cover
Contact Name
Haeruddin
Contact Email
haeruddin@unej.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jeneral.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto, Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 27984850     DOI : https://doi.org/10.19184/jeneral
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral (JENERAL) is a national peer-reviewed and open-access journal that publishes research paper. The aim of this journal is to expand knowledge and advance development in the related study including mineral exploration, mining engineering, mineral processing, and geology.
Articles 51 Documents
Analisis Ketercapaian Produksi Expit Antara Data Rencana dan Aktual pada Februari 2023 di Site A PT XYZ, Nusa Tenggara Barat Siti Fatmawati; Haeruddin Haeruddin; Siti Aminah; Fanteri Aji Dharma Suparno; Rachmad Kurnia Ramadhantio Mycharoka
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i1.39624

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan mineral yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada Februari 2023 target produksi expit sebesar 24.029.138 ton, dimana realisasi produksi di lapangan sebesar 20.069.678 ton dengan kata lain, terjadi deviasi sebesar -15,88%. Maka dari itu untuk meningkatkan kinerja produksi perusahaan agar target di bulan berikutnya dapat tercapai perlu dilakukan evaluasi dalam ketidatercapaian target produksi pada bulan Februari 2023. Penulis melakukan analisis pada faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktercapaian produksi. Setelah melakukan analisis data yang diperoleh dari departemen terkait, maka ditemukan empat faktor yang mempengaruhi ketercapaian produksi, yaitu physical avaibility, usage, productivity, dan working hour. Dari keempat faktor yang ditemukan, maka diambil satu faktor dominan, yaitu productivity yang mengalami loss sebesar 4.020.788 loading unit, sedangkan pada hauling unit mengalami loss sebesar 1.900.988. Setelah dianalisis faktor dominan yang mempengaruhi ketercapaian produksi, kemudian dijabarkan parameter dari faktor dominan tadi, dimana producivity dipengaruhi oleh cycle time dan payload alat. Mekanisme perhitungan cycle time loading unit dirinci menjadi hang time, spotting time, dan loading time. Sedangkan cycle time hauling unit dirinci menjadi dump time, load time, queue time, spot time, travel empty time, dan travel full time. Parameter lain yang mempengaruhi produktivitas hauling unit, yaitu distance, speed, dan payload. Setelah dilakukan analisa faktor ketidaktercapaian produksi, maka penulis dapat memberikan rekomendasi kepada perusahaan sebagai rencana perbaikan ketercapaian produksi di masa mendatang.
Evaluasi Kemajuan Tambang Triwulan ke IV (Oktober-Desember) 2022 Pada Tambang Bijih Besi PT. Bintani Megahindah Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara Danny Fauzah; Nurany Nurany; Firman Firman
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i2.41847

Abstract

Evaluasi kemajuan tambang dilakukan dengan membandingkan rencana bulanan (montly plan) dengan hasil survey akhir bulan. Tujuan dari evaluasi kemajuan tambang untuk menjamin operasi penambangan yang dilakukan terkordinasi dan sesuai dengan target yang direncanakan. Rencana penambangan triwulan ke-IV pada tambang bijih besi dengan rencana luasan bukaan tambang 10,99Ha, rencana kedalaman elevasi level 575 mdpl dan rencana volume 134.462 bcm. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh kemajuan tambang luasan bukaan 3 bulan sebesar 71% seluas 7,79 Ha, kemajuan tambang kedalaman 90% dari elevasi awal 582,3 mdpl ke elevasi akhir 575,7 mdpl, dan kemajuan tambang berdasarkan volume count truck 26% sebanyak 35.456 bcm sedangkan berdasarkan survey 32% sebanyak 43.512 bcm. Faktor yang mempengaruhi kegiatan penambangan tidak sesuai rencana meliputi: penggunaan alat yang tidak sesuai dengan rencana, fleet penambangan, cuaca, dan penuhnya tempat penyimpanan ore sehingga, dibutuhkan penambahan alat mekanis supaya sesuai dengan rencana dan pengolahan bijih besi diperbanyak untuk mengantisipasi penuhnya tempat penyimpanan ore.
Perbedaan Hasil Perolehan Emas Berdasarkan Pengolahan Pada Dua Jenis Ukuran Material Yos David Inso; Fahrul Indrajaya
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i2.43240

Abstract

Emas merupakan bahan galian logam yang memiliki nilai yang tinggi. Untuk memperoleh logam emas dari batuan yang mengandung emas harus melalui tahapan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan emas umumnya dapat dilakukan dengan banyak metode, salah satunya adalah amalgamasi. Kominusi bertujuan untuk mengecilkan ukuran sehingga didapat ukuran material yang dinginkan, material alpha adalah material yang memiliki ukuran antara 2 cm sampai dengan 4 cm, sedangkan material betha adalah material yang memiliki ukuran kurang dari 2 cm. Proses amalgamasi dilakukan pada material alpha dan betha selama kurang lebih 3 jam baik untuk pengolahan primer maupun sekunder. Proses pemanasan bertujuan untuk memisahkan paduan amalgam sehingga menjadi Hg (gas) dan Au (padatan). Pengolahan emas dilakukan sebanyak sepuluh kali pada masing-masing material alpha dan betha. Perolehan emas pengolahan primer material alpha berada pada range 0,10 gram sampai dengan 0,14 gram dan perolehan emas pengolahan sekunder berada pada range 0,68 sampai dengan 1,60 gram. Perolehan emas pengolahan primer material betha berada pada range 0,15 gram sampai dengan 0,18 gram dan perolehan emas pengolahan sekunder pada range 0,42 sampai dengan 0,53 gram. Berdasarkan proses amalgamasi maka dapat diketahui bahwa ukuran material betha lebih baik daripada material alpha pada pengolahan primer dan ukuran material alpha lebih baik daripada material betha pada pengolahan sekunder. Hal ini dikarenakan proses liberasi dan pemerasan (squeezing) pada saat kegiatan pengolahan emas.
Analisis Produktivitas Alat Angkut dan Muat Pada Pengupasan Overburden di PT. XYZ Desa Batuah, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Putri Indah Lestari; Ahsinlana Dzikrorrohman Farist
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i2.43380

Abstract

PT. XYZ is a company engaged in coal mining contractors located in East Kalimantan. During mining activities, PT. XYZ uses an open-pit mining system. In February 2023 PT. XYZ had a production target overburden of 193,700 bcm, but in reality, the production target only reached 119,529 bcm.. The productivity of the conveyance and loading equipment is by field conditions to be compared with the company's production achievement targets. The research method used is a quantitative method where this research takes data directly and interviews in the field. The results of the calculation analysis, the production of means of conveyance dumptruckIVECO 350 reached 27.17 Bcm/hour, dump truck ISUZU GIGA FV285 reached 22.16 Bcm/hour, andarticulated dump truck VOLVO A40G achieved 54.57 Bcm/hr. Production of the Sanny SY330H excavator truck reached 178.63 Bcm/hour and the XCMG X370CA excavator reached 154.09 Bcm/hour. The amount of production of the actual means of conveyance that was achieved was 193,700 Bcm/hour. The parameters that affect the amount of production of a tool both hauling and loading, namely circulation time, tub or bucket capacity, amount of filling, fill factor, and material expansion factor. However, based on field observations by the author, there are several additional factors such as the type of weather factor and the condition of the mine road or ramp. In addition to the weather factor, road conditions that are far from the existing standard size will affect the amount of production of a tool. Keywords: coal, Overburden, Production, productivity
Pengaruh Penggunaan Metode Aachen Assisted Leaching Pada Pelindian Emas Di Balai Besar Pengujian Mineral Dan Batubara Tekmira Zan Adinda Puspita Tri Lestari; Riria Zendy Mirahati
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i2.44325

Abstract

Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA merupakan badan layanan umum masyarakat yang menangani pengujian mineral dan batubara. Lembaga penelitian ini bergerak berdasarkan keinginan dari pelanggan. Salah satu project yang dilakukan adalah menguji persen ekstraksi bijih emas sulfida dengan menggunakan metode Aachen Assissted Leaching (AAL). Penggunaan metode ini dilakukan sebelum proses pelindian atau yang dikenal dengan proses pre-treatment pelindian emas. Proses ini menggunakan reaktor Aachen, kinerja dari reaktor ini adalah dengan meningkatkan kadar oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) sebanyak 20-30%. Kandungan mineral pengikut pada bijih emas sulfida seperti silika dan sulfur akan mengakibatkan proses pelindian tidak optimal karena sulit dihilangkan tanpa pre-treatment khusus. Cara kerja kadar oksigen terlarut pada pre-treatment ini adalah dengan mengikis lapisan film fluida pengotor. Semakin menipis lapisan film fluida pengotor akan menjadikan reaksi sianidasi pada proses pelindian semakin cepat sehingga dapat meningkatkan persen ekstraksi pelindian emas. Sebagai pembanding didapatkan juga sample Basecase yang merupakan slurry bijih emas yang tidak dilakukan pre-treatment Aachen Assisted Leaching (AAL). Penggunaan Aachen Assissted Leaching (AAL) dapat memberikan alternatif sebagai metode pre-treatment pelindian emas yang optimal, hal tersebut ditunjukkan hasil persen ekstraksi pada sample Aachen Assissted Leaching (AAL) mencapai 98%. Hasil tersebut memiliki perbedaan yang cukup tinggi dengan sample Basecase dengan persen ekstraksi 93%.
Optimalisasi Pengendalian Rasio ICP Boat dengan Limbah Brick Ladle Converter Matte (Al2O3-SiO2) Menggunakan Simulasi Factsage Sabrina Mantika; Riria Zendy Mirahati
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v5i1.45489

Abstract

The purification process to increase the nickel content is carried out in a Pierce Smith converter through several stages, including charging, blowing, skimming, dry up, and casting, resulting in a nickel matte with a 75-78% nickel content. After casting, the nickel matte is stored in ladles, with each converter being able to accommodate the casting of 7 ladles, each with a capacity of about 15.5 tons. These ladles are made of carbon steel with a brick lining, consisting of castables on the walls and alumina brick on the bottom. Repeated pouring of matte into the ladles can cause surface erosion due to high heat input and matte friction, as well as chemical issues such as build-up. The refractory material in these ladles will undergo a total relining scheme, resulting in waste brick classified as B3 waste. The potential of the waste brick in the ladles is still quite high in producing residual nickel matte in a homogenized form. Therefore, the waste brick from the ladles will be considered to be mixed with ICP Boat with specific composition and distribution. The resulting mixture will be used as feed in the converter purification process by reviewing the variation of the waste brick to ICP Boat ratio using FactSage software simulation and validating the results through field experiments. FactSage software simulation recommends an improvement in the waste brick to ICP Boat mixture ratio of about 4.6-12% at a temperature of 1200°C to prevent the formation of spinel and olivine Keywords: Converter, ladle, brick, ICP boat, FactSage
Analisis Pendekatan Nilai %Ekstraksi Ore North Mainrigde Dengan Metode Bottle Roller Test Di PT. J Resources Bolaang Mongondow Frederico Espinoza Rangan; Yogi Gautama Yanas; Fahrul Rozzi Usman
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v5i1.45633

Abstract

The heap leach method is one of the cyanidation processes suitable for low-grade ore and PT J Resources Bolaang Mongondow uses this method in its processing. Column test is the most representative testwork of the heap leach process, but this testwork requires a long time so a faster testwork is needed and can provide %extraction value even though it is less representative and bottle roll test (BRT) is a solution for this. This study aims to estimate the % extraction obtained in cells by the BRT method. From the experimental results, it was obtained that the %extraction value of HG 01 samples at +12, +6, and -6 sizes was 67.1%, 79.2%, and 92.4%, respectively. for LG 02 samples of 68.3%, 81.5%, and 93.9%, for LG 03 samples of 54.5%, 90.6%, and 89.6%, respectively, these three samples are categorized as med-high extraction. While the LG 04 sample was 67.3%, 66.3%, 84.8% and categorized as low extraction.
Evaluasi Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan Overburden di pit BCMP PT. Jhonlin Baratama, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Afrizal Afrizal; Fachruzzaki Fachruzzaki; Rina Lestari
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v5i1.47811

Abstract

PT. Jhonlin Baratama merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang bergerak dalam bidang penambangan batubara yang memiliki beberapa site di kabupaten Tanah Bumbu. Dalam kegiatan penambangan batubara, PT. Jhonlin Baratama menggunakan metode penambangan open pit dengan pengoperasian peralatan mekanis seperti backhoe untuk pemuatan dan Dump truck untuk pe ngangkutan. Masing-masing alat mempunyai target produktivitas yang belum tercapai. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi mengapa target produktivitas tidak tercapai. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pengambilan data langsung di lapangan beserta kondisi aktual di lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, untuk alat muat Excavator Komatsu PC 2000 dengan 5 unit Komatsu HD 785 adalah 714,12 Bcm/Jam dengan nilai Match Factor 1,025, dan jarak tempuh HD 785 adalah 1.1 km. Nilai efisiensi PC 2000 rata-rata 81% dengan fill factor 78%. Setelah dilakukan simulasi dengan jarak yang sama berdasarkan kebutuhan alat angkut produktivitas Excavator Komatsu PC 2000 menghasilkan sebesar 879,28 Bcm/jam dengan efisiensi yaitu 88% dan fill factor 83%.
Optimasi Produktivitas Alat Angkut Berdasarkan Produksi Bijih Emas Pada Volumetric Loader Crushing Plant Fahreza Nanda Pristanto; Muhammad Bayu Ardyansyah; Siti Aminah; Haeruddin Haeruddin; Fanteri Aji Dharma Suparno
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v5i1.48032

Abstract

Hauling is a very important process in the mining industry. Transport activities are not only carried out at the mine front, but there is also the transport of processed materials such as transporting gold ore from the crushing plant to the dumping area. The heavy equipment used in this process is divided into two, namely loading equipment and transportation equipment. The loading equipment used is a volumetric loader, while the transportation equipment used is a medium dump truck with a vessel capacity of 40 tons. This moving activity certainly requires determining the number of transport equipment to balance the productivity of the loading equipment used by analyzing the units used. Productivity analysis is very necessary to determine the achievement of a production which will also be influenced by the match factor between loading equipment and transportation equipment. The data used in the productivity analysis include gold ore production from the crushing plant, dump truck specifications, transportation equipment circulation time, obstacle time, and working hours obtained based on observations in the field. Determining the number of transport equipment units to serve the production of loading equipment has been carried out, but conditions in the field sometimes still result in queues of transport equipment and idle loading equipment. This resulted in the production target of moving gold ore not being achieved. Factors in the field that can influence include unfavorable weather and climate, the need for mechanical equipment operators and equipment repairs during operating hours. This has an impact on reducing the level of production achievement. The productivity results obtained by assuming that the resistance time factor was eliminated resulted in an increase in productivity of 9.78% compared to actual productivity, with an optimal number of dump trucks totaling 11 units. Keywords: hauling, productivity, match factor, resistance time
Pengaruh Indeks Beban Mati Terhadap Persentase Produksi Alat Angkut di PT. Vale Indonesia Site Pomalaa Arif Arif; Jeneldi So’bo; Nurfasiha Nurfasiha; Hasriyanti Hasriyanti; Sahrul Poalahi Salu
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v5i1.48089

Abstract

Alat angkut memainkan peran kunci dalam proses pengangkutan (hauling) material tambang. Dalam kegiatan pengangkutan, tidak akan luput dari kendala-kedala teknis, salah satu kendala teknis pada pengangkutan material adalah adanya beban mati (dead load). Besaran beban mati ini dapat mempengaruhi total produksi alat angkut di setiap trip pengangkutan material. Dalam hal ini, indeks beban mati adalah faktor penting yang mempengaruhi kinerja alat angkut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indeks beban mati (dead load index) terhadap produksi alat angkut pada kegiatan penambangan nikel laterit serta faktor-faktor yang mempengaruhi indeks beban mati di lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan pengambilan data dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, persentase beban mati pada produksi yaitu sebesar 8% dari total produksi pada saat melakukan penelitian tersebut. Untuk perbandingan pembersihan tiap 1, 5 dan 10 trip maka pembersihan per 10 trip yang paling efektif untuk mendapatkan produksi yang optimal mungkin dengan kebutuhan waktu yang relatif lebih rendah. Beberapa faktor penyebab beban mati adalah material yang basah, bak truk yang mengandung air dan tidak dilakukan pembersihan secara berkala.