cover
Contact Name
-
Contact Email
geoimage@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geoimage@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Geo-Image Journal
ISSN : 22526285     EISSN : 25490362     DOI : -
Core Subject : Science,
This journal publishes original research and conceptual analysis of geography, geographical mapping science and technology and environmental sciences.
Articles 25 Documents
Tingkat Pengetahuan, Partisipasi, dan Upaya Penduduk Untuk Menghadapi Bencana Banjir Desa Cisereh Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Sri Yuliastuti; Erni Suharini
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 1 (2025): Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengukur tingkat pengetahuan penduduk Desa Cisereh Kecamatan Tigaraksa. 2) Mengukur partisipasi penduduk Desa Cisereh Kecamatan Tigaraksa dalam menghadapi bencana banjir. 3) Menganalisis upaya penduduk dalam menghadapi bencana banjir di Desa Cisereh Kecamatan Tigaraksa. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu Desa Cisereh. Sampel penelitian yaitu wilayah dan manusia. Sampel wilayah menggunakan teknik purposive sampling sehingga diambil lokasi yang sering mengalami banjir yaitu 5 RT. Sampel manusia menggunakan teknik proportional random sampling diambil 52 responden yang merupakan KK. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan deskriptif frekuensi dan tabulasi silang. Tingkat pengetahuan didominasi oleh kriteria sedang sebanyak 65%. Pengetahuan kepala keluarga tentang bencana banjir masih terbatas. Partisipasi penduduk didominasi oleh kriteria rendah sebanyak 46%. Upaya menghadapi bencana berdasarkan tingkat pengetahuan dan partisipasi penduduk berada di kriteria sedang sebanyak 40%. Cara menghadapi banjir yang dilakukan oleh penduduk Desa Cisereh dilakukan secara mandiri. Masing-masing kepala keluarga memiliki cara berbeda untuk menghadapi bencana banjir di Desa Cisereh. Contohnya menaikkan lantai rumah, membeli barang tahan air, membangun rumah panggung.
Risk Mitigation in Import and Export Activities with the House of Risk Method Suryoningrat, Suswoyo
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 1 (2025): Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko yang dihadapi oleh PT. X, sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang jasa freight forwarding, dalam mendukung kegiatan ekspor-impor, PT. X tidak hanya menyediakan layanan pengiriman barang ke luar kota dan negeri, tetapi juga mengurus dokumen yang diperlukan untuk kelancaran proses ekspor. Namun, perusahaan ini menghadapi berbagai risiko operasional yang dapat menghambat efektivitas dan efisiensi kegiatan ekspor. Dalam proses pengiriman barang pastinya tidak terluput dari risiko - risiko yang dihadapi oleh perusahaan salah satunya yaitu keterlambatan pengiriman barang, yang disebabkan oleh kegiatan stuffing yang terlambat/jadwal stuffing yang berubah. Untuk mengurangi dan mengatasi beberapa risiko yang terjadi, maka digunakanlah metode House of Risk (HOR), yang bertujuan untuk meminimalisir risiko yang dapat menyebabkan terjadinya permasalahan pada proses ekspor di PT. X. HOR terbagi menjadi 2 fase Dan kemudia untuk Hasil Penelitian in menggunakan Metode HOR fase 1 didapatkan 18 kejadian risiko (risk event) dengan 25 penyebab risiko (risk agent) dengan risiko prioritas yang perlu penanganan terlebih dahulu sebanyak 8 agen risiko, yang diperoleh berdasarkan analisis diagram Pareto. Pada HOR fase 2, diperoleh 11 tindakan pencegahan (preventive action) dimana terdapat 4 usulan preventive action prioritas berdasarkan analisis Pareto yaitu PA1, PA3, PA4, dan PA10.
Analisis Potensi dan Daya Dukung Wisata Untuk Strategi Pengembangan Pariwisata Pantai Tirang Kecamatan Tugu Kota Semarang Aldira Sakty, Agustina; Sriyanto; Hariyanto; Kurniawan, Edi
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 1 (2025): Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Tirang memiliki pasir pantai alami yang potensial untuk dikembangkan dan menjadi objek wisata alam pesisir unggulan di Kota Semarang. Dalam pengembangan pariwisata perlu memperhatikan kelestarian lingkungan untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan. Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai potensi dan daya dukung wisata untuk menentukan jumlah maksimum pengunjung wisata yang dapat ditampung. Tujuan penelitian ini mengetahui potensi wisata, daya dukung wisata, dan strategi pengembangan wisata Pantai Tirang. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif, perhitungan daya dukung wisata menggunakan metode Douglas (1975) dalam Fandeli (2009) dengan menghitung daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil (RCC), dan daya dukung efektif (ECC), dan strategi pengembangan dianalisis menggunakan SWOT. Berdasarkan hasil perhitungan potensi objek wisata Pantai Tirangg masuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya, hasil perhitungan daya dukung wisata dikategorikan tinggi, dengan nilai daya dukung fisik sebesar 1.640, daya dukung riil 203, dan daya dukung efektif 158, maka diperoleh persamaan, PCC>RCC>ECC. Kunjungan wisatawan riil sepanjang tahun 2023 adalah 132 wisatawan/hari, maka menunjukkan bahwa daya dukung wisata Pantai Tirang belum terlampaui dan diklasifikasikan sebagai daya dukung besar dengan rekomendasi dapat dikembangkan. Strategi pengembangan wisata dianalisis menggunakan SWOT dan menghasilkan strategi utama yang direkomendasikan untuk pengembangan wisata Pantai Tirang yaitu dengan strategi WT (Weaknesses and Threats) meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Efektivitas Embung Pertanian terhadap Kekeringan Lahan Sawah menggunakan Metode Normalized Difference Drought Index (NDDI) di Kabupaten Semarang Rega, Rega Syahrul Nuardiansyah; Hayati, Rahma
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 1 (2025): Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bermula dari permasalahan kekeringan lahan sawah yang kurang maksimal dalam upaya penguranganya yaitu dengan embung pertanian serta masih kurangnya pemantauan kekeringan. Lokasi permasalahan ini terletak di lahan sawah Kabupaten Semarang, yang bertujuan untuk memantau tingkat kekeringan lahan sawah menggunakan metode NDDI, menganalisis keberadaan embung, serta menganalisis efektivitas embung pertanian terhadap kekeringan lahan sawah. Penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk pemantauan kekeringan secara spasial adalah dengan menggunakan algoritma Normalized Difference Drought Index (NDDI) berbasis penginderaan jauh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di Kabupaten Semarang pada bulan Juni hingga September 2023 dengan luas kekeringan normal 847.13 ha, kekeringan ringan 301.60 ha, kekeringan sedang 348.56 ha, kekeringan berat 17846.16 ha, dan kekeringan sangat berat 4782.10 ha. Hasil validasi menunjukan tingkat akurasi metode NDDI sebesar 88%. Efektivitas embung terhadap kekeringan menunjukan hasil 3,61% secara keseluruhan lahan sawah, sedangkan hanya kelas kekeringan berat dan sangat berat tingkat ke efektivitas sebesar 3,77%.  Hal ini menunjukan bahwa nilai efektivitas embung pertanian terhadap kekeringan lahan sawah di Kabupaten Semarang dapat dikatakan tidak efektif.
Klasifikasi Tingkat Kebakaran Hutan dan Lahan Pertanian di Kabupaten Semarang Lalu Hasnan Habib Al Banjari; Hayati, Rahma; Setyowati, Dewi Liesnoor; Sriyanto
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 1 (2025): Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana yang disebabkan oleh faktor alam maupun manusia. Api yang disebabkan oleh kebakaran memiliki daya rusak yang tinggi dikarenakan bahan yang menjadi jalur api menjalar seperti pepohonan, kayu, kain dan bahan mudah terbakar. Tujuan penelitian mengetahui klasifikasi tingkat kebakaran di Kabupaten Semarang berdasarkan klasifikasi yang telah dilakukan InaRisk. Obyek penelitian adalah sebaran tingkat kebakaran hutan di Kabupaten Semarang. Variabel penelitian meliputi klasifikasi bahaya kebakaran dan langkah pengelolaan data bencana kebakaran. Tahapan penelitian ada tiga diantaranya tahapan mempersiapkan pengumpulan data-data, melakukan olah data-data serta tahap pemetaan sebaran tingkat kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan di Kabupaten Semarang, telah terjadi pada beberapa titik, berdasarkan pada refrensi atau sumber kebakaran hutan dan lahan ini. Prediksi dapat dilakukan dengan, dilakukannya pengklasifikasian terkait tingkat kebakaran hutan dan lahan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang disertai indikator dan parameter dari kebakaran lahan dan hutan tersebut. Pengkajian ini dilakukan dengan menggunakan sumber dari salah satu sumber penyebaran data milik pemerintah dan didukung oleh data kebencanaan kebakaran hutan dan lahan dari Dinas Kabupaten Semarang di bidang kebencanaan.
POLA SEBARAN KERUANGAN DAN STRATEGI PENANGANAN INDUSTRI KECIL TAHU DI KABUPATEN NGANJUK Sukma, Fitri Hana; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 2 (2025): Special Edition - The Interwoven Landscape: Spatial, Ecological and Regional I
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v14i2.21283

Abstract

This study aims to analyze the spatial distribution patterns of small-scale tofu industries, identify the challenges they face, and formulate appropriate strategies for handling it. The research employs a quantitative descriptive approach, utilizing Moran’s I spatial analysis to determine the distribution pattern of tofu industries and SWOT analysis to handle strategic recommendations.The findings indicate that small-scale tofu industries in Nganjuk Regency exhibit a clustered distribution pattern. The main challenges faced by industry players include limited capital, dependence on imported raw materials, a shortage of skilled labor, the use of traditional production technologies, and suboptimal marketing strategies. Based on the SWOT analysis, the recommended strategies for handling the small-scale tofu industry in Nganjuk Regency include improving access to capital through government assistance programs, diversifying product based the innovation, and leveraging digital marketing to expand market reach. The implementation of these strategies is expected to foster more sustainable growth and enhance the industri’s contribution to the regional economy. 
Prediksi Daya Dukung Lingkungan Berbasis Jasa Ekosistem Penyedia Pangan di Kabupaten Kendal Tahun 2031: Prediction of Environmental Support Capacity Based on Food Providing Ecosystem Services in Kendal District in 2031 Zahro, In Hanifatuz; Saputro, Purnomo Adi; Banowati, Eva; Sriyanto
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 2 (2025): Special Edition - The Interwoven Landscape: Spatial, Ecological and Regional I
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v14i2.22102

Abstract

Kabupaten Kendal dicanangkan sebagai pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) dengan total luas 2.700 ha. Seiring dengan pertambahan populasi penduduk dan berkembang pesatnya kegiatan industri di Kabupaten Kendal menyebabkan kualitas dan daya dukung lingkungan menurun. Penilaian daya dukung lingkungan yang mampu menggambarkan kondisi spasial kewilayahan adalah berbasis jasa ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah (1) memprediksi kondisi daya dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem penyedia pangan di Kabupaten Kendal tahun 2031, (2) memprediksi kondisi daya dukung pangan di Kabupaten Kendal tahun 2031. Metode penelitian menggunakan analisis pola ruang berdasarkan RTRW Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem penyedia pangan pada tahun 2031 diprediksi didominasi oleh status rendah 33,56% dari total luas wilayah. Sedangkan kondisi daya dukung pangan pada tahun 2031 diprediksi memiliki status surplus dengan persentase luas 54,84% dan status defisit 45,16% dari total luas wilayah Kabupaten Kendal.
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Kualitas Lingkungan Hidup di Kota Magelang Tahun 2019-2023: Effect of Population Growth on the Availability of Green Open Space and Environmental Quality in Magelang City 2019-2023 Nuryani, Marsha Wulan; Sriyanto; Saptono Putro
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 2 (2025): Special Edition - The Interwoven Landscape: Spatial, Ecological and Regional I
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v14i2.22549

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan penduduk, perkembangan RTH, kualitas lingkungan hidup, dan pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap ketersediaan RTH dan kualitas lingkungan hidup di Kota Magelang tahun 2019-2023. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan secara kuantitatif dengan jenis penelitiannya deskriptif kausal. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling dan purposive samplig. Teknik analisis menggunakan analisis laju pertumbuhan, deskriptif, skoring, NDVI, dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari pertumbuhan penduduk terhadap ketersediaan ruang terbuka hijau dan kualitas lingkungan hidup di Kota Magelang tahun 2019-2023. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil laju pertumbuhan penduduk mengalami naik turun naik, yaitu tahun 2020 mengalami penurunan karena adanya pandemi covid-19. Kualitas air dan lahan mengalami pencemaran, sedangkan kualitas udara masih sangat baik. Untuk hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa hasil nilai sig menunjukkan kurang dari 0.05. Oleh karena itu, pemerintah perlu edukasi keluarga berencana, memperluas RTH, dan rehabilitasi lahan kritis. Penduduk juga disarankan ikut serta dalam perencanaan keluarga, menanam pohon, dan mengelola lahan dengan bijaksana.
Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri: Community Preparedness in Facing Flood Disaster in Bulurejo Village, Nguntoronadi Subdistrict, Wonogiri Regency Mayiswa Fatika Sari, Mayiswa Fatika Sari; Andi Irwan Benardi, Andi Irwan Benardi; Erni Suharini, Erni Suharini; Vina Nurul Husna, Vina Nurul Husna
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 2 (2025): Special Edition - The Interwoven Landscape: Spatial, Ecological and Regional I
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v14i2.22660

Abstract

Floods are the most dominant disaster in Indonesia. Community preparedness is essential for effective planning and response to flood disasters, especially in flood-prone areas such as Bulurejo Village, Nguntoronadi District, Wonogiri Regency. The study aims to determine the level of community preparedness and the factors associated with preparedness for flood disasters in Bulurejo Village. This research uses a mixed-method approach, with the population consisting of all household heads in flood-affected neighborhoods using proportional random sampling. Data collection by observation, interviews, documentation, and questionnaires. Data analysis by descriptive percentages and Chi-Square correlation tests. The study results showed that the community preparedness level in Bulurejo Village scored an index of 72, categorized as "Less Prepared". The Chi-Square test results indicate a significant relationship (P Value < 0.05) between preparedness levels and age (0.027) as well as education level (0.028). However, no significant relationship was found between preparedness levels and length of residence (0.209), gender (0.484), and occupation (0.209). The conclusion the high risk of flood disasters requires improved community preparedness. The researchers recommend increasing public awareness, training, and continuous coordination among parties to enhance the preparedness of the Bulurejo Village community.
ANALISIS PENENTUAN LOKASI OPTIMAL UNTUK IBU KOTA PADA CALON DAERAH OTONOMI BARU KABUPATEN BANYUMAS BARAT Toriqo Gusniar Ramadhan; Purnomo Adi Saputro; Rahma Hayati; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq
Geo-Image Journal Vol. 14 No. 2 (2025): Special Edition - The Interwoven Landscape: Spatial, Ecological and Regional I
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v14i2.24631

Abstract

Banyumas Regency will be divided into 3 new autonomous regions: Banyumas Regency, West Banyumas Regency, and Purwokerto City. As a prospective new autonomous region, West Banyumas Regency requires a strategic capital city location. This research aims to: (1) Identify the availability of public service facilities; (2) Measure the level of accessibility; (3) Identify strategic geographical conditions and locations for the potential capital city; and (4) Determine the most optimal location for the capital city of West Banyumas Regency. This research employs a quantitative research approach with a survey research type. The population in this study includes all sub-districts that will be part of the prospective new autonomous region (CDOB) of West Banyumas Regency. The results of the research indicate Ajibarang and Wangon Sub-districts as candidate capital cities, as they possess the most complete range of facility types in CDOB West Banyumas. Ajibarang Sub-district obtained a higher accessibility score compared to Wangon Sub-district, with a ratio of 8:2, and also has a better strategic location score based on the Konig-Shimbell analysis due to its lower connectivity value. Meanwhile, Wangon Sub-district only excels in its geographical condition due to its extensive lowland area. Overall, Ajibarang Sub-district is considered more optimal to become the capital city location of CDOB West Banyumas Regency as it excels in 3 out of the 4 analyzed aspects.

Page 2 of 3 | Total Record : 25