cover
Contact Name
-
Contact Email
lkp2m@uin-malang.ac.id
Phone
+6285173116244
Journal Mail Official
lkp2m@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Gedung Jenderal Besar H.Muhammad Soeharto (Sport Center) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
LoroNG
ISSN : 26848171     EISSN : 18299245     DOI : https://doi.org/10.18860/lorong.v
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya adalah jurnal ilmiah mahasiswa yang diterbitkan sebagai wadah pengkajian sosial dan budaya. Jurnal ini bertujuan menjadi tempat pengembangan kemampuan kritis dan analitis mahasiswa serta menjadi sarana untuk menggairahkan kembali tradisi menulis di kalangan akademisi. Lorong memuat tulisan ilmiah populer, gagasan orisinal yang kritis dan segar, serta ulasan buku. Jurnal ini diterbitkan secara berkala pada bulan Juni dan Desember setiap tahun oleh UKM LKP2M (Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Articles 154 Documents
Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan pada Tanggul Lumpur Lapindo Bagus Setiawan
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v3i1.242

Abstract

The dike area has been 7 years up to now. During this time, there has been a natural process of succession as marked by the emergence of new vegetation. Mud area has considerable potential to store carbon reserves. This study was conducted to assess levee vegetation in the area through the analysis of vegetation carbon stocks and savings on necromassa and undergrounds plants. Line transects sampling and carbon reserve deposits with allometric equation are used as the research methods. Results showed succession in the Lapindo hot mud dike beginning class or competition and reaction. 35 different types of plants with 324 as the number of species in a 0,001 acre (324.000 species/ha). The highest diversity index is seen at station 7 (2,58498) and the lowest at station 1 (0,96336). The highest dominance index is emerged at station 2 (0,447488) and the lowest at station 7 (0,090868). The amount of stored carbons in the underground plant reaches 242,597 tons and necromassa plant reaches 193,743 tons. Umur areal tanggul hingga sekarang kurang lebih 7 tahun. Selama waktu tersebut telah terjadi proses suksesi secara alami dengan ditandai munculnya vegetasi baru. Areal lumpur memiliki potensi yang cukup besar dalam menyimpan cadangan karbon. Penelitian ini dilakukan untuk mendata tumbuhan di areal tanggul melalui analisis vegetasi dan simpanan cadangan karbon pada tumbuhan bawah dan nekromassa. Metode sampling penelitian menggunakan transek garis dan simpanan cadangan karbon dengan persaman Allometrik. Hasil menunjukkan proses suksesi di tanggul lumpur panas Lapindo pada tahap awal atau kompetisi dan reaksi. Ditemukan 35 jenis tumbuhan bawah dengan jumlah spesies sebanyak 324 dalam 0,001 hektar (324.000 spesies/ha). Indeks keanekaragaman tertinggi pada stasiun 7 (2,58498) dan terendah pada stasiun 1 (0,96336). Indeks dominansi tertinggi pada stasiun 2 (0,447488) dan terendah pada stasiun 7 (0,090868). Jumlah cadangan karbon tersimpan pada tumbuhan bawah mencapai 242,597 ton dan nekromassa mencapai 193,743 ton.
Jam Karet dan Tradisi yang Membudaya Siti Laitatul Hajar
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v3i1.243

Abstract

Hours rubber as a tradition, has been so ingrained in the habits of Indonesian society. This fact certainly affects the performance of Indonesian nation in their work activities, as well as in the international competition of nations. Hours rubber thus becomes ambivalent, as obstacles to progress, and as a tradition that has been fundamental in Indonesian culture. This article will studies rubber watch that has become a tradition in Indonesia, and solution-step to uncover regardless of it bridle. Jam karet sebagai sebuah tradisi, telah begitu mendarah daging dalam kebiasaan masyarakat indonesia. Kenyataan ini tentu berpengaruh pada kinerja bangsa indonesia dalam aktifitas pekerjaan mereka, juga dalam persaingan internasional bangsa-bangsa. Jam karet dengan demikian menjadi ambivalen, sebagai hal yang menghambat kemajuan, dan sebagai tradisi yang sudah mendasar di kebudayaan indonesia. Artikel ini akan membincang jam karet yang sudah menjadi tradisi di indonesia, dan mengungkap langkah solutif untuk terlepas dari jeratnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Membentuk Perilaku Peserta Didik Gencar S Perkasa
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v3i1.244

Abstract

As the rapid growth of the Internet, advances in technology and globalization crashing into all aspects of life. Despite a late start, the development of the Internet in Indonesia is very promising. It spread quickly to the realm of national education. Various innovations were born and grown titled e-education such as e-learning, e-books, e-journals and so on. Support the learners in improving academic skills to meet the competition era of Information and Communication Technology (ICT) in the international arena. Various facilities always accompany the learning process. Changes in lifestyle and behavior of the students color the integration of the Internet into the government declared education through its curriculum in 2013. Behavioral changes learners make a new issue for education providers. Seiring berkembang pesatnya internet, kemajuan teknologi dan globalisasi menerjang ke segala lini kehidupan. Walaupun start terlambat, perkembangan internet di Indonesia sangat menjanjikan. Hal ini menjalar hingga ke ranah pendidikan nasional. Berbagai inovasi lahir dan berkembang bertajuk e-education seperti e-learning, e-book, e-journal dan sebagainya. Menunjang para peserta didik dalam meningkatkan kemampuan akademis menyongsong persaingan era Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di percaturan internasional. Berbagai kemudahan senantiasa mengiringi proses belajar mengajar. Perubahan gaya hidup dan perilaku peserta didik mewarnai pengintegrasian internet ke dalam pendidikan yang dicanangkan pemerintah melalui kurikulum 2013-nya. Perubahan tingkah laku peserta didik menjadikan persoalan baru bagi penyelenggara pendidikan.
Internalisasi Budaya Nusantara dalam Pendidikan menuju Kepemimpinan Ideal Muhammad War’i
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v3i1.245

Abstract

The ideal leadership is one of the conditions the formation of social order required dignified preparation of various circles that central to the community it self.Today,our country is experiencing a crisis of leadership ideal. It proved to corruption still rampant.To meet the ideal of leadership in this country, premises must prepare thenation’s cultural character generation without circum scribed by traditions and culture soutside. Kepemimpinan yang ideal merupakan salah satu syarat terbentuknya tatanan masyarakat yang bermartabat yang diperlukan persiapan matang dari berbagai kalangan yang sentralnya pada masyarakat itu sendiri. Kini, negeri kita tengah mengalami krisis kepemimpinan ideal. Itu terbukti dengan KKN yang masih meraja lela. Untuk menyongsong kepemimpinan yang ideal di negeri ini, Indoensia harus mempersiapkan generasi yang berkarakter kebudayaan bangsa tanpa terkungkung oleh tradisi dan budaya luar.
Pelestarian Wayang Kulit sebagai Alternatif Pemerkuat Jati Diri Bangsa Hilwin Nisa’
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v3i1.246

Abstract

WayangKulit as one of the original culture of the land art existing Java before entering Hinduism to Java, until Islam came and made WayangKulit as a medium for his message. Many of the messages conveyed in the play puppet show. Therefore, preserving the puppet is a liability. In addition to the moral education media, WayangKulitcan foster a love of the nation of Indonesia, as well as the identity of the Indonesian nation with other nations. Wayang kulit sebagai salah satu seni budaya asli dari tanah Jawa yang ada sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa, hingga akhirnya Islam datang dan menjadikan wayang kulit sebagai media dakwahnya. Banyak pesan yang disampaikan dalam lakon pertunjukan wayang kulit. Oleh karena itu, melestarikan wayang kulit adalahsebuahkewajiban. Selain sebagai media pendidikan moral, wayang kulit dapat memupuk rasa cinta pada bangsa Indonesia, serta menjadi identitas antara bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.
Asketisme Hidup Orang Jawa Finayatul Maula
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 3 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v3i1.247

Abstract

Judul : Memayu hayuning Bawana Penulis : Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum Penerbit : Narasi, Anggota IKAPI Tebal Buku : 224 halaman Cetakan : I, 2013 ISBN : 979-168-315-8 Peresensi : Finayatul Maula
Efektivitas Pemanfaatan Endapan Lumpur Lapindo di Sungai Porong Sebagai Media Tanam Jagung (Zea mays L.) Bagus Setiawan
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 2 No 2 (2012)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v2i2.248

Abstract

Mud Deposition Lapindo is the result of the waste from the Lapindo mud embankment into the River Porong to have the deposition on the banks of the River. Consequently Porong River experienced siltation at the edges due to waste sludge. Assessed the content of mudflow deposition is not always bad, there are some good elements in it a case of 0.1155% N, P and K 14.991 20.706 mg/100 mg/100. This study aims to make the mudflow deposits as corn planting medium for 21 days with different treatments and pendektan CRD (Completely Randomized Design). The result of all corn grown and there is no real difference in the statistical analysis, the best recommendation is the treatment of 1 with mudflow deposition Humus 25% and 75% with an average height of plants reached 39.45 cm. Endapan Lumpur Lapindo merupakan hasil limbah buangan lumpur lapindo dari tanggul menuju Sungai Porong hingga mengalami pengendapan di tepi Sungai.Akibatnya Sungai Porong pada bagian tepinya mengalami pendangkalan akibat buangan lumpur. Kandungan Endapan Lumpur Lapindo dinilai tidak selamanya buruk, ada beberapa unsur baik di dalamnya sepeti N 0,1155%, P 20,706 Mg/100 dan K 14,991 Mg/100. Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan Endapan Lumpur Lapindo sebagai media tanam Jagung selama 21 hari dengan perlakuan berbeda dan pendektan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Hasilnya semua tanaman jagung tumbuh dan tidak ada beda nyata dalam analisis statistik, rekomendasi terbaik adalah perlakuan 1 dengan Endapan Lumpur Lapindo 25% dan Humus 75% dengan rata tinggi tanaman mencapai 39,45 cm.
Konsep Pendidikan Islam Integral Menurut Muhammad Natsir Hairul Fauzi
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 2 No 2 (2012)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v2i2.249

Abstract

One of the challenges of Islamic education today is the dichotomy of science, between the sciences (‘ulum al-dunya) with the religious sciences (‘ulum al-syar’i). Indonesian Muslim intellectuals who tried to formulate Islamic education in accordance with haparan religion, nation and State, namely Muhammad Natsir. Focus problem in this research is how Muhammad Natsir Thinking about Islamic Education, How Integral Thought Muhammad Natsir. Thought Muhammad Natsir about Integral Islamic education is the education model that combine general education and religious education, sustainability is evidenced by not polarize between west and east. To implement the Islamic education curriculum Integral Muhammad Natsir used is the national curriculum and religious curriculum. The concept of Integral Muhammad Natsir Islamic education is the idea for the renewal of Islamic Religious Education, which now more and more the secularists to separate religion from life. Salah satu tantangan pendidikan Islam saat ini adalah dikotomi ilmu, yakni ilmu-ilmu alam (‘ulum al-dunya) dengan ilmu-ilmu agama (‘ulum al-syar’i). Salah satu intelektual Muslim Indonesia yang mencoba merumuskan pendidikan Islam sesuai dengan haparan, bangsa agama dan Negara, ialah Muhammad Natsir. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran Muhammad Natsir tentang Pendidikan Islam, dan pendidikan Islam Integral. Pemikiran Muhammad Natsir tentang pendidikan Islam Integral adalah model pendidikan yang menggabungkan pendidikan umum dan pendidikan agama. Keberlanjutan ini dibuktikan dengan tidak mempolarisasi antara barat dan timur. Untuk menerapkan kurikulum pendidikan Islam Integral, Muhammad Natsir menggunakan kurikulum nasional dan kurikulum agama. Konsep Muhammad Natsir tentang pendidikan Islam Integral adalah gagasan dalam pembaharuan Pendidikan Agama Islam, yang sekarang lebih condong sekuler, memisahkan agama dari kehidupan.
Lokal Genius Psikologis dalam Budaya Brokohan Jawa Adzro’ Hanimah
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 2 No 2 (2012)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v2i2.250

Abstract

We are living today in global era. It means that people from every sides of world live globally in a single pattern of life style. For a country like Indonesia where different people from different regions can live with their own ways, this globalization can influence independencies of multiculture concept which is identity of this country. In order to maintain this identity from the east, but at the same time it is necessary to not against globalization challenge, eastern culture-specialists conclude that the solution is discovering values of traditional cultures. One of Indonesian cultures that has hard values is javanism. Javaneses are known as community with wide vocabulary of local wisdom. Javaneses always represent values in symbols. So if they are tried to be discovered, they will appear as a huge knowledges. They are called local geniuses. Javaneses always do rites commemorating every single important events of their life. One of them is rite commerating human birth that is called Brokohan. After the research, Brokohan was analyzed as it has similarities to many concepts in Modern Psychology of Human Development. Kita hidup hari ini di era global. Ini berarti bahwa orang-orang dari setiap sisi dunia hidup global dalam pola tunggal gaya hidup. Untuk negara seperti Indonesia di mana orang yang berbeda dari daerah yang berbeda dapat hidup dengan cara mereka sendiri, globalisasi ini dapat mempengaruhi independencies konsep multicultural yang identitas negara ini. Dalam rangka mempertahankan identitas ini dari timur, tetapi pada saat yang sama perlu untuk tidak terhadap tantangan globalisasi, budaya timur-spesialis menyimpulkan bahwa solusinya adalah menemukan nilai-nilai budaya tradisional cultures. Indonesia memiliki satu nilai-nilai keras Jawanisme. Kejawen dikenal sebagai masyarakat dengan kosakata macam kearifan lokal. Kejawen selalu mewakili nilai-nilai dalam simbol-simbol. Jadi jika mereka mencoba untuk ditemukan, mereka akan muncul sebagai pengetahuan yang sangat besar. Mereka disebut jenius lokal. Selalu melakukan ritual Kejawen setiap memperingati peristiwa-peristiwa penting dari kehidupan mereka. Salah satunya adalah ritual kelahiran manusia commerating yang disebut Brokohan. Setelah penelitian, Brokohan dianalisis karena memiliki kesamaan dengan banyak konsep dalam Psikologi Modern Development.
Lunturnya Antusiasme Karawitan di Tanah Nusantara Mariyatul Qibtiyah
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 2 No 2 (2012)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v2i2.251

Abstract

Java community prior to the influence of Hinduism has come to know ten of expertise, such as puppets and gamelan (which became one of the musical arts/Karawitan). At present anywhere in the world are found groups of Javanese gamelan and gamelan music. Some of which can be exemplified here is a group Mager Sari in Osaka-Japan, Sumunar in the United States, and Hanuman in Finland. Even when this art Javanese musicians not only belong to the Javanese or Indonesian only, but already belong to the international world. When in fact, the art of Javanese gamelan music contains the values of historical and philosophical for the Indonesian nation. This chips of Karawitan nusantara, let’s enthusiasm again to reproduction and repetitions ours culture. Masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengenal sepuluh keahlian, seperti wayang dan gamelan (yang menjadi salah satu seni musik/karawitan). Saat ini banyak ditemukan kelompok gamelan Jawa dan musik gamelan. Beberapa yang dapat dicontohkan di sini adalah kelompok Mager Sari di Osaka-Jepang, Sumunar di Amerika Serikat, dan Hanuman di Finlandia. Bahkan saat ini seni karawitan Jawa bukan hanya milik orang Jawa atau Indonesia saja, tapi sudah milik dunia internasional. Padahal sebenarnya, seni musik gamelan Jawa mengandung nilai-nilai historis dan filosofis bagi bangsa Indonesia asli. Inilah nasib karawitan nusantara, mari kita berantusiasme kembali untuk mereproduksi dan merepetisikan kembali budaya kita.

Page 7 of 16 | Total Record : 154