cover
Contact Name
Haeruddin
Contact Email
haeruddin@unej.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jeneral.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto, Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 27984850     DOI : https://doi.org/10.19184/jeneral
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral (JENERAL) is a national peer-reviewed and open-access journal that publishes research paper. The aim of this journal is to expand knowledge and advance development in the related study including mineral exploration, mining engineering, mineral processing, and geology.
Articles 51 Documents
Analisis Fisis Briket Berbahan Baku Sludge Biogas dengan Perekat Daun Randu (Ceiba Pentandra) Nur Faizin; Hegy Eka Anugrah; Zeni Ulma
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i2.34350

Abstract

Limbah sludge biogas dari kotoran sapi berpotensi untuk dibuat briket. Kotoran sapi dapat digunakan sebagai bahan baku briket karena memiliki kandungan kimiawi cukup baik. Kandungan kimiawi kotoran sapi antara lain 22,59% selulosa, 18,32% hemiselulosa, 10,20% lignin, 34,72% total karbon organik, serta 1,26% total nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik dan karakteristik briket perekat daun randu terhadap kualitas briket sludge biogas. Data pada penelitian ini diperoleh dari 6 pengujian yaitu uji kadar air, kadar abu, densitas, densitas kamba, laju pembakaran, dan nilai kalor. Variasi sampel yang digunakan adalah rasio antara bahan baku dengan bahan perekat. Rasio sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu (75% : 25%), (70% : 30%), dan (65% : 35%). Metode pengarangan yang digunakan yang digunakan adalah pirolisis, proses ini berlangsung selama 2-3 jam menggunakan suhu 200-300°C. Hasil terbaik diperoleh untuk variasi V1 yaitu kadar air 6,7638% (SNI<8), kadar abu 1,0199% (SNI<8), densitas 1,1627 gr/cm3(SNI>0,44), densitas kamba 0,3563 gr/cm3, serta laju pembakaran 0,0887 gr/s. Sedangkan nilai kalor yang diperoleh sebesar 2667 kal/gr. Nilai kalor ini masih belum memenuhi standar SNI yaitu >5 Kkal/gr sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Tinjauan Terhadap Perencanaan Phytomining sebagai Alternatif Tambang Emas Ramah Lingkungan Di Ajeng Arum Kusuma; Haeruddin Haeruddin
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i2.34358

Abstract

The community's negative paradigm regarding mining activities is still circulating today. They assume that mining only brings harm to the surrounding environment. The community is worried that the mining activities carried out can damage the environment and make them lose their livelihood as farmers. Gold mining can not only be done by conventional methods, but also by the Phytomining method. Phytomining is the production of metal plants by growing plants that can accumulate metals in high concentrations. Phytomining is an environmentally friendly method because in the process it does not use chemical substances that can harm the environment and the surrounding community. In this study, mining planning is carried out which includes prospecting activities, exploration, feasibility studies (feasibility studies) equipped with Environmental Impact Analysis (AMDAL), mining preparation and construction of mining infrastructure, Occupational Health and Safety (K3), management and environmental monitoring. The Phytomining method used can be an alternative solution for environmentally friendly mining activities. In addition, the community will not lose their jobs and earn more because of mining activities. Mining with the Phytomining method has been widely applied in other countries, for that this method also has the potential to be developed in Indonesia.
Karakteristik Zona Laterit Berdasarkan Data Sumur Uji di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah Arif Arif; Lama Lama; Nurfasiha Nurfasiha
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i2.34473

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Pengambilan data penelitian dilakukan pada lubang sumur uji. Jarak antara titik sumur uji yaitu 25 m, dengan 5 titik sumur uji yang memanjang seluas 100 x 25 m. Dinding sumur uji kemudian di deskripsi secara langsung tiap lapisan. Informasi yang diperoleh dari pengamatan dinding sumur uji adalah warna lapisan tanah, jenis mineralisasi, tingkat pelapukan serta ukuran butir. Zona overburden didasarkan pada kenampakan fisik dari dinding sumur uji dilapangan yang umumnya banyak di jumpai bahan organic seperti akar tanaman. Secara umum dijumpai mineral seperti besi oksida, kromit, Goetit. Ketebalan zona overburden berkisar 4 - 11 m. Zona limonit umumnya sangat lunak, tersusun oleh mineral lempung. Mineral yang umum dijumpai yaitu oksida besi, seperti goetit, hematit, limonit, mangan dan talk. Kadar nikel berkisar 0,30% - 1,42% dengan ketebalan berkisar 2 - 3 m. Zona saprolit merupakan zona yang kaya akan unsur Ni dan Mg serta minim akan unsur Fe. Banyak dijumpai proses pengayaan, yang ditandai dengan munculnya mineral serpentin dan garnierit magnesit. Kadar nikel kisaran 1,7% - 3,4%. Ketebalan lapisan antara 3 - 8 m. Zona bedrock memperlihatkan rekahan dengan intensitas yang cukup tinggi dengan tingkat pelapukan dan serpentinisasi rendah, kompak, dan masif. Umumnya rekahan-rekahan yang berbentuk tidak beraturan diisi oleh mineral silika membentuk silica boxwork dan mineral garnierit.
Karakteristik Batuan Ultrabasa Di Desa Winatu Dan Kamarora, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah Eksel Setiawan Mareoli; Riska Puspita; Ninasafitri Ninasafitri
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i2.35009

Abstract

Ultramafic rocks are found in Sigi district in the Kamarora and Winatu areas but are not mentioned in the regional geology of the Poso sheet and the Pasangkayu sheet so that it is interesting to investigate further. Therefore, it is important to conduct this research to determine the characteristics and processes of ultramafic rock formation in the Kamarora and Winatu areas of Sigi district using the Petrographic and X-Ray Fluorescence (XRF) methods. The results of this study are based on petrographic analysis of two rock samples in Kamarora Village containing olivine (60-55%), omphasite (15-10%), enstatite (5%), serpentine (10%), garnet (15-10%) ) and chlorite (5%) with the rock name lherzolite, while one rock sample in Winatu Village contained serpentine minerals (75%), olivine (15%), omphasite (5%), enstasite (5%) with serpentine rock names. The chemical composition and percentage of each element of the samples analyzed by XRF stations ST01K, ST02K, ST01W are as follows: major element SiO2 (40 – 41.1 wt %), Al2O3 (2.90 – 19.6 wt %), Fe2O3 (7 – 9.98 wt %), MgO (17 – 33.7 wt %), CaO (11.30 – 12.4 wt %), Na2O (0.147–2.11 wt %), K2O (0.0558 – 0.234 wt %) and minor elements with a content range of TiO2 (0.104 – 0.965 wt %), MnO (0.102 – 0.145 wt%), SO3 (0.0719 – 0.259 wt %), Cl ( 0.0954 – 0.360 wt %), NiO (0.0272 – 0.307 wt %), Cr2O3 (0.111 – 0.403 wt %), Co2O3 (0.0246 wt %), WO3 (0.0563 – 0.0661 wt %). Rocks formed in the type of tholeiite magma, this type of magma has a low potassium content, usually formed in subduction and non-subduction areas. Based on the results of the plot on the Pearce et al (1976) diagram, it is known that the tectonic order of rock formation is on the ocean ridge and floor or the expansion of the ocean floor.
Analisis Perbandingan Metode Kuz-Ram dan Digital Image Analysis pada Tanah Penutup Tambang Batubara PT. XYZ, Kalimantan Timur Fanteri Aji Dharma Suparno; Haeruddin Haeruddin; Siti Aminah; Difan Tri Andalas
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v3i2.35059

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Kalimantan Timur. Metode penambangan yang digunakan adalah open pit dengan kegiatan pemberaian utama tanah penutup adalah peledakan. Fragmentasi menjadi faktor penting dalam peledakan dimana untuk perusahaan ini ukuran fragmentasi tidak melebihi 80 cm atau ≤ 15% berdasarkan pada ukuran bucket alat gali. Metode yang digunakan dalam menganalisis fragmentasi hasil peledakan yaitu Digital Image Analysis secara aktual di lapangan menggunakan perangkat lunak Split- Dekstop, dan secara teoritis menggunakan metode Kuz-Ram. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dan membandingkan persentase distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakan. Hasil dari analisis fragmentasi peledakan PT. XYZ di lapangan, dilakukan pada dua lokasi pengambilan data yaitu loading point A1 dan A2. Geometri peledakan ada A1 adalah burden 5,04 m, spasi 6,03 m, menghasilkan fragmentasi ukuran ≥ 80 cm sebesar 8,15% dan A2 adalah burden 5,2 m, spasi 5,7 m, menghasilkan fragmentasi 5,61% ini berdasarkan metode Digital Image Analysis dengan Split-Dekstop. Sedangkan dengan metode prediksi Kuz-Ram justru sebaliknya menghasilkan ukuran fragmentasi dengan persentase yang besar yaitu pada quarry B7 sebesar 24,17% dan B8 sebesar 22,99%, pada fragmentasi berukuran ≥ 80 cm.
Pemanfaatan Teknologi Georadar Dalam Mendukung Kegiatan Eksplorasi Mineral Di Indonesia Yensy Ina Anggraini; Lilik Ismawati; Habib Nur Falani
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i1.35521

Abstract

Tahap eksplorasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam menentukan jumlah sumberdaya atau cadangan yang diambil. Metode yang digunakan dalam tahap eksplorasi menggunakan salah satu alat yang dinamakan Ground Penetrating Radar (GPR). Penggunaan alat GPR bertujuan untuk memprediksi jumlah sumberdaya atau cadangan yang terpendam di bawah permukaan, namun dalam penggunaan GPR sendiri memiliki keterbatasan kedalaman dalam melakukan penelitian. Kedalaman penetrasi dibatasi oleh adanya mineralogi tanah liat atau pori-pori cairan dengan konduktivitas tinggi yang dapat menghambat pencapaian resolusi dan kedalaman penetrasi yang tinggi. Beberapa komponen yang terdapat dalam GPR seperti: unit kontrol, antena pengirim dan antena penerima. Tentunya pengaplikasian GPR sendiri digunakan dalam beberapa bidang seperti pertambangan, pemetaan struktur, konstruksi, hidrogeologi, arkeolog, dll. Adapun dalam pemetaan mineral menggunakan GPR dapat diterapkan pada nikel, emas, bauksit dan lain sebagainya.
Studi Sistem Penyaliran Tambang Pada Penambangan Batubara PT Tawabu Mineral Resource Kutai Timur Kalimantan Timur Kurnia Ningsi; Suriyanto Bakri; Nur Asmiani; Arif Nurwaskito
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i1.38523

Abstract

PT Tawabu Mineral Resource (TMR) merupakan perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi di Kalimantan Timur. Sistem penambangan pada PT TMR merupakan sistem tambang terbuka. Metode tambang terbuka juga tidak terlepas dari masalah air yang masuk ke dalam area penambangan. Air hujan tidak hanya mempengaruhi area pit saja tetapi juga mempengaruhi luas area yang menjadi area tangkapannya Curah hujan yang tinggi menyebabkan air yang berasal dari limpasan permukaan dapat menggenangi lantai dasar dan menyebabkan bercampurnya front penambangan. Volume air yang limpasan yang terus bertambah pada sump akan menyebabkan masalah yang serius pada proses penambangan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui luas catchment area, debit air yang masuk ke daerah penambangan, jumlah pompa yang dibutuhkan dan dimensi settling pond yang digunakan untuk treatment air sebelum dialirkan ke sungai. Penelitian dimulai dengan studi literatur, pengambilan data lapangan, pengolahan data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Pengamatan langsung di lokasi penambangan dilakukan untuk mengetahui keadaan aktual di lapangan, debit limpasan hujan dihitung dengan menggunakan rumus rasional dan Luasan catchment area ditentukan dengan mengambil gambar di lapangan kemudian gambar yang telah didapatkan dimasukkan kedalam software Global Mapper. Hasil penelitian diperoleh luas daerah tangkapan hujan (catchment area) sebesar 91,54 ha, debit air limpasan yang masuk ke daerah penambangan yaitu sebesar 1.832.263 m3/jam, sehingga dibutuhkan pompa sebanyak tiga unit untuk mengeluarkan air pada lokasi dan volume total dari settling pond yaitu 37.632 m3.
Presipitasi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dari Ekstraksi Nikel Laterit Sebagai Bahan Baku untuk Pembuatan Baterai : Tinjauan Proses Pembuatannya Ninasafitri ninasafitri; Ayub Pratama Aris; Kostiawan Sukamto
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i1.38652

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan bijih nikel laterit terbesar di dunia. Saat ini bijih nikel laterit berkadar rendah tersebut belum diolah secara maksimal menjadi produk yang bernilai tambah di dalam negeri. Proses ekstraksi yang banyak diterapkan di industri untuk bijih nikel laterit berkadar rendah adalah melalui jalur hidrometalurgi. Produk akhir dari proses hidrometalurgi dapat berupa logam Ni dan Co murni maupun produk antara (intermediate product). Salah satu produk antara yang banyak diproduksi adalah presipitat campuran nikel-kobalt hidroksida atau dikenal sebagai MHP (Mixed Hydroxide Precipitate). Presipitasi nikel hidroksida dari larutan hasil pelindian dilakukan pertama-tama dengan mengekstraksi nikel melalui proses pelindian dalam larutan asam sulfat. Selanjutnya pemisahan besi. Larutan yang sudah dipresipitasi besi-nya, selanjutnya digunakan dalam percobaan presipitasi nikel hidroksida. Presipitasi MHP dilakukan dengan menambahkan MgO atau NH3 sebagai agen penetralisasi. Untuk menghasilkan MHP yang berkualitas tinggi proses pemisahan besi dari larutan hasil pelindian dan presipitasi nikel dan kobalt dari larutan yang telah dipisahkan besinya harus dilakukan pada kondisi tertentu. Beberapa parameter yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk MHP yang berkualitas tinggi yaitu kemurnian larutan umpan, pH, suhu, waktu presipitasi danpenambahan seed.
Rancangan Alat Dalam Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Wisnu Agung Prayogo; Iva Ainur Rosyida; Fauzan Hanif Al Fikri
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i2.38784

Abstract

Industri pertambangan pada akhirnya akan meninggalkan lahan bekas tambang yang berupa lubang bekas tambang. Lubang bekas tambang ini perlu penanganan lebih lanjut agar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Salah satu program untuk penanganan lahan bekas tambang yang dicanangkan dalam kegiatan reklamasi adalah pemanfaatan lubang bekas tambang menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Lubang bekas tambang dapat dimanfaatkan sebagai sarana geowisata air, sumber air baku, dan budidaya ikan. Terobosan baru pemanfaatan bekas lubang tambang dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Pemanfaatan ini perlu pengkajian kualitas air perlu untuk mengetahui kandungan air dalam lubang tambang agar tidak mempengaruhi kinerja peralatan PLMTH. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kualitas air terhadap peralatan yang tepat untuk perancangan alat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Hasil menunjukkan kualitas air akan mempengaruhi peralatan yang dibutuhkan dalam penyusunan peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Perancangan alat terdiri dari sistem intake, headrace, spillway, forebay, power house, dan trailrace. Dengan demikian, terobosan baru pemanfaatan lubang bekas tambang harus didukung oleh peralatan yang sesuai dengan peruntukannya. Dengan peralatan yang disesuaikan dengan kondisi dan peruntukannya, energi potensial air sebagai penggerak turbin dapat menghasilkan energi listrik secara maksimal untuk masyarakat sekitar.
Pengaruh Waktu Leaching Ekstraksi Emas (Au) Limbah Elektronik Prosesor Komputer Menggunakan Reagen Organik Tiourea Riria Zendy Mirahati; Dyah Probowati; Ilham Pratomo
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v4i1.38990

Abstract

Perkembangan dunia teknologi telah mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia, berbagai alat ataupun sistem telah dibuat untuk mempermudah kehidupan. Hal itu terlihat dari banyaknya barang elektronik yang diproduksi dan digunakan setiap harinya. Manusia sudah mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap barang-barang elektronik tersebut. Masa pakai dari barang elektronik tidak dapat bertahan lama dan munculnya produk dengan generasi baru membuat barang tersebut terlihat cepat usang dan tertinggal. Hal tersebut mendorong konsumen untuk mengganti barang elektroniknya dengan yang baru dalam kurun waktu yang lebih cepat. Akibatnya, terjadi penumpukan limbah elektronik (e-waste) yang tidak dapat dihindari lagi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mencari waktu dengan hasil recovery emas tertinggi pada leaching emas (Au) pada limbah prosesor komputer menggunakan larutan organik Tiourea. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah leaching atau pelindihan. Sampel dilakukan preparasi dengan melarutkan Tiourea, sehingga akan terbentuk endapan yang nantinya akan dipisahkan dan selanjutnya dilakukan pengujian Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Variasi waktu leaching yang digunakan yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 jam. Recovery emas atau Au yang diperoleh sebesar 8,12% selama 1 jam leaching, 5,80% pada 2 jam leaching, 5,74% pada 3 jam leaching, 4,99% pada 4 jam leaching dan 4,36% pada 5 jam leaching. Dari parameter lamanya waktu pelarutan Tiourea terhadap recovery emas (Au) pada penelitian ini, menunjukkan pada 1 jam leaching menghasilkan nilai recovery yang paling tinggi sebesar 8,12% dengan kadar emas (Au) sebesar 1,0253 ppm. Kata kunci: leaching emas (Au), e-waste, recovery, Tiourea