cover
Contact Name
Meliana Sari
Contact Email
jrph@apps.uinjkt.ac.id
Phone
+628568402006
Journal Mail Official
jrph@apps.uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Kertamukti, Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Journal of Religion and Public Health
ISSN : 27146057     EISSN : 27219852     DOI : https://10.15408/jrph
Journal of Religion and Public Health is a peer reviewed journal that established in 2019 by Public Health Study Program, Faculty of Health Science, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia. The Journal publishes twice a year on April and September. The journal welcomes scholars and professionals to submit original articles, short communications and letters to the editor. This journal is aimed in contributing to knowledge about the relationships between religious factors and health on both a theoretical and practical level that could be a scientific evidence for scholars and professionals in advancing public health practice with individuals and groups. This journal presents papers that investigating in multidimensional approach by using diverse theoretical, conceptual, methodological and analytical in understanding the nature of religious effects on public health practices and outcomes. Journal of Religion and Public Health explores religion beliefs, values, practices, rituals and religious organization effects in various public health scope, including, but not limited to, epidemiology of communicable and non-communicable diseases, health education and promotion, health policy and administration, environmental health, public health nutrition, sexual and reproductive health and occupational health and safety.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 68 Documents
Gambaran Pemeliharaan Sanitasi Toilet dan Enabling Environment Pemeliharaan Sanitasi Toilet Sekolah Dasar di Kelurahan Jatiwarna Kota Bekasi Tahun 2019 Nadila Safira; Yuli Amran
Journal of Religion and Public Health Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v2i2.28753

Abstract

AbstractGlobal efforts to achieve adequate and equitable access to sanitation for all in 2030 are carried out at the school level as seen in goals 6 Sustainable Development Goals (SDGs). This study aims to determine the description of school toilet sanitation and an overview of the enabling environment of school toilet sanitation management in elementary schools in Jati Warna District, Bekasi City in 2019. This study uses a mixed-method research method. Teacher and student samples were taken by cluster sampling technique. Quantitative data were processed using univariate analysis. Qualitative data were analyzed using descriptive analysis. All elementary school toilets in Jatiwarna District did not meet the toilet sanitation requirements based on the Ministry of Health 1429 of 2006 on School Environmental Health. The results showed that 51.9% of teachers and 65.3% of students have a good level of knowledge about toilet sanitation. Gaps and challenges are found as a result of the absence of school toilet sanitation policy, no funding was specifically allocated for school toilet sanitation, and lack of school toilets. It is recommended to schools, the Health Department of Bekasi and the Education Department of Bekasi have to improve cross-sector coordination, establish teacher and student training about school toilet sanitation and add the number of healthy school toilets.Keywords: toilet sanitation, teacher, students, phbs, uksAbstrakUpaya global untuk mencapai akses sanitasi yang memadai dan merata bagi semua pada tahun 2030 dilakukan pada tingkat sekolah yang terlihat pada tujuan 6 Sustainable Development Goals (SDGs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sanitasi toilet sekolah dan gambaran enabling environment pengelolaan sanitasi toilet sekolah di sekolah dasar Kelurahan Jati Warna Kota Bekasi tahun 2019. Studi ini menggunakan metode mixed-method research. Sampel guru dan siswa diambil dengan teknik cluster sampling. Data kuantitatif diolah menggunakan analisis univariat. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh toilet sekolah dasar di Kelurahan Jatiwarna belum memenuhi persyaratan sanitasi toilet berdasarkan Kemenkes 1429 Tahun 2006 Tentang Kesehatan Lingkungan Sekolah. Hasil pengukuran pengetahuan kategori pengetahuan tinggi tentang sanitasi toilet yaitu guru sebanyak 51,9% dan siswa sebanyak 65,3%. Belum adanya kebijakan, alokasi dana khusus pemeliharaan sanitasi toilet, dan tidak berjalannya monitoring sanitasi toilet sekolah menjadi faktor enabling environment penyebab belum terpenuhinya sanitasi toilet sekolah. Disarankan kepada pihak sekolah, Puskesmas Jatiwarna, Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar menjalin kerjasama lintas sektor berupa pelatihan guru dan siswa terkait sanitasi toilet dan penambahan jumlah toilet sehatKata Kunci: sanitasi toilet, guru, siswa, phbs, uks
Faktor Risiko Ergonomi Terhadap Terjadinya Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Kuli Angkut di Gudang DC PT. X Depok Tahun 2019 Thaharani, Dinda Ayu
Journal of Religion and Public Health Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28886

Abstract

MSDs became the most felt complaint among cases of other occupational diseases, and also caused the most loss of workdays. It is known that 2 out of 3 workers have complaints at the waist and shoulder, such as pains and aches, based on the preliminary studies. This research aims to determine the description of ergonomic risk factors towards the occurrence of MSDs complaints in 27 porters, using the cross-sectional design. The result of the research showed that 88,9% of the porters experienced low complaints, with the most complaints in the waist, left upper arm, and lower back. For the individual risk factors, it is known that 85,2% of porters aged less than 30 years, 88,9% of porters have smoking habits, 48,1% of porters have low physical strength, 77,8% of porters have normal BMI status and 77,8% of porters have been worked for less than a year. For the occupational factors, based on the REBA method, it is known that 2 work processes are medium risk and 3 work processes are high risk.Researcher's suggestion to reduce MSDs complaints to porters are the use of pallet stacking at inbound process, muscles stretching before work or occasionally/periodically and manual handling training, especially to new porters.Keywords: MSDs, Porters, Manual Handling, REBAAbstrakMSDs menjadi keluhan yang paling banyak dirasakan di antara kasus penyakit akibat kerja, serta menyebabkan hilangnya hari kerja paling banyak. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui 2 dari 3 pekerja merasakan keluhan pada pinggang dan bahu, seperti pegal-pegal dan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko ergonomi terhadap terjadinya keluhan MSDs pada 27 orang kuli angkut, dengan menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 88,9% pekerja mengalami keluhan rendah, dengan keluhan paling banyak di bagian pinggang, lengan kiri atas dan punggung bawah. Untuk faktor risiko individu, diketahui 85,2% pekerja berusia kurang dari 30 tahun, 88,9% pekerja memiliki kebiasaan merokok, 48,1% pekerja memiliki kekuatan fisik lemah, 77,8% pekerja memiliki status IMT normal dan 77,8% pekerja memiliki masa kerja kurang dari satu tahun. Untuk faktor pekerjaan, berdasarkan penilaian metode REBA diketahui 2 proses kerja berisiko sedang dan 3 proses kerja berisiko tinggi. Saran peneliti pada penelitian ini untuk mengurangi keluhan MSDs pada pekerja adalah penggunaan tumpukan pallet pada proses inbound, peregangan otot sebelum bekerja atau secara berkala dan pelatihan manual handling, terutama pada pekerja baru.Kata Kunci: MSDs, Kuli Angkut, Manual Handling, REBA
Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Benzena pada Pedagang Tetap dan Supir di Terminal Kampung Rambutan Sari, Meliana; Sanniyah, Zahra; Camila, Putri
Journal of Religion and Public Health Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v1i1.12516

Abstract

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta menyampaikan wilayah Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah yang tercemar. Benzena merupakan salah satu zat yang bersifat karsinogenik yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini untuk mengestimasi risiko pajanan benzena pada kelompok pedagang dan sopir yang berada di Terminal Kampung Rambutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain studi Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Sampel pada penelitian sebanyak 173 pada kelompok pedagang dan 142 pada kelompok sopir yang diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi benzena adalah 0,17942 mg/m3. Perhitungan intake non karsinogenik dan karsinogenik pada pedagang (14 x 10-3 mg/kg/hari dan 6 x 10-3 mg/kg/hari) lebih besar dibandingkan pada kelompok sopir (14 x 10-3 mg/kg/hari dan 16 x 10-4 mg/kg/hari). Pada perhitungan risiko, kelompok pedagang memiliki nilai RQ>1 dan ECR > 10-4 sehingga membutuhkan manajemen risiko. Penurunan konsentrasi benzena 2,0-25,0% direkomendasikan sebagai manajemen risiko akibat pajanan benzena.
Efek Penggunaan Antikoagulan Dalam Menurunkan Kematian Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit: Literature Review Salsabila, Sapphira Mazaya; Yusmaini, Hany; Makiyah, Feda Anisah
Journal of Religion and Public Health Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i1.28832

Abstract

Introduction: The incidence of coagulopathy is one out of many cause of death due to endothelial damage caused by hyperinflammatory state in COVID-19 patients. COVID-19 treatment guidelines by the Indonesian Association of Pulmonary, Cardiovascular, and Internal Medicine Doctors widely recommend the use of anticoagulants in hospitalized COVID-19 patients even though there is no evidence of thrombosis or only suspected thrombosis by looking at the contraindication. This literature review was conducted to analyze the effect of anticoagulant use on mortality in hospitalized COVID-19 patients.Keywords: Anticoagulant, coagulopathy, COVID-19, mortalityAbstrakSalah satu penyebab kematian pasien COVID-19 adalah kejadian koagulopati dengan manifestasi trombosis akibat dari kerusakan endotel oleh keadaan hiperinflamasi pada pasien COVID-19. Pedoman tatalaksana COVID-19 yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Paru, Kardiovaskuler, dan Penyakit Dalam Indonesia merekomendasikan penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, meskipun tidak terlihat adanya trombosis maupun baru dicurigai trombosis dengan mempertimbangkan kontraindikasi pada pasien. Tinjauan literatur ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penggunaan antikoagulan terhadap mortalitas pasien COVID-19 dengan risiko koagulopati. Kata Kunci: Antikoagulan; COVID-19; koagulopati; mortalitas
GAMBARAN PELAKSANAAN PERMIT TO WORK DI PT. X DALAM PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL Hanifati Safirah; Izza Hananingtyas
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i1.28808

Abstract

The construction industry has a very high recorded accident rate, from demolition work, excavation work in underground tunnels, lifting operations involving mobile tower or crawler cranes, piling work, tunneling work. So that we need a system to be able to minimize the risk of accidents by implementing a work permit system by determining the necessary preventive measures. This research is a descriptive qualitative research. This research technique uses in-depth interviews, observation and document review by triangulating data. The research was conducted in May-August 2020. The results showed that there was a mismatch in its implementation in the field, namely the signature variable that was not completed by the authorized party. In addition, the display permit variable is not displayed in each work area and the work permit monitoring variable is not subject to a review of the work permit form that has been issued. Meanwhile, the variable of recording or documenting work permits is not recording the results of the published work permit forms.The advice given is to run the permit register according to procedure, provide a permit box or permit holder and do routine evaluations at least once a week on the implementation of the work permit system.Keywords: Permit To Work Systems, Job Safety Analysis (JSA), ConstructionAbstractIndustri konstruksi memiliki tingkat kecelakaan yang tercatat sangat tinggi, mulai dari pekerjaan pembongkaran, pekerjaan penggalian di terowongan bawah tanah, operasi pengangkatan yang melibatkan tower mobile atau crawler crane, pekerjaan tiang pancang, pekerjaan tunneling. Sehingga diperlukan sebuah sistem untuk dapat meminimalisir risiko kecelakaan tersebut dengan menerapkan sistem izin kerja dengan menetapkan tindakan pencegahan yang diperlukan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen dengan melakukan triangulasi data, dengan informan utama adalah manajer SHE dan Safety Officer, sedangkan informan pendukung adalah pelaksana dan pekerja dari di PT. X . Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksesuaian dalam pengimplementasiannya dilapangan, yaitu variabel tanda tangan yang belum dilengkapi oleh pihak yang berwenang. Selain itu variabel display permit tidak ter display di setiap area kerja serta pada variabel pemantauan izin kerja tidak dilakukan peninjauan terhadap formulir izin kerja yang sudah dikeluarkan. Sedangkan variabel pencatatan atau pendokumentasian izin kerja tidak dilakukan pencatatan hasil dari formulir izin kerja yang telah diterbitkan. Kesimpulannya adalah tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian program permit to work sudah berjalan baik. Saran yang diberikan yaitu menjalankan permit register sesuai prosedur, menyediakan box permit atau permit holder dan melakukannya evaluasi rutin minimal satu minggu sekali terhadap pelaksanaan sistem izin kerja.Kata Kunci: Permit To Work Systems, Job Safety Analysis (JSA), Konstruksi
Gambaran Sanitasi, Hygiene, Dan Keluhan Diare Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di UPTDPuskesmas Rengas Kota Tangerang Selatan Tahun 2023 Wibowo, Muhammad Azhar Ali; kusumawardani, Riastuti kusuma
Journal of Religion and Public Health Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v6i1.37745

Abstract

Penyakit diare merupakan penyebab kematian pada balita tertinggi kedua di seluruhdunia. Sanitasi dan hygiene yang tidak memadai menjadi penyebab utama penyebaran infeksi diare padabalita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sanitasi, hygiene, dan Keluhan diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rengas Kota Tangerang Selatan. Variabel yang diteliti yaitu sanitasi, hygiene, dan keluhan diare. Desain penelitian yaitu deskriptif cross sectional. Sampel pada penelitian adalah balita dengan usia 12-59 bulan sebesar 82 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Analisis data menggunakan Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian menemukan bahwa balita yang memiliki keluhan diare yaitu 37,8%. Pengamanan sampah rumah tangga diketahui tidak memenuhi syarat dan terdapat keluhan diare balita yaitu sebesar 42,4%, Cuci Tangan Pakai Sabun yang tidak memenuhi syarat dan terdapat keluhan diare balita sebesar 60,6%, dan Saluran Pembuangan Air Limbah yang tidak memenuhi syarat dan terdapat keluhan diare balita sebesar 20%, Jamban sehat dan Stop Buang Air Besar Sembarangan memenuhi syarat dan tidak terdapat keluhan diare balita. Masyarakat di kelurahan Rengas diharapkan dapat bekerja sama dengan lembaga pengelola sampah di Tingkat RT untuk menyediakan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di setiap rumah tangga. Selain itu, ibu dan pengasuh balita juga perlu meningkatkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sesuai dengan langkah-langkah yang baik dan benar pada waktuwaktu penting cuci tangan.Kata Kunci: Balita, Diare, Higiene, Sanitasi.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 pada Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta Maulana, Auliya Saphira; Lubis, Siti Rahmah Hidayatullah; Laelasari, Ela; Hamzens, Muhammad Farid
Journal of Religion and Public Health Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v5i1.36715

Abstract

AbstractThe virus that causes Covid-19 continues to mutate, where the more opportunities the virus has to spread, the more opportunities there are for change. DKI Jakarta reports that more than 537 offices in DKI Jakarta have become Covid-19 clusters. Therefore, workers also have a major contribution to make in breaking the chain of transmission of Covid-19 by implementing preventive behaviors that have been recommended by the government. The purpose of this study was to determine the factors related to Covid-19 prevention behavior in employees of the Ministry of Religious Affairs Jakarta Regional Office. The study design of this research was cross sectional with random sampling technique. The number of respondents as many as 53 employees of the Ministry of Religious Affairs Jakarta Regional Office. Data analysis used univariate and bivariate. The results showed that there was a relationship between facilities and facilities (P = 0.004) and policies (P = 0.021) with Covid-19 prevention behavior in employees of the Ministry of Religious Affairs Jakarta Regional Office. Therefore, the authorities can evaluate the program, have a system of giving sanctions or rewards, provide isolation rooms when symptoms are found and distance markers in elevators, canteens, and workspaces.Keywords: Covid-19, Office workers, Prevention behavior
Gambaran Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Berulang Pada Balita Usia 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan Nurazizah, Diyah Ayu; Sari, Meliana
Journal of Religion and Public Health Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v2i2.28759

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the problems with a fairly high level of pain every year. This study aims to determine the description of the risk factors for the incidence of Acute Respiratory Tract Infection (ARI) in toddlers aged 0-59 months in the working area of the Pamulang Public Health Center, South Tangerang. This study used a cross-sectional study design with a sample of 151 respondents who were collected through simple random sampling technique. The results of the study showed that as many as 49.7% of children under five had recurrent ARI. As many as 50% of complete immunization status (50%), receiving non-exclusive breastfeeding (50.4%), experiencing low birth weight (50.5%), good nutrition, fluids and medication behavior above 50%, 76% have families who smoke, and as many as 49% there are family members who suffer from ARI. The conclusion in this study is that family factors who smoke and experience recurrent ARI have a high enough percentage so that it is suspected to be the cause of the incidence of ARI in toddlers. Therefore, education to family’s needs to be improved to reduce the incidence of ARI in toddlers.Keywords: ARI, Risk, ToodlerAbstrakInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah dengan tingkat kesakitan yang cukup tinggi setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran faktor risiko kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 151 responden yang dikumpulkan melalui teknik simple random sampling. Hasil studi menunjukkan bahwa sebanyak 49.,7% balita mengalami ISPA Berulang. Sebanyak 50% status imunisasi lengkap (50%), mendapatkan ASI tidak eksklusif (50,4%), mengalami BBLR (50,5%), perilaku pemberian nutrisi, cairan dan obat yang baik diatas 50%, 76% terdapat keluarga yang merokok, dan sebanyak 49% terdapat Anggota keluarga yang menderita ISPA. Kesimpulan dalam penelitian ini faktor keluarga yang merokok dan mengalami ISPA Berulang memiliki persentase yang cukup tinggi sehingga diduga menjadi penyebab kejadian ISPA pada balita.Oleh karena itu, edukasi kepada keluarga perlu ditingkatkan untuk menurunkan kejadian ISPA pada balita. kata kunci: Balita, ISPA, Berulang, Risiko
Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSIA) “X” Tahun 2020 Aulia, Kris Febyta; Handayani, Sarah; Ayunin, Elia Nur; Zagladin Jacoeb, Teuku Nebrisa; Umniyatun, Yuyun
Journal of Religion and Public Health Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28878

Abstract

Service quality can be used as an indicator to measure customer satisfaction. Satisfaction is assessed from service, and service is said to be suitable by patients if the reality is under what is expected. This study aimed to determine the relationship between service quality and customer satisfaction at RSIA “X” in 2020. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The population in this study were all inpatients and outpatients of children polyclinic. The research sample was obtained using the Accidental Sampling technique. The research was conducted using a questionnaire to determine the length of time for data collection, namely one month. The data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis using the Spearman correlation test. Univariate results show that customer satisfaction, patients feel satisfied (58.4%), service quality in the dimension of reliability (reliability) is quite good (61.6%), service quality in the dimension of responsiveness (responsiveness) is quite good (53.0%), service quality in the assurance dimension (guarantee) was quite good (55.7%), service quality in the empathy dimension was good (55.7%), service quality in the tangible dimension (direct evidence) was quite good (62.2%) ). The Bivariate results show that the service quality dimensions of reliability pvalue 0,031 (≤ 0,05), responsiveness pvalue 0,028 (≤ 0,05), and assurance 0,022 028 (≤ 0,05), Tangible (Bukti Langsung) pvalue 0,041 (≤ 0,05) significantly. Keywords: Customer satisfaction, Service Quality, HospitalAbstrak Kualitas pelayanan dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kepuasaan pelanggan. Kepuasan dinilai dari pelayanan, suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien apabila kenyataan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di RSIA “X” tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat inap dan rawat jalan poli anak. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan menentukan lamanya waktu pengumpulan data yaitu 1 bulan. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi spearman. Hasil Univariat menunjukan kepuasaan pelanggan, pasien merasa puas (58,4%), kualitas pelayanan dalam dimensi  reliability (kehandalan) cukup baik (61,6%), kualitas pelayanan dalam dimensi  responssiveness (daya tanggap) cukup baik (53,0%), kualitas pelayanan dalam dimensi  assurance (jaminan) cukup baik (55,7%), kualitas pelayanan dalam dimensi  emphaty (empati) baik (55,7%), kualitas pelayanan dalam dimensi  tangible (bukti langsung) cukup baik (62,2%). Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan yang signifikan kualitas pelayanan dimensi reliability (Kehandalan) pvalue 0,031 (≤ 0,05), Responsivenes (daya tanggap) pvalue 0,028(≤ 0,05),  Assurance (jaminan) pvalue 0,022 028(≤ 0,05), Tangible (Bukti Langsung) pvalue 0,041 (≤ 0,05)terhadap kepuasan pelanggan.Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Pelayanan, Rumah Sakit
Pengaruh Waktu Pertama Pemberian Makanan Pendamping ASI terhadap Status Gizi Bayi Usia 6 – 24 Bulan Gracella Faustine; Arfiyanti Arfiyanti; Feda Anisah Makkiyah; Rahmah Huda Nurrizka
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i2.28814

Abstract

Background. Malnutrition is a global problem with high morbidity and mortality rates. The fulfillment of adequate nutrition, especially in the early stage of life, is very important for growth and development. Early nutrition in a child’s life begins with exclusive breastfeeding which contains all the elements of nutrients needed. When breast milk is not sufficient to meet the nutritional needs of infants, specific nutritional interventions in the form of complementary foods are required. A review about the effect of the right time of complementary foods is needed to ensure optimal nutritional status. Objective. Analyzed the effect of timing of introduction to complementary foods on nutritional status in infants aged 6 – 24 months. Methods. A systematic literature review using PRISMA-P 2020 by reviewing studies obtained through databases such as Scopus, PubMed, and Google Scholar. Result. A total of 7 literatures were obtained with 5 literatures having significant results. The incidence of stunting is 1.21-13.3 times higher in complementary foods given at <6 months of age and 1.64-fold in >8 months. The incidence of underweight occurs 2.14 times in complementary foods given at the age of 4-5 months. The incidence of wasting has a 2.86-fold risk in complementary foods given at the age of 0-1 months. The risk of being overweight can occur 1.50-1.66 times in complementary foods given at less than 6 months. Conclusion. Early (<6 months) and late (>8 months) introduction to complementary foods has an effect on the incidence of stunting, underweight, wasting, and overweight in infants aged 6-24 months.Keywords: Malnutrition, Complementary Foods, Nutritional Status AbstrakLatar belakang. Malnutrisi merupakan permasalahan global dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Pemenuhan gizi yang tepat pada fase awal kehidupan sangat penting bagi proses tumbuh kembang. Pemberian gizi anak diawali dengan ASI ekslusif yang mengandung semua unsur zat gizi yang dibutuhkan bayi. Pada saat ASI tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, diperlukan intervensi gizi spesifik berupa MPASI. Peninjauan pengaruh waktu yang tepat pada pemberian MPASI diperlukan untuk menjamin status gizi anak yang optimal. Tujuan.Menganalisis pengaruh waktu pertama pemberian MPASI terhadap status gizi bayi usia 6 – 24 bulan. Metode.Tinjauan pustaka sistematis metode PRISMA-P 2020 dengan meninjau studi yang diperoleh melalui basis data Scopus, PubMed, dan Google Scholar. Hasil. Didapatkan total 7 literatur dengan 5 menunjukkan hasil signifikan pengaruh waktu pertama pemberian MPASI terhadap status gizi bayi usia 6 – 24 bulan. Kejadian stunting berisiko 1,21 – 13,3 kali lipat pada MPASI < 6 bulan dan 1,64 kali lipat pada MPASI >8 bulan. Underweight berisiko 2,14 kali lipat pada MPASI 4 – 5 bulan. Wasting berisiko 2,86 kali lipat pada MPASI 0-1 bulan. Risiko overweight terjadi 1,50 – 1,66 kali lipat pada MPASI <6 bulan. Kesimpulan. MPASI dini (<6 bulan) dan terlambat (>8 bulan) berpengaruh terhadap stunting, underweight, wasting, dan overweightKata Kunci:  Malnutrisi, MPASI, Status Gizi