cover
Contact Name
Imam Ghozali
Contact Email
imam.ghozali@fkip.untan.ac.id
Phone
+6285245261967
Journal Mail Official
tacet@fkip.untan.ac.id
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
ISSN : 29886988     EISSN : 29885388     DOI : https://dx.doi.org/10.26418/tacet
Core Subject : Art,
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni menerima artikel ilmiah asli di semua cabang Pendidikan seni dan aplikasinya dari hasil penelitian/non penelitian pendidikan dan kajian seni, dengan topik meliputi: Studi konseptual, Studi teoritis dan eksperimental, Penggunaan metode komputasi, Proses pembelajaran seni, Metode pembelajaran seni, Media pembelajaran seni, Praktik seni, Pergelaran seni, Pameran seni, Etika dan estetika karya seni, globalisasi seni budaya Seni-seni tradisi, dan Studi multidisiplin yang melibatkan seni.
Articles 40 Documents
Eksistensi Tari Jepin Kembang Manggar di Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara Kalimantan Barat Fahrul, Muhammad
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i1.92801

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan Tari Jepin Kembang Manggar. Permasalahan penelitian ini terkait dengan perkembangan Tari Jepin Kembang Manggar dari awal terciptanya hingga dapat bertahan hingga saat ini dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Tari Jepin Kembang Manggar. Metode deskriptif dalam bentuk penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan etnokoreologi. Sumber data diperoleh dengan Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Teknik pengujian keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan, triangulasi sumber. Tari Jepin Kembang Manggar merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat. Tari Jepin Kembang Manggar tidak diketahui siapa yang menciptakan (tidak ada nama) tarian ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1930 oleh Syarif Ismail Al-Kadrie di Desa Batu Layang hingga tahun 1970. Pada tahun 1990 tarian ini diangkat kembali di Desa Batu Layang oleh Juhermi Tahir dan sangat sering ditampilkan pada acara hajatan seperti khitanan, pernikahan, dan acara-acara besar Islam lainnya. Pada tahun 1997 hingga 2019 tarian ini sempat mati dan tidak ditarikan lagi hingga akhirnya direvitalisasi pada tahun 2019.
ANALISIS MAKNA SIMBOL PROPERTI TARI SELODANG MAYANG DI KERATON KESULTANAN KADRIYAH PONTIANAK Opsinar *, Melda; Istiandini, Winda
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i1.92808

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh keinginan peneliti untuk mendeskripsikan analisis makna simbol properti tari Selodang Mayang. Tari Selodang Mayang merupakan tarian tradisional Keraton. Properti yang terdapat pada tari Selodang Mayang berupa selendang dan mayang atau tandan pinang. Hal ini didasari oleh keingintahuan peneliti mengenai makna simbol yang terkandung dalam properti tari ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis makna simbol pada properti tari Selodang Mayang. Menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dalam bentuk penelitian kualitatif dan menggunakan teori Sugiyono serta dibantu dengan pendekatan antropologi dan semiotika. Setelah melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi, diperoleh kesimpulan bahwa makna simbol properti tari Selodang Mayang berdasarkan bahan, cara penggunaan, bentuk, dan warna yaitu melambangkan kesopanan, keindahan, perlindungan, penyucian diri bagi calon pengantin. Pada makna simbol properti tari juga memiliki makna harapan dan doa bagi kedua mempelai yang akan menempuh hidup baru. Ada harapan agar selalu selamat dari marabahaya dan harapan agar segala permasalahan yang datang dapat diselesaikan bersama. Properti tari Selodang Mayang merupakan simbol kemegahan Keraton dan identitas budaya melayu, karena pemilihan properti tari tidak lepas dari penggunaan aslinya di masyarakat sekitar Keraton.
PROSES PEMBELAJARAN GITAR ELEKTRIK DI PURWA CARAKA MUSIC STUDIO (PCMS) YOGYAKARTA Ridho, Rianto; Tindarika, Regaria
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i1.92811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode dan tahapan dalam pembelajaran gitar elektrik di Purwa Caraka Music Studio (PCMS) Yogyakarta. Fokus penelitian ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru gitar elektrik di PCMS, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi langsung selama sesi pembelajaran, wawancara mendalam dengan pengajar dan pemilik studio, serta dokumentasi berupa foto dan video yang merekam proses pengajaran. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif, dengan validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran gitar elektrik di PCMS berlangsung efektif dengan pendekatan privat (satu guru untuk satu siswa), memungkinkan pengajar lebih fokus pada perkembangan individu siswa. Proses pembelajaran meliputi tahapan pemanasan (picking dan fingering), pembahasan tugas, pengajaran teori, serta latihan teknik gitar. Evaluasi dilakukan pada setiap pertemuan melalui tugas yang diberikan dan diukur pula melalui partisipasi siswa dalam berbagai event. Evaluasi utama berupa ujian kenaikan grade, yang dilaksanakan setahun sekali sebagai tolok ukur kemajuan keterampilan siswa secara menyeluruh.
POLA TABUHAN GONG PANGKAK LUMPANG PADA RITUAL ADAT DAYAK SUHAID DESA BATI Alvirio, Agusto; Djau, Nurmila Sari; Silaban, Cly Yhiristianery
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i1.85443

Abstract

Alvirio, 2024. Pangkak Lumpang Gong Beating Patterns in Suhaid Dayak Traditional Rituals. Thesis for Dance and Music Education Study Program, Language and Arts Department. Tanjung Pura University. First Supervisor Nurmila Sari Djau, M, Pd. And the second supervisor was Cristianly Yery Silaban, M.Sn. This research analyzes the Pangkak Lumpang Gong Beating Pattern in the Dayak Suhaid Traditional Ritual. The formulation of the problem in this research is 1) the history of the music of the Pangkak Lumpang Beating Pattern, 2) the Form of the Pangkak Lumpang Beating Pattern, and 3) the Musical Function of the Pangkak Lumpang. Beating PatternThis research uses a descriptive method in the form of qualitative research and uses a MUSICHOLOGY approach. The data sources in this research are Sekelin Jambi and Agus. The data in this research are the results of interviews and observations in the form of sound recordings, photographs and videos regarding the Pangkak Lumpang Gong Beating Pattern in the Dayak Suhaid Traditional Ritual. Data collection techniques use observation techniques, interviews and documentation results. The technique for testing data validity uses Trigulation (Source Trigulation). The results of the research are the history of the formation of the Pangkak Lumpang Tabuhan Pattern, the shape of the Pangkak Lumpang Tabuhan Pattern, and the function of the Pangkak Lumpang Tabuhan Pattern music. It is hoped that the results of this research will increase the knowledge of the wider community.
ANALISIS KOREOGRAFI TARI ZAPIN ANVAYA Rochayati, Rully
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i1.89986

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis koreografi tari Zapin Anvaya. Analisis koreografi sebuah karya tari diperlukan untuk pendokumentasian secara utuh. Tari sebagai bagian dari artefak tak berbenda merupakan bagian dari budaya yang akan selalu ada apabila diwariskan secara terus menerus. Hasil analisis koreografi tari akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dapat digunakan dalam pendidikan maupun studi penelitian yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan diskriptif kualitatif, menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan studi pustaka sebagai tahapan pengumpulan data. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Zapin Anvaya adalah tarian yang secara teks mempunyai bentuk, tehnik, dan gaya gerak yang terbentuk melalui elemen gerak, ruang, dan waktu.
PROSES KREATIF PENCIPTAAN TARI RAMPAK BERANTAI OLEH ISMUNANDAR DI SANGGAR KIJANG BERANTAI Parasbanyu, Kalista Fiona; Tindarika, Regaria; Satrianingsih, Aline Rizky Oktaviari
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i2.98696

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kreatif penciptaan Tari Rampak Berantai oleh Ismunandar di Sanggar Kijang Berantai serta mendeskripsikan bentuk koreografi Tari Rampak Berantai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian merupakan pendekatan koreografi serta pendekatan etnokoreologi. Teknik pengumpulan dara yang digunakan berupa teknik observasi partisipan, teknik wawancara semi terstruktur, serta teknik studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses kreatif penciptaan Tari Rampak Berantai oleh Ismunandar memiliki tahap di dalam penciptaan dengan memaparkan tahapan eksplorasi, improvisasi, komposisi. Adapun bentuk koreografi Tari Rampak Berantai meliputi tema yang terinsipirasi dari semangat kawula muda, gerak menggunakan jurus silat Perguruan Kijang Berantai antara lain jurus 1, jurus 4, jurus 7, jurus harimau menyusui, jurus harimau, jurus pencak pahlawan, menangkis serta gerak silat lompat kijang. Desain lantai dominan menggunakan pola segitiga, iringan tari merupakan musik tari Melayu, dinamika banyak menggunakan pergantian level pada level atas dan level bawah. Tata rias menggunakan riasan cantik yang bertujuan untuk menonjolkan garis-garis wajah dan memberikan efek pangling pada penari dan busana yang digunakan pada penari wanita baju kurung, kain corak insang, ikat pinggang, kalung, anting, sanggul lipat pandan, bunga cengkeh serta bunga sedangkan pada penari laki-laki menggunakan baju teluk belanga, bross, kain corak insang, tanjak, serta ikat pinggang. Properti yang digunakan kipas yang terbuat dari kain berbahan parasut serta tangkai bambu, dan adapun tempat pertunjukan yang digunakkan merupakan panggung proscenium.
PERGESERAN FUNGSI TARI BUJANG LANYO DI DESA SEBONGKUH KECAMATAN KEMBAYAN KABUPATEN SANGGAU Putri, Marta Yana; Aditya, Mega Cantik Putri; Oktariani, Dwi
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i2.99842

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pergeseran fungsi tari Bujang Lanyo yang ada di desa Sebongkuh, kecamatan Kembayan, kabupaten Sanggau mengenai perubahan yang terdapat didalam tari Bujang Lanyo akibat pergeseran fungsi, masalah yang ditemukan dalam adalah tarian ini hanya ditampilkan pada ritual bayar niat yang sudah jarang dilaksanakan, Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pergeseran fungsi tari Bujang Lanyo dan faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan bentuk kualitatif melalui pendekatan etnokoreologi. Lokasi penelitian dilakukan di desa Sebongkuh, kecamatan Kembayan, kabupaten Sanggau. Sumber data dalam penelitian ini adalah Antonius Irwan.B, Anastasia Minot, dan antonius Ajo. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode reduksi, klasifikasi dan display data. Hasil dari pembahasan a) Struktur penyajian Ritual Bayar Niat pada suku Dayak Bih Nangeuh di desa Sebongkuh kecamatan Kembayan kabupaten Sanggau, b) Fungsi Ritual tari Bujang Lanyo, c) Fungsi Pertunjukan tari Bujang Lanyo, d) Faktor-faktor penyebab bergesernya fungsi tari Bujang Lanyo, e) Pergeseran Fungsi tari Bujang Lanyo, f) Upaya Pelestarian tari Bujang Lanyo di desa Sebongkuh kecamatan Kembayan kabupaten Sanggau.
PEMBELAJARAN BERUAS PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI MUSIK DI SMA NEGERI 2 MEMPAWAH HILIR Rahman*, Syarif Ibnu Rahman Ibnu; Silaban*, Chiristianly Yery
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i2.100167

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi belum adanya pembelajaran alat musik tradisi, sementara alat musiknya tersedia di SMA Negeri 2 Mempawah Hilir. Alat musik tradisi yang diajarkan adalah alat musik melayu yaitu beruas. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Beuas pada kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Mempawah Hilir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah pelatih dan siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler seni musik di SMA Negeri 2 Mempawah Hilir. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi teknik wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Analisis data dimulai dari pengumpulan data, pengklasifikasian, dan penginterpretasian secara deskriptif. Hasil penelitian menjukkan bahwa pembelajaran beruas pada kegiatan ekstrakurikuler seni musik di SMA Negeri 2 Mempawah Hilir diikuti dengan sangat antusias. Pembelajaran terlaksana secara lancar dengan hasil pembelajaran rata-rata siswa dapat menguasai secara penuh teknik-teknik permainan beruas. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi wadah menumbuh kembangkan minat dan bakat bidang musik serta mengenali dan mempelajari budaya tradisi. Abstract This research is motivated by the absence of traditional musical instrument learning, while the musical instruments are available at SMA Negeri 2 Mempawah Hilir. The traditional musical instrument taught is a Malay musical instrument, namely beruas. The purpose of this study is to describe the implementation of Beuas learning in extracurricular activities at SMA Negeri 2 Mempawah Hilir. This study uses a descriptive method with a qualitative research form. The research subjects are coaches and students who participate in the music arts extracurricular at SMA Negeri 2 Mempawah Hilir. Research data were obtained through observation techniques, interview techniques and documentation. Data validity testing was carried out using source triangulation. Data analysis began with data collection, classification, and descriptive interpretation. The results of the study show that the learning of beruas in extracurricular music arts activities at SMA Negeri 2 Mempawah Hilir was followed with great enthusiasm. Learning was carried out smoothly with the average learning outcome of students being able to fully master the techniques of playing beruas. These activities also serve as a forum for developing interests and talents in music as well as recognizing and learning traditional culture.
METODE PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SWARA TAMARISKA DI BPK (BADAN PENDIDIKAN KRISTEN) PENABUR BANDAR LAMPUNG Tumanggor, Desiana; Tejapermana, Prisma; Setiawan, Afrizal Yudha
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i2.94305

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran paduan suara yang diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler Swara Tamariska di BPK Penabur Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang melibatkan pelatih dan anggota paduan suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran paduan suara dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu kegiatan pra dan awal pembelajaran, kegiatan inti, serta kegiatan akhir dan tindak lanjut. kegiatan inti mencakup latihan teknik vokal dan materi lagu, sedangkan pada tahap akhir dilakukan evaluasi serta pengarahan untuk latihan selanjutnya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelatih menerapkan variasi metode seperti imitasi, demonstrasi, drill, dan belajar kelompok serta menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan peserta didik, Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran paduan suara di Swara Tamariska dilaksanakan secara terstruktur dengan metode yang bervariasi, yang disesuaikan dengan karakteristik peserta dan situasi latihan, sehingga mendukung tercapainya tujuan pembelajaran vokal.
ANALISIS MORAL LAGU PENGANGGURAN OLEH KELOMPOK SWARA RATAN Wulanda *, Gigih Alfajar Novra; Putra, Zakarias Aria Widyatama
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i2.96798

Abstract

KSR (Kelompok Swara Ratan) adalah grup musik humor yang berasal dari Yogyakarta. Bentuk karya dari grup musik ini mengusung kritik sosial yang actual dipadukan dengan penyampaian satire dalam bingkai komedi. Pemahaman dasar akan kritik sosial selalu dikonotasikan dalam peran negatif namun, perlu dikaji secara nilai moral bentuk karya lagu penggangguran. Metode deksriptif kualitatif digunakan untuk memecahkan analisis dari penelitian ini. Sumber data berdasarkan transkripsi teks lagu pengangguran dan hasil wawancara personil KSR. Instrumen penelitian menggunakan perspektif peneliti dan catatan lapangan. Pengambila data digunakan observasi dan komunikasi langsung. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik serta analisis data menggunakan model interaktif. Adapun hasil analisis moral adalah bahwa sebuah pelajaran berharga atas kodrat pria yang tidak bekerja sementara wanita sebagai istri menjadi tulang punggung. Bentuk satire dari lirik secara tersirat mengisyaratkan kritik moral yang terjadi sekarang bahwa menjadi sebuah paradigma terbaliknya kodrat perempuan dan laki-laki. Pentingnya penelitian ini guna menungkap nilai dan pesan moral dari sebuah karya lagu yang mengusung isu-isu sosial.

Page 4 of 4 | Total Record : 40