cover
Contact Name
Muhamad Basyrul Muvid
Contact Email
muvid@dinamika.ac.id
Phone
+6285732569344
Journal Mail Official
jurnal.eduaksara@gmail.com
Editorial Address
Jl. Wonocolo Utara Gg. V No.18 Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur 60237
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Edu Aksara : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Published by CV. Global Aksara Pers
ISSN : 2962715X     EISSN : 28304721     DOI : https://doi.org/10.5281/zenodo.10842750
Edu Aksara : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan merupakan jurnal yang fokus menerbitkan artikel ilmiah dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang diterbitkan oleh CV. Global Aksara Pers. Jurnal Edu Aksara : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan pertama kali terbit pada tahun 2022 dengan ruang lingkup artikel yang diterima yaitu pendidikan, pembelajaran, pemikiran pendidikan, metode, strategi dan media pembelajaran, sosial budaya, seni budaya dan topik kebudayaan dan peradaban lainnya. Jurnal Edu Aksara terbit 2 kali dalam 1 tahun yaitu pada bulan Juni dan bulan Desember.
Articles 100 Documents
Analisis Budaya Masyarakat Katingan dalam Usaha Budidaya Sarang Burung Walet Hidayat, M. Ilmi; Herliani, Herliani
Jurnal Edu Aksara Vol 2 No 1 (2023): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8218651

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapatan usaha dari budidaya sarang walet di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan mengambil lokasi penelitian di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada 5 orang yang diambil dari 10% dari 50 jumlah petani walet sarang burung walet untuk mengetahui pendapatan usaha sarang burung walet, untuk mengetahui dampak dari pendapatan usaha sarang burung walet. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil pendapatan bersih berkisar antara Rp.222.400.000, Rp.340.499.000, Rp.420.462.000, Rp.463.600.000 dan Rp.2.536.366.250. Dengan lama waktu pemeliharaan mulai dari 6 sampai 9 tahun. Hasil dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa usaha budidaya sarang burung walet layak untuk di usahakan dengan memperhatikan 3 faktor yang penting yaitu lokasi pembangunan gedung, perawatan dan pemeliharaan gedung serta lama umur gedung walet
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS VIII SMP IT TAHFIDZIL QUR’AN TULUNGAGUNG PADA MATERI UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Arif Prasetya, Miftakhul
Jurnal Edu Aksara Vol 1 No 2 (2022): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10161864

Abstract

Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPPKn) dinilai siswa kelas VIII SMP IT Tahfidzil Qur’an Tulungagung pelajaran membosankan, membuat jenuh, karena mata pelajaran ini terkesan hafalan dan teoritik, apalagi dalam penyampaianya kurang varisasi sehingga siswa kurang paham dan hasil belajar siswa menurun rata-rata dibawah kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran yang mampu mengubah stigma buruk yang dianggap siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi upaya pemberantasan korupsi pada mata pelajaran PPKn kelas VIII SMP IT Tahfidzil Qur’an Tulungagung. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: skor rata- rata aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran PPKn sebesar 85,24%; Skor rata- rata aktivitas siswa yang kurang relevan dengan pembelajaran PPKn hanya sebesar 12,35%. Skor rerata pemahaman siswa tentang masalah korupsi sebesar 92,59% dan ketuntasan belajar sebesar 92,59%. Dari temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PPKn pada materi pemberantasan Korupsi Siswa kelas VIII SMP IT Tahfidzil Qur’an Tulungagung dan menjadikan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Cara Mengajar Guru PAI Dalam Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Efektif dan menyenangkan Dengan Menggunakan Strategi Ashabiyah Ibnu Khaldun Syifa, Alfiana
Jurnal Edu Aksara Vol 2 No 2 (2023): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10613071

Abstract

Lingkungan belajar yang kondusif sangat berkaitan dengan kualitas belajar peserta didik. Terciptanya kelas kondusif akan menghidari peserta didik dari kejenuhan, kelelahan psikis dan juga terciptanya kelas yang kondusif akan memberikan motivasi dan ketahanan dalam belajar. Dalam lingkungan belajar yang aktif, peserta didik tidak dibebani secara individu dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi dalam proses pembelajaran, melainkan peserta didik bisa saling bertanya dan berdiskusi agar beban belajar bagi mereka tidak terjadi. Cara mengajar guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan memandang dari perspektif Ibnu Khaldun, seorang tokoh pemikiran Islam pada abad ke-14. Konsep utama yang menjadi fokus pembahasan meliputi konsep pembelajaran menurut ibnu khaldun, peran guru menciptakan lingkungan yang efektif, dan metode pengajaran menurut ibnu khaldun. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya memfasilitasi transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Liberary Reaseach) yang bertujuan untuk mengungkap cara mengajar guru dalam menciptakan lingkungan yang efektif menurut perspektif Ibnu Khaldun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pandangan yang holistik terkait dengan cara mengajar guru PAI dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan dengan strategi Ahshabiyah.
Implementasi Konsep Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Dalam QS. Yunus dan QS. An-Nahl di SDN Jemur Wonosari Surabaya Jasmine, Chelsea
Jurnal Edu Aksara Vol 2 No 2 (2023): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10612832

Abstract

Bimbingan dan penyuluhan ialah sebuah usaha berupa bantuan seseorang kepada orang lain, baik individu maupun kelompok yang sedang mengalami sebuah kesulitan yang bersangkutan dengan sebuah kehidupan baik permasalahan lahiriyah maupun batiniyah yang ditujukan kepada individu yang bermasalah secara berkelanjutan serta sistematis oleh guru pembimbing supaya menjadikan individu yang mandiri serta mengenal lingkungannya dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, deskriptif, dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini nantinya akan membahas lebih dalam mengenai konsep dasar bimbingan dan penyuluhan dalam Qs. Yunus Dan Qs. An-Nahl serta implementasi konsep dasar bimbingan dan penyuluhan di SDN Jemur Wonosari Surabaya.
Pengetahuan Dan Pemahaman Guru Tentang Metode PBL Dalam Proses Pembelajaran Mustaghfirin, Ahmad
Jurnal Edu Aksara Vol 2 No 2 (2023): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10614186

Abstract

Metode pembelajaran merupakan rangkaian penyajian materi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran bertujuan melatih keaktifan dan kreativitas siswa diantaranya yaitu metode Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan pemahaman guru tentang metode PBL dan penerapannya dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif. Pengumpulan data menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dengan 10 orang, wawancara dengan 4 orang, dan dokumentasi perangkat pembelajaran. Data menunjukkan bahwa; 1) Guru belum mengetahui dan belum memahami metode PBL walaupun sebagian langkah-langkah metode PBL sudah dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar; 2) Wali kelas dan Waka. Bidang Kurikulum mengatakan bahwa guru belum menuangkan metode PBL dalam kegiatan belajar mengajar pada dokumen perangkat pembelajaran; 3) Guru dan Waka. Bidang Kurikulum berpendapat bahwa metode PBL perlu diterapkan karena dapat melatih keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa. Peneliti menyimpulkan bahwa guru belum mengetahui dan belum memahami cara menerapkan metode PBL dalam proses kegiatan belajar mengajar, meskipun ada yang melakukan sebagian tahapan metode tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemahaman dan pelatihan metode PBL terhadap guru. Sebelum menerapkan metode PBL, terlebih dahulu mempersiapkan buku panduan, melakukan pelatihan, sosialisasi kepada guru dan siswa, dan uji coba metode PBL dalam kegiatan pembelajaran.
Penerapan Media Presentasi ClassPoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Peserta Didik di MTsN 9 Jombang Istiqomah, Siti
Jurnal Edu Aksara Vol 3 No 1 (2024): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10842750

Abstract

Pelajaran Bahasa Inggris di ajarkan di kelas VII hingga kelas IX di MTsN 9 Jombang. Proses pembelajaran selama ini dilakukan adalah menggunakan metode tatap muka dengan menggunakan buku paket sebagai sarana pembelajaran utama dan menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas dengan melaksanakan penerapan media presentasi ClassPoint. Pada dasarnya, ClassPoint adalah media presentasi powerpoint. Tetapi, hal yang menarik adalah, dengan aplikasi ClassPoint ini peneliti dapat menjadikan presentasi menjadi interaktif. Peneliti juga bisa melakukan tanya jawab secara langsung dan mendapatkan respons secara langsung. Berdasarkan analisis tes hasil belajar pada siklus I, ditemukan bahwa sebanyak 12 peserta didik atau sekitar 37,5% berhasil mencapai atau melampaui nilai kriteria ketuntasan Minimal KKM (75), sementara sisanya sebanyak 20 peserta didik (62,5%) belum mencapai KKM. Setelah analisis tes hasil belajar pada siklus II, ditemukan bahwa sebanyak 26 peserta didik atau sekitar 81,25% peserta didik telah mencapai nilai kriteria ketuntasan Minimal KKM (75), sementara sisanya, sebanyak 6 orang peserta didik (18,75%), belum mencapai KKM. Ini menunjukkan bahwa target hasil tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini, yaitu mencapai ketuntasan klasikal sebesar 81%, telah tercapai. Berdasarkan hasil analisis data tes peserta didik, observasi, dan jurnal pembelajaran yang dilakukan, terdapat perubahan dalam nilai hasil belajar peserta didik setelah penggunaan media presentasi ClassPoint dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa ClassPoint mampu menarik perhatian peserta didik, memotivasi mereka untuk belajar dengan suasana yang menyenangkan, dan meningkatkan usaha belajar mereka.
Deskripsi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas Tinggi di Sekolah Dasar Mardiana
Jurnal Edu Aksara Vol 3 No 1 (2024): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10934311

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya seorang guru memahami kesulitan belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas tinggi di SD. Kesulitan belajar merupakan kemampuan seorang siswa untuk menguasai suatu materi pelajaran secara maksimal tetapi dalam kenyataannya siswa tidak dapat menguasainya dalam waktu yang telah ditentukan dikarenakan beberapa faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan lebih dalam terkait kesulitan belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas tinggi dan membantu para literatur untuk mengungkapkan penyebab kesulitan belajar siswa kelas tinggi di SDN Bayur. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui 3 tahap yaitu observasi mengenai penyebab kesulitan belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas tinggi, wawancara dilakukan kepada 4 subyek narasumber yaitu 1 guru wali kelas 5 dan 3 orang siswa kelas 5 dengan teknik pencatatan tuturan lisan dan perekaman audio dan dokumentasi di SDN Bayur Amuntai. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas tinggi di SDN Bayur adalah kendala dalam bahasa dan kosakata ilmiah pada pembelajaran IPA, keterbatasan dalam memahami konsep abstrak pada pembelajaran IPA, dan kesulitan dalam menghubungkan teori dengan realitas sehari-hari.
PERAN ATALAKI (LEMBAGA ADAT) TERHADAP TARIAN MURE SEBAGAI WUJUD MENJAGA KETAHANAN SOSIAL BUDAYA DALAM WILAYAH HUKUM ADAT NGGELA DESA NGGELA KABUPATEN ENDE” Charlaes Bego, Karolus
Jurnal Edu Aksara Vol 3 No 1 (2024): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13336691

Abstract

Seni tari merupakan budaya bangsa, suatu bentuk refleksi dari siklus kehidupan bangsa yang telah lama ada. Peran Atalaki (Lembaga Adat)Terhadap Tarian Mure Sebagai Wujud Menjaga Ketahanan Sosial Budaya dalam Wilayah Hukum Adat Nggela sangat diperlukan. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam menjaga dan melestarikan budaya sebagai warisan leluhur, Atalaki (Lembaga Adat) semakin pudar kepedulian terhadap tarian Mure, hal ini tercipta karena pihak Atalaki (Lembaga Adat) tidak mampu menjalankan perannya sebagai pihak yang Memegang Amanah, pihak yang Memberi Teladan, dan sebagai pihak yang Bertanggung Jawab atas eksistensi Tarian Mure dalam wilayah hukum adat Nggela. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, yaitu: 1) Pemahaman tentang tarian Mure oleh Atalaki (Lembaga Adat) sangat minim; 2) Semakin maraknya budaya asing merambah masuk dalam kehidupan masyarakat adat Nggela, 3)Tidak adanya Peraturan dan sanksi yang tegas dari Atalaki (Lembaga Adat) yang melarang (Pire)/membatasi budaya asing masuk di dalam masyarakat adat Nggela; 4) tidak adanya keteladanan dari para Atalaki (Lembaga Adat); 5) Kurang adanya kemauan dari masyarakat dalam wilayah hukum adat Nggela khususnya generasi muda untuk menari tarian Mure,6) Mudahnya mengakses informasi melalui media masa. Upaya yang dilakukan yakni meningkatkan peran Atalaki (Lembaga Adat)yaitu: 1) Atalaki (Lembaga Adat); 2) Atalaki (Lembaga Adat) ; 3) Atalaki (Lembaga Adat); 4) Atalaki (Lembaga Adat), yang berimplikasi pada ketahanan sosial budaya di dalam wilayah hukum adat Nggela.
IDENTIFIKASI MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MEMPERBANYAK SEDEKAH SEBAGAI AMALAN RUTIN Wahyuni, Deni; Rinaldi, Rinaldi; Wimeina, Yudhytia
Jurnal Edu Aksara Vol 3 No 1 (2024): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13337320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi masyarakat dalam memperbanyak sedekah sebagai amalan rutin di kelurahan Pisang kecamatan Pauh kota Padang. Melihat dan mengungkap bahwa sebenarnya kemampuan sedekah itu terletak pada kemauan dan kesempatan untuk bersedekah, bersedekah tidak harus menunggu kaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey terhadap masyarakat kelurahan Pisang, masing-masing variabel ini akan diuji dengan menggunakan kuesioner tertutup (closed-ended questionnaire). Populasinya seluruh masyarakat pisang, sampel diambil dengan metode purpobility sampling. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara garis besar masyarakat kelurahan Pisang hidup sederhana dan memiliki kemampuan untuk bersedekah. Kebiasaan untuk selalu menyisihkan rezeki yang didapat juga sudah dilakukan, meskipun belum dilakukan sebagai amalan rutin setiap harinya. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebenarnya yang perlu diberikan kepada masyarakat pendidikan sedekah, dan indahnya berbagi. Tidak harus menunggu kaya, tetapi kayakan hati biar bisa berbagi.
HARMONI AGAMA DAN BUDAYA DALAM PERAYAAN HARI-HARI BESAR ISLAM DI INDONESIA (Analisis Kultural Dan Religius) Mustaghfirin, Ahmad
Jurnal Edu Aksara Vol 3 No 1 (2024): Edu Aksara: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Global Aksara Pers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13337488

Abstract

Hari besar keagamaan merupakan hari-hari yang diperingati secara khusus oleh para pemeluknya. Hari besar mempunyai arti dan makna penting bagi kehidupan manusia baik karena pengaruhnya maupun nilai-nilai spiritualnya. Ibadah bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun tidak semua umat Islam mengetahui dan mampu membedakan kegiatan hari besar keagamaan yang dikategorikan perayaan dan peringatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan hari besar Islam dalam kategori peringatan dan perayaan, serta mendeskriptifkan perintah agama dan budaya masyarakat dalam melaksanakan upacara-upacara hari besar keagamaan Islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan studi dokumen/literatur review berupa buku, jurnal dan dokumen lainnya yang terkait dengan topik penelitian. Data menunjukkan bahwa; 1) Upacara-upacara hari besar dalam agama Islam ada yang bersifat perayaan, yaitu hari-hari yang identik/ momentum dengan suasana kebahagiaan, dan ada yang bersifat peringatan yaitu momentum untuk mengingatkan sesuatu; 2) Hari-hari besar merupakan titik temu antara agama dan budaya. Peneliti menyimpulkan bahwa agama mempunyai makna yang komplek/ beragam dan mempunyai kegunaan bagi individu, sosial, psikologi dan pendidikan. Hari raya besar dalam Islam yang masuk kategori sebagai perayaan adalah Idul Fitri dan Idul Adha, sedangkan selain kedua hari raya tersebut masuk kategori peringatan. Perayaan dan peringatan hari besar Islam merupakan kegiatan percampuran antara agama dan budaya, karena agama tanpa budaya akan terasa kaku.

Page 10 of 10 | Total Record : 100