cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2025)" : 71 Documents clear
Fitotreatment Limbah Cair Tahu Rumahan Menggunakan Tumbuhan Genjer (Limnocharis Flava L.) secara Vertikal Subsurface Flow Suci, Bamara Untsa Cita; Purwanti, Ipung Fitri
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.147047

Abstract

Saat ini, produksi tahu masih berkembang pada industri skala rumahan. Akibatnya, sebagian besar produsen belum memiliki Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) sehingga air limbah tahu langsung dibuang ke badan air. Padahal limbah cair tahu mengandung konsentrasi COD yang tinggi dan melebihi baku mutu sehingga menyebabkan pencemaran tanah dan air. Oleh karena itu, diperlukan alternatif untuk menangani permasalahan pencemaran limbah cair tahu yang murah, cepat, dan ramah lingkungan dengan fitotreatment subsurface flow constructed wetland menggunakan tumbuhan Limnocharis flava L.Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menguji karakteristik awal air limbah dengan parameter utama COD dan parameter pendukung pH dan temperatur. Penelitian dilanjutkan dengan propagasi, aklimatisasi, dan Range finding test (RFT). Setelah itu, dilakukan penelitian utama selama 21 hari subsurface flow constructed wetland (SSF CW) aliran vertikal dan pemberian pupuk NPK. Nilai konsentrasi limbah cair tahu yang dapat diterima Limnocharis flava L. saat Range Finding Test (RFT) adalah 20%. Konsentrasi akhir dan efisiensi removal COD dengan dan tanpa pupuk NPK aliran vertikal SSF adalah 152 mg/L dan 136 mg/L; 80% dan 83,4%. Nilai pH dengan dan tanpa pupuk NPK aliran vertikal SSF adalah 7 dan 7,1.
Integrasi Genba Shikumi dan Fuzzy FMEA sebagai Upaya Mereduksi Waste Pada Proses Pembuatan Produk Strandkorb Ariyanto, Renaldi Jafras; Kusumawardani, Rindi
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.147380

Abstract

Pemanfaatan hasil hutan merupakan salah satu aktivitas yang penting bagi industri khususnya industri furnitur/mebel. Salah satu produsen utama furnitur di Indonesia yang memproduksi berbagai produk furnitur kayu adalah PT Berdikari Meubel Nusantara. Berdasarkan wawancara dengan stakeholder perusahaan pencapaian target Key Performance Indicator (KPI) perusahaan dalam mencapai tingkat zero waste juga menjadi aspek penting untuk meingkatkan kinerja perusahaan. Pada pengamatan di lantai proses produksi Strandkorb, ditemukan beberapa waste antara lain: adanya defect produk yang memiliki nilai rata-rata rasio sebesar 6,07% pada tahun 2023, adanya kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, serta adanya waktu tunggu yang diakibatkan mesin rusak atau keterlambatan bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi critical waste pada proses pembuatan Strandkorb sebagai upaya dalam mereduksi waste sehingga dapat memberikan usulan perbaikan dalam mencapai target perusahan yaitu menuju zero waste. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan konsep Lean Six Sigma yang mampu untuk mengeliminasi waste pada setiap proses produksi dengan menggunakan Lean tools serta memberikan peningkatan nilai implementasi nilai Six Sigma melalui identifikasi Non-Value Added pada tahapan proses produksi Strandkorb dengan terdapat integrasi metode Genba Shikumi dan Fuzzy FMEA dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi critical waste yang ditemukan. Pada tahapan Define, berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 54 kegiatan yang dikategorikan tidak bernilai tambah sebagai inputan pada tahapan berikutnya. Selanjutnya pada tahapan Measurement, berdasarkan penentuan waste kritis dengan menggunakan Genba Shikumi diperoleh terdapat 11 aktivitas yang menjadi prioritas untuk dilakukan analisis akar permasalahannya. Pada tahapan Analyze, berdasarkan penilaian FMEA dan hasil evaluasi menggunakan pendekatan Fuzzy diperoleh ada 4 akar permasalahan yang perlu diprioritaskan untuk diberikan solusi perbaikan. Pada tahapan Improve, terdapat beberapa usulan perbaikan antara lain: perancangan pelatihan kepada operator, pembuatan instruksi kerja, perancangan penjadwalan pemeliharaan mesin, usulan material handling dan penerapan teknologi infrared dalam membantu proses inspeksi kayu.
Desain Pabrik Alginat dari Rumput Laut Cokelat Jenis Sargassum Crassifolium dengan Jalur Asam Kapasitas 2205 Ton Per Tahun Pradiptaningtyas, Anggoro Admojo; Leegstra, Handly Michael Backer; Kurniawansyah, Firman
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.147796

Abstract

Rumput laut cokelat atau sargassum sp merupakan salah satu jenis dari 3 jenis rumput laut. Pada rumput laut cokelat terdapat senyawa alginat yang sering digunakan sebagai pengental dalam industry makanan, kosmetik, obat, hingga industry kertas dan cat. Kebutuhan alginat di Indonesia sendiri diestimasikan naik 2,9 % tiap tahunnya. Alginat ini sendiri belum diproduksi di Indonesia dan seluruh kebutuhan dalam negeri bergantung pada impor alginat dari luar negeri. Tentunya hal ini kurang berdampak baik karena Indonesia mengekspor rumput laut (bahan mentah) yang harganya murah dan mengimpor produk jadi alginat yang harganya lebih mahal. Padahal Indonesia sendiri diyakini mampu untuk memproduksi sendiri alginat untuk kebutuhan dalam negeri. Untuk memproduksi alginat ini diperlukan beberapa tahapan, diantaraya adalah size reduction, acid treatment, formaldehyde treatment, alkaline extraction, separation, bleaching, precipitation, dan dewatering. Dalam pendirian pabrik ini akan direncanakan untuk menghasilkan 2.205 ton alginat per tahun. Pabrik ini akan dibangun di Kota Bitung, Sulawesi Utara dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti ketersediaan bahan baku, utilitas, iklim, cuaca, dan ketersediaan lahan. Proses dari produksi ini meliputi 3 tahap utama, yakni pre-treatment, ekstraksi, dan proses pengeringan. Pada aspek ekonomi pabrik ini memiliki Internal Rate of Return IRR = 22,12% yang sudah diatas bunga bank yang sebesar 9,95%. Selanjutnya Pay Out Time (POT) selama 3,77 tahun. Nilai BEP 77,07%. Nilai BEP dibawah dari 100% ini berarti bahwa nilai jual produk alginat per taunnya melebihi dari nilai ongkos produksi alginat sehingga hal ini sangat baik dan terakhir nilai NPV sebesar Rp. 232.018.644.824,6.
Penentuan Strategi Diversifikasi Pemasok dengan Mempertimbangkan Supplier Reliability Menggunakan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus : Industri Alat Kesehatan) Amalia, Salsabilah Putri; Putera, Rizki Revianto
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.147913

Abstract

Pengelolaan rantai pasok yang optimal membutuhkan strategi pengadaan yang efektif untuk mengatasi ketidakpastian pasokan. Pengadaan yang tidak efektif dapat menyebabkan hambatan dalam aliran barang dan material di sepanjang rantai pasok. Masalah ini sering timbul akibat gangguan seperti ketidakmampuan pemasok untuk memenuhi pesanan, masalah transportasi, dan bencana alam. Perusahaan yang bergantung pada satu pemasok utama untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya sering menghadapi risiko tinggi, seperti kekurangan stok yang menyebabkan hilangnya penjualan dan peningkatan biaya akibat pembelian dari pemasok alternatif dengan harga lebih mahal. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi diversifikasi pemasok yang optimal dengan mempertimbangkan keandalan pemasok. Strategi diversifikasi pemasok yang akan dibandingkan adalah single supplier dan backup supplier. Penelitian ini menggunakan metode Simulasi Monte Carlo untuk memprediksi biaya persediaan yang ditimbulkan berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa untuk kondisi pemasok dengan keandalan yang rendah dengan penurunan nilai lambda pada MTBF dan peningkatan nilai lambda pada MTTR, backup supplier menjadi alternatif terbaik karena total biaya persediaan yang didapatkan sebesar Rp 1.506.622.555 dibandingkan dengan single supplier sebesar Rp 1.541.503.473,- dengan penurunan total biaya persediaan sebesar 2,26%. Selain itu, pemilihan strategi diversifikasi pemasok lebih sensitif terhadap perubahan MTTR dibandingkan MTBF. MTTR dengan penurunan lambda sebesar 25% dapat mengubah keputusan perusahaan untuk memilih strategi single supplier. Hal tersebut selaras dengan analisis sensitivitas yang menunjukkan bahwa Mean Time Before Failure (MTBF), Mean Time to Restore (MTTR) dan biaya kapasitas reservasi adalah variabel yang mempengaruhi pada total biaya persediaan dan tingkat keandalan dari pemasok utama.
Inovasi Proses Produksi Bone Graft dari Komposit Hidroksiapatit Cangkang Rajungan dan Polikaprolakton Skala Industri Gumelar, Tobing; Febriani, Vita Fatichah Rizqiyah; Suprapto, Suprapto; Ningrum, Eva Oktavia
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.148065

Abstract

Kebutuhan akan bone graft di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, terutama seiring dengan meningkatnya pencangkokan gigi atau guided bone regeneration (GBR). Namun, sebagian besar bahan cangkok tulang komersial tidak memenuhi sifat-sifat ideal bone graft, terutama untuk kasus cacat atau atrofi tulang yang besar dan vertikal. Oleh karena itu, penggunaan hidroksiapatit sebagai material implan menjadi pilihan, meskipun rentan terhadap kerapuhan (brittle), sehingga diperlukan modifikasi struktur dengan pembentukan komposit PCL/HAp. Polimer Polikaprolakton (PCL) dipilih karena tahan korosi, degradasi lambat, biokompatibel, dan tergolong dalam kategori medical grade. Pabrik direncanakan berlokasi di Cirebon dengan kapasitas produksi harian sebesar 2 ton hidroksiapatit, yang sebagian akan digunakan untuk memproduksi 29 ribu buah implan gigi setiap hari untuk pemasaran asia pasifik. Inovasi ini meliputi analisis neraca massa dan energi, serta konsiderasi spesifikasi alat. Diestimasikan produksi bone graft mendapat break event point sebesar 15,48%.
Evaluasi dan Pemeliharaan Perkerasan Lentur Ruas Jalan Mastrip-Driyorejo KM 15+000-25+000 Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) dan Bina Marga Nafil, Tabrizy Azkiyan; Mawardi, Amalia Firdaus; Prajitno, Achmad Faiz Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145703

Abstract

Jalan Mastrip–Driyorejo merupakan jalan provinsi menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik. Jalan ini merupakan kawasan industri sehingga banyak kendaraan besar yang melintas masuk atau keluar pabrik. Hal tersebut mengakibatkan kerusakan pada struktur perkerasan jalan. Pada penelitian ini membahas tentang evaluasi perkerasan lentur jalan pada ruas Jalan Mastrip–Driyorejo KM 15+000–KM 25+000. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penilaian kondisi perkerasan jalan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) dan metode Bina Marga. Setelah itu kemudian menentukan jenis perbaikan mengacu pada Manual Bina Marga No. 001-02/M/BM/2011 kemudian menghitung rencana anggaran biaya pada perbaikan tersebut. Adapun pemetaan lokasi kerusakaan menggunakan program bantu ArcGIS untuk menunjukkan lokasi jalan yang ditinjau beserta kerusakan yang terdapat di jalan tersebut. Hasil analisis, nilai PCI sebesar 65 dan Urutan Prioritas sebesar 7. Dari hasil tersebut menghasilkan program perbaikan berupa pemeliharaan rutin dengan metode pelaksanaan antara lain P2 pengaspalan sebesar 7,54%, P3 penutupan retak 0,88%, P4 pengisian retak 0,91%, P5 penambalan lubang 79,11%, dan P6 perataan 11,57%. Besar rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pemeliharaan jalan sebesar Rp 629.466.300.
Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Lentur Jalan Depok Outer Ring Road (DORR) Sebagai Alternatif Penghubung Wilayah Kota Depok Bagian Barat dan Timur Haq, Febrian Ashar; Herijanto, Wahju; Buana, Cahya
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145763

Abstract

Kota Depok memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan memiliki daya tarik bagi para pekerja di Jakarta untuk bertempat tinggal di kota tersebut. Kota Depok terbagi menjadi dua zona, yaitu bagian barat dan timur yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung. Jalan utama yang dapat dilalui untuk menuju wilayah barat dari pusat kota atau wilayah timur hanya dapat melalui Jl. Raya Sawangan dan Jl. Raya Muchtar. Namun, masih sering terjadi kemacetan pada kedua jalan tersebut sehingga Pemerintah Kota Depok berencana untuk mengembangkan jaringan jalan guna memecah konsentrasi pada jalan eksisting dengan membangun Depok Outer Ring Road (DORR) tetapi belum ada detail perencanaan jalan tersebut. Pada studi ini akan dibahas terkait perencanaan untuk pemilihan trase jalan, trip assignment, geometrik jalan, dan konstruksi perkerasan lentur pada rencana jalan DORR. Perencanaan geometrik jalan mengacu pada Pedoman Desain Geometrik Jalan No. 13/P/BM/2021 dan perencanaan perkerasan lentur mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan No. 04/SE/Db/2017. Alternatif trase jalan dipilih melalui analisis multi kriteria (matriks zero-one) dan trip assignment dianalisis menggunakan metode Smock (1962). Perencanaan saluran drainase menggunakan Pedoman Perencanaan Sistem Drainase Jalan (Pd. T-02-2006-B) dan Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 03-3424-1994). Hasil dari studi ini adalah perencanaan jalan DORR dengan trase baru yang memiliki panjang 9,870 Km. Kinerja lalu lintas (DS) di Jalan Raya Sawangan mencapai 1,077 (hari kerja) dan 1,011 (akhir pekan). Sedangkan, DS di Jalan Raya Muchtar mencapai 1,086 (hari kerja) dan 1,013 (akhir pekan). Perpindahan kendaraan berdasarkan analisis trip assignment dari jalan eksisting ke DORR sebesar 79,63% (hari kerja) dan 81,01% (akhir pekan). Geometrik jalan DORR direncanakan memiliki 7 titik alinemen horizontal dan 47 titik alinemen vertikal dengan perkerasan lentur setebal 40 mm (AC-WC), 60 mm (AC-BC), 75 mm (AC-Base), 150 mm (CTB), dan 150 mm (LFA Kelas A).
Evaluasi dan Penanganan Perkerasan Lentur Jalan Nasional pada Ruas Surabaya – Mojokerto KM 33+800 – KM 38+400 dan KM 41+800 – KM 44+200 Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) dan Metode Bina Marga Jaya, Bintang Pradita; Mawardi, Amalia Firdaus; Basuki, Rachmad
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145782

Abstract

Evaluasi kondisi perkerasan merupakan faktor utama saat menentukan penanganan jalan guna menjaga kualitas fungsional dan struktural jalan. Pada penelitian ini evaluasi perkerasan jalan dilakukan di ruas jalan Surabaya – Mojokerto KM 33+800 – KM 38+400 dan KM 41+800 – 44+200 sepanjang 7 km. Pada ruas jalan tersebut terdapat beberapa kerusakan seperti retak, alur, pelepasan butir di beberapa titik, serta berakibat terjadinya beberapa kecelakaan lalu – lintas. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui keadaan eksisting ruas jalan Surabaya – Mojokerto, menentukan tingkat kondisi perkerasan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) dan urutan prioritas menggunakan metode Bina Marga serta merencanakan langkah pemeliharaan perkerasan lentur dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) di ruas jalan tersebut. Metode Pavement Condition Index (PCI) memiliki rentang nilai 0 hingga 100 dihitung berdasarkan hasil survei pengamatan yang menentukan jenis dan tingkat kerusakannya. Metode Bina Marga dengan menentukan Urutan Prioritas (UP) kondisi jalan yang merupakan hasil perhitungan kelas LHR dan nilai kondisi jalannya. Pengambilan data primer dilakukan dengan survei visual di lokasi dan data sekunder didapatkan dari instansi terkait. Hasil dari penelitian ini didapatkan tipe kerusakan yang dominan iaalah retak buaya (30,45%) dan pelepasan butir (28,27%). Nilai PCI didapatkan 74,44 masuk dalam kategori “Satisfactory” dan nilai Urutan Prioritas Bina Marga 6, dengan menggunakan kedua metode tersebut dihasilkan program pemeliharaan berkala. Rekomendasi perbaikan yang dilakukan adalah dengan perbaikan setempat P2, P3, P4, P5 & P6 serta perbaikan overlay di beberapa STA dengan ketebalan yang berbeda pada masing – masing STA. Estimasi biaya pena ruas jalan pada penelitian ini sebesar Rp 5.383.528.700 (Lima miliar tiga ratus delapan puluh tiga juta lima ratus dua puluh delapan ribu tujuh ratus rupiah).
Analisis Produktivitas Alat Berat pada Pekerjaan Pengecoran Bored Pile di Jembatan Bandar Ngalim Kediri Ainul Yaqin, M Lukman; Rohman, Mohammad Arif
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145827

Abstract

Pembangunan proyek konstruksi berkembang pesat, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Semakin berkembangnya proyek konstruksi maka semakin berkembang juga teknologi alat berat konstruksi yang digunakan. Penggunaan alat berat dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi harus dilakukan secara efisien karena dapat menunjang keberhasilan suatu proyek konstruksi. Proyek pembangunan Jembatan Bandar Ngalim merupakan salah satu proyek konstruksi infrastruktur jembatan yang berada di Kota Kediri Jawa Timur. Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis hasil produktivitas alat berat pada pekerjaan pengecoran bored pile di Jembatan Bandar Ngalim Kediri serta mendapatkan komposisi alat berat yang lebih baik dari segi waktu dan biaya antara kondisi eksisting di lapangan dengan kondisi yang direncanakan pada pekerjaan pengecoran bored pile di Jembatan Bandar Ngalim Kediri. Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan produktivitas setiap alat berat pada proyek pembangunan Jembatan Bandar Ngalim. Setelah mendapatkan nilai produktivitas setiap alat berat, dilakukan pengelompokan atau komposisi alat berat dengan perhitungan 3 alternatif dan dipilih salah satu alternatif yang lebih baik antara kondisi eksisting di lapangan dengan kondisi yang direncanakan. Penelitian ini, didapatkan hasil kombinasi alternatif alat berat yang optimal adalah pada Alternatif 2 karena memiliki selisih waktu dan biaya terkecil yaitu -240 jam dan -Rp 13.765.234,41 dari kondisi eksisting. Selain itu, juga dapat dibuktikan dengan menggunakan penyetaraan waktu dan biaya masing-masing 50%, juga didapatkan hasil yang paling kecil diantara alternatif lain yaitu 1,00. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alternatif yang terpilih adalah alternatif 2 yaitu 1 unit Excavator Komatsu PC200, 2 unit Rig Bore XCMG, 2 unit Crawler Crane Hitachi Sumitomo, dan 10 unit Truck Mixer Jayamix SCG.
Perencanaan Rute dan Tarif Angkutan Feeder di Surabaya Selatan untuk Mendukung Bus Kota Surabaya Razani, Muhammad Rifki Rif'at; Herijanto, Wahju
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145910

Abstract

Suroboyo Bus rute TIJ-Jono Soewojo dan Purabaya – Rajawali yang melayani Surabaya Selatan memiliki jumlah penumpang cukup sedikit yaitu sebanyak 500 penumpang per hari pada rute TIJ – Jono Soewojo dan rute Purabaya - Rajawali sebanyak 1500 penumpang per hari. Oleh karena itu, muncul rencana pengadaan feeder yang difungsikan sebagai penghubung penumpang yang hendak naik Suroboyo Bus atau Trans Semanggi Suroboyo. Diperlukan perencanaan rute, informasi permintaan masyarakat terhadap layanan feeder, jumlah armada yang dibutuhkan dan tarif yang optimal. Salah satu metode yang digunakan dalam perencanaan layanan feeder yaitu studi analisis potensi demand, analisis kebutuhan armada, dan Willingness To Pay (WTP) dengan pengumpulan data melalui metode stated preference. Hasil perencanaan rute berupa tiga rute yaitu Rute Hijau (16,7 Km) yang melalui Mall City of Tommorow – Royal Plaza, Rute Merah (19,33 Km) yang melalui Masjid Al-Akbar – Terminal Intermoda Joyoboyo, dan Rute Biru (25,5 Km) melalui Universitas Kristen Petra – RSAL Surabaya. Hasil dari analisis perencanaan transportasi didapatkan rute hijau akan memiliki jumlah penumpang sebanyak 665 orang per hari, rute merah sebanyak 568 orang per hari, dan rute biru sebanyak 1813 orang per hari. Berdasarkan pertimbangan kelancaran operasional digunakan 6 armada dan headway 15 menit pada rute hijau, rute merah memerlukan 10 armada dan headway 10 menit, rute biru memerlukan 14 armada dan headway 10 menit. Hasil analisis Willingness to Pay menunjukkan tarif yang pengguna terima yaitu sebesar Rp. 5000 dengan integrasi antar angkutan umum.