orang memutuskan apa yang akan dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini bahwa Parisada Desa Kospa Duwata Karya telah berupaya menjalankan perannya untuk meningkatkan stabilisasi dan mengatasi pergeseran moral dan budi pekerti pemuda Hindu di Desa Kospa Duwata Karya. Kendala-kendala yang dihadapi Parisada dalam mengantisipasi pernikahan dini pemuda Hindu di Desa Kospa Duwata Karya yaitu : Kurangnya respon pemuda terhadap pembinaan yang dilakukan parisada dalam mengantisipasi pergeseran moral dan budi pekerti. Upaya-upaya yang dilakukan Parisada yaitu dengan memberikan teguran dan sanksi yang telah disepakati. Dan juga Melakukan koordinasi atau kerja sama dengan para orang tua pemuda
PERANAN WANITA HINDU DHARMA INDONESIA (WHDI) DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KOTA PALU G. Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Palu merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bernaung dibawah majelis tertinggi umat Hindu yaitu Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Palu.Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) diharapkan dapat berperan aktif dalam mengayomi, melayani dan membimbing umatnya khususnya wanita Hindu Kota Palu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menanamkan, mengarahkan, dan membimbing anak-anak untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam ajaran Tri Kaya parisudha sehingga dapat membentuk karakter anak kearah yang lebih baik.Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah didalam Menanamkan pendidikan agama Hindu untuk membentuk karakter anak di Kota Palu yaitu dengan melaksanakan kegitan-kegiatan dalam bidang pendidikan keagamaan yaitu: (a) Kegiatan dharmatula; (b) Kegiatan dharma wacana; (c) Kegiatan dharmagita; (d) kegiatan Dharma santi; (e) kegiatan lomba-lomba keagamaan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh WHDI Kota Palu dalam menanamkan pendidikan agama Hindu untuk membentuk karakter ank di Kota palu yakni: (a) Kendala internal seperti kesulitan dalam mencari pengurus dan anggota WHDI, kendala sarana dan prasarana; (b) Kendala eksternal seperti kurangnya dukungan dari orang tua, dimana karena waktu dan kesibukan yang menyebabkan orang tua mempunyai sedikit waktu untuk anaknya, dan kendala arus globalisasi dan teknologi yang dapat memberikan dampak positif dan negatif. Adapun upaya-upaya yang dilakukan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Palu dalam menanamkan pendidikan agama Hindu untuk embnetuk karakter anak adalah : (a) melakukan upaya pembinaan kepada orang tua dan (b) melakukan upaya pembinaan kepada anak.
PERSEPSI TENTANG YOGA ASANA PADA UMAT HINDU DESA MEKO KECAMATAN PAMONA BARAT I K. Mertayasa
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada zaman modern dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, maka yoga merupakan salah satu alternatif yang bisa dilakukan dalam usaha untuk menghindari terjadinya stres (mental tension) dan ketegangan perasaan (emotional tension) yang banyak menyerang manusia modern. Yoga dilakukan untuk dapat menyeimbangkan antara pikiran, perasaan dan jiwa, sehingga dapat mencapai kebahagiaan. Namun Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, yoga dipersepsikan dengan beragam sehingga tidak terdapat pemahaman yang komprehensif tentang yoga. Persepsi tersebut berdampak pada pelaksanaan ajaran yoga yang mulai di tinggalkan. Padahal yoga dewasa ini sudah mulai banyak dikembangkan, bahkan yang mengembangkan bukan hanya berskala nasional, namun sudah sampai pada skala internasional. Oleh karena itu dianggap penting untuk mengkaji bagaimanakah Persepsi Yoga Asana pada masyarakat Hindu di Desa Meko Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso ? Dari pembahasan diperoleh bahwa persepsi masyarakat hindu di desa meko tentang yoga yaitu 1). Yoga Sebagai Ajaran Magis; 2). Ajaran Mendekatkan Diri Kepada Tuhan; 3). Ajaran yang dilakukan oleh para Rsi; 4). Ajaran Kesehatan Kuno; 5). Ajaran Untuk Mencapai Moksa
FAKTOR PENYEBAB KONVERSI AGAMA DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG (STUDI KASUS KOMPARATIF KONVERSI AGAMA DARI HINDU KE KRISTEN PROTESTAN DI DESA SUMBERSARI DAN DESA BALINGGI JATI) A. B. Wirawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transmigrasi orang Bali ke Sulawesi Tengah bertujuan untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Tetapi kenyataannya justru terjadi banyak sekali konversi agama terhadap orang Bali yang beragama Hindu ke agama Kristen Protestan. Desa Sumbersari merupakan Desa pertama yang mulai ditempati oleh transmigran Bali yang beragama Kristen Protestan. Para transmigran Bali Kristen ini kemudian banyak mempengaruhi para tansmigran asal Bali tetapi beragama Hindu untuk dikonversi ke agama Kristen Protestan. Salah satu daerah yang cukup banyak terjadi konversi yaitu Desa Balinggi Jati khususnya di Dusun Sekar Sari.
PERANAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU TERHADAP ANAK DI DESA TOLAI KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG N. L. Ayu Eka Damayanti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan orang tua sangat penting dalam mendidik dan mengarahkan anaknya ke hal-hal yang positif. Orang tua menjadi pemimpin lembaga ini, dan orang tua merupakan pendidik pertama dan utama. Khususnya di Desa Tolai karena penduduk di Desa ini sebagian besar sebagai petani sehingga perhatian dan waktu dirumah untuk mendidik anak sangat sedikit. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah peranan orang tua dalam menanamkan pendidikan agama Hindu terhadap anak ? 2 ) Apakah kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam menanamkan pendidikan agama Hindu terhadap anak ? 3) Apakah upaya – upaya yang dilakukan orang tua dalam menanamkan pendidikan agama Hindu terhadap anak ? Penelitian ini bertujuan : 1). Untuk mengetahui peranan orang tua dalam menanamkan pendidikan agama Hindu terhadap anak di Desa Tolai, 2 ). Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam menanamkan pendidikan agama Hindu terhadap anak di Desa Tolai, 3). Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan orang tua dalam menanamkan pendidikan agama Hindu terhadap anak di Desa Tolai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penentuan sumber data menggunakan teknik purposive sampling, dengan metode pengumpulan data melalui, observasi, wawancara,dokumentasi dan kepustakaan, sedangkan teknik analisis data mencakup tiga langkah : 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, 1) peranan orang tua dalam menanamkan pendidikan agama Hindu terhadap anak, melalui : a) mengajarkan anak tentang etika, b) mengajarkan anak tentang sopan santun. 2) kendala-kendala dalam menanamkan pendidikan agama terhadap anak seperti, dampak negative dari teknologi, minimnya pendidikan orang tua, kesibukan orang tua,dan pengaruh negatif dari lingkungan dan pergaulan. 3) upaya-upaya yang dilakukan orang tua untuk mengatasi kendala –kendala adalah: a) mengarahkan penggunaan teknologi, b) belajar dari pengalaman orang tua, c) meluangkan waktu dimalam hari, d) memantau dan membatasi pergaulan anak.
FILSAFAT SAMKHYA AJARAN DINAMISME DALAM HINDU I K. Suparta
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Ke-Tuhanan dalam Hindu merupakan bagian intisari dari ajaran Hindu itu sendiri. Keyakinan pada agama didasarkan pada pandangan kebenaran yang dimiliki oleh manusia. Semakin luas pandangan seseorang terhadap kebenaran semakin kuat keyakinan seseorang. Pandangan Samkhya bagian dari agama Hindu yang memperkuat teologi Hindu. Samkhya sebagai suplemen ke-Tuhanan dalam Hindu lebih bersifat Nir-Iswara tetapi tetap mengakui keberadaan Tuhan, Tuhan di transleter keberbagai bentuk kekuatan alam. Pandangan Samkhya mengajarkan umat Hindu untuk meyakinkan adanya kekuatan-kekuatan alam baik yang berwujud maupun tidak berwujud atau Tuhan sebagai super natural power ( kekuatan alam yang maha tinggi).
PEMAHAMAN UMAT HINDU TENTANG HARI RAYA SARASWATI DI KOTA PALU PROPINSI SULAWESI TENGAH I G. M. Suarnada
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hari raya saraswati adalah hari turunnya ilmu pengetahuan bagi umat hindu. Hari Raya Sarawasti dirayakan setiap 6 ( enam) bulan sekali atau 210 (dua ratus sepuluh) hari, pada hari Saniscara Umanis Wuku Watugunung. Hari ini diyakini oleh Umat Hindu sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan. Pelaksanaan hari Saraswati dilaksanakan mulai pagi hari sampai tengah yang merupakan waktu untuk memeberikan penghormatan kepada Dewi Saraswati sebagai penguasa ilmu pengetahuan. Namun dikota palu umat melaksanakan persembahyangan pada pagi hari dan sore hari. Pada keesokan harinnya melakukan banyu pinaruh kepantai. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1). Bagaimanakah pemahaman Umat Hindu tentang Hari tentang Hari Raya Saraswati dikota palu Propinsi Sulawesi Tengah ?, (2) Bagaimanakah Implementasi tentang Hari Raya Saraswati bagi umat hindu dikota apalu propinsi sulawesi tengah?. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui Pemahaman umat hindu tentang Hari raya Saraswtai di kota palu. (2) Untuk mengetahui bagaimana implementasi tentang Hari Raya Saraswati bagi umat hindu dikota palu propinsi sulawesi tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan objek penelitian pemahaman dan implementasi tentang hari raya saraswati di kota palu. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan metode pengumpulan data wawancara, studi kepustakaan dan dokumnetasi. Analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : (1) pemahaman umat hindu tentang hari raya saraswati sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa informan yang menyatakan perayaan hari raya saraswati adalah hari turunnya ilmu pengetahuan bagi umat hindu. implementasi tentang hari raya saraswati sudah berjalan cukup baik, namun masih ada umat yang tidak memahami dan melaksanakan rangkaian dari perayaan saraswati tersebut

Page 3 of 17 | Total Record : 164


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 1 (2025): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 1 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 3 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 2 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 1 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 3 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 2 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 1 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 3 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 2 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 1 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 2 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 1 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 1 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri Vol 6 No 1 (2015): Widya Genitri Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri More Issue