cover
Contact Name
-
Contact Email
lkp2m@uin-malang.ac.id
Phone
+6285173116244
Journal Mail Official
lkp2m@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Gedung Jenderal Besar H.Muhammad Soeharto (Sport Center) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
LoroNG
ISSN : 26848171     EISSN : 18299245     DOI : https://doi.org/10.18860/lorong.v
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya adalah jurnal ilmiah mahasiswa yang diterbitkan sebagai wadah pengkajian sosial dan budaya. Jurnal ini bertujuan menjadi tempat pengembangan kemampuan kritis dan analitis mahasiswa serta menjadi sarana untuk menggairahkan kembali tradisi menulis di kalangan akademisi. Lorong memuat tulisan ilmiah populer, gagasan orisinal yang kritis dan segar, serta ulasan buku. Jurnal ini diterbitkan secara berkala pada bulan Juni dan Desember setiap tahun oleh UKM LKP2M (Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Articles 154 Documents
MASALAH SOSIAL SEMAKIN MENGGLOBAL Mohammad Hidayaturrahman
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v6i1.187

Abstract

Judul : Social Problems Penulis : William Kornblum & Joseph Julian Penerbit : Pearson : New Jersey, Amerika Serikat Edisi : keempat belas Tahun : 3 September 2011 Halaman : 576 Bahasa : Inggris
Politik Identitas: Konstruksi Pemikiran Amy Gutmann dalam Menyikapi Pesta Politik Tahun 2019 Nada Okavia; Hairul Dharma Widagdo
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.220

Abstract

Democracy is very closely related to politics. If the definition is drawn, politics is the interaction between government and society in making a policy in a state. In practice, politics and democracy are often used as tools and games for those in the seat of power. The struggle for the seat of power is always colored by dropping each other’s identity from political opponents in various ways or we usually hear as the Politics of Identity. These problems have a form that is varied as well as terrible, the impact of which is also unimaginable. Amy Gutmann (2003) has discussed identity politics and argues that not always identity politics aims to bring down political opponents. Amy divides identity politics into three things, namely Good, Ugly and Bad. This study will identify identity politics that will be used by presidential candidates and vice­presidential candidates in the upcoming political elections in 2019. Demokrasi sangat berkaitan erat dengan politik. Jika ditarik pengertiannya, politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan dalam bernegara. Dalam praktiknya, politik maupun demokrasi seringkali digunakan sebagai alat dan permainan bagi mereka yang berada di kursi kekuasaan. Perebutan kursi kekuasaan ini selalu diwarnai dengan saling menjatuhkan identitas dari lawan politiknya dengan berbagai cara atau biasa kita dengar dengan sebutan Politik Identitas. Permasalahan tersebut memiliki wujud yang bervariasi sekaligus mengerikan, yang dampak dari padanya juga tak terbayangkan. Amy Gutmann (2003) telah membahas mengenai politik identitas dan berpendapat bahwa tidak selamanya politik identitas itu bertujuan untuk saling menjatuhkan lawan politiknya. Amy membagi politik identitas menjadi tiga keadaan, yakni Good, Ugly dan Bad. Penelitian ini akan mengidentifikasi politik identitas yang akan digunakan oleh calon presiden dan calon wakil presiden dalam kontestasi politik pemilihan umum tahun 2019 mendatang.
Pendidikan Politik: Konsep Nilai Etika Universal Perspektif Kohlberg Dan Islam Muhammad Hasan Suryawan
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.222

Abstract

The emerge of unlimited, transparency, globally type of new media creates a lot of dynamics. It plays important role in the socialization process of political well as being a government media that accumuleate some aspiration and provide the peoples. In addition, the unlimited media has been used several group carry out political hegemony that bringout conflict among sympathizer. With the result that obscure the purpuse of politic to achieve global public goodness. So that, moral re-formulation in politics are required an alternative way to cultivate the right of moral education. One of them is the revolutionary concept of Kohlberg about the importance of moral universal in the character. Islam have also universal ethics which is the subject matter as its mission as a religion of mercy for the universe. Ethics is in line with the universal values of humanity, equality, justice and human rights. And then eventually, the formation of inclusive characters will affects moral in politics. Munculnya jenis media baru yang tidak terbatas, transparan, global dan bebas menimbulkan banyak dinamika. Ia berperan penting dalam proses sosialisasi politik sekaligus menjadi media pemerintah dalam mengumpulkan aspirasi dan layanan bagi masyarakat. Selain itu ketidakterbatasan media tersebut telah digunakan kelompok lain dalam melakukan hegemoni politik yang pada akhirnya memunculkan konflik pada kalangan simpatisannya sehingga mengaburkan tujuan berpolitik untuk meraih kebaikan bersama. Untuk itu perumusaan kembali moral berpolitik memerlukan jalan alternatif dalam membudayakan pendidikan moral yang tepat. Salah satunya ialah dengan konsep revolusioner Kohlberg tentang pentingnya moral universal dalam karakter. Dalam islam terdapat nilai etika universal yang menjadi pokok ajaran sebagaimana misinya bahwa agama pembawa rahmat bagi alam semesta. Etika itu bersesuaian dengan nilai­nilai universal kemanusiaan, kesetaraan, keadilan dan hak asasi manusia. Pada akhirnya terbentuknya karakter inklusif tersebut akan mempengaruhi moral dalam berpolitik.
Maqashid Syariah: Term Hoaks Dalam Al-Quran dan Hikmah Untuk Kemaslahatan Manusia Ade Saputra
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.223

Abstract

Al-Quran as a source of law contains all the values that govern human life, not least in terms of addressing hoaxes. Al-Quran is in giving explanation always uses terms that have certain meanings. It is important to compile the terms used by the Al-Quran in explaining the phenomenon of hoax. Furthermore, understanding the term requires how maqashid syariah analysis to reveal the intent of each term. It is hoped that it can provide wisdom for the community to use mass media wisely. This type of research is used normatively with a conceptual approach. Data analysis techniques by means of data reduction, data categorization, synthesis, and ending with a working hypothesis. The analytical theory used is maqashid syariah: The Jasser Auda system approach. That maqashid syariah has items in analyzing: cognition, holism, openness, multidimensional, and intentions. That the Koran has different terms in telling false stories such as ifk, murjifun, and fasiq. This is intended to protect the rights of one’s life, such as honor, religion, and descent. Because the hoax will lead to conflict and division between humans. Al-Quran sebagai sumber hukum memuat segala nilai yang mengatur kehidupan manusia, tak terkecuali dalam hal menyikapi berita bohong (hoaks). Al-Quran dalam memberikan penjelasan selalu menggunakan istilah (term) yang memilki makna tertentu. Penting untuk menghimpun term apa yang digunakan oleh Al-Quran dalam menjelaskan fenomena hoaks. Seterusnya, memahami term tersebut dibutuhkan bagaimana analisis maqashid syariah untuk mengungkap maksud dari tiap-tiap term yang ada. Diharapkan mempu memberikan hikmah bagi masyarakat untuk menggunakan media masa dengan bijak. Jenis penelitian ytang digunakan normatif dengan pendekatan konseptual. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi, dan diakhiri dengan hipotesis kerja. Teori analisis yang digunakan adalah maqashid syariah: Pendekatan sistem Jasser Auda. Bahwa maqashid syariah memliki item dalam menganalisis: kognisi, holisme, keterbukaan, multidimensional, dan kebermaksudan. Bahwa Al-Quran memiliki term yang berbeda dalam mengisahkan berita bohong seperti ifk, murjifun, dan fasiq. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi hak-hak kehidupan seseorang, seperti kehormatan, agama, dan keturunan. Pasalnya hoaks akan berujung kepada konflik dan perpecahan antar sesama manusia.
Politik Sophismata: Analisis Sosiologi Sastra Terhadap Novel Sophismata Karya Alanda Kariza Aulia Maulida
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.224

Abstract

This research aims to reveal two sides of political understanding in the novel Sophismata by Alanda Kariza based on the models of political behavior in individual units of political actors. This research is a qualitative research that uses the sociological approach. The novel Sophismata is the primary data source, while a variety of literature on the sociology approach to literature is the secondary data source. The data collection technique used is the technique of reading and note-taking. While for the analysis of results using the spiral analysis technique by Creswell with steps: data management, reading and memoing, classification and interpretation, then data visualization. As for the results of this research, it was found that: the three main figures in the novel Sohpismata describe the models of political behavior in individual units of political actors. Namely figure Johar Sancoyo described political actors (leaders), figure Timur described political activists and figure Sigi described ordinary citizens. In addition, there were also differences in understanding of politics, for Johar and Timur, politics spoke of common interests while for Sigi, politics spoke of personal interests wrapped in mutual interests. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dua sisi pemahaman dunia politik dalam novel Sophismata karya Alanda Kariza berdasarkan pembagian model perilaku politik dalam unit individu aktor politik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Novel Sophismata karya Alanda Kariza merupakan sumber data primer, adapun berbagai literatur mengenai pendekatan sosiologi sastra digunakan sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Sedangkan untuk analisis hasil menggunakan teknik analisis spiral oleh Creswell dengan langkah: manajemen data, pembacaan dan memoing, klasifikasi dan penafsiran serta visualisasi data. Adapun hasil dari penelitian ini, didapati bahwa: tiga tokoh utama dalam novel Sophismata menggambarkan pembagian model prilaku politik pada unit individu aktor politik. Tokoh Johar Sancoyo menggambarkan aktor politik (pemimpin), tokoh Timur menggambarkan aktivis politik dan tokoh Sigi menggambarkan warga negara biasa. Selain itu, dijumpai juga adanya perbedaan pemahaman mengenai politik. Bagi Johar, politik berbicara mengenai kepentingan bersama, sedangkan bagi Sigi politik itu berbicara mengenai kepentingan pribadi yang dibungkus kepentingan bersama.
Mimikri dalam Puisi Andai Aku Pejabat Negara Karya Sosiawan Leak (Kajian Sastra Poskolonial) Budi Cahyono; Ratnawati Ratnawati
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.225

Abstract

This research aims to reveal the forms of mimicry contained in the poem “Andai Aku Pejabat Negara” by Sosiawan Leak. The subject of this research is a title of poetry taken from the anthology of Wathathitha poetry by Sosiawan Leak. Data collection is done with a note-taking technique. Readings are carried out repeatedly in order to find the main content or ideas contained in stories that contain images of mimicry in postcolonial studies. Data were analyzed by qualitative descriptive analysis. Mimicry carried out by politician is seen in the policies that colonize. It can be seen and examined in its contents about the author’s criticism of the reality of the ruler. In addition, mimicry also appears in lifestyle, politics and luxury. In the fifth section, luxury, authoritarianism and weapons as political tools can be said to be a form of mimicry carried out by the authorities. The form of mimicry can also be a lifestyle reflected in the sixth section. Where tourism activities can also be said to imitate colonial culture. Namely the existence of historical evidence carried out by the colonial to colonize and exploit an area and make tourism for a colony to cover up its cruelty. The Mimicry in fact has been polishing the colonialism more complicated. So that mimicry has become a postcolonial slogan. Penelitian ini bertujuan mengungkap bentuk-bentuk mimikri yang terdapat dalam puisi Andai Aku Pejabat Negara karya Sosiawan Leak. Subjek penelitian ini adalah satu judul puisi yang diambil dari antologi puisi Wathathitha karya Sosiawan Leak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca-catat. Pembacaan dilakukan secara berulang-ulang guna menemukan isi atau gagasan pokok yang terdapat dalam cerita yang mengandung gambaran mimikri dalam kajian poskolonial. Data dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Mimikri yang dilakukan oleh pejabat tampak pada kebijakan yang menjajah. Hal itu dapat dilihat dan dicermati pada isinya tentang kritik penulis atas realitas penguasa. Selain itu, mimikri juga tampak pada gaya hidup, politik, dan kemewahan. Pada bait kelima, kemewahan, otoriter dan senjata sebagai alat politik dapat dikatakan sebagai bentuk mimikri yang dilakukan oleh penguasa. Bentuk mimikri juga dapat berupa gaya hidup yang tercermin dalam bait keenam. Dimana kegiatan wisata juga dapat dikatakan meniru budaya kolonial. Yakni adanya bukti sejarah yang dilakukan oleh kolonial untuk menjajah dan mengeksploitasi suatu daerah dan menjadikan wisata bagi sebuah tempat jajahannya untuk menutupi kekejamannya. Mimikri nyatanya telah memoles paham kolonial semakin rumit. Sehingga mimikri telah menjadi slogan poskolonial.
Pelaksanaan Eksekusi Perjanjian Bersama (PB) Pengadilan Hubungan Industrial Surabaya Agar Buruh Dipekerjakan Kembali Putri Langgeng Sari; Fahimah Choirina; Inayatur Rahmah
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.226

Abstract

Article 27 Verse (2) the Constitution of Indonesia said that “Every citizen has the right for working and worth living for humanity.” Labour who are part of the citizens are components in the industrial relations include entrepreneur and government. In the industrial relation will not be seperated from disputes. After that dispute there is a dispute resolution process through negotiations which result Joint Agreement. The character of Joint Agreement is binding and should be do by the parties who mad it. If there is party who harmed because the joint agreement content were not implemented, then can apply for execution to the industrial relations court to get an execution determination. One of the conten the Joint Agreement is for labour to be rehired. In this case, Labour is the party who disadvantaged because the employer does not implement the content of the Joint Agreement, that is reemployment the labour. So, the labour apply for execution to the industrial relations court. However, the execution for labour to be rehired only can be carried out at the Aanmaning stage or warning, because there is no executive force in the Join Agreement. The kind of this research is an empirical research using sociological approach. The sociological approach is used because will be able to understand the validity of the law that exist in society. Pasal 27 Ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwasanya “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Buruh yang merupakan bagian dari warga Negara adalah salah satu komponen dalam lingkaran hubungan industrial termasuk pengusaha dan pemerintah. Dalam suatu hubungan industrial tidak akan lepas dari perselisihan. Setelah adanya perselisihan terdapat proses penyelesaian sengketa melalui perundingan yang menghasilkan Perjanjian Bersama (PB). Perjanjian Bersama (PB) bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh para pihak yang membuatnya. Jika terdapat salah satu pihak dirugikan karena tidak dilaksanakannya isi perjanjian tersebut, maka dapat mengajukan permohonan eksekusi ke pengadilan hubungan industrial untuk mendapatakan penetapan eksekusi. Salah satu isi yang ada pada Perjanjian Bersama (PB) adalah agar buruh dipekerjakan kembali. Dalam hal ini, buruh merupakan pihak yang dirugikan karena pengusaha tidak melaksanakan isi Perjanjian Bersama (PB) yakni mempekerjakan kembali buruh. Maka, buruh mengajukan permohonan penetapan eksekusi ke pengadilan hubungan industrial. Akan tetapi eksekusi agar buruh dipekerjakan kembali hanya dapat dilakukan pada tahap Aanmaning atau teguran saja, karena tidak ada kekuatan eksekutorial dalam Perjanjian Bersama (PB). Jenis dari penelitian ini adalah penelititan empiris dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis digunakan karena nantinya akan mampu memahami keberlakuan hukum yang ada pada masyarakat
Ekonomi Digital dan Pengentasan Kemiskinan Petani Kopi (Studi Kasus pada Kelompok Petani Kopi di Kecamatan Ampelgading, Sumbermanjing, Tirtoyudo, dan Dampit) Nizar Ali Sahab; Nur Fajriyatul Maulidah; Zakiya Nur Rizqiyatul M
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.227

Abstract

This study aims to provide better information about land tenure strategies in the Amstirdam region through the digital economy. The researcher used a qualitative method with a case study approach to understand the conditions that occurred in the Amstirdam. The research data was obtained from in depth interviews by coffee farmers, coffee distributors, and the Department of Agriculture and Plantation Malang Regency. This research argues that coffee farmer groups in the Amstirdam region can combine their economic systems with the digital economy. Farmers need human resources who are experts in building and managing a digital economy. Farmers need to be responsible for education and coaching, enlarging analysis data, increasing the acceleration and resilience of coffee production. By implementing a digital economy, the empowerment and poverty alleviation of coffee farmers in the Amstirdam will be more quickly held. Penelitian ini berusaha memberikan gambaran terkait strategi pengentasan kemiskinan petani kopi di kawasan Amstirdam melalui ekonomi digital. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memahami kondisi yang terjadi di Amstirdam. Data penelitian diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi dengan beberapa kelompok petani kopi, pengusaha kopi, distributor kopi, dan pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang. Penelitan ini berargumen bahwa kelompok petani kopi di kawasan Amstirdam dapat mengintegrasikan sistem ekonominya dengan ekonomi digital. Kelompok petani kopi memerlukan sumber daya manusia yang ahli di bidang teknologi untuk membangun dan mengelola ekonomi digital. Kelompok petani kopi perlu membuka lebih besar ruang antara pihak petani dan peneliti agar dapat memajukan pendidikan dan pembinaan, memperbesar kesempatan analisis data, serta menambah percepatan dan ketahanan produksi kopi. Dengan mengimplementasikan ekonomi digital maka pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan petani kopi di kawasan Amstirdam akan semakin cepat dilaksanakan.
Kampung Budaya Polowijen: Upaya Pelestarian Budaya Lokal Malang melalui Konsep Konservasi Nilai dan Warisan Budaya Berbasis Civil Society Muhammad Akhyar; Muhammad Umar Ubaydillah
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.228

Abstract

Preservation of local culture is a form of maintaining the value of the art, cultural values and traditional values by developing dynamic embodiment. This effort need to adaptt to the situation and the conditions are always changing and growing. This research describes a region that is becoming a real form of preservation of local culture by using the concept of conservation of the cultural heritage and values. The research method used was qualitative. by using descriptive qualitative approach. After data collection, reduction of data, display data, verification, a conclusion may be taken if the Kampung Budaya Polowijen capable of becoming a cultural marker Malang, booster value and cultural heritage and well as being the criterion with other cultures. Besides, it can also serve as a medium of communication-based local wisdom and the pioneers of the incidence of creative industries and tourist attraction in the region. Pelestarian budaya lokal merupakan suatu bentuk mempertahankan nilai seni, nilai budaya dan nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang dinamis. Upaya ini perlu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Penelitian ini menggambarkan tentang sebuah wilayah yang menjadi bentuk nyata dari pelestarian budaya lokal dengan mengunakan konsep konservasi nilai dan warisan budaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Setelah melakukan pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi data maka didapati sebuah kesimpulan bahwa Kampung Budaya Polowijen mampu menjadi penanda kultural masyarakat Malang, penguat nilai dan budaya serta menjadi pembeda dengan budaya lainnya. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai media komunikasi berbasis kearifan lokal dan pionir muculnya industri kreatif dan daya tarik wisata di wilayah tersebut.
Problematika Pengembangan Rural Tourism dalam Perspektif Psikologi Lingkungan (Studi di Kampung Wisata Jodipan Malang) Alifia Rahmawati Ramadhani; Wahyu Gita Cahyani
LoroNG: Media Pengkajian Sosial Budaya Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/lorong.v7i1.229

Abstract

This study illustrated the importance of paying attention to the convenience of the tourists who visit to a tourist destination. The comfort felt by tourist’ll influence their decision to visit that destination again or not. If we’re talk about the tourist attraction Malang city has a lot of interesting tourism object. One of them is Jodipan Tourism (KWJ) that comes with carrying concept of rural tourism. The unique arrangement in it is able to attract tourists to visit, including domestic tourists or even foreign tourist. Since 2016, KWJ has been visited by many tourists and even made it the annual location of traditional dance performances by one of the state universities in Malang City. However, although it is considered unique, the longer KWJ visitors experience a decline. And when the condition of the decline is ignored, certainly it would be dangerous for KWJ itself. So by using the phenomenological method, this study seek to uncover the problems that exist in the KWJ. The results of this research indicate that the KWJ have complex problems in its development, originating in terms of human resources and natural resources. Therefore, by the perspective of environmental psychology, the study also seeks to provide an alternative solution in the KWJ development based on the needs the comfort of travellers and to care environmental sustainability. Penelitian ini menggambarkan pentingnya memperhatikan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi wisata. Kenyamanan yang dirasakan oleh wisatawan tersebut nantinya akan mempengaruhi pengambilan keputusan mereka untuk kembali mengunjungi destinasi wisata itu atau tidak. Apabila membicarakan tentang destinasi wisata, di Kota Malang sendiri memiliki banyak sekali destinasi yang menarik. Salah satunya adalah Kampung Wisata Jodipan (KWJ) yang hadir dengan mengusung konsep rural tourism. Kondisi KWJ yang unik ternyata mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Sejak tahun 2016, KWJ sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan dan bahkan sampai dijadikan lokasi tahunan penampilan seni tari oleh salah satu universitas negeri di Kota Malang. Akan tetapi meskipun dianggap unik, lambat laun pengunjung KWJ terus mengalami penurunan. Ketika kondisi penurunan tersebut diabaikan, tentu akan membahayakan KWJ itu sendiri. Sehingga dengan menggunakan metode fenomenologis, penelitian ini berusaha mengungkap permasalahan­permasalahan yang ada di KWJ. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KWJ ternyata memiliki problematika yang kompleks dalam pengembangannya, baik dari segi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Oleh karena itu, melalui perspektif psikologi lingkungan, penelitian ini juga berupaya untuk memberikan alternatif solusi dalam pengembangan KWJ yang didasarkan pada kebutuhan kenyamanan wisatawan sekaligus memperhatikan kelestarian lingkungan.

Page 5 of 16 | Total Record : 154