cover
Contact Name
Ridha Rachmathiany
Contact Email
sjrstrada@gmail.com
Phone
083866198377
Journal Mail Official
thesjr@gmail.com
Editorial Address
Manila Street Number 37, Sumberece, Kediri, East Java, Indonesia 64133
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Strada Journal of Radiography
ISSN : 29624673     EISSN : 29624673     DOI : https://doi.org/10.30994/sjr.
Core Subject : Education,
This journal encompasses original research articles, review articles, and case studies, including: CT Scan, Ultrasonografi, Conventional Radiography, Digital Radiography, Radiodiagnostics, MRI, etc
Articles 25 Documents
Teknik Pemeriksaan Kontras Bipolar Voiding Uretrocysthography Pada Kasus Strictur Uretra Cystonomy Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Jombang Ahmad Fauzan Shiddiq; Falentina Syivasari
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v4i1.29

Abstract

Salah satu pemeriksaan radiologi dengan menggunakan media kontras ialah Uretrocystografi. Pemeriksaan uretrografi digunakan untuk melihat adanya lokasi penyempitan pada uretra. Sedangkan, bipolar uretrocystografi untuk melihat lokasi dan panjang penyempitan seperti yang terjadi pada penderita dengan klinis striktur uretra, maka dilakukan pemeriksaan bipolar uretrocystografi dengan memasukkan cairan kontras memalui kateter cyctotomy (searah aliran dengan perkemihan) dan melalui orificium urethra secara retrograde (berlawanan arah dengan perkemihan. Ada beberapa prosedur pemeriksaan radiologi untuk dapat melihat apakah ada keabnormalan pada jalannya suatu sistem organ pada manusia. Diantaranya yang sering kali kita jumpai adalah gangguan pada sistem organ urinaria/perkemihan. Pada orang tua, sistem organ urinaria sangat rentan sekali terganggu. Hal ini menarik penulis untuk mengangkat kasus pemeriksaan radiografi pada sistem perkemihan dengan menggunakan bantuan kontras atau biasa disebut dengan BVUC untuk diangkat menjadi laporan studi kasus.
Teknik Pemeriksaan Intravenous Pyelography (IVP) Pada Klinis Nefrolitiasis Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo Wisda Widianti R. Timumun; Djuli Pontjowijono
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v4i1.30

Abstract

Intravenous pyelography atau yang di singkat dengan IVP yaitu suatu jenis pemeriksaan radiologi yang dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal dan fraktus urinarius. Teknik Pemeriksaan ini di lakukan dengan pengambilan foto Plain terlebih dahulu kemudian di suntikan media kontras berupa Water soluble melalui intravena sebanyak 50 cc dan kemudian dilakukan pengambilan citra 5 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit dan foto Miksi. Pada pemeriksaan intravenous pylography yang di lakukan Tn, MD citra yang dihasilkan cukup baik, struktur anatomi dan patologi (batu ureter bagian kiri pasien) dapat dilihat akan tetapi pasien atas nama Tn, MD tidak melakukan persiapan dengan maksimal yang dapat mengganggu pengamatan.
Pemeriksaan Colon In Loop Dengan Klinis Hischsprung Dengan Menggunakan Modalitas Digital Radiografi Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Jombang Kevin Pramudya Sejati; Andica Apriannis
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v4i1.32

Abstract

Pemeriksaan colon in loop adalah pemeriksaan radiologi yang bertujuan untuk memvisualisasikan colon atau usus besar dengan mengunakan media kontras positif yaitu barium sulfat dan media kontras negatif yaitu udara yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui anus. Menurut Rasad (2015) pada penyakit hirschsprung disease (megacolon congenital) dan atresia esofagus media kontras yang dipakai adalah zat-zat yang mengandung iodium. Karena, media kontras yang berbasis iodium dapat larut dalam air dan tidak berbahaya bagi tubuh.Pada pemeriksaan colon in loop untuk memperlihatkan gambaran colon dilakukan dengan beberapa proyeksi foto. Dilakukan foto pendahuluan dengan proyeksi Antero Posterior (AP) dengan posisi supine. Selanjutnya dilakukan foto setelah pemasukan media kontras yang meliputi AP supine, Lateral Decubitus, Dorsal Decubitus dan AP post evakuasi. Proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan colon in loop dengan klinis hirschsprung disease yaitu proyeksi Antero Posterior (AP) dan Lateral lalu dilanjutkan dengan pengambilan foto 24 jam sampai 48 jam post pemasukan media kontras.Proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan colon in loop dengan klinis hirschsprung disease yaitu proyeksi Antero Posterior (AP) dan Lateral dilanjutkan dengan foto post evakuasi.
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop Pediatrik Pada Kasus Megakolon Di Instalasi Radiologi Rsud Jombang Prima Sandra Iqbal Nur Handi; Noer Soelistijaningsih
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v4i1.33

Abstract

Setiap pemeriksaan radiografi yang dilakukan di instalasi radiologi digunakan untuk menegakkan diagnosa. Pemeriksaan secara radiografi digolongkan menjadi dua yaitu pemeriksaan radiografi menggunakan media kontras dan tanpa menggunakan media kontras. Pemeriksaan radiografi dengan menggunakan media kontras dengan dua cara yaitu secara antegrade retrograde melalui anus. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan secara retrograde yaitu pemeriksaan colon in loop. Pemeriksaan colon in loop adalah pemeriksaan secara radiologi dari usus besar dengan menggunakan media kontras positif maupun negatif guna menegakkan diagnosa. Kelainan-kelainan yang biasa terjadi pada kolon ini adalah carsinoma (keganasan), divertikel, kolitis, obstruksi atau illeus, stenosis, volvulus, atresia dan megakolon. Megakolon menggambarkan adanya kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kolon distal. Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian proksimal pada usus besar. Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong ( peristaltik ) dan tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter rectum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada saluran cerna. Bagian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon ( Betz, Cecily & Sowden, 2002:197).
Teknik Pemeriksaan Kontras Upper Gastrointestinal Dengan Klinis Vomiting Instalasi Radiologi Rsud Jombang Fenilia Teti Nahak; Ridha Rachmathiany
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v4i1.34

Abstract

Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan dengan studi dan penerapan berbagai teknologi pencitraan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit. Pencitraan dapat menggunakan sinar-X, USG, CT scan, tomografi emisi positron (PET) dan MRI.Pencitraan tersebut menciptakan gambar dari konfigurasi dalam dari sebuah objek padat, seperti bagian tubuh manusia, dengan menggunakan ormon radiasi. Radiologi juga kadang-kadang disebut radioskopi atau radiologi klinis. Radiologi intervensi adalah prosedur medis dengan bimbingan teknologi pencitraan. Pencitraan medis biasanya dilakukan oleh ahli radiografi atau penata rontgen. Seorang radiolog (dokter spesialis radiologi) kemudian membaca atau menginterpretasikan gambar untuk menentukan cedera, menentukan seberapa serius cedera tersebut atau membantu mendeteksi kelainan seperti tumor. Itulah sebabnya mengapa pasien seringkali harus menunggu untuk mendapatkan hasil “resmi” sinar-X atau gambar lainnya bahkan setelah dokter utamanya telah mengkajinya. Seorang spesialis radiologi juga harus menginterpretasikan hasil dan berkonsultasi dengan dokter utama untuk menegakkan diagnosis yang akurat. Klinik dan fasilitas medis yang tidak mempekerjakan spesialis radiologi harus mengirimkan gambar keluar untuk interpretasi dan menunggu temuan.
Teknik Pemeriksaan Cruris Sinistra (Tibia) Dengan Kasus Fraktur blique Komplit Menggunakan Modalitas Digital Radiography Di Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul Djuli Pontjowijono; Eksanti Awaliyah Hariyono Putri
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v1i2.35

Abstract

Pemeriksaan ossa cruris adalah salah satu pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media kontras. Indikasi pada ossa cruris yang sering terjadi adalah fraktur. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang (patah tulang) yang biasanya disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara mendadak (post trauma). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana teknik pemeriksaan radiografi Ossa Cruris pada kasus fraktur. Metode yang dilakukan adalah secara deskriptif. Riwayat pengkajian bahwa pada tanggal 07 Agustus 2023 pukul 08:15 datang seorang pasien atas nama And. L ke instalasi radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul dalam keadaan kaki sebelah kiri yang nyeri dan terdapat luka yang sudah mengering, And. L datang dengan kursi roda bersama keluarga dan perawat dari IGD untuk dilakukan tindakan foto rontgen cruris AP dan lateral dengan membawa surat permintaan foto rontgen. Dari hasil bacaan dokter dapat disimpulkan bahwa pada pemeriksaan foto rontgen yang dilakukan pada An. L tampak adanya fraktur oblique komplit di 1/3 distal os tibia kiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pemeriksaan radiografi ossa cruris yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Simpang Lima Gumul menggunakan proyeksi Ap dan Lateral dengan batas atas knee joint dan batas bawah ankle joint Berdasarkan gambaran radiografi yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria radiograf. Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan , bahwa pengaturan kV perlu diperhatikan lagi agar optimasi proteksi radiasi yang telah diatur oleh BAPETEN bisa terpenuhi dengan baik
Teknik Pemeriksaan Cruris Dextra Dengan Klinis Fraktur Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Andica Apriannisa; Angga Setiawan
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v1i2.36

Abstract

Os cruris biasa disebut tungkai bawah, didalam tungkai bawah terdapat dua tulang yaitu os tibia dan os fibula. Os tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis. Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemeriksaan os cruris dengan klinis fraktur di instalasi radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Terdapat dua proyeksi pada pemeriksaan teknik os cruris yaitu proyeksi AP dan Lateral, posisi pasien tidur terlentang diatas meja pemeriksaan. Pemeriksan os cruris tidak memerlukan perlengkapan terlalu banyak antara lain pesawat radiologi, film dan kaset dengan ukuran 35 x 43 cm dan marker. Untuk mendapatkan gambaran radiografi yang baik pada kasus fraktur dilakukan upaya –upaya antara lain : Penderita harus nyaman dan tidak menambah rasa sakit pada pasien. Memilih faktor eksposi yang tepat agar mendapat hasil foto yang optimal, sehingga di peroleh gambar yang optimal sehinga dapat memberikan informasi untuk menegakkan diagnosa.Berdasarkan hasil pemeriksaan radiografi os cruris dengan kasus fraktur di Instalasi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Alasan menggunakan proyeksi AP dan Lateral pada pemeriksaan os cruris dengan indikasi fraktur adalah agar menghasilkan gambaran keadaan fraktur yang lebih jelas. Namun kekurangan pada pemeriksaan ini adalah ketika pasien dengan kondisi gelisah atau tidak koperatif akan sulit dikondisikan true lateral.
Teknik Pemeriksaan Antebrachii Sinistra Dengan Klinis Fraktur Greenstick Menggunakan Modalitas Computed Radiography Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah Nganjuk Falentina Syivasari; Hasya Miftakul Fauziah
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v1i2.37

Abstract

Pemeriksaan antebrachii adalah salah satu pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media kontras. Indikasi pada antebrachii yang sering terjadi adalah fractur. Fraktur atau biasa disebut patah tulang yang biasanya disebabkan oleh adanya benturan dengan benda keras. Fraktur yang sering terjadi pada anak-anak adalah fraktur greenstick. Fraktur greenstick adalah fraktur tidak sempurna yang mana sebagian masih utuh. Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan antebrachii di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah Nganjuk adalah proyeksi Anteroposterior (AP) dan Lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil positioning, teknik pemeriksaan, dan hasil radiograf pemeriksaan antebrachii dengan proyeksi AP dan Lateral yang sedikit berbeda dari teori dalam memposisikan antebrachii sinistra pada kasus fractur greenstick. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan praktek langsung dalam menangani pasien menggunakan alat Computed Radiography (CR). Dari hasil pemeriksaan yang dibaca Dokter Spesialis Radiologi Rumah Sakit Daerah Nganjuk menunjukkan bahwa pada hasil radiograf tampak adanya fraktur greenstick ⅓ mid Os Radius dan Os Ulna.
Teknik Pemeriksaan Waters Dengan Klinis Sinusitis Menggunakan Modalitas Computed Radiography Di Instalasi Rumah Sakit Baptis Kediri Noer Soelistijaningsih; Yohana Fransiska Angel Bili
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v1i2.38

Abstract

Sinusitis merupakan suatu peradangan membran mukosa yang dapat mengenai satu ataupun beberapa sinus paranasal, dan yang paling sering terkena yaitu sinus maksilaris dan sinus etmoidalis. Foto Waters merupakan pemeriksaan yang paling baik karena sudah mampu mendiagnosis suatu kelainan di sinus maksilaris dengan sensitifitas dan spesifisitas yaitu 85% dan 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis teknik pemeriksaan waters dengan klinis sinusitis menggunakan modalitas computed radiography.Metode pada kasus ini adalah deskriptif, Riwayat pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2023 pukul 11:38 pasien Bernama An H.pasien datang membawa lembaran permintaan dengan keadaan bisa berjalan diantar oleh perawat dari IGD dan ibunya untuk melakukan foto rontgen waters open mounth Dari hasil baca dokter disimpilkan bahwa pemeriksaan foto waters yang dilakukan oleh An. H adalah sinusitis maksilaris bilateral. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan melakukan evaluasi pada sinus paranasal dalam mendiagnosa gangguan pada sinus tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran foto waters pada penderita dengan dugaan klinis sinusitis maksilaris berdasarkan jenis kelamin, umur, dan hasil gambaran foto waters di instalasi radiologi rumah sakit baptis kediri sudah memenuhi kriteria radiograf. Bagi Radiografer di RS di harapkan untuk selalu mematuhi peraturan dalam ruangan demi mencegah radiasi yang terjadi dalam instalasi radiologi,maka menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja secara konsisten,menambah kesadaran dan menanamkan bahwa bekerja safety dimulai dari diri sendiri
Teknik Pemeriksaan Manus Dextra Dengan Klinis Fraktur Menggunakan Modalitas Computed Radiography Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Baptis Kediri Ridha Rachmathiany; Ahmad Zulfikar Al Fauzi
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v1i2.39

Abstract

Pemeriksaan Os Manus yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan radiologi pada kasus fraktur. Fraktur atau patah tulang adalah gangguan pada struktur tulang yang dapat terjadi akibat trauma baik itu trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas maupun non lalu lintas, gangguan tersebut mengakibatkan terputusnya kontinuitas atau kesatuan struktur tulang dengan potensi kerusakan seperti pecah, retak, atau remah pada korteks tulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pemeriksaan manus dextra dengan klinis fraktur. penelitian ini menggunakan metode deskriptif, mahasiswa praktik langsung menangani pasien menggunakan modalitas computed radiography. Dengan pasien Ny. N usia 60 tahun. Pada tanggal 3 Agustus 2023 pukul 20:45 datang seorang pasien atas nama Ny. S ke instalasi radiologi Rumah Sakit Baptis Kediri dalam keadaan jari tangan kanan sudah di perban, Ny. S dibawa oleh perawat dari IGD untuk dilakukan tindakan foro rontgen Manus AP dan oblique. Berdasarkan hasil bacaan Dokter Spesialis Radiologi di Rumah Sakit Baptis Kediri terdapat fraktur pada phalang proximal dan medius digity V manus dextra. Dengan hasil bacaan tersebut maka dibutuhkan tindakan segera. Radiografi merupakan pemeriksaan awal yang umum digunakan. Ini relatif cepat dalam menghasilkan gambaran struktur tulang. Namun, radiografi mungkin tidak cukup untuk mendiagnosis masalah pada jaringan lunak atau ligament. Diperlukan beberapa hal untuk mencegah kebocoran radiasi yang mungkin terjadi. Salah satunya adalah memperhatikan standar ruang rontgen,serta penggunaan APD untuk petugas maupun keluarga pasien.

Page 1 of 3 | Total Record : 25