cover
Contact Name
Riztika Widyasari
Contact Email
jurnalsangkala@untag-banyuwangi.ac.id
Phone
+6282231019002
Journal Mail Official
jurnalsangkala@untag-banyuwangi.ac.id
Editorial Address
Jl. Adi Sucipto No. 26 Banyuwangi - Jawa Timur
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sangkala
ISSN : -     EISSN : 30327741     DOI : https://doi.org/10.62734/js.v3i2.260
Jurnal Sangkala adalah jurnal peer-review, dan berspesialisasi dalam Pendidikan Sejarah. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan menyediakan sumber informasi ilmiah bagi pembaca, peneliti, pendidik di dunia akademis tentang Pendidikan Sejarah. Jurnal Sangkala menyajikannya melalui penerbitan artikel, artikel konseptual, artikel ulasan, studi kasus yang berfokus pada pembelajaran sejarah dan pendidikan sejarah serta topik terkait. Jurnal Sangkala diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah, Universita 17 Agustus 1945 Banyuwangi sebanyak dua kali dalam setiap volumenya (setiap bulan Januari dan Juli).
Articles 70 Documents
POTRET PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS SISWA KELAS XI IPS DI MA AL-QODIRI VIII KELIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022) Elvisa Rahma Dewi; I Wayan Mertha; Mahfud Mahfud
JURNAL SANGKALA Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sangkala
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan potret pembelajaran berbasis blended learning pada mata pelajaran sejarah, serta kelebihan dan kekurangan pembelajaran blended learning pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di MA Al-Qodiri VIII Kelir semester genap tahun pelajaran 2021/2022.Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Wali Kelas XI IPS, Guru Sejarah, Siswa Kelas XI, dan orang tua yang dilakukan melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber yaitu dengan memadukan berbagai sumber data yang diperoleh, antar- peneliti, teori, dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis blended learning pada mata pelajaran sejarah yang dilakukan dimulai dengan mempersiapkan perencanaan pembelajaran seperti menyusun silabus, jadwal pelajaran, RPP, dan media pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran blended learning meliputi pembelajaran daring dan tatap muka. Komposisi pembelajaran dilakukan dengan presentase 25/75 artinya 25% pembelajaran dilakukan secara daring dan 75% dilakukan secara tatap muka. Pembelajaran sejarah dilakukan selama 2 kali dalam seminggu dengan alokasi waktu 60 menit dalam 1 kali tatap muka. Selain itu, evaluasi pembelajaran sejarah diambil melalui 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini juga terdapat kelebihan dan kekurangan penerapan pembelajaran blended learning. Pada dasarnya sekolah sudah berupaya memberikan solusi dan inovasi sehingga pembelajaran tetap terlaksana dan materi pembelajaran dapat tersampaikan.
IDENTIFIKASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KESENIAN GANDRUNG DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI NILAI-NILAI KARAKTER PADA KURIKULUM 2013 Tomi Wahyudi; Mahfud Mahfud
JURNAL SANGKALA Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sangkala
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi nilai-nilai budaya dalam kesenian tradisional Gandrung Banyuwangi; 2) Mengembangkan perencanaan pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kesenian Tradisional Gandrung dalam kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Giri Banyuwangi. Sumber data terdiri atas Informan (Guru muatan lokal, siswa), Dokumen (Silabus, RPP) serta tempat dan Peristiwa (Kelas dan PBM muatan lokal). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi peneliti. Analisis data menggunakan analisis interaktif dengan tiga tahapan analisis, yakni Reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan yang berinteraksi dengan pengumpulan data secara siklus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebijakan Kepala Sekolah memasukkan materi gandrung sebagai muatan lokal menjadi acuan guru dalam melaksanakan pembelajaran muatan lokal. Gandrung dipahami sebagai potensi daerah kaya nilai sehingga perlu dilestarikan. Upaya pelestarian dapat dilakuakn melalui pembelajaran nilai sejarah gandrung; (2) Perencanaan pembelajaran dimulai dari pemahaman guru terhadap kurikulum sebagai dasar membuat silabus dan dikembangkan kedalam RPP; (3) Implementasi pembelajaran berjalan dengan baik sesusi dengan RPP namun pembelajaran kurang meningkatkan berfikir kritis siswa karena pembelajaran yang konvensional; (4) Evaluasi pembelajaran dengan menekankan pada tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
PENINGGALAN DAN BUDAYA PRASEJARAH DI KABUPATEN BANYUWANGI (KAJIAN SEJARAH DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) Agus Mursidi; I Wayan Mertha; Mahfud Mahfud
JURNAL SANGKALA Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sangkala
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyuwangi merupakan kabutapen yang terletak di ujung timur pulau jawa yang memiliki beragam daya tarik wisata baik wisata alam maupun budaya. Pengembangan pariwsata di Kabupaten banyuwangi belum maksimal mengingat sampai saat ini masih terfokus pada pengembangan wisata alam, sedangkan pariwisata sejarah masih belum dikembangkan. Padahal banyuwangi memiliki asset sumberdaya arkeologi yang sangat melimpah yang terdiri dari masa prasejarah, sejarah klasik, dan kolonial tersebar diberbagai daerah seperti Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Muncar, Sempu, dan Songgon. Penelitian ini bertujuan Untuk (1) menginventarisasi persebaran peninggalan Pra-sejarah yang ada di Kabupaten Banyuwangi; (2) mengetahui pemanfaatan peninggalan prasejarah sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teori, yaitu: 1) Sumberdaya Arkeologi; 2) Pariwisata; dan 3) Pariwisata Sejarah. Penelitian ini menggunakan bentuk dan strategi deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi dokumen. Data yang diperoleh divaliditas dengan menggunakan triannggulasi data, peneliti, teori, dan metodelogis. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Dan analisis SWOT yang meliputi penyusunan matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) yang dilanjutkan dengan penyusunan matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peninggalan prasejarah di banyuwangi meliputi situs gua di Songgon, Situs Goa di Wongsorejo, situs gua di Kalipuro, dan situs neolitik di kendenglembu. Sedangkan untuk pemanfaatanya sebaga media dan sumber belajar sudah diterapkan oleh sekolah-sekolah SMA di Kabupaten Banyuwangi.
PERAN NU DALAM MENANGGULANGI KONFLIK SANTET DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 1998 I Kadek Yudiana; Mahfud Mahfud
JURNAL SANGKALA Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sangkala
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk: 1) menganalisis menjadi latar belakang terjdinya tragedi dukun santet di Banyuwangi tahun 1998; 2) Peran NU dalam menanggulangi tragedy dukun santet di Kabupaten Banyuwangi tahun 1998. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tahapan, yaitu: 1) penentuan lokasi penelitian, metode penentuan informan, metode pengumpulan data, istrumen penelitian, metode pengujian keabsahan data, dan metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Santet tidak dapat dilepaskan dari sejarah terbentuknya komunitas masyarakat suku Osing. Jumlah korban dalam peritiwa ini belum pasti, berasarkan data yang ditemukan terdapat perbedaan, yaitu Data dari KOMPAK atau Komunitas Pencari Keadilan, sebuah tim pencari fakta dari LSM dan tokoh masyarakat Banyuwangi menyebut, korbannya mencapai 174 orang. Sementara, Tim Pencari Fakta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mencatat ada 147 orang. Sedangkan Pemkab Banyuwangi, 103 orang. Peran NU dalam peristiwa ini ada beberapa analisis yaitu terkait dengan politik Gusdur yang selalu mengkritisi pemerintahan Orba sehingga dalam hal ini NU lebih tepat hanya sebagai korban dari konspirasi tersebut. dalam hal ini NU juga berperan dalam mengumpulkan fakta terkait dengan jumlah korban.
PROBLEMATIKA PENERAPAN FULL DAY SCHOOL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KABUPATEN BANYUWANGI Erly Sutrisni; Dian Arief Pradana; Totok Hari Prasetyo
JURNAL SANGKALA Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sangkala
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis penerapan full day school di SMA Negeri 1 Glagah dan SMA Negeri 1 Giri. 2) menganalisis problematika yang ditimbulkan dari penerapan full day school di SMA Negeri 1 Glagah dan SMA Negeri 1 Giri. Metoe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tahapan meliputi penentuan lokasi penelitian, metode penentuan informan, metode pengumpulan data, istrumen penelitian, Teknik pengujian keabsahan data, dan metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) SMA Negeri 1 Banyuwangi dan SMA Negeri 1 Giri merupakan sekolah pilot project penerapan full day school di Kabupaten Banyuwangi; 2) Faktor pendukung dan pengahambat dari pelaksanaan full day school di SMA Negeri 1 Banyuwangi dan SMA Negeri 1 Giri adalah sarana dan prasana yang belum memadai untuk memenuhi kebutuhan peserta didik; 3) Manajemen sekolah masih memerlukan evaluasi berkelanjutkan agar program pemerintah tersebut tidak mengorbankan proses pembelajaran peserta didik akibat belum kesiapan sumber daya manusia.
IMPLEMENTASI MULTIMEDIA INTERAKTIF ARTICULATE STORYLINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI DARUSSHOLAH SINGOJURUH Sahru Romadloni; Defi Anggraeni
JURNAL SANGKALA Vol 1 No 1 (2022): SANGKALA
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pembelajaran pada era saat ini guru dihadapkan dengan pembelajaran yang berbasis teknologi agar dapat mengikuti perkembangan zaman, tidak hanya itu pembelajaran berbasis teknologi akan menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih aktif daripada menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Penerapan pembelajaran dengan multimedia interaktif diharapkan siswa menjadi interaktif dan berdampak pada hasil pembelajaran yang meningkat. Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk implementasi multimedia interaktif Articulate Storyline untuk meningkatkan hasil dan motivasi pembelajaran sejarah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan teknik pengumpulan datanya sendiri yaitu dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dua siklus, dimana masing-masing siklus terdapat perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Darussholah Singojuruh pada mata pelajaran sejarah, dengan target ketuntasan yang diinginkan dalam penelitian ini adalah 80%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I dan siklus II terdapat peningkatan yang signifikan. Hasil ranah kognitif mencapai 78,78%, dan mengalami peningkatan pada observasi siklus II dengan mencapai 90,90%, dan hasil penilaian dalam ranah afektif mencapai 75,15% dan mengalami kenaikan juga dalam observasi siklus II hingga mencapai 88,48%, sedangkan hasil penilaian ranah psikomotorik pada siklus I mencapai 71,21% mengalami peningkatan juga pada observasi siklus II sehingga mencapai 85,60%. Keseluruhan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi multimedia interaktif Articulate Storyline dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah siswa kelas X di SMA Negeri Darussholah Singojuruh.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS APLIKASI WEB WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPA DI MA DARUL HUDA GIRI KABUPATEN BANYUWANGI Mahfud Mahfud; Sapta Ayu Rohmania
JURNAL SANGKALA Vol 1 No 1 (2022): SANGKALA
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran sejarah merupakan pengembangan berupa soal pada Kelas X dengan mata pelajaran Sejarah materi pengaruh Hindu-Budha di Indonesia sub pokok pembelajaran Akulturasi Kebudayaan Lokal dan Hindu-Budha yang divalidasi oleh validator sebelum diuji cobakan kepada siswa. Uji coba soal kepada siswa dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi berupa aplikasi web wordwall untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA di MA Darul Huda Giri kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk (1) mengukur validitas instrumen evaluasi pembelajaran sejarah berbasis aplikasi web wordwall pada siswa kelas X IPA MA Darul Huda Giri Kabupaten Banyuwangi, (2) mengetahui peningkataan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan instrumen evaluasi pembelajaran berbasis aplikasi web wordwall, (3) mengetahui respon siswa terhadap kemenarikan alat evaluasi pembelajaran berbasis aplikasi web wordwall. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (RnD) dengan model ADDIE yang terdiri dari Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), Implementation (Implementasi) dan Evaluation (Evaluasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen evaluasi pembelajaran layak digunakan berdasarkan penilaian ahli materi didapatkan skor 76% dengan kategori cukup baik, ahli desain yaitu berjumlah 98% dengan kategori sangat baik dan guru sejarah yaitu 81,3% dengan kategori baik. Hasil respon terhadap kemenarikan pada uji coba menunjukkan hasil rata-rata 96% dan uji coba lapangan terjadi peningkatan hasil belajar dengan hasil uji coba N-Gain dengan hasil sebesar 62,46% kategori cukup efektif.
POTRET PEMBELAJARAN SEJARAH PADA ERA NEW NORMAL DI KELAS X IPS MA.AL-QODIRI VIII KELIR Dewi Nurul Rizky; I Kadek Yudiana; I Wayan Mertha
JURNAL SANGKALA Vol 1 No 1 (2022): SANGKALA
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pendidikan pada dasarnya tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan pendidikan yang terjadi selama ini. Permasalahan tersebut dapat menghambat berjalannya proses pembelajaran yang di harapkan dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan yang dialami saat ini sedang mengalami masa transisi yang diakibatkan oleh pandemi virus covid-19. Hal tersebut kemudian memberikan dampak terhadap perubahan tatanan pendidikan yang selama ini sudah tersusun. Pendidikan memasuki era new normal setelah pandemi covid-19 berangsur membaik. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan potret pembelajaran sejarah pada era new normal di kelas X IPS MA.Al-Qodiri VIII, pembelajaran era new normal dilakukan tatap muka secara terbatas dengan menyesuaikan kurikulum darurat dengan memperhatikan materi esensial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Analisis data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi data, teori, metode, dan peneliti. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui proses pembelajaran pada era new normal 2) untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang digunakan ada era new normal 3) mendiskrisikan kelebihan dan kelemahan proses pembelajaran pada era new normal. Hasil dari penelitian adalah : 1) proses pembelajaran pada era new normal sudah dilakukan secara tata muka 2) perangkat pembelajaran menggunakan kurikulum darurat dengan materi esensial 3) kelebihan dari proses pembelajaran pada era new normal siswa dapat dipantau secara langsung dan kelemahan proses pembelajaran pada era new normal adanya learning loss pada siswa. Kegiatan pembelajaran tatap muka tetap berlangsung normal meski ketersediaan alokasi waktu terbatas sesuai dengan aturan pemerintah agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
POTRET PEMBELAJARAN SEJARAH PADA ERA NEW NORMAL KELAS X AKUNTANSI DI SMKN 1 TEGALSARI Septiana Mega Saputri; I Kadek Yudiana; Mahfud Mahfud
JURNAL SANGKALA Vol 1 No 1 (2022): SANGKALA
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan memasuki era new normal setelah adanya pandemi covid-19. Penerapan pembelajaran new normal dilakukan secara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Potret Pembelajaran Sejarah Pada Era New Normal Kelas X Akuntansi di SMKN 1 Tegalsari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangukasi data, teori, peneliti, dan metode. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran sejarah di era new normal dan mendeskripsikan kelebihan serta kelemahan proses pembelajaran di era new normal. Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu proses pembelajaran sejarah di era new normal yang sudah dilakukan secara tatap muka terbatas dan ditemukannya kelebihan serta kelemahan pembelajaran di era new normal baik dari segi guru maupun siswa.
DINAMIKA TARI GANDRUNG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KESENIAN DI ERA MILENIAL I Kadek Yudiana; Firdina Istiqomah
JURNAL SANGKALA Vol 1 No 1 (2022): SANGKALA
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gandrung merupakan salah satu seni tari tradisional kahas Kabupaten Banyuwangi. Tari Gandrung merupakan perkembangan dari tari Seblang. Terdapat beberapa instrumen unsur-unsur gamelan yang digunakan untuk iringan musik Gandrung Banyuwangi, antara lain: kendang, kethuk, kempul, gong, kluncing (triangle), angklung dan saron. Dalam perkembangannya, biola dimasukkan sebagai tambahan musik iringan dalam seni pertunjukan Gandrung bersama dengan masuknya kebudayaan Barat yang dibawa pada masa kolonial Belanda. Tari Gandrung telah berubah karena kekuatan pengetahuan yang terus menerus dihasilkan oleh Tokoh agama Islam pada tari Gandrung kemudian menyebabkan tarian ini mengalami perubahan dalam berbagai aspek: perubahan penari dari laki-laki menjadi perempuan, perubahan lagu, perubahan panggung paju dan perubahan terakhir dalam tari gandrung adalah ganti pakaian. Dampak positif dari seni ini menjadi lebih santun dan tertutup dari segi penampilan sedangkan dampak negatifnya adalah hilangnya nilai-nilai filosofis dan kearifan lokal yang terkandung dalam tari tari gandrung. Seni tradisional sangat rentan terhadap modernisasi dan pengaruh perkembangan global. Berbagai upaya dilakukan sebagai bentuk pelestarian aset budaya lokal ini.