cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
ANALISIS PROSES DAN ESENSIALITAS PADA TRADISI MANDI BAKUMBO DALAM PERNIKAHAN ADAT MELAYU DI KECAMATAN LIMA PULUH KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU Wan Annisa Permatasari; Agustina Agustina
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18132

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi dan esensi acara Mandi Bakumbo dalam pernikahan adat Melayu di Pekanbaru Provinsi Riau. Pendekatan yang digunakan untuk mengurai hasil penelitian adalah pendekatan seni, budaya dan esensi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskritif. Pengumpulan data dilakukan dengan Observasi (dokumentasi) dan Wawancara (Interview). Teknik analisis data menggunakan model analisis data Miles dan Huberman yaitu Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi mandi bakumbo menjadi salah satu fokus kebudayaan yang keberadaannya diakui secara adat istiadat dan sebagai warisan budaya oleh masyarakat Kota Pekanbaru, selain itu tradisi ini memiliki makna dan nilai yang penting bagi masyarakat Kota Pekanbaru.  Kata Kunci: esensi, mandi bakumbo, tradisi Melayu.AbstractThis study aims to describe the procession and essence of the Mandi Bakumbo event in a Malay traditional wedding in Pekanbaru, Riau Province. The approach used to parse the results of research is the approach of art, culture and essence. The research method used is descriptive qualitative. Data collection is done by Observation (documentation) and Interview (Interview). Data analysis techniques using the Miles and Huberman data analysis models, namely data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of the study showed that the tradition of mandi bakumbo became one of the focuses of culture whose existence was recognized in customs and as a cultural heritage by the people of Pekanbaru City, in addition this tradition had significance and value for the people of Pekanbaru City. Keywords: essence, mandi bakumbo, Malay tradition.  
ANALISIS ESTETIS KARYA KERAJINAN KAIN PERCA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG Arfatul Marwiya; Zulkifli Zulkifli; Sugito Sugito; Muslim Muslim
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11894

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran prakarya, khususnya pada materi pelajaran kerajinan limbah kain perca dan mengetahui pemanfaatan limbah kain perca menjadi produk kerajinan tangan kain perca sarung kotak tisu dan mengetahui kualitas estetis karya kerajinan tangan kain perca sarung kotak tisu yang dihasilkan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sampel 20 karya kerajinan kain perca sarung kotak tisu siswa kelas VII yang diambil menggunakn teknik Cluster Random Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan tes membuat karya kerajinan kain perca sarung kotak tisu. Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa telah menghasilkan karya kerajinan limbah kain perca berupa sarung kotak tisu. Secara keseluruhan tingkat kualitas estetis karya kerajinan kain perca pada kelas VII-1 SMP Negeri 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang yaitu dari aspek bentuk, warna, ornamen/hiasan, dan nilai fungsi dikategorikan cukup baik. Dari aspek bentuk kerajinan secara umum memperoleh jumlah nilai rata-rata cukup baik karena, secara keseluruhan bentuk dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswa belum tersususn secara baik dalam kesatuan yang harmonis dan bentuk yang sempurna. Aspek warna secara umum memperoleh nilai rata-rata cukup baik, karena secara keseluruhan warna dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswabelum terdapat warna yang harmonis dan kesesuaian warna dengan unsur lain. Aspek ornamen atau hiasan secara umum memperoleh jumlah nilai rata-rata cukup baik, karena secara keseluruhan ornamen atau hiasan dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswa tampak kurang rapi, unik, menarik dan harmonis dengan unsur lain. Dan aspek nilai fungsi secara umum memperoleh jumlah nilai rata-rata cukup baik, namun secara keseluruhan nilai fungsi dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswa sudah memiliki nilai fungsi yang ergonomis.Kata Kunci: nilai estetis, kerajinan, kain percaAbstractThis study aims to improve students’ learning achievement at the craft lesson, especially for the lesson material about the handicraft made of rag and to find out the use of the rag in order to make one handicraft product, namely sarong tissue boxes and to find out the aesthetic quality of sarong tissue boxeshandicraft made of rag, which is made by students of seventh (VII) grade of SMP Negeri 1 Beringin Deli Serdang. The  study used qualitative research design with 20 products of  rag sarong tissue boxes made by seventh (VII) grade students which is taken by using cluster random sampling technigue. The instrument of the study use a test how to make rag sarong tissue boxes. The technigue of data analysis is descriptive analysis. Based on the research finding, it is concluded that all the students made rag sarong tissue boxes handicraft the level 07. The aesthetic quality on them made by VII-1 classs SMP Negeri 1 Beringin Deli Serdang which consist of  some aspects, namely shape, colour, ornament/decoration, and function value can be categoryzed at fair level. From the shape aspect totally is got the fair score because the shape of all rag sarong tissue boxes have ast been ordered well in harmonious unity and perfect form. The colour aspect is got the fair score, because totally the colour of students’ rag sarong tissue boxes handicraft have not used harmonious calour and unmatching colour to another element. Overall, the ornament aspect or decoration got fair score, because all the ornaments or the decoration of students’ rag sarong tissue boxes handicraft looked less neat, less unigue and less atractive and less harmonic to another element and the function value aspect got fair score but overall the function value of the students’ rag sarong tissue boxes already had ergnoic function value.Keywords: aesthetic value, patchworks craft 
SISTEM TATAKELOLA GRUP RAPA’I DABOH BUNGONG JEUMPA BANTIMOH DI KAWASA PEMUKIMAN PASCA TSUNAMI ACEH, CARE, KOTA JANTHO Rika Wirandi; Magfhirah Murni Bintang Permata; Berlian Denada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.20659

Abstract

AbstrakPenelitian ini berjudul “Sistem Tatakelola Grup Rapa’i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh di Kawasan Pengungsian Pasca Tsunami, CARE, Kota Jantho”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem tatakelola yang diterapkan dalam Grup Rapa’i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh (GRDBJB), yang dikaitkan dengan bagaimana suatu kelompok kesenian tradisional mampu bertahan dan berkembang oleh suatu masyarakat di tengah perubahan sosio-geografis dan ekonomi, yang semulanya menetap di Pulau Aceh kemudian berpindah ke kawasan pengungsian Pasca Tsunami Aceh, CARE, di Kota Jantho. Memfokuskan pada kajian bentuk tatakelola, dengan mengambil topik bahasan sistem pengelolaan yang meliputi: pembentukan grup; sistem pengurusan; kepemimpinan; evaluasi kinerja; pengelolaan keuangan; sistem pewarisan rekrutmen dan pelatihan; dan strategi pertunjukan/ promosi/ pemasaran. Menggunakan pendekatan sistem pelembagaan seni dan sistem pengelolaan seni dari Jazuli. Metode penelitian yang digunakan dalam rencana penelitian ini nantinya dalah metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan beberapa tahapan pengumpulan data yaitu: observasi; studi pustaka; wawancara; dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, GRDBJB dibentuk atas alasan pembinaan dan pengembangan dengan tujuan pemeliharaan, penyelamatan, pelestarian, pengelolaan dan termasuk di dalammnya adalah upaya memberikan bimbingan, pengarahan, penggalian, pencatatan, dan peningkatan kualitas dari kalangan orang tua yang merupakan seniman pelaku kesenian rapa’i yang tergabung dalam GRDBJB. Sistem pengelolaan atau tatakelola GRDBJB didasari oleh sistem pengelolaan semi-profesional berbasis kolektif-partisipatif-domokratis masyarakat dusun CARE. GRDBJB merupakan grup asuh atau grup cabang yang dibentuk dengan tujuan pelestarian dan pewarisan kepada generasi muda CARE yang berorientasi pada sistem pengelolaan non-komersil dan orientasi sosial.              Kata Kunci: tatakelola, rapa’i daboh, GRDBJB, CARE.AbstractThis research is entitled "Management System of the Rapa'i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh Group in the Post-Tsunami Refugee Area, CARE, Jantho City". This study aims to determine the governance system applied in the Rapa'i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh Group (GRDBJB), which is associated with how a traditional art group is able to survive and develop by a society in the midst of socio-geographic and economic changes, which originally settled in The island of Aceh then moved to the post-Tsunami refugee area in Aceh, CARE, in the City of Jantho. Focusing on the study of governance forms, taking the topic of management systems which include: group formation; management system; leadership; performance evaluation; financial management; recruitment and training inheritance system; and performance / promotion / marketing strategy. Using the approach of art institutionalization systems and art management systems from Jazuli. The research method used in this research plan is a qualitative research method as a research procedure that produces descriptive data in the form of written words from people and behavior that can be observed using several stages of data collection, namely: observation; literature review; Interview; and documentation. This study concludes that GRDBJB was formed for the reason of coaching and development with the aim of maintaining, saving, preserving, managing and including efforts to provide guidance, direction, excavation, recording, and quality improvement among parents who are artists who do the art of rapa ' i who is a member of GRDBJB. The GRDBJB management or governance system is based on a semi-professional management system based on the collective-participatory-domocratic community of the CARE hamlet. GRDBJB is a foster group or branch group that was formed with the aim of preservation and inheritance to the young generation of CARE which is oriented towards a non-commercial management system and social orientation.  Keywords: management, rapa’i daboh, GRDBJB, CARE.
PENCIPTAAN LUKISAN POTRET BERDASARKAN EKSPRESI WAJAH MANUSIA Syahruddin Heru Maryono
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2012): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i1.288

Abstract

Penciptaan karya ini bertujuan untuk menghadirkan ekspresi wajah pada lukisan potret agar lukisan terlihat menarik dan potret tidak sekadar digunakan sebagai pengagungan kepada seseorang. Penciptaan Ini merupakan penciptaan karya yang sebelumnya karya itu memang belum ada sama sekali. Berawal dari kehidupan sehari-hari yang memperlihatkan kehidupan manusia yang beragam dengan segala kondisi atau keadaannya yang akhirnya menimbulkan suatu rasa terhadap manusia yang mengalaminya  lalu rasa itu muncul dalam suatu ekspresi wajah. Dari ekspresi wajah kita dapat membaca perasaan yang sedang dialami manusia itu yang kita simpulkan dari pengalaman sehari-hari. Berawal dari pengamatan ekspresi wajah manusia yang selalu berubah-ubah ketika perasaan yang dialaminya juga berubah yang mampu membuahkan hasil dalam pikiran. Lambat laun resapannya membuahkan hasrat untuk melukis dengan muatan konsep seperti yang tervisualisasi dari ekspresi wajah manusia tersebut. Hasrat tersebut direalisasikan kedalam lukisan yang ternyata mampu menimbulkan gagasan baru sebagai pemicu untuk melukis. Ekspresi wajah dihadirkan sebagai isi dari perasaan yang dialami manusia sebagai objek utama pada lukisan potret. Eskspresi wajah mampu menjadi sebuah isi yang menjelaskan keadaan dan perasaan yang sedang dialami manusia. Kata kunci : Ekspresi Wajah, Potret Manusia.  
GAYA BELAJAR AURAL PLAY DI YAMAHA MUSIK PADANG Wahyu Eka Saputra; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15420

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran gaya belajar aural play di Yamaha musik Padang. Metode yang digunakan dalam mengetahui pelaksanaan pembelajaran aural play di Yamaha musik Padang ini adalah metode kualitatif natural observasi, dimana peneliti sebagai instrument utama penelitian. Siswa Yamaha musik padang memiliki kecendrungan menggunakan indra pendengaran untuk belajar dan mempraktekkan alat musik dengan menirukan kembali apa saja yang dilakukan oleh guru mereka. Walaupun telah adanya buku penunjang berisi notasi musik yang dipelajari dengan cara membaca, siswa lebih senang mendengarkan dan menirukan cara guru mereka mempraktekan materi musik yang sedang dipelajarinya. Oleh sebab itu perlu untuk dicari tahu kenapa siswa Yamaha musik padang sangat cendrung menggunakan gaya belajar aural play dalam mempelajari dan mempraktekkan instrument musik mereka. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian pembelajaran musik tentang penerapan gaya belajar aural kepada siswa di lembaga pendidikan musik, mampu memperkaya teori tentang gaya belajar aural dan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gaya belajar aural.  Kata Kunci: gaya belajar, musik, aural, play.AbstractThis research study is to study the implementation of aural play style learning in Yamaha Padang music. The method used in studying the implementation of learning to play in Yamaha Padang music is a qualitative method of natural observation, where the researcher as the main research instrument. Yamaha Padang students have a tendency to use the sense of hearing to learn and practice musical instruments by imitating whatever their teacher does. Although there are supporting books containing music notation that are learned by reading, students prefer to listen and imitate the way their teacher practices the music material that they are learning. Therefore it is necessary to know why Yamaha Padang students are so inclined to use aural learning learning styles in discussions and practice their musical instruments. This research is expected to add insight into music learning about the application of aural learning styles to students in music education institutions, able to enrich theories about aural learning styles and to the development of knowledge related to aural learning styles. Keywords: learning style, music, aural, play. 
ANALISIS SEMIOTIK PADA RELIEF TEBING BERASTAGI Linda Nursanti dan Agus Priyatno
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 1 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v2i1.1035

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membahas relief yang merupakan suatu identitas kebudayaan bagi masyarakat Karo. Relief ini digunakan oleh masyarakat Karo sebagai dasar untuk segala kegiatan adat-istiadatnya sehingga menjadi suatu representasi identitas. Relief merupakan objek penelitian yang membentuk seri cerita melalui rangkaian  relief dan diambil empat relief sebagai sampel yang mampu mewakili keseluruhan relief. Aspek yang dikaji adalah fungsi dan makna relief sebagai representasi identitas masyarakat Karo. Relief ini diteliti dengan menggunakan pendekatan melalui teori semiotik. Hasilnya menunjukkan makna pada relief memiliki fungsi dan nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat Karo. Aspek ini juga bertujuan menjelaskan aspek ideologi tentang kehidupan masyarakat sekarang ini, yaitu melalui penggambaran masa lalu. Melalui elemen visual pada objek, keseluruhan tanda dapat digolongkan ke dalam tanda berupa icon, indeks, dan simbol serta merupakan tanda berupa qualisign, sinsign, dan legisign. Secara umum, hasil penafsiran melalui pendekatan secara semiotik, Relief Tebing Berastagi mengandung makna pesan tersirat dari nenek moyang masyarakat Karo dan melalui makna ini dapat diketahui fungsi kultural, sosial, ideologi dan relijinya. Relief Tebing Berastagi merupakan rangkaian tanda yang bermakna rangkaian cerita tentang segala bentuk kehidupan masyarakat Karo.   Kata Kunci : Relief, Semiotik, Berastagi.
PAKAIAN PANGULU DI NAGARI GUNUANG KOTA PADANGPANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT Robi Anwar; Andar Indra Sastra; Edward Zebua
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.14939

Abstract

AbstrakPenelitian ini mendiskripsikan tentang bentuk pakaian pangulu. Fokus penelitian ini adalah pakaian pangulu di Nagari Gunuang Kota Padangpanjang provinsi Sumatera Barat. Pakaian pangulu merupakan pakaian kebesaran seorang pemuka adat suatu kaum yang menyandang gelar pangulu. Pakaian pangulu mencerminkan nilai kewibawaan seorang pemimpin yang terlihat secara visual. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini membahas tentang bentuk dan makna pakaian pangulu. Hasil tentang pakaian pangulu berupa pakaian adat untuk seorang pemimpin adat di Nagari Gunuang Kota Padangpanjang. Pakaian itu terdiri dari destar/saluak, baju hitam longgar/baju gadang, kain sandang/salempang, celana/sarawa, sarung/sisampiang, ikat pinggang/cawek, keris/karih, tongkat/tungkek. Makna dari pakaian pangulu adalah wibawa seorang pemimpin kaum dalam mengayomi anak kemenakan dan mampu menjadi hakim pada masyarakat.Kata Kunci: pakaian, pangulu, bentuk, makna.AbstractThis study describes the form of pangulu clothing. The focus of this research is pangulu clothing in Nagari Gunuang, Padangpanjang, West Sumatra province. Pangulu clothing is an oversized clothing of an adat leader, a people bearing the title pangulu. Pangulu's clothes reflect the dignity of a leader visually. The method in this study uses a qualitative approach with descriptive type. The technique of data collection is done by literature study, observation, and documentation. This study discusses the shape and meaning of pangulu clothing. The results of the pangulu clothing in the form of traditional clothing for a traditional leader in Nagari Gunuang, Padangpanjang City. The clothes consist of a sash/saluak, loose black clothes/gadang clothes, clothing/salempang cloth, pants/sarawa, sarongs/sisampiang, belts / cawek, keris/karih, sticks/tungkek. The meaning of pangulu's clothing is the authority of a leader of the people in protecting the children of nephews and being able to be judges in the community..  Keywords: clothes, pangulu, shape, meaning.
PENERAPAN IKON MEDAN SEBAGAI CINDRAMATA PADA BAJU KAOS DENGAN TEKNIK SABLON KUAS DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP ESTETIKA Siti Rahmadani Siregar; Sri Wiratma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 2 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i2.6170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip estetika yang paling menonjol dan yang kurang menonjol pada karya sablon baju kaos yang menampilkan Ikon Medan teknik kuas sebagai cindramata. Prinsip-prinsip estetika tersebut meliputi, kesederhanaan, keserasan, irama, kesatuan dan keseimbangan. Penelitian dilaksanakan dari Juni 2016 sampai Agustus 2016. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualiatatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data tentang prinsip estetika apa yang menojol dan yang kurang menonjol pada karya 30 sampel yang diteiliti. Bahwa, secara umum dapat di kategorikan baik dengan jumlah rata-rata (r) 80,87 (baik). Penilaian yang lebih tinggi terdapat pada unsur Keselarasan dengan nilai 82,66 kategori baik dengan skala 3 dan yang lebih rendah adalah unsur Keseimbangan dengan nilai 79,94 kategori cukup dengan skala 2. Sementara unsure yang lain seperti Kesatuan 81,42 kategori baik dengan skala 3, Irama dengan nilai 80,89 dan kesederhanaan dengan nilai 81,67 kategori baik dengan skala 3. Kata Kunci : Ikon Medan, Cindramata, Prinsip-Prinsip Estetika
TINJAUAN KERAJINAN BERBAHAN SABUT KELAPA DI SENTRA CREABRUSH DESA MULYOREJO KECAMATAN SUNGGAL DELI SERDANG Syaifah Mawaddah; Misgiya Misgiya; Wahyu Tri Atmojo; Sri Wiratma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.17213

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meninjau lebih jauh tentang jumlah bentuk yang dihasilkan, dan bagaimana perkembangan produk pada kerajinan berbahan sabut kelapa di Sentra Creabrush Desa Mulyorejo Kecamatan Sunggal Deli Serdang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian Deskriptif Kualitatif.  Populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 5 karya kerajinan sabut kelapa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari  karya kerajinan sabut kelapa dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Guna memperoleh data mengenai tinjauan terhadap kerajinan sabut kelapa di Sentra Creabrush Desa Mulyorejo Kecamatan Sunggal Deli Serdang. Setelah dilakukan pengumpulan data memalui instrumen penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan setiap kerajinan sabut kelapa pada Creabrush memiliki proses pembuatan yang berbeda-beda  tergantung dari jenis kerajinannya, dan bahan dasar sabut kelapa yang utuh atau diolah dulu menjadi lembaran atau coco sheet. Bentuk karya seni kerajinan sabut kelapa yang dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu homedecor dan fashioncraft, dan sebagian karya seni kerajinan sabut kelapa di sentra Creabrush seperti lukisan, kaligrafi, sepatu, sandal dan tas mengalami perkembangan dalam peroses pembuatan dan hasil karyanya dari waktu ke waktu.Kata Kunci: tinjauan, kerajinan, sabut kelapa.AbstractThis aims of this study are for reviewing the shapesof  produced, and how the outgrowth in the  coconut coir craft produc at the Creabrush Center at Desa Village, Kecamatan Sunggal Deli Serdang. The method of the study is descriptive qualitative research method. The populations in this study contained by 5 coconut coir crafts. The sample of this study consisted of coconut coir craft by using the Purposive Sampling technique, which is a sample determination technique with certain considerations. For colleting the data of this study at coconut coir handicrafts at the Creabrush Center at Desa Mulyorejo, Kecamatan Sunggal Deli Serdang. After the process collecting the data through observation research instruments, interviews and documentation, the results of this study show that the process for making the coconut husk craft in Creabrush has a different manufacturing process depended by the type of craft itself, and the basic material of coconut coir itsel finclude processing the material first or no. The product of coconut coir craft divided by aech functions,  which are homedecor and fashioncraft, and some of coconut coir crafts whose works in the Creabrush centers such as paintings, calligraphy, shoes, slippers and bags has an  increase in the process of  making and also the products.  Keywords: enhancement, crafts, coconut coir.
ESTETIKA ORNAMEN RUMOH ACEH LUBUK SUKON KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Indra Maulana; Ahmad Akmal; Febri Yulika
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11067

Abstract

AbstrakRumoh Aceh merupakan rumah tradisional milik masyarakat Aceh. Saat ini rumoh Aceh masih dijaga dan dirawat oleh masyarakat Aceh di Desa Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pada tahun 2012 Lubuk Sukon ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh untuk dijadikan sebagai objek wisata budaya. Rumoh Aceh merupakan rumah panggung dan dihiasi oleh berbagai ukiran ornamen yang mempunyai makna filosofi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan di analisis menggunakan pendekatan teori estetika dan teori motif untuk melihat keindahan bentuk dan pemaknaan ornamen rumoh Aceh. Ornamen yang terdapat pada rumoh Aceh merupakan ornamen hasil representasi dari bentuk flora terdiri dari bentuk motif bungong mawo, motif pucoek rebong, motif pucok labu, dan motif oen ranub. Bentuk fauna terdiri dari motif ayam. Bentuk kaligrafi terdiri dari motif tulisan Allah dan Laa Ilaha Illallah. Bentuk alam terdiri dari motif awan, motif bulan dan motif bintang. Bentuk alam benda terdiri motif kupiah meuketop, motif rante dan motif lungkandet serta motif geometris. Motif-motif tersebut memiliki makna filosofis sebagai kearifan lokal dari nilai budaya Aceh dalam mengatur kehidupan sosial masyarakat.           Kata Kunci: estetika, ornamen, rumoh Aceh AbstractRumoh Aceh is a traditional house belongs to the people of Aceh. The current house is still maintained and cared for by the people of Aceh in the village of Lubuk Sukon Sub District Ingin Jaya Regency Aceh Besar. In the year 2012 Lubuk Sukon established as a Village by the cultural and Tourism Office of Aceh to serve as the cultural attractions. Rumoh Aceh is the home stage and decorated by various carved ornaments that have a meaning of philosophy. This study uses qualitative methods and analysis using the approach in the theory of aesthetics and theory of a motifs to see the beauty of the shape and definition of ornament rumoh Aceh. Ornament in the house It is the result of the representation of the form of the ornament flora consist of bungong mawo motif, pucoek rebong motif, pucok labu motif, and oen ranub motif. The form of fauna consists of a chicken motif. The forms of calligraphy consisting of motif writing Allah and Laa Ilaha Illallah. The form of naturals form consists of cloud motif, the motif of the Moon and stars motif. The forms natural objects composed kupiah meuketop motif, rante motif and lungkandet motif as well as geometric motif. These motifs have philosophical meaning as the local wisdom of Aceh cultural values in governs social life of society.   Keywords: aesthetica, ornament, rumoh Aceh

Page 11 of 81 | Total Record : 806