cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
EKSISTENSI JANGKOI DALAM KARYA SENI GRAFIS Repi Justian; Yuniarti Munaf; Dharsono Dharsono
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.19951

Abstract

AbstrakJangkoi merupakan benda budaya yang masih hidup dan berkembang pada masyarakat Kerinci dari tempo dulu. Jangkoi yaitu alat untuk mengangkut padi saat sudah dituai. Jangkoi pada zaman dahulunya sangat mudah ditemukan di daerah Kerinci, karena benda ini banyak diproduksi para pengrajin, pada umumnya benda ini digunakan penduduk Kerinci yang mata pencaharianya sebagai petani, sehingga dahulunya perkembangan benda budaya ini di tengah-tengah masyarakat Kerinci. Jangkoi saat ini keberadaannya terkesampingkan oleh perkembangan zaman, benda ini dahulunya dekat dengan masyarakat namun sekarang sudah mulai menghilang dan tidak difungsikan lagi karena zaman sudah modren alat-alat tranportasi sangat terjangkau maka dari hal ini lah para petani lebih memakai alat yang lebih efisien dan lebih praktis seperti kendaraan bermotor, gerobak dorong dan lain-lain. Maka dari hal tersebutlah timbul rasa prihatin dan sedih pengkarya bahwa keberadaan benda budaya ini semakin tertinggalkan dan tergilas oleh perkembangan zaman. Metode yang digunakan dalam penciptaan melalui beberapa tahapan sistematis yakni tahap observasi, data lapangan, eksperimen, perenungan dan pembentukan. Dari tahapan tersebut diperoleh bentuk simbol personal. Simbol yang hadir berbagai macam bentuk visualny mengikuti ekspresi perasaan pengkarya terhadap karya itu sendiri. Karya ini digarap menggunakan teknik grafis konvensional yakni cetak tinggi (reliefprint) namun pewarnaannya menggunakan handcolouring, maka pada karya ini ialah mixmedium.  Kata Kunci: jangkoi, subjek matter, seni grafis.AbstractJangkoi is a cultural object that is still alive and well in the Kerinci community from the past. "Jangkoi" is a tool for transporting rice when it is harvested. Jangkoi in the past was very easy to find in the Kerinci area, because these objects were produced by many craftsmen, in general these objects were used by Kerinci residents whose livelihoods were farmers, so that in the past the development of this cultural object was in the midst of the Kerinci community. Jangkoi is currently being sidelined by the times, this object used to be close to the community but now it has begun to disappear and is no longer functional because of the modern times, the means of transportation are very affordable, so from this, farmers use more efficient and more efficient tools. more practical, such as motorized vehicles, wheelbarrows and others. So from this there arises a sense of concern and sorrow for the workers that the existence of these cultural objects is increasingly being abandoned and crushed by the times. The method used in creation goes through several systematic stages, namely the observation, field data, experiment, reflection and formation stages. From this stage, a personal symbol is obtained. The symbols present in various visual forms follow the expression of the writer's feelings towards the work itself. This work was produced using conventional graphic techniques, namely high print (relief print), but the coloring uses hand-coloring, so in this work is mix medium. Keywords: jangkoi, subject matter, graphic arts. 
PENCIPTAAN DESAIN DEKSTOP WALLPAPER BERNUANSA ISLAMI DENGAN MOTIF ORNAMEN MELAYU SUMATERA UTARA DAN KALIGRAFI ARAB Auldra Juwanika
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 2 (2012): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i2.387

Abstract

Penciptaan karya dengan media grafis komputer ini memiliki tujuan untuk mensosialisasikan kembali motif ornamen melayu sumatera utara dan kaligrafi arab dengan pembuatan desain dekstop Wallpaper bernuansa islami, serta menguraikan dan menjelaskan bagaimana proses pembuatan karya yang diciptakan mulai dari awal hingga selesai, Karya yang diteliti berjumlah 8 Kaligrafi Arab dan ornamen melayu Sumatera Utara sangat berpotensi untuk dijadikan hiasan pada bermacam-macam karya. Namun pada saat ini, penggunaannya masih sebatas hiasan dinding dan pada rumah adat saja. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi yang dapat mengangkat nilai-nilai estetis hiasan sekaligus melestarikan kedua bidang tersebut pada karya seni desain grafis komputer. Proses pengerjaan dimualai dari tahap persiapan pembuatan objek dengan menggunakan program Corel Draw dan dilanjutkan dengan pengolahan secara keseluruhan dengan menggunakan Photoshop. Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa tiap proses yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, dengan tanggapan apresiator mendapat nilai rata-rata 4, dan konvensi penilaian A (sangat baik). Kata Kunci : Dekstop Wallpaper, ornamen melayu, Kaligrafi
STUDI TENTANG MOTIF DAN PEWARNAAN BATIK CAP DENGAN ZAT PEWARNAAN ALAM DI RUMAH BATIK DEWI BUSANA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Nia Kamala; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.14703

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan di Rumah Batik Dewi Busana yang berlokasi di Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki ciri khas bentuk motif yang mengangkat kenanekaragaman alam dan budaya daerah pesisir selatan, serta menggunakan zat pewarna alam sebagai bahan baku dalam proses pewarnaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk motif dan proses pewarnaan batik cap dengan zat warna alam. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan  teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini informan meliputi: pimpinan dan beberapa orang pengrajin yang mengetahui tentang motif batik dan pewarnaan batik cap di Rumah Batik Dewi Busana. Selanjutnya data dikaji dan dianalisa dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi terhadap pimpinan. Hasil penelitian diketahui bahwa: Nama motif yang di produksi di Rumah Batik Dewi Busana  adalah motif tanah liek pasisia dan motif mande rubiah. Pada motif ini terinspirasi dari keanekaragaman alam dan kebudayaan daerah pesisir selatan. Rumah Batik Dewi Busana dalam pewarnaan menggunakan zat warna alam dari ekstrak tanaman gambir yang berasal dari daun dan ranting dengan memakai fiksasi tawas, kapur, dan tunjung.Kata Kunci: motif batik cap, proses pewarnaan.AbstractThis research was conducted at the batik house Dewi Busana located in the district Lunang districts Pesisir Selatan has a characteristic from of motif that elevates the diversity of natural and regional cultures pesisir selatan, and uses natural dyes as raw materials in the coloring process. This study aims to describe the shape of the motif and the coloring process of printed batik with natural dyes. This research method uses a type of qualitative descriptive research. Data collection is done by using observation, interview, anda documentation techniques. In this study the informants included:leaders and some craftsmen who knew about batik motifs and coloring of batik in house batik Dewi Busana. Then the data were reviewed and analyzed by steps of data reduction, data presentation, conclusion drawing, data validity carried out by triangulation of the leadership. The results of the study revealed that: the name of th motif produced at the house batik Dewi Busana is the land motif tanah liek pasisia and the motif of the mande rubiah. On this motif inspired by the diversity of nature and regional culture pesisir selatan. The house batik Dewi Busana in coloring uses natural dyes from gambir plant extracts derived from leaves and twigs using alum, lime, and tunjung fixation.  Keywords: stamped batik motif, coloring process.
Upaya Meningkatkan Hasil Menggambar Karikatur Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Kisaran T.A. 2012/2013 Ana Dian Pertiwi dan Zulkifli
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i3.1079

Abstract

ABSTRAKMasalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar menggambar karikatur siswa kelas VIII-2 di SMP Negeri 1 Kisaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar menggambar karikatur siswa kelas VIII-2 di SMP Negeri 1 Kisaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kisaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Kisaran yang berjumlah 25 orang. Data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar, instrumen tersebut merupakan tes menggambar karikatur menggunakan pensil warna. Prosedur penelitian menggunakan dua siklus dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada pre tes yang di peroleh sebesar  40% yang tuntas dengan jumlah siswa 10 orang dan nilai rata-rata siswa sebesar 68,632 dan mengalami peningkatan pada saat pos test siklus I menjadi 68% yang tuntas dengan jumlah siswa 17 orang, dan nilai rata-rata siswa sebesar 74,056. Pada saat siklus II terjadi peningkatan dari pos test siklus I ke post test siklus II menjadi 92%yang tuntas dengan jumlah siswa 23 orang, dan nilai rata-rata siswa sebesar 85,36%. Dengan demikian terjadi rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sebesar 26%. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar menggambar karikatur siswa pada kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Kisaran T. A. 2012/2013.
PELATIHAN MELIPAT PAPERCRAFT BAGI GURU DAN ANAK-ANAK TK PERTIWI II KANTOR GUBERNUR KOTA PADANG SUMATERA BARAT Dwi Mutia Sari; Eko Purnomo; Rifqi Aulia Zaim
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.16151

Abstract

AbstrakPerkembangan motorik halus pada anak-anak usia prasekolah sangat penting utuk perkembangan otak anak lebih lanjut di usia sekolah, untuk itu diperlukan latihan-latihan yang dapat membantu perkembangan motorik tersebut diantaranya latihan melipat papercraft bagi anak usia prasekolah ini. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi pengabdian ini agar anak-anak usia prasekolah ini dapat melipat papercraft menarik yang sudah disediakan nantinya. Kegiatan ini disampaikan dalam bentuk pemahaman dengan metode ceramah, peragaan dan demonstrasi sekitar 30% dari keseluruhan kegiatan pelatihan. Sedangkan kegiatan pelatihan diberikan dengan metode resitasi, bimbingan individual, peragaan dan demonstrasi dengan jumlah waktu sekitar 70 % dari keseluruhan kegiatan pelatihan. Hasil pelatihan melipat papercraft memiliki tujuan mengedukasi guru dan anak-anak TK dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak-anak yang berguna sebagai persiapan menulis serta megedukasi anak-anak usia prasekolah untuk mampu menciptakan mainan sendiri.  Kata Kunci: melipat, motorik halus, papercraft.AbstractIn preschool, fine motor development is very important for further brain development of children at school age,for that we need exercises to help development it as folding papercraft exercises. The background of this dedication so that preschoolers can fold the papercraft that has been provided later. This activity was delivered in the form of understanding using lecture, ostentation and demonstration methods around 30% of the total training activities. While the training activities are given by recitation method, individual guidance, ostentation and demonstration with the amount of time around 70% of the total activities. The results of this papercraft folding training have the aim of educating teachers and children in enhancing the fine motor development which is useful as a preparation for writing and educating preschoolers to be able to create their own toys. Keywords: fold up, fine motor, papercraft. 
KOREOGRAFI TARI SATAMPANG BANIAH OLEH SANGGAR SARI BUNIANNAGARI ANDALEH BARUAH BUKIK SEBAGAI PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Viola Vianda Sari; Asril Asril; Edwar Zebua
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.10973

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Koreografi TariSatampang Baniah yang telah dikembangkan oleh Yeni Eliza di Sanggar Sari Bunian Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar sebagai bentuk pelestarian seni budaya lokal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis yakni mendeskripsikan dan menganalisis unsur-unsur atau elemen-elemen yang mendukung pertunjukan TariSatampang Baniah. Untuk menbahas penelitian tentang koreografi ini digunakan teori koreografi oleh Robby Hidajat, teori bentuk oleh Soedarsono, teori pelestarian oleh Edi Sedyawati dan teori perkembangan oleh Umar Kayam.Penelitian yang dilakukan ini menemukan hasil bahwa, TariSatampang Baniah yang awalnya tari tradisi di Nagari Andaleh Baruah Bukik sekarang telah dikembangkan oleh Yeni Eliza di Sanggar Sari Bunian. Usaha pengembangan ini dilakukan untuk menghidupkan kembali dan melestarikan TariSatampang Baniah yang sudah hampir punah di Nagari Andaleh Baruah Bukik. Upaya Yeni Eliza ini membuahkan hasil, melalui koreografi yang dikembangkannya TariSatampang Baniah sekarang dikenal ditingkat Nasional dan Internasional.                                                                                                                                  Kata Kunci: tari satampang baniah, koreografi, pelestarian. AbstractThe purpose of this study was to find out the “choreography of satampang baniah dance which had been the developed by Yeni Eliza insari bunian bukik in Sungayang subdistrict Tanah Datar district as a from of preservation of local cultural art. This research that is qualitatif research that is describes and analyzes elements or elements that suport the performence of satampang baniah dance. To discuss this choreography theory was used by Robby Hidajat, from theory by Soedarsono , conservation theory by Edy Sedyawati and development theory by Umar Kayam. This research found that satampang baniah dance was originally dancethe tradition in nagari Andaleh Baruah Bukik has now been developed by Yeni Eluza in sari bunian studio. This development efforrt was carried out to revive and preserve the almost extinct satampang baniah dance in nagari andaleh baruah bukik. Yeni Eliza efforts paid off, through the choreograpy she developed satampang baniah dance now know at the national and international level.  Keywords: satampang baniah dance, choreography, preservation.
SULAM MOTIF FLORA DAN FAUNA DITINJAU DARI WARNA DAN KOMPOSISI Aisyah Ratna Dewi; Heri Soeprayogi; Sri Wiratma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18792

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan siswa dalam memilih warna dan komposisi yang sesuai pada karya sulam teknik sulam bebas dengan motif flora dan fauna. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-7 SMP Negeri 16 Medan dengan sampel 3 karya siswa dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan karya sulam yang diteliti dan dinilai berdasarkan unsur seni rupa yang telah ditentukan yaitu warna dan komposisi. Secara keseluruhan kemampuan siswa SMP Negeri 16 medan dalam praktik menyulam dikatakan Cukup Baik. Siswa sudah memiliki kemampuan dalam menyatukan  motif-motif  yang  akan disulam  dan   hasil sulamnya pun rata-rata sudah  mendekati kategori cukup.Kata Kunci: sulam, warna, komposisi.AbstractThis study aims to determine the accuracy of students in choosing the right color and composition in the embroidery work of free embroidery work of free embroidery techniques with flora and fauna motifs. As for the population used in this study were all students of class VIII-7 junior high school 16 terrain with a sample of 3 students’ work using a random sampling technique. The research method used is descriptive qualitative by describing the work of embroidery that is examined and assessed based on predetermined fine art elements, namely color and composition. As a whole the ability of 16 field students in the field of embroidery is said to be quite good. Students already have the ability to unify the motif to be embroidered and results of embroidery are on average already close to the sufficient category. Keywords: embroidery, color, composition. 
MOTIF UKIRAN KERAWANG GAYO PADA RUMAH ADAT GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH PROVINSI ACEH Ansar Salihin; Sulaiman Juned; Dharsono Dharsono
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12797

Abstract

AbstrakKerawang Gayo merupakan hiasan berupa motif ukir atau ragam hias yang diterapkan pada rumah adat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Motif kerawang diciptakan oleh masyarakat Gayo melalui proses daya fikir secara spontanitas, kemudian direnungkan secara mendalam sehingga melahirkan suatu bentuk motif yang memiliki makna filosofis berkaitan dengan kehidupan masyarakat Gayo. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan latar belakang munculnya motif kerawang Gayo dan menjelaskan bentuk serta pemaknaanya motif kerawang Gayo pada rumah adat Gayo. Kerangka untuk mengkaji bentuk dan makna motif kerawang Gayo menggunakan teori estetika tentang motif yang dibagi tiga yaitu motif utama (wujud tertentu, memiliki falsafah atau ajaran), kemudin motif pengisi (pendukung motif utama) dan motif isian (penghias motif utama dan pendukung). Jenis penelitian ini kualitatif pendekatan terhadap kultural masyarakat Gayo, dengan teknik pencarian data studi pustaka, observasi, wawancara, dokumentasi dan studi karya/artefak. Berdasarkan hasil penelitian dan teori estetika tersebut menemukan tiga belas bentuk motif ukiran yang terdapat pada rumah adat Gayo, masing-masing memiliki filosofi dalam bentuk peri mestike (Falsafah/Pribahasa) yang mengandung ajaran atau tuntunan berkaitan dengan kehidupan masyarakat Gayo. Motif ukiran kerawang Gayo pada rumah adat Gayo diantaranya emun berangkat (awan berarak), emun beriring (awan berbaris) emun berkune (awan bercabang) emun mupesir (awan berpencar) emun mutumpuk (awan berkumpul) puter tali (pilin berganda) pucuk rebun (pucuk rebung) tekukur (pengukuran) mata ni lo (matahari) sarak opat (sarak empat) nege (naga) iken (ikan) dan kurik (ayam).Kata Kunci: rumah adat, kerawang gayo, estetika.AbstractKerawang Gayo is an ornament in the form of a carved motif or decoration applied to the Gayo traditional house in Central Aceh Regency. Kerawang motifs created by the Gayo community through spontaneous processes of thinking power, then contemplated in depth so as to give birth to a form of motif that has philosophical meaning related to the life of the Gayo people. The purpose of this study is to explain the background of the emergence of the motif kerawang Gayo and explain the shape and meaning of the motif kerawang Gayo on the Gayo traditional house. The framework for examining the form and meaning of the Gayo openwork motif uses aesthetic theories about motives divided into three, namely the main motifs (certain forms, philosophies or teachings), then the motives of fillers (supporting the main motifs) and stuffing motifs (decorating the main and supporting motifs). This research is a qualitative approach to the culture of the Gayo community, with techniques for finding data from literature studies, observations, interviews, documentation and study works/artifacts. Based on the results of the research and aesthetic theory found thirteen forms of carving motifs found in the Gayo traditional house, each of them has a philosophy in the form of peri mestike (Philosophy/Language) which contains teachings or guidance relating to the lives of the Gayo people. The motif kerawang Gayo on the Gayo traditional house includes emun berangkat (cloud drifting), emun beriring (cloud lining) emun berkune (branching cloud) emun mupesir (scattered cloud) emun mutumpuk (cloud gathered) puter tali (multiple gyre) pucuk rebun (shoots bamboo shoots) tekukur (measurement) mata ni lo (sun) sarak opat (four sarak) nege (dragon) iken (fish) and kurik (rooster). Keywords: traditional house, kerrawang gayo, aesthetics. 
MINAT MAHASISWA MEMILIH MATA KULIAH STUDI KHUSUS SENI LUKIS PADA JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ANGKATAN 2014 Merry Manurung; Sugito Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 1 (2017): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v6i1.11025

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran minat mahasiswa memilih M.K studi khusus seni lukis pada Jurusan Seni Rupa FBS Unimed Angkatan 2014, untuk mengetahui sesuaikah minat mahasiswa memilih M.K studi khusus seni lukis pada Jurusan Seni Rupa FBS Unimed Angkatan 2014, dan untuk mengetahui hasil belajar M.K Studi Khusus Seni Lukis mahasiswa pada Jurusan Seni Rupa FBS Unimed Angkatan 2014. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang memilih M.K studi khusus seni lukis angkatan 2014 berjumlah 34 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Temuan hasil penelitian, M.K studi khusus seni lukis adalah M.K yang paling diminati sebesar 43,038% (34 orang), seni patung 3,797% (3 orang), seni kriya 13,924% (11 orang), fotografi 0%, seni grafis komputer 39,241% (31 orang). Mahasiswa memilih M.K studi khusus seni lukis karena keinginan sendiri sebesar 97,059% (33 orang), memilih karena rasa simpatik pada pengajar dan karena dorongan orang tua sebesar 0%, memilih karena diajak sebesar 2,941% (1 orang). Hasil belajar M.K Studi Khusus seni lukis mahasiswa angkatan 2014 adalah sebesar 73,529%  (25 orang) nilai sangat bagus yakni nilai A, dan 17,647% (6 orang) nilai bagus yakni nilai B, nilai C, dan D sebesar 0%, dan 3 orang nilai E sebesar 8,824%. Kata Kunci: minat, mahasiswa, dan seni lukis. 
PENGARUH KONSENTRASI ELEKTROLIT (NaCl) TERHADAP HASIL PENCELUPAN EKSTRAK DAUN ILER (Plectranthus scutellarioides L. Benth) MENGGUNAKAN MORDAN ASAM KANDIS (Garcinia xanthochymus) PADA BAHAN SUTERA Siti Dahlia; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13604

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi  sebagai upaya pemanfaatan kembali zat warna alami yang ramah lingkungan pada pewarnaan tekstil untuk mengurangi bahaya penggunaan zat warna sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nama warna (Hue), gelap terang (Value) dan kerataan warna yang dihasilkan dari pencelupan ekstrak daun iler (Plectranthus scutellarioides L. Benth) menggunakan  mordan asam kandis (Garcinia xanthochymus) pada bahan sutera dengan perbedaan konsentrasi elektrolit (NaCl) yaitu 10 gram, 70 gram dan 130 gram. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis data berupa data primer. Pencelupan dengan konsentrasi NaCl 30 gram menghasilkan nama warna Mulberry Violet, warna cukup gelap dan kerataan termasuk kategori sangat rata. Pada konsentrasi NaCl 70 gram menghasilkan nama warna Hot Crimson, warna gelap dan kerataan termasuk kategori cukup rata. Pada konsentrasi NaCl 130 gram menghasilkan nama warna Dark Purple, warna sangat gelap dan kerataan termasuk kategori kurang rata. Kata Kunci: daun iler, perbedaan konsentrasi elektolit.AbstractThe research background is an effort to reuse natural dyes that are environmentally friendly in textile coloring to reduce the danger of using synthetic dyes. This study aims to describe the color name (Hue), light darkness (Value) and color uniformity resulting from immersion of iler leaf extract (Plectranthus scutellarioides L. Benth) using kandis acid mordan (Garcinia xanthochymus) on silk material with different electrolyte concentrations (NaCl) namely 10 grams, 70 grams and 130 grams. This type of research is experimental research. The type of data is primary data. Dyeing with 30 grams of NaCl concentration produced the name Mulberry Violet, the color was quite dark and the flatness was very flat. At a concentration of 70 grams, NaCl produces Hot Crimson color names, dark colors, and flatness including fairly flat categories. At the concentration of 130 grams of NaCl produces the name Dark Purple, the color is very dark and flatness is categorized as uneven.. Keywords: iler leaves, the difference of electrolyte concentration.