cover
Contact Name
Abdul Muis
Contact Email
muis@unram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
bambang.bs@unram.ac.id
Editorial Address
Jln. Pendidikan No. 62 Mataram Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 28303431     DOI : https://doi.org/10.29303/jima.v1i3
JIMA (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek merupakan media jurnal elektronik ilmiah yang dikelola oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram. JIMA sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi atau tugas akhir mahasiswa yang diterbitkan sebanyak tiga periode, yaitu pada Maret, Juli, dan November. Focus JIMA, pada publikasi hasil penelitian, kajian, dan gagasan pengembangan ilmu pengetahuan bidang agrokomplek (agroekoteknologi, agribisnis, ilmu tanah, ilmu kehutanan, dan budidaya perikanan serta ilmu kelautan). JIMA, menerima artikel yang belum pernah dipublikasi dalam bentuk media publikasi apapun. Tim Redaksi JIMA berhak memperbaiki tata tulis artikel tanpa merubah isi tulisan. Artikel dimuat setelah melalui tahap editing dan reviewing.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 77 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek" : 77 Documents clear
Pemanfaatan Pupuk Kandang Berbasis Kearifan Lokal Sasak “Ngatar Gumi” Sebagai Pembenah Tanah Mendukung Pertanian Berkelanjutan Ibrahim; Suwardji; Mulyati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7527

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan dan penggunaan pupuk kandang berbasis kearifan lokal sasak “ngatar gumi” sebagai pembenahan tanah serta dampaknya terhadap penggunaan input pupuk dan produktivitas tanaman padi pada petani di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini dirancang secara kuantitatif menggunakan metode survei. Responden penelitian terdiri dari petani yang sudah mendapatkan penyuluhan dan mengaplikasi pemanfaatan pupuk kadang berbasis kearifan lokal “ngatar gumi” dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Variabel yang diukur dalam dalam penelitian ini terdiri dari dampak penggunaan pupuk kandang terhadap perubahan penggunaan input produksi pupuk dan peningkatan produktivitas tanaman padi. Data yang telah terkumpul dilakukan pengolahan dan dianalisis secara dekriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan pupuk kandang sebagai pembenahan tanah melalui pendekatan kearifan lokal sasak “ngatar gumi” dapat diterima dan diterapkan dengan baik oleh petani di Kecamatan Pujut. Penerapan praktek pemanfaatan pupuk kandang melalui kerarifan lokal “ngatar gumi” berdampak pada penurunan penggunaan input pupuk kimia sebanyak 50% pupuk Urea, dan 25 % pupuk NPK, serta meningkatkan produktivitas gabah kering panen (GKP) sebesar 24% dari sebelumnya 63,8 kw/ha meningkat menjadi 79,4 kw/ha.
Alternatif Strategi Pemasaran Hasil Olahan Ubi Kayu di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat M. Fahed Ramadhan; Muktasam; Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7608

Abstract

Permasalahan utama dalam pengembangan produk olahan ubi kayu di Kecamatan Gunungsari terletak pada aspek pemasaran yang belum terstruktur dan belum berbasis potensi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal, serta merumuskan strategi pemasaran olahan ubi kayu di Kecamatan Gunungsari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan responden sebanyak 9 pelaku usaha olahan ubi kayu dan 3 responden pendukung, yaitu pengepul, pemasok bahan baku, dan aparat desa. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan analisis SWOT melalui matriks IFAS dan EFAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal usaha meliputi kekuatan berupa modal usaha yang memadai, lokasi strategis, harga terjangkau, pengalaman tenaga kerja, dan ketersediaan bahan baku. Kelemahan yang dihadapi antara lain kemasan sederhana, kurang variasi produk, manajemen usaha yang lemah, produktivitas rendah, serta promosi yang minim. Faktor eksternal mencakup peluang seperti kemajuan teknologi, konsumen tetap, pasar berkembang, dan dukungan pemerintah, dengan ancaman berupa fluktuasi harga bahan baku, munculnya pesaing baru, ketergantungan pasokan bahan baku, dan fluktuasi permintaan pasar. Strategi yang direkomendasikan meliputi promosi musiman, pemanfaatan teknologi produksi dan pengemasan, akses pembiayaan, pelatihan pemasaran digital, dan penguatan citra lokal.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Baby Corn pada berbagai Dosis Pupuk NPK dan Dosis Kompos Kotoran Sapi Nanda Rohimawati; Bambang Budi Santoso; Aluh Nikmatullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7620

Abstract

Jagung semi (baby corn) merupakan sayuran populer di Asia yang dipanen sebelum pembuahan dan memiliki kandungan gizi tinggi serta rendah kalori. Komoditas ini semakin diminati karena rasanya yang manis dan dapat dikonsumsi mentah maupun dimasak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK dan dosis kompos kotoran sapi serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil baby corn. Penelitian dilaksanakan pada Agustus–November 2024 di Dusun Mongge 2, Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor, yaitu dosis pupuk NPK (50%, 75%, dan 100% dari rekomendasi 300 kg/ha) dan dosis kompos kotoran sapi (10, 25, dan 40 ton/ha), menghasilkan 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga total 27 petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 6 MST dan jumlah tongkol per tanaman, khususnya pada dosis 50% (150 kg/ha) dan 75% (225 kg/ha). Kompos kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2 MST, laju pertumbuhan relatif tinggi tanaman, jumlah tongkol per tanaman, berat setiap tongkol, berat tongkol per tanaman, dan berat tongkol per meter persegi. Dosis 10 dan 25 ton/ha memberikan hasil lebih baik dibandingkan 40 ton/ha, kecuali pada jumlah tongkol. Tidak terdapat interaksi nyata antara dosis pupuk NPK dan kompos terhadap pertumbuhan dan hasil baby corn.
Tingkat Kerusakan Hama Penggerek Batang (Omphisa anastomasalis) pada Enam Kultivar Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Retno Muninggar; Bambang Supeno; Hery Haryanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7638

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman yang memiliki potensi besar sebagai pangan fungsional karena kandungan gizinya yang lengkap, termasuk karbohidrat, vitamin, mineral, protein, lemak, betakaroten, antosianin, senyawa fenolik, dan serat. Di Indonesia, ubi jalar dikenal sebagai salah satu sumber karbohidrat alternatif yang berperan penting dalam sektor pangan, industri pakan ternak, serta sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan. Tanaman ini dianggap memiliki potensi untuk menggantikan beras sebagai makanan pokok karena lebih efisien dalam menghasilkan energi, serta kaya akan vitamin dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kerusakan hama penggerek batang (Omphisa anastomasalis) pada enam kultivar ubi jalar (Ipomoea batatas L.) Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuan kultivar ubi jalar (A). Keenam kultivar tersebut adalah Lato-lato (A1), Cilembu (A2), Tailan(A3), Kentang (A4), Ase (A5), Ungu (A6). Perlakuan-perlakuan tersebut diulang 4 kali sehingga diperoleh 24 unit perlakuan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, tingkat kerusakan hama penggerek batang (Omphisa anastomasalis) tidak berbeda nyata pada enam perlakuan ubi jalar (Ipomoea batatas L.) tingkat kerusakan tergolong rendah hingga sedang. Intensitas kerusakan pada batang yaitu kultivar tailan 25,10%, cilembu 22,92%, ase 22,54%, ungu 22,14%, kentang 21,95%, lato-lato20,44%. Sedangkan intensitas kerusakan diameter batang yaitu semakin besar kerusakan diameter batang maka cendrung lebih disukai oleh hama tersebut.
Peran Kandungan C-Organik, Nitrogen, Fosfat, Kalium Tanah Entisol dalam Mendukung Pertumbuhan Sorgum (Sorghum bicolor L.) di Lombok Utara Baiq Najwa Tiara Safitri; Naufal Rifki Abibreza; Rangga Saputra; Riski Hidayah; Rizki Amelia; Fitria Zulhaedar; Titin Sugianti; Yanti Triguna; Fahrudin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7653

Abstract

Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki iklim kering dan didominasi oleh lahan kering. Wilayah ini didominasi oleh tanah berordo Entisol, yaitu tanah muda secara perkembangan pedogenik dengan tekstur berpasir, reaktivitas tanah yang beragam (pH 5,6–8,5), serta kandungan unsur hara seperti fosfor (P) dan kalium (K), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa yang tinggi. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) memiliki potensi besar untuk dibudidayakan di wilayah ini karena adaptif terhadap lahan kering dan kini menjadi perhatian dalam pengembangan alternatif ketahanan pangan dan energi baru terbarukan (EBT). Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada lahan terbuka di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, dengan lima titik sampling pada ketinggian 200–250 mdpl menggunakan metode random samping pada kedalaman 0–30 cm. Berdasarkan hasil analisis laboratorium didapatkan hasil C-Organik 0,38 %, N-total 0,08%, P-total 4,463%, K-total 0,092% dan tekstur liat berlempung. Parameter tekstur, C-organik, N-total, dan K-total berada dalam kelas S3, sedangkan P-total termasuk dalam kelas S1 (sangat sesuai). Dapat dikategorikan tanah entisol di Lokasi kajian secara umum termasuk dalam kelas kesesuaian lahan S3 (lahan maginal) untuk budidaya tanaman sorgum.
Keragaman Genetik dan Heritabilitas Galur S3 Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering Ika Kusuma Narda; I Wayan Sudika; Lestari Ujianto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik dan heritabilitas arti luas karakter kuantitatif galur S3 tanaman jagung di lahan kering. Percobaan dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2024, bertempat di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktorial, dengan perlakuan sebanyak 15 genotipe yaitu 15 galur S2. Data hasil pengamatan karakter yang diamati dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA), Perhitungan koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas arti luas (H2). Hasil penelitian menunjukan bahwa antar karakter kuantitatif memiliki keragaman genetik yang beragam. Nilai Koefisien Keragaman Genetik (KKG) yang di peroleh berkisar antara 2,29% hingga 48,20%. Keragaman genetik kategori luas diperoleh pada karakter bobot biji kering pipil per plot. Karakter tinggi tanaman, sudut daun, bobot tongkol kering panen per tanaman dan bobot 1.000 butir biji memiliki keragaman genetik kategori sedang. Keragaman genetik kategori sempit diperoleh pada karakter jumlah daun per tanaman, luas daun, diameter batang, panjang tongkol dan diameter tongkol. Heritabilitas arti luas antar karakter kuantitatif adalah beragam. Nilai heritabilitas diameter tongkol tergolong tinggi. Karakter tinggi tanaman, sudut daun, luas daun, diameter batang dan bobot 1.000 butir biji tergolong sedang dan karakter lainnya tergolong rendah.
Tingkat Serangan Hama Ulat Pelipat Daun (Brachmia convolvuli Wals.) dan Hasil Enam Kultivar Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Alifia Fidri Misbahul Ummah; Hery Haryanto; Bambang Supeno
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7668

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu komoditas pangan potensial sebagai alternatif pengganti beras. Namun, produktivitas tanaman ini seringkali menurun akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), salah satunya adalah hama ulat pelipat daun (Brachmia convolvuli Wals.). Hama ini menyerang bagian daun dengan cara melipat dan memakan jaringannya, sehingga menghambat proses fotosintesis dan berdampak pada penurunan hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat serangan ulat pelipat daun (Brachmia convolvuli Wals.) dan hasil enam kultivar ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimental. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan kultivar ubi jalar (K). Perlakuan tersebut adalah Kultivar Lato-lato (KA), Cilembu (KB), Tailand (KC), Kentang (KD), Ase (KE) dan Ungu (KF). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh sebanyak 24 unit percobaan. Analisis data yang digunakan adalah Analisis of varience (ANOVA), Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5% dan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan hama ulat pelipat daun menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata. Tingkat serangan hama ulat pelipat daun tertinggi pada umur 63 HST di semua kultivar ubi jalar. Hubungan tingkat serangan dan hasil ubi jalar sangat rendah yaitu sebesar 13,67%.
Pengaruh Perlakuan Khusus Biji dan Pemberian Ekstrak Bawang Merah terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Ririn Dwi Putri; l Komang Damar Jaya; Hery Haryanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) terhadap perlakuan khusus biji dan pemberian ekstrak bawang merah (Allium cepa var. aggregatum). Satu percobaan dilaksanakan mulai bulan Maret hingga April 2025 di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan khusus pada biji dengan dua aras; kulit biji dihilangkan (p1) dan kulit biji tidak dihilangkan (p2). Faktor kedua adalah pemberian ekstrak bawang merah dengan beberapa konsentrasi, yaitu: 0% (k0), 25% (k1), 50% (k2), 75% (k3), dan 100% (k4). Semua perlakuan memiliki lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan khusus biji dan perlakuan pemberian ekstrak bawang merah pada parameter hari munculnya kotiledon dan luas daun, dengan hasil terbaik pada perlakuan p1k1 untuk hari munculnya kotiledon dan p2k1 untuk luas daun. Perlakuan khusus biji juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hari munculnya kotiedon, tinggi bibit, dan diameter batang, dengan hasil terbaik pada perlakuan p1. Sementara itu, perlakuan pemberian ekstrak bawang merah berpengaruh secara nyata pada parameter hari munculnya kotiledon, jumlah daun, luas daun, berat basah, dan berat kering, dengan hasil terbaik pada perlakuan k1. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penghilangan kulit biji yang dibarengi dengan ekstrak bawang merah konsentrasi rendah dapat memperbaiki pertumbuhan bibit kakao.
Pertumbuhan Awal Bibit Setelah Pemeraman saat Perkecambahan Biji Dua Genotip Kakao (Theobroma cacao L.) Kebun Rakyat Kabupaten Lombok Utara Femi Dwi Astuti; Dwi Noorma Putri; Jayaputra; Bambang Budi Santoso; I Komang Damar Jaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7786

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan komoditas perkebunan penting yang bernilai ekonomi tinggi, terutama sebagai bahan baku industri makanan dan minuman. Sebagian besar produksi tersebut berasal dari perkebunan rakyat sehingga peningkatan produksi harus dilakukan melalui pengesuaian dengan kondisi rakyat. Kualitas dan keberhasilan produksi kakao sangat dipengaruhi oleh viabilitas benih dan pertumbuhan awal bibit. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh dua genotip kakao dan beberapa bahan pemeraman terhadap viabilitas benih dan pertumbuhan awal bibit kakao, sebagai dasar pengelolaan bibit berkelanjutan. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor, yaitu genotip (g1 dan g2) dan bahan pemeraman (tanpa pemeraman, karung goni, kain handuk, dan kertas koran), dengan tiga ulangan. Parameter yang diamati meliputi kecepatan dan persentase berkecambah, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, serta berat segar dan kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan genotip berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Sementara itu, bahan pemeraman hanya berpengaruh nyata terhadap kecepatan berkecambah, dengan hasil terbaik ditunjukkan oleh pemeraman menggunakan kertas koran. Meskipun sebagian besar perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, pertumbuhan tanaman tetap meningkat seiring waktu, yang menunjukkan bahwa proses fisiologis tanaman berlangsung normal di bawah kondisi tumbuh yang seragam.
Pengaruh Jenis Bahan Bakar terhadap Biaya Produksi dan Pendapatan Usaha Agroindustri Tahu di Kota Mataram Putri Wulandari; Suparmin; Tajidan, Tajidan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7855

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menganalisis struktur biaya produksi dan pendapatan perjenis bahan bakar pada usaha agroindustri tahu di Kota Mataram; (2) Untuk menganalisis pengaruh penggunaan jenis bahan bakar terhadap biaya produksi usaha agroindustri tahu di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit analisisnya adalah unit usaha agroindustri tahu di Kota Mataram. Lokasi penelitian ditetapkan di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sekarbela di Kelurahan Kekalik Jaya dan Kecamatan Sandubaya di Kelurahan Abian Tubuh, dengan penentuan responden dipilih secara accidental sampling. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif, bersumber dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei yaitu wawancara langsung dengan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur biaya produksi usaha agroindustri tahu yang menggunakan kayu bakar dan ampas kulit kacang tanah memiliki perbedaan. Usaha yang menggunakan kayu bakar memiliki biaya variabel sebesar Rp 828.520/proses produksi, sedangkan biaya tetap sebesar Rp 585.671/proses produksi dan total biaya produksi sebesar Rp 1.414.191/proses produksi. Sementara itu, usaha yang manggunakan ampas kulit kacang tanah memiliki biaya variabel sebesar Rp 986.620/proses produksi, sedangkan biaya tetap sebesar Rp 554.121/proses produksi dan total biaya produksi sebesar Rp 1.540.741/proses produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi yaitu jumlah produksi dan jenis bahan bakar. Dimana, biaya bahan bakar kayu bakar lebih rendah dibandingkan biaya produksi bahan bakar ampas kulit kacang tanah.