cover
Contact Name
Meliana Sari
Contact Email
jrph@apps.uinjkt.ac.id
Phone
+628568402006
Journal Mail Official
jrph@apps.uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Kertamukti, Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Journal of Religion and Public Health
ISSN : 27146057     EISSN : 27219852     DOI : https://10.15408/jrph
Journal of Religion and Public Health is a peer reviewed journal that established in 2019 by Public Health Study Program, Faculty of Health Science, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia. The Journal publishes twice a year on April and September. The journal welcomes scholars and professionals to submit original articles, short communications and letters to the editor. This journal is aimed in contributing to knowledge about the relationships between religious factors and health on both a theoretical and practical level that could be a scientific evidence for scholars and professionals in advancing public health practice with individuals and groups. This journal presents papers that investigating in multidimensional approach by using diverse theoretical, conceptual, methodological and analytical in understanding the nature of religious effects on public health practices and outcomes. Journal of Religion and Public Health explores religion beliefs, values, practices, rituals and religious organization effects in various public health scope, including, but not limited to, epidemiology of communicable and non-communicable diseases, health education and promotion, health policy and administration, environmental health, public health nutrition, sexual and reproductive health and occupational health and safety.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 68 Documents
Studi Fenomenologi Perilaku Pencegahan Penularan HIV oleh Pasangan Serodiskordan di Kabupaten Pamekasan Farhana, Nova Dwi; Ariyanti, Fajar
Journal of Religion and Public Health Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v1i1.12537

Abstract

HIV/AIDS masih menjadi infeksi yang berbahaya karena infeksi oportunistis yang ditimbulkan. Pamekasan merupakan Kabupaten dengan prevalensi HIV/AIDS tertinggi kedua di Pulau Madura pada tahun 2014. Beberapa kasus menunjukkan adanya ODHA usia produktif yang hidup dengan memiliki pasangan negatif (pasangan serodiskordan). Perilaku pencegahan penularan HIV harus dilakukan oleh pasangan serodiskordan karena berpotensi meningkatkan insiden HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana perilaku pencegahan penularan HIV oleh pasangan serodiskordan di Kabupaten Pamekasan tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Informan utama adalah 4 pasangan serodiskordan yang terdiri dari 4 ODHA dan 3 pasangan negatifnya. Informan kunci adalah konselor VCT. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasangan serodiskordan memiliki persepsi ancaman, persepsi manfaat, isyarat untuk bertindak dan efikasi diri yang baik dan semua pasangan dengan status HIV positif memiliki hambatan. Sebagian besar perilaku pasangan serodiskordan tergolong baik namun juga ditemukan pasangan yang berperilaku kurang baik dalam mencegah penularan HIV, yaitu pada pasangan yang menemukan banyak hambatan. Sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang terkait HIV/AIDS terlebih pada pasangan dengan status HIV negatif. Konseling berpasangan yang dijadwalkan secara berkala disarankan agar pasangan serodiskordan memahami sepenuhnya fungsi dan manfaat dari upaya pencegahan yang dilakukan, selain itu konselor juga diharapkan memberikan konseling terkait masalah psikososial yang dihadapi pasangan serodiskordan serta senantiasa mengingatkan ODHA terkait efek samping yang diberikan.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis pada Penderita TB di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama Ramadhani, Asri; Aristi, Dela
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i2.28829

Abstract

Tuberculosis (TB) transmission prevention behavior is an effort to break the chain of transmission of TB disease to people around, especially family members. Knowledge and attitudes of TB sufferers related to TB disease will influence their preventive behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the behavior of preventing TB transmission in TB patients in the working area of the Wanasari Public Health Center, Brebes Regency. This study used a cross-sectional study design involving 62 respondents. The results showed that the respondents had poor tuberculosis transmission prevention behavior (62.9%). Knowledge (p-value = 0.127) is not related to the behavior of preventing TB transmission, but there is a relationship between attitude (p-value = 0.012) and the behavior of preventing TB transmission. Public health centers are recommended to conduct health counseling for TB patients as an effort to improve attitudes and for TB patients it is important to carry out TB prevention behaviors such as coughing and sneezing etiquette, opening the windows of the house every day, separating eating utensils from other family members, drying mattresses and pillows a week. once, and bask in the sun every day.Keywords: TB transmission prevention behavior, Knowledge, AttitudeAbstrakPerilaku pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) merupakan upaya untuk memutus rantai penularan penyakit TB kepada orang-orang sekitar terutama anggota keluarga. Pengetahuan dan sikap penderita TB terkait penyakit TB akan mempengaruhi dalam melakukan perilaku pencegahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan TB pada penderita TB di wilayah kerja Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan melibatkan responden yang berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahawa responden memiliki perilaku pencegahan penularan tuberkulosis yang buruk (62,9%). Pengetahuan (pvalue = 0,127) tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB namun terdapat hubungan antara sikap (pvalue = 0,012) dengan perilaku pencegahan penularan TB. Puskesmas dianjurkan untuk melakukan konseling kesehatan kepada penderita TB sebagai upaya untuk meningkatkan sikap dan bagi penderita TB penting untuk melakukan perilaku pencegahan TB seperti melakukan etika batuk dan bersin, membuka jendela rumah setiap hari, memisahkan alat makan dengan anggota keluarga lainnya, menjemur kasur dan bantal seminggu sekali, dan berjemur di bawah sinar matahari setiap hari.  Kata Kunci: Perilaku Pencegahan Penularan TB, Pengetahuan, Sikap
Analisis Potensi Pengembangan Pos Kesehatan Pesantren di Kota Medan Purnama, Tri Bayu; Pertiwi, Arbitra Morlinda Rua
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i1.28763

Abstract

The degree of public health in Islamic boarding schools is still a problem. Limited information about the Pesantren Health Posts as health services in the Pesantren will hamper the improvement of the community's health status in the Pesantren. This study used a qualitative method with a case study design conducted at the Boarding School with the boarding system in Medan from October to December 2019. Research informants of 2 people in each Pesantren were purposive sampling with in-depth interviews and observation using interview guidelines and observation guidelines. Information is analyzed with content analysis and data presentation in the form of matrix tables and descriptive narratives. Based on the results of the study, Islamic Boarding Schools in Medan City still do not have Poskestren. Terminology Poskestren more commonly known as the UKS (School Health Unit), and the Santri and Community Medical Center (BPSM). However, based on Poskestren input indicators, Islamic boarding schools in Medan have great potential to be developed into Poskestren. The conclusion of the research is that there is no common perception about "Poskestren" so that based on the Ministry of Health in 2013 related to Poskestren, all pesantren in Medan City have not met the requirements of Poskestren. Therefore it is necessary to apply regulations and policies that have been set by the Ministry of Health related to the Poskestren in Pesantren that are fostered by the Puskesmas and to prepare human resources through training so that the Poskestren becomes the spearhead of Pesantren health.keywords: Analysis, Poskestren, MedanAbstrakDerajat kesehatan masyarakat di pondok pesantren masih menjadi masalah. Keterbatasan informasi tentang Posyandu sebagai pelayanan kesehatan di Pesantren akan menghambat peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Pesantren. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus yang dilakukan di Pondok Pesantren dengan sistem asrama di Medan dari bulan Oktober sampai Desember 2019. Informan penelitian sebanyak 2 orang di setiap Pesantren bersifat purposive sampling dengan wawancara mendalam dan observasi menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Informasi dianalisis dengan analisis isi dan penyajian data dalam bentuk tabel matriks dan narasi deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, Pesantren di Kota Medan masih belum memiliki Poskestren. Terminologi Poskestren lebih dikenal dengan UKS (Unit Kesehatan Sekolah), dan Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BPSM). Namun berdasarkan indikator input Poskestren, pesantren di Medan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi Poskestren. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya kesamaan persepsi tentang “Poskestren” sehingga berdasarkan Kementerian Kesehatan tahun 2013 terkait Poskestren, seluruh pesantren di Kota Medan belum memenuhi persyaratan Poskestren. Oleh karena itu perlu diterapkan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan terkait Poskestren di Pesantren yang dibina oleh Puskesmas serta mempersiapkan SDM melalui pelatihan sehingga Poskestren menjadi ujung tombak kesehatan Pesantren.Kata kunci: Analisis, Poskestren, Medan
Gambaran Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota Depok Jawa Barat Tahun 2023 R, Alya Aulia; Wardani, Riastuti Kusuma
Journal of Religion and Public Health Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v5i2.37114

Abstract

AbstractCommunity Based Total Sanitation (CBTS) is a community empowerment program to encourage people to change sanitation and hygiene behavior. CBTS’s output indicators are that every household has access to basic sanitation and is free from open defecation, and every household can manage drinking water, food and household waste safely and correctly. The purpose of this study was to find out the description of Community Based Total Sanitation (CBTS) in Depok City, West Java in 2023. The research design was cross sectional which took place in June August 2023. This study is using secondary data from Depok’s District Health Office with 36.276 samples. The results of statistical tests show that CBTS Pillar 1 in Depok City is 98% Stop Open Defecation, CBTS Pillar 2 is 93.5% Washing Hands with Soap, CBTS Pillar 3 is 64.7% Unsafe Household Drinking Water and Food Processing, Pillar 4 CBTS is 62.9% Unsafe Household Waste Processing, and Pillar 5 STBM is 77.8% Unsafe Household Liquid Waste Processing. The CBTS in Depok City in 2023 has not been 100% achieved. There is a need for guidance to the community on good and correct household sanitation steps and the fulfillment of the facilities needed to realize CBTSs. Keywords: Environmental Sanitation, Household Environmental Sanitation, CBTS
DETERMINAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI INDONESIA (Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017) Hulwatullaini Hulwatullaini; Catur Rosidati
Journal of Religion and Public Health Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v5i1.36713

Abstract

AbstractDelivery complictions are conditions that can harm health on mother and her infant in delivery. The purpose of this study was to determine the factors that most influence the delivery complications in Indonesia. This study used the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) data in 2017. The research design used was a cross sectional design. The data analysis used was a multivariate logistic regression prediction model. The number of samples was 13,261 mothers who had given birth with the last birth occurred in the five years preceding the survey.The results showed nine variables were determinants of delivery complication. The most determinant factor affecting delivery complications was the pregnancy complications with an odds ratio of 1,742 (95% CI 1,519-1,999). For this reason, it is necessary to collaborated with various parties and strengthen policies in an effort to detect high risk pregnancies to prevent delivery complications.Keywords: complications, delivery, determinants of IslamAbstrakKomplikasi persalinan merupakan keadaan yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui factor yang paling berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Analisis data yang digunakan multivariat dengan regresi logistik model prediksi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 13.261 responden yang pernah melahirkan dengan persalinan terakhir terjadi dalam lima tahun sebelum survei.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan variabel yang menjadi determinan kejadian komplikasi persalinan di Indonesia tahun 2017. Adapun faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian komplikasi persalinan adalah variabel komplikasi kehamilan dengan nilai odds ratio sebesar 1,742 (95% CI 1,519-1,999). Untuk itu, perlu adanya kerjasama berbagai pihak serta penguatan kebijakan dalam upaya deteksi dini kehamilan risiko tinggi guna mencegah terjadinya komplikasi persalinan.Kata Kunci: komplikasi, persalinan, determinan, Islam
ANALISIS FAKTOR PREDIKTOR MEROKOK PADA REMAJA DI KOTA DEPOK TAHUN 2019 ANALYSIS OF PREDICTORS OF SMOKING IN ADOLESCENTS IN DEPOK CITY IN 2019 Nur Laela Fitriani; Rahmah Hida Nurrizka
Journal of Religion and Public Health Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v2i2.28751

Abstract

Smoking is a public health concern because it leads to a variety of illnesses and even death. The number of smokers in Indonesia from year to year tends to increase. In addition, age started smoking in Indonesia is relatively young. The aims of the present study were to determine the prevalence of smoking action in adolescents of Depok. This study uses a quantitative method with a cross sectional study design with a sample of 415 students. Samples were taken at purposive and the sample size for each school is determined in proportion. The results of this study found that there are gender (p-value 0,001; OR=9,22; 95% CI=3,49-24,34), psychological reasons; want to try smoking (p-value 0,001; OR= 5,67; 95% CI= 2,23-14,38), affordability of access to cigarettes (p-value 0,001; OR= 45,15; 95% CI= 14,77-138,01), and the influence of cigarette advertising (p-value 0,001; OR= 18,59; 95% CI= 4,83-71,53). The best predictors of this study are affordability of access to cigarettes and the influence of cigarette advertising. Based on the results of research to protect adolescents, it is recommended to include the smoking hazard curriculum in counseling guidance lessons and optimize the smoke-free area regulations in the school environment by giving sanctions if the rules are violated.AbstrakMerokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan kematian. Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Selain itu, usia mulai merokok di Indonesia relatif masih muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi tindakan merokok pada remaja Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan sampel sebanyak 415 siswa. Sampel diambil secara purposive dan besar sampel untuk setiap sekolah ditentukan secara proporsional. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa ada jenis kelamin (p-value 0,001; OR=9,22; 95% CI=3,49-24,34), alasan psikologis; ingin mencoba merokok (p-value 0,001; OR= 5,67; CI 95%= 2,23-14,38), keterjangkauan akses terhadap rokok (p-value 0,001; OR= 45,15; CI 95%= 14,77-138.01), dan pengaruh iklan rokok (p-value 0,001; OR= 18,59; 95% CI= 4,83-71,53). Prediktor terbaik dari penelitian ini adalah keterjangkauan akses terhadap rokok dan pengaruh iklan rokok. Berdasarkan hasil penelitian untuk melindungi remaja, disarankan untuk memasukkan kurikulum bahaya merokok dalam pelajaran bimbingan konseling dan mengoptimalkan peraturan kawasan bebas rokok di lingkungan sekolah dengan memberikan sanksi jika peraturan dilanggar.
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Vulva Hygiene pada Remaja Putri di SMP X Kota Bekasi Indonesia Wardani, Arum Cahya; Nasir, Narila Mutia; Alkaff, Raihana Nadra; Hananingtyas, Izza
Journal of Religion and Public Health Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i1.28841

Abstract

Adolescent girls are vulnerable to reproductive health problems such as vulva hygiene behavior. Data indicated that they do not understand about vulva hygiene, especially those who in early adolescent stage. Thus, this study aims to know the factors associated with vulva hygiene behavior among adolescent girls of X Junior High School in Bekasi City, Indonesia. Using quantitative research design with cross-sectional study, 82 respondents who participated in this research were recruited as sample by utilizing proportional stratified random sampling. The data were collected online through google form. Data analysis was performed using chi-square test. The results illustrate that 48.8% of adolescent girls had poor vulva hygiene behavior, 62.2% of them had poor knowledge. 74.4% adolescent girls had lack exposure to information, and 85.4% of them did not get enough support from health workers. Furthermore, data analysis shows there were relationships between knowledge behavior (p value = 0.014), information exposure (p value = 0.031), and teacher support (p value = 0.004) with vulva hygiene behavior. It is important to pay attention to vulva hygiene behavior as early as possible to prevent a negative impact to the future. Reproductive health education and providing information especially about vulva hygiene behavior should be improved at school through collaboration with the health workers, such as counseling or peer-group training.  Keywords: adolescent, vulva hygiene, behaviorAbstrakRemaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi, salah satunya adalah mengenai perilaku vulva hygiene. Data menunjukkan bahwa masih banyak remaja putri terutama remaja awal yang kurang memahami tentang vulva hygiene. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene pada remaja putri SMP X di Kota Bekasi, Indonesia. Dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif secara cross-sectional, 82 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini diambil sebagai sampel dengan menggunakan propotional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan google form. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa 48.8% remaja memiliki perilaku vulva   hygiene yangburuk. Sebanyak 62.2% remaja memiliki pengetahuan buruk tentang vulva hygiene, 74.4% remaja kurang mendapatkan paparan informasi, dan 85.4% remaja tidak mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan. Selanjutnya, analisis data menunjukkan bahwa terhadap hubungan antara pengetahuan dan perilaku vulva hygiene (p value= 0.014), paparan informasi dan perilaku vulva hygiene (p value= 0.031), dan dukungan guru dan perilaku vulva hygiene (p value= 0.004). Perilaku vulva hygiene perlu diperhatikan sejak dini agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan dimasa yang akan datang. Pendidikan kesehatan reproduksi dan penyediaan informasi terutama mengenai perilaku vulva hygiene perluditingkatkan di sekolah melalui kerja sama dengan tenaga kesehatanseperti melakukan penyuluhan atupun melatih konselor teman sebaya.Kata Kunci: remaja, vulva hygiene, perilaku
EFEKTIVITAS METODE TBL (TEAM BASED LEARNING) PADA PROSES PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Kamaludin, Fahmi; Rosadi, Andrea Salsabila; Herkan, Muhamad Thariq; Makkiyah, Feda Anisah
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i2.28813

Abstract

The COVID-19 pandemic has prompted a shift in learning method, from synchronous face-to-face to synchronous online. Traditional online learning methods, on the other hand, have proven ineffective. As a result, a new method is required to make learning more motivating and to achieve the desired learning outcome. Team-based learning is one of the newer learning methods that is gaining popularity today (TBL). TBL is a learning method that emphasizes team collaboration with minimal human resources unlike problem based learning. Students are expected to be more active in learning activities and to collaborate within their groups. However, some question whether online TBL is as effective as offline TBL. The purpose of this paper is to learn about the advantages and disadvantages of online TBL.  This literature review searched for English-language journals in the last 5 years (PubMed and NCBI databases) which focused on TBL online and offline learning. The satisfaction of students in the survey showed good results (85%). However, there was a weakness of online TBL such as decreased verbal communication, collaboration and leadership of students.  In contrast, student’s learning experiences and student’s written communication skills showed no difference with offline learning. Online TBL still proves effective with providing more space for student’s communication.keywords: Team Based Learning, Literatur Review, Pandemic Event Abstrak Pandemi COVID-19 telah mendorong perubahan metode pembelajaran, dari secara tatap muka menjadi secara daring. Namun, metode pembelajaran daring konvensional terbukti tidak efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah metode baru agar pembelajaran menjadi lebih memotivasi dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Salah satu metode pembelajaran baru yang sedang populer saat ini adalah team based learning (TBL). TBL adalah metode pembelajaran yang menekankan kolaborasi antar tim. Pada metode ini, siswa dituntut untuk lebih aktif dan harus bekerja sama dengan kelompok mereka. Namun, terdapat beberapa keraguan apakah TBL yang dilakukan secara daring sama efektifnya dengan TBL yang dilakukan secara luring. Tulisan ini bertujuan untuk mencari kelebihan dan kekurangan metode TBL daring. Literature review ini mencari dari jurnal berbahasa inggris 5 tahun terakhir (database PubMed dan NCBI) yang berfokus pada TBL daring dan luring. Hasilnya, kepuasan siswa pada survei mendapatkan hasil yang baik (85%). Namun, terdapat kekurangan dari TBL daring seperti menurunnya komunikasi verbal dan kepemimpinan pada siswa. Sebaliknya, pengalaman belajar dan kemampuan komunikasi tertulis siswa menunjukan tidak ada perbedaan dengan pembelajaran luring. Kesimpulannya, TBL daring terbukti efektif dengan memberikan lebih banyak ruang untuk siswa berkomunikasi.Kata kunci : Team Based Learning, literatur review, peristiwa pandemi
ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) Financial Management for Health Programs at BAZNAS BAZIS DKI Jakarta AlJannah, Eine Kiswah; Ciptaningtyas, Ratri; Nurmansyah, Muhammad Iqbal; Kusumawardani, Riastuti; Ariyanti, Fajar; Amelia, Erika
Journal of Religion and Public Health Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v6i1.38144

Abstract

Philantrophy is an activity that viewed as supporting tool to elevate community healthy. Islamic philantrophy, such as Zakat,Infaq,Shadaqah(ZIS) has been a method to help low economic people but the allocation to health sectors is not well studued. This study aims to reveal the financial management of ZIS at BAZNAS BAZIS DKI Jakarta for their Health Program “Jak B Sehat”. This research is qualitative with an intrinsic case study. Data collection was conducted by in-depth interviews from 3 BAZIS employees and 2 beneficiaries, and document review. In general, financial management at BAZIS DKI is well executed because it has demonstrated a lawful source of funds, the financing management mechanism is carried out according to Shari'a, and the allocation of funds has a high impact on beneficiaries. However, there are obstacles that create less efficient task, such as technical problems and a lack of human resources. Jak B Sehat as a result of the financial management process has a positive impact among the beneficiaries, such as removing tatoos and ambulance delivery. Therefore, more human resources number is recommended to avoid double tasks and accelerate ZIS collection.Keywords: ZIS Financial Management, Jak B Sehat
Hubungan Iklim Keselamatan Dengan Perilaku Selamat Pada Pekerja Ghina Safa Nafisa; Siti Rahmah Hidayatullah Lubis
Journal of Religion and Public Health Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v5i2.37111

Abstract

AbstrakTingginya kasus kecelakaan kerja diindustri umumnya disebabkan rendahnya kesadaran pekerja untuk berperilaku aman saat bekerja. Iklim keselamatan merupakan persepsi pekerja mengenai aspek yang berhubungan dengan keselamatan di tempat kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan iklim keselamatan dengan perilaku selamat para pekerja. Desain studi yang digunakan yaitu Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juni 2022, pada pekerja lapangan di bagian pekerjaan beresiko tinggi, dengan sampel berjumlah 124 responden. Data diambil dengan teknik Accidental Sampling, yang dikumpulkan secara online dan offline. Analisis data menggunakan uji statistika chi square. Hasil penelitian menunjukkan 52,4% pekerja telah berperilaku selamat. Variabel yang berhubungan dengan perilaku selamat yaitu tingkat pendidikan (p= 0,035), dimensi prioritas dan komitmen manajemen terhadap keselamatan (p=0,006), pemberdayaan manajemen keselamatan kerja (p=0,001), keadilan manajemen keselamatan kerja (p=0,006), dan pembelajaran komunikasi dan inovasi (p=0,036). Saran yang dapat diberikan perusahaan perlu melakukan workshop tambahan dengan tema spesifik, membuat sanksi yang tegas sebagai bentuk komitmen manajemen, membuat formulir tertutup untuk keperluan investigasi kecelakaan dan penyampaian saran.Kata Kunci: Iklim Keselamatan, Perilaku Keselamatan, PekerjaAbstractThe industry's high number of work accident cases is generally caused by workers' low awareness of how to behave safely while working. Safety climate is workers' perceptions regarding aspects related to safety in the workplace. This research aims to determine the relationship between safety climate and worker safety behavior. The study design used was cross-sectional with a quantitative approach. The research was conducted in March – June 2022 among field workers in high-risk jobs, with a sample of 124 respondents. Data was collected online and offline using the Accidental Sampling technique. Data analysis used the chi-square statistical test. The research results showed that 52.4% of workers had behaved safely. Variables related to safety behavior are level of education (p= 0.035), priority dimensions and management commitment to safety (p=0.006), empowerment of work safety management (p=0.001), justice of work safety management (p=0.006), and learning communication and innovation (p=0.036). Suggestions that can be given are that companies need to conduct additional workshops with specific themes, create strict sanctions as a form of management commitment, create closed forms for accident investigations, and submit suggestions.Keywords: Safety Climate, Safety Behavior, Workers