cover
Contact Name
Beny Irawan
Contact Email
benyirawan@medistra.ac.id
Phone
+628126454174
Journal Mail Official
ojs@medistra.ac.id
Editorial Address
Jl. Sudirman No. 38, Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara, 20512
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Medistra Medical Journal (MMJ)
ISSN : -     EISSN : 30263492     DOI : https://doi.org/10.35451/mmj.v2i1
Core Subject : Health, Science,
Aims and Scope Medistra Medical Journal (MMJ) Aims to disseminate conceptual thoughts or ideas, reviews and research findings obtained by academics, researchers and practitioners in the field of Medicine and Health Medistra Medical Journal (MMJ) Scope: Biomedical Science & Clinical Practice Preventive Medicine Family Medicine Occupational Medicine Bioethics Trauma and Medical Emergencies Public Health Epidemiology and Biostatistics Mental Health Clinical Nutrition Clinical Pathology Anatomical Pathology
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)" : 8 Documents clear
Spontaneous resolution of haematuria and clot retention after covid-19: a case report Wijaya, William Saputra; Prapiska, Fauriski Febrian; Sigumonrong, Yacobda Hamonangan; Adhyatma, Kharisma Prasetya
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2062

Abstract

COVID-19 has been associated with a hypercoagulable state which leads to an increase risk of thromboembolic events in blood vessels. The nature of renal manifestation of COVID-19 usually involves microvascular thrombosis resulting kidney injury. Major renal artery thrombosis in COVID-19 is considered quite rare. We present a case of a patient with recurrent haematuria and clot retention post PCNL for nephrolithiasis with an spontaneous resolution of complaints after infection with COVID-19. The patient was found to have a high D-dimer, fibrinogen values, and an elevated partial thromboplastin time. We reviewed existing literature to assess whether or not these events are related to one another
Pewarna alami daun miana (Coleus Scutellarioides (L) Benth) sebagai alternatif pengganti pewarnaan gram pada bakteri escherichia coli KRISDIANILO, VISENSIUS; Anisa Khairiyah
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2081

Abstract

Pewarnaan gram adalah metode pewarnaan yang digunakan untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif mempertahankan pewarna kristal violet sedangkan bakeri gram negatif tidak. Dari pewarnaan gram dapat diketahui morfologi sel antara lain sifat gram, bentuk sel. Daun miana (Coleus scutellarioides (L) Benth) memiliki pigmen Antosianin yang menghasilkan warna merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sari daun miana (Coleus scutellarioides (L) Benth) sebagai pewarna alternatif pengganti reagen safranin pada pewarnaan bakteri Escherichia coli dalam menggantikan pewarnaan safranin. Penelitian ini bersifat True Eksperimental Design. Hasil penelitian pada sari daun miana konsentrasi 100% dan 75% mampu mewarnai dinding sel bakteri dibandingkan dengan sari daun miana konsentrasi 50% dan 25%. Tetapi sari daun miana (Coleus scutellarioides (L) Benth) dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% kurang efektif sebagai pewarna alternatif pada pewarnaan morfologi bakteri. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan uji coba pada buah atau daun lain yang memiliki kandungan Antosianin dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan sediaan preparat pada apusan bakteri Escherichi coli.
Optimizing platelet count assessment: the potential of celery leaves (Apium graveolens linn) as a sustainable alternative to EDTA (Ethylenediaminetetraacetic Acid) H, Herlina; ANGELIKA SINAGA; AGNES OCTAVIA DAMANIK; ASVIA RAHAYU; LASMARYNA SIRUMAPEA
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2092

Abstract

Seledri (Apium graveolens linn) mengandung flavonoid, fitosterol, vitamin K dan apigenin. Apigenin memiliki sifat sebagai vasodilator, yang memperlebar pembuluh darah dengan cara menghambat kontraksi yang disebabkan oleh pelepasan kalsium, mirip dengan mekanisme kerja antagonis kalsium. Antagonis kalsium bekerja dengan menurunkan tekanan darah melalui pemblokiran masuknya kalsium ke dalam aliran darah, mekanisme tersebut mirip dengan EDTA dan berpotensi sebagai antikoagulan yang menghambat agregasi trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi daun seledri sebagai pengganti EDTA pada pemeriksaan jumlah trombosit. Metode yang digunakan adalah eksperimen, dengan Modifikasi pembuatan larutan seledri pada konsentrasi 30% dan 40%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa larutan seledri 40% memberikan hasil hitung trombosit sebesar 196.000 sel/ul dan memiliki efek yang sama dengan antikoagulan EDTA sebagai kontrol. Analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara seledri dan dengan konsentrasi 40% dengan EDTA, dan hal terbukti lebih efektif sebagai alternatif pengganti EDTA dalam pemeriksaan jumlah trombosit.
Pewarnaan alternatif alami daun miana (Coleus scutellarioides (L) benth) sebagai pengganti gentian violet pada pewarnaan gram bakteri staphylococcus aureus RIZKY, VINCENTIA ADE; SIREGAR, SAADAH; KRISDIANILO, VISENSIUS; RISKA WAHYUNI
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2095

Abstract

Daun miana (Coleus scutellarioides (L) benth) yang memiliki corak ungu kemerahan mengindifikasikan terdapat antosianin, salah satu variannya yaitu crispa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji zat warna antosianin pada sari daun miana sebagai pengganti gentian violet pada pewarnaan gram, Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental/eksperimen. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sari daun miana (Coleus scutellarioides (L) benth) mampu sebagai bahan alternatif pengganti reagen gentian violet pada bakteri Staphylococcus aureus. Dan pada penelitian ini dilakukan perasan sari daun miana (Coleus scutellarioides (L) benth). sampel bakteri Staphylococcus aureus dibuat sediaan preparat dan pewarnaan menggunakan gentian violet sebagai bahan kontrol dan menggunakan sari daun miana (Coleus scutellarioides (L) benth) sebagai eksperimen menggunakan konsentrasi sari daun miana yaitu 1%, 0,1% dan juga 0,5%. Data yang diperoleh diolah mengggunakan analisa data deskriftif. Hasil penelitian pada sari daun miana sari konsentrasi 1%, dan 0,1% mampu mewarnai bakteri Staphylococcus aureus dibandingan dengan konsentrasi 0,5%. Penelitian ini dapat juga dikembangkan dengan uji coba pada daun lain yang memiliki kandungan antosianin dan perlu juga melalukan konsentrasi yang lebih tinggi atau pun menggunakan metode yang lain.
Uji ekstrak bunga mawar (Rosa Hybrida) sebagai kristal violet pada pewarnaan gram -, Suriany; Anggelyna Hotma Lasmawati; Debi Dinha Octora Sitepu
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2096

Abstract

Latar belakang : Bungga mawar merah (Rosa Hybrida) merupakan jenis tumbuhan berwarna indah dan berbau wangi. Bunga mawar merah (Rosa Hybrida) mengandung pigmen antosianin yaitu glikosida peanidin dalam petal bunga. Tujuan : Mengetahui ekstrak bunga mawar merah (rosa hybrida) dapat sebagai pengganti kristal violet pada pewarnaan gram. Penggunakan pewarnaan gram dapat membedakan antara bakteri gram positif dan gram negatif dengan memeriksa karakteristik dinding selnya, baik secara kimiawi maupun fisik. Mikroba yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah Staphylococcus aureus dengan konsentrasi ekstrak bunga mawar merah 20%, 40%, 60%, dan 80% setiap konsentrasinya dilakukan percobaan sebanyak 2. Metode : Eksperimental deskriptif. Hasil : Ubi jalar ungu yang diekstraksi berubah menjadi ungu kemerahan ketika dilihat di bawah mikroskop, penelitian menunjukkan bahwa ubi jalar ungu kurang berguna sebagai alternatif pewarna untuk gentian violet dalam pewarnaan gram. Kata kunci : Bungga mawar merah (Rosa Hybrida), Pewarnaan gram, Staphylococcus aureus
Wellens's Syndrome, Kenali karena setara dengan stemi: laporan kasus Br Ginting, Kristivani; Andika Sitepu; FIHA; FASCC; FAPSC
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2110

Abstract

Acute coronary syndrome (ACS) is one of the leading causes of acute chest pain, requiring emergency care and eventual hospitalization. Wellens’ syndrome is one such example, which in ACS patients is a catastrophic event often accompanied by extensive anterior myocardial infarction and high mortality rates. Wellens’ syndrome is a pattern of T-wave changes seen in the anterior (V2-V3) leads on critical stenosis of the left anterior descending (LAD) coronary artery. We reported a 65-year-old man admitted to our emergency facility because of intermittent chest pain that had been experienced for the past 2 days. An initial ECG performed in the emergency room while pain free showed sinus rhythm with biphasic T waves in V2–4 which is typical of Wellen's Syndrome. Chest x-ray shows cardiomegaly. Cardiac enzyme examination showed an increase in CKMB and Troponin T levels of 18.40 U/L and 560 ng/L respectively. The echocardiography (ECHO) demonstrated a hypokinesis of the anteroseptal with left ventricular ejection fraction (LVEF) of 47 %. Cardiac catheterization showed total occlusion in the mid-LAD and other coronary arteries had non-significant lesions. He then underwent balloon angioplasty and placement of a stent in the proximal and mid LAD with a good result. Wellen’s syndrome often represents a pre-infarction state of myocardial infarction. Early recognition of these ECG features is crucial to identify these high-risk clients, and the definitive evaluation and treatment is cardiac catheterization with intervention to relieve the LAD obstruction.
Analysis of colifrom bacteria of dishwasting water food stalls in Lubuk Pakam Sitepu, Rahmadani; AHMAD ILHAM; ANGELIKA; ASVIA RAHAYU; RIMAYANI
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2112

Abstract

Food stalls play a role in helping fulfil daily needs by offering convenient and fast services, so people like to eat food at food stalls. If contaminated cutlery is used, those who use it may be infected with disease-causing microbes. Objective: The purpose of this study was to determine the presence of Coliform bacteria in water both before and after being used to clean food utensils in food stalls around the Medistra Institute of Health Lubuk Pakam. Methods: The method used is quantitative, as well as experimental to test water quality with applicable quality standards and describe the results of research based on literature review. Results: Of the 4 food stalls around the Medistra Institute of Health, it shows that there are 3 food stalls in the category of not meeting health requirements and 1 other food stall in the category of meeting health requirements based on the maximum number of total coliforms for piped and non-piped water 10/100 and 50/100 ml of water samples respectively in accordance with Permenkes No. 416/Per/Menkes/IX/1990. The quality of washing water (clean water) used in food stalls around the Medistra Institute of Health based on the results of laboratory tests of total Coliform, from four food stalls around the Medistra Institute of Health, 3 food stalls in the category of not meeting health requirements and 1 other food stall in the category of meeting the requirements according to Permenkes No. 416/Per/Menkes/IX/1990, concerning clean water quality for piped and non-piped water with numbers 10/100 ml and 50/100 ml of water samples. Keywords : Coliform bacteria, Escherichia coli, Dishwasting Water
Infark miokardium dengan arteri koroner non obstruktif (MINOCA) dengan komplikasi ventrikel takikardi : LAPORAN KASUS dr Nicholas Prananda Sembiring; dr. Andika Sitepu, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSC, M.H.(Kes); FIHA; FAsCC; FAPSC
Medistra Medical Journal (MMJ) Vol 1 No 2 (2024): Medistra Medical Journal (MMJ)
Publisher : Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/mmj.v1i2.2125

Abstract

Disini kami menyajikan seorang pasien dengan keluhan nyeri dada khas infark selama 2 hari dan menjalar ke punggung bagian belakang. Pada pemeriksaan saat ini, EKG awal menunjukkan elevasi segmen ST (>0,5 mm) di hampir semua sadapan. Pasien didiagnosis menderita STEMI anteroseptal akut dan syok kardiogenik. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan angiografi koroner yang dilaporkan hasilnya normal, tanpa lesi yang signifikan dan tidak ada tanda-tanda penyakit arteri koroner obstruktif, diseksi koroner, bridging atau emboli pada arteri koroner. Berdasarkan temuan di atas, kami menganggap pasien ini sebagai infark miokardium dengan arteri koroner non obstruktif (MINOCA). Kondisi pasien di perparah dengan adanya VT disertai dengan ketidakstabilan hemodinamik sehingga pasien harus di kardioversi. Pasien segera dirujuk setelah 2 hari pengobatan. Defibrilasi telah dilakukan dua kali pada pasien ini. MINOCA biasanya terjadi pada pasien yang lebih muda dan wanita, yang mungkin memiliki risiko kejadian kardiovaskular lebih rendah dibandingkan pasien dengan CAD obstruktif. Penyebab paling umum dari MINOCA diwakili oleh penyakit plak koroner, diseksi koroner, emboli pada arteri koroner, spasme mikrovaskuler koroner, kardiomiopati Takotsubo, miokarditis, tromboemboli koroner, bentuk lain dari infark miokard tipe 2 dan MINOCA dengan etiologi yang tidak pasti. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti resonansi magnetik jantung (CMR) untuk menegakkan diagnosis lebih baik. Studi elektrofisiologi juga di pertimbangkan pada pasien ini dikarenakan pasien sudah berulang mengalami VT.

Page 1 of 1 | Total Record : 8